Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label parenting. Tampilkan semua postingan

#Familytalk: Anak Dan Alam


Lahir di Bandung dan tinggal di Jakarta semenjak bayi, Bebe sedikit sekali terpapar alam. Dia tidak punya kesempatan main tanah atau manjat pohon menyerupai ketika saya kecil dulu. Mentok di rumah ibu saya di Bandung, Bebe main di taman bermain akrab rumah yang sebelumnya ialah lapangan voli.

Baca punya Isti:

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih akrab dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Pengalaman Naik Commuter Line sama Bebe)

Saya dan JG pun berwacana ingin kemping. Tapi lalu rempong sendiri sebab pengen kempingnya Instagram-able. Mau ke bumi perkemahan kok ya pengen tendanya dihias-hias garland warna pastel, pengen bawa dingklik lipat warna-warni, pengen ada kendaraan beroda empat VW Combi sebagai latar tenda ... KAPAN BIKINNYAAAAA. Nggak jadi-jadi deh pergi kemping sebab ribet persiapannya dibanding kempingnya.

Terus pengen glamping, eh taunya daerah inceran udah penuh hingga November. Baca-baca reviewnya makanannya tempatnya doang yang anggun tapi makanannya nggak lezat pula apalagi buat anak-anak. Bayar mahal cuma buat foto doang kok ya sayang. Ujung-ujungnya ngemol lagi ngemol lagi. Nggak bosan cuma tertekan sebab beban Bebe nggak tau alam hahaha.

Bebe pernah sih diajak ke Floating Market Lembang, main kelinci hingga puas, sayanya jajan hingga kenyang. Meskipun saya kasian plus nggak tega sebab kelinci-kelinci itu dibully sama anak-anak. Dicolok-colok mulu pake wortel, dijejelin terus ke mulutnya, ditarik kupingnya, digendong kasar. Huft. Galau abis, mending ngebelain kelinci apa ngebelain Bebe nggak tau apa itu kelinci?

Dan besok Bebe mau ke Kuntum Farm, Bogor. Baru kerasa berat banget nyari alam sebab alamnya udah nggak ada. Sampai bela-belain ke Bogor deh biar mainnya nggak di mall terus. Uang yang keluar kayanya sama tapi pengalamannya beda.

(Baca: Anak dan Alam

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih akrab dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Traveling with Babies for Dummies)

Saya juga pengen ajak Bebe ke pantai tapi diduga beliau akan risih dan nggak mau kena pasir sih kakinya. Bebe itu risihan banget anaknya. Nginjek karpet bulu aja jinjit. Apalagi nginjek pasir, nanti pasirnya nyelip-nyelip di jari, duh saya aja mikirinnya males. Maklum saya sendiri anaknya nggak suka pantai, soalnya panas, gerah dan lengket. HAH. Gimana masa depan Bebe bila gini.

Apa pindah aja gitu ya ke pedesaan yang masbodoh dan sepi, punya ayam dan sapi, lalu saya di rumah baking dan Bebe homeschooling. JG mencangkul tanah supaya gembur dan siap ditanami. *WHAT* *brb cari rumah di Lembang* *deket* *anaknya cemen*

Kenapa gitu Bebe harus kenal alam?

Ya biar seger aja. Biar nggak liat kendaraan beroda empat sama gedung mulu. Liat sapi kek sekali-kali.

Abis ini niscaya pada nostalgia deh, waktu kecil mah liat sapi kerbau kambing praktis blablabla. Manjat pohon di halaman rumah blablabla. IYAAA ini bukannya nggak mau tapi di mana.

Ada inspirasi jalan ke mana biar anak dapat lari-larian dan liat alam? Tapi jangan jauh-jauh dari Jakarta soalnya saya males traveling jauh-jauh apalagi sama Bebe. Capek duluan mikirinnya hahahaha.

-ast-

Detail ►

#Familytalk: Mengajarkan Kebiasaan Baik Pada Anak


Mengajarkan kebiasaan baik pada anak itu gampang-gampang susah. Gampang sebab ya tinggal dibiasakan. Susah sebab siapa deh yang bilang punya anak itu gampang?

Baca punya Isti:
Kebiasaan Baik pada Anak

Ini beberapa kebiasaan baik yang saya tanamkan pada Bebe.

1. Cuci tangan dan kaki


Kami bukan keluarga yang hygiene freak banget hingga segala dilap dulu sebelum dipegang Bebe. Tapi bila habis main di luar, ya harus basuh tangan dan kaki. Di daycare pun diajarkannya menyerupai itu.

So far so good, namanya anak dan air ya, nggak susah sama sekali nyuruh anak cuci-cuci mah hahaha.

2. Sikat gigi


Ini sempet drama banget. Pernah saya ceritakan di sini: Gosok Gigi Sama Bebe

Berikut-berikutnya meski pakai odol pun ia berpengaruh pendirian, nggak mau ya nggak mau. Suatu hari ada kegiatan dokter gigi di daycare, entah gimana si dokter mencontohkan bila gigi nggak disikat itu nanti dapat keropos. Dan kebetulan ada anak daycare yang giginya keropos, hitam, dan hancur gitu loh.

Bebe menyerupai tersadar pentingnya gosok gigi lol. Dia shock kenapa temennya giginya dapat begitu. Sekarang gosok gigi tanpa drama lagi, tinggal bilang aja: nanti giginya kaya xxx loh? Hiiii.

*kemudian mangap* Dan hingga kini gigi Bebe utuh semua huhu terharu banget.

#win

3. Meminta maaf

Ini masih peer. Entah anak perjaka doang apa anak cewek juga sih? Soalnya Bebe gengsinya udah gengsi perjaka banget. Kalau salah gengsi bila harus minta maaf duluan.

Beuh dibujukin hingga time out maksa ia untuk minta maaf. Tapi nggak selalu sih. Kadang ia sukarela ngasih tangan untuk salaman bila habis berantem sama temennya.

Kaya kemarin sore, di dalem playpen Bebe lagi berdua main sama temennya, sebut saja Z, umurnya 3 tahun lebih. Dan tiba-tiba Z nangis kejer dan ngambek berdiri ngadep dinding.

Mbaknya nggak tau kenapa tapi terperinci bila Z murka sama Bebe. Akhirnya Bebe disuruh minta maaf dan mau. Z nya ga mau. Bebe suruh peluk, Bebe peluk, Z nya ngambek. Sampai di daycare saya tanya.

Ibu: "Xylo kakak kenapa?"

Xylo: "nangis sama xylo"

Ibu: "kenapa hingga menangis?"

Xylo: "dipukul sama xylo"

T________T

Dia tau ia salah sebab mukul duluan makanya dengan simpel mau minta maaf. But whyyy harus pukul segala? Gimana cara ngajarin anak agar nggak pukul-pukul? Karena kadang bukan mukul kan tapi nepok nggak sengaja keras banget sebab belum tau kira-kira.

Nah bila Bebe nganggapnya ia nggak mukul (cuma ketepok nggak sengaja), itu nyuruh minta maaf dapat hingga berantem-berantem lah.

T________T

4. Magic Words

The magic words yang selalu disebut orang kan tiga ya, "tolong, terima kasih, dan maaf". Tapi saya punya satu lagi adalah "permisi". Soalnya kaya nggak sopan gitu bila mau lewat Bebe bilangnya "awas ibu awas". Otomatis saya ralat "PERMISIIII".

Magic words work best bila kita contohkan tentunya. Exaggerate tentu saja. Pembicaraan saya dan JG di depan Bebe emang 90% akting excited.

Me: "Appa TOLONG DOONGGG ambilkan minum!"

JG: "Ini ya ibu"

Me: "WAAHHH TERIMA KASIH APPA SUDAH MENGAMBILKAN MINUM UNTUK IBU"

Every. Single. Time.

And it works!

Bebe naturally sudah pakai "tolong dong", "makasihhh", "permisiii", cuma "maaf" doang yang kadang kala hahahahah

5. Beres-beres

Anak nggak mau beresin mainan? Bebe mauuuu! Wuhuuu! Karena di daycare dibiasakan beres-beres mainan kan, dan sambil nyanyi! Liriknya gini, nyanyikan pake nada "are you sleeping"

"Beres beres, beres beres, sekarang, sekarang.
Ayo beres beres, ayo beres beres, sekarang! Sekarang!"

SETIAP BERES-BERES, NYANYI! Kalau lagu simpulan beres-beres belum selesai, ULANG NYANYI LAGI!

Kalau awalnya ia nggak mau, nggak apa-apa. Ajak aja terus untuk beres-beres sambil kitanya nyanyi. Lama-lama bila saya mulai nyanyi, Bebe otomatis eksklusif beres-beres. Yasss!

6. Potong kuku

Potong kuku sebab bila kuku panjang itu sakit banget bila nggak sengaja kecakar. Dan Bebe tipe yang berdiri bila dipotong kukunya lagi tidur maka harus dicari strateginya.

Udah pernah saya ceritain sih, adalah dengan bilang di kukunya ada cacing bila ga dipotong hahahaha. Bebe taunya cacing itu cacing tanah jadi ia serem sendiri dan selalu kalem bila dipotong kuku.

Malah kini jadi nyuruh saya potong kuku terus sebab "hiii kuku ibu panjang ada cacing hiii"

Exactly what we always said, words by words.

LOL

7. Goodbye kiss

Saya sama JG tipe yang suka PDA hahaha silakan sebel sama kami berdua. :|

Ya nggak french kiss di kereta atau di eskalator juga sih kaya orang-orang Singapur lol. Tapi peck doang bila di The Sims mah, muah gitu. Dan itu kami lakukan setiap hari sebelum saya turun dari mobil. Kalau pake motor, ya teteeeppp. Bonus diliatin satpam kantor lol.

Nah kini sama Bebe pun gitu. Harus cium sebelum saya masuk kantor. Bebe kadang ceria banget cium, kadang "jangan cium ibuuuu!"

Kenapa anak 2 tahun udah nggak mau dicium ibunya.

T_________T

Well ya, itu beberapa kebiasaan baik yang saya ajarkan pada anak saya. Ada ilham lain?

-ast-

Detail ►

Selepas Asi, Apakah Anak Harus Minum Susu?


Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula sehabis lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu tiba dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus alasannya yaitu saya kan bukan dokter, bukan mahir gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi materi perdebatan, kini rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu sehabis 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya balasannya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari bila dapat dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar alasannya yaitu memang menjalankan tumpuan makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu alasannya yaitu naturally susu sapi memang nggak cocok buat badan insan dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja gundah harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Makara ya semua juga dapat bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi pada dasarnya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah semoga aman. Bukan nggak punya pendirian tapi bila kontroversial gini kan yang dapat kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Makara gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP alasannya yaitu udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan ia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan ia ke banyak sekali rasa dan ia mau semua. Sampai dapat ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, ia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari dapat 4-5 kotak! Tapi sehabis ditelaah lebih lanjut, ia minum susunya banyak bila makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin masakan orang) ia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka balasannya bila weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, alasannya yaitu sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal semoga sekalian kenyang.

Makara intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang terperinci saya masih keukeuh sama merek satu itu alasannya yaitu nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu hingga ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya buruk banget, hancur. Makara tiap ia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha ia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca dongeng Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, alasannya yaitu kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan pada dasarnya mah alasannya yaitu mudah aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu basuh gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun mudah banget.

Iya saya nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang terperinci jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

Detail ►

#Familytalk: Life With Kids

foto yang dishare orang di Facebook ihwal kelakuan toddler aka balita yang abnormal #FAMILYTALK: Life with Kids
Sering liat kan ya foto-foto yang dishare orang di Facebook ihwal kelakuan toddler aka balita yang ajaib? Ada yang coret-coret muka pake lipstik, ada yang ngawur-ngawur terigu hingga satu rumah jadi putih.

Baca punya Isti:


Meskipun (dulu) saya selalu mengeluhkan Bebe ialah anak yang energinya nggak habis-habis, beliau ialah anak yang manis.

HAHAHAHAH MUJI ANAK SENDIRI.

Soalnya hingga sekarang, 2 tahun 4 bulan, Bebe belum pernah melaksanakan hal mengejutkan yang bikin speechless. Ok nggak fair sih ini alasannya ialah toh kami cuma ketemu dan main malam-malam dan weekend tapi ketika malam dan weekend ini Bebe full sama saya atau sama JG dan nggak pernah lepas dari pandangan sedikit pun.

We're that possesive.

Jadinya hingga kini belum pernah ada moment kaget alasannya ialah Bebe mainin lipstik saya atau Bebe tiba-tiba ngeluar-ngeluarin baju atau piring dari lemari gitu. Atau tiba-tiba berair alasannya ialah main air sendiri gitu. Belum pernah.

Di grup ibu-ibu temen kuliah, pernah ada pembicaraan semacam ini ketika membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jikalau kami playdate alasannya ialah ada 6 anak kecil cowok. Percakapannya kurang lebih gini:

A: "anak gue bisa-bisa nendang-nendang meja sama siram-siram air minum"

B: "anak gue gres aja ngabisin bedak sebotol buat main salju-saljuan"

Gue: "pada ngapain sikkkk?"

B: "ya gitu aja, nggak perlu alasan, itu acara tanpa tujuan tante icha."

Terus saya mikir. Bebe nggak pernah loh melaksanakan acara tanpa tujuan. Terus saya jadi kasihan sendiri. T_______T

Tapi sehabis dipikir-pikir, mungkin alasannya ialah beliau selalu dapet full attention. I don't blame you ibu-ibu full time mom, ya kali jikalau di rumah 24 jam mah mana dapat gue juga full atensi sama beliau doang. Ini alasannya ialah ketemunya cuma dari jam 5 sore hingga waktu bobo, perhatian saya dan JG itu full buat Bebe.

Jadinya ya beliau melaksanakan acara dengan tujuan dan niscaya minta ditemenin alasannya ialah seharian nggak ketemu.

"Main kendaraan beroda empat yuk ibu"
"Sepak bola yuk ibu"
"Baca buku yuk ibu"
"Main beras dong ibu"

Ya main beras buat motorik ala-ala itu. Padahal beliau dapat ambil sendiri berasnya alasannya ialah ditaro di kawasan beras Tupperware yang tinggal ditarik terus berasnya nongol di laci bawahnya. Tapi beliau nggak pernah tuh ambil sendiri, selalu izin dulu sama saya atau JG.

Intinya semua acara beliau niscaya ada tujuannya dan nggak pernah bikin kaget alasannya ialah beliau selalu bilang dulu.

Rumah jadi awut-awutan terus nggak sehabis punya anak? Mmmm, sebelum punya anak juga rumah awut-awutan sih hahahaha. Selalu awut-awutan alasannya ialah nggak punya waktu beres-beres. Pulang dari Bandung, segala barang yang dibawa itu minimal seminggu lah masih numpuk di ruang tamu.

Capek lah, nggak usah maksain beres-beres kemudian cranky. Mending rumah awut-awutan tapi bobo lebih usang daripada rumah rapi tapi bobo sebentar. #lifeguide

Kalau mainan sih nggak ya, Bebe anaknya rapi banget. Kalau habis main PASTI beres-beres alasannya ialah dibiasakan kaya gitu di daycare. Main Hot Wheels sekoper di kasur, sebelum tidur niscaya buru-buru dimasukin semua dan disingkirkan dari kasur. Main di rumah orang lain pun beliau beresin hingga semua kembali ke kawasan semula.

Pernah lagi belanja bulanan di Superindo, kami lapar sekali dan jadinya duduk di dalam, ada booth yang jual ituloh, masakan ringan bagus pukis, risol, dan carabikang. Kami duduk di dingklik plastik, Bebe tanya bolehkah ambil dingklik yang akrab tembok untuk didorong-dorong? Saya bilang boleh.

Dia kemudian dorong-dorong dingklik ke sana kemari (ini ada tujuannya ga ya hahaha selama nggak ganggu orang nggak pernah dihentikan sih). Lucunya pas mau pulang, beliau kembalikan dingklik itu ke posisi semula ibarat waktu beliau ambil. :))))) Konsep beres-beres menempel banget buat Bebe. Meskipun kadang beliau beresinnya asal alasannya ialah ngantuk atau nggak sabar ingin main yang lain tapi yah, 90% beliau main selalu pribadi beliau beresin.

I guess I'm super lucky. :')

Tapi jikalau yang ditanya adakah yang berubah dari kau sehabis punya anak?

Ya selain mendewasakan dan mengubah ukuran gentong sabar, yang jadi sangat jarang kami lakukan ialah nongkrong bareng temen-temen. Dulu hidup saya dan JG ialah main mulu sama temen-temen, nongkrong hingga pagi. Dari mall hingga sevel doang yang penting ngumpul dan ngobrol.

Sekarang nggak pernah sama sekali. Kami hampir tidak punya teman yang rutin ditemui alasannya ialah yah, di rumah ajalah. Mentok ngemall bertiga aja semoga santai, nggak diburu waktu dan bebas mau ngapain aja.

Dan alasannya ialah ke mana-mana bertiga, jadinya jikalau mau ada event atau program apapun, harus disepakati dulu mau pergi nggak nih? Aku sama Bebe nunggu di mana? Gitu. Kaprikornus maap-maap gengs jikalau ada yang pengen main sama kita tapi kitanya nggak dapat mulu. Hidup udah cukup heboh nih huhu.

Udah sih itu aja.

-ast-





Detail ►

5 Alasan Anak Perlu Menangis


Saya dan JG yaitu tipe orangtua yang selalu bilang pada Bebe jikalau menangis itu tidak apa-apa. Kami selalu membiarkan Bebe menangis lantaran ya namanya anak kecil masa nggak boleh nangis kan. Jatuh terus sakit ya nangis, kecewa lantaran tidak boleh makan es krim ya silakan nangis, kecewa lantaran film harus dimatikan dan waktunya tidur, nangis deh boleh.

Ini ia 5 alasan anak perlu menangis:

Menangis itu mengeluarkan emosi

Iya beberapa bulan kemudian kami sempat ngobrol dengan psikolog, menangis itu cara anak untuk mengeluarkan emosi. Dia belum dapat curhat atau murka dengan kata-kata, cara tergampang mengeluarkan emosi yaitu dengan menangis.

Bayangkan anak sedang mengeluarkan emosi terus disuruh diam. Kan malah tambah emosi. Atau jikalau saya sih khawatir ia jadi memendam emosi. Tidak baik, takut meledak suatu hari nanti. Iya jikalau meledaknya dengan tangisan lagi, jikalau jadi depresi? :(

Menangis itu mengekspresikan diri

Iya, ibarat juga mengeluarkan emosi, menangis itu mengekspresikan diri. Ya kita jikalau seneng kan ketawa-ketawa, jikalau lagi duka ya belanja. Kalau anak kecil duka kan belum tahu harus melarikan diri ke mana. Makara lah menangis aja.

Orang cukup umur kadang lupa nangis. Nangis jikalau udah mentok duka banget gres nangis. Padahal nangis itu nggak apa-apa loh baik untuk anak kecil atau orang dewasa. Kenapa? Karena dua alasan di bawah ini.

Menangis itu mengurangi stres

Yes, ini berlaku untuk orang cukup umur dan anak kecil. Menangis dapat mengurangi stres. Aku baca-baca di mana sih lupa hahaha Yang terang orang yang menangis, energi negatifnya jadi keluar semua. Makara nggak stres deh.

Bayangkan anak kecil tidak boleh nangis, kan kasihan. Hidup dari mata anak kecil itu nggak praktis juga, mereka kadang resah kenapa sih nggak boleh guling-guling di tanah yang bekas hujan ya kan. Makara jikalau anak mau nangis, biarkan nangis, jangan hingga mereka stres.

Menangis semoga mood kembali baik

Bebe jikalau habis nangis suka jadi cantik banget. Dia puas ngeluarin semua emosi negatifnya dan kesudahannya kembali peluk dan ngomong cantik lagi sama saya. Beda jikalau ia nahan nangis, mukanya stres banget.

Menangis itu berguru terbuka dan berkomunikasi


Ya, dengan ia menangis artinya ia menawarkan rasa kecewanya dengan terbuka. Ia berguru mengkomunikasikan bahwa "aku kecewa, ibu harus tahu". Kalau ia udah mulai aneh-aneh ibarat nonton film dengan posisi tubuh yang aneh (kaya lagi senam lantai), saya selalu bilang:

"Xylo boleh menangis, yang tidak boleh yaitu nonton tidak sambil duduk"

Kemudian ia niscaya nangis.

(Baca: Menangani Anak Tantrum di Tempat Umum dengan Tenang)



Tapi pusing sis anak nangis terus!

Kalau dibiasakan menangis, lama-lama frekuensi dan usang menangisnya berkurang kok. Misal hari ini nangis 15 menit, besoknya nggak akan nangis selama itu ASAL kitanya nggak cepat-cepat suruh ia diam. Apalagi disogok ini itu biar anak berhenti nangis.

Wah udah, Hari ini anak nangis disogok dengan jajan, ya besoknya ia minta lagi. Nggak dikasih? Ya ngamuk lantaran orangtua nggak konsisten. Jangan nyogok anak nangis dengan apapun. Kecuali dengan kegiatan bermain lain.

Terus jangan juga membiasakan diri menganggap anak nangis yaitu gangguan. Anak nangis lantaran ngambek (bukan lantaran sakit) biarkan aja, lakukan acara ibarat biasa. Ngobrol, main hp, atau ngapain kek. Jangan jadi menghentikan acara lantaran memang tujuannya ia kan nyari perhatian.

Atau malah kadang saya cuekin aja. Dia lagi nangis terus ya hirau taacuh aja saya ajak ngobrol yang lain, akal-akalan nggak tahu jikalau ia nangis. Lama-lama ia juga ikut ngobrol, lupa sama nangisnya.

Kecuali jikalau anak nangis lantaran jatuh atau sakit. Biasanya saya diamkan dulu biar lebih hati-hati, gres kemudian peluk dan tanya mana yang sakit? Dan jangan lupa diberitahu supaya hati-hati. Karena jatuh itu sakit.

Susah? Ya, nanti lama-lama juga terbiasa kok membiarkan anak menangis.

(Baca: Memanjakan Anak? Seperti Apa?)

*

Tapi kadang saya juga masih keceplosan apalagi jikalau berdasarkan saya tidak perlu nangis. Misal "ibu gendong ibu huhuhu" sambil nangis. Saya suka keceplosan bilang "iya digendong, tidak perlu nangis dong". Sampai suatu hari Bebe malam-malam rewel sekali tanpa sebab, manja luar biasa. Itu gres sembuh sakit, biasalah pas sakit dimanja banget. Sakitnya udah sembuh manjanya nggak ikut sembuh. Biasanya dapat berdiri diatas kaki sendiri ini merengek-rengek tapi nggak terang maunya apa. Akhirnya saya bilang "Bebe silakan marah, ibu tidur ya".

Saya tinggal tidur kemudian saya dengar bunyi isakan. Dia hiks hiks gitu ibarat ingin nangis tapi ditahan. Sekitar setengah jam kemudian saya bangkit dan Bebe masih terisak, saya tanya "Bebe bekerjsama kenapa?" Dia tetap telungkup sambil terisak. Saya gendong dan saya bilang "Bebe mau nangis? Ayo nangis aja dulu biar dapat tidur".

Kemudian blar aja teriak nangis, saya gendong dan saya peluk. Kasihan mungkin dari tadi ingin sekali menangis tapi ia tidak menemukan alasan untuk nangis. Sementara saya sering bilang "sudah dong tidak perlu nangis" jikalau ia nangis tanpa alasan. T______T Dia menangis lama, saya gendong terus. Sampai kesudahannya ia tenang.

Yah. Itulah jadi orangtua. Nangis aja perlu ilmu hahaha.

Ada yang anaknya suka nangis juga?

Tos kitaaaa!

-ast-

Detail ►

Thomas And Friends Spooky Tracks Set Unboxing



Jadi sebagai YouTuber tidak berniche alias apa aja boleeehhh dibikin video lol kami kali ini unboxing mainan!

Mainannya ialah kereta api Thomas and Friends Spooky Track Set yang motorised alias dapat jalan sendiri. Yes, motorised bukan motorized, bloody hell! *logat British*

*kotaknya ga konsisten, satu nulisnya motorized (kiri) dan motorised (tengah), saya terganggu banget sumpah* -______-


Kereta Thomas ini udah jadi inceran appa dan ibunya Bebe alasannya si Bebenya NGGAK MAU mulu dibeliin ini.

Kaprikornus setiap diskon, gue dan JG selalu tawarin ini ke Bebe dan ia selalu tolak. Dia selalu pilih mainan kecil yang yahelah bikin berserakan doang dan nggak penting gituloh.

Emang ini Thomas penting?

Penting! Alasannya:

1. Bebe ngefans banget sama kereta. Tiap pagi dan sore bila pas lewat rel dan keretanya lewat itu ia akan berbinar senang dan super excited.
2. Bebe suka mainan kecil dan anaknya anteng banget bila dikasih mainan yang ia suka. Dia tipe yang ke mana-mana di tas bawa mainan gitu sampai-sampai ia suka bekelin gue dan JG mainan untuk di kantor katanya. :'))))
3. Kaprikornus Bebe harus beli alasannya ia PASTI suka dan ia akan anteng main itu sehingga ibu dapat edit video. Yes, right. :|

Tapi yang sulit ialah meyakinkan Bebe bila ini ialah mainan yang seru agar ia mau beli. Nah beberapa ahad lalu, kami ketemu temen JG di mall, anaknya pegang Thomas yang kecil. Sebagai perkenalan Bebe kami belikan juga lah Thomas kecil itu, yang 30ribuan itu loh.

Kemudian ia gres sadar, oh ini Thomas kereta ya kok lucu. Kemudian ia mulai melupakan film Cars yang padahal super favorit banget sesudah Zootopia. Dia mulai menonton Thomas.

Dan kemudian tiba lagi diskon Kidz Station. Eh masa yang kereta polos diskonnya dikit, yang diskonnya banyak yang Spooky Edition ini. Dan menyerupai sebelumnya, Bebe lempeng.

Ibu: "Bebe mau ini nggak?" *sambil jongkok dan mengatakan kotaknya pada Bebe*
Bebe: "Nggak"
Ibu: "Ini elok loh Be, wahhh Thomasnya dapat jalan sendiri loh! Ada relnya juga!"
Bebe: "Tapi ini kotor ibu"

T______T

Kotor soalnya kan Spooky edition jadi di keretanya ceritanya ada kotor-kotor bekas tangan berlumpur gitu.



Ibu: "Oiya, tidak apa-apa sih ini memang menyerupai ini, bukan kotor"
Bebe: "Ini kotor ibu!"
Ibu: "Iya ini kotor tapi Bebe mau nggak?"
Bebe: "Mau tapi basuh dulu"
Ibu: "Hmmm"
Bebe: "Di rumah basuh dulu ya ibu?"

ANAK SIAPA SIH INI KOK TIDAK BERNODA MACAM RINSO?

Kenapa Thomas?

Maunya sih gue beliin Tomica Mickey Mouse, harganya lebih murah dan keretanya super lucu Instagram worthy banget. Tapi nggak ada relnya. T______T Ada sih yang ada relnya tapi gue nggak suka keretanya dan harganya lebih mahal dari Thomas.

Kenapa harus nunggu Bebe mau dan bukannya eksklusif beliin aja?

Karena kami selalu memberi Bebe pilihan. Nggak mau main ngasih-ngasih aja tanpa diskusi. Meskipun seumuran Bebe sih masih dapat banget didistraksi agar ia nggak ke area Cars dan ngambil mainan Cars. Tapi pada dasarnya kami selalu memberi pilihan dan Bebe yang mengambil keputusan.

Keputusan Bebe ia mau. Tapi mau dicuci dulu hingga rumah. HAHAHAHAHAHAHAHA.

Bener loh ia inget aja sebelum turun kendaraan beroda empat minta lap, tapi kemudian ia terlalu sibuk main hingga lupa keretanya kotor. Inget lagi sesudah beberapa hari. Dengan perilaku superhero kesudahannya gue ngambil aseton dan cotton bud untuk ngapus si tapak tangan berlumpur.

Gue hapus pelan-pelan dan kehapus! SAMA BIRU-BIRUNYA menyisakan bercak putih AHUAHUAHUAHAUHAUAHUAHUAH BODOH. Kaprikornus ternyata itu stiker bukan cat. Ya bila stiker diprint dong semuanya, dihapus aseton ya kembali jadi kertas stiker putih.

Auk ah dodol amat.

Oke sesudah berpanjang lebar, ini ia videonya. Bagus loh ada relnya yang dapat naik turun sendiri gitu. Dan bikinnya susah bikin berkerut serius banget. Manual booknya nggak nolong dan lebih rese lagi ada satu part yang ternyata nggak kepake. Lama banget kita mikir itu part buat apa. *sigh*

Maafkan muka kami capek banget alasannya ini syutingnya jam setengah 11 malem. Bebe sih seger alasannya ia udah tidur terus bangkit lagi. :(


*

BYTHEWAYYYYY ...

Ide unboxing ini muncul dari temen kantor gue si Abel (hai bel!) yang ahli BANGET bikin video tapi dulu nggak mau bikin YouTube channel. Kan sebel yah. Finally ia bikin juga YouTube channel. Klik di sini aja. *btw orangnya ga tau gue omongin di sini huahahahaha*

Pembicaraan kami kurang lebih begini.

Gue: "Bel, inspirasi dong ide, gue bikin video apa lagi?"
Abel: "Unboxing aja udeh, lo beli sepatu? Unboxing! Beli tripod? Unboxing! Beli mekap? Unboxing! Beli dari ol shop mana gitu, unboxing! Segala unboxing niscaya ada yang cari dan bikinnya gampang."

Gue ketika itu merendahkan dengan amat sangat alasannya cih apaan bikin video kok unboxing, yang penting-penting ajalah sama gue mah TAPI AKHIRNYA MAH DIBIKIN JUGAK. HAHAHAHAHHA. Dan iya loh gampang, saya akan sering-sering belanja untuk unboxing bila gitu. #demikonten #ALASAAANNN

Selamat nonton! Jangan lupa subscribe!

-ast-

Detail ►

Bebe's Story 18 - 26


Bebe's Story nya kembali! Heboh nih kehidupan alasannya ialah saya enjoy banget ngobrol sama Bebe meskipun kadang pengen garuk-garuk tanah alasannya ialah pertanyaannya diulang-ulang. Tapi saya bahagia anakku banyak ngomong alasannya ialah saya sebal sama anak pendiam HAHAHAHAHA.

Soalnya ada loh anak yang saya udah meng-kiyut-kan bunyi untuk ngobrol sama ia tapi terus anaknya lempeng. Jawabnya satu dua kata. Iya sih karakter anak beda-beda tapi saya lebih suka yang banyaomong lol. 

Update, Bebe kini 2 tahun 3 bulan. Versi videonya ada di Instagram ya @azxylo. :)

#18
Anak kecil kan biasanya ingin disangka udah besar ya. Biasanya pada sebel bila dibilang masih anak kecil. Bebe nggak.

Ibu: "Xylo sudah dong nenennya, kan sudah besar, sudah 2 tahun"

Bebe: "Mau nenen, Xylo masih kecil"

Ibu: "Yang sudah besar siapa?"

Bebe: *menyebutkan nama mbak-mbak di daycare*

-______-

Bebe: "Ibu tolong dong" *minta tolong buka daerah minum*

Ibu: "Oke"

Bebe: "Xylo belum bisa, xylo anak-anak"

IYEEE. 

#19
Bebe punya mainan kuda nil hadiah dari Hokben, tapi terus kakinya copot satu. Nah mumpung ia udah mulai tertarik sama angka dan huruf. Makara sekalian lah saya tanya.

Xylo: "Ibu, kaki kuda nil satu"

Ibu: "Iya kaki kuda nil dua, hilang satu, jadi kakinya ada berapa sekarang?"

Xylo: "Tiga"


Ternyata belum ngerti konsepnya lolol ia hanya menyebutkan angka selanjutnya, sesudah ada yang ngomongnya satu, kemudian dua, kemudian TIGA.

Bebe sudah tahu abjad A, O, dan C loh btw. I'm a proud mom! #shameless

*

#20
Bebe lagi main sendiri, JG nemenin sambil masak. Tiba-tiba ia teriak histeris.

Bebe: "APPA KAKI HILANG APPAAA!"

Panik dong semua pribadi mendekat ke Bebe. Ternyata ... ia sedang megang wayang cepot dan singkapin sarungnya. Selama ini ia nggak tahu cepot nggak ada kakinya jadi ia pikir kaki cepot hilang.

HAHAHAHAHAHAHAHAHA

*

#21
Bebe lagi senang-senangnya makan jelly. Nutrijell aja sih. Nah terus selalu saya libatkan dalam proses masak alasannya ialah semoga seru ajah ada kegiatan. -_____-

Malam itu ia udah kebanyakan makan jellynya. Saya alihkan dengan ngajak masak.

Ibu: "Yuk berhenti makannya, kita bikin jelly dulu"

Bebe: "Nggak mau ibuuu"

Ibu: "Kenapa?"

Bebe: "Nggak mau masak jelly"

Ibu: "Maunya apa?"

Bebe: "Maunya makan jelly"

Well..

*
#22
Selain jelly, Bebe juga bahagia yogurt. YOGURT BUATAN SENDIRI LOH. *harus capslock block dan underline alasannya ialah memang bertujuan untuk pamer*.

Bebe seneng banget hingga saya bikin terus. Sampai suatu hari, kulturnya habis jadi belum dapat bikin lagi.

Bebe: "Mau yogurt dong ibu"

Ibu: "Yah, tidak punya, yogurtnya habis"

Bebe: "Yahhh, mau yogurt doonggg" *ngotot maksa*

Besoknya pulang kantor rusuh nyari susu dan kultur, kemudian capek-capek pun kuaduk lah itu yogurt. Besoknya udah jadi kan.

Ibu: "Be, mau yogurt nggak?

Bebe: "Sudah punya ibu?"

Ibu: "Iya kan kemarin bikin, Xylo mau?"

Bebe: "Nggak mau"

Ibu: "Katanya kemarin mau?"

Bebe: "Nggak mau"

T_______T

*

#23
Ada satu anak daycare, pemuda umur 3 tahun yang sweet banget. Dia pernah bilang gini ke saya "Xylo sudah dijemput, kakak belum dijemput. Bunda kerja, kakak kangen bunda"

Gilak sih saya bukan emaknya aja leleh amat denger anak kecil bilang kaya gitu. Maka saya pun dengan excited tanya Bebe.

Ibu: "Kalau ibu kerja, Xylo di daycare nangis nggak?"

Bebe: "Nggak, Xylo main kendaraan beroda empat sama abang"

Ibu: "Ibu bila di kantor ingat Xylo di daycare, Xylo di daycare ingat ibu di kantor nggak?"

Bebe: "NGGAK"

Ibu: "Masa sihhh? Ibu kangen Xylo tau bila Xylo di daycare"

Bebe: "XYLO NGGAK"

*krai baby krai*

*

#24

Kami sudah jarang sekali pakai stroller alasannya ialah seringnya sia-sia. Makara selalu ditanya dulu. Malam itu.

Ibu: "Xylo mau pake stroller atau digendong pakai ergo?"

Xylo: "Sepatu"

PINTAARRR!

*

#25
Setiap hari Bebe selalu bawa mobil-mobilan kecil untuk main di daycare. Suatu hari ia ambil dua mobil, dikasih ke saya.

Bebe: "Ini bawa yah, buat kerja di kantor"

KYAAAAAA :'))))))

*

#26
Di daycare malem-malem, nunggu JG jemput. Di tamannya ada dua keong mayan besar, sekepalan tangan Bebe. Dan keong ngapain coba di situ? Mana nggak terlalu terperinci jadi Bebe minta keongnya disenter, ia jongkok saya jongkok sambil senterin keong.

Bebe: "TUUHH ADA KEONG! Keong lagi apa ibu?"

Ibu: "Mmm, lagi membisu aja sih"

Bebe: "Wah keong lagi diam. Keong ada teman-temannya ibu?"

Ibu: "Keong ada temannya, temannya cuma satu"

Bebe: "Ooohh sahabat keong cuma satu Keong lagi apa ibu?"

Ibu: "YA SEDANG DIAM AJA SIH"

Bebe: "Iya keong diam. Keong ada tanduk ibu. *menirukan tanduk dengan dua tangan di atas kepala*

Ibu: "Iya ada tanduknya ya, itu tampaknya matanya deh" *ibu kurang paham, belum googling
soalnya* -_____-

Bebe: "Keong membisu ya, keong membisu ada temannya. Keong dua. Keong lagi apa ibu?"

Ibu: "Lagi jalan-jalan tuh."

Bebe: "MANAAAA? KEONG DIAM"

Ibu: "IYAAAA KAN IBU TADI SUDAH BILANG"

*kemudian terus aja keonglagiapaibukeonglagiapaibukeonglagiapaibu a million times*

T______T

Tapi yah, selama saya hidup saya akan terus jawab pertanyaan Bebe. PANTANG MUNDUR!

Soalnya kasihan liat anak kecil yang disuruh membisu sama ibunya huhu. Atau dijutekin alasannya ialah anaknya nanya mulu. Akan kujawab meski saya lelah dan PEGEL BANGET PLIS.

YOSH!

-ast-

Baca dongeng sini!

Detail ►

The War Of Toilet Training

foto ilustrasi belaka huahaha

Sekitar seminggu kemudian ada jadwal ketemu sama psikolog di daycare. Makara mau share-share dikit ngomongin apa aja sama psikolog. Pertama psikolognya tanya umur Bebe tepatnya berapa sekarang? Dua tahun 3 bulan. Saya tanya balik, seharusnya sedang fase apa ya?

"Oh ini sih lagi usianya toilet pelatihan ya, ONE OF THE BIG PARENTING WAR"

Asli mbak psikolognya exactly bilang gitu hahaha. Big war bener bahasanya. Terus saya ketawa aja dong. Eh beliau serius.

"Bener loh ibu, war banget soalnya biasanya pup kondusif di diapers ini berceceran di lantai"

*krai*

Membayangkan pup berceceran di lantai.

*krai*



Untungnya nih ya, untungnyaaaa Bebe sih udah lancar pup di kamar mandi semenjak beberapa bulan terakhir. Dia niscaya heboh mau pup pribadi loncat ke kamar mandi dan mau pup di kloset dengan manis. Kadang sambil nyanyi, kadang keukeuh masih ngunyah makanan, pernah minta minum lagi pup. -_____- Cuma pipis yang belum bisa.

*

Btw intermezzo si Bebe pas awal-awal dapat pup, kami lagi di Senayan City. Eh beliau pup di celana (OKE DI DIAPERS OKE). Terus saya tanya.

Ibu: "Be, kok pupup di celana sih? Kenapa tidak ke kamar mandi?"

Bebe: "Nggak ada ibu, jauh"

Ibu: "Nggak jauh kok, ibu antar. Nanti lagi pup harus di kamar mandi ya!"

Bebe: "Jauh ibu, kamar mandi di rumah"

HAHAHAHAHAHAHAHA. Disangkanya di Sency nggak ada toilet lololol. Dia pikir harus pulang dulu ke rumah untuk pup. XD

*

Oke pada dasarnya problem Bebe ialah pipis. Sudah beli celana dalam buanyak untuk persiapan toilet training. Beberapa kali dicoba juga jika weekend di rumah. Cuma ibunya aja kurang niat hahaha. Soalnya Bebe udah ngerti loh bilang pipis, tapi pipis dulu gres bilang. Maklum sih ya pipis kan tandanya agak sulit dipahami ya nggak kaya perasaan kau yang simpel ditebak pup.

Ini beliau tips toilet pelatihan dari psikolog daycare Bebe:

1. Niat kuat

Niat besar lengan berkuasa bahwa satu hari hingga beberapa hari ke depan akan toilet training. Tapi memang sih di kasus Bebe, ibunya yang masih agak kurang niat. Males euy mikirin basuh celana. T_____T Makara harus diniatkan dan harus sounding ke anaknya juga. Berkali-kali bilang pipis harus di toilet.

Bebe teori mah lancar bener, tapi praktiknya memang sulit. Harus diniatkan "oke ahad ini toilet training!" begitu.

Makara kapan neng? Kapan yah?


2. Jaga emosi

Ini nih yang paling sulit dan mayan bikin termenung sebab takut keceplosan. Makara usahakan sebisa mungkin tidak judgmental. Sering kan denger dongeng pas toilet pelatihan anaknya nggak ngompol tapi jadi nahan pipis? Udah dibawa ke toilet juga jadi nggak mau pipis.

Nah coba introspeksi diri buibu, mungkin cara penyampaiannya judgmental. Misal lagi toilet pelatihan terus anak pipis di celana. Ibunya pribadi refleks menciptakan pernyataan menyesal.

"Yahhh berair deh celananya. Nanti lagi pipis di toilet ya"

Kalimat itu mengatakan kekecewaan. Anak menyangka ibunya kecewa sebab beliau membasahi celananya. Bukannya jadi tahu pipis itu gimana, beliau malah jadi cari cara supaya celananya tidak basah. Whoa.

Lebih baik kalimatnya ibarat ini.

"Wah Bebe pipis ya? Lap sama-sama yuk. Nanti lagi pipisnya di kamar mandi ya, sebab pipis itu kotor, supaya tidak perlu lap jadi pipisnya di kamar mandi"

Itu emosi netral. Ingat ibu-ibu, emosi harus netral. Jangan judgmental!

3. Ajak untuk membersihkan

Iya ajak untuk ikut membersihkan. Untuk memupuk rasa tanggung jawab dan kemandirian.

4. Metodenya apa?

Bebas sih katanya metodenya. Saya pernah baca yang toilet pelatihan dalam 24 jam lah, yang 3 hari dijamin sukses lah, banyak metodenya. Kata mbak psikolog sebenernya bebas terserah ibunya sih.

Terus ada juga kan yang setengah jam sekali dibawa ke toilet untuk disuruh pipis. Biasanya pake alarm gitu per setengah jam semoga ibunya nggak lupa.

Psikolog: "Sebenernya nggak teratur dibawa ke toilet juga dapat kok, apalagi jika ibunya sulit teratur"

Why saya dijudge sebagai orang tidak teratur. Meskipun memang iya. HAHAHA. Nggak mampu kayanya setengah jam sekali bawa Bebe buka celana dan pipis. Dibawa ke toilet aja belum tentu mau dia. T_____T

Mbaknya juga menyarankan untuk tidak pakai celana supaya beliau lebih kenal dengan belahan tubuhnya sendiri. Oh ini loh yang buat pipis. Plus semoga anak mencicipi juga sensasi air pipis mengalir pribadi ke kakinya. Ini biasanya bikin kurang nyaman.

"Tapi aib kan, Bebe niscaya nggak mau deh di rumah nggak pake celana soalnya beliau risih sendiri malu," jawab saya.

"Kalau gitu gunting aja belahan depan celana dalemnya," kata mbak psikolog

Errrr. Nanti lagi lah ya? Hahahaha.

*

Buibu share lah plis tips toilet pelatihan buat anak perjaka yang simpel protes dan sedang bahagia memaksakan kehendak dongggg. Makasihhhh. :*

-ast-

Ini beliau tips dari Mbak Noni yang harus dicoba sebab anaknya sama-sama di daycare. Bebe nggak lemah dogma sama odong-odong tapi ya nanti kita cari lah beliau lemahnya sama apa.

Detail ►

Tips Menyikat Gigi Balita

Tips menyikat gigi balita aneka macam beredar di internet. Tapi biarlah ya saya mau share juga kisah Bebe hingga ia mau sikat gigi tanpa gulat, drama, dan air mata. LOL


Beberapa waktu kemudian Bebe difoto di Instagram sambil tersenyum dan pamer gigi. Kemudian ada yang berkomentar (hai mbak Mira!) memuji wah gigi Bebe anggun ya, niscaya rajin sikat gigi. Gigi Bebe memang putih higienis dan nggak keropos sama sekali (JANGAN SAMPAI). Giginya masih utuh. Ada kuning dikit di gigi depan tapi masih utuh banget,

Karena ibu Bebe praktis dibentuk gembira dan bahagia, maka saya tulis postingan ini. Hahahaha. Kemudian galau nulis judul mau pake "tips sukses" takut nggak sukses, mau bilang "tips pintar" kok ya sok pinter amat. Mau bilang "tips seru" ya mati-matian juga sih nggak seru-seru amat hahaha. Makara ya udalah to the point tips menyikat gigi balita.

Bebe dulu drama banget sikat gigi. Bikin frustasi banget, digigit lah, nolak lah, lisan ketutup rapet lah hingga nggak ngerti lagi masukin sikatnya gimana. Cuma ya tetep kan harus dipaksa baik-baik. Baik-baik lantaran dipaksa tapi ya nggak diomelin juga. Disabar-sabarin aja dibujukin. Sekarang sih syukurlah udah nggak pernah drama lagi. Malah maunya sikat gigi mulu, jikalau udah tamat niscaya minta odol lagi. -_____-

Ini ia tips menyikat gigi balita:

1. Biasakan semenjak bayi

Bebe sikat gigi semenjak belum ada giginya. Pas gusinya mulai keras gitu, disikat pake karet yang dimasukin ke jari itu loh. Digigit nggak? Digigit laahhh.

Sampai kini juga masih gigit sikat gigi kok. Tapi apa lantaran digigit kemudian menyerah? Apa lantaran digigit jadi rela anak nggak gosok gigi?

Ya pada dasarnya biasakan gosok gigi semenjak bayi. Pantang mengalah sebelum gigi tersikat semua!

(Baca: Mengajarkan Kebiasaan Baik pada Balita)

2. Buat rutinitas

Kapan pun Bebe mandi maka Bebe gosok gigi. Makara saya nggak bikin hukum gosok gigi sesudah makan atau gosok gigi pagi dan sebelum tidur. Kadang jikalau weekend ia sore udah dekil banget, ya sore mandi plus gosok gigi. Malem sebelum tidur niscaya mandi lagi dan gosok gigi lagi lantaran mandi ialah ritual sebelum Bebe tidur.

Nah waktu belum dapat kumur-kumur, saya juga nggak mengharuskan gosok gigi di kamar mandi atau wastafel. Pakai pasta giginya yang dapat ditelen juga kan jadi nggak ada urgensi ia harus di kamar mandi atau wastafel. Gosok gigi di mana aja, di kasur sambil main juga ayo aja yang penting gosok gigi. Setelahnya minum. Ini untuk membiasakan diri dengan gosok gigi aja sih. Di mana aja ayo daripada dipaksa ke kamar mandi/wastafel terus malah nggak jadi?

(Baca perihal pasta gigi dapat ditelan Bebe di sini)

Sekarang sih ia udah dapat kumur dan dibuang airnya. Makara kini pakai pasta gigi biasa soalnya yang dapat ditelan itu mahal hahaha. Makara kini (2 tahun 4 bulan) gosok gigi selalu di kamar mandi.

3. Sikat gigi bersama

Ini penting dan harus sambil akting "IBU SIKAT GIGI DULU AAHHH! HMMM! SEGAR YA SETELAH SIKAT GIGI." Ya akting-akting sok excited gitu loh.

Biarkan ia pegang sikat giginya sendiri, lama-lama Bebe suka mengalah gitu kemudian ketika kondisi sikat gigi masih dalam lisan dia, GOSOK!

Cicil aja gosoknya. Misal kini geraham bawah dulu kanan kiri, udah gitu mandi dulu, terus geraham atas kanan kiri, terus main air, terus gres depan. Berdua juga bisa, pegang berdua gitu sikatnya. Soalnya kadang ia bete gitu lantaran kelamaan disikat giginya, mati gaya dan nggak nyaman kali ya ada yang gusrek-gusrek gigi.

4. Pasta giginya yang enak

IYA INI NGARUH. Kalau nggak lezat nggak mau dia. Kalau udah dapat pilih supaya pilih sendiri. Waktu kecil sih saya cari kondusif rasa pisang lantaran Bebe suka pisang. Intinya cari yang jadi favorit anak.

5. Sikat giginya yang enak

Ini juga ngaruh! Bebe pernah saya belikan sikat gigi yang dapat dilipet terus jadi mobil. Ya dipake cuma sekali doang kemudian mingkem. Ternyata pas saya coba emang nggak lezat banget sih, keras dan kasar. Sekarang Bebe harus pake Oral-B Stages (ini bukan iklan) yang gambarnya Winnie The Pooh. Dia hingga tau yang gambar Tigger itu yang di daycare, yang Eeyore di rumah, yang Pooh di rumah nini. Begitulah. Harus cari yang bikin anak terobsesi.

Eh terus kemarin beli di AEON sikat gigi Tomica soalnya gemes lucu banget. Nggak tau deh mau apa nggak, belum dicoba hahaha.

6. Nonton video "Brush Your Teeth"

Ini nggak ngaruh di Bebe tapi ngaruh di anak beberapa temen saya. Makara gosok giginya sambil nonton videonya. Bebe entahlah nggak terpengaruh sama sekali dan tetep nggak mau. Ini videonya.


Mungkin dapat dicoba dengan video anak kecil lain lagi gosok gigi. Tidak ada salahnya mencoba peruntungan hanya bermodal kuota, buibu!

7. Perlihatkan gigi rusak

Ini ia turning point-nya. Suatu hari Bebe liat gigi abang sepupunya (namanya Alma) yang keropos. Sampai hitam gitu kan. Dan ia shock.

Bebe: "Ibu gigi Alma kenapa?"

Ibu: "Itu lantaran tidak sikat gigi, makanya harus rajin menggosok gigi ya!"

Kemudian ia mau gosok gigi dengan sukarela. Sejak ketika itu ia jadi suka merhatiin gigi orang. Kebetulan di daycare juga ada anak yang giginya keropos juga. Terus ia lapor jikalau temennya gigi rusak juga lantaran nggak pernah gosok gigi lol anakku praktis ditakut-takuti. -_____-

8. Puji dan ingatkan

Pujian harus sering diberikan "wah anak cerdik menyikat gigi!" bahkan kadang masih di kamar mandi aja saya peluk dulu saking urgent-nya itu pujian. Setelah tamat mandi, bawa ke kamar, laporkan lagi dong sama JG "Appa, tadi Xylo cerdik loh menyikat gigi!". Nanti Bebe akan berbinar gembira dan JG tentu harus puji lagi "WAHHH PINTAR SEKALI MAU MENYIKAT GIGI".

Ulangi dan ulangi lagi setiap hari. Hidupku penuh dengan akting excited memuji segala hal baik yang dilakukan Bebe. Nggak apa-apalah ya? HAHAHAHA.

(Baca: Selepas ASI, Apakah Anak Harus Minum Susu?)

*

Begitulah. Luar biasa, tips menyikat gigi balita doang hingga DELAPAN POIN loh ibu-ibu. Masih dapat bilang jadi ibu itu gampang? Btw please note ada kemungkinan Bebe giginya anggun lantaran nggak ngedot hahaha.

Soalnya rata-rata anak yang ngedot itu kan dot terus ketiduran kan. Nggak gosok gigi lagi dong? Mungkin itu sebabnya juga giginya jadi praktis rusak. Mungkin loh yaaa.

Share yukkk supaya gigi anak Indonesia bagus-bagus semua lantaran rajin menyikat gigi!

*modus*

LOL

-ast-

Detail ►

#Familytalk: Mencar Ilmu Mandiri


Bulan ini Bebe umurnya 2 tahun 4 bulan. Lagi masa-masanya ingin mengerjakan semua sendiri. Dari buka kait bra (buat nenen) hingga pake baju dan pake sepatu sendiri. Kalau saya nggak sengaja membukakan, dapat ngamuk dan harus diulangi lagi.

Iya ibu-ibu lain niscaya mengalami juga lah, yang sepatu udah dipake harus dibuka lagi alasannya maunya pake sendiri. Level sabun udah kebilas harus sabunan ulang alasannya maunya bilas sendiri.

T_______T

Baca punya Isti di sini:

Apa yang saya lakukan dalam menghadapi Bebe yang berdikari banget ini?

Mengamankan rumah

Ini berat banget gengs. Karena rumah kontrakan kecil terus yang tersulit ialah mengamankan KOMPOR. Iya soalnya lemari piring ada kuncinya, kulkas aman, kompor yang sulit alasannya Bebe ingin tau banget pengen nyalain kompor sendiri.

Ini beliau lagi seneng bikin omelet tapi pengen pecahin telor sendiri, parut keju sendiri, dan masak sendiri. Pecahin telor dan parut keju sih okelah ga duduk perkara kotor-kotor mah lah, tapi nyalain kompor dan menggendong di depan kompor dengan beliau pengen aduk sendiri ITU GIMANA CARANYA? T______T

Yah, tolong ya yang punya inspirasi memasak kondusif bersama balita 2 tahun, leave comments below!

Beri benda tajam mainan

Seperti gunting plastik dan pisau plastik. I know i know harusnya dikasih gunting dan pisau beneran. Tapi semenjak Bebe tertarik pada gunting dan pisau saya selalu tunjukkan ini tajam, cus coel dikit ke kulitnya cuma semoga mencicipi itu tajam. Dia jadi berhati-hati. Kaya waktu Bebe pernah memecahkan gelas, saya colek sedikit kaca ke kakinya semoga beliau tau bila itu tajam. Sejak ketika itu Bebe selalu memegang gelas dengan dua tangan dan jalan berhati-hati. Dan iya bila di rumah beliau hampir selalu pakai gelas kaca.

Selalu diulang sih "Be, hati-hati nanti pecah, bila pecah kenapa?" Bebe dapat jawab dengan lancar "Kalau pecah tajam".

Untuk gunting pertimbangannya ialah semoga yang kegunting kertas doang. Meminimalisir risiko baju atau sprei kegunting gitu hadoohh. Lagian gunting kertas juga bila kena tangan mayan tajem kok, tapi ga dapat melukai. Nggak dapat melukai tangan dan sprei lol.

Tahan impian untuk ikut campur

Ketika anak mau mengerjakan sendiri, kiprah kita hanya menyemangati. Kalau dibantu terus takut jadi nggak mandiri. Iya sih pake celana aja luamaaa banget, tapi ya udah sabar-sabarin aja. Atau pake celana taunya belum pake diapers. Kaprikornus udah mah beliau susah payah pake celana, terpaksa harus dibuka lagi alasannya harus pake diapers dulu.

Ya sudahlah tahan diri. Agak emosi bila makan sendiri sih alasannya jatuh-jatuh makanannya hadeuhhh. Tapi saya harus jadi ibu yang sabar idola kita semua. -_____-

Beri tanggung jawab.

Semacam buang sampah atau beres-beres mainan. Atau sesimpel membawakan sesuatu dari ruang tamu ke dapur. Atau bila andalan saya, tolong ambilkan minum.

Dengan demikian beliau jadi nggak ingin tau lagi sama dispenser dan nggak pernah random pencet-pencet semoga air keluar. Anak yang ingin tau sama dispenser kayanya yang suka dihentikan main di dispenser deh. *ngarang lol

Jangan selalu nurut

Ini saya berasa banget nih alasannya Bebe lagk melaksanakan segala sendiri, rasanya ingin membiarkan aja. Tapi ternyata nggak gitu juga. Tetap orangtua yang beri batasan.

Seperti ingin nyalain kompor sendiri tetep nggak boleh. Tetep diberi klarifikasi bila ada hal-hal yang belum dapat dilakukan belum dewasa dan harus ditemani ayah atau ibunya.

FULL ATTENTION DAN SABAR

Ini harus di capslock amat. Kenapa? Karena inti dari anak ingin ngerjain semua sendirian ialah ibu yang termangu nungguin anak bermenit-menit pakai celana hahahahaha.

Plus harus full attention alasannya takut ancaman lah.

Huah, capek banget ya hahahahha. Dulu waktu bayi capeknya alasannya nggak bobo-bobo, kini bobo sih tapi capek alasannya harus 100% terus nemenin Bebe sementara tubuh pulang kantor aja rasanya udah 20% pengen bobo lol.

Semangat buibuuu!

-ast-

Detail ►

The Terrible Terrible Two

Gimana kabarnya ibu-ibu beranak usia 2 tahun? Masih tegar menghadapi ngambeknya anak 2 tahun?


Si Bebe bulan ini 2 tahun 5 bulan, lagi fase terrible two yang tidak mengecewakan parah hahahaha. Tantrumnya beda dengan tantrum bayi ya.

Kalau waktu umur 1,5 tahunan gitu tantrum goleran di lantai, sanggup didistraksi dengan mudah. Sekarang nggak goleran tapi membisu nggak bergerak ibarat patung muahahahaha. Diangkat nggak mau, ditawarin apapun dijawab gelengan. Distraksi apapun nggak ngaruh. Ujung-ujungnya nangis kejer 10-15 menit kemudian minta peluk. EVERY SINGLE TIME.

Keras kepala sama berguru sanggup bangkit diatas kaki sendiri itu emang beda tipis.

Dan kadang alasan nangis kejernya itu konyol banget bikin saya ketawa. Ya gimana, nangis kejer cuma alasannya ialah alasan-alasan yang remeh. Remeh berdasarkan saya kaya menutup daerah minum. Maunya beliau menutup sendiri, jikalau saya refleks tutupkan alasannya ialah takut tumpah beliau sanggup teriak hingga nangis dan gres akan berhenti jikalau tutupnya dibuka lagi nyahahahahaha. Lawak banget si Bebe.

Tapi ya itu tadi. Menurut saya lawak tapi berdasarkan Bebe itu artinya ibu nggak percaya jikalau beliau sanggup mandiri. Minggu depan akan saya tulis juga tips menghadapi terrible two semoga tetep waras. Sekarang mau dongeng dulu kejadian-kejadian abnormal bersama Bebe bulan ini.

Tau kan foto-foto viral di Facebook isinya semua anak nangis kejer alasannya ialah sesuatu yang remeh? Nah itu si Bebe sanggup masuk salah satunya. Ini sebagian dongeng yang berdasarkan saya paling abstrak aja. XD

pose siap menghadapi ibu yang cerewet

Nggak mau turun mobil

Suatu hari pulang dari daycare pake GrabCar. Seperti biasa nggak turun persis depan rumah alasannya ialah alasan keamanan, jadi turun di pertigaan deket rumah. Mobil sudah berhenti, uang sudah dibayar, BEBE NGGAK MAU TURUN.

Lah gimana, saya paksa angkat dong taro di pinggir jalan terus tutup pintu. Kemudian beliau freeze. "Salo ga mau turun ibu salo mau naik kendaraan beroda empat om yang ituuuuuu" *menunjuk kendaraan beroda empat yang sudah jalan menjauh*

Jangan pikir mobilnya bagus ya, ya kendaraan beroda empat standar taksi online lah. Kemudian beliau tidak mau  bergerak. Diam di pinggir jalan, di depan rumah orang lain.

"Makan jelly yuk?" *geleng*
"Nonton Cars yuk?" *geleng*
"Telepon appa yuk?" *geleng*

"Salo mau naik kendaraan beroda empat om"

T________T

15 menit berikutnya kami berdua habiskan dengan berjongkok di pinggir jalan. Dengan Bebe menatap nanar arah kendaraan beroda empat grab pergi. Dengan saya yang termangu jongkok juga nggak tau harus gimana.

Masalahnya ini anak 12 kg, kutakshanggup paksa gendong sis, antara takut encok dan takut jatoh.

Kemudian terdengar bunyi krek-krek. Yang punya rumah keluar gerbang mendapati satu balita dan satu mbak-mbak manis sedang jongkok di depan rumahnya bahahahaha. Awkward moment award tahun ini jatuh kepadaaaa ...

Auk pokonya saya senyum-senyum aja sama si mas yang punya rumah. Sampai jadinya Bebe tampak melunak, pandangannya udah nggak nanar. Saya gendong beliau nangis tapi ga nolak, tapi sesenggukan bilang "mobil om aja kendaraan beroda empat om aja".

Sampai rumah saya turunin beliau alasannya ialah susah buka gembok sambil gendong. Ngamuk sebenernya pun dimulai. Berjongkok lagi lah kami, kali ini di garasi. Dengan Bebe yang nangis kejer teriak "mobil om aja" dan saya yang ya udah nunggu aja abis gimana, mau pesen grab lagi? lol Lagian udah di rumah juga. Ya udah deh pasrah tunggu aja hingga berhenti nangis.

Setengah jam kemudian ...

#thuglyfe

(Baca: 5 Alasan Anak Perlu Menangis)

The Nggak-Mau-Gendong-Nggak-Mau-Turun Drama

Ini nggak selalu terjadi tapi jikalau insiden bikin speechless tingkat nonton pidatonya Donald Trump deuh. Kaprikornus beliau marah, beliau ingin digendong alasannya ialah itu bikin beliau nyaman, tapi dikala digendong beliau sadar jikalau "tadi kan saya bete sama ibu". Kaprikornus pas digendong beliau tendang-tendang saya sambil ngamuk, saya turunkan dari gendongan ngamuk juga kakinya nggak mau jejek sentuh lantai.

Sungguh saya tidak tahu jadi anak kecil sesulit itu. Dan kejadiannya selalu di daerah umum alasannya ialah jikalau di rumah mah ya taro kasur lah, nggak susah.

Kalau udah gini ya kasih appa laahhh. Begitu juga sama, JG ditendang-tendang tapi at least JG lebih kuat. Lah saya gendong aja lemes, gendong sambil ditendang bisa-bisa butuh spa dan tas baru. *modus*

Mendadak Nyuci

Kaprikornus pernah suatu siang random kami nyuci baju Bebe hanya alasannya ialah Bebe memutuskan baju kotor beliau sudah banyak dan waktunya dicuci.

Waktu itu saya dan JG lagi makan siang di sebuah weekend yang enaknya dipake bobo. Sampai Bebe bilang "cuci baju yuk ibu, basuh baju Salo yah!"

Kemudian beliau jalan ke mesin basuh dan berusaha membuka tutupnya, jatoh dong. Dan beliau bilang "ibu makannya simpan dulu, basuh baju Salo dulu"

T________T

Ya udah jadinya siang itu kami basuh baju instead of bobo siang. Dia bangkit di atas jojodog di depan mesin cuci, memutar knop mesin cuci, dan bantu memeras. Huft. Tau aja Bebe ibu paling males nyuci hahaha.

Tapi jikalau tidak boleh alasannya apa? Tidak boleh alasannya ialah ibu mau bobo? Di mana orangtua yang mengajarkan anaknya untuk mandiri? Kenapa diajari pake baju sendiri tapi nggak diajari basuh baju sendiri? HAHAHAHAHA *speechless*

(Baca: Mengenalkan Konsep Sharing pada Balita)

Ingin makan ... beha

Tau kan strap untuk epilog bra menyusui? Strap itu akan menggantung jikalau sedang digunakan menyusui kan. Nah Bebe paling hobi nenen sambil pegang strap. Tau-tau kemarin beliau emut itu strap. IH JOROK!

Saya larang dong dan dijelaskan yang boleh dimakan itu makanan. Dia pegang kenceng itu strap dan saya paksa lepaskan. Cue in 3, 2, 1 CRY! Nangis kejer sambil teriak "makan bea aja makan bea aja ibuuu salo mau makan bea"


Itu kan di daycare terus mbak-mbak daycare heboh ke kamar dan nanya, kenapa ibu? Nggak apa-apa mbak, ini Xylo mau makan beha.


20 menit kemudian, beliau minta peluk. Sesenggukan, digendong sambil terus bilang "salo mau bea, salo mau makan bea".

WHY?

*

Dan masih banyak lagi. Aturan lagi main sepeda dibonceng sama JG terus beliau nggak mau pulang dan kejer dikala jalannya menuju rumah. Kadang mau dianggap anak besar kadang mau dianggap anak kecil. Suka nyeletuk sendiri "ibu salo hebat, salo sudah besar!" tapi kadang "ibu salo tidak mau pakai sepatu sendiri salo masih anak-anak".

Saya menghindar menyebut sudah besar dan masih kecil alasannya ialah itu tidak konsisten. Kaprikornus saya sebutnya beliau sudah besar jadi harus mandiri. Untuk hal-hal berbahaya ibarat kompor atau pisau saya tidak bilang "karena masih kecil jadi tidak boleh" tapi "masih bawah umur jadi tidak boleh, yang boleh hanya ibu-ibu".

Ribetnya kehidupankuuuuu.

Rabu ahad depan tipsnya yaaa! See you next week!

-ast-

Detail ►

Bebe's Story 27 - 33


HALOOOO.

Bebe's Story ini mau aku bikin bulanan aja ah jadi rekap omongan Bebe sebulan. Hahaha. Tapi mulai bulan depan deh, yang bulan ini rekap 2 bulan soalnya ternyata terakhir bikin Bebe's Story ini bulan September.

#27

Bebe's first encounter with Bahasa Sunda.

Bebe: "Ibu! Salo harodang!"

Bebe: "Ibu! Tangan cepel nih cepel!"

HAHAHAHAHA. Tau dari mana ya btw. Padahal di rumah nggak ada yang ngomong Sunda juga, apalagi di daycare mbaknya orang Betawi semua. Nggak akan aku translate ah buat yang nggak ngerti lol.

*

#28

Di sebelah daycare ada rumah makan Padang di mana aku sama JG bila udah laper banget makan dulu di situ gres pulang.

Bebe: "Ibu itu kucing, kucing makan apa ibu?"

Ibu: "Apa ya ibu tidak tahu"

Bebe: "Kucing makan padang"

BAHAHAHAHAHA.

*

#29

Bebe gres berguru bilang abjad S dan F. Sebelumnya random aja ia ngomong diganti pake abjad lain. Masalahnya suka nggak konsisten. Dan aku nggak pernah lolosin Bebe ngomong cadel. Nggak pernah sekali pun makanya kini ia ngomongnya nggak cadel sama sekali. Kapan pun di mana pun akan kukritik bila ngomong cadel lol. *obsesif*

Bebe: "Ibu, mau tisu dong. Tisu bacah"

Ibu: "BASSSAH ah bukan bacah." *menekankan abjad S nya*

Bebe: "BASSSSSSSAH"

Ibu: "Iya pintar, tisu basah"

Bebe: "Tisu bacah"

WHY 'S' DI TISU BISA TAPI 'S' DI BASAH GA BISA?

Ibu: "VAN"

Bebe: "FEN"

Ibu: "FLUSH"

Bebe: "FELAS"

Ibu: "VICKS"

Bebe: "FIKS"

Ibu: "FOTO"

Bebe: "SOTO"

Ibu: "FFFFOTO, FFFFOTO"

Bebe: "FOTO"

Bebe: "Mau dong ibu Salo disoto"

AAARRGGHHHHH.

*

#30

Siapa ibu-ibu zaman kini yang dapat survive tanpa lagu belum dewasa di YouTube? Ayo acungkan tangannya? Oh ada, baiklah kalian 1% dari populasi ibu-ibu millennials lol.

Bebe hobi banget nonton video lagu-lagu ini dan bahasa Inggris ia acak-acakan dong tentu saja.

Ibu: "Rain rain go away, come again another day"

Bebe: "Bukan gitu ibuuu"

Ibu: "BENER IH"

Bebe: "WEY WEY GO AWEY. GITUU IBU GITUUU"

-______-

Ibu: "Baa baa black sheep, have you any wool?"

Bebe: "YES SIR YES SIR TIBEPUL!"

Ibu: "Three bags full. THRIII BEGS FULLLL"

Bebe: "TIII BEEE PULLL"

-______-

Ibu berhenti nyanyi.

Bebe: "Ibu lupa yah? (liriknya)"

-______-

*

#31

Film favorit Bebe yaitu Zootopia dan Cars. Dia hafal semua adegannya, habis ini si A ngapain, habis ini si B ngapain.

Bebe: "KOKOOLAK!"

Ibu: "Apa sih?"

Bebe: "Itu loh ibu, Judy"

Ibu: "Judy ngomong apa?"

Bebe: "Gini ... KOKOOOLAK!"

Ibu: "KAPAAANNN JUDY NGOMONG GITU?"

Bebe: "Ada ibuuu, itu Judy yang kelinci ngomong gitu"

Ibu: "Iya ibu tau tapi itu apa artinya"

Bebe: "KOKOOOLAK!"

GOD PLEASE HELP. ONLY YOU CAN HELP US AT THE TIME LIKE THIS. YOU'RE THE ONE. AMEN.

Bebe: "PID ... AYEM PID!"

Ibu: "IBU TAU IBU TAU!"

Bebe: "Itu Cars"

Ibu: "SPEED, I AM SPEED!"

Bebe: "IYAAAA!"

*confetti bertebaran, terompet kemenangan ditiup, kepada ibu Annisa silakan naik ke mimbar untuk memperlihatkan speech kemenangan*


*

#32

Baru nyampe ke daycare.

Bebe: "Ibu, ibu rambut Salo jangan dipotong ya!"

Ibu: "Emang kenapa?"

Bebe: "Biar ganteng!"

Ternyata didoktrin mbak-mbak daycare bila rambut botak itu ga ganteng. Huft.

*

#33

Bebe hobi banget nasihatin. Ya monkey see monkey do lah, aku nasihatin terus ujung-ujungnya ia yang nasihatin aku dan nasihatin dirinya sendiri.

*numpahin minum sendiri* *ibu nggak ngomong apa-apa*

Bebe: "Tuhkan tumpah kaannn"

*selesai minum susu kotak*

Bebe: "Ayo buang, buang ya ke kawasan sampah ya"

*ibu sedang masak*

Bebe: "hati-hati panas ya ibu"

*baru tau bila ada gigi geraham ibu yang ompong*

Bebe: "Ibu gosok gigi ya semoga tidak dicabut dokter"

*habis mandi keluar kamar mandi*

Bebe: "hati-hati ya nanti terpeleset"

Sotoy banget anak bayiikkkk.

See you next month!

-ast

Detail ►

The Terrible Terrible Two (Part Two)

Ya jadi ahad kemudian saya udah dongeng sedikit soal Bebe dan drama Terrible Two-nya. BTW kemarin terulang loh beliau mau turun dari Grab tapi nggak mau pulang. Mau berdiri aja di pinggir jalan. WHY?


TIPS MENGHADAPI TERRIBLE TWO BY ANNISAST

Pahami jalan pikiran anak

Bahwa ya, kita harus memahami jalan pikiran anak 2 tahun. Apa yang tidak masuk logika bagi kita, mungkin sangat masuk logika bagi mereka.

Tempatkan diri pada point of views anak. Kadang mereka melaksanakan hal menyebalkan bukan alasannya yaitu ingin menyebalkan tapi alasannya yaitu mereka ingin mencoba hal baru. Kebetulan hal barunya menyebalkan bagi kita. Kadang loh ya, alasannya yaitu ada kalanya mereka juga coba-coba, jikalau begini ibu murka nggak ya? Oh marah, sepakat nangis.

-__________-

(Baca: 5 Alasan Anak Perlu Menangis)

So far saya masih waras sih malah JG yang nggak sabaran. Padahal waktu hamil beliau yang bilang "pasti kau marah-marah terus deh, nanti Bebe sama saya niscaya bisik-bisik ngomongin kamu". LOOK AT YOU NOW LOL.

JG sama Bebe berantem mulu kan saya yang pusing yah. Padahal pilihannya kan bilangin baik-baik atau diemin aja supaya nangis. Nggak perlu jadi teriak-teriak berdua. 😥

Iya, bicara baik atau diamkan menangis

Yah, teriak-teriak atau membentak tidak ada gunanya percayalah. Ngomong baik-baik kadang masih didengar. Kalau masih terus ngamuk dan teriak-teriak ya udalah tinggalin aja asal tempatnya aman.

Kemarin malem Bebe rekor nangis berkali gara-gara hal yang mustahil dilakukan.

1. Ingin diem di pinggir jalan. Nangis di depan pintu ruang tamu minta dibukain ingin ke jalan, udah pake sepatu sendiri pula. Setengah jam hingga saya tinggalin makan dulu. Selesai makan saya tanya: "Bebe mau apa?"
Bebe: "mau jalan-jalan"
Ibu: "oke sebentar ya ibu ganti baju dulu"

2. Kemudian beliau duka alasannya yaitu saya tinggal lagi KE KAMAR DOANG. Nangis lagi dong bilang "nggak usah ganti baju, ibu. Salo mau nenen ajaaaa". Oke balasannya saya gendong, saya lepasin sepatunya.

3. NANGIS LAGI. Karena bete sepatunya saya bukain, maunya buka sendiri. Udah buka sendiri kemudian nenen kemudian tidur.

4. Setengah jam kemudian beliau bangkit DAN NANGIS LAGI WITH NO REASON! Apakah mimpi buruk? Saya tinggalin lagi di kamar sekitar 10 menit.

5. Akhirnya tenang, saya bukakan daerah minum, DAN NANGIS LAGI KARENA INGIN BUKA TEMPAT MINUM SENDIRI. Huft kemudian saya minta maaf dan Bebe bobo lagi.

INI ADA APA? T______T

Tapi ya memang harus gitu. Nggak saya teriakin, nggak saya hardik alasannya yaitu tidak ada gunanya gengs. Kalau dapat bicara baik maka bicara baik. Kalau tidak, maka tinggalkan sajalah dulu. Dia nangis juga terlama ya paling setengah jam lah, kuat-kuatin aja. Setelah 15 menit juga nangisnya mulai berjeda, nangis terus liat semut, nangis terus mainin gantungan kunci, nangis terus ngapain kek gitu. Diamkanlah.


Biarkan mandiri

Cuci tangan sendiri, gosok gigi sendiri, makan sendiri, pake baju sendiri, kenapa nggak boleh basuh baju sendiri? Kenapa nggak boleh masak sendiri? Kenapa nggak boleh main bola tengah malam?

Makara selama kita mau beliau mandiri, fasilitasi kemandirian itu. Fasilitasinya dengan ... kesabaran. Makan biarlah berantakan, pake celana biarlah 10 menit sendiri, mau basuh baju sendiri? Ya dibantu aja. Nggak pernah saya larang alasannya yaitu saya tidak mau melarang dengan hal yang tidak masuk akal.

Makara itulah cikal bakal mencuci baju dengan random tanpa rencana di siang hari. 😑

Kompromi, beri klarifikasi dan tepati janji

JG nih suka nggak sabaran. Makara Bebe dimarahi. Padahal kenapa harus dimarahi? Dia tidak melaksanakan kesalahan, cuma bagi kita menyebalkan kan? Masa out of the blue nyuci siang-siang. Atau jikalau memang berbahaya, ya jelaskan baik-baik.

Coba bilang jikalau kita mengerti. "Ibu mengerti Xylo duka dan kecewa, tapi kompor itu panas, bukan untuk mainan belum dewasa ya". Jangan judgmental alasannya yaitu kita aja bete di-judge, anak juga lah.

Bebe juga nggak lagi di-time out alasannya yaitu kurang efektif. Cukup ditinggalkan saja di daerah beliau menangis atau nggak ditanggepin, Bebe biasanya sudah cukup tersiksa. Karena meski beliau super ingin mandiri, beliau juga masih butuh ayah ibunya untuk mencari kenyamanan.

Biasanya jikalau sudah menangis, saya bertanya "menangisnya sudah? jikalau sudah minum dulu ya". Selanjutnya beliau terbiasa meminta minum supaya damai sesudah menangis lama. Tidak boleh lagi berhenti menangis eksklusif nenen dalam rangka beliau harus dapat berhenti menangis sendiri tanpa nenen.

Beri tanggung jawab

Ya, anak butuh klarifikasi dan tanggung jawab. Misal "oke Xylo boleh menonton satu film lagi, tapi setelahnya Xylo matikan laptopnya kemudian tidur ya." Ulang dua atau tiga kali bahwa sesudah film selesai laptop akan beliau matikan sendiri kemudian tidur. Ketika filmnya selesai, tunggu beliau untuk menutup laptopnya sendiri. Jangan eksklusif diambil alih.

*TIPS: Kalau setel film, startnya dari tengah film jangan dari awal jadi nontonnya ga usang hahaha*

Setelah film selesai, pilihannya ada tiga. Dia ngamuk ingin terus nonton (happened a lot), ngambek tapi nggak ngamuk, atau manis mematikan laptop dan menutupnya. Kalau ngamuk, maka harus konsisten. Simpan dan sembunyikan laptopnya, beri klarifikasi dan biarkan menangis hingga berhenti sendiri. Jangan dimarahi!

Kalau dimarahi maka kita murka dan beliau murka padahal bekerjsama tidak perlu. Tetap jaga tone suara. Kalau beliau ngambek tapi tidak ngamuk, tagih janjinya. Biasanya mengulang akad beberapa kali udah luluh sih. Dia matikan laptop alasannya yaitu beliau tau beliau harus tepati janji.

Jelaskan juga perihal perasaannya, sejajarkan mata kita dengan mata beliau "wah jikalau muka Xylo menyerupai ini artinya Xylo sedang marah. Xylo murka dan kecewa pada ibu alasannya yaitu dihentikan nonton lagi, padahal nonton itu seru ya? Tapi kan tadi sudah berjanji, ayo kini matikan laptopnya. ". Ulang dan ulang hingga ia mengerti.

Kalau manis, maka puji! Anak bahagia sekali dipuji alasannya yaitu keputusannya mematikan laptop menyerupai diapresiasi.

Konsisten dan kesabaran yaitu kuntji!

(Baca: Kebiasaan Baik yang Harus Bebe Lakukan)

Tinggalkan anak jikalau kita lagi bete

Buibu yang sendirian di rumah, sabar ya huhu. Kalau saya lagi kesel banget sama Bebe daripada teriak mendingan tinggalin dulu aja. Soalnya teriak nggak akan ngaruh sama teriakan lagi.

Kalau menerapkan tips-tips di atas saya jamin saat anak meltdown ngamuk heboh, yang dirasakan bukan lagi kesel tapi pengen ketawa. Kadang ngerasa lucu aja sama jalan pikiran Bebe yang ajaib. Dan alasannya yaitu kitanya tidak berteriak, kita juga akan lebih santai dan tidak stres. Kalem ajah, namanya juga anak kecil. Jangankan dia, kita aja jikalau emosi suka ingin teriak dan nangis kan.

Lagi dua tahun ini beliau sudah tahu mengungkapkan sayang. Sering peluk-peluk dan cium-cium brutal saya sambil bilang "cium ibu kelas-kelaaasss!". Makara yah, lucu HAHAHAHAHA. Anak sendiri dibilang lucu terus lah bodo amat.

Kenapa sih emangnya jangan dimarahi? Karena most of the time, anak nggak melaksanakan kesalahan. Dia nggak pukul temennya, beliau nggak salah lah pokoknya, cuma mau melaksanakan hal nggak masuk logika orang remaja aja jadi ngapain dimarahi? Malah kitanya capek sis, yang dimarahi juga akan tetep nangis.

Udah sih itu aja. Terrible two is still long way to go and there's still threenager phase lol.

Being a mom of toddler is how to cope with never-ending tantrums so take it as your daily dose of humor. Giggle instead of scream back. Don't be a tantrum toddler in front of your tantrum toddler. Be happy! :D

*ngomong simpel amat sis lolol*
*dih btw jadi kangen modern family amat*

-ast-

Detail ►

Pesan Parenting Yang Menohok Diri Sendiri


Punya anak, kita niscaya ingin anak kita punya kepribadian yang kuat. Yang tidak manja, yang dapat mengambil keputusan sendiri, yang dapat menghargai orang lain.

Tapi kadang pernyataan-pernyataan saya pada Bebe, anak saya, menjadi blunder untuk diri saya sendiri. Kalau sedang demikian, saya suka jadi tertawa sendiri. Bisanya kok menasihati anak, padahal diri sendiri aja butuh pesan yang tersirat sekali dari orang lain yang lebih waras. 😭

Ini beberapa di antaranya:

"Bebe, dilarang menyerupai itu pada temannya. Kenapa Bebe pukul teman?"

Padahal ada aja kan insan yang emang gemesin banget bikin pengen nabok atau minimal pengen bikin status sindiran. 😭😭😭

Maka pernyataan saya pada Bebe itu yang selalu menjadi penahan saya kalau-kalau lagi khilaf atau lagi PMS pengen nyindir orang di socmed bahahahaha

"Ibu dilarang menyerupai itu, kenapa ibu menyindir orang?"

Well nggak menyerupai amat sih ya tapi pada dasarnya ihwal menahan diri dan menahan emosi kan? KAN?


"Kalau sudah selesai minum susunya dibuang sendiri ya. Kalau sudah selesai main bereskan mainannya ya."

Tidak manja dan disiplin itu harus untuk Bebe! PADAHAL EMAKNYA HASTAGAAAA. Segala-gala ngandelin JG, basuh piring, basuh baju, masak, ke pasar. Ya kan jikalau punya suami manjain kenapa nggak dimanfaatin? 💖😍

Pembelaan: Bebe pria jadi Bebe dilarang manja sebab ia yang nanti manjain pasangannya. HAHAHAHAHA

*

"Wah andal sekali, pintar!"

Buat saya dan JG, memuji anak itu wajib semoga ia tidak kurang apresiasi. Tapi kapan terakhir kali memuji suami?

Ehm.

"JG suamiku suami terbaik di dunia, andal sekali" LOL


"Wah bekerjsama tidak perlu takut sih, semut baik, kucing baik, ayam baik!"

Padahal sendirinya liat kecoa kabur. 😭😭😭

Tapi sebagai ibu penakut, saya selalu encourage anak untuk jadi anak pemberani! Meskipun di masa depan ia takut sesuatu, minimal bukan sebab ditakut-takuti orangtuanya.

Dan seberapa banyak ketakutan dalam hidup yang nggak dapat kita atasi kemudian kita menyerah? Apa menyalahkan orangtua ketika kecil? NGGAK KAN? Takut mah takut aja. Tapi jikalau anak nggak boleh jadi anak penakut!

"Ibu tidak perlu takut kecoa ya, kecoa baik!"

"Ibu tidak perlu takut gajian masih usang ya, nggak usah belanja dulu!" 😶

*

"Pasti dapat kok, ayo dicoba lagi hingga bisa!"

Padahal sendirinya bikin camilan elok sekali terus gagal terus nyerah eksklusif mengembalikan timbangan dan panggangan ke dalam dusnya dan nggak dibuka-buka lagi selamanya lol.

Anak harus pantang mengalah meskipun sesimpel pasang Lego dengan benar. Kita boleh mengalah walaupun gres niat belaka dan tidak jadi dilakukan. #ohsotrue

"Olahraga ah mulai besok" BESOK. BESOK. BESOK. "Makan sehat ah mulai besok" YEA BESOK.

"Ibu niscaya dapat kok naik tangga tiap hari di kantor. Ayo dicoba lagi ya hingga bisa"

*

"Waktunya tidur, sudah malam."

PERMISI ITU NGOMONG SAMA DIRI SENDIRI APA GIMANA YHAA?

*

"Udah ya makan biskuitnya, kebanyakan nanti sakit perut!"

*menatap nanar stok makanan sendiri* *mengingat diri sendiri suka kalap makan sushi hingga perut penuh* 😪😪😪

*

dan yang paling nampar

"Silakan menangis. Tidak semua yang Xylo inginkan dapat eksklusif dipenuhi."

T_______T

Ini gongnya. Mengingat banyak banget yang pengen dibeli tapi sebenernya mah nggak butuh. Ingin lagi-lagi beli lipstik padahal masih punya dan warnanya mirip-mirip.

Apa bedanya dengan Bebe yang ingin lagi dan lagi makan jelly padahal sudah makan banyak sekali?

"Silakan menangis, ibu. Tidak semua yang ibu inginkan dapat dunia penuhi"

Karena pesan yang tersirat untuk anak yakni sebenar-benarnya pengingat untuk diri sendiri.

WELCOME TO THE ADULTHOOD.


💆💆💆

PS: Pesan buat ibu di atas itu khayalan belaka ya, bukan Bebe yang ngomong beneran sama saya hahahaa. Kadang ia suka nasihatin sih, tapi nggak sedalem ini juga lol.

-ast-

Detail ►