Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Hal-Hal Yang Aku Pelajari Dari Agresi 212

foto: Republika

Ya, dari agresi 212 kemarin itu saya berguru banyak. Banyak sekali. Hal positif dan hal negatif yang jadi pengingat diri sendiri.

Sebelum agresi pertama 411, saya banyak cincong pada orang yang tetap pada pendirian jikalau agresi ini murni bela agama. Saya keukeuh itu bullshit, agresi itu politis.

Baru di 212 kemarin saya melihat mereka memang membela agama. Minimal tidak ada yang terlihat di kamera TV teriak "bunuh Ahok". Orang-orang yang berkumpul ini membela kepercayaannya.

Baca punya Nahla: 212
dan punya mba Windi: Catatan Aksi Bela Islam 212

Ini hal-hal yang saya pelajari dari agresi 212 kemarin:

1. Aksi sanggup berjalan hening alasannya yakni tujuannya baik


Ya, sebagian besar tiba dengan tujuan zikir, doa, dan salat Jumat bersama. Masa mau bilang tidak baik. Banyak teman yang ikut dengan alasan "kapan lagi salat dengan jamaah sebanyak itu" atau "serasa sedang umroh alasannya yakni berkumpul dan berjalan dengan sesama muslim dalam jumlah banyak".

Whoa saya gres terpikir hingga ke sana. Seperti umroh, mungkin iya juga. Padahal di Jakarta, Jakarta rasa Mekkah.

2. Rumput aman, Monas bebas sampah

Katanya saling mengingatkan ya untuk tidak membuang sampah dan tidak menginjak rumput. Terharu sekali. Kalau diaplikasikan pada hidup sehari-hari niscaya Jakarta rapi. Soalnya saya sering berantem sama orang gara-gara orang buang sampah sembarangan huuuu. 👎🏻

3. Orang baik itu masih banyak

Ada seorang bapak renta yang hilang kemudian ditemukan. Pedagang memberi dagangannya gratis. Sungguh berbuat baik sanggup dengan cara apa saja. 😊

4. Tidak semua orang sanggup berlaku adil

Begini, ketika agresi siang 411 hening ada yang tetap merusuh dengan berteriak "bunuh Ahok" ya akui sajalah bahwa ketika itu memang tidak sedamai itu. Bahwa itu menciptakan takut banyak orang. Mungkin alasannya yakni tujuannya kurang jelas? Datang kemudian apa? Kalau kemarin kan jelas, tiba untuk salat berjamaah dan doa bersama.

Sebaliknya juga ketika agresi 212 damai, ya akui juga dong damai. Ada beberapa teman yang keukeuh mencari-cari kesalahan. Dan hanya share jelek-jeleknya saja.

Saya jadi gemes sendiri sama orang-orang model begini. Saya masih tidak oke aksi, tapi kenyataannya hening kok. Masa mau maksa-maksa tidak damai.

Catcalling? Yah, regardless agamanya apa, cowok-cowok di Indonesia emang hobi amat catcalling. 😭

Cuma emang miris sih jikalau tujuan mau zikir dan doa tapi di jalan catcalling cewek. 😪

5. Jangan mengabaikan fakta dan logika

Ya, mungkin terbawa euforia. Tapi tidak lantas menjelekkan media yang menyebut penerima agresi hanya 1juta misalnya. Itu tidak asal hitung loh, ada metodenya. Keukeuh 7juta tapi ditanya cara menghitungnya gimana malah pribadi emosi "situ ga ikut kan ga usah iri dengki begini lah!"

Lha. Logikanya nggak sampai. Bukan saya yang bikin status jadi saya speechless sama yang komen. Mau ikut komen tapi ah sudahlah.

Kalau memang ikut dan merasa di sana banyak orang, tidak usahlah pedulikan angka. Kalau mau peduli angka, ya harus peduli juga cara menghitungnya. Angka kan ilmu pasti.

6. Sombong itu macam-macam modelnya

Sebagai orang yang sering dibilang congkak oleh Nahla, saya merasa kesombongan saya nggak ada apa-apanya dibanding orang-orang ini. Hahaha. Ya apaan sombong saya cuma level 2 tahun 2 juta views buat blog. Hampir nggak pernah nulis status soal blog, sekalinya bikin pribadi dicap congkak. 😂

Ada yang menulis kurang lebih begini "ah agresi kemarin biasa saja, tidak istimewa, mengumpulkan massa atas nama agama itu tidak perlu dibanggakan alasannya yakni sering terjadi di aneka macam negara dan aneka macam agama." Kemudian dia dibully.

Ya mau nggak gembira juga silakan sih, terserah deh. 😂 Tapi jikalau ada orang bangga, ya semoga juga. Orang kan punya pendapat masing-masing.

Ada juga yang menulis jikalau ratusan ribu orang tiba untuk istigosah itu sudah biasa. Dia menyebut satu kota di mana orang memang rutin tiba berbondong-bondong untuk berdoa bersama. Mereka tidak perlu liputan media juga tidak perlu pamer apalagi hingga foto-foto kemudian di-share di sosmed.

Masnyaaaa, masa ke Monas terus nggak foto-foto. Ke Monas dan foto itu mandatory. Ini nggak sarkas ini beneran. Ya kan? 95% orang yang pertama kali ke Monas niscaya foto lah. Monas kan ikonik.

7. Polisi sanggup juga menarik simpati

Bukan, bukan urusan polisi ganteng. Tapi cara mereka menarik simpati dengan menggunakan juga peci putih. Semua polwan berjilbab rapi. 👍🏻

8. Saya lupa jikalau paspampres itu tentara

Hahahaha yang ini bodoh. Abis paspampres Jokowi kan SELALU pake batik ya, sama kaya ajun biasa. Maksudnya ajun yang lulusan IPDN gitu bukan tentara.

Kemarin pake seragam tentara uhwoowww. Kaprikornus terasa jikalau Jokowi presiden. Biasanya nggak kerasa hahaha. Ya memang dia nggak mau kaya presiden sih, malah Syahrini yang di jalan pake dikawal motor bersirine, Jokowi dan keluarga nggak pernah. 😪

9. Jokowi masih disayang banyak orang

Banyak ibu-ibu yang saya pikir anti Jokowi (karena dia antek Cina 😪) ternyata ikut mengunggah foto Jokowi dengan caption "presidenku". 😍

Dan itu banyaaakkkk. Nggak cuma di Facebook tapi juga di Instagram. Luvvvvv. ❤️

10. Media harus melindungi pekerjanya

Sebagai pekerja media saya murung banget liat video wartawan dilecehkan. 😭

Bukan salah dia loh beneran jikalau medianya nggak berimbang. Yang di lapangan kan berangkat liputan dan meliput apa menurut aba-aba di kantor. 😭

Iya media banyak yang tidak berimbang, tapi tidak lantas membenarkan pelecehan wartawan dengan "salah sendiri beritanya ga imbang!" Melecehkan wartawan sama tidak benarnya dengan menciptakan informasi tidak berimbang.

Btw soal media tidak imbang, jikalau TV memang susah krosceknya ya, tapi jikalau media online kan gampang. Orang kini simpel tuduh, apaan nih media ga berimbang padahal gres baca satu berita.

Woy, search dulu kali informasi yang lain. 😩

Karena informasi kan ditulis berdasar konteks. Misal sedang menulis informasi Ridwan Kamil sanggup penghargaan apa gitu, kan tidak nyambung jikalau ditambah background Bandung banjir.

Tapi bukan berarti tidak imbang kan? Kecuali ketika Bandung banjir tidak diberitakan. Kaprikornus jangan terlalu simpel judge media tidak imbang.

Yang tidak imbang itu yang konsisten share informasi hoax dan menjelek-jelekkan orang terus. Mereka bahkan bukan pers, mau dilaporkan ke dewan pers juga tidak terang forum yang menaungi apa, apalagi ngomong kode etik jurnalistik, JAUH. 😪

Itu aja sih.

*

Saya bersyukur aksinya hening jadi sanggup pulang cepat alasannya yakni jalanan kosong sekali. 😊

Saya tentu masih percaya ada pemeran politik ikut menunggangi tapi mereka memang tidak peduli. Orang-orang ini tiba dan berkumpul, membela apa yang mereka imani apa yang mereka percaya. Urusan politik bukan urusan mereka, jikalau pun ditunggangi semoga Tuhan yang balas. Setidaknya mereka berpikir demikian dan itu cukup. 😊

-ast-

Detail ►

Bebe's Story 34 - 38


6 Desember 2016.

Hari ini Bebe sempurna 2 tahun 6 bulan. Mungkin ini terrible two sedang klimaksnya sebab bila ini belum klimaks, saya dapat sakit kepala mikirin klimaksnya gimana. Bebe sedang sangat, sangat, sangat keras kepala. Apa yang ia mau harus dituruti.

Semalam mendadak nggak mau gosok gigi sebelum tidur. Padahal sebelumnya mau-mau aja bahkan ngajak ke kamar mandi sendiri untuk gosok gigi. Semalam nggak mau. Nangis kejer kaya disiksa. 😪

Kalau lagi nangis gitu beliau benci JG with no reason HAHAHAHAH. Pokoknya bila lagi tantrum beliau benci banget dideketin JG apalagi digendong. Pasti teriaknya "ibu aja ke ibu aja". Padahal saya yang maksa beliau gosok gigi lol. Soalnya gigi beliau rapi banget dan itu niscaya sebab beliau rajin gosok gigi semenjak bayi. Masa kini tiba-tiba nggak gosok gigi padahal yang dimakan makin beragam?

Saya nggak terima.

Walhasil semalam sekitar 40 menit lah beliau dijaga JG di dapur teriak-teriak "mau ibu aja!" like a gazillion times. Kalau mau ke saya, syaratnya harus mau gosok gigi. Sekitar 5 menit sekali saya tengokin, dan tanya "sudah mau gosok gigi?" beliau jawab "NGGAK MAU GOSOK GIGI! MAU IBU AJA!". 😪

"Tidak boleh, bila mau ke ibu harus mau gosok gigi," I SAID THAT ALSO GAZILLION TIMES.

Sampai alhasil ya maulahhhh. Lagi kenapa sih harus nggak mau segala coba. Akhirnya nangisnya udah selesai sebab mungkin beliau bosan dan beliau bilang "mau ibu, gosok gigi di kamar sama ibu". OKE! Gosok gigi deh di kasur lol lagi odolnya odol bayi yang nggak berbusa gitu. Yang penting gosok giginya kan bukan di mananya? LELAH ZIZ LELAH.

(Baca: Terrible Two Tips: Menghadapi Anak 2 Tahun)


Oke lanjut ke celetukan-celetukan Bebe bulan ini! Banyak sekali yang terjadi dari beli sepeda, nonton bioskop pertama kali, hingga kepentok kusen jendela berdarah-darah hingga ke UGD. -________-

#34

Nasihat bulan ini dari Bebe: "Ih ibu ini kukunya panjang, potong dulu yuk!"

Ibu *dalam hati* : "THAT'S MY LINE!"


#35

JG finally beli sepeda, supaya dapat naik sepeda bonceng Bebe. Bebe super excited dan selalu mengaku-ngaku bila itu sepeda beliau bukan sepeda JG. Mereka main sepeda di CFD tiap ahad pagi jadi ibu di rumah dapat main dandan-dandanan plus foto-foto yay!

Minggu kemudian sebelum pergi.

Bebe: "Ibu, Salo main sepeda sama appa! Ibu ditinggal aja ibu nggak diajak!"

Berjam-jam kemudian mereka pulang.

Bebe: "Ibu tadi di jalan Salo mau pulang aja. Salo cari-cari ibu."

HAHAHAHAH TADI KATANYA IBU DITINGGAL AJA HIH!

#36

Bebe sudah hafal warna, cuma kadang bila di-tes suka ngotot aja sengaja nggak pengen bener. Apalagi bila sama JG. Suatu hari JG mengatakan warna merah.

JG: "Ini warna apa, Be? Me?"

Bebe: "HIJAU"

JG: "Merah ah, kan sudah tahu merah"

Bebe: "HIJAU APPA!"

JG: "Yeee merah ini"

Bebe: "IH APPA! INI MERAH!"

JG: "LAH IYA DARI TADI APPA BILANG INI MERAH!"


#37

Tiap sore, yang saya tanyakan pertama kali yaitu "Xylo hari ini nangis nggak?" sebab itu memilih mood beliau seharian.

Ibu: "Xylo hari ini menangis nggak?"

Bebe: "Nangis"

Ibu: "Nangis kenapa?"

Bebe: "Lupa!"

Hmmm, saya curiga, Belum pernah sekali pun Bebe jawab lupa kenapa menangis. Lupa menyimpan mainan sih sering.

Nyampe rumah beliau dongeng lagi tanpa ditanya.

Bebe: "Ibu, tadi Epin nangis, Salo juga nangis" (Epin yaitu nama temannya)

Ibu: "Wah kenapa ya nangis?"

Bebe: "Epin jatuh dari sepeda, Salo lupa"

*keukeuh lupa kenapa nangis*

Saya masih curiga tapi nggak maksa. Dia masih lanjut cerita.

Bebe: "Ibu tadi ada doktel"

HMMMMMM.

Ibu: "Jangan-jangan Salo nangis sebab ada dokter gigi? Tidak mau buka lisan ya?"

Bebe: "Iya betul"

😂😂😂 alhasil ngaku juga anak bayik!


#38

Makara sore itu saya udah di daycare nunggu JG, Bebe mainan gorden. Kesel banget sebab nggak dapat dibilangin jangan sebab takut jatuh. Dia loncat-loncat di balik gorden, depan jendela.

TAU-TAU NANGIS.

Saya buka gordennya dan beliau nangis bilang "ibu ini sakit kejeduk huhuhu"

Saya kesel dong dan selewat cek jidat beliau nggak merah atau abuh "ibu bilang juga jangan main di sini, nggak kelihatan kan jadi kejeduk!"

Tiba-tiba beliau gosok alis kanan sambil masih nangis bilang "ini sakit ibu" DAN BLAR TAU-TAU DAHINYA BERDARAH.

T__________T

Makara tadi nggak kelihatannya itu sebab sobek kecil banget dan di antara bulu-bulu alis. Eh malah digosok jadi lukanya makin lebar. Tangannya udah darah semua, pelipisnya juga.

Oke saya nggak panik, saya angkat dan bawa ke ruang tengah daycare. Minta tolong mbaknya bawa air panas dan dibersihkan pakai tisu berair air panas. Saya pribadi foto dan kirim JG, JG dateng pribadi cus ke UGD.

Di UGD lukanya dibersihkan lagi, butuh JG dan 4 suster (3 pemuda 1 cewek) untuk pegangin sebab beliau berontak dan berpengaruh banget! Saya yang gendong, dan dokter bersihin lukanya.

Nggak dalem, nggak perlu dijahit. Cuma panjang aja sekitar 1,5 cm. 😪 Diperban rapi, harus diganti sehari dua kali selama 3 hari, kemudian beliau kembali ceria, Sampai rumah udah loncat-loncat lagi di kasur WHY.

Dan luka itu kemudian jadi alasan untuk segala hal.

JG: "Be, itu ada upil sini appa ambil"
Bebe: "Nggak mau appa, Salo lagi sakit!"

Ibu mau pergi kerja: "Cium dulu dong!"
Bebe: "Jangan cium ibu, Salo sakit!"

YAELAH.

Perban itu nggak boleh ada yang ganti kecuali ibu. Besoknya di daycare kebetulan jadwal dokter, kepo dong beliau mau liat lukanya. Dia buka sedikit perbannya, SEHARIAN NGGAK BOLEH ADA SENTUH LAGI LOL. Makara seharian beliau main dengan perban ngaplek setengah terbuka. -________-



*

ITU AJA!

Bulan ini berat sebab beliau maunya begadang mulu. Bobo dulu sih jam 10-11an gitu tapi kemudian jam 2 bangun. Pernah pas kapan beliau bangkit biasanya main doang, ini minta susu lah. Saya bangkit ambilin susu coklat, terus beliau bilang stroberi dong ibu. Sambil merem saya ke dapur lagi ambil susu stroberi. Selesai minum susu, beliau mau minum air putih, dan minta diisi ulang botolnya. Saya jalan lagi ke dapur astagaaa.

Aturan mobil-mobilan dapat jatoh ke balik kasur terus beliau sibuk cari hp untuk nyalain senter dan senter-senterin mobil-mobilan yang jatuh. Terus buka YouTube sendiri DAN JG *yang padahal dari tadi bobo doang* NGGAK TAHAN LAGI. JG rampas hpnya dan Bebe pribadi murka hingga ketiduran. #win

Bebe juga lagi hobi roll depan. Literally jungkir balik. Mau ngapain pun roll depan dulu. Pake celana, sambil posisi siap roll depan. Mau bobo, roll depan dulu 5-10 kali lah. Nonton film aja sambil guling-guling roll depan PERMISI MAKSUDNYA APA YA? Akhirnya Bebe melaksanakan hal tanpa tujuan. -_____-

Dan yah, pertama kali nonton bioskop. Bebe dan JG nonton 'Moana' supaya saya dapat nonton 'Fantastic Beasts and Where to Find Them'. Kalem banget katanya sepanjang film yay! Seru deh bila gitu nanti lagi udah dapat diajak nonton bila ada film anak-anak.

*

PANJANG YAAAA. See you next month!

-ast-

Detail ►

Karma Anak Laki-Laki


Kaprikornus waktu kecil saya benci anak laki-laki. Dari mulai Taman Kanak-kanak pokoknya saya sebel sama anak pria soalnya mereka nakal.

Ya soalnya saya anak baik-baik, taat aturan, nurut ibu guru, dan segala rupa. Sementara anak perjaka suka nggak mau diatur.

Belum lagi ibu saya melindungi saya dari gangguan anak pria dengan galak. Beliau berpesan dikala saya SD, jikalau ada anak pria yang berani menyingkap rok saya PUKUL! Pukul punggungnya! Lapor sama guru! Dan itu saya lakukan hahaha.

Bagus sih ya jadi saya diajari terbiasa menolak pelecehan semenjak kecil. Tapi di otak saya akhirnya anak pria itu pembangkang dan tidak perlu ditemani.

Ibu saya yang anaknya tiga wanita semua juga selalu bilang "duh kayanya ibu nggak mampu deh punya anak laki-laki, niscaya nanti susah diem blablabla". Kaprikornus di otak saya, anak pria itu menyebalkan hahaha.

Soalnya ibu saya 5 bersaudara cewek semua, saya 3 bersaudara cewek semua. JG 4 bersaudara 2 cewek 2 perjaka sih tapi logikanya banyakan anak cewek dong? Nenek saya juga cucunya 9 yang 3 cowok. Kan kaya seluruh gen lebih banyak wanita gitu.

KEMUDIAN HAMIL DAN USG. ANAK SAYA LAKI-LAKI.


Saya hingga melamun berhari-hari lol. Nggak pernah kebayang punya anak cowok. Siapin nama selalu nama perempuan, bahkan udah browsing baju aja baju-baju cewek. Sampai waktu berlalu dan pas lahir oh lucu juga anak cowok. Hahaha.

TAPI si Bebe melaksanakan semua hal yang persis dilakukan anak pria sahabat sekolah saya dulu. Hal-hal yang jikalau dulu saya liat, selalu saya judge sebagai "dih dasar anak nakal" atau "lebay banget sih, ga jelas".

Ternyata anak perjaka emang agak kurang terang ya mainannya HAHAHAHAHA. Iseng terus ... kurang terang aja gitu, kurang makna lol.

Apa aja?

Lari-larian dan panjat-panjat

KENAPA INI KENAPA? Kenapa harus lari-lari keliling ruangan tanpa tujuan? Kenapa harus memanjat semua yang dapat dipanjat? Kenapa harus lari-larian kemudian saling menabrakkan diri DAN KEMUDIAN KETAWA-KETAWA?

Perasaan saya waktu kecil nggak pernah lari-lari jikalau nggak ada tujuan. Lari jikalau udah kesiangan dateng ke sekolah. Nggak pernah panjat meja tanpa alasan. 😪

Jatuh-jatuhan

Ini juga. Anak perjaka itu nggak perlu jatuh tapi kemudian akal-akalan jatuh ditambah dua kali berguling lagi. Yaelah lebay amat. Kenapa harus akal-akalan jatuh? Kenapa harus jatuh jikalau bergotong-royong tidak jatuh? Kalau guling-guling di garasi kan bajunya jadi kotor.

Udah gitu pas ditanya "sakit nggak?" jawabnya "Aduh sakit! Berdarah!"

Padahal nggak berdarah sama sekali terus lempeng aja main lagi padahal sayanya suka takut beneran berdarah kaya kemarin itu huhu. 😩

Dorong-dorong

Si Bebe suka iseng dorong-dorong temennya. Kaprikornus ia jalan mundur akal-akalan nggak liat temennya ada di belakang terus temennya kedorong, kedorong, kedorong hingga mentok dinding. Kalau dorong anak perjaka lagi biasanya mereka sambil ketawa-tawa.

Tapi jikalau yang didorong anak cewek maka dalam hitungan ke 10 si anak cewek akan nangis, Bebe akan di-time out, dan kemudian Bebe yang nangis.

LAH YANG DULUAN DORONG SIAPA?

Tidak kalem

Iya sih anak wanita juga ada yang nggak kalem. Saya liat sendiri di daycare anak wanita itu terbagi dua. Ada yang sweet, main boneka, kalem, larang-larang anak lain berbuat keributan alias saya di zaman dulu. Ada juga yang sama aja kaya anak laki-laki.

Bebe? Bebe main mobil-mobilan aja #goals nya yakni si kendaraan beroda empat saling menabrak. Kaprikornus jikalau saya main mobil-mobilan sama dia, kami duduk berhadapan dengan jarak 1,5 meter. Saya pegang satu mobil, Bebe pegang satu mobil. Nanti ia kasih kode dan kami harus memajukan itu kendaraan beroda empat tapi ia dengan sengaja akan nabrakin kendaraan beroda empat ia ke kendaraan beroda empat saya.

NGGAK ADA YANG NGAJARIN! Dia cuma tahu arti sabung dan pribadi menganggap itu seru.

Kaprikornus ia nggak pernah bilang "main mobil-mobilan yuk ibu?" ia bilangnya "main tabrak-tabrakan yuk ibu?"

T_______T

Tembok rumah penggalan bawah udalah bocel semua sebab Bebe mainnya mobil-mobilan besi gitu. Mobil plastik mah seminggu dimainin juga patah semua.

Suatu hari di daycare.

Bebe: "Ibu salo buang kendaraan beroda empat ke kawasan sampah"

Ibu; "KENAPA DIBUANG?"

Bebe: "Soalnya rusak, bannya patah!"

T______T

Itu sebab mobilnya plastik jadi no more kendaraan beroda empat plastik!

Pernah juga lagi macet, Bebe duduk di carseat terus tiba-tiba di bilang "appa sabung aja kendaraan beroda empat itu" *tunjuk kendaraan beroda empat depan*

ASTAGA. SUPER WHAT.



Banyak gaya

Iya kebanyakan gaya banget deh. Anak-anak cewek nih main perosotan itu caranya naik tangga kemudian merosot. Bebe main perosotan itu naik tangga kemudian merosot kepala duluan kaya superman. Atau naiknya dari arah perosotannya. Kan licin yah. 😴

Duuhhh dulu kan waktu kecil jikalau saya liat anak kecil model gitu saya pribadi nggak mau temenin ia sebab itu kelakuan anak nakal. HAHAHAHAHA.

Roll depan

Ini hobi Bebe bulan ini banget nih. Roll depan lah kapan pun roll depan dapat dilakukan. Auk saya hingga pusing sendiri kenapa sih ini anak?

*

Padahal ya, saya juga nggak pernah bilang "anak pria harus kuat!" sebab ya anak wanita juga harus berpengaruh kan. Tapi si Bebe naturally ingin terlihat berpengaruh gitu, semacam ingin menunjukkan diri jikalau ia kuat. It's in their blood deh ya kayanya. lol

Saya juga nggak mengajarkan gender pada mainan jadi nggak pernah larang ia main boneka atau masak-masakan. Tapi tetep maunya main fisik atau main bola. Bagus juga sih soalnya jikalau nggak main fisik nanti kurang capek, nanti bobonya kurang nyenyak. Hahaha.

Dan meskipun suka pusing sendiri kenapa suka nggak terang banget, ini saya simpan dalam hati belaka. Nggak pernah juga saya larang Bebe sebab ngapain deh dilarang? Ini jadi materi ketawa-ketawa aja sama JG bahwa anak itu meski nggak dihentikan atau diarahkan, mereka sebenernya tau mau mereka apa. Betapa juga Bebe itu selalu dapat bikin keadaan apapun jadi seru, padahal berdasarkan kita mah krik krik banget lol. Anak kecil belum harus mikirin bayar listrik sih! 💆

Serunya punya anak perjaka adalah, manjain ibunya banget hahahaha. Cium ibu selalu mau, cium appa belum tentu. Cium dan peluk ibu nggak diminta pun suka tiba-tiba cium dan peluk. Kalau digendong ia suka nggak tega gitu sama saya jadi maunya gendong appa aja "kasian ibu berat" huhuhu luv. 💖

Dan saya juga gres sadar kenapa saya nggak dikasih anak perempuan. Mungkin sebab saya akan jadi sangat boros. Sampai kini aja gatelan banget liat perintilan belum dewasa cewek. Belum lagi urusan Little Pony dan Barbie HAHAHAHA.

Sampai kini saya dapat menahan diri nggak beli Little Pony banyak-banyak sebab duh buat apa? Di kubikel kantor udah ada beberapa. Coba jikalau anaknya cewek, niscaya alesan aja akhirnya lol. Mana dari kemarin saya kepikiran pengen banget ini. Untung nggak punya anak cewek!


Anak perjaka kan enak, dikasih bola bahagia, bola kan 2 aja cukup, lah boneka little pony? Harus punya semua huruf dong ya kan? 😂

Tambahan sehabis baca komen: IYA BEBE JUGA SUKA FROZEN LIKE SUKA BANGET. LOL

PS: Tidak terima saran dan komentar anak kedua aja semoga dapet anak cewek. Satu aja saya kurus kering begini hahahaha.

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Gampangnya Ribut-Ribut

gara reaksi orang atas press release Sari Roti jadi kepikiran betapa gampangnya social med #SassyThursday: Gampangnya Ribut-ribut

Iya ini gara-gara Sari Roti. EH NO, gara-gara reaksi orang atas press release Sari Roti jadi kepikiran betapa gampangnya social media ribut.

Banyak yang memang komplain dan menyuarakan pendapat. Tapi banyak juga yang sekadar "eh nulis status ini deh soalnya lagi rame supaya nggak ketinggalan". 😂

Baca punya Nahla:


Bukan cuma urusan Sari Roti ini ya, tapi keributan ini sering banget terjadi! Banyak banget hal yang sebenernya mah nggak perlu diributin sedunia maya eh tapi kok viral juga.

Saya sih kan anaknya kan selalu membanggakan anti mainstream ya jadi orang heboh meme ibu berdaster atau heboh ngomongin topik tertentu. YA GUE NGGAK MAU IKUTAN LOL. Apa yang orang lain bicarakan maka itu yang akan saya hindari. Karena ... males aja sama-sama orang lain. 😂😂😂 #ohsomillennials

Pernah semacam test the water atau social experience gitu bikin ribut sih tapi sekali doang abis itu ya udah. Cukup pengen tau gimana cara ibu-ibu menanggapi isu yang lagi rame di socmed. Tadinya itu buat materi goresan pena tapi kok ya males mulai nulisnya lol.

Kenapa orang seneng banget ribut di socmed?

Biar eksis

Modal kuota doang udah bisa jadi bab dari sejarah. Ya siapa tau di Year in Review topiknya masuk trending topic kan besar hati dong "oh gue ikutan juga tuh ngetweet itu". Kadang nggak tau-tau amat juga masalahnya tapi nge-tweet dululah, bikin status dulu lah, apa susahnya sih supaya eksistensi di dunia maya tetap terjaga?

Karena terbaca banyak orang


... dengan mudah. Ya cyn jikalau mau rumpi sama ibu-ibu kompleks eksklusif kan mesti ketemu dulu. Ini jarak memisahkan eksklusif bisa rumpi. Dari sekadar komen-komen hingga judge rahasia dan dibawa ke WhatsApp group lol.

Hati-hati ada yang screenshot! WhatsApp group yang membernya lebih dari 5 orang sudah harus diperlakukan public sih lantaran kita nggak mungkin percaya banyak banget orang akan bisa menjaga rahasia. 😉

Karena bisa mikir panjang

Apalagi buat tipe yang nggak bisa diskusi atau initiate percakapan, status socmed bantu banget untuk buka topik.

Mungkin itu salah satu alasannya yakni banyak orang di socmed banyak omong luar biasa. Sindir sana-sini, berisikin komen orang, heboh di semua linimasa sementara pas ketemu di dunia faktual diam membisu. Ditanya aja jawabnya yes or no doang. Dih jikalau di socmed mikir dulu yaaa? Apa malah googling dulu? 😂

Karena membela sesuatu dan kita merasa orang perlu tahu standpoint kita

Yaiya dong orang zaman kini jikalau diam malah dibully. Kalau diam dianggap tidak punya pendirian. Padahal mah ya bisa aja punya cuma nggak mau bilang-bilang weee.

Setelah masalah Trump **KASUS** saya nggak percaya lagi kehebohan di dunia maya. Gimana nggak, kemarin itu semua media like SEMUA MEDIA anti Trump. Mereka semua bikin artikel anti Trump dan apa pengaruh buruknya jikalau milih Trump, boro-boro berimbang.

Eh taunya menang lol. Kenapa coba? Karena ternyata banyak yang diam. Ini gres ketauan sehabis Trump menang dan mereka gres bilang jikalau selama ini mereka diam lantaran takut dibully. 😉

Ingin tahu siapa-siapa aja yang sepemikiran sama kita

Iya alias ngetes doang. Soalnya kadang banyak yang bikin speechless. Pendidikannya tinggi, kuliah mulu perasaan tapi terus share gosip hoax sambil ngotot. Ah elah. Gunanya apa sekolah tinggi-tinggi jikalau riset hoax apa bukan aja nggak mampu. 😩

*

Nah memang poin-poin di atas juga bisa jadi blunder. Bisa jadi mencerminkan kepribadian orang yang sebenarnya.

Kita bisa dengan simpel menakar kadar emotional intelligence seseorang dari cara ia menjawab komentar, dari cara ia menanggapi orang yang tidak sepaham. Dari cara ia curhat duduk kasus keluarga, mengeluhkan suami, cara ia bercerita soal tetangga.

Kita bahkan bisa tahu wawasan seseorang dari komentar ia pada isu-isu yang sedang hangat. Kadang suka kasihan alhasil sama orang yang udah ngotot tapi nggak tau dongeng lengkap. Ngotot begini padahal ditanya detail, nggak bisa jawab.

Saran nih yaaa, saran nih. Sebelum bikin status atau debat sama orang, BACA DULU YANG BANYAK. Baca ya bukan gosip. Kalau males baca, jangan debat. Karena debat itu menawarkan luasnya wawasan seseorang banget.

Atau ajak ngobrol orang yang sekiranya lebih tahu. Kalau saya, saya hampir selalu tanya JG atau temen-temen kantor dulu. Ada apa soal XYZ? Dia siapa? Backgroundnya apa? Diskusi dulu, cari tau dulu. Pasti ada pencerahan dibanding jikalau kita cari tau sendiri. Kalau sudah gini kita jadi bisa terang memilih sikap. Ini mah tau gosip cuma dari copas-copas orang di WhatsApp group, begitu ada yang bantah eksklusif bilang "dih bilang aja iri". GIMANAAAA?

Socmed emang paling kondusif untuk share foto liburan, barang baru, foto makanan, foto bayi, selfie, dan video panda. Setidaknya hal-hal yang nggak menakar intelegensia lol.

Btw nih ya dari sisi kecepatan, saya suka pengen ketawa sendiri jikalau liat Facebook. Rata-rata pada telat amat. Di Twitter udah trending topic dari pagi, eh di Facebook gres ramenya malem. Di kawasan lain ributnya udah mau selesai, di Facebook gres mulai. LOL

Jadi, ada topik keributan apa socmed hari ini?

-ast-

Detail ►

Wardah Anti Aging Serum Review

Serum biasanya mahal ya, tapi Wardah Anti Aging Serum ini murah meriah. Ini review dari Wina. Saya ingin tau sih, tapi lagi nggak butuh serum huhu. Katanya dapat menenangkan nanah yang meradang loh. Simak yuk! :)







💖 Serum wajah yang halal dong pastinya dan made in Indonesia.

💖 Botolnya dilengkapi dengan pipet sehingga pemakaian lebih higienis.

💖 Sebenarnya serum ini travel friendly alasannya ialah kemasannya yang mungil. Tetapi, perlu hati-hati menyimpannya alasannya ialah botolnya terbuat dari kaca.

💖 Mengandung formula stem sel apel untuk melindungi sel-sel kulit yang paling berharga; Advanced Moisturizing Complex yang berfungsi menjaga kelembaban kulit lebih lama, 5 Botanical Extract yang melembabkan kulit, dan Peptide untuk menjaga elastisitas kulit. Mengandung antioksidan juga.

💖 Tekstur serumnya menyerupai lotion yang berwarna putih keruh.

💖 Dipakai pada malam hari, cukup teteskan satu tetes ke area hidung, kening, pipi kiri-kanan, dagu, dan leher. Segera diratakan alasannya ialah cepat meresap.

💖 Rasanya ringan di wajah menyerupai tidak menggunakan apa-apa.

💖 Efeknya kulit lebih lembut, kenyal, dan cerah. Pori-pori mengecil sedikit.

💖 Saya masih jerawatan tetapi serum ini membantu mengeringkan dan mengempiskan nanah yang meradang.



💔 Belum ampuh menghilangkan dark spot.

💔 Tidak besar lengan berkuasa pada kadar minyak pada wajah.

💔 Ada wanginya yang cukup menusuk hidung, kurang cocok buat yang sensitif wangi-wangian pada skincare.

💔 Material botol dari beling sehingga harus hati-hati menyimpannya.



Rp 75 ribu untuk 17 ml



Sociolla



Yes



🌟🌟🌟🌟✰

4 out of 5

Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz


Detail ►

Bosan


Iya gue bosen blogging deh gengs. Abis hawa-hawanya udah liburan gitu tapi kerjaan kantor masih banyak, jadi males banget luangin waktu buat blogging. 😣

Sebenernya ini bosennya udah dari kemarin-kemarin, cuma kemarin kok masih ada setitik semangat kejar 2 tahun 2 juta views, kini udah tembus 2 juta kok gue jadi hilang semangat hahahaha.

Kenapa ya?

*ini sok nanya kenapa-kenapa padahal mah males aja sih*

Gue kini mending bobo gitu daripada nulis. HHHHH WHY. Dulu nulis prioritas gue banget, kini bobo lah yang nomor 1. Bebe deng nomor 1, eh JG deng nomor 1. Auk ah semua nomor satu tapi bobo yakni yang utama hahahaha.

Gue dongeng ajalah semoga ya daripada nggak tau mau nulis apa. Cerita ini salah satu sumbangsih kegalauan gue juga HAHAHAHA. Makara gini, kantor gue kan ngasih THR natal, pas banget dong sama momen Harbolnas. Terus gue semangat gitu yey yey harbolnas banyak uang yey! Terus sehabis browsing sana-sini ... GUE NGGAK TAU MAU BELI APA.

T_______T

Beli baju sih beberapa biji tapi itu nggak dapet spark nya gitu *SUNGGUH BELANJA PUN BUTUH SPARK✨✨✨*. Karena THR itu harusnya dihabiskan gue kaya merasa harus beli sesuatu aja gitu.

(Baca: THR itu untuk dihabiskan!) --> katanya males blogging tapi masih niat insert link lol

Terus gue browsing-browsing make up mikirnya ya tidak mengecewakan lah buat foto dan review di Instagram dan YouTube. Sampai gue menyadari bahwa untuk foto dan bikin video pun gue nggak ada waktu. Gue bahkan punya materi video yang belum sempet gue edit alasannya yakni ... nggak ada waktu.

Monmaap jikalau YouTube balasannya nggak ada upload gres huhuhu. Di otak mah udah banyak pengen bikin ini ono ini ono kenyataannya zero, ziz, zero. Kapan punya 1 juta subscribers jikalau gini caranya huuuu.

Makara sehabis gue pikir panjang, gue duka alasannya yakni ternyata yang gue butuhkan bahwasanya waktu bukan barang. Hiks. Catet ya, belum butuh barang, butuhnya waktu dan uang. Uang mah butuh lahhh, jikalau pun nggak dipake belanja juga semoga lah ya cek saldo bikin senang hahahaha. #hambauang

Kalau gue punya waktu gue akan dapat bobo dan blogging tanpa harus memilih. Tapi masalahnya jikalau waktu gue banyak, uang gue sedikit hahahaha. Hidup yakni pilihan, pilih bobo atau blogging.

Terus gue jadi mikir tambah panjang ini kenapa urusan harbolnas doang gue jadi galau. Ada apa dengan hidup gue, akhir-akhir ini kok perasaan lelah banget bin lebay. Gue ngelirik ke kalender dan oh shit it's the time of the year! Ini emang jadwal-jadwalnya gue gundah alasannya yakni kerjaan kantor banyak dan kurang quality time sama JG! Hahahaha

Tahun kemudian juga gue gundah aneh hingga nulis terus dikomenin orang katanya gue geje. Padahal gue 90% geje sih sebenernya jikalau nulis. Liat aja, seberapa banyak sih goresan pena gue yang bentuknya tips berfaedah gitu. Banyakannya mah curhat kan? Apakah curhat tidak masuk kategori geje?

Tulisan taun lalu, dipublish 18 Desember 2015: Calm Down, Deep Breaths.

Ya gitulah. Intinya gue nggak tau mau nulis apa tapi nggak tega juga jikalau nggak update blog. Ini juga nulis udah jam 5 sore, schedule buat Rabu pagi. Nulis sambil nunggu ojek datang, kasian takut pada nunggu update di blog ini muahahaha kategori ter-geer award 2016 jatuh kepadaaaaa ...

lol

Tapi tenang, besok mah #SassyThursday tetep ada kok. Kasian Nahla hamba page views lol.

See you!

-ast-

Detail ►

Sassythursday Ft Gesiwinditalk: #Teamrealistis

*Warning: Baca yang kalem sebab insan beda-beda dalam menanggapi sesuatu. Yang tidak baiklah alias yang personality-nya kebalikan dengan saya mungkin ada beberapa kalimat di postingan ini yang sanggup menciptakan tersinggung. Maaf yaaa. But you guys 'people with no feelings' will relate so much with this post lol*



Sering nggak sih dulu pas SD ada temen yang datang nelungkupin muka ke meja, ditumpu tangan terlipat kemudian ... nangis?

ITU BUKAN SAYA. Saya gres mulai nangis di sekolah pas Sekolah Menengan Atas (OH HORMONES), tapi tetep sebenernya saya terlalu aib terlihat lemah. Kenapa? Kalau berdasarkan BuzzFeed itu sebab saya masuk ke dalam kategori "people with no feelings" 😂

Baca yang lain di sini: #TeamRealistis atau #TeamMelankolis?

Pada pernah coba personality test Myers–Briggs Type Indicator nggak? Kalau belum sanggup coba tes di sini: https://www.16personalities.com/

Hasil saya nggak mengejutkan, ENTP dengan yes T-nya itu 90% thinking, 10% feeling. *prok prok prok* *slow clap* 👏👏👏

Orang ENTP ini disebut The Debater. Kami sanggup berdebat dan berargumen selama tidak debat bersama orang tolol, sori, selama orang diajak debat juga pakai data dan argumen dengan latar belakang yang jelas.

ENTP selalu percaya diri sebab kami tahu persis apa yang kami ucapkan. ENTP tahan di-judge, selalu mempertahankan pendapat, selalu bersedia serta tidak takut mengungkapkan pendapatnya meskipun ini membuatnya dimusuhi semua orang. Sounds familiar, eh?
Being so rational, ENTPs often misjudge others feelings and push their debates well past others’ tolerance levels. People with this personality type don’t really consider emotional points to be valid in such debates either, which magnifies the issue tremendously.
Ya, saya orangnya rasional banget, semua harus ada klarifikasi logisnya, semua harus berdasar data dan fakta. Atau jikalau berdasarkan istilah orang-orang di sekitar saya, saya orangnya realistis, praktis, nggak mau ribet, nggak suka basa-basi. #TeamRealistis.

Dulu, sebelum tau soal urusan personality ini, saya suka males sama orang yang drama. Apa sih hidup kok disusah-susahin? Kalau pun susah, ya disimpen sendiri lah! Saya malas menyebarkan feeling saya, saya malas menyebarkan emosi sebab untuk apa? Realistis ajalah. *here we go, logic*

Makanya saya nggak pernah ngeluh di sosmed, nggak pernah drama, nggak pernah upload kesedihan, nggak pernah share kesusahan, nggak mau orang tau jikalau saya sakit.

Dulu saya selalu judge mereka yang upload hal murung di socmed sebagai drama queen. Sekarang saya gres mengerti bahwa itu sanggup terjadi sebab orang menanggapi "feeling" mereka dengan cara yang berbeda-beda.

Ada yang menyerupai saya yang selalu mencoba menghindari hal-hal menyerupai itu sebab saya tidak suka dikasihani. Saya akan merasa sangat awkward jikalau harus bikin status sedih-sedih kemudian dikomentari orang. Kalau contohnya saya sakit terus saya chat di group kantor kemudian temen-temen kantor pada bilang "cepet sembuh yaaa" itu saya rasanya awkward sekali. Entah kenapa.

Saya bahkan hide semua tanggal ulang tahun saya di semua sosial media. Biar apa? Biar dikit yang ngucapin ulang tahun. Saya malaassss diucapi selamat ulang tahun oleh orang yang tidak saya kenal dekat.
Compliments make you super awkward because you have no idea how to take them.
Saya merasa sangat awkward diberi perhatian sama orang lain hingga nggak bilang-bilang nikahan dan lahiran. Nikahan nggak bilang-bilang sebab selain awkward dan sayang uangnya, sebagian alasan lainnya adalah, saya malas basa-basi dengan orang yang nggak saya kenal dan saya nggak mau bikin orang repot-repot dateng ke nikahan saya.

Pas lahiran juga saya nggak bikin pengumuman "Telah lahir putra pertama kami blablabla" sebab saya malas diselamati hahahahaha. Saya juga malas dijenguk, beneran deh. Call me weird but it's true!

Banyak lah orang yang dibilangin "selamat yaaa" atau "cepet sembuh yaaa" jadi semangat. Kalau saya justru lebih semangat jikalau didiemin aja. Bingung nanggepinnya. Asli.

Iya iya ngerti ngasih selamat itu doa dan jenguk artinya sayang dan perhatian tapi untuk orang tanpa perasaan kaya saya, it's hell. Harus basa-basi berjam-jam padahal jaitan masih ngilu plus kurang tidur itu hell on earth banget. Hence this post, postingan marah-marah abis lahiran lol.
You have no clue how people can be so open with their feelings, when you’re constantly avoiding yours.
Ini menjawab kenapa saya sedikit sekali punya teman. SEDIKIT SEKALI. Karena buat saya, semakin sedikit sahabat saya, semakin sedikit pula orang yang harus saya jaga perasaannya. Menjaga perasaan orang lain itu prioritas nomor sekian dalam hidup, apalagi jikalau orangnya kurang penting. Belum lagi harus jaga perasaan keluarga teman-teman kita, lah jikalau bapaknya korupsi terus gimana dong susah banget mau bikin status benci korupsi juga.

Sialnya, ini juga berlaku sebaliknya.

Iya, berlaku jikalau orang tiba-tiba nangis atau curhat sama saya. Saya nggak tahu harus gimana. Saya akan awkward dan mau kabur aja rasanya.

Ada temen kantor saya yang sanggup lembutttt banget sama orang. Kalau ada yang murung sebab suatu hal contohnya ia akan rangkul, pegang tangannya, dipeluk. Saya? Bengong, awkward, menghindar. Nggak tau harus ngapain.

*ingat, feeling saya hanya 10% lol*

Di satu sisi saya bahagia sebab saya bukan daerah curhat orang-orang. Buat saya, menjauh dari segala hal yang bersifat emosional itu menenangkan. Saya bukan tipe orang yang sering dicurhati orang kaya Gesi atau Nahla gitu sebab orang males kali deh curhat sama saya terus saya jawabnya yes or no doang.

Misal ada orang nggak dikenal curhat:

"Mba kenapa ya saya susah sekali untuk mulai nulis blog? Saya butuh semangat"

Jawaban instant versi saya: "Oohhh duh, gimana yaaa"

*kemudian mikir keras harus bilang apa lagi yang sanggup menyemangati orang itu* *dua hari kemudian* *lupa bales kelamaan mikir*

Jawaban instant versi Gesi atau Nahla: "wah ayo semangat mba, niscaya sanggup kok, mungkin butuh waktu khusus blablabla"

*jawaban motivator penuh semangat dan mengembalikan kepercayaan diri orang lain*

Sumpah gue nggak talenta sama sekali jadi motivator. -_______- Mba Windi juga dijamin jawabnya akan sekadar "OH, OKE SIP!" LOL

Kecuali yang curhat yakni temen deket yang saya tau persis latar belakang hidup ia dan ia nggak akan tersinggung jikalau saya ngomong apa adanya.

(Baca: Tentang Berteman)

Maka dari itu, saya sering banget dibilang judes, dibilang heartless udah biasa saking jikalau ngomong ya apa adanya sesuai realita. Nggak mikirin perasaan orang. Sebenernya bukan nggak mikirin tapi nggak kepikiran sebab keburu menyebutkan fakta duluan. I only speak the truth and sometimes, truth hurts.

Nah tapi kadang saya sanggup mellow parah gitu dan itu biasanya sebab PMS. Kalau udah nggak ngerti kenapa saya mendadak drama, nah saya biasanya cek aplikasi iPeriod dan voila! paling 3-4 days remaining gitu hingga saya mens lol. Bahkan orang paling realistis pun kalah sama hormon. 😪 Saya hingga punya tag sendiri namanya "tentang hidup" jikalau dibuka isinya postingan emosional jawaban PMS semua. 😂

Makara gimana? Masa nggak punya perasaan banget? Nggak pernah nangis?

Nangis dong SAMA JG TENTU SAJA hahaha. Lemah banget depan JG mah tidak berdaya, manja luar biasa lol, nangis terossss. Tapi di depan orang lain saya awkward jikalau harus lemah, saya selalu menunjukkan saya pribadi yang kuat. Sama keluarga aja saya nggak pernah mau bikin khawatir, selalu kuat, selalu jadi orang yang ambil keputusan.

Sisi melankolis saya cuma di urusan pacaran sih 😂. Biasanya people with no feelings benci menye-menye tapi saya sukaaaa. Cuddling yakni hobi. Hahahaha. Deep down inside, saya melankolis, sama orang tertentu aja tapi hahaha.

Gimana sih katanya situ extrovert?

Iya saya bahagia ngobrol, bahagia basa-basi, tapi sama orang yang nggak saya kenal. Orang yang cuma sekali saya temui. Ya itu tadi, driver taksi online, mbak-mbak yang antri sama-sama. Saya ajak obrol mereka bukan sebab saya mau berteman, tapi sebab pengen ngobrol aja. Kalau lanjut jadi teman, eerrr, what about no?

LOL.

Lagi jikalau orangnya nyebelin kan sanggup pribadi kita tinggalin detik itu juga. Semakin renta saya lebih menentukan menghabiskan energi untuk orang-orang yang penting buat hidup saya. Jadinya malah kadang terlihat heartless sama orang lain yang kurang akrab. Ya maap, waktu saya sedikit, saya ingin habiskan dengan orang yang benar-benar penting. 💗

Enaknya jadi orang realistis adalah, nggak mudah tersinggung sama omongan orang. Nggak mudah masukin hati omongan orang. Nggak mudah baper, apalagi jikalau memang benar hahahaha.

Kalau ada orang komen nyelekit tapi benar, saya biasanya "oh gitu ok". Tapi jikalau kaya Nahla gitu biasanya "dia kenapa? ia salah apa sama aku?" HAAHAHAHAHA. Nggak salah apa-apa sih kan cuma nyebut fakta lol.

Kamu termasuk yang mana? #TeamRealistis bersama saya dan Mba Windi atau #TeamMelankolis bersama Nahla dan Gesi?

-ast-

Quote dari artikel-artikel BuzzFeed soal people with no feelings. :')

Detail ►