Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Memanjakan Bebe


Akhir-akhir ini Bebe sering nangis. Sering banget. Dari level nangis akting ke pojokan terus sesenggukan tanpa air mata, hingga nangis kejer beneran berurai air mata, ngamuk, hingga ngompol.

Sejak Senin hingga kemarin (saya nulis ini hari Kamis) setiap pagi Bebe nangis. Di kendaraan beroda empat ia meluk saya kenceng banget dan bilang "aku nggak mau ke daycare". Kemudian saya leleh dan anter ia ke daycare, bukannya turun di kantor. Di daycare ia ngamuk.

Terus saya mellow gitu ke JG, Bebe kenapa ya, duka deh jadi praktis nangis blablabla. Saya kemudian jadi baca-baca ihwal perkembangan balita tiga tahun, baca milestone, baca apa yang dirasakan orangtua, baca soal family tradition and discipline, dan gres kerasa digetok. Ternyata masalahnya ada di saya, bukan di Bebe.

Faktor utamanya ialah alasannya ialah saya gres ngerasa sayang banget sama Bebe! After 3 freaking years! Dulu pas Bebe 3 bulan dan pertama kali masuk daycare, orang-orang pada bilang "ya ampun tega amat bayi kecil ditaro di daycare!".

(Baca: Tips Adaptasi di Daycare)

Dan saya nggak paham kenapa harus nggak tega sih? Tega-tega aja ah! Hari pertama ok saya nangis alasannya ialah khawatir, tapi hari-hari berikutnya ya biasa aja. Sayanya nggak drama atau apa. Ya itu tadi, ternyata dulu saya belum ngerasa se-attach itu sama Bebe. Huhu. Maaf ya, Be. :(

Makin gede wow Bebe makin menyenangkan ya, bisa diajak komunikasi, bisa diajak ngobrol, nggak ngebosenin, nggak usah nenenin, segala-gala bisa sendiri. Saya jadi seneng banget deket-deket dia, main sama dia, dan ngobrol sama dia. Baru kerasa wow punya anak itu lucu banget ya!


Saya overwhelming sama semua kemampuan ia dan lupa kalau ia sebenernya masih balita dan harus diperlakukan sebagai balita. Saya lupa kalau saya harus membiarkan Bebe menangis alasannya ialah anak kecil menangis itu wajar! Anak yang di daycare, anak yang sama nanny di rumah, anak yang sama ibunya di rumah, semua niscaya menangis kan kalau memang sedang emosi? Kaprikornus menangis itu tidak apa-apa!

(Saya aja hingga lupa saya pernah nulis 5 Alasan Anak Butuh Menangis)

Saya lupa kalau saya dihentikan memanjakan Bebe. Saya lupa kalau harusnya saya tegas dan tidak memanjakan ia dengan banyak hal yang bahwasanya tidak perlu. Wah bener-bener sih kalau dirunut ke beberapa bulan terakhir, untuk pertama kalinya saya beli macam-macam barang yang terhitung nggak murah untuk Bebe. Dari baju, sepatu, mainan, hingga sepeda.

Padahal semenjak bayi Bebe nggak pernah saya belikan barang apalagi mainan. Beli mainan murah aja nggak! Mainan Bebe dibeliin sama ibu saya atau hadiah dari orang. Saya dulu sama sekali nggak bisa relate sama ibu-ibu yang mengeluh model:

"setelah punya anak apa-apa belanja buat anak dulu, ibunya jadi jarang belanja"

atau

"ke mall niatnya beli tas sendiri, hingga sana malah beliin sepatu anak"

No, saya nggak pernah kaya gitu. Bahkan segala baju lucu aja nggak pernah saya beliin. Saya tetep belanja banyak untuk diri saya sendiri, Bebe secukupnya aja, sepatu aja cuma punya satu, nggak kaya ibu-ibu lain yang sepatu anaknya banyak banget hahaha.

Sampai beberapa bulan kemudian hhhh. Tiba-tiba kok rasanya beli banyak barang banget buat Bebe. Sampai saya berulang kali bilang ke JG, he's so spoiled!

Bilang doang tapi, tiap ia minta apa juga dikasih. Anaknya nggak minta apa-apa juga tiba-tiba saya beliin apa gitu. T_____T Minta barang khususnya ya, cuma kalau nolak mandi, nolak berhenti nonton, gitu-gitu sih masih dimarahin.

Padahal dari dulu ia tantrum banget kan, tapi dulu sayanya tega. Karena dulu ia nangis doang sambil marah-marah, kalau kini nangis pake perhiasan "aku maunya ibu" atau "aku nggak mau mainan, saya mau ibu". Jadinya sayanya leleh deh.

Dan ternyata iya, ngasih barang-barang yang ia mau pribadi seketika itu efeknya tidak mengecewakan kerasa. Bebe yang sebelumnya dapat bangun diatas kaki sendiri dan jarang nangis, kini jadi nangisan banget.

Sedih deh ah. Langsung merasa bersalah alasannya ialah jadi ibu yang kurang tegas dan kalah sama anak.



Akhirnya nemu ini di babycenter and I plead guilty! Yang merah dari babycenter, dan yang ditulis biasa ialah perasaan saya ya. (deuh si eceu, apa-apa pake perasaan lol)

Leaving your child for the day or evening can be tough. Parents often have separation anxiety too – and sometimes a parent's anxiety can fuel it in the child. If your child is having a hard time saying goodbye, you might want to examine your own attitude toward parting. You could be inadvertently causing a problem if:

Ninggalin Bebe kapan pun berat banget rasanya sekarang. Belum hingga pengen resign sih, gres hingga ngerasa bersalah. Dan ya harus diakui ternyata memang attitude saya yang bikin ia jadi manja. Apa aja? SEMUANYA YANG DI BAWAH INI.

🙅 Your goodbyes take more than a minute or two and involve many hugs and kisses, tips, and reminders to the sitter or the child.

Oh tentu saja. Bukan a minute or two lagi, lebih dari 10 menit malah alasannya ialah harusnya saya turun di kantor ini malah ikut dulu menjauh ke daycare Bebe. Sepanjang perjalanan malah peluk-peluk dan cium-cium terus. Tsk. Padahal dulu memandang sebelah mata ibu-ibu yang kurang besar lengan berkuasa kaya gini. *sigh*

🙅 You leave and then return quickly just to check on your child or give one last kiss.

Nggak leave and return quicky sih tapi molor-molorin waktu semoga bisa lebih usang peluk Bebe. Hah saya menyesal sekali. :(

🙅 You ask, "Will you miss me?" or are visibly emotional about leaving.

Saya ngomong "Ibu kangen juga kok sama Bebe kalau Bebe di daycare and blablabla kalimat sayang-sayangan". Yang bikin mellow kok ya diri sendiri ah sebel.

🙅 You provide complicated explanations for why you have to go and make elaborate promises about what you'll do together when you get back.

Iya ini ngaku salah. Mana saya hingga iming-imingi mainan! Kalau tidak nangis nanti ibu pulang bawa mainan baru. Kemudian ia tambah drama "aku nggak mau mainan saya mau ibu" T_________T

🙅 Your child's sharp antennae and busy imagination will pick up on your cues. A cheerful, confident attitude goes a long way in making partings pleasant. Keep in mind that it's healthy for a 3-year-old to spend time in the company of other adults, so by making goodbyes short and sweet, you're doing him a big favor.

Ya, kalimat terakhir akan selalu saya ingat. Bebe lebih kondusif dan lebih produktif di daycare daripada hanya di rumah bersama saya yang nggak bahagia. Saya yang ikut mellow dan duka banget pas naro Bebe di daycare jadi imbas negatif buat Bebenya sendiri. Harus ceria ya nanti lagi! #monolog

source: babycenter 

Tapi ya, jadi orangtua kan pembelajaran seumur hidup nih, ya udah saya terima kesalahan saya dan mulai menata hati serta kebijaksanaan semoga bisa kembali tegas sama Bebe. Dan emang kerasa banget loh Bebe manja kalau ada saya doang!

Kemarin pagi hasilnya nguat-nguatin hati dan tetep turun di kantor. Bebe ngamuk di-strap di car seat. Nggak nyampe 5 menit JG chat katanya Bebe udah berhenti nangis dan pribadi ceria. YAELAAHHH.

Hari-hari sebelumnya berarti emang sayanya yang drama. Pake hukum nganter ke daycare segala, mandiin, nemenin makan, dan ikut duka pas hasilnya saya tetep harus berangkat kerja. Besokannya juga sama, pake cium-ciumin terus selama di mobil, ngamuk deh hasilnya pas turun di daycare.

Lagian saya ngapain drama coba, kalau pun Bebe di rumah seharian sama saya, niscaya ada aja kok yang bikin ia nangis. Yang ada malah makin praktis ngambek alasannya ialah saya manjain. Sementara di daycare ia jarang banget nangis.

Well, itulah dongeng ahad ini dari saya. Semoga bisa diambil hikmahnya ya bahwa bila merasa anak manja maka bercermin dulu pada sikap kita sendiri. :)

Selamat simpulan pekan!

-ast-

Detail ►

Rumitnya Menikah

Saya tidak bicara dari sudut pandang agama ya. Kalau mau dilihat dengan sudut pandang agama apapun silakan, tapi mungkin tidak akan sesuai. :)


Di usia saya sekarang, lingkungan pertemanan saya rata-rata sudah menikah dengan dua anak. Usianya memang sudah masuk untuk punya dua anak. Usia ideal bagi society, belum tentu ideal bagi diri sendiri sebab toh pada kenyataannya jumlah anak tidak berbanding lurus dengan kebahagiaan rumah tangga.

Ada yang terus menerus bertengkar sebab suami menduakan berkali-kali tapi tetap hamil lagi, made up sex that only made the baby but not the family. Bayinya jadi tapi kekerabatan suami istri tetap berantakan. Anak kedua pula. Istrinya nggak kerja pun.

Ada pula yang memaksa menikah padahal tidak satu prinsip dengan calon suami, dengan alasan berharap suami sanggup membawa ke kehidupan yang lebih baik. Tapi ternyata tidak. Bagaimana sanggup kalau definisi "hidup lebih baik"-nya pun berbeda? Hidup bersama orang yang tidak satu value itu melelahkan. Mau bercerai kok ya suami terlalu sempurna? Punya alasan apa?

Ada yang suaminya mendadak mengubah janji sesudah menikah. Bayangan menikah menyenangkan jadi sebaliknya. Me time jalan-jalan dengan sahabat sesudah semingguan mengurus dua anak tidak diberi izin. Padahal sebelum menikah sudah ditanya bolehkah ini dan itu, jawabannya selalu boleh.

Bahkan hal "sesederhana" melarang istri bekerja saja sanggup jadi urusan panjang kalau istrinya memang tipe yang senang bekerja dan tidak sanggup hanya membisu di rumah. Belum lagi urusan mertua, urusan sekolah anak, urusan suami yang tidak mau bantu pekerjaan rumah tangga, suami yang tidak mau dititipi anak, dan buanyak lagi.

(Baca: Beda Prinsip Lebih Baik Tidak Makara Nikah Loh!)

Kalau mendengar cerita-cerita ketidakbahagiaan dalam janji nikah saya selalu merasa bersalah sebab masih suka ngeluh hahaha. Meski satu prinsip pada segala hal, ya kami juga punya duduk perkara kecil yang padahal sanggup diabaikan. Padahal dibandingkan duduk perkara orang lain sih duh remeh banget. Untuk hal-hal lain yang besar dan melelahkan, so far kami selalu satu suara.

Menghadapi Bebe, maka kami vs Bebe, menghadapi mertua dan keluarga saya maka kami vs mertua dan keluarga. Itu yang menciptakan kehidupan janji nikah saya rasanya tidak serumit orang-orang. Orang-orang yang seumuran saya loh ya, yang gres menikah 5 tahunan.

Karena banyak ya ternyata yang suami selalu membela ibunya dibanding istri. Pokoknya istri harus nurut ibu aja mau ibunya logis apa nggak. "Kamu nurut lah sama ibu aku!" Wow wow. Kenapa nggak kita diskusikan dulu berdua kemudian ambil keputusan BERDUA dan jelaskan ke mertua hasil keputusan BERDUA itu? Kan kau nikahnya sama saya bukan sama ibu kamu?

T________T

Padahal mertua nyuruhnya itu punya anak lagi meski anak pertama masih kecil, semoga capek sekalian katanya. Istri nurut ajalaahhh. Duh sakit kepala mikirinnya. Punya anak ya, mau kini mau nanti ya sama-sama capek. Kan terserah yang mau ngelahirin dong kapan mau beranak lagi. Kalau suami dan ibunya berkomplot nyuruh punya anak sementara yang hamil masih keberatan masa dipaksa? Emang wanita hidup cuma buat jadi medium beranak doang?

T________T

DAN INI TRUE STORY. Semua pola di atas tadi dongeng beneran. Dari orang yang nikah gres 3-5 tahun! Nikah gres 3-5 tahun aja repotnya udah kaya gini wow. Kalau kata Nahla, bayangkan harus hidup kaya gitu 50 tahun lagi.

Karena sering denger curhat model menyerupai ini, maka kini kalau ada orang bilang duh pengen buru-buru nikah, saya dan JG niscaya kompak bilang "Yakinnn? Duh pikir-pikir dulu lah". Dan kami serius soal itu. Kami tidak mau kalian jadi orang berikutnya yang curhat sebab "nikah kok gini amat ya". Hiks.

Pusing ya? Iya nikah itu pusing banget, complicated.

Dan ya, orang-orang menikah ini selalu bicara janji nikah seolah menikah ialah sesuatu yang paling menyenangkan di dunia! Well, no, except you find the perfect one.

Katanya "nikah aja nggak apa-apa, iya sih pusing, tapi enaknya juga banyak" YA ITU KAN ELO. Saya sih nggak berani menyarankan orang menikah hanya sebab janji nikah saya baik-baik saja. Ya saya baik-baik aja, orang lain? Kan belum tentu.

(Baca: Selingkuh dan Pelakor)

Banyak yang baik-baik saja tapi banyak juga yang berusaha terlihat baik-baik saja. Banyak yang tampak mesra di social media padahal menangis setiap malam. Banyak yang di luar sama-sama terus, di rumah mah ya masing-masing aja kaya nggak kenal. BANYAK. Banyak yang menikah socially bukan personally.

Karena semenjak awal, banyak yang pernikahannya itu soal "social acceptance". Ya dalam tanda kutip. Menikah sebab tertekan lingkungan, menikah sebab memang merasa sudah usianya harus menikah, menikah sebab keluarga meminta menikah, menikah sebab ya mau ngapain lagi bro, semua temen udah nikah. Ya nggak tau, ngapain kek, keliling dunia mungkin?

Makanya memilih tujuan menikah itu penting dibicarakan semenjak awal. Oiya kita mau nikah, apa tujuannya?

Misal tujuan menikahnya ialah "melanjutkan keturunan" maka sesudah menikah sasaran berikutnya ialah punya anak dong? Terus ternyata nggak dikasih anak. Jadinya logis kan kalau salah satu minta cerai sebab nggak sanggup punya anak? Atau misal kalau istrinya yang ternyata punya duduk perkara kesehatan, jadi logis dong kalau suami minta poligami? Ya sebab memang tujuan awalnya kan melanjutkan keturunan.

Saran saya sih cari yang tujuannya hidup bersama selamanya deh. Nonton film Test Pack sama calon pasangan, tanya pendapatnya kalau itu terjadi sama kalian. Bukan promosi, tapi film itu ngasih citra banget pasangan yang ideal berdasarkan saya. Menurut saya loh yaaa. :)

Tapi hening dulu, ada kok pasangan yang bener-bener bahagia. Kategori ini pun masih terbagi dua. Hahaha.

Pertama, yang satu prinsip hidup karenanya santai sama segala sesuatu. Perfect match made in heaven. Berantem cuma urusan siapa yang mandi duluan lol. Satu visi misi, nggak saling menuntut suami harusnya gini, istri harusnya gitu!

Kedua, salah satu sebenernya sebel tapi ya udah terima ajalah daripada pusing. Telen aja udah, eh sori, tulus aja udah. Namanya juga nikah ya kan, harus saling ikhlas, harus toleran namanya juga dua kepala jadi satu. :)

(Baca: Mengurangi Intrik Rumah Tangga)

Masalahnya, tulus itu nggak gampang. Nggak semua orang punya stok tulus luber-luber. Ada yang di depan suami dan keluarga tepat banget sebagai istri dan ibu. Tapi di social media ya ampuuunnn, 180 derajat. Terlihat sekali beliau butuh sahabat untuk bicara, butuh sahabat untuk berdiskusi. Nyamber sana-sini, komen sana-sini. Kan kasian jadinya.

Atau yang lebih sanggup menahan diri biasanya hanya curhat pada sahabat. Keluhan-keluhan yang tidak pernah terbayang sebab di luaran sana mereka ialah pasangan tepat yang bikin iri semua orang. Sahabat-sahabatnya ini yang jadi ikut duka huhu kasihan tapi nggak sanggup bantu banyak juga. :(

Inti dari semua ini adalah. Pikir yang banyak sebelum nikah! Tanya pertanyaan-pertanyaan ini ke calon pasangan! Dan wanita harus mandiri, tidak mandiri, tidak mau punya penghasilan tidak apa-apa tapi siapkan storage untuk tulus yang banyak yaaa. :)

Kalau sesudah ini kalian jadi ragu menikah, manis dong. Keraguan akan jadi kehati-hatian, dan menikah ialah keputusan yang harus diambil dengan hati-hati. Percayalah bahwa dengan ragu dan hati-hati, kalian akan menemukan seseorang yang sanggup membuatkan prinsip hidup selamanya. Menjalani hidup tanpa jadi orang lain, tanpa harus selalu bersembunyi di balik kata ikhlas.

Karena sesungguhnya, keikhlasan tidak dibutuhkan lagi di sebuah kekerabatan yang membuatkan prinsip hidup yang sama. Your life would be so much easier. Toleransi niscaya ada, tapi sungguh di hal-hal yang sangat kecil hingga tidak pantas disematkan sebagai sebuah keikhlasan. :)

Untuk kalian yang belum menikah, merasa menikah terlambat, tidak menikah, atau sudah berhenti menikah, hal apapun wacana janji nikah tidak mengurangi sedikit pun dari harga kalian di dunia ini. You're all worth it.

Selamat hari Senin! Baca goresan pena wacana janji nikah lainnya di sini ya! Tentang Nikah

-ast-

Untuk kesayangan aku, @jago_gerlong. Terima kasih untuk jadi kau yang menyerupai aku. Untuk diskusi duduk perkara yang tidak pernah panjang, untuk pertengkaran yang tidak pernah bermalam, untuk jadi tanggapan atas semua kebimbangan. I love you 💛 (TOLONG INI DISCREENCAP DAN BELIIN AKU IPHONE 7 DONG! HAHAHA)

Detail ►

Bebe Dan Bahasa Inggris, 6 Bulan Pertama

Sudah masuk bulan keenam semenjak Bebe pertama kali bilingual dengan bahasa Inggris di rumah. Saya mau update progress-nya nih. Siapa tau bikin semangat buat ibu-ibu yang juga mau coba bilingual di rumah. :)


Update dari mana yaaaa. Lhoh kok resah sendiri hahahaha. Oiya sebelum mulai saya mau bilang dulu jika no, bahasa Inggris saya nggak sebagus itu kok serius. Kalau bahasa Inggris saya anggun banget kali udah jadi wartawan di Amerika hahahaha (sepertinya praktis lol nurut ngana aja).

Tapi ya kalian-kalian yang millennials saya yakin dapat laahhh bahasa Inggris sehari-hari mah ya. Saya percaya kalian bisaaaa hahahaha. Dan ya, saya kan cuma ngomong sehari-hari sama Bebe mah. Mau ngomong apa juga ya kan.

Saya bikin poin aja ya! Ada 5 poin. Ayo simak baik-baik!

📢 Udah dapat apa?

Sebulan belakangan udah berani ngomong! Itu sih kemajuan yang sangat membanggakan hahaha sebab ada masa-masa beliau nggak mau ngomong sedikitpun. Dia ngerti saya tanya apa, tapi beliau tetap jawab dengan bahasa Indonesia. We've all been there, right? Ngerti sih ngerti tapi takut ngomong.

Dia udah tau anggota tubuh, binatang, warna, kendaraan, apa lagi ya yang basic-basic gitu lah. Bebe juga mulai merangkai kalimat dan ini bikin terharu. Oiya jangan kira pribadi bener ya! Saya kan ngikutin bayi-bayi blogger luar (yang cuma berguru bahasa Inggris aja) umur 2-3 tahun masih begitu aja kok Inggrisnya. Misal "my name Penny" bukan "my name is Penny" gitu.

Sekarang beliau kasih sesuatu ke saya dan bilang "is for you" (this is for you), jika nunjuk sesuatu dapat bilang "this one, this one, this, aaaannnnd this!", dapat nanya "where the other?", dapat bilang jika mau sesuatu "i want this", "i want sleep" pokonya i want i want aja nggak pake to hahaha. Bisa bilang "aylaik!" dan "so yummy!". Apa lagi ya. Bisa menggabungkan warna dan benda "black dog" "red firetruck" dll. Bisa nyanyi Twinkle Twinkle dengan pronunciation yang bener dan nggak ngarang lol.

Udah tidak mengecewakan banget lah, komunikasi sehari-hari tidak terhambat sama sekali. Dan cara ngomongnya itu ... LUCU BANGET SUMPAH HAHAHAHAHA #shamelessmom

📢 Metodenya apa?

Awalnya saya ngomong dua bahasa sekaligus tapi itu capek banget huuuu. Nggak kuat. Capek lah sebab ngomongnya jadi ngeluarin energi dua kali lebih banyak *anaknya itungan lol*. Tapi itu efektif banget loh kayanya. Soalnya Bebe jadi nggak nanya.

Kaprikornus saya bener-bener "Are you hungry? Kamu lapar?" atau "No you can't do that Xylo, nggak boleh begitu Xylo" BAYANGIN AJA CAPEKNYA.

Terus saya nyerah di bulan pertama hahahahahaha.

Akhirnya ya udah bodo amat, jika lagi males ya full Indonesia, jika lagi on banget ya full Inggris. Cuma sebab bahasa Indonesia beliau udah lancar banget beliau kesannya nanya jika ada kata yang beliau nggak ngerti. Misal saya bilang "don't throw it!", Bebe tidak tahu throw itu apa terus beliau nanya "throw apa tuh?" Saya jawab dan beliau biasanya pribadi coba pake "throw ajalah!" HAHAHAHA

Nah jadi kayanya emang lebih praktis mengajarkan bahasa kedua sesudah anak sangat lancar bahasa pertama. Kaprikornus komunikasi dapat pakai dua bahasa. Cuma ya ingat, sebaiknya mulai diajarkan bahasa kedua sebelum usianya 6 tahun ya!

Alasannya ada di postingan yang ini: Mengajarkan Bahasa Inggris pada Balita

Banyak juga yang memang membagi orangtua kan, ibunya full Inggris, ayahnya full Indonesia semenjak anak masih bayi. Nanti otomatis anak akan dapat keduanya asal konsisten. Nah jika ini saya males sebab saya sendiri pusing jika ngobrol bertiga hahaha pengen nyautin pake bahasa Indonesia juga dong kesannya sebab Bebe dan JG seru ngobrol pake bahasa Indonesia.

Ya pada dasarnya sayanya kurang nyaman lah hahaha *ALASAN!*

Nonton juga belum terlalu ngaruh ya. Katanya banyak anak yang andal bahasa Inggris sebab seharian nonton Disney Channel, Bebe nonton sih tapi kayanya nggak ngaruh banyak. Kaprikornus ya beda-beda, harus dicoba, jangan jadi anak dikasih nonton terus hanya demi beliau dapat bahasa Inggris tapi kita nggak coba metode lain hehehe.

Saya coba juga dengan buku dongeng bahasa Inggris sih. Lumayan ngaruh sebab jika ada kata yang beliau nggak ngerti, beliau stop kita dongeng dan nanya. Kaprikornus pada dasarnya interaksi ya! IYAAA.

📢 Reaksi Bebe gimana?

Awalnya marah. Kalau saya ngomong pake bahasa Inggris beliau teriak "NGGAK MAU!" nggak mau jawab maksudnya. Dia agak nggak terima gitu kenapa tiba-tiba ibu ngomong banyak tapi beliau nggak ngerti. Tapi ya nggak usah ditanggepin amat sih, harus ngotot aja kitanya.

Lama-lama beliau mulai jawab meski pakai bahasa Indonesia, mulai berani tanya kata yang nggak beliau ngerti, dan mulai berani ngomong.

Terus yang paling ngaruhnya banget sih ketemu anak orang yang ngomongnya bahasa Inggris juga. Kaprikornus beliau nggak ngerasa absurd sendiri. Dia merasa itu bahasa yang umum buat anak-anak. Setelah itu naturally beliau nggak murka lagi dan mulai terbiasa.

📢 Susah nggak sih?

Apapun yang perlu dilakukan dengan konsisten dan disiplin kan emang susah ya. Sekarang saya batasi aja dengan ngomong baik dalam bahasa Inggris, menegur yang perlu klarifikasi saya pakai bahasa Indonesia.

Bukan apa-apa, sebel tau panjang lebar nyeramahin anak terus anaknya nggak ngerti hahahaha.

Kaprikornus dibilang susah sih nggak susah ya, dibilang praktis juga ya nggak praktis sebab butuh niat kuat. Niat Bebe dapat bahasa Inggris semenjak bayi aja cukup sih sebab ya bawah umur lain pada dapat masa Bebe nggak. Lagian effortnya kan cuma dari orangtuanya aja, nggak perlu les atau apa. Kaprikornus niatkan!

📢 Apa nggak takut beliau lupa bahasa Indonesia?

Nggak lah, lingkungan beliau masih lebih banyak didominasi bahasa Indonesia kok, saya yakin beliau nggak akan lupa. Ngomong campur-campur sih iya banget dan itu masuk akal sebab anak masih berguru perihal code switching, bagaimana melatih diri biar dapat bicara full satu bahasa.

Good news-nya, jika sudah hingga code switching ya artinya anak sudah punya dua bahasa di otaknya. Senang ya!

Dan saya memang nggak pengen beliau cuma dapat bahasa Inggris doang sih makanya tetep nekenin bahasa Indonesia juga. Kasian nanti jika sekolahnya ternyata bahasa Indonesia takutnya pusing. Pokoknya sebelum urusan sekolah dimulai, Bebe harus lancar dulu kedua bahasa itu. Masuknya ke sekolah berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia liat uangnya nanti hahahahaha.

*

Oiya, untuk penyemangat, saya nonton videonya mbak Yonna Kairupan. Anaknya empat dan semuanya lancar bahasa Inggris dari kecil sebab di rumah bilingual. No, suaminya nggak bule dan anak-anaknya nggak di sekolah internasional. Karena konsisten aja dari kecil di rumah pakainya dua bahasa. Masa saya yang anak satu nggak sanggup?! #kompetitif

Nonton aja deh yaaa biar lebih jelas. Ada juga satu video lagi dengan bawah umur sebagai bintang tamu dan ditanya gimana perasaan mereka dapat bahasa Inggris semenjak kecil. Cari sendiri di channelnya hahahah.


Oke deh segitu aja dari saya. Nanti diupdate lagi jika udah ada progress yaaa!

See you when I see you!

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Tipe Pemuda Dari Era Ke Masa


Judulnya panjang hahahaha. KEMBALI LAGI DI #SASSYTHURSDAY YANG YA AMPUN UDAH LAMA BANGET BOLOS! Abis Nahla sibuk dan saya malas jadi ya udah lol. Nggak perlu maksa alasannya yakni yang dapat memaksa itu hanya jadi dewasa. Adulting is so damn hard.

Sigh. Gue dan Nahla sebenernya lagi capek banget nih nulis topik "terpaksa dewasa" terus jadi hari ini kami mau senang-senang dengan topik remeh temeh yaitu tipe pemuda dari masa ke masa nyahahahaa. Sungguh topik majalah remaja sekali ya!

Baca punya Nahla:
Tipe Cowok dari Masa ke Masa

Gue sih yang ngasih ilham tapi kemudian sendirinya blur. Nggak inget dulu suka pemuda kaya apa ya? Emang punya yang namanya "tipe cowok"? Nggak sih kayanya, yang penting ngobrolnya nyambung aja. Dan speaking of "nyambung", nyambungnya anak SMP, SMA, dan kuliah serta kini itu niscaya beda sih.

Makara ya jikalau harus nyebutin tipe pemuda kesukaan sih gue beneran nggak dapat sama sekali. Yang penting mau dengerin gue ngomong, dah titik.

Pacar? Ya gitu aja, pas zaman sekolah sih yang penting suka lagu-lagu yang sama jadi nonton pensi dapat bareng ya kan. Bisa dibikinin mix tape juga pake radio. Lagu pilihannya ya gue otomatis sukalaahh kan setipe grup band kesukaannya nyahahaha. NAH! Makara mendingan kita ngomongin bias di grup band aja!

Bias ini bahasa masa kini sih ya, buat yang nggak tau, artinya itu member favorit kita. Disebut bias alasannya yakni apapun yang mereka lakukan, pandangan kita akan selalu bias kepadanya lol. Mau ia tidur mangap sambil ileran, kita tetep bilang ia ganteng. Bias sebias-biasnya nyahahaha.

Tapi ya, jauh sebelum kurun jadi reporter KPOP dan ketemu artis Korea, intinya gue emang lemah sama boyband. Anaknya fangirl boyband banget hingga nggak mau ngikutin One Direction alasannya yakni mewaspadai diri sendiri dapat lolos dari jeratannya. Ya udah cukup tau hitsnya ajalah, plus kepoin Gigi dan Zayn. Aku harus tobat!

Perjalanan boyband gue cukup panjang. Dari Sekolah Menengah Pertama sih ya. SD gue ngapain sih auk, nggak inget sama sekali. Kayanya pas SD gue masih baca buku banget gitu deh. Belum ada pressure untuk nonton MTV hahaha.

Gue Sekolah Menengah Pertama tahun 2001 dan itu lagi zamannya Westlife banget. Backstreet Boys sama *NSYNC udah beberapa tahun sebelumnya ya CMIIW (LUPA). Yang terang gue ngefans bangetnya sebenernya bukan sama Westlife. Tapi sama ...

...

BLUE!

Bias gue Lee Ryan. Bagi gue zaman SMP, Lee Ryan itu ganteng banget ya ampun.


Astaga kalian perlu tau gini doang gue Google Image-nya sambil blushing najong. :')))))

Gue ngefans sama Blue level pernah maksa ibu kantin sekolah Sekolah Menengah Pertama buat jual poster HAHAHAHAHAHA. Makara dulu Blue itu jadi bintang iklan Pepsi Blue. Nah kantin sekolah gue jual dong Pepsi Blue dengan kulkas biru gitu kan. Dikasih lah sama orang promosi Pepsi: POSTER BLUE SEGEDE GABRUK. Dulu sih rasanya gede banget ya, kemarin-kemarin pas beberes Konmari kok ya cuma ukuran A3 lol.

(Baca: Beres-beres Rumah dengan Konmari Method Yuk!)

Bahan posternya itu manis banget, bukan kertas tapi semacam plastik gitu. Kertas dilaminasi lah pokoknya manis banget, nggak dapat sobek. Dan nggak Pepsi Pepsi amat juga, cuma mereka bangun berempat pake baju biru debu terus ada logo Pepsi di bawahnya. Gue nanya dong ke ibu kantin, bu itu posternya buat saya aja. Karena terang ia dikasih dan ia nggak ngefans sama Lee dong nggak kaya gue!

Terus sama ibu kantin nggak boleh coba! IH MAU NANGIS! Terus gue bujuk-bujukin alasannya yakni itu kan itungannya poster official, hingga jadinya ia bilang "ya udah tapi beli!" HUAAAA terus jadinya gue beli Rp 1000 apa gitu lupa hahaha. Dulu uang jajan padahal Rp 1500 doang lolol jikalau sama les gres dikasih Rp 3500.

Tapi Blue ini underrated banget ya, kurang duit promosi gitu murung deh. Makara nggak sempet se-hits Westlife atau Backstreet Boys gitu hhhh. Padahal Lee Ryan potensial banget. Potensial apa ya, ya potensial ngetop alasannya yakni ganteng nyahahahaha.

Oke sebelum lanjut ke bias berikutnya, mari kita dengarkan dulu satu tembang dari Blue, All Rise. Yang nggak tau lagu ini nggak temenan! Haha!


Kalau kini di Blue ditanya siapa bias, gue pilih Simon sih ya. Suaranya manis banget! Dulu suka Lee alasannya yakni ia cute aja sih. Remeh lah saya mah.

Nah alasannya yakni Blue kurang promosi, naturally ya gue suka juga Westlife. Tau bener-bener tau semua lagunya. Nah di Westlife, bias gue Nicky Byrne sama Brian McFadden. Nah dari sini aja udah keliatan jikalau tipe pemuda gue itu random banget. Apapaan nggak ada benang merahnya sama sekali gini.

Suka Nicky alasannya yakni mukanya Amerika banget gitu. Model-model Aaron Carter. Suka Brian alasannya yakni ia tinggi gede aja sih. Auk ah nggak terang amat.

Yang terang pas Brian pacaran sama si Kerry Atomic Kitten itu gue yang sebel alasannya yakni Kerry pendek banget! Jari-jarinya juga pendek, gue inget mereka ngedate ke pantai gitu Kerry pake bikini dan buruk hih berani-beraninya pacaran sama Brian. Memang sungguh tidak masuk nalar sekali ya sebelnya hahaha.



Sama Westlife ini bersyukur sih alasannya yakni beberapa tahun kemudian pas mereka ke sini gue nonton HUHUHUHU. SUMPAH TERHARU. Tapi promotornya sempet rusuh sih, jual tiket di luar kapasitas Tennis Indoor Senayan yang kecil banget gitu. Gue nonton pekan raya kedorong-dorong hingga pengap banget dan jadinya melambaikan tangan ke kamera.

NGGAK DENG. Melambaikan tangan ke mas-mas yang jaga gitu di seat atas minta dipindah alasannya yakni gue sama temen-temen udah nggak berpengaruh banget. Ya udah jadinya pindah ke atas, duduk dan nyanyi-nyanyi sepanjang konser. Konser nostalgia banget senaaanggg!

Apa lagi ya?

Udah sih kayanya mereka doang yang ngaruh banget di hidup pas zaman Sekolah Menengah Pertama mah. Sekolah Menengan Atas dengerinnya udah grup band macam Hoobastank gitu. Dan itu bukan alasannya yakni ngerti tapi ya alasannya yakni temen-temen dengerinnya itu ya udah ikutan aja hahaha. 180 derajat banget sama Nahla deh jikalau soal musik mah.

Berikutnya punya bias lagi eksklusif yang ini. HAHAHAHAHA.


Ya gara-gara Boys Before Flower sih. Berikut-berikutnya sih dapat diliat di sini: daftar pemuda ganteng kesayangan (TOP BIGBANG FTW!). Di situ gres keliatan ada tipenya ya. Mungkin memang butuh jadi agak renta dulu hingga dapat memilih sukanya pemuda kaya gimana. Makanya jangan nikah muda ya gengs. Hahaha.

(Baca: Rumitnya Menikah)

Sebenernya pengen bahas juga Backstreet Boys sama *NSYNC sih tapi duh kepanjangan. Intinya jikalau di BSB gue suka Nick Carter lah who else! Combo sama Aaron Carter juga. Brother of the era. Kalau *NSYNC ya Justin Timberlake tentu saja alasannya yakni Britney Spears my queen! Kalau Britney konser di sini gue mau nonton!

Btw nanggung nostalgia, INGET MEREKA NGGAK? GILA SIH ANAK MTV MILENIUM MANA SUARANYAAAAA?!


Steps tahun ini 20 tahun! Mereka comeback dan punya album gres omg omg omg. Duh gue beneran harus bikin satu postingan ihwal nostalgia lagu favorit 90-an.

Masa-masa di mana jikalau mau tau grup band favorit itu bener-bener cuma dari majalah dan tabloid Fantasi. Harus rajin dengerin radio dan mantengin MTV alasannya yakni jikalau nggak gitu nggak akan tau apa-apa soal mereka. Masa-masa itu. :')

Kalau kalian gimana? Suka tipe pemuda kaya gimana? Siapa bias boybandnya? AYO NGAKU!

-ast-

Detail ►

Survey Kidee Child Care Senopati

Beberapa ahad lalu, saya survey ke Kidee Child Care Senopati, maunya sih ke Kidee Elnusa juga cuma kejauhan dari rumah dan kantor. Tulisan ini ialah bab dari review dan survey daycare di Jakarta Pusat dalam rangka cari daycare untuk Bebe, anak saya yang usianya 3 tahun.

Makara sudut pandangnya memang toddler bukan bayi. Ini dapat jadi bayangan aja alasannya survey satu-satu itu menyita waktu sekali kan. Tapi sebaiknya, ya datenglah ke beberapa daycare untuk survey dulu sebelum memutuskan mau ke daycare yang mana. Baca juga postingan lain tentang daycare di sini. :)


Kidee ialah daycare kedua yang saya kunjungi sehabis Lovely Sunshine. Sengaja melebarkan sayap cari daycare Senopati alasannya jikalau di Benhil dan sekitarnya udah nggak ada lagi. Ada sih Sahabat Islamic Childcare tapi saya belum ke sana. Pertimbangannya alasannya halamannya kecil dan pagernya nggak pernah ditutup jadi saya serem jikalau pintu kebuka, Bebe lari ke jalan. Huhu.

Oke ini beliau review singkat Kidee Child Care Senopati!

🏡 Lokasi

Kidee Child Care ini ada di Jalan Laksana deket Blok S. Makara jikalau kalian makan di pujasera Blok S itu kan sebenernya pertigaan dan depannya ada jalan ya. Nah itulah jalan Laksana. Dari pujasera itu pribadi keliatan kok rumahnya agak di belokan gitu. Strategis banget jikalau kerjanya di SCBD, deket banget sih ke sini.

🏡 Kondisi bangunan

Rumah satu lantai, bangunannya udah agak renta ya. Halamannya luas dan ada banyak sepeda serta mainan kaya perosotan gitu. Di luar ada rak sepatu anak jadi sepatu rapi. Kekurangannya nggak ada bel hahaha apa saya nggak nemu ya?

Saya ketok-ketok pager nggak ada yang bukain pintu hingga kesudahannya ngintip-ngintip dan ada anak bukan pintu! Nggak serem sih soalnya pagernya tinggi dan digembok jadi anak nggak akan kabur. Tapi sehabis anak itu muncul, pintu tetep nggak dibukain hingga kesudahannya saya telepon ke dalem minta dibukain pintu. :S

Setelah di dalem gres dijelasin sama mbak supervisornya ternyata mas yang jaga di luar lagi keluar fotokopi walhasil orang dalem nggak ngeh jikalau ada tamu.

Anaknya banyak ada 30-an anak dan ruang mainnya luas banget jadi nggak keliatan bawah umur numpuk di satu kawasan gitu, ada halaman belakang terbuka pula jadi sirkulasi udara bagus. Cuma agak khawatir sama rak di ruang tengah soalnya nongol gitu nggak pake pengaman takut kejeduk, plus ada colokan di bawah nggak ditutup duh kukhawatir banget deh.

Tapi mungkin colokan mati ya mana tau ya kan, masa sih di daycare colokan hidup nggak ditutup.

🏡 Rasio caregiver dan anak

Loh kok lupa tanya ini hahahaha. Makara waktu itu udah nanya-nanya sama temen saya yang anaknya udah usang di sana terus saya jadi percaya-percaya aja lol, nggak terlalu niat nanya, cuma niat liat rumahnya aja hahaha.

Tapi mbaknya banyak juga sih, ada teacher juga satu lagi main motorik halus injek-injek pasir bergairah gitu sama bayi.

🏡 Jadwal harian

Kidee ini nggak ada preschool, cuma ada ekskul ngaji aja. Makara jadwalnya standar daycare aja, dateng, mandi, makan, main, ngaji, makan siang, mandi lagi, bobo siang, makan lagi, nunggu dijemput. Ya standar daycare lah. Terus yang saya suka, pagi-pagi ada circle time.

Circle time deh jikalau nggak salah namanya hahaha jadi semua anak dikumpulin di ruang main, dari bayi hingga yang gede-gede terus nyanyi, nari, dan lain-lainnya. Seru yaaaa!

🏡 Mandi

Kamar mandinya luaasss. Mandi sendiri-sendiri dong ya! Cuma katanya banyak anak yang udah sahabatan jadi mandinya berdua. Makara ya tergantung anaknya juga.

🏡 Makan

Makannya standar daycare pada umumnya, 3 kali sehari makan berat, sekali buah dan sekali biskuit. Susu bawa sendiri.

Makanan dimasak di dapur daycare juga. Yang agak khawatir, dapurnya deket banget sama halaman belakang jadi pas saya ke sana ada anak di dapur padahal ada kompor nyala. Rada serem yha mengingat Bebe suka lari-lari tak tentu arah.

🏡 Tidur

Tidur ada kamarnya khusus cuma kasurnya gres dipasang jikalau jam tidur, alasannya jikalau dipasang sebelum itu jadinya diinjek-injek katanya malah dipake main. Tiap anak punya kasur sendiri dan nggak gantian sama anak lain.

🏡 Program preschool

Nggak ada, ada ekskul ngaji aja nambah Rp 150ribu tiap bulan. Katanya ada anak yang umurnya gres 1,5 tahun tapi udah hafal abjad hijaiyah gitu alasannya ngaji di Kidee setiap pagi. Tiap semester dapet report, strength weakness anak apa. Seru sih ya!

🏡 Mainan

Nah ini gres kusadari sehabis JG ngomong "kok perasaan nggak liat mainan ya di Kidee?" iya ya kok nggak ada ya. Apa emang konsepnya nggak main-main ya. Cuma liat ada satu rak buku, itu pun bukunya nggak terlalu banyak. Mungkin disimpan di kawasan tak terlihat lol.

🏡 Jam buka - tutup - overtime

Buka jam 6.30, tutup jam 6. Overtime-nyaaaaa ... LUPA NANYA HAHAHAHAH. Mengapa saya sungguh gagal menulis review. XD

🏡 CCTV

Ada CCTV dan online.

🏡 Toilet training

Ini juga nggak nanya deuh. Lupaaaa.

🏡 Report harian

Report daycare diberikan harian dan report perkembangan anak setiap 3 bulan.

🏡 Punishment

Tidak ada punishment/hukuman. Cuma dikasih tahu aja jikalau memang anak salah.

🏡 Anak sakit

Seinget saya sih, nggak ada kamar isolasi ya. Tanya sendiri yaaa!

🏡 Lain-lain

Ada field trip dan bayar lagi tapi katanya nggak pernah lebih dari Rp 200ribu. Field trip-nya pake seragam gitu tampak seru sekali sih jikalau liat di Instagram. Visit psikolog, dokter anak, dan dokter gigi setiap 6 bulan.

🏡 Biaya

Admin fee: Rp 2juta
Monthly fee: Rp 3,7juta
Ekskul: Rp 150ribu

Masih affordable sih, admin fee cuma sekali dan untuk itungan biaya daycare Jakarta Pusat juga masih ok ya berdasarkan saya. Saya juga sempet WhatsApp sama ownernya dan ownernya baik banget. Ramaahhh banget padahal saya chat hari Sabtu pagi. Keramahan owner juga jadi pertimbangan banget sih buat saya, alasannya nanti jikalau ada apa-apa kita kan komplain nomor satu ya ke owner dulu.

Masalahnya cuma satu ..

WAITING LIST 10 ANAK HUHUHUHUHUHU

Baca-baca di lembaga juga emang untung-untungan banget masuk ke sini hhhh. Tapi ya udalah kesudahannya naro nama aja. Mengapa sungguh kurang beruntung hahaha.

Oke segitu aja review daycare Jakarta Pusat saya, next akan review Little Bee Daycare & Preschool. Minggu depan ya!

Baca review sebelumnya:

REVIEW LOVELY SUNSHINE DAYCARE BENHIL
REVIEW TWEEDE DAYCARE BENHIL (DAYCARE BEBE 3 TAHUN TERAKHIR)
REVIEW HAPPY TREE HOUSE DAYCARE SETIABUDI

dan dongeng plus tips seputar daycare di tag:

TENTANG DAYCARE

See you daycare mommies!

-ast-

Detail ►

Tips Menulis Blog Yang Menarik (1)

Halo semuanya, mumpung hari Senin saya mau share sesuatu yang produktif adalah tips menulis blog! Gila keren nggak tuh saya ngasih tips nulis hahahaha.


Saya sih berani ngasih tips nulis sebab ya ngerasa manis aja nulisnya HAHAHA. Ya iyalah, harus merasa bisa dulu dong gres kasih tips. Lagian saya sih pede goresan pena saya lezat dibaca lol. Terbukti ya dengan blog ini yang pembacanya ada terus hingga berjuta-juta kali kusenang deh. Makasih loh kaliaaannn! Makasihnya berjuta-juta kali juga. :*

Ini kayanya akan panjang sih tapi simak ya! Saya nulis ini iseng aja sih sebab kadang suka pengen main ke blog orang tapi kok ya tulisannya nggak lezat dibaca. Ceritanya nggak seru, point of viewnya biasa aja, cara nulisnya nggak Istimewa juga, eh terus malah baper curhat di socmed sebab blognya sepi. Introspeksi dulu kaliii. :)

Ini beliau tips menulis blog yang menarik ala annisast:

⭐ Nggak usah pusing sama kata ganti

Mau pake saya, pake aku, pake gue, bebas. Dan nggak perlu terus-terusan sama juga sih. Misal blog ini, di goresan pena yang cenderung serius maka saya memakai "saya", di postingan remeh temeh kaya #SassyThursday gitu pakenya "gue".

Yang memilih itu topiknya, saat kita ngobrol serius sama orang yang nggak kita kenal, kita cenderung memakai saya kan. Dan saat kita ngobrol sama temen-temen yang erat dengan topik ringan, maka kita pake "aku" atau "gue" kan. Makara ya nggak usah dibikin pusing!

Soalnya kata ganti ini ngaruh banget ke feel satu tulisan. Ketika kau berusaha ngomong serius tapi ngomongnya "kasar" dan pake lo gue, orang nangkepnya bisa beda. Bisa dianggap murka atau malah dianggap nggak serius. Begicu.

Sementara kita nulis blog kan nggak selamanya serius dan nggak selamanya bercanda kan. Makara sesuaikan kata ganti dengan topik dan feel tulisan.

⭐ Jangan menyingkat kata!

Gini ya saya kasih tau, menyingkat kata itu dipakai di SMS zaman dulu sebab keterbatasan karakter. Lah zaman kini kan nggak ada yang dibatasi kecuali Twitter, udalah jangan singkat apa-apa. Saya sih chat aja udah nggak pernah nyingkat apapun sama sekali. "Yang" bukan "yg", "belum" bukan "blm".

Ini ngaruh ke psikologis pembaca, baca singkatan itu capek, nggak nyaman. Mana kadang singkatan orang kan beda sama orang lainnya, boro-boro baca dengan enak, malah mikirin arti singkatannya dulu.

Makara tulis kata dengan utuh, nggak ada ruginya kok.

⭐ Perhatikan panjang paragraf

Yes, jangan kepanjangan dan jangan kependekan. Kalau saya sih maksimal 3 kalimat dalam satu paragraf. Jangan cuma satu kalimat dalam satu paragraf plis kalian bukan tribunnews ya. Baca paragraf yang terlalu pendek itu capek, sekalimat enter sekalimat enter hhhh.

⭐ Jangan mengulang kata yang sama

Sebisa mungkin jangan ulang kata yang sama baik dalam satu kalimat atau dalam satu paragraf. Karena itu MEMBOSANKAN. Contoh ini dari paragraf di atas:

Saya nulis ini iseng aja sih sebab kadang suka pengen main ke blog orang tapi kok ya tulisannya nggak lezat dibaca. Ceritanya nggak seru, point of viewnya biasa aja, cara nulisnya nggak Istimewa juga, eh terus malah baper curhat di socmed sebab blognya sepi. Introspeksi dulu kaliii. :)

Coba jikalau kalian nulisnya gini:

Saya nulis ini iseng aja sih sebab kadang suka pengen main ke blog orang tapi kok ya tulisannya nggak lezat dibaca. Ceritanya nggak seru, point of viewnya nggak seru, cara nulisnya nggak seru juga, eh terus malah baper curhat di socmed sebab blognya sepi. Introspeksi dulu kaliii. :)

((( MENGULANG KATA NGGAK SERU )))

Yang mana yang lebih lezat dibaca? Ya tentukanlah sendiri.

Mengulang kata boleh jikalau tujuannya menekankan. Contoh:

Tapi Blue ini underrated banget ya, kurang duit promosi gitu duka deh. Makara nggak sempet se-hits Westlife atau Backstreet Boys gitu hhhh. Padahal Lee Ryan potensial banget. Potensial apa ya, ya potensial ngetop sebab ganteng nyahahahaha. (lengkapnya di post ini)

Nangkep yaaa?

⭐ Proofread and proofread

Proofread itu penting. Kalau saya sih biasanya gres setengah aja udah saya preview dulu dan baca. Fungsinya jikalau ternyata alurnya kurang enak, masih bisa atur ulang. Kalau udah simpulan banget gres atur alur sih alhasil lebih ribet kan.

Dan jangan cuma baca sekali! Baca berkali-kali, pikirin dari sudut pandang orang yang baca, apa mereka ngerti apa maksud kita? Apa kita bisa mengirim emosi kita ke mereka?

Karena kadang kita nulis pakai bahasa tutur dan orang jadi resah maksudnya apa sebab mereka belum pernah ketemu eksklusif sama kita. Makara baca berulang-ulang itu penting.

*

Oke ini jikalau dilanjutin akan super panjang jadi saya bagi dua ya! Bagian keduanya bisa dibaca di sini:

Tips Menulis Blog yang Menarik (2)

-ast-

Detail ►

Tips Menulis Blog Yang Menarik (2)



Ini yaitu penggalan dua dari tips menulis blog yang menarik. Bagian satunya dapat dibaca di sini ya:

Tips Menulis Blog yang Menarik (1)

Oke di penggalan kedua ini akan masuk ke pemilihan topik. Milih topik ini emang ribet sih sebab yaaa topik sih banyak tapi yang mana yang cocok sama pembaca kita dan diri kita sendiri ya kan?

⭐ Tentang topik ...

Coba kenali diri sendiri, apakah ada fatwa kita yang Istimewa dan tidak biasa? Hal-hal tidak biasa ini biasanya disukai orang sebab bikin kaget hahahaha.

Kalau nggak kepikiran ummmm, ya jangan nulis opini sih. Karena ya untuk apa nulis opini jikalau opini itu yaitu opini yang umum?

Misal saya nulis perihal menduakan dan pelakor, itu rame sebab sementara semesta menghujat, saya cenderung "membela" pelakor. Kalau kalian ikut menghujat juga terus nulis sih ya kesudahannya tulisannya biasa aja, nggak spesial.

Tapi ya jangan cuma anti mainstream, harus punya argumen berpengaruh juga. Kalau nulis di luar kebiasaan orang banyak terus argumennya nggak berpengaruh sih ya siap-siap aja dibully. :)

Kaprikornus berdasarkan saya sih yaaa, jikalau kalian emang nggak punya cukup argumen, tulis yang ringan-ringan ajalah. Topik atau dongeng sehari-hari, tips seputar rumah, atau perihal tragedi hari itu juga oke. Atau berguru nulis komedi aja! Baca di blognya Raditya Dika dulu banget beliau suka share cara nulis komedi.

Karena kadang dongeng yang biasa aja dapat jadi menarik dan lucu jikalau kita dapat nulisnya. :)

Yang terpenting, tulislah sesuatu yang kita suka! Lebih simpel nulisnya!

⭐ Minta tolong baca dulu ke orang

Saya biasanya kasih dulu ke orang jikalau tulisannya kontroversial. Misal yang ini AGAMA DAN MANUSIA, emang sih nggak viral kaya yang lain hingga ratusan ribu views, tapi tembus belasan ribu lah viewsnya. Dan nggak ada yang bantah argumen, sebab mau bantah apa. Yang saya tulis emang bener kok.

Tapi tau bener apa nggak itu harus dinilai orang lain dulu. Tulisan itu saya kasih dulu ke JG, Gesi, Mba Windi, dan Nahla. Begitu mereka ok, gres saya publish. Kalau mereka belum sreg, saya edit dulu sana-sini sebab jikalau orang terdekat saya yang satu pikiran aja nggak sreg, apalagi orang lain?

Untuk topik kontroversial, pencarian plot hole sama orang terdekat itu penting hahaha. Tapi jikalau nulisnya lucu-lucuan kaya goresan pena si neng ini TENTANG HIDUP SEMPURNA ARTIS INSTAGRAM (A.K.A SI NENG A) saya nggak kasih ke orang dulu sebab takut ternoda kemurnian lucunya hahaha.

Sumpah gue kenapa jadi orang pede amat hahahahah

⭐ Endapkan

Ya, mengendapkan goresan pena itu penting. Kalau nggak penting-penting amat nggak perlu diendapkan lama-lama sih. Nulis malem, baca lagi pagi. Tapi kembali lagi, jikalau nulis yang kontroversial kaya SELINGKUH itu saya nulisnya seminggu lebih. Endapkan, edit, endapkan, edit, tiap hari aja begitu.

⭐ Keep it short

Ini nih, saya sering ngomelin mba Windi gara-gara nulisnya panjang banget astagaaa. Ngasih rujukan masalah aja dapat 5 dongeng sendiri, padahal mah 2 dongeng aja orang udah nangkep kok intinya.

Saya selalu edit banyak. Ketika proofread atau sesudah diendapkan, aneka macam yang saya hapus biar tidak bertele-tele. Yang penting pembaca nangkep intinya. Soalnya makin panjang nanti orang makin males bacanya. Scroll aja terus tapi inti problem nggak kesebut terus.

⭐ Latihan!

Iya beberapa waktu kemudian saya baca goresan pena orang perihal pengalaman beliau berguru nulis. Dia nggak punya background nulis apapun, cuma mendisiplinkan diri tiap malem nulis 400 kata jikalau nggak salah. EMPAT TAHUN SETIAP HARI TANPA PUTUS DIA NULIS.

Empat tahun kemudian beliau jadi kontributor tetap di beberapa publication dan punya kantor yang jual jasa nulis gitu buat CEO dan ghost writer. Dia bilang kalian nggak akan tahu apa itu disiplin hingga kalian mati-matian ngelakuin hal yang sama demi latihan untuk jadi lebih baik. Dan percaya nggak beliau latihan nulis di mana? Di Quora aja loh. Padahal kesannya Quora kawasan jawabin pertanyaan aja kan, tapi jadi kawasan latihan nulis buat dia. So inspiring!

Ya jikalau soal latihan ini saya nggak akan bantah sih sebab saya sendiri nulis udah usang banget! Kalau untuk dibaca publik, saya nulis semenjak Sekolah Menengah Pertama dan nggak putus hingga hari ini. Saya nulis untuk majalah dinding sekolah pas Sekolah Menengah Pertama dan SMA, saya kuliah jurnalistik, saya berkali-kali nulis resensi buku buat koran pas saya kuliah, saya jadi reporter, saya nulis buat publication lain, saya nulis buku, saya nulis blog. Sebagian besar hidup saya, saya habiskan nulis.

Dan itu kan dapat dianggap sebagai latihan! Terus menerus menulis yaitu latihan yang tak kunjung henti. Dengan latihan juga kita berguru diksi yang banyak sebab pas nulis mau nggak mau mikir dong nggak mau pake diksi yang sama terus. :)

Buat kalian yang punya blog, coba disiplinkan diri untuk nulis secara rutin. Kalau kalian nggak mau meluangkan waktu, nggak berusaha mencoba, ya mungkin nulis emang bukan buat kalian. Nyerah aja nggak apa-apa kok.

*loh kok judes*

*

Oke deh segitu aja. Panjang yaaaa. Semoga berkhasiat ya! Selamat menulis semuanya!

-ast-

Detail ►