Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Memilih Tayangan Edukatif Untuk Anak

[SPONSORED POST]



Buibu, siapa yang anaknya nggak kena gadget dan TV sama sekali???

WAH HEBAATTT. Saya sih nggak mampu hahahaha. Sampai sekarang, Bebe masih bergantung banget sama acara nonton alasannya ialah cuma itu satu-satunya cara biar ia dapat duduk manis dan tenang. Kaprikornus bantu banget jikalau makan di kawasan umum.

Kalau di rumah ia biasanya akan nonton jikalau sudah capek main. Kaprikornus sehabis perang-perangan, main bola, dan segala rupa permainan fisik lainnya, ia gres minta nonton. Barulah di situ saya kasih gadget.

Saya sendiri memang tidak berniat idealis untuk anti gadget sama sekali ya. Karena namanya teknologi ya niscaya ada sisi buruknya, tapi kan ada sisi baiknya juga. Emang saya juga serem sih alasannya ialah takut nggak terkontrol ini si Bebe nonton apa sih? Mana jikalau di YouTube ia udah dapat next-next dan pilih sendiri.

Akhirnya saya bilang sama dia, jikalau ada tontonan untuk bawah umur dan ada yang bukan untuk bawah umur maka Bebe dihentikan nonton. Setelah itu ia jadi tanya tiap mau nonton "ini buat bawah umur ibu?" Hahahaha.

Nah jadi kini saya mau share apa yang biasa saya lakukan semoga tontonan Bebe tetap terkontrol dan syukur-syukur dapat nonton yang edukatif! Kaprikornus sekalian belajar. Meskipun saya juga nggak duduk perkara sih ia nonton tayangan yang pure film anak alasannya ialah yah, hiburan laahhh. Kita aja berguru terus stres kan.


Ini yang biasa saya lakukan dan tonton bersama Bebe.

Temani anak ketika nonton

INI WAJIB. Jangan ditinggal. Bolehlah ditinggal pipis bentar tapi make sure kita yakin apa yang sedang ditonton anak. Dengan demikian proses menonton tidak jadi proses satu arah, tapi juga dapat jadi proses diskusi. Apa yang tidak ia mengerti, dapat pribadi ditanyakan ketika itu juga.

Film dokumenter

INI FAVORIT LUV. Akhir-akhir ini Bebe sedang bahagia melihat tayangan dokumenter wacana lebah. Dia amaze gimana sarang lebah dapat keluar madu. Tiap malem yang ditonton lebah aja terus. Bonusnya saya juga seneng jadi dapat nonton bareng sambil ngobrol.

Lagu-lagu

Ini favorit Bebe banget saya hingga bosaaannn. Hahahaha. Yang saya banggakan ialah ia kini dapat nyanyi semua line Twinkle Twinkle Little Stars dengan pronunciation yang BENAR! Padahal kan tidak mengecewakan susah itu, tapi ia dapat pronounce belahan yang susahnya dengan benar  "how I wonder what you are" dan "like a diamond in the sky" HUAAA TERHARU. Tanpa ia nonton mungkin ia nggak dapat begitu.

Huhu terharu amat.

Film anak

Nah ini ia hiburannya ya kali masa berguru terus ya kan. Film ini saya bebasin aja sih Bebe mau nonton apa asal nggak ada unsur kekerasannya. Soalnya kadang meskipun seolah film anak tapi ada adegan bak-buk gitu kan takut ditiru huaaa. Mana di daycare banyak anak lebih kecil kan nggak lucu jikalau tiba-tiba kena pukul huhu. Serem amat ah.

Selain kekerasan, saya juga nggak suka Bebe nonton parodi gitu. Yang tokoh utamanya macam Elsa tapi entah ngapain tiba-tiba main sama Spiderman. Iya insan beneran gitu, orang remaja berbaju Elsa. Soalnya pernah nggak sengaja nonton terus slapstick parah gitu duhhh. Nggak-nggak lagi deh Bebe nonton gituan.

Nah alasannya ialah itu saya jadinya concern banget sama tontonan Bebe. Sebisa mungkin saya jagain biar tetep sesuai sama yang saya mau. Sampai akibatnya saya tahu ada kartun dari Jepang yang juga sobat berguru namanya Shimajiro!

Ada yang tau siapa Shimajiro?

Shimajiro ialah huruf anak harimau pria yang ppemberani, punya keingintahuan besar, dan banyak akal. Ia punya satu adik dan tiga sahabat. Bersama adik dan sahabat-sahabatnya ini Shimajiro sering terlibat dalam petualangan seru!


Kebetulan saya diundang di launching-nya jadi udah nonton duluan episode pertamanya. Dan ya bagussss deh filmnya. Bukan film khayalan, jadi memang ceritanya sehari-hari banget. Setiap jeda iklan, ada semacam "kuis" gitu juga wacana bentuk atau berhitung. Senang kan jadinya menghibur sekaligus belajar.

Cerita dan kontennya memang dikhususkan untuk tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun. Shimajiro juga pernah masuk nominasi International Emmy Kids Awards loh. Kaprikornus dijamin elok ceritanya. :)



Di Jepang, Shimajiro sendiri sudah tayang semenjak tahun 1993! Udah usang banget ya, 1993 saya masih SD hahahaha.

Shimajiro ini dibentuk oleh Benesse Corporation salah satu perusahaan pendidikan terbesar di Jepang. Selain Shimajiro, mereka juga punya beberapa produk lain yang seru banget. Favorit saya ialah Kodomo Challenge yang sudah ada di Jepang dari tahun 1988! Aku gres lahir hah mereka udah punya challenge aja.

Kodomo (yang berarti bawah umur dalam Bahasa Jepang) Challenge ini ialah acara pendidikan dengan cara paket langganan. Setiap bulannya, kita akan dapet sekotak isinya mainan edukatif yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Isi kotaknya berupa buku gambar, buku aktivitas, DVD, mainan edukatif, dan panduan untuk orangtua.

Saya nggak sabar banget deh sama Kodomo Challenge ini. Soalnya di misalnya seru banget, berguru berhitung aja dikasih kostum koki, ceritanya anak jualan donat dan harus dapat menghitung donat coklat ada berapa, donat gula ada berapa, dan sebagainya. Ada uang-uangannya juga gemes hahahaha. Tapi Kodomo Challenge ini gres akan launching Juli 2018. Kaprikornus sabar ya!

gempita dan baby moonella pose dengan boneka Shimajiro. GEMAS YAAA.

Sekarang nonton Shimajiro dulu aja! Di Indonesia, Shimajiro A Wonderful Adventure ini gres tayang di MNC Kids Channel di Indovision (channel 46) mulai 3 Juni 2017 pukul 07.30 WIB. Jangan lupa nonton ya!

Lebih lengkap dapat dibaca di sini!
www.shimajiro.id
Instagram: @ShimajiroClubID
Facebook: Shimajiro Club Indonesia
YouTube: Shimajiro Club Indonesia

-ast-

Detail ►

Money Can't Buy Happiness

Whoever said money can't buy happiness didn't know where to shop.

Sering banget dong ya denger quote itu? Apalagi lagi Jakarta Great Sale gini plus abis THR-an. Rasanya bahagiaaaa dapat belanja tanpa takut ganggu cashflow bulanan. Hahaha.


Tapi kemarin saya baca caption Instagram temen Sekolah Menengan Atas JG dan jadi terenyuh. Dari mana jelasinnya ya.

*malah galau sendiri lol*

Oke pertama, “Money Can’t Buy Happiness” biasanya diterjemahkan bebas dengan “orang kaya juga belum tentu senang kok”. At least saya dulu selalu menerjemahkannya menyerupai itu. Dulu sebelum saya overthinking sama segala hal hahaha.

Nah dengan definisi sesempit ini, lahirlah frasa bantahannya ya kan:

Whoever said money can't buy happiness didn't know where to shop.

Terus saya sempat yang … iya juga ya hahahaha. Prinsipnya ya asal ada uang, bayarlah kebahagiaan itu. Cari escape lain yang dapat dibayar dengan uang.

Saya ngikutin beberapa anak orkay di Instagram, salah satu dari mereka pergi-perginya ke daerah yang saya nggak pernah tau sebelumnya hahaha. Karena traveling ke daerah mainstream itu lame untuk orang kebanyakan uang ya nggak?

Tapi semakin saya remaja *sigh* saya merinding sendiri dengan anggapan semua dapat dibeli dengan uang alasannya yakni ya, bener-bener nggak semua hal di dunia ini dapat diganti dengan uang! Oh how I was so naive alasannya yakni menganggap semua dapat dibentuk lebih senang dengan uang!

Suami selingkuh? Ya nggak apa-apa asal dibayarin belanja sepuasnya di Paris. Orangtua cerai? Ya nggak apa-apa asal rekening kondusif jaya nggak perlu kerja seumur hidup dan traveling ke tempat-tempat yang bahkan saya nggak tau ada di dunia ini. Zzz

Dulu saya beneran menganggap itu tidak apa-apa loh, kan uangnya banyak, kan dapat beli semua hal, kan cari suami gres juga simpel alasannya yakni kaya, kan bila nggak elok jadi dapat operasi plastik. Dulu = pas belum nikah dan hidup sesimpel makan tidur kerja doang lol.

PADAHAL NGGAK BEGITU KAN. Ya ada yang dapat begitu tapi mostly nggak begitu kan?

T______T

Akan selalu ada luka yang tidak sembuh meski disiram uang hahahaha. Kesel amat bahasanya.

Makanya banyak orang yang kaya raya tapi ngerasa kosong. Ya gimana, mau ngerjain hobi juga demi apa. Kita kan passionate ngerjain sesuatu alasannya yakni tau rasanya gimana bila passion itu jadi uang. *tetep uang*

Lah bila nggak butuh uang alasannya yakni semenjak lahir udah terperinci punya properti berapa dan nggak pernah tahu jumlah spesifik uang di tabungan saking infinity-nya?

Ya everyone has their own battle, mau kaya atau nggak kaya niscaya ada aja masalahnya. Jadilah saya cenderung mencari ketidaksempurnaan dari teman-teman saya yang uangnya tampak tidak berseri alasannya yakni lahir dari keluarga kaya raya.

Tipe yang tiap weekend minimal ke Bali/Singapura, kendaraan beroda empat ganti tiap 2 tahun, anaknya lahir udah pribadi punya properti buat investasi, endebrei endebrei. Ketika saya menemukan cela, saya pribadi lega. Oke ia kaya tapi ia punya problem A yang untungnya saya tidak punya.

Salah? Ya nggak lah, namanya juga menghibur diri hahahaha.

BY THE WAAAYYY INI DIA INSTAGRAM TEMENNYA JG YANG DI AWAL TADI SAYA MENTION:

♥Tak perlu bertemu perdana menteri untk mencari inspirasi♥ Ini sahabat gres saya.Sy memanggilnya kak Nur,usianya hny berbeda 1 th dg sy.Sjk kecil didiagnosa sbg ABK,bbrp rekan mgkn familiar dg sindrom di wajahnya yg khas,tp itu tdk mnjdknnya hmbtn. Dia tetangga persis sblh rmh sy,bersama ibunya ia mengasuh 5 anak di daycare.Keterbatasan dan kesederhanaan berpikirnya justru membuatnya simpel masuk ke dunia anak2,ia jd tmn main yg seru& menyenangkan untk azzam dan alma. Sejak pertama kali berkenalan.Hmpr tiap sore ia dtg ke rmh untk 'nyamper'sy main..tdk jrg ia membawakan sy masakan kemudian mengajak sy ngobrol.Ngobrol soal apa?soal kehidupan,rmh tangga,politik?tentunya tidak. Tema obrolannya sederhana,disampaikan dg mulut terbata&sering diulang.Tp hal itu justru mmbnt sy bljr bhs melayu dg lbh mudah(bbrp org melayu orisinil bcrnya cepat).Dengannya,sy lbh simpel memahami per arti kata dan tdk perlu aib bertanya&menanggapi krn ia pun memahami kalimat2 sy dg perlahan lahan. Dengannya sy bljr kebahagiaan dg sgt sederhana.Di usia yg sebaya dg sy,ia(krn keterbatasannya)begitu santai menjalani harinya,tnp beban hrs begini begitu atau sibuk mengejar ini dan itu.Spt dlm foto ini..ia tertawa lepas sekali krn puas menyusun teladan dlm permainan geoforme.Ia begitu menikmati dan mengulang ulang reward untk dirinya sendiri.."tengok..hampir sls,tengok..sy pandai..esok sy niscaya bs buat macam ni lagi " Sederhana,tp banyak memberi energi pd jiwa untk menghargai diri sendiri.Bkn sibuk&risau mengejar apa yg tdk kita miliki apalagi mengukur diri dg apa yg mnjd capaian org lain. Sudahkah kita bs melakukannya juga? Byk sekali hal kecil di sekeliling yg bs qt jadikan pelajaran&inspirasi.Tidak perlu perlu bertemu perdana menteri untk mrncari inspirasi..tdk perlu jg pergi ke tmpt baru. Karena kadang,bukan suasana yg harus diganti,tp hati&cara pandang kita yg perlu diperbaiki untk mlht segala sesuatunya dg penuh kesyukuran.. :) Ramadhan Kareem...mari mengisi ramadhan dg penuh rasa syukur ♥♥
A post shared by Sofiana Indraswari (@sofiana_indraswari) on
Dengannya sy bljr kebahagiaan dg sgt sederhana.Di usia yg sebaya dg sy,ia(krn keterbatasannya)begitu santai menjalani harinya,tnp beban hrs begini begitu atau sibuk mengejar ini dan itu.

CRY T__________T

Ini bikin saya mikir, orang makin banyak uang itu masalahnya makin banyak! Makin banyak yang harus dipikirin!

Digetok juga sama Kevin Kwan hahahahaha. Baru setengah nih baca buku Rich People Problems dan yah, meski ketawa-tawa alasannya yakni lawak banget saya rahasia mikirin lol.

Nih ya sebagai kelas menengah, kita nggak perlu mikirin maintenance satpam dan maid 30 orang. Bukan problem uangnya loh ya, tapi dramanya. Lah mbak satu aja di rumah bikin sakit kepala kan bila pacaran terus atau hidupnya jorok? XD

Belum lagi karyawan perusahaan. Lah kita abis melahirkan mau resign aja yang dipikir cuma anak bayi, bila punya 10.000 karyawan? Yang dipikirin 10.000 karyawan dan keluarganya kan. Belum lagi maintenance pesawat jet, urusan minum aja harus impor dari Swiss kan nggak dapat minum air lokal. HAHAHAHAHA.

Ah kan ada orang lain yang mikirin. Yaiya, tapi tanggung jawab ada di siapa?

Belum lagi alasannya yakni standarnya beda kan. Saya makan Genki Sushi aja bahagia, bila orkay harus bawa chef sushi dari Jepang pribadi semoga bahagia. Saya belanja di Jakarta Great Sale aja senang alasannya yakni irit, bila orkay bajunya couture semua kan otomatis lebih ribet.

(SUNGGUH PERBANDINGAN TIDAK SEPADAN YHAA HAHAHAHA)

Karena tidak tahu apa-apa, hidup jadi lebih sederhana. Kalau tahu lebih banyak, maka lebih banyak pula yang mengisi antrian pikiran.

Kaprikornus ya panjang lebar nulis ini cuma mau bilang: uang segini masalahnya segini, uang segunung masalahnya juga jadi segunung.

Kaprikornus mau uang yang mana? Eh salah, mau problem yang mana? ;)

-ast-

Detail ►

Bebe Yang Posesif


Satu hal yang saya sadari beberapa bulan belakangan adalah: BEBE KOK MAKIN POSESIF AMAT JADI TODDLER?

Oke ia posesif dari duluuu, dulu banget entah semenjak kapan lah saya nggak inget. Dia selalu protes jika saya deket-deket sama JG. Tapi kini protesnya pake argumen dan wow, makin posesif jadinya hahaha.

Sejak dulu, hidup ia gelantungan sama saya terus. Oke bergantung bukan bergelantung. Karena ia seharian di daycare, dan pulang ke rumah nggak punya pilihan lain selain bergantung pada saya dan JG.

Bergantung dalam artian ya ngajak main siapa lagi, ngajak berantem siapa lagi, mau nggak mau selama di rumah ya kami bertiga aja selalu kan.

Tapi makin sini makin memburuk hahahaha. Dulu saya mandi dapat damai selama JG di kamar sama Bebe main berdua. Sekarang niscaya dipanggil-panggil. Pup nggak pernah dapat damai alasannya ialah ia panggil-panggil juga. Pokoknya saya ngilang 3 menit aja ia nyari.

Hidupku tak tenang.

T_________T

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Misal saya duduk senderan sama JG, ia dapat tiba-tiba dateng terus tarik tangan saya sambil marah. Atau worse, ia mendekat terus mukul JG. Pokoknya saya nggak boleh duduk lebih deket ke JG dibanding ke Bebe.

Dan itu nggak cuma soal sikap ya tapi juga jika lagi ngobrol. Kaprikornus di kendaraan beroda empat Bebe duduk di carseat sambil nonton, saya ngobrol berdua JG, ia suka protesss. Marah-marah “IBU JANGAN NGOMONG!” berkali-kali padahal ih ibunya suka ngomong appanya suka ngomong, Bebe kenapa larang-larang ibu zzz.

Karena memburuk, akibatnya saya kasih klarifikasi bahwa dihentikan larang-larang orang ngobrol.

“Ini negara demokrasi, Be!” kata JG.

😂😂😂

Kalau lagi di rumah dan saya nggak boleh duduk deket JG juga saya bilangin "ibu kan sayang appa, ibu juga sayang Xylo"

Dijawab dengan: "NGGAK, IBU SAYANG SALO AJAH!"

Atau: "IBU SAYANG SATU, JANGAN SAYANG DUA"

ASTAGA.

T_________T

Terus ia mulai ke next level dengan tidur selalu deket-deket saya dan bilang: "ibu sama Salo, appa nggak ada temennya".

Dan jika lagi main-main menyebarkan huruf film gitu ia membaginya selalu gini:

"Ibu Amber, Salo Jett, Appa monster" (auk di Super Wings ada monster apa)

atau

"Ibu Elsa, Salo Hans, Appa Olaf"

😂😂😂

Pokoknya appa yang jelek-jelek aja HAHAHAHAHA

On the other hand, ia romantis sekaliiii. Dia seringkali pegang tangan saya padahal sambil main atau sambil nonton. Meluk-melukin terus. Atau cium-cium saya brutal. Atau bilang "SAYANG IBU!" yang mana niscaya dipotong sama JG "sayang appa nggak?" dijawab tendangan judes oleh Bebe.

Begitulah dari ke hari kami lalui dengan drama jealousy. #rhymes


LAMAAA BANGET SAMPAI CAPEK. Sampai di titik Bebe jadi nggak dapat berdua sama JG doang alasannya ialah nyariin saya. ARGH.

Kaprikornus tiap ahad Bebe dan JG akan ke CFD pakai sepeda sehingga saya punya 4-5 jam waktu sendiri untuk me time alias dandan buat Instagram dan YouTube. Itu bener-bener me time tanpa tekanan gitu. Pernah saya cuma nulis atau desain sesuatu. Lega banget rasanya dapat bener-bener sendirian.

Sampai beberapa CFD terakhir Bebenya ngamuk terus alasannya ialah nyari-nyari saya. Sampai dideketin polisi loh ditanyain kali JG dikira culik anak orang ya kan. Padahal dulu ia hepi setiap pergi berdua JG. Ah sebal.

Dari situ saya ngerasa ok ini udah nggak bener dan harus diluruskan.

Ya udah berusaha meluruskan hahaha. Gimana lah caranya berkali-kali bilang jika sayang itu dapat dua-dua, tidak perlu satu-satu. Bahwa ibu dapat tetep peluk Bebe sambil peluk appa. Bahwa appa juga sayang sama Bebe, bukannya cuma ibu, panjang lebar dan lamaaaa.

Sampai akibatnya seminggu terakhir ini ia mulai ngerti!

Sekarang ia demand ke mana-mana bertiga HAHAHAHAHAHAHASYIT.

Biasanya pup ditemenin ibu doang ini harus ditemenin appa juga. Jadilah kami sempit-sempitan bangkit di depan kamar mandi nungguin ia pup. Keluar dari kamar mandi ia bilang "peluk sama-samaaaa".

Dan kami pun berpelukan dengan ia yang belum pake celana. Kemudian udah ngantuk bangeeeettt dan dikala ia bilang "ibu ayo peluk sama-sama" maka saya dan JG harus ngesot agar dapat pelukan sama-sama.

TODDLER IS AMAZING.

😂😂😂

Kaprikornus ya begitulah. Drama posesif pada ibu diakhiri dengan drama posesif pada appa juga. Gemes ya punya balita. 

Duh saya mau bikin closing apa ya kok gundah HAHAHAHAHA. Ya udah pada dasarnya gitu aja mau cerita. Follow Instagram saya @annisast jangan lupa alasannya ialah saya juga banyak dongeng pendek di sana. See you!

-ast-

Detail ►

Tentang Buku 'Oppa Oppa'


Makara buat yang (masih juga) belum tau, saya pertama kali pindah ke Jakarta itu sebab dapet kerja sebagai wartawan seorang jago KPop. Saya wartawan seorang jago KPop pertama di Indonesia! Karena dulu yang liputan KPop ya wartawan musik aja, nggak seorang jago atau khusus banget KPop.

Dua tahun jadi wartawan KPop saya ketemu banyak banget artis. BANYAK BANGET NGET NGET. Dari liputan konser, press conference, interview eksklusif, hingga interview one on one. Dari cuma dapat satu ruangan hingga ngobrol dekat dan dirangkul serta dipeluk HAHAHAHA. Foto bareng mah sering banget lah.

(Baca selengkapnya di Keputusan yang Mengubah Hidup)

Itu menjelaskan kenapa followers Twitter saya tidak mengecewakan banyak. Karena dulu saya sering foto bareng artis KPop dan suka live tweet dari daerah liputan. Dan orang-orang kepo lol.

Saya juga beberapa kali ngetop hingga ke seluruh dunia *HAHA* sebab selfie (dulu mah istilahnya selca - self camera) sama artis Korea. Fotonya disebar sama fansite internasional dan disebut sebagai 'lucky fan' lol. Yang paling nyesek sih waktu saya jadi satu-satunya wartawan yang dibolehin masuk GBK pas lagi persiapan konser SM Town.




Makara panggung lagi dibangun, grass protector lagi dipasang, dan itu cuma saya sama satu fotografer boleh masuk. Itu pun dibolehinnya dadakan sebab nekat, abis wawancara bos promotor (salah satu cucu orang terkaya di Indonesia) di Pasific Place dan saya tembak di daerah "mau dong liat yang lagi bikin panggung" terus ia sepakat oke aja dan nyuruh asistennya buat nganter saya hahaha. Asistennya sebel tapi ya dibolehin masuk lha yang punya duit yang nyuruh? XD

Kemudian foto-foto panggung itu nyebar dan saya lupa pasang watermark. Muncullah watermark abal ... bahasa Cina. Yaelah. Sebel.

Dari situ kaya cepet banget lalu saya nikah, saya punya anak. Pas melahirkan, buku saya malah gres terbit hiksss. Makara nggak dapat promo-promo deh. Cuma beberapa kali aja wawancara radio. Padahal pengen meet & greet gitu huhu. Makara lewat deh momennya. :(

Dan buku ini perjalanannya tidak mengecewakan usang sih emang, sebab saya ogah rugi. Biasanya kan penulis punya naskah dulu lalu nyari penerbit, nah jika saya sebaliknya. Saya cari penerbit dulu gres nulis bukunya. Songong banget emang, padahal ini buku pertama lol. Saya ogah rugi takut udah nulis terus nggak dapet penerbit.

Akhirnya dapet deh GagasMedia yang emang diincer sebab dulu baca saya bahagia baca novel dari GagasMedia. Beberapa kali ketemu dengan editornya (hai Mbak Re!) akibatnya buku saya terbit. BUKU SAYA TERBIT YAAYYY!


(Saya pernah dongeng juga hal ini di sini: Giveaway Buku Oppa Oppa)

Salah satu #lifegoals ialah terbitin buku di GagasMedia terkabul!

Nah kenapa saya nulis ini sekarang, sebab dengan ajaibnya hingga kini saya masih dapet royalti. Ya nggak gede sih tapi tidak mengecewakan banget buat beli sepatu hahaha. Saya masih rutin dapet royalti dan saya bertanya-tanya pada beli bukunya di mana sih?

Soalnya terang udah nggak ada lah di Gramedia gitu. Sampai saya nemu di Google Play. WOW!

Makara saya nulis panjang lebar gini cuma mau bilang, jika kalian suka KPop ...

BELI DONG BUKUNYAAAA

HAHAHAHAHA. Dijamin seru asliii. Kemarin saya baca lagi dan wow kok dapat ya nulis seru gitu *SHAMELESS* maklum kan pake editor jadi nulisnya emang lebih deskriptif dan yummy dibaca dibanding blog yang editor-less *alah*.

Bukunya cuma Rp 35ribu aja kok. Mahalan dikit lah dari kopi-kopi kaliaannn hahaha. Yuk cus beli di sini ya!

http://bit.ly/bukuoppaoppa

Jangan iri dan baper ya tapi lolol.

-ast-

Detail ►

Meragukan Empati

Nahla udah nulis soal empati ini sih (klik ya). Tapi saya sendiri gres kepikiran soal tenggang rasa ini sesudah tragedi beberapa hari lalu. Ini akan panjang yaaa. Baca hingga tamat yaaa!

Sebelum ke dongeng intinya, kalian harus tau bila dibanding Nahla atau Gesi, saya yakni orang yang sungguh heartless. People said I have zero empathy huhu tapi ya nggak lah. Nggak zero banget, saya cuma pilih-pilih kasihan sama siapa.

Iya pilih-pilih dan pake kebijaksanaan dulu jadinya jarang kasihan. Apalagi bila susahnya lantaran terperinci salah atau malas. HAH NGAPAIN KASIAN. Ya kan, people with no feeling banget kan bila kata BuzzFeed.


Parahnya, JG juga sama hahaha. Dia melankolis dengan cara tertentu tapi ia juga realistis banget! Cuma lebih sering saya sih yang bilang kasihan sama orang dan ia bantah.

Misal saya bilang “duh kasian ya si A, sama suaminya dilarang-larang ini itu blablabla hingga ia nggak bisa begini begitu blablabla”

JG: “Kenapa kasihan sih, kan ia sendiri yang pilih suaminya”

AHA! Saya pun nggak jadi kasihan.

Nah lantaran keseringan gitu kesannya saya juga jadi punya teladan untuk lihat dulu alasannya yakni tragedi gres kasihan. Sampai beberapa hari lalu.

Beberapa hari menjelang ulang tahun Bebe, saya harus ke daerah digital printing lantaran nggak punya printer di rumah. Kalau pun punya juga tetep harus beli kertas tebel kan jadi ya udah pulang kantor jam setengah 5-an gitu saya eksklusif ke daerah printing. JG jemput Bebe kemudian ketemu di sana.

Dengan sungguh inisiatif saya naik ANGKOT. KENAPA GUE NAIK ANGKOT. ITU PERTANYAAN YANG TIDAK TERJAWAB SAMPAI SEKARANG. MUNGKIN SUDAH JALANNYA.

Karena jarak kantor dan daerah printing itu deket banget mungkin cuma 2,5 km. Saya mikirnya “alah deket, nunggu ojek malah usang nunggu ojeknya dateng”. Makara saya eksklusif nyeberang dari kantor dan naik angkot.

Padahal bila diitung-itung cuma beda 2ribu peraakk. Naik angkot 4ribu, naik ojek 6ribu. Tapi ya sudahlah masalah ini disingkirkan dulu lantaran saya jadinya nyesel banget naik angkot gara-gara satu orang ini.

Makara jalanan itu macet banget. Saya duduk di sebelah kiri angkot sendirian, di sebelah kanan ada 3 ibu-ibu. Semuanya ngelamun (ya masa mau jungkir balik). Nah terus saya nggak sadar bila jendela kebuka, lantaran bukan saya yang buka jendelanya.

TAU-TAU ADA KEPALA ORANG PERSIS DI SEBELAH MUKA SAYA. DI BALIK JENDELA ANGKOT.


DEKET BANGET. Mas-mas umur 20an tahun, kulitnya item kebakar matahari, mukanya lemes kaya mau pingsan. Dia nyodorin sendal kulit di depan muka saya

Saya refleks mundur dong sambil megang tas. Dia bilang gini:

“Bu, hiji we bu. Kanggo meser kolek bu,” katanya dengan bunyi yang super lemes.

(Arti: “bu (beli) satu aja bu. Buat beli kolak bu”)

Saya shock berat dan di otak saya cuma satu: WHAT THE F, DOES HE SPEAK SUNDANESE?!!

Ya di Jakarta gitu loh, mending ia ngomong sama saya, sayanya ngerti. Lah bila ia ngomong ke orang lain? Saya mundur dan geleng-geleng doang sambil berharap angkotnya cepet maju. Dia ngomong itu berulang-ulang. Saya diem, pegang tas kuat-kuat. Sampai kesannya ia pergi.

Saya eksklusif tutup jendela dan shock.

Tiba-tiba ibu-ibu di depan saya bilang “Jualan sendal ya? Kasian ya”

Saya kembali liat ke pinggir jalan dan di sanalah dia. Jalan terseok-seok sambil bawa tas besar yang materi jins itu loh. Tasnya kaya berat banget gitu jadi jalannya tambah lemes. TERUS SAYA JADI KASIHAN.


Mana ini angkot jalannya lambat banget lantaran macet jadi saya bisa liat ia nawar-nawarin ke banyak orang (karena itu daerah rame deket pasar) dan semua orang nolak. Sampai kesannya ia terduduk di trotoar dengan muka pucet. Saya ngerasa bersalah lantaran kok tadi saya takut sama dia, ia cuma jualan kok. Tapi lagian mau beli juga saya nggak punya uang cash. Cuma punya 4ribu ini recehan buat bayar angkot.

Ah pokonya berkecamuk banget lah. Saya mikirin mungkin ia dari kampung mana gitu niat kerja di Jakarta, terus ternyata di Jakarta nggak seindah bayangan. Terus ia puasa harus jalan entah berapa kilometer.

Saya mikirin ia tinggal di mana di Jakarta. Apa ia makan sahur tadi subuh? Dia bisa pulang apa nggak ya? Dia kampungnya di mana ya? Berapa sendal yang udah ia jual hari ini ya? Apa nggak kejual sama sekali hingga beli takjil pun nggak mampu?

T__________T

Sampai kesannya saya bisa menguasai diri dan melihat ke seberang jalan … ADA JUGA MAS-MAS SERUPA!

Tapi yang ini nggak lemes meski mukanya susah sih ya. Dia duduk di trotoar depan warung padang terus nawar-nawarin ke orang yang lewat. Sendalnya sama, tas jinsnya sama.

Saya mikir hah syukurlah orang tadi niscaya nggak sendirian. Untung ada temennya. Saya hingga berkhayal mungkin mereka adek abang terus berjuang di Jakarta sama-sama. Dari situ saya sedikit lega lantaran yah namanya beban bila dibagi berdua mungkin bisa jadi lebih ringan.

Dan kesannya saya nyampe ke daerah printing. Ketemu JG. Saya bilang:

“Tadi saya naik angkot terus saya kaget ada mas-mas di nongol di jendela, ternyata jualan sendal, kasian sayang ia lemes banget gitu kaya mau pingsan, saya jadi kepikiran”

TAU APA TANGGAPAN YANG TERHORMAT @JAGO_GERLONG?

*PANIK*

“HAH?! KAMU NGAPAIN NAIK ANGKOT?! HP KAMU MANA?! KAMU NGGAK DICOPET KAN?! DOMPET KAMU MANA?!”





“Ada kok, saya nggak dicopet. Lagian emang kasian beneran ih bukan copet, ibu-ibu depan saya hingga kasian juga. Terus ada mas-mas yang lain juga kok di seberang jalan yang nggak lemes.”

“Hah, itu mah KOMPLOTAN. Ibu-ibu itu niscaya komplotannya juga. Biar kau lengah. LAGIAN NGAPAIN KAMU NAIK ANGKOT?!” kata JG.

Terus saya diem. Shock-nya jadi dobel.

T_____________T

Ok I completely understand your concern about my safety, angkot and copet thank you so much. Tapi saya yakin itu ibu-ibu bukan persekutuan laahhh. Itu ibu-ibu biasa pulang dari pasar. Dan ibu-ibu itu beneran kasian, buktinya saya nggak dicopet.

Sampai kini saya masih 50:50. Apa bener ia mau pingsan? Atau ia akting aja semoga orang kasian? Ya di Jakarta gini banyak banget kan orang-orang akting gitu demi dapet uang. HIKS.

(Baca: Sedekah di Tangan yang Salah)

Satu yang cukup menganggu saya, saya susah berempati tapi saat saya berempati, tenggang rasa itu diragukan. Dan sesudah saya pikir-pikir emang iya sih, mungkin banget ia nipu dan kita emang harus siap dengan penipuan semacam itu.

Saya pernah juga soalnya pulang ke rumah berdua Bebe terus tiba-tiba depan rumah ada kaya preman gitu ngakunya minta uang buat mesjid. Saya cuma punya selembar 100ribuan dan kesannya berpindah tangan lantaran saya takut nolak lah. Takut banget. Mana masih di garasi dan cuma berdua sama Bebe di rumah.

Saya tau dan sadar saya dipalak lantaran pas liat mapnya, map panti asuhan. Di tabel santunan juga panti asuhan.

T___________T

Ya pada dasarnya saya pernah beberapa kali kena tragedi gitu jadi JG udah sebel banget.

Tapi kan beda masalah ya, bila tadi lantaran kasian. Yang kedua lantaran dipalak. Meskipun ya memang bisa banget modus malak dengan cara bikin orang kasian. Bisa banget ngerti kok.

Hiks.

Tetep sedih. Karena mau kasihan sama orang aja harus pake waspada dulu. Harus pikir panjang dulu. Mengapa sudah tidak ada lagi yang murni di dunia ini HUHU. Kapan bisa bantu orang tanpa kepikiran apakah orang itu kriminal apa nggak ya?

Jakartaaaa. Macem-macem orang ada di sini dan yah, cukup horor bila nggak waspada sih. Apalagi ahad ini 2 orang kan ditembak di tempat. Satu yang gres ambil uang dari bank dan ditembak kepalanya dan satu lagi yang anak Trisakti ditembak lantaran neriakin maling motor di rumahnya.

Pertanyaan Gesi “apa bila tragedi gitu jadinya kita harus membisu dan bukannya ngelawan?”

Saya sih iya. Saya lebih baik diam. Takut banget soalnya. Saya nggak cukup berani melawan kejahatan. :(

*

Akhirnya hari itu ditutup dengan “pokoknya kau nggak usah naik-naik angkot lagi”

“Aku kan mau irit!”

“IRIT 2RIBU!”

Ok you win.

T___________T


-ast-

Detail ►

Beda Prinsip


Dulu ya waktu masih punya TV di rumah dan suka nonton infotainment, satu hal yang selalu bikin saya mengernyit ialah alasan perceraian para artis yang bisa dirangkum dalam dua kata: BEDA PRINSIP.

Dulu saya selalu menganggap alasan beda prinsip itu sebagai alasan yang mengada-ada dan kurang real. Lagian masa alasannya ialah beda prinsip aja hingga harus cerai sih ih, yang beda agama aja banyak yang pernikahannya langgeng. Padahal apa yang lebih berprinsip dibanding agama coba?

Kemudian saya tumbuh cukup umur dan saat tetapkan menikah, prinsip yang dulu saya anggap sesuatu yang unreal itu ternyata penting banget!

Prinsip atau value lebih yummy jikalau sama memang, kecuali kalian orang yang sangat tenggang rasa, tepo seliro, bisa bertahan dan saling menghargai satu sama lain seumur hidup.

(Baca: 30+ Hal yang Harus Ditanyakan Sebelum Menikah)

Kalau kalian kaya saya yang sebisa mungkin menghindari konflik, nggak sabaran, ingin selalu punya teman untuk diskusi, maka ya mending dari awal nikahin orang yang menghargai values yang sama.

Apa aja values itu? Ya tentukan sendiri. Tentukan apa yang penting buat kalian dan diskusikan dengan pasangan kalian.

Contoh yang sepertinya sederhana padahal tidak sederhana sama sekali: istri boleh kerja nggak sehabis nikah?

Itu kedengerannya kaya persoalan simpel: “suami larang istri boleh aja dong alasannya ialah itu hak suami”.

Alesannya bisa macem-macem ada yang beralasan “Karena sayang, jadi supaya aja suami capek kerja keras cari uang (seolah istri di rumah nggak capek ngurus rumah)” ada yang bilang “istri urus anak aja supaya rumah diurus pembantu”. Banyak.

Padahal nggak sesimpel itu. Urusan melarang bekerja ini ada di area gender equality dan ini cakupan yang sangat luas plus sensitif.

(Baca: Mengurangi Pertengkaran Rumah Tangga)

Makara daripada tanya calon suami dengan “kamu bolehin saya kerja nggak sehabis nikah?” tanya dulu soal “gimana berdasarkan kau soal gender equality?”

Karena balasan dari pertanyaan kedua akan menawarkan akan ibarat apa beliau memperlakukan kalian sehabis nikah. Kalau ditanya pertanyaan pertama terus jawabannya “boleh kok” terus kalian percaya padahal sehabis nikah kesudahannya beliau melarang alasannya ialah “dulu saya bolehin alasannya ialah honor saya kecil, kini honor saya cukup jadi ga usah kerja lagi”.

Coba jikalau tanyanya soal gender equality. Bisa ketaker banget loh beliau pria ibarat apa. Bisa pribadi ketauan apakah beliau menganggap wanita bisa setara secara akademis dan karier atau beliau menganggap wanita sebagai pengurus rumah tangga.

Satu hal, jikalau ternyata balasan beliau ialah wanita harus membisu di rumah dan kalian 100% sepakat dengan itu ya go ahead. Maka prinsip kalian udah sama.

Tapi jikalau kalian percaya wanita dan pria harus setara ya jangan dilanjutin. Mending nggak usah jadi nikah percayalah padakuuu .

Kalau kalian menikah nanti kalian sedih. Nanti kalian nggak akan lagi hidup sepenuhnya alasannya ialah selalu ada penyesalan “padahal sebenernya saya pengen xxx”. Hidup dalam penyesalan itu nggak yummy gengs.

(Baca: How are We Gonna Raise Our Kids?)

Dan jikalau udah nikah, persoalan yang kayanya remeh juga bisa jadi besar alasannya ialah ya namanya prinsip ya, susah diubah. Hal yang kayanya nggak mungkin bikin berantem aja bisa banget jadi materi perpecahan.

Kalau saya sendiri memang gres sama JG yang ngerasa klik banget. Soulmate akuhhhh uwuwuwuw gemas. Hahaha.

Selama nikah, gres satu kali berantem alasannya ialah beda prinsip. Masalahnya yaitu … Bebe masuk playgroup tahun ini apa tahun depan? HAHAHAHAHA. Tampak remeh tapi bikin mayan tegang juga sih alasannya ialah sama-sama ngotot (saya lebih ngotot sih 😂).

Abis JG keukeuh amat tahun ini sementara saya ngerasa Bebe masih kecil laahh, belum butuh sekolah. Tapi JG ingin Bebe sekolah supaya cepet bisa bahasa Inggris. Ambisius banget! Makara kesudahannya sehabis merenung usang bersama-sama, diambil jalan tengah yaitu Bebe mencar ilmu bahasa Inggris di rumah lol.

Tapi ya so far so good lah, we share the same values. Dari urusan agama, politik, gender, komitmen, kejujuran, dan banyak lah. Tapi saya mikirnya kami bisa ibarat ini alasannya ialah kami banyak berdiskusi sih sebelum nikah. Ya maklum orangnya nggak bisa nggak ngomong ya hahahaha.

(Baca: Suami yang Nyebelin)

Satu hal, sehabis saya nikah gini gres saya sadar bahwa cerai itu tidak apa-apa! Dalam artian saya tidak akan judge orang bercerai alasannya ialah saya nggak ada di posisi mereka.

Karena insan bisa berubah, insan bisa TIDAK berubah, insan bisa jadi sangat menyebalkan sekaligus menyenangkan, dan sebagainya. Makara cerai alasannya ialah beda prinsip itu sangat bisa terjadi, bukan cuma mengada-ada. Jangan suka judge orang cerai alasannya ialah kita nggak tau ada persoalan sebesar apa di baliknya.

Makara buat kalian yang belum nikah, ayo samakan visi misi, prinsip, value, apapun itu namanya dengan calon suami/istri. Buat kalian yang udah nikah dan ngerasa beda prinsip, banyak-banyak sabar ya. Huhu. Abis gimana dong.

Udah ah kepanjangan, kupusing.

Selamat weekend!

-ast-

Detail ►

Tentang Karimun


Horeee balasannya nulis ini juga hahahaha. JG pernah nulis sih di blognya ia tapi ya teknis banget laahhh. Saya sih mau nulis kenapa balasannya pilih Karimun kotak sebagai kendaraan beroda empat pertama.

Pertama …

KARENA NGGAK PUNYA UANG HAHAHAHAHAHAHA.

Ya maunya juga kaya orang lain, beli kendaraan beroda empat yang nggak tua-tua amat gitu kan. Tapi uangnya manaaaa? Ya meskipun untuk ukuran kendaraan beroda empat renta (Karimun kotak kami tahun 2000) harganya masih cukup mahal. Karena dianggap kendaraan beroda empat koleksian gitu jadi harga cenderung stabil cmiiw.

Ayah saya sempet nawarin, mau minjem uang ayah dulu nggak semoga dapat beli kendaraan beroda empat yang lebih baru? Atau mau beli Brio aja semoga kendaraan beroda empat gres sekalian? Oh sungguh saya nggak mau sebab gengsi hahahaha. Nggak deng, sebab semoga bebas aja pilih sendiri dan urus sendiri. Kalau uangnya pinjem uang ayah nanti ribet ayah ikut-ikut pilih.

Kedua, Karimun kotak punya sejarah panjang lol.

Saya dari Sekolah Menengah Pertama apa ya, seneng banget sama Karimun sebab kendaraan beroda empat Jepang banget! Mobil cute Jepang gitu yang tidak terdistraksi oleh desain-desain Eropa. *pret* Eh terus ketemu JG dan ia suka Karimun juga semenjak dulu sebab … kendaraan beroda empat Jepang banget! HAHAHAHA Ya pada dasarnya alesannya sama. Saya dan JG sama-sama naksir Karimun semenjak zaman sekolah banget.

Ya udah balasannya diputuskan beli Karimun. PANJANG SEKALI PERJALANANNYA. Sampai beberapa kali ke Metro itu loh yang jual beli kendaraan beroda empat tiap weekend di Bandung, terus liat di olx lah di mana lah banyak banget. Sampai liat iklan di koran dan didatengin ke rumahnya. Belum ada yang sreg.

Oiya, keluarga saya punya montir keluarga gitu sebab dulu kakek saya punya bengkel. Kaprikornus jikalau beli-beli kendaraan beroda empat bekas gini suka minta tolong cek sama montir keluarga. Dia belum ada yang sreg, saya juga. Dan kebetulan warnanya itu warna netral semua, biru renta lah, item lah. Saya maunya kuning hahahaha.

Terus nemu warna putih! Wah lucuuu. Mauuuu. Udah jatuh cinta banget ternyata pas dicek montir itu kendaraan beroda empat bekas tabrakan. ERGH. Sumpah itu hingga frustasi banget loh nyari mobil. Sampai balasannya nemu yang pink. PINK!

PINK IS OUR FAVORITE COLOR. OUR. JG SUKA PINK. DO JUDGE, FOR US COLOR HAS NO GENDER. LOL

Oke nggak pink PINK sih tapi lebih ke salem peach gitu dan semoga aja lucuk! Terus deg-degan takut kenapa-napa dan ternyata nggak! Aman jaya!

Itu kendaraan beroda empat sempet di Bandung usang dulu sih sama ayah digantiin interiornya, terus ganti ban apalah segala rupa, pada dasarnya dipoles ulang. Dan hingga sekarang, 3 tahun lalu itu kendaraan beroda empat masih jadi kendaraan beroda empat kesayangan. Emosional banget jikalau ngomongin mobil, sayaaangg banget rasanya.

Dan thank God, nggak pernah mogok! Untuk ukuran kendaraan beroda empat renta ya, nakal banget. Baru pernah mogok 2 kali, sekali akinya kenapa gitu. Cincai tinggal manggil Shop n Drive kan. Kedua kenapa ya lupa hahaha pokoknya balasannya manggil montir juga deh.

Kesuraman hidup sebatang kara di Jakarta, nggak punya montir keluarga huhu. Akhirnya kini punya kenalan montir sih dapet nyari sendiri, tapi tetep, jikalau nyampe Bandung ya dicek juga sama montir langganan semenjak bayi lol.

Dan Karimun ini luas banget! Nget nget nget! Untung dulu nggak beli Brio sebab bagasi Brio sempit banget. Nggak bakal muat sepeda deh kayanya. Karimun ini muat sepeda fixie JG, muat stroller Joie yang segede gabruk, muat MESIN CUCI, apalagi jikalau pulang ke Bandung gitu ya, setengah barang di rumah kami bawa kecuali AC dan kulkas hahahaha.



Muat banyak banget sebab sudutnya kotak semua. AC-nya juga hambar banget hingga kedinginan.

Sayang banget sama kendaraan beroda empat ini huhu meski satu hal, kursinya tegak HAHAHAHAHA.

Ini salah satu pembiasaan hidup sesudah menikah ya. Ya di Bandung mobilnya enak, nyaman banget, kursinya melesak memendam pantat HAHAHAHA tapi kan kendaraan beroda empat siapa yeee. Kalau Karimun duduk tegak kaya di angkot. Tapi apa lalu sebel? Nggak sih, ya maklum aja namanya kendaraan beroda empat beli sendiriii. Kusungguhbangga!

Terus jikalau di tol LAMBAT. Yaiyalah 1,000 cc doang. Kaprikornus ya bagi kami, ke Bandung itu secepat-cepatnya 3,5 jam. Bukan sebab macet tapi ya sebab nggak dapat lebih cepet lagi majunya. Lagian mau ke mana sih buru-buruh amat ah, santai ajaaa.

Apalagi sih? Ini cuma jawab aja sih sebab banyak yang nanya “Kok belinya Karimun sih?” Ya emang sih di Jakarta Karimun dikit banget! Ya gimana, orang lain mobilnya gres semua ya kan. Cuma ya, ada ikatan emosional *HALAH* antara kami dan Karimun.

Lengkapnya baca di blog JG deh: Alasan Memilih Karimun Kotak

See you!

-ast-

Detail ►