Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri selepas-asi-apakah-anak-harus-minum-susu. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri selepas-asi-apakah-anak-harus-minum-susu. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Selepas Asi, Apakah Anak Harus Minum Susu?


Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula sehabis lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu tiba dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus alasannya yaitu saya kan bukan dokter, bukan mahir gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi materi perdebatan, kini rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu sehabis 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya balasannya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari bila dapat dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar alasannya yaitu memang menjalankan tumpuan makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu alasannya yaitu naturally susu sapi memang nggak cocok buat badan insan dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja gundah harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Makara ya semua juga dapat bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi pada dasarnya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah semoga aman. Bukan nggak punya pendirian tapi bila kontroversial gini kan yang dapat kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Makara gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP alasannya yaitu udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan ia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan ia ke banyak sekali rasa dan ia mau semua. Sampai dapat ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, ia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari dapat 4-5 kotak! Tapi sehabis ditelaah lebih lanjut, ia minum susunya banyak bila makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin masakan orang) ia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka balasannya bila weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, alasannya yaitu sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal semoga sekalian kenyang.

Makara intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang terperinci saya masih keukeuh sama merek satu itu alasannya yaitu nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu hingga ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya buruk banget, hancur. Makara tiap ia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha ia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca dongeng Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, alasannya yaitu kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan pada dasarnya mah alasannya yaitu mudah aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu basuh gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun mudah banget.

Iya saya nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang terperinci jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

Detail ►

Tips Menyikat Gigi Balita

Tips menyikat gigi balita aneka macam beredar di internet. Tapi biarlah ya saya mau share juga kisah Bebe hingga ia mau sikat gigi tanpa gulat, drama, dan air mata. LOL


Beberapa waktu kemudian Bebe difoto di Instagram sambil tersenyum dan pamer gigi. Kemudian ada yang berkomentar (hai mbak Mira!) memuji wah gigi Bebe anggun ya, niscaya rajin sikat gigi. Gigi Bebe memang putih higienis dan nggak keropos sama sekali (JANGAN SAMPAI). Giginya masih utuh. Ada kuning dikit di gigi depan tapi masih utuh banget,

Karena ibu Bebe praktis dibentuk gembira dan bahagia, maka saya tulis postingan ini. Hahahaha. Kemudian galau nulis judul mau pake "tips sukses" takut nggak sukses, mau bilang "tips pintar" kok ya sok pinter amat. Mau bilang "tips seru" ya mati-matian juga sih nggak seru-seru amat hahaha. Makara ya udalah to the point tips menyikat gigi balita.

Bebe dulu drama banget sikat gigi. Bikin frustasi banget, digigit lah, nolak lah, lisan ketutup rapet lah hingga nggak ngerti lagi masukin sikatnya gimana. Cuma ya tetep kan harus dipaksa baik-baik. Baik-baik lantaran dipaksa tapi ya nggak diomelin juga. Disabar-sabarin aja dibujukin. Sekarang sih syukurlah udah nggak pernah drama lagi. Malah maunya sikat gigi mulu, jikalau udah tamat niscaya minta odol lagi. -_____-

Ini ia tips menyikat gigi balita:

1. Biasakan semenjak bayi

Bebe sikat gigi semenjak belum ada giginya. Pas gusinya mulai keras gitu, disikat pake karet yang dimasukin ke jari itu loh. Digigit nggak? Digigit laahhh.

Sampai kini juga masih gigit sikat gigi kok. Tapi apa lantaran digigit kemudian menyerah? Apa lantaran digigit jadi rela anak nggak gosok gigi?

Ya pada dasarnya biasakan gosok gigi semenjak bayi. Pantang mengalah sebelum gigi tersikat semua!

(Baca: Mengajarkan Kebiasaan Baik pada Balita)

2. Buat rutinitas

Kapan pun Bebe mandi maka Bebe gosok gigi. Makara saya nggak bikin hukum gosok gigi sesudah makan atau gosok gigi pagi dan sebelum tidur. Kadang jikalau weekend ia sore udah dekil banget, ya sore mandi plus gosok gigi. Malem sebelum tidur niscaya mandi lagi dan gosok gigi lagi lantaran mandi ialah ritual sebelum Bebe tidur.

Nah waktu belum dapat kumur-kumur, saya juga nggak mengharuskan gosok gigi di kamar mandi atau wastafel. Pakai pasta giginya yang dapat ditelen juga kan jadi nggak ada urgensi ia harus di kamar mandi atau wastafel. Gosok gigi di mana aja, di kasur sambil main juga ayo aja yang penting gosok gigi. Setelahnya minum. Ini untuk membiasakan diri dengan gosok gigi aja sih. Di mana aja ayo daripada dipaksa ke kamar mandi/wastafel terus malah nggak jadi?

(Baca perihal pasta gigi dapat ditelan Bebe di sini)

Sekarang sih ia udah dapat kumur dan dibuang airnya. Makara kini pakai pasta gigi biasa soalnya yang dapat ditelan itu mahal hahaha. Makara kini (2 tahun 4 bulan) gosok gigi selalu di kamar mandi.

3. Sikat gigi bersama

Ini penting dan harus sambil akting "IBU SIKAT GIGI DULU AAHHH! HMMM! SEGAR YA SETELAH SIKAT GIGI." Ya akting-akting sok excited gitu loh.

Biarkan ia pegang sikat giginya sendiri, lama-lama Bebe suka mengalah gitu kemudian ketika kondisi sikat gigi masih dalam lisan dia, GOSOK!

Cicil aja gosoknya. Misal kini geraham bawah dulu kanan kiri, udah gitu mandi dulu, terus geraham atas kanan kiri, terus main air, terus gres depan. Berdua juga bisa, pegang berdua gitu sikatnya. Soalnya kadang ia bete gitu lantaran kelamaan disikat giginya, mati gaya dan nggak nyaman kali ya ada yang gusrek-gusrek gigi.

4. Pasta giginya yang enak

IYA INI NGARUH. Kalau nggak lezat nggak mau dia. Kalau udah dapat pilih supaya pilih sendiri. Waktu kecil sih saya cari kondusif rasa pisang lantaran Bebe suka pisang. Intinya cari yang jadi favorit anak.

5. Sikat giginya yang enak

Ini juga ngaruh! Bebe pernah saya belikan sikat gigi yang dapat dilipet terus jadi mobil. Ya dipake cuma sekali doang kemudian mingkem. Ternyata pas saya coba emang nggak lezat banget sih, keras dan kasar. Sekarang Bebe harus pake Oral-B Stages (ini bukan iklan) yang gambarnya Winnie The Pooh. Dia hingga tau yang gambar Tigger itu yang di daycare, yang Eeyore di rumah, yang Pooh di rumah nini. Begitulah. Harus cari yang bikin anak terobsesi.

Eh terus kemarin beli di AEON sikat gigi Tomica soalnya gemes lucu banget. Nggak tau deh mau apa nggak, belum dicoba hahaha.

6. Nonton video "Brush Your Teeth"

Ini nggak ngaruh di Bebe tapi ngaruh di anak beberapa temen saya. Makara gosok giginya sambil nonton videonya. Bebe entahlah nggak terpengaruh sama sekali dan tetep nggak mau. Ini videonya.


Mungkin dapat dicoba dengan video anak kecil lain lagi gosok gigi. Tidak ada salahnya mencoba peruntungan hanya bermodal kuota, buibu!

7. Perlihatkan gigi rusak

Ini ia turning point-nya. Suatu hari Bebe liat gigi abang sepupunya (namanya Alma) yang keropos. Sampai hitam gitu kan. Dan ia shock.

Bebe: "Ibu gigi Alma kenapa?"

Ibu: "Itu lantaran tidak sikat gigi, makanya harus rajin menggosok gigi ya!"

Kemudian ia mau gosok gigi dengan sukarela. Sejak ketika itu ia jadi suka merhatiin gigi orang. Kebetulan di daycare juga ada anak yang giginya keropos juga. Terus ia lapor jikalau temennya gigi rusak juga lantaran nggak pernah gosok gigi lol anakku praktis ditakut-takuti. -_____-

8. Puji dan ingatkan

Pujian harus sering diberikan "wah anak cerdik menyikat gigi!" bahkan kadang masih di kamar mandi aja saya peluk dulu saking urgent-nya itu pujian. Setelah tamat mandi, bawa ke kamar, laporkan lagi dong sama JG "Appa, tadi Xylo cerdik loh menyikat gigi!". Nanti Bebe akan berbinar gembira dan JG tentu harus puji lagi "WAHHH PINTAR SEKALI MAU MENYIKAT GIGI".

Ulangi dan ulangi lagi setiap hari. Hidupku penuh dengan akting excited memuji segala hal baik yang dilakukan Bebe. Nggak apa-apalah ya? HAHAHAHA.

(Baca: Selepas ASI, Apakah Anak Harus Minum Susu?)

*

Begitulah. Luar biasa, tips menyikat gigi balita doang hingga DELAPAN POIN loh ibu-ibu. Masih dapat bilang jadi ibu itu gampang? Btw please note ada kemungkinan Bebe giginya anggun lantaran nggak ngedot hahaha.

Soalnya rata-rata anak yang ngedot itu kan dot terus ketiduran kan. Nggak gosok gigi lagi dong? Mungkin itu sebabnya juga giginya jadi praktis rusak. Mungkin loh yaaa.

Share yukkk supaya gigi anak Indonesia bagus-bagus semua lantaran rajin menyikat gigi!

*modus*

LOL

-ast-

Detail ►

Gara-Gara Susu Racun

Iya gara-gara susu racun jadi pengen nulis hahaha.


Duh ini kenapa Seninnya tau-tau udah jam setengah 6 aja. Saya lagi melongo doang ini nunggu dijemput alasannya nggak bikin blogpost apa-apa hahaha. Harus banget nih Senin nulis? Cerita random aja semoga ya?

*BIARLAH BLOG JUGA BLOG GUE LOL*

Pengen dongeng Sabtu kemarin waktu dateng ke parents meeting di sekolah Bebe. Pembicaranya kuliah montessori di Kanada. Lulus kuliah beneran jadi guru Taman Kanak-kanak montessori juga di Kanada. Dia bicara soal dasar montessori selama 2 jam lebih, plus ada praktiknya juga.

Satu hal, orangnya negatif. T_____T

Oke mungkin bukan orangnya, tapi pemilihan kata-katanya. Saya yang tadinya semangat mau share kesudahannya di sini jadi drop gitu alasannya yaaa, ngerasa nggak satu frekuensi aja sama beliau. Kaprikornus mau share juga nanggung hahaha.

Salah satu topiknya itu wacana gimana masakan juga dapat ngaruh sama kualitas anak (iyalah ya anak kurang gizi gimana dapat konsen di sekolah kan). Dia minta satu pola susu yang biasa diminum anak. Standar bawah umur minumnya si susu kotak kecil dong ya, dikasih lah satu kotak susu itu ke dia. Terus dia ngitung gulanya ada 9 gram dalam satu kemasan rasa coklat.

(Baca: Selepas ASI, Apa Anak Harus Minum Susu?)

Dia bilang 9 gram itu sekian sendok teh, dikali berapa kotak yang diminum anak maka anak makan gula sekian sendok teh sehari. Quote-nya kurang lebih gini:

"Kita nggak tahu gula jenis apa yang dikasih. Anaknya jadi aktif banget kan? Kalian cuma kasih racun ke anak kalian."

TITIK. ASLI NGGAK ADA PENJELASAN APA-APA LAGI SOAL SUSU.

AND WOW GIRL, RACUN IS A STRONG WORD.

Saya colek JG terus JG bisik "kalemmm, terserah dia lah mau ngomong apa"

Iya sih tapi aku beneran heran deh. Maksudnya dia ngomong di lembaga terbuka, nggak dapat gitu ngomongnya positif? Ngomong gini kan bisa.

"Kita nggak tahu gula jenis apa yang dikasih. Anaknya jadi aktif banget kan? Tandanya terlalu banyak mengkonsumsi gula. Efek sampingnya lalalalala"

MENGAPA RACUN? Apakah benar ada anak yang keracunan sehabis minum susu kotak?

HHHH. Mungkin sayanya lagi mens jadi kesel, tapi beneran deh, dia pikir dia dapat ngasih semangat ke ibu-ibu sehabis DIA JUDGE NGASIH RACUN ke anak?

Kenapa ya ada orang-orang yang jikalau ngomong soal parenting itu seolah dia paling bener sedunia dan ibu lain hanya meracuni anaknya? Dan emang kenapa jikalau anak aku aktif toh aku nggak ngeluh juga. Toh aku hepi punya anak aktif alasannya aku nggak mau punya anak pendiam.

OH TERUS SEBELUM ITU DIA BILANG GINI *tiba-tiba inget*

"Makanya ASI itu penting banget alasannya itu bonding ibu dan anak. Kalau ibunya nggak kasih ASI, jangan salahin jikalau di masa depan anak nggak sayang sama ibunya"

O________O

Gila di dunia konkret mata aku udah super melotot hingga mangap banget. Itu jahat banget banget banget. Kenapa dia begitu, apa dia nggak tau jikalau banyak anak adopsi yang sayang banget juga sama orangtua angkatnya padahal YA JELAS NGGAK DIKASIH ASI. Judgmental banget sih nggak ngerti deh ijk.

(Baca: Untuk Kalian Ibu-ibu yang Baru Melahirkan Anak Pertama)

Tapi aku sama JG nggak mau memicu keributan kan jadi ya udah kami diam. Saya BERUSAHA membisu sih sebenernya alasannya JG mah nggak kesel-kesel amat kayanya hahaha. Biasalah suami-suami kan suka menanggapi segala sesuatu dengan lebih hening ya padahal mah istrinya udah nangis bombay. Hormon itu mah gengs. #kalem

Terus ada beberapa lagi lah kalimat dia yang negatif cuma kepanjangan jikalau diceritain semua.

Abis acara, aku diskusi sama JG dan setuju jikalau pembicara kaya gini sih emang harus 100% ideal dong ya, kan tugasnya dia emang ngasih tau mana yang "benar" berdasarkan ilmu yang dia punya. Urusan diterapkan atau nggak kan keputusan kita sendiri. Tapi tetep aja aku rolling eyes sama pemilihan kata-kata dia huhuhu.

*

Intinya *narik nafas* tolonglah hormati keputusan ibu-ibu lain. Kalian tim susu atau tim kibulan susu, ya jangan jadi nyalahin keputusan satu sama lain. Oh anak lo nggak minum susu, OK! Oh anak lo minum susu 10 kotak sehari, OK JUGA!

Ya okelah, kenapa nggak sihhhh. Karena faktor penentu kan banyak ya, yang nggak minum susu ya belum tentu jadi lebih pinter dibanding anak yang minum susu. Nggak dapat lah lo tarik kesimpulan gitu aja. Yang narik kesimpulan kaya gitu niscaya belum baca blogpost aku soal si neng A deh. *KEMBALI KE DIA LOL*

Kalau lo berhasil ASI 2 tahun ya udah hebat, jikalau lo nggak ngasih ASI sama sekali alasannya udah perjuangan tetep nggak keluar YA UDAH HEBAT JUGA. Kalau anak lo santai nggak pernah tantrum, ya udah hebat. Kalau anak lo tantrum di mall terus lo sabar nungguin dia selesai marah, YA UDAH HEBAT JUGA.

Kalau lo berhasil pake popok kain selamanya dan mampu basuh sendiri tanpa punya mbak ya udah hebat. Tapi jikalau lo nyerah di hari kedua dan pribadi pake pospak YA MASA NGGAK HEBAT? Kenapa ukuran andal apa nggak diukur dari hal-hal kaya gitu sih? Ibu yang ngasih yang terbaik itu ibu yang hebat!

Iya pada dasarnya semua ibu yang berusaha itu hebat! Jangan dengerin apa kata ibu-ibu lain yang sok paling tepat ya! Biar aja kita nggak sempurna, yang penting kita senang dan anak kita sehat sentosa!

Dan ya jikalau pun Bebe nggak dapat jadi astronot kerja di NASA alasannya aku kasih gula di susu 5 kotak sehari YA NGGAK APA-APA LAH. Kita selalu ingin anak kita jadi yang terbaik, tapi yang paling penting itu jadi orang baik. Dan minum susu tidak akan mengubah dia jadi orang jahat kan?

And speaking of racun, duile zaman kini jikalau gula di susu anak yang terang diawasi BPOM aja dibilang racun gimana masakan lain ya nggak? Hahaha. Apa coba zaman kini yang nggak racun dan nggak mengakibatkan kanker? Sayur aja harus organik jikalau mau beneran bebas pestisida mah. Mahal ya buibu.

Ok I'm sorry for the rant.

Anggap aja reminder untuk senantiasa tidak kritik keputusan ibu-ibu waras lain. Semoga Seninnya tidak jadi lebih jelek ya!

Thank you!

-ast-

PS: I googled her and found nothing. Kayanya doi emang cuma praktisi aja dan jadi konsultan deh nggak pernah jadi pembicara di mana-mana. Ilmunya sih lancar banget ngelotok cuma yaaa, semoga ada yang kasih beasiswa untuk public speaking ya. Aamiin.

Detail ►