Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selepas Asi, Apakah Anak Harus Minum Susu?


Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula sehabis lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu tiba dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus alasannya yaitu saya kan bukan dokter, bukan mahir gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi materi perdebatan, kini rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu sehabis 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya balasannya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari bila dapat dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar alasannya yaitu memang menjalankan tumpuan makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu alasannya yaitu naturally susu sapi memang nggak cocok buat badan insan dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja gundah harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Makara ya semua juga dapat bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi pada dasarnya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah semoga aman. Bukan nggak punya pendirian tapi bila kontroversial gini kan yang dapat kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Makara gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP alasannya yaitu udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan ia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan ia ke banyak sekali rasa dan ia mau semua. Sampai dapat ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, ia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari dapat 4-5 kotak! Tapi sehabis ditelaah lebih lanjut, ia minum susunya banyak bila makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin masakan orang) ia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka balasannya bila weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, alasannya yaitu sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal semoga sekalian kenyang.

Makara intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang terperinci saya masih keukeuh sama merek satu itu alasannya yaitu nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu hingga ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya buruk banget, hancur. Makara tiap ia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha ia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca dongeng Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, alasannya yaitu kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan pada dasarnya mah alasannya yaitu mudah aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu basuh gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun mudah banget.

Iya saya nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang terperinci jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Youtube Stars

 Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus #SassyThursday: YouTube Stars 
Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus. Dia nggak nangis drama sih tapi gue kasian deh jadinya. Mana udah lamaran dan ada videonya di YouTube, kupikir mereka akan nikah. :( Dan alasannya ya anaknya bukan yang caper banget gitu. Well, itu berdasarkan gue. Tapi bila hanya alasannya ia suka pakai bikini terus kalian menganggap ia caper mah ya ga apa-apa hahaha.

Nah terus kemudian saya teringat ucapan seseorang beberapa waktu lalu. Kurang lebih gini "kenapa sih pada suka sama selebgram? Artis aja bukan!".

Definisikan dulu "artis". Kalau berdasarkan lo artis yaitu orang yang muncul di TV, itu kan alasannya lo nonton TV. "Artis" atau "seleb" buat gue ya orang-orang yang ngetop di social media alasannya gue nggak nonton TV. Hiburan gue ya socmed, jadi fair dong berdasarkan gue bila mereka dibilang seleb juga.

Baca punya Nahla:

Kalau YouTube, gue cinta YouTube banget! Dari dulu! Dari zaman David Choi dan Michelle Phan masih culun! Gue download entah berapa banyak video-videonya David Choi alasannya keren banget (di zaman itu).

Sampai kini gue punya 2 akun YouTube. Satu buat subscribe YouTubers lokal, satu lagi buat subscribe YouTubers luar. Karena bila luar gue nontonnya semacam make up, beauty, cover song, reaction video. Sementara bila lokal topiknya random aja, gue suka nonton apa ajalah yang penting lucu. Dan alasannya mix gitu interestnya, gue nggak suka timeline gue jadi campur aduk. Makanya niat abis punya dua timeline YouTube lol.

Salah satu YouTube stars alias seleb YouTube yang lagi gue liatin banget itu Young Lex. Bukan, bukan alasannya ia lagi sama Karin terus. Gue udah liat Young Lex dari sebelum ia erat sama Karin. Belum usang sih, 2-3 bulan terakhir lah. Itu juga dikasih tahu Nahla. Hahahaha. Kata Nahla "kasar banget, kak!" Tapi semenjak kapan rap nggak kasar? :)))))

 Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus #SassyThursday: YouTube Stars
source: instagram.com/young_lex18

Dan pas nonton beberapa videonya, ternyata ini anak inspiratif amat! Dia udah tahu passion ia dari kecil banget dan ia usaha banget untuk itu. Nonton video Draw My Life-nya deh. Kerasa banget usaha untuk bisa hidup dengan passionnya. Dia juga bukan dari keluarga yang mampu, ia sempet jadi OB untuk bisa biayain kuliah dan hingga kini udah ngetop banget tetep tinggal di gang. :)

Cara ia ngerangkul fansnya juga sepakat berdasarkan gue. Dia bisa ngerti posisi fans yang masih muda, yang maunya tindik kuping, absen sekolah, dan encourage mereka untuk nggak melaksanakan itu (dulu) minimal hingga lulus sekolah.

Lagu dan videonya juga elok untuk ukuran DIY semua ya. FYI, gue zaman dulu emang suka lagu rap-rap lokal gitu. Anak Ardan Radio Bandung niscaya erat lah sama Ebith Beat A atau Alit (Alit da Baong), atau 7 Kurcaci, Fade 2 Black, Saykoji, dan SoulID. Waktu Ebith bikin lagu soal lirik ia dicuri sama Kremlin itu gilaaa, pecah banget. *MAAP YA MASA LALU BANGET CERITANYA LOL* *sementara itu Nahla dengerinnya klasik dan main biola lolol*

Young Lex ini jadi nostalgic buat gue, alasannya meski kini gue dengernya Justin Bieber yang lebih adem, gue tau banget rasanya jadi anak muda yang meledak-ledak dan diwakili sama lagu rap dari grup-grup indie lokal.

Tapi satu hal, ibarat yang Nahla bilang, ngomongnya kasar. Dan ia nulis "official" dengan "officialy". :))))))

Ini contohnya. Yang baper dan mau shock bilang "anak zaman kini kok gini amat" plis jangan nonton. Karena di judul videonya aja udah terperinci tuh explicit.

Betapa zaman kini setiap orang bisa mengejar cita-citanya sendiri lewat social media. Gue ngebayangin rapper lokal zaman dulu struggling untuk cari uang dan bertahan hidup dengan passion alasannya ya gimana. Kalau mau cari uang banyak harus mainstream lewat TV, tapi bila nongol di TV sebagian idealisme niscaya terjual alasannya mau nggak mau harus ngikutin pasar. Nggak bisa seenak udel.

Kalau di YouTube? Mau anjing-anjingin orang juga bila emang videonya elok mah tetep ada yang apresiasi, makin banyak yang nonton udah niscaya dapet penghasilan. Yang penting berkarya sebaik mungkin! Kolaborasi dengan aneka macam orang! Liat aja Young Lex views videonya jutaan dan ia percaya banget sama konsep kolaborasi, ia kerja sama sama banyak orang dan itu keren berdasarkan gue.

Makanya gue ketawa waktu ada yang bilang "Anak-anak kaya gitu nanti dicek HRD di masa depan, siapa yang mau memperkerjakan mereka?"

Woh, modal ratusan ribu followers di YouTube dan Instagram mah bisa hidup banget. Siapa yang bilang mereka mau kerja di perusahaan orang di masa depan bila bisa hidup dengan passion tanpa harus bergantung orang lain? Nih ya, asal karyanya bagus, fans banyak, buka bisnis yang sesuai sama pasar followers mereka. Pasti laku. Kuncinya cuma work haardddd!

YouTube itu second largest search engine in the world loh. Kedua sehabis Google (makanya dibeli Google juga). Hampir niscaya nggak akan tutup atau bangkrut. Gila, they rule the world! Duh gue mesti bikin satu goresan pena khusus nih soal bagaimana Google menguasai dunia hahaha.

Sementara itu di luar sana juga banyak ibu-ibu yang panik "kenapa harus ngomongnya agresif banget sih! Kalau ditiru anak kecil gimana?" Dijawab eksklusif sama Young Lex di salah satu video dia. Kata Young Lex dari zaman dulu juga udah banyak lagu agresif kenapa kini ia doang yang disalahin, di tamat video Jamrud - Surti aja ujungnya "surti f*ck you". Dan Jamrud kurang mainstream apa, muncul di TV loh mereka, video klip Surti itu. Nggak kaya YouTube yang user pilih tontonan sendiri. :)))))))

Dua sisi banget ya kan jadinya. Di satu sisi gue appreciate banget sama kerja keras orang-orang kaya Young Lex untuk berkarya sesuai apa yang ia suka. Sisi lainnya, kini gue juga punya anak.

...

Orang-orang semacam ini yang gue kagumi dulu, ternyata agak bikin khawatir juga sehabis punya anak hahaha. Kuncinya tetep cuma satu sih, ya dijaga dong anaknya jangan hingga nonton bila belum cukup umur. Bukan tontonan bawah umur kok itu, terperinci ada tulisannya explicit content.

*ngomong praktis bener, punya anak remaja aja belum pernah*

Karena ya, bila ia udah cukup dewasa dan ia tetapkan untuk jadi jadi rapper mah ya udah nggak apa-apa. Asal yakin sama passionnya sih kenapa nggak? Selama nggak nyakitin orang lain dan bisa jadi ide untuk banyak orang.

Kemudian banyak juga yang bilang "anak YouTube  itu kenapa sih suka ngerasa lebih sepakat dari artis TV?".

(anak YouTube tok ya secara kini artis TV juga punya series di YouTube yang viewsnya tetep gedean anak YouTube orisinil lol)

Kalau dari sisi kualitas ya sama-sama ajalah. Kan cuma tergantung selera mau suka sama yang mana. Mau yang tayangannya punya peraturan penyiaran atau nggak?

Dan anak YouTube juga nggak semuanya ngomong agresif gitu kan. Meskipun YouTubers luar juga yang agresif ngomongnya emang yang subscribers nya puluhan juta.

Banyak juga kok YouTubers lokal yang manis-manis. Bikin video beauty, parody, atau vlog konyol kaya Jovi Hunter yang bahkan considerate banget. Nggak ngerokok, nggak ngomong agresif di depan kamera meskipun ia mengakui ia sebenernya perokok dan suka ngomong kasar. Aduh saya superlaff deh sama Jovi. <3

Lagian akui sajalah, di mana-mana anak indie lebih ngerasa keren kok dibanding yang mainstream. Bukan cuma anak YouTube, banyak juga band-band yang stay indie, nggak mau masuk label besar alasannya nggak mau masuk TV dan disetir kapitalisme, disetir undangan pasar untuk diiringi joget basuh - jemur baju. :)))

Dan mungkin juga alasannya perjuangannya beda. Ya gimana, semua serba DIY, bikin lagu sendiri, rekaman sendiri, syuting video sendiri, modelnya ia sendiri, ngedit pun sendiri, udah gitu mati-matian cari penonton sendiri. Meski banyak yang udah punya tim, tetep aja timnya jauh jauh jauh lebih kecil dari korporasi TV. Timnya pun temen-temen sendiri. Semangatnya beda. 

Kalau grup musik yang muncul di TV kan berkarya nih, udah gitu terperinci diatur sama administrasi akan on air di mana, off air di mana. Ketaker lah sebulan kira-kira akan dapet uang berapa. Lah YouTube? Udah mati-matian bikin semuanya sendiri, masih harus deg-degan "ada yang nonton ya?".

Huft panjang juga ya. Kalian gimana? Punya YouTube stars favorit? Atau masih nonton TV?

-ast-

Detail ►

Althea Birthday Box Haul

[SPONSORED POST]



Hola!

Kali ini saya mau share beauty haul yang tertunda hahaha. Kalau yang follow Instagram saya sih mungkin udah tau ya alasannya yakni saya udah posting soal haul ini banyaakkk. Di blog sebenernya di-draft dari usang tapi gres sempet posting sekarang. >.<

Salah satu produknya bahkan udah pernah saya review di sini. Apakah ituuuu?

Yak! Althea Korea Birthday Box!



Althea ini kawasan belanja produk Korea favorit aku. Udah nggak keitung berapa temen yang teracuni untuk belanja di Althea ini. Saking murahnya!

Ongkirnya pun free untuk pembelian di atas 500ribu. Percayalah, belanja di Althea mah 500ribu sanggup banget dapet banyak untuk stok alasannya yakni harga barangnya sanggup cuma setengah dari harga counter di sini. Hati-hati kalap banget deh belanja di sini.



Nah alasannya yakni Istimewa ulang tahun, akhirnya sanggup party kit! Boxnya pun berubah warna pinknya, biasanya pink soft, ini jadi jadi pink fuschia gitu laff. Dapet topi dan balon juga. Meriah banget! :)

Apa aja yang saya beli?

The Face Shop CC Cushion x My Other Bag



INI LOVELY BANGET <3

FYI, My Other Bag yakni merk tas asal Los Angeles yang menciptakan tas kanvas bergambar parodi designer's bag. Nah My Other Bag kerja sama bareng The Face Shop untuk bikin case CC Cushion!

Kebetulan, saya suka CC Cushion The Face Shop. Aku pernah review di sini. Bilangnya nggak mau beli lagi tapi ternyata kalau packagingnya lucu mah ternyata saya beli beli juga. :| Shadenya masih tetep sama V201. Totalnya sendiri ada 3 shade, V103, V201, dan V203 plus udah ada SPF50+ PA+++.

Spesialnya, ada bonus cermin dan tas kanvas kecil dari My Other Bag yang match sama case cushionnya. SUPERLAFF!

Witch's Pouch Love Me Blusher



Ini juga udah saya review di sini Witch's Pouch Love Me Blusher in Sweet Coral Review. Sejak saya nulis, hingga kini ini jadi daily blush on aku.

Warnanya elok dan matte jadi nggak menor untuk sehari-hari. Staying powernya juga tidak mengecewakan oke, nggak ilang banget meskipun digunakan seharian.

Dan sehabis digunakan berkali-kali saya jadi makin suka sama brushnya alasannya yakni lebar dan halus. Worth to buy! Gede banget pun, entah akan habis kapan alasannya yakni hingga kini pun belum cekung sedikitpun alasannya yakni pigmented banget jadi seoles sanggup buat sepipi.

Guerisson 9-Complex Cream



Aku beli ini alasannya yakni ... penasaran. Karena kulit saya kering banget kan saya jadi sering coba-coba moisturiser hahaha. Dan yang satu ini Istimewa alasannya yakni terbuat dari ...

...

Minyak kuda aka horse oil.

Tenang, kuda-kuda ini nggak dibunuh cuma buat skin care kok. Dagingnya dimakan. *loh kok jadi enek bilangnya* Iya di Jepang mah hingga ada sashimi daging kuda loh. Manusia memang menyeramkan. :|

Guerisson 9-Complex Cream ini menjanjikan kelembaban yang sanggup meregenerasi, menghaluskan, dan memudarkan hiperpigmentasi dan mengurangi kerutan. Tampak menyerupai all in one moisturiser kan.

Tapi saya belum pake alasannya yakni masih masuk antrian. Aku kini lagi pake rangenya Vitacreme. Aku harus disiplin ngabisin skin care alasannya yakni kalau nggak bakalan saya buka terus colek-colek doang, sayang nanti kadaluarsa.

*

Oke itu aja!

Once again, happy birthday Althea! Stay fabulous!

Detail ►

#Lampauibatas Bersama Ayah

[SPONSORED POST]



Kalau bicara ihwal ayah, saya bukan tipe yang emosional menyerupai orang-orang kebanyakan. Sebabnya, ayah saya bukan tipe yang masbodoh tapi rahasia sayang dan bekerja keras demi anak-anaknya.

Ayah saya tipe yang terang-terangan menawarkan rasa sayang. Yang mencium kening dan pipi saya selalu. Yang selalu merangkul saya kalau kami sedang jalan di mall. Yang dapat saya ajak bicara soal pacar-pacar saya. Yang selalu jadi yang pertama mengucapkan ulang tahun. Yang suka melaksanakan hal-hal konyol dan kadang lebih bikin malu-maluin daripada lucu.

The PDA-style-dad. LOL.

Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adik saya wanita semua. Jadilah ayah saya satu-satunya pria di rumah. Digelendoti oleh 4 wanita yang dapat sangat manis kalau ada maunya hahahaha. Yang dapat mengerikan sebab tamu bulanan kami hampir selalu tiba bersamaan. Tapi ayah selalu jadi ayah yang menyenangkan.

Dari remaja, ayah yakni sosok yang selalu dapat diajak berdiskusi soal apapun. Dari jurusan kuliah, hingga soal politik dan isu-isu sosial. Maklum kami memang menyukai hal yang sama. Ayah kuliah di jurusan yang sama dengan jurusan saya kuliah. Kami sama-sama suka menulis dan membaca. Ayah yang menginspirasi saya untuk jadi wartawan sebab ayah pun dulu wartawan.

Saat dewasa, ayah jadi partner untuk bicara soal pekerjaan. Urusan honor selalu jadi materi diskusi. Dan ayah selalu jadi supporter utama bagi anak-anaknya.

Ayah rela mangkir kerja demi mengantar saya dan adik-adik ketika kami KKN di Purwakarta. Ayah selalu meluangkan waktu menjemput kami les ini itu. Saat semakin sibuk, ia selalu mengirim supirnya untuk menjemput kami. Ia yang menyetir sendirian.

Ketika saya jadi wartawan KPop, ayah selalu membaca semua goresan pena saya meskipun tidak mengerti apapun soal grup band Korea. Sekarang adik saya jadi tim kreatif untuk aktivitas Asli atau Palsu (ASAL) di Trans7, ayah selalu memastikan diri untuk nonton dan memberi masukan ini itu. Memuji kalau memang bagus. Menyempatkan diri untuk mengunjungi adik saya bila ia sedang casting di sekitar Bandung.

Itu ketika remaja dan dewasa. Tapi kalau ditanya apa hal yang paling diingat ketika kami kecil? Video ini berhasil menciptakan saya tersenyum.


Meski ayah memang bukan sosok yang keras tapi ia pun rela melaksanakan hal-hal yang #LampauiBatas untuk belum dewasa perempuannya.

Pernah suatu hari saya dan adik saya mengikat rambut ayah dengan karet jepang warna-warni. Semua penggalan rambut kami ikat. Ditotal mungkin ada sepuluh ikatan. Ayah santai membisu dan tidak menolak. Setelah selesai, kami tertawa-tawa sebab ayah jadi sangat lucu. Apa yang ayah lakukan?

Ayah menggendong kami berdua ke luar rumah dan berjalan-jalan. Dengan rambut yang awut-awutan dan diikat sana-sini. Kami berteriak-teriak sebab malu. Ayah yang diikat rambutnya, kami yang malu. Hahaha. Konyol sekali.

Sekarang saya dan satu adik saya tinggal di Jakarta, jauh dari ayah. Tapi tentu saja kau punya grup keluarga untuk mengupdate hari ini siapa pergi ke mana. Kami juga video call hampir setiap malam sebab ayah dan ibu saya kangen. Kangen sama Bebe bukan kangen sama saya hahaha.

Kalau kalian, ada kenangan apa bersama ayah?

-ast-

Detail ►

Pda, Yay Or Nah?



Oke jadi #SassyThursday ahad ini sewajarnya bahas Mario Teguh lah ya alasannya yaitu semua orang ngomongin itu ahad ini. Tapi ... gue sama Nahla nggak ngikutin muahahahahah. Gue bahkan belum pernah nonton utuh satu episode Golden Ways itu. Nggak follow dia di socmed mana pun jadi nggak punya kedekatan apapun jadi mau nulis apanyaaaa.

Nahla: "nulis soal anaknya aja kak, dia cuma caper apa gimana"

Aku: "masalahnya saya ga tau anaknya ngomong apa lagi selain ngaku-ngaku anaknya?"

Nahla: "aku juga nggak tertarik sih"

HAHAHAHAHAH *failed*

Jadilah kami memutuskan untuk membahas topik yang lebih bersahabat yaitu selebgram dan YouTubers AG yang bahagia memamerkan kemesraan sama pacarnya.

Baca punya Nahla:

Bukan, bukan cuma foto ciuman, tapi ciuman dan cuddling sambil ... pegang tongsis demi merekamnya jadi momen indah yang diabadikan di video YouTube astaga hidupnya ribet.

Maklum, sini mah anaknya praktis. Nggak kebayang di Bali maunya leyeh-leyeh terus harus terbebani pegang tongsis gopro. Lagi berendam air panas ... teteup pegang tongsis gopro dengan pose seolah nggak liat kamera. Berat banget hidup jadi YouTubers ya gaes.

Yang dilakukan Anya (tadi namanya sok dirahasiain hahaha) itu bab dari public display of affection (PDA). Cuma dulu PDA itu offline doang, kini dapat banget PDA online. Yes or nah?

Aku sih ... yes.

HAHAHAHAHAHA.

Because since the very first time, I do that kind of things too with JG. Maksudnya kami yaitu tipe yang cium pipi bibir di mana aja. Termasuk di depan kantor bila pergi naik motor dan tentyu saja diliatin satpam. Tapi JG nya suka keukeuh, anaknya posesip emang. Hahahaha.

Sampai kini ada Bebe, ya yang dicium sebelum turun kendaraan beroda empat jadi dua. Cium sebelum pergi kantor yaitu ritual yang belum pernah sekali pun tidak dilakukan. AAAHHHH AKU SAYANG KALIAN BERDUA. <3 <3 <3

Tapi tolong jangan bikin ilfeel itu aja sih. Jangan french kiss gitu lo gengs, bila di The Sims mah peck namanya. Muah aja cukup. Maksudnya semua kan ada tempatnya, bila mau PDA, jangan lakukan lebih dari 30 detik atau orang niscaya mulai risih liat kalian. Dan itu tidak baikkkk alasannya yaitu semua ada tempatnya. Kalau bebas banget nanti lama-lama ada yang ML di atrium mall kan bisa-bisa ditangkap satpam huhu.

Kalau online? Ya secukupnya juga lah. Asal nggak bikin repot aja. Gue sendiri sih nggak bakal kepikiran sebelum peluk "eh bentar, gopro mana gopro?" Kan nggak bakal inget yah. Ingetnya sehabis dilakukan jadi pun niscaya adegannya harus diulang nanti nggak natural lagi HAHAHAHA.

Dan sebenernya online ini cuma memperluas audience PDA aja sih. Bedanya dia dapat diulang-ulang dan bila nggak suka nggak perlu ditonton. Kalau di daerah umum kan memang mau nggak mau keliatan ya. Tapi meskipun niscaya ada yang liat, seberapa banyak sih yang liat.

Atau di konser gitu, yang liat kita backhug paling orang yang di belakang dan di sebelah kanan kiri. Yang depan aja belum tentu sadar. Nggak 50ribu orang juga kaya di YouTube.

Dan bedanya, bila PDA di daerah umum, kita sebenernya nggak peduli mau ada yang liat apa nggak. Kita cuma naturally pengen cium aja contohnya alasannya yaitu dibelikan sesuatu atau dipuji sesuatu atau pamit mau pisah daerah (gue ke event, JG main sama Bebe lol). Tapi bila di YouTube kan tujuannya memang untuk orang nonton. Makara yah, sama tapi beda sebetulnya.

Dan ini gimana kebiasaan dan abjad pasangannya sih. Kami memang tipe yang sangat terbuka satu sama lain. Gue sama ayah juga gituuu. Di daerah umum rangkulan dan gelendotan sama ayah. JG juga tipe yang cium-cium mamahnya terus.

Bahkan nulis gini aja jadi kaya PDA ya? Gue yakin yang nggak suka PDA niscaya risih juga nulis soal PDA. Ya nggak?

Untuk orang yang memang keep private things private mah yaaa nggak apa-apa juga. Yang penting nyaman aja. Cuma bila dapat ya liat positifnya aja. Misal liat gue cium pipi JG di eskalator (spesifik). Daripada mikir negatif "dih kaya nggak punya rumah aja", kan mending mikir "love is everywhere ya, nanti mau juga cium pipi suami ah".

Adem kaannnn. Nyahahahaha.

Kalau diliat yang belum nikah atau anak kecil gimana? Ya anak-anaknya dikasih tau dong bila hal-hal kaya gitu baiknya kapan dilakukan. Komunikasi yaitu kuntji!

Kalian gimana? Yay or nah dengan PDA?

-ast-

Detail ►

Ide Basa-Basi Tanpa Bikin Tersinggung


Asumsinya bertemu sahabat lama. Berteman di media umum dan sering bertegur sapa di dunia maya. Saat bertemu, apa yang harus dibicarakan?

Nggak semua orang bisa basa-basi sementara basa-basi dirasa wajib apalagi jikalau bertemu langsung. Mau ngomong apa ya? Mending di socmed bisa bales pake like atau emoji doang. Kalau ketemu?

Awkward moment banget kesudahannya kan jikalau cuma "halo" cipika-cipiki terus diam. Kaprikornus keluarlah kata-kata yang biasanya malah jadi menyinggung padahal yang ngomong kadang nggak mikir dua kali jikalau perkataannya bisa melukai.

"Kok gemukan?" atau "Kok kurusan?" --> padahal tidak yakin benar ini orang kurusan atau gemukan, cuma kayaknya aja sih. Ya mana tau, nimbang tubuh bareng aja belum pernah.

"Kok iteman sih?" "Kucel amat neng?" --> none of your business.

"Belum isi aja nih?" *sambil pegang perut* --> percayalah meski bukan aku yang dibeginikan, aku dan suami beberapa kali menegur orang yang berkata ibarat ini pada orang lain. Kami bilang "Ibu tidak sopan, ibu dihentikan bertanya ibarat itu." Butuh keberanian luar biasa tapi orang-orang ini harus berhenti.

"Kapan nambah (anak)?" --> situ Tuhan?

Well. Belum apa-apa udah emosi deh jadinya. Tapi yah, tidak semua orang punya kemampuan interpersonal yang baik. Tidak semua orang tahu bagaimana harus bersikap tanpa melukai orang lain.

(Baca: Mempertanyakan Rezeki)

Dan sebagai orang yang memang suka ngobrol, aku beri wangsit basa-basi yang (semoga) tidak akan menciptakan orang tersinggung.

Tanyakan kabar

Standar lah ya. Justru sesudah tanya kabar ini yang krusial. "Hai apa kabar? *ngomong apa lagi ya* ... krik krik krik"

Tanyakan keluarga yang kita tahu persis keberadaannya atau pernah kita temui atau kita lihat fotonya di media sosial

"Anak yang paling besar kelas berapa sih sekarang? Sekolahnya di mana sih?" --> bisa dilanjutkan wacana dialog seputar sekolah.

"Ibu apa kabar? Duh udah usang ya nggak ketemu ibu. Ibu masih suka jahit?" --> bisa dilanjutkan wacana dialog seputar hobi orangtua. Ceritakan juga hobi orangtua kita.

"Adik kau yang dulu SD itu sudah kerja ya sekarang? Kerja di mana? Oh ya anak zaman kini memang lebih suka punya bisnis sendiri ya" --> bisa dilanjutkan wacana dialog seputar bisnis.

Ingat, jangan tanya yang kita tidak tahu persis. Bagaimana jikalau sudah meninggal? Akan jadi lebih awkward lagi.

Tanyakan soal hobi

"Masih suka yoga? Sekarang yoga di mana?" --> jikalau nggak ngerti soal hobi dia, ini kesempatan kita untuk bertanya dan berguru hal baru. Saya senaaaanggg sekali ketemu orang dengan hobi yang tidak aku mengerti sebelumnya. Bisa jadi tahu banyak hal gres dan orang yang diajak bicara pun biasanya bahagia membicarakan hobi dia.

Ide pertanyaan seputar hobi yang kita tidak ketahui sebelumnya:
- Tanya wacana alat-alatnya, belinya di mana, ada produk lokalnya apa harus impor.
- "Ada komunitasnya nggak?"
- "Mahal nggak sih?" atau jikalau DIY "belajarnya di mana?"
- "Sejak kapan suka hobi ini?"
- DAN BANYAAAKKK LAGI. Nanti ngalir dengan sendirinya kok.

Kalau kebetulan ngerti soal hobinya, bagus dong jadi punya topik dialog yang sama. :)

Rumah

"Rumah masih di A? Kan kerja di kota B? Ditempatin siapa sekarang?" --> lalu bisa bercerita seputar harga rumah atau kontrakan.

"Rumahnya lucu banget deh di Instagram, siapa yang dekor?" --> lalu bisa mengobrol soal Ikea, dekor rumah, dan online shop Instagram lol

"Rumah orangtua masih di Gerlong?" --> lalu bisa mengobrol soal rumah orangtua, tinggal dengan siapa mereka, dll.

Pekerjaan (hanya jikalau kita tahu persis soal ia masih bekerja atau tidak)

"Eh masih kerja di agency A? Ada yang ngehubungin gue waktu itu nanya job ABCD ..." --> ini jikalau kalian blogger atau influencer nyahahahaha

"Neng, katanya resign ya? Pindah kerja atau di rumah aja?" --> PERTANYAAN KRUSIAL, HATI-HATI JANGAN JUDGE.

Jawaban:

A. Kaprikornus ibu rumah tangga. Saran reaksi: "Wah keren euy, aku mah niscaya nggak akan sanggup jadi ibu rumah tangga." --> lanjutkan mengobrol soal anak. Hindari dialog seputar sayang gelar kuliah, sayang karier, dll. None of your business.

B. Pindah kerja. Saran reaksi: "Oiya jadi apa sekarang? Masih jadi wartawan?" --> lanjutkan mengobrol seputar kerjaan.

(Baca: Dunia Tidak Selebar Daun Kelor, Jangan Gampang Baper!)

Dan yang terakhir ini yakni basi-basi yang tidak akan pernah gagal:

Puji (karena semua orang bahagia dipuji)

Kalau cewek:

"Lipstiknya bagus banget sihhhhh! Apa itu apa itu?" --> lanjutkan mengobrol soal lipstik yang tidak akan selesai meski sudah berjam-jam lol.

"Alis cetar bangeett. Pake pensil alis apa?" --> lanjutkan mengobrol soal makeup dan beauty guru.

"Tasnya lucu amaaatt? Beli di mana sih? Oh di Bandung? Di mananya?" --> lanjutkan mengobrol soal tas dan daerah beli tas lucu.

Kalau cowok:

"Motornya keren euy. Ini modif sendiri?" --> laki gue bisa ngobrol panjang sama orang nggak dikenal cuma ngomongin motor.

"Weh, sepatunya mantep. Lokal itu?" --> lanjutkan mengobrol soal sepatu.

Apalagi ya jikalau cowok? Duh gue nggak ada wangsit jikalau perjaka mah. Ya kalian para perjaka ngomongin apalah yang bisa menciptakan jadi dialog panjang.

Kalau orangnya bawa anak, puji anaknya, ajak obrol anaknya.

"Eh cantik/ganteng kelas berapa sekarang?" --> berdasarkan orangtuanya anak niscaya elok atau ganteng kan.

"Rambutnya bagus yaaa keriting" dan jikalau rambutnya lurus "Rambutnya bagus yaaa lurus".

KARENA RAMBUT KERITING DAN LURUS SAMA AJA. Kaprikornus harus sama-sama dipuji.

"Wah topinya Ironman nih, suka Avengers nggak?" --> lanjutkan mengobrol soal film favorit.

Kalau orangnya biasa-biasa aja dan nggak puji-able? 

Jangan maksa muji alasannya biasanya jadi tambah awkward. Ngomongin apa aja bisa sebenernya, aku mah hingga stroller aja bisa jadi materi dialog sama ibu-ibu yang nungguin anak di playground. 

Kalau orangnya nggak suka ngobrol dan hanya jawab sepotong-potong?

Ya udah jangan dipaksa ngobrol. Orang pendiam itu kan ada 2 macam. Satu yang bener-bener tidak suka ngobrol dan yang satu lagi suka ngobrol tapi malu. Yang tipe pertama tidak usah dipaksa, ya kaliii masa maksa-maksa orang. Tipe kedua biasanya beberapa menit juga udah cair.

Intinya sebisa mungkin jangan mengomentari fisik dan rezeki.

Bilang orang kurusan atau gemukan atau iteman atau putihan atau nanya kapan punya anak itu nggak ada keuntungannya sama sekali. Nggak bakal bisa berlanjut dialog juga. Yang ada malah selamat kau dapet award sebagai orang nyebelin.

Dan memang pertama kali ketemu orang sesudah sekian usang itu niscaya ada perasaan awkward kok. Santai aja nanti juga cair sendiri. :)

Semoga mempunyai kegunaan yaaa.

See you!

-ast-

(Baca postingan tentang kehidupan lainnya di sini)

Detail ►

#Familytalk: Life With Kids

foto yang dishare orang di Facebook ihwal kelakuan toddler aka balita yang abnormal #FAMILYTALK: Life with Kids
Sering liat kan ya foto-foto yang dishare orang di Facebook ihwal kelakuan toddler aka balita yang ajaib? Ada yang coret-coret muka pake lipstik, ada yang ngawur-ngawur terigu hingga satu rumah jadi putih.

Baca punya Isti:


Meskipun (dulu) saya selalu mengeluhkan Bebe ialah anak yang energinya nggak habis-habis, beliau ialah anak yang manis.

HAHAHAHAH MUJI ANAK SENDIRI.

Soalnya hingga sekarang, 2 tahun 4 bulan, Bebe belum pernah melaksanakan hal mengejutkan yang bikin speechless. Ok nggak fair sih ini alasannya ialah toh kami cuma ketemu dan main malam-malam dan weekend tapi ketika malam dan weekend ini Bebe full sama saya atau sama JG dan nggak pernah lepas dari pandangan sedikit pun.

We're that possesive.

Jadinya hingga kini belum pernah ada moment kaget alasannya ialah Bebe mainin lipstik saya atau Bebe tiba-tiba ngeluar-ngeluarin baju atau piring dari lemari gitu. Atau tiba-tiba berair alasannya ialah main air sendiri gitu. Belum pernah.

Di grup ibu-ibu temen kuliah, pernah ada pembicaraan semacam ini ketika membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jikalau kami playdate alasannya ialah ada 6 anak kecil cowok. Percakapannya kurang lebih gini:

A: "anak gue bisa-bisa nendang-nendang meja sama siram-siram air minum"

B: "anak gue gres aja ngabisin bedak sebotol buat main salju-saljuan"

Gue: "pada ngapain sikkkk?"

B: "ya gitu aja, nggak perlu alasan, itu acara tanpa tujuan tante icha."

Terus saya mikir. Bebe nggak pernah loh melaksanakan acara tanpa tujuan. Terus saya jadi kasihan sendiri. T_______T

Tapi sehabis dipikir-pikir, mungkin alasannya ialah beliau selalu dapet full attention. I don't blame you ibu-ibu full time mom, ya kali jikalau di rumah 24 jam mah mana dapat gue juga full atensi sama beliau doang. Ini alasannya ialah ketemunya cuma dari jam 5 sore hingga waktu bobo, perhatian saya dan JG itu full buat Bebe.

Jadinya ya beliau melaksanakan acara dengan tujuan dan niscaya minta ditemenin alasannya ialah seharian nggak ketemu.

"Main kendaraan beroda empat yuk ibu"
"Sepak bola yuk ibu"
"Baca buku yuk ibu"
"Main beras dong ibu"

Ya main beras buat motorik ala-ala itu. Padahal beliau dapat ambil sendiri berasnya alasannya ialah ditaro di kawasan beras Tupperware yang tinggal ditarik terus berasnya nongol di laci bawahnya. Tapi beliau nggak pernah tuh ambil sendiri, selalu izin dulu sama saya atau JG.

Intinya semua acara beliau niscaya ada tujuannya dan nggak pernah bikin kaget alasannya ialah beliau selalu bilang dulu.

Rumah jadi awut-awutan terus nggak sehabis punya anak? Mmmm, sebelum punya anak juga rumah awut-awutan sih hahahaha. Selalu awut-awutan alasannya ialah nggak punya waktu beres-beres. Pulang dari Bandung, segala barang yang dibawa itu minimal seminggu lah masih numpuk di ruang tamu.

Capek lah, nggak usah maksain beres-beres kemudian cranky. Mending rumah awut-awutan tapi bobo lebih usang daripada rumah rapi tapi bobo sebentar. #lifeguide

Kalau mainan sih nggak ya, Bebe anaknya rapi banget. Kalau habis main PASTI beres-beres alasannya ialah dibiasakan kaya gitu di daycare. Main Hot Wheels sekoper di kasur, sebelum tidur niscaya buru-buru dimasukin semua dan disingkirkan dari kasur. Main di rumah orang lain pun beliau beresin hingga semua kembali ke kawasan semula.

Pernah lagi belanja bulanan di Superindo, kami lapar sekali dan jadinya duduk di dalam, ada booth yang jual ituloh, masakan ringan bagus pukis, risol, dan carabikang. Kami duduk di dingklik plastik, Bebe tanya bolehkah ambil dingklik yang akrab tembok untuk didorong-dorong? Saya bilang boleh.

Dia kemudian dorong-dorong dingklik ke sana kemari (ini ada tujuannya ga ya hahaha selama nggak ganggu orang nggak pernah dihentikan sih). Lucunya pas mau pulang, beliau kembalikan dingklik itu ke posisi semula ibarat waktu beliau ambil. :))))) Konsep beres-beres menempel banget buat Bebe. Meskipun kadang beliau beresinnya asal alasannya ialah ngantuk atau nggak sabar ingin main yang lain tapi yah, 90% beliau main selalu pribadi beliau beresin.

I guess I'm super lucky. :')

Tapi jikalau yang ditanya adakah yang berubah dari kau sehabis punya anak?

Ya selain mendewasakan dan mengubah ukuran gentong sabar, yang jadi sangat jarang kami lakukan ialah nongkrong bareng temen-temen. Dulu hidup saya dan JG ialah main mulu sama temen-temen, nongkrong hingga pagi. Dari mall hingga sevel doang yang penting ngumpul dan ngobrol.

Sekarang nggak pernah sama sekali. Kami hampir tidak punya teman yang rutin ditemui alasannya ialah yah, di rumah ajalah. Mentok ngemall bertiga aja semoga santai, nggak diburu waktu dan bebas mau ngapain aja.

Dan alasannya ialah ke mana-mana bertiga, jadinya jikalau mau ada event atau program apapun, harus disepakati dulu mau pergi nggak nih? Aku sama Bebe nunggu di mana? Gitu. Kaprikornus maap-maap gengs jikalau ada yang pengen main sama kita tapi kitanya nggak dapat mulu. Hidup udah cukup heboh nih huhu.

Udah sih itu aja.

-ast-





Detail ►