Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri bebe-dan-tinggi-badan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri bebe-dan-tinggi-badan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Bebe Dan Tinggi Badan

Sejak masuk preschool di umur 3 tahun lebih sebulan, saya dan JG tiba-tiba khawatir ngeliat tinggi tubuh Bebe. KOK PALING PENDEK YA DIBANDING TEMEN SEKELAS? Apa harus ke klinik tumbuh kembang?



Rada-rada panik tapi tiap investigasi dokter katanya masih normal kok. Saya cek di kurva KMS juga masih di garis normal. Setelah saya tanya-tanya, ternyataaaaa alasannya yakni kelas montessori itu mixed age group. Kaprikornus temen sekelas Bebe yang umurnya 3 tahun juga itu cuma 1 orang, perempuan. Sisanya 4 dan 5 tahun, ya terperinci lebih tinggi dong ya.

Setahun berlalu dan bulan kemudian Bebe alhasil ultah keempat. KOK YA TETEP PALING PENDEK? Entah kenapa saya ngerasa pertumbuhan si Bebe itu nggak sejalan sama pertumbuhan temen-temennya. Kaprikornus harusnya kan perbedaan tinggi badannya segitu-gitu aja ya, ini nggak. Saya ngerasa Bebe tingginya tetep segitu, sementara temen-temennya makin tinggi.

Hari itu missnya di daycare kirim foto Bebe bangun berjajar sama temen-temennya dan dia paling pendek huhu. SAYA LANGSUNG KHAWATIR BEBE STUNTING. Padahal ternyata definisi stunting aja nggak tahu HAHAHAHAHA. Pokoknya waktu itu mikir stunting = pendek.

Saya ngobrol sama senior editor Mommies Daily juga mbak Thatha yang anaknya juga seumuran Bebe dan pernah playdate di kantor. Menurut Mbak Thatha kayanya Bebe nggak pendek deh. Soalnya tingginya kayanya sama-sama aja sama Jordy (anaknya yang lahir di bulan dan tahun yang sama). Nomer sepatu aja sama.

Iya sih ya, tapi ya udalah buang ingin tau alhasil Mbak Thatha menyarankan untuk ke Klinik AP&AP milik dokter Aman Pulungan. Sekalian ke dokter ngetop aja katanya semoga nggak ingin tau lagi. OKE.

Oke aja padahal denger nama Aman Pulungan aja gres sekali itu. Saya telepon JG dan JG detik itu juga pribadi telepon bikin kesepakatan ke kliniknya. Pas saya browsing, nemu page ini dan wow, pribadi deg-degan, mahal nggak ya? HAHAHAHAHA.

Soalnya ternyata dokter Aman ini keren banget gengs. Baca di sini lah kalian sendiri ya: Sekilas wacana Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K).

Saya juga chat Gesi (ya emang chat mulu sih everyday), kata Gesi dokter Aman ini juga ada di iklan TV kampanye vaksin MR bareng Gesi. Kaprikornus ya emang ngetop banget. Terus Gesi ngotot (SAMPAI TERIAK-TERIAK KZL) jikalau doi bukan seorang jago tumbuh kembang tapi seorang jago endokrinologi anak. YA BODO AMAT YANG PENTING KLINIKNYA PEDIATRIC, GROWTH, & DIABETES CENTER ELAH. Gesi ini jikalau urusan medis pengetahuannya nyebelin banget lol.


Kemudian kami juga pribadi daftarin Bebe les renang. Ini rencana usang sih dalam rangka mengisi weekend yang bermanfaat. Kaprikornus acara pun pribadi padat, Sabtu trial les renang, Senin ketemu dokter Aman. Semua demi tinggi badan.

Kenapa tinggi tubuh penting? Soalnya kasian takut dibully huhu dan di dunia yang masih visual ini  tinggi tubuh masih mayan ngaruh. Dari pergaulan hingga pekerjaan. Kalau anak cewek kecil kan masih lebih sering dianggap cute ya, jikalau anak pemuda kecil duh kasian aja sih. Dan mumpung masih golden age, ngarepnya masih belum terlambat untuk berusaha nambah tinggi badan.

Jadi Bebe stunting nggak?

 


NGGAAAKKK AHAHAHAHA. Ini kata Wikipedia:

Stunted growth, also known as stunting and nutritional stunting, is a reduced growth rate in human development. It is a primary manifestation of malnutrition (or more precisely undernutrition) and recurrent infections, such as diarrhea and helminthiasis, in early childhood and even before birth, due to malnutrition during fetal development brought on by a malnourished mother. 

Stunting itu bukan cuma pendek. Berat tubuh juga udah niscaya kurang dan otaknya tidak cerdas. Kaprikornus jikalau yang ketinggalan cuma tinggi tubuh ya bukan stunting. Stunting itu ketinggalan dari semua lini perkembangan gitu. Baru tau banget. Payah ya.

via GIPHY

Gimana kata dokter Aman Pulungan?


Pertama kami konsultasi dulu sama asistennya. Dokter wanita gitu, dia periksa seluruh tubuh Bebe. Terus saya ditanya-tanya juga mens umur berapa? Apakah JG waktu kecil termasuk pendek? Karena ada yang namanya pengulangan masa kecil orangtua. Kaprikornus jikalau ortu dulu telat mens atau telat tumbuh, anak juga dapat jadi sama.

Hasilnya Bebe di bawah garis normal. Dikit doang sih.

Kaprikornus kan ada 7 garis. Garis keempat itu normal, Bebe di garis kelima dengan tinggi 97,5 cm (bukan di garis keenam atau ketujuh untungnya, garis ketujuh itu 94,1 cm). Setelah itu, dokternya ngitung gitu, tinggi tubuh saya ditambah tinggi tubuh JG, diapain diapain diapain pokoknya doi ngitung pake kalkulator di HP-nya.


Hasilnya dengan tinggi tubuh saya dan JG, harusnya di umur segini Bebe dapat lebih tinggi. Potensi tinggi genetik Bebe nggak sesuai dengan tinggi Bebe sebenarnya. Ah, jadi bener Bebe pendek hiks.

Hasil ini kemudian gres dikonsultasikan dengan dokter Aman. Menurut dokter Aman, Bebe sehat-sehat aja ahahaha ibu dan appa kenapa praktis panik ya. Karena berat badannya normal, kecerdasannya normal (kecerdasan dapat dites sederhana melalui bahasa, ya terperinci banget lah Bebe mah ngomongnya ya).

Tinggi tubuh kurang dikit mungkin kurang absorpsi vitamin D, alhasil diresepin kalsium dan vitamin D. Disuruh balik lagi dalam 3 bulan jikalau vitaminnya udah abis untuk liat perkembangannya. Katanya nanti akan semacam dirontgen juga atau foto tulang tangan atau apa sih namanya lupa huhu.

Saya bilang jikalau Bebe les renang, akan ngaruh nggak ya? Kata dokter Aman, asupan masakan (seperti minum susu) dan kegiatan fisik itu lebih kecil pengaruhnya pada tinggi badan. Yang ngaruh pertama sih tetep genetika. Meskipun ya plus minus juga sih. Kalian dapat coba di sini, IDAI punya kalkulator untuk menghitung asumsi tinggi tubuh anak: Kalkulator Tinggi Potensi Genetik

semoga Bebe setinggi Lee Min Ho yaaa HAHAHAHAHA Lee Min Ho 187 cm masa ih -_____-

Saya juga sempet nanya, apa ada masakan yang kurang makanya Bebe kurang tinggi? Katanya “nggak dong, jikalau makannya kurang beratnya niscaya kurang juga. Ini kan beratnya normal, cuma tingginya kurang dikit”.

SIAAAPPP DOK! Maklum mamah papah millennials ini jikalau belum ngomong sama ahlinya sih nggak percaya diri sama perkembangan anak sendiri hahaha

Sempet juga ngobrol panjang lebar juga sama dokter Aman yang baik hati sekaliiii. Kalian jikalau ke sana tau dari mana plis bilang tau dari annisast dok, blogger temennya Grace Melia yang kempen MR gitu yaaa hahahaha. (BIAR APA COBA AUK)

Berapa biaya konsultasi dengan dokter Aman Pulungan di Klinik AP&AP Kuningan?


Kemarin kami habis sekitar Rp 1,1juta. Dokternya Rp 500ribu, vitaminnya Rp 500ribu sekian plus biaya admin. Ya masih masuk nalar sih berdasarkan saya ya. Vitaminnya juga buat 3 bulan kan. Nggak apa-apalah ya. Lebih baik nyesel alasannya yakni tahu daripada nyesel alasannya yakni nggak cari tahu kan.

Kaprikornus begitulah, yuk buibu tetep pantau tinggi dan berat anak. Soalnya lewat 2 tahun dan lewat acara imunisasi tetap biasanya kita jadi bye banget nih sama urusan tinggi dan berat anak. Jangan hingga ya! Tinggi dan berat anak itu faktor yang paling praktis dicek lho untuk ngecek apakah anak tumbuh atau nggak.

Semoga 3 bulan lagi Bebe dapat lebih tinggi! AAMIIN!

-ast-

Detail ►

Bebe 4 Tahun 4 Bulan

Sebuah posting nanggung bagi saya yang apa-apa ingin pas. Saya tuh anaknya suka ingin pas gitu lho nggak suka angka yang aneh. Kaprikornus maunya update nanti di 4 tahun 6 bulan tapi kok ya kelamaan sebab 4 bulan terakhir banyak yang terjadi. Takut keburu lupa.


(Btw saya apa-apa ingin pas level ngedit Brightness/Contrast di aplikasi apapun angkanya nggak mau nggak bulet hahahahahahaa. Harus kelipatan 5. Gemes deh sama diri sendiri hih.)

Okay dari postingan 4 tahun itu updatenya banyak banget! Terutama hal-hal ini:

Bahasa Inggris

AKHIRNYA BEBE MAU NGOMONG BAHASA INGGRIS! Padahal 3 bulan kemudian itu masih ngambek loh. Masih dapat teriak sama saya “NGGAK PAKE BAHASA INGGRIS!” gitu.

Tapi ya saya nggak kapok masih kadang suka ngomong pake bahasa Inggris dan kini ia mau jawab. Dia bahkan pretend play pake bahasa Inggris sekarang. Ibu terharu banget beneran sebab kan preschool-nya nggak bahasa Inggris.

Terus dapat dari mana?

PEPPA PIG AJA, BEB.

Bebe dulu nggak saya bolehin nonton Peppa Pig. Pertama, kepala keluarga pig itu kenapa bentuknya kaya titit gitu sih kesel amat nggak perjuangan lebih lucu dikit gitu. Kedua, fat shaming Daddy Pig terus sebel dehhhh.

Kan serem jika ia jadi bilang ke orang gendut-gendut gitu wow bukan anakku. Tapi pas kapan saya bolehin nonton SAMBIL SAYA IKUTAN NONTON LHO KOK LUCU HAHAHAHAHAHA.

Lucu banget jokesnya cukup umur banget, ngetawain parenting, ngetawain hidup, gengsi-gengsinya ortu/kakek nenek sama anak, tapi AMAN banget dikonsumsi anak kecil. Plus kalimat yang dipake itu kalimat bahasa Inggris sederhana dengan logat British yang pronounciation-nya jelaaaasssss banget.

Baru nonton sebulan pribadi loh Bebe bisa. Ya sebulan nonton tiap weekend doang padahal kan. Kaprikornus mungkin gotong royong dari dulu udah nempel tuh saya suka ngomong bahasa Inggris tapi gres ngongnya sekarang.

Dia bahkan dapat ceritain ulang episode Peppa Pig pake bahasa Inggris. HUHUHUHU HEBAT.

Achievement unlocked! Tidak khawatir lagi soal yang satu ini!

(Baca perjalanan Bahasa Inggris Bebe di sini: Bebe dan Bahasa Inggris dan perihal Multilingual di sini: Multilingual pada Anak)

Kemandirian

Beberapa ahad kemudian perasaan masih resah mandi sendiri kini udah dapat banget DAN BERSIH. Kaprikornus emang goals anak preschool itu berdikari kan ya. Bisa buka baju sendiri, pakai sendiri, mandi sendiri, makan sendiri, basuh tangan dan kaki sendiri.

Kalau hingga rumah sih otomatis ia taro sepatu di rak dan lari ke kamar mandi untuk basuh tangan kaki. Tapi internal motivation untuk mandi sendiri ini gres muncul akhir-akhir ini.

Oh tentu ibu ambisius dong yah jadi masih ditawarin mau mandi sendiri atau dimandiin. Tapi jika mandi sendiri ia udah dapat banget loh urutan hingga kawasan tersembunyi kaya leher depan, belakang, belakang kuping, sela-sela paha. Dan pake sabunnya banyaaakkkk.

Percobaan pertama rambut depan nggak kena sampo plus ada sisa sabun di kaki. Percobaan kedua sehabis dikasih tahu rambut depan harus disampoin, berhasil banget lho. Bersih dan nggak licin sama sekali.

Tapi ya lama. Biar ajalah sekalian main air kan ya. Ibu main hp hahahaha

Kalau gosok gigi sih masih belum percaya sebab ya takut aja nggak higienis sih. Kaprikornus meski ia udah sikat sendiri, tetep saya atau JG sikatin ulang.

Males-malesan berguru Math tapi semangat sekolah

Bebe tuh jika hari Minggu suka bilang “hari minggunya usang banget, saya mau sekolah”.

Terharu nggak sih. Macam anak pinter gitu bosan di rumah dan lebih suka sekolah ahahahahahahaha. Padahal ya mungkin sebab di sekolah banyak temen eym.

Tapi males-malesan banget jika disuruh berguru Math huhuhuhu. Padahal cuma disuruh ngitung hingga 15 doang. Tapi ya udah PASTI nggak dipaksa yaaa. Mood anak tetep di atas segalanya lagian masih kecil nanti ku diseruduk ibu-ibu yang anti calistung di bawah 7 tahun.

Tumbuh kembang

Per bulan ini udah 2 kali ke Dokter Aman Pulungan menyerupai yang sudah kujelaskan di sini yaaa. Bebe dan Tinggi Badan 

Di pertemuan kedua, kami harus nunggu 3 ahad sehabis vitamin habis sebab dokter Aman syibuk. Ya terima ajalah doi soalnya emang sibuk banget jadi pembicara terus. *IKRIB* Maklum kan Presiden Asia Pacific Pediatric Association. Sibuknya ya gitu.

Di pertemuan kedua ini Bebe dirontgen untuk cek bone age. Katanya masih normal dan nggak harus khawatir apa-apa. Saya bilang saya nggak khawatir sih dok, CUMA PENGEN BEBE TINGGI AJA AHAHAHAHAHAHA. Ambisius nggak tau diri lha saya aja pendek lol.

Ya udah pada dasarnya dikasih vitamin D lagi sama kalsium terus udah. Rese nih Bebe makin gede makin nggak mau makan sayur. Percakapannya gini:

Ibu: "Be, ini di sajian ada oyong, kau kok nggak makan?"

Bebe: "Iyalah, oyong KAN SAYUR IBU. Aku memang nggak mau"

LHA. Karena sayur makanya harus dimakan malih. Pusing ibu. Padahal kami makan sayur banget lho di rumah. Tidak selamanya monkey see monkey do ternyata.

Dan yang terdrama … ialah soal negosiasi.

Bukan sekali dua kali ya ia masuk kamar ngambek TERUS DIKUNCI AJA DONG. Kemudian menyerupai mamah-mamah di sinetron dengan anak remaja, saya pun ngetok-ngetok pintu “Xylo buka dulu dong pintunya”

DIH. Kupikir adegan tidak akan terjadi at least 10 tahun lagi.

T_______T

Kali pertama saya cuekin bodo amat ia ngunci diri di kamar TERSERAH. Lama-lama ia ketawa-ketawa sendiri auk ngapain. Terus kayanya ia lupa lagi murka dan buka pintu HAHAHAHA.

Kali kedua nih bikin emosi sebab saya abis mandi, masih pake handuk, ia ngambek sebab saya suruh mandi. Ngunci pintu lagi dong astaga. Lha ibu emosy.

Ya gimana nggak emosy sih, dingin dong kan bajunya di lemari. Lemarinya di kamar. Terus gimana bukanya? Ya pake kunci. Kunci kamar kami tuh semacam kunci toilet zaman dulu loh. Dari dalem tinggal pencet doang, dari luar dapat pake kunci biasa.

Itu ngambeknya astaga, ia tersinggung sebab lagi murka kok ya ibu masuk ke area privat. Waw. Anak yang diberi privasi semenjak kecil begini ternyata gedenya. Sakit kepala juga.

Apalagi ya. Udah panjang gini hahahaha. Tar jika JG inget sesuatu ditambahin deh. Patut digarisbawahi jika blog ini kan diary kehidupan termasuk pertumbuhan Bebe jadi monmaap jika nggak faedah bagi khalayak ramai okeee.

Semangat hemat demi uang SD!

-ast-

Detail ►

Memahami Anak

Kemarin saya Insta Story soal kesulitan menjadi ibu. Dari semua tanggapan yang masuk, 80% menjawab sulit menahan emosi. Karena anak banyak tingkah, banyak ulah, iseng dan lain sebagainya.



Sementara bagi saya, hal yang tersulit ketika jadi ibu yaitu ketika saya menyadari bila saya tidak sanggup lagi hanya fokus pada diri sendiri.
 Sekarang dan selamanya, hidup saya akan terbagi dengan anak. THAT FACT HIT ME REAL HARD.
 

Mungkin lantaran nggak ada yang menyiapkan saya untuk punya anak. Saya sendiri nggak pernah menyiapkan diri untuk punya anak. Waktu kuliah sih centhyl banget pengen nikah muda lah segala rupa. Begitu kerja waw nikah aja mikir-mikir banget panjang lebar. Heran juga kenapa kecemplung sekalian dan punya anak hahahaha.

Eh terus kebetulan sini kan orangnya perfeksionis dan ambisius ya. Oke gundah kok sanggup punya anak, tapi sehabis punya ya lakukan segala hal untuk membesarkan anak. Hahaha. Se-nggak pede itu sama insting keibuan diri sendiri lantaran ya seumur hidup nggak punya imajinasi apa-apa ihwal jadi ibu.

Kemudian tiba problem berikutnya, problem sulit sebagai ibu: mengelola ekspektasi. Saya punya ekspektasi pada Bebe PLUS saya punya ekspektasi diri pada saya sebagai orangtua. That’s the hardest part. Damn.

Meski merasa nggak punya insting keibuan, saya yakin pada satu hal: saya tahu 100% akan membesarkan Bebe ibarat apa. Sebagai orangtua, saya dan JG merumuskan hal-hal (kita sebut saja values) semoga Bebe sanggup jadi individu yang kita harapkan. Yang selalu sanggup punya keputusan sendiri, mandiri, tidak bigot, dan menghargai perempuan.

Values ini nggak dirumuskan pas lagi hamil gitu. NGGAK SAMA SEKALI. Pas hamil cuma kepikiran satu hal: Bebe harus jadi orang yang sanggup ambil keputusan. UDAH ITU DOANG. Lebih lantaran rese sama JG yang nggak sanggup ambil keputusan.

(Ceritanya ada di sini: Anak dan Pengambilan Keputusan)

Seiring berjalannya waktu, semakin Bebe meninggalkan masa bayi, kami semakin sering mendiskusikan ihwal sikap Bebe, cari tahu ke sana sini, konsultasi dengan psikolog anak, dokter tumbuh kembang, dll. Kami butuh backup science, research, anything untuk menghadapi Bebe. Untuk memahami kenapa beliau melaksanakan ini dan itu.

Karena bila pake insting doang wah murka sih pasti. Emosi saya nggak sanggup menghadapi anak yang waktu bayi high needs dan jadi highly sensitive ketika balita. Kalau saya nggak cari penjelasannya secara science, dijamin saya akan sering marah-marah.

Waktu Bebe umur 3 tahun, kami ketemu dengan Montessori dan yay makin kokoh deh valuesnya. Satu mantra Montessori yang perlu disimpan dalam hati dan diterapkan sehari-hari:

“Setiap hal yang dilakukan anak niscaya bermakna”

PASTI LHO. Menurut kita nggak jelas, berdasarkan anak mah ya terperinci lah. Apalagi anak umur 2 tahun gitu yang sedang gundah melihat dunia dan berusaha memahami emosinya sendiri,. Kalau bukan kita yang memahami beliau dan mengajarkan soal emosinya, siapa lagi?

Ingat, apa yang tidak masuk nalar bagi kita, mungkin sangat masuk nalar bagi mereka.

Tempatkan diri pada point of views anak. Kadang mereka melaksanakan hal menyebalkan bukan lantaran ingin menyebalkan tapi lantaran mereka ingin mencoba hal baru. Kebetulan hal barunya menyebalkan bagi kita.

Dua paragraf di atas dari goresan pena usang saya: The Terrible Terrible Two. Tulisan itu juga mungkin sanggup bantu untuk ibu-ibu yang susah nahan emosi.

Kaprikornus apa aja values yang kami terapkan di rumah? Dan gimana values ini sanggup bantu untuk mengelola emosi? Values kami secara umum adalah:

ANAK ITU SUBJEK. BUKAN OBJEK.

Sebagian besar pernah saya tulis di blog ini. Tapi belum pernah dibentuk list kaya gini. Detailnya:

Anak yaitu individu sendiri. Dia anakku tapi beliau BUKAN aku.

Saya nggak mau memaksakan diri saya pada anak. Misal hanya lantaran saya suka gambar, Bebe harus jadi suka gambar juga. Atau lantaran saya dan JG seneng tampil, maka beliau harus seneng tampil juga.

Bebe bukan kami. Dia individu sendiri. Kaprikornus saya dilarang kecewa ketika ia tidak mau atau menolak melaksanakan hal yang berdasarkan saya baik. Yang berdasarkan saya menyenangkan. Yang tetapkan sebuah hal menyenangkan atau nggak itu ya Bebe sendiri.

Ini salah satu cara memahami anak. Less stressful juga lantaran jadinya nggak pernah maksa apa-apa untuk anak.

Kami menghargai semua pendapat Bebe dan tidak pernah meremehkannya.

Ini nih yang sering banget saya liat. Orangtua yang meremehkan anak dan bahkan bilang “alah anak kecil tau apa?” atau “alah kaya yang ngerti aja kamu”.

Anak ingin tahu sesuatu kemudian malah diremehkan lantaran beliau tidak tahu. Kalau kita malas menjelaskan sesuatu sama anak, jangan salahkan bila suatu hari anak juga malas menjelaskan sesuatu sama kita.

via GIPHY

Kami memberi kebebasan untuk melaksanakan apapun yang ia ingin lakukan.

Jika berbahaya, boleh tetap dilakukan asal diawasi. Kaprikornus bebas banget mau ngapain juga boleh. Mau guling-guling di aspal atau nggak pake sepatu ke luar rumah bahkan ke mall sekalipun boleh. Kalau bahaya? Ya didampingi. Makanya sukaaaa sekali sama Montessori.

Karena di Montessori, materi practical lifenya real sekali. Gelas ya pake gelas kaca, gunting ya gunting beneran (bukan gunting anak), semua pake benda yang sama untuk orang dewasa. Kaprikornus kini bila Bebe minta potong roti misal pake pisau beneran ya dikasih pisau beneran TAPI DITEMANI, DIAWASI.

Diberi tahu risikonya. Ini menjadikan rasa percaya diri dan tanggung jawab anak.


Kami memvalidasi emosi. Kamu boleh marah, boleh sedih, boleh kecewa.

Emosi itu normal. Iyalah, lha kita aja sanggup kesel masa anak kecil nggak boleh. Ibunya aja praktis cranky di ketika lapar, masa pas anaknya lapar terus cranky malah kita marahin “KAMU KENAPA SIH?!” Laper bos!

Sejak umur 3 tahun, saya juga sudah memberi tahu bila kau sanggup marah, IBU JUGA BISA. Kalau kau sanggup duka dan nangis, IBU JUGA BISA. Ini bikin anak berempati. Misal saya abis teriak gitu ya lantaran beliau nggak tidur-tidur, beliau eksklusif diem kan. Saya peluk dan tanya “kamu duka kan bila saya marah? Aku juga duka lho bila kau marah”

Nextnya bila beliau murka TINGGAL SINDIR AJA HAHAHA. Nggak deng, tapi labeli emosinya “Wah anak ibu marah-marah terus, kecewa ya lantaran harus berhenti nonton” atau “Oh iyaaa kau duka ya ya udah boleh nangis tapi dilarang makan coklat malem-malem”. Ya masa anak duka nggak boleh nangis. Nanti makin sedihlahhh.

Nangis yaitu salah satu cara mengeluarkan emosi. Nangis itu sehat. Baca nih di sini: 5 Alasan Anak Perlu Menangis

Kaprikornus bila beliau nangis, kami kebal. Kami nggak kalah apalagi marah. Diemin aja sih hahahaha.

Kami akan selalu mendengar Bebe. Selalu dan tidak akan pernah memintanya berhenti bicara.

Bebe yaitu prioritas. Semua ucapannya kami dengar baik-baik jadi ya beneran nggak sanggup ngobrol berdua JG bila ada Bebe lantaran motong mulu beliau sebel dicuekin. Kaprikornus nggak pernah kesel bila Bebe ngomong terus, lantaran ya udah jadi prioritas aja.

Baca lengkapnya di sini: Parenting Butuh Teori!

We treat him like adults.

Menurut Montessori, anak yaitu orang cukup umur yang terjebak dalam badan yang kecil. 
Jadi ya bila kita sebel lantaran satu hal, anak juga niscaya sebel. Saya dongeng apapun sama Bebe dongeng apapun. Saya percaya beliau mengerti. Bahasanya aja yang diubahsuaikan dengan bahasa anak 4 tahun.

Kaprikornus nggak pernah insiden saya menolak menjelaskan dengan alasan "alah udalah nggak akan ngerti kau masih kecil". Saya jelaskan dulu, panjang lebar, bayi keluarnya gimana aja saya liatin videonya (yang gentle birth ya yang nggak jerit-jerit), so far belum ada pertanyaan beliau yang ketika saya jelaskan beliau tetep nggak ngerti. DIA MENGERTI. Anak nggak ngerti itu lantaran kita nggak sanggup jelasinnya. Period.

Kami mengungkapkan sayang dengan kata-kata.

Teori oonnya nih ya, ngungkapin sayang pake kata-kata itu nggak gampang. Nggak semua orang bisa. Kaprikornus bila ngungkapin sayang aja udah biasa, dibutuhkan ngungkapin hal lain juga bisa. “Aku sayang kamu” itu kalimat tersering diucapkan di rumah kami. Saya ke JG, saya ke Bebe, JG ke Bebe, Bebe ke JG semua sesering itu bilang “aku sayang kamu”.

Kaprikornus inget dongeng beberapa ahad lalu, saya lagi mandi, Bebe lagi makan Puyo tapi nggak abis. Terus malah diaduk-aduk dimainin, TUMPAHLAH ITU PUDING, Bebe terus beresin sendiri kan. Perang belum dimulai, JG belum ngomel nih.

Selesai tumpahan puding di meja masuk lagi ke cupnya, EH LOH TUMPAH LAGI. Mulai emosi dong ya. JG (yang dari tadi sambil basuh piring) bilang “kan appa sudah bilang jangan dimainkan! Tutup terus simpan!”

Bebe diem, nggak mau beresin dia. Saya beres mandi, nanya ada apa. Terus saya bilang “Bereskan, kau salah. Kamu harus bereskan”. Terus beliau beresin sambil sedih.

Selesai beberes hingga dilap pakai tisu, Bebe akhirnya bilang “tadi saya nggak sengaja tumpahin lagi itu lantaran mau tutup terus susah tutupnya, jadi tumpah lagi”

HUAAAAAA. Langsung seketika saya peluk dan bilang “thank you for telling me this, saya bahagia kau tetap bertanggung jawab membereskan dan saya juga bahagia lantaran kau berani bilang bila tadi kau tidak sengaja” kemudian JG juga peluk dan minta maaf lantaran sudah menuduh Bebe mainin puding.

MAU MEWEK SIH SUMPAH.

via GIPHY

Karena gimana ya, saya waktu kecil (dan saya yakin kalian di generasi saya juga punya pengalaman serupa), takut aja gitu ngakuin hal-hal kaya gitu ke orangtua apalagi bila abis dimarahin. Kalau ortu udah murka ya kita nggak punya pembelaan. Kalau pun akhirnya kita sanggup membela diri, kemungkinan besar jadi berantem kan sama ortu?

Udah mah kita nggak ngerasa salah, dimarahin, ortunya nggak minta maaf. Wah sebel sih. Nggak heran pas remaja saya berantem terus sama ibu hahahaha.

Kami akan support apapun yang ia inginkan selama tidak melanggar hukum yang berlaku.

Yes. Bebe BEBAS melaksanakan apapun tapi dengan hukum yang berlaku. Aturannya nggak banyak kok, kurang lebih gini doang:

1. YouTube hanya weekend (ini hukum sehabis beliau umur 3 tahun). Baru boleh nonton SETELAH makan.
2. Makan tidak sambil nonton
3. Tidur malam maksimal jam 10
4. Wajib gosok gigi sebelum tidur
5. Harus tidur siang meski weekend
6. Di kendaraan beroda empat harus di car seat

Sisanya bukan hukum tapi lebih ke tanggung jawab:
1. Kalau numpahin sesuatu ya beresin
2. Tiap nyampe rumah, masukin sepatu ke rak sepatu kemudian basuh tangan dan kaki.
3. Kalau salah, sengaja tidak sengaja harus minta maaf


Jangan lupa jelaskan lantaran akibatnya. Kaprikornus nggak pernah drama nggak boleh makan es krim lantaran udah malem. Karena beliau tau sendiri bila beliau makan es krim tandanya beliau harus gosok gigi. Malah kadang beliau jadi males makan yang manis-manis lantaran males gosok giginya lagi. Internal motivation itu bila udah terbentuk jadinya praktis banget hidup kita. Anak jadi mandiri, tetapkan segalanya sendiri, sesuai dengan value yang selama ini diterapkan dalam keluarga.



*

Udah segitu valuenya. Sungguh ekspektasi yang sangat tinggi ya. Nggak heran terlalu takut punya anak kedua. Selain takut bayar daycare, takut juga nggak sanggup mempertahankan idealisme ini HAHAHAHA. Iya idealisme kami bukan BLW atau MPASI homemade emang. Kalau urusan itu mah seraahhh yang penting anak mau makan. Hahahaha.


(Baca: How Are We Gonna Raise Our Kids?

Apa sanggup kaya gini selalu dilakukan? Karena udah terbiasa sih bisa. Kami juga saling mengingatkan TERUS JANGAN BAPER. Kaprikornus saya bila udah capek terus Bebe nanya-nanya saya jawabnya suka asal. Misal Bebe tanya “Bu, kenapa sih lalala” terus saya jawabnya “kenapa yaaaa lantaran begitu deh pokoknyaaaa” Males-malesan asli.

Pasti eksklusif ditegur JG “heh kok jawabnya asal amat” gitu. Jangan baper bila ditegur. Sebaliknya juga, bila JG kaya gitu ya saya tegur juga. Langsung ingetin “ih nanti beliau males nanya lagi loh” gitu.

Kenapa value ini harus saya jembreng kaya gini? Karena saya yakin, berangkat dari sini lah kenapa saya sanggup sabar dan nggak praktis emosian ketika menghadapi tingkah Bebe. Karena saya berusaha paham ilmunya dan selalu berusaha memahami pola pikirnya. MUNGKIN kalian susah nahan emosi lantaran belum merumuskan secara detail, ingin ibarat apa anak kalian?

Kalau sudah dirumuskan, semua akan lebih praktis lantaran kalian tahu persis goalsnya apa. Kalian akan sadar kenapa anak melaksanakan itu? Anak kok begini, saya salah apa? Semua tidak akan blur lagi.

Ya kecuali anaknya masih di bawah 2 tahun ya. Itu masih fase pasrah aja buibu HAHAHA. Di 1,5 tahun sih kayanya Bebe mecahin gelas (karena emang dikasih gelas kaca) dan saya eksklusif colekin kaca ke kakinya biar beliau tahu itu sakit. Dari situ beliau selalu pake gelas kaca dan nggak pernah mecahin lagi.

KALAU PUN mecahin lagi ya udah nggak usah dimarahin sih. Kaya orang cukup umur nggak pernah mecahin gelas aja. Orang cukup umur aja sanggup nggak sengaja jatohin, anak kecil juga bisa. Treat them like we treat ourselves, like adults!

JADI HARUS BANGET NIH BIKIN LIST VALUES BEGINI?

Ih nggak haruslah. Siapa yang bilang harus. Ketika punya anak yang harus itu cuma punya penghasilan yang sanggup ngasih makan anak SISANYA BEBAS. Nggak ada harus ini itu. Valuesnya juga diubahsuaikan dengan value keluarga, di mana kita merasa sanggup melaksanakan itu dan mencontohkannya pada anak. Tiap keluarga niscaya beda dong ya value yang dipegangnya, semacam company culture perusahaan gitu, tiap perusahaan niscaya beda.

Cuma di saya ini berhasil bikin emosi saya lebih stabil, lantaran saya tau apa yang saya perjuangkan. Bikinnya juga nggak perlu sekaligus kok. Hari ini membiasakan satu hal baik, ahad depan membiasakan satu lagi, bulan depan satu lagi. Satu perubahan kecil pelan-pelan lebih baik dibanding nggak berubah sama sekali. <3

Satu lagi, sanggup kaya gini lantaran kami sehat fisik dan mental, lantaran kami nggak punya problem pribadi lain. Kalau kalian punya problem pribadi lain dan jadi nggak fokus urus anak, semoga cepet ketemu solusinya yaaaa. Aamiin.


-ast-

Detail ►

Cut The Carb, Cara Praktis Kendalikan Nafsu Makan

[SPONSORED POST]


Kalau ngomongin berat badan, saya sering dianggap remeh. Sebabnya tubuh saya kecil. Hahaha. Padahal makan saya banyak. Yang sering dianggap jadi biang kerok cuma satu: menyusui.

Iya, ketika hamil, berat tubuh saya hanya naik 10 kilogram. Melahirkan dan menyusui, turunnya 12 kilogram. Malah minus kan. Padahal ketika itu makan saya banyak sekali, dua kali porsi sebelum saya hamil dan melahirkan. Tapi ya tampaknya masuk akal sebab semua demi ASI yang melimpah.

Kini usia Bebe sudah 2 tahun 3 bulan, udah nggak nyusu-nyusu amat. Tau-tau saya timbang tubuh … jeng jeng … naik 3 kilo dari berat sebelum hamil! Ada apa ini?!

Setelah ditelusuri itu ternyata sebab porsi makan saya masih porsi makan ibu menyusui yang harus pumping 3 kali di kantor. Padahal kini saya sudah berhenti pumping, menyusui pun hanya sebelum tidur. Sementara porsi makan saya hampir selalu seporsi penuh ukuran rumah makan padang, bukan rumah makan cepat saji yang sedikit sekali itu hahaha.

Tapi kan saya harus kuat sebab Bebe masih suka digendong. *ALASAAANNN!* *plak*



Saya kemudian sadar bila contoh ini sama sekali nggak bener. Apalagi ada temen kantor yang memang sakit diabetes. Setiap hari makannya nasi coklat dan menjaga sekali asupan gulanya. Sampai-sampai ia bila beli bubble tea itu bukan less ice less sugar kaya saya, tapi no ice no sugar. Itu bubble tea apa sayur sop? *cry*

Apalagi semenjak Bebe mulai makan ibarat orang sampaumur alias nggak lagi makan masakan bayi. Saya selalu pilihkan masakan yang paling sehat untuk dia. Dan yang terpenting, jauhkan dari konsep warung dan jajanan sebab nggak sehat semuaaa.

Kemudian saya bercermin pada diriku sendiri. Kok ya saya jaga makan Bebe sementara saya sendiri nggak jaga makan? Padahal harusnya saya dan JG menjaga makan semoga dapat terus sehat dan main lama-lama sama Bebe kan.

(Baca: Bekal Makan Siang dan Problematika Takut Tidak Dimakan)

Mulailah heboh food combining yang mana nggak bertahan hingga kini hahahahaha. Udahlah nggak perlu tanya alasannya sebab itu sia-sia. Alesan paling mantep sih sebab susah bila nggak bekel sendiri, jajanan di kantin lebih menggoda. lol

Akhirnya saya mencoba cara paling gampang yaitu diet karbo alias memotong karbo. Saya hingga pesen bolak-balik sama JG bila bekelin makan siang itu nasinya dikurangin setengah sebab saya nggak menyusui lagi, nggak butuh kalori sebanyak itu lagi.

Sebenernya buat yang nanya kenapa saya kurus, itu sebab makan saya juga nggak jorok-jorok amat sih. Jajan gorengan nggak pernah, menggoreng sendiri di rumah pun jarang sekali. Snack berisi angin belaka atau biskuit gitu juga jaraaangg banget. Sarapan udah bertahun-tahun nggak pernah karbo, antara buah atau yogurt plus muesli. Makan siang dan makan malemnya itu loh yang suka nggak ketahan.

Ini bekal makan siang saya ahad lalu. NASINYA SEGITU HUHU padahal sebelum hamil mah nggak pernah habis nasi segitu. Plus tumis daging dan terong panggang ala-ala Tasty lol. Yang kecilnya itu yogurt tertutup muesli.



Ini bekal makan siang saya sekarang. Sarapan melon, nasi plus omelet tofu keju dan kembang kol kukus. Karbonya jadi setengah! Masih laper nggak tiba-tiba nasi berkurang setengah? Nggak dong sebab plus makan SOYJOY dua jam sebelum makan. Dan SOYJOY dimasukin microwave itu yummy banget gaes. ASLIIII.

Saya gres tau SOYJOY dapat dimasak dulu sebelum dimakan. Lah sebelumnya nggak ada yang pernah bilang atau ngasih tahu! Iseng pas buka bungkus kok di belakang ada keterangan cara penyajian. Dimasukin ke microwave katanya 10 detik. Dicoba masukin semenit terus saya lemes sebab enaknya kebangetan, kaya brownies loh serius. Coklatnya leleh.

Dan tentu saja sebelumnya saya meremehkan, apaan nih cuma sepotong kecil gini gue mana kenyang? Kemudian masukin microwave 2 kafe SOYJOY. Baru dimakan satu setengah aja ternyata udah kenyang banget. Kaprikornus satu aja cukup sih bila saya mah.


Terus pas kemarin dateng ke program Lunch with SOYJOY, hebat gizinya mbak Seala Septiani M.Gizi menjelaskan bila dalam satu hari bersama-sama insan dengan body mass index ideal (tidak kegemukan) hanya butuh karbohidrat sekitar 1,5 mangkok nasi sehari. Lebih dari itu sudah dapat menjadikan kegemukan dan diabetes loh. T_______T

Kaprikornus ya pilihannya yaitu makan siang dengan nasi setengah porsi plus makan malam dengan nasi satu porsi atau sebaliknya. Makan siang full satu porsi, makan malam setengah. Saya sih pilih makan siang setengah dan makan malam full sebab nggak tahu, lebih lapar malam daripada siang sih.

Tapi kan laper kak, bila makan nasinya sedikit?

Percayalah itu hanya sugestimu belaka, dek.

Iya faktor kebiasaan juga besar lengan berkuasa loh. JG buktinya, dulu bila makan nasinya niscaya dua porsi. Sekarang dapat banget satu porsi, berat badannya turun 13 kilogram dari pas nikah hingga sekarang.

Nikah kan harusnya bikin gemuk bila buat cowok? No, bila kau gemuk sehabis menikah itu bukan tanda bahagia, itu tandanya kau dan istri nggak dapat menjaga contoh makan dan kurang mengingatkan satu sama lain untuk hidup lebih sehat. :)

Dan yang dimakan sebelumnya juga besar lengan berkuasa loh sama porsi makan kita selanjutnya. Sarapan buah dan sarapan bubur misalnya, pas makan siang rasanya niscaya lebih lapar bila kita sarapan bubur. Ya sebab buah dicernanya pelan-pelan, jadi energinya muncul pelan-pelan. Beda sama bubur yang kalorinya tinggi, cepat jadi gula dalam darah, kesudahannya cepet bikin laper lagi.

Masih ragu untuk diet karbo?

Coba dulu dong ah. Dibantu SOYJOY 2 jam sebelum makan. SOYJOY ini terbuat dari kedelai yang dapat menjaga gula darah tetap stabil dan nafsu makan pun jadi berkurang. Makan nasi setengah pun tetap kenyang. Kedelai juga kaya serat dan protein, masakan yang kaya serat dicerna lebih santai oleh tubuh jadi nafsu makan pun kembali lebih lama. Gluten free juga loh!

Dan ternyata bukan cuma saya yang niat berubah hidup lebih sehat sehabis punya anak. Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter juga demikian. Mereka jadi hidup lebih sehat sehabis Bjorka lahir.

*Btw saya ngefans banget sama mereka hahaha. Selalu nggak sabar nonton YouTube Pesan untuk Bjorka plus follow banget Instagram mereka yang feed-nya bikin iri sebab fotonya bagus-bagus.*

Jangan lupa follow juga Instagram @Soyjoyid untuk info mengenai healthy lifestyle.

Yuk kurangi karbo dan hidup lebih sehat!

-ast-

Detail ►