Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri sassythursday-catcalling. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri sassythursday-catcalling. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

#Sassythursday: Catcalling



Iya, ini terinspirasi oleh post mas Arman Dhani di bawah soal pengalaman paling merendahkan yang dialami wanita di jalan. Membacanya saya sedih, duka sekali.



Hampir 5 tahun di Jakarta, saya tidak naik kereta, naik angkot pernah beberapa kali, naik Kopaja gres 2 kali. Iya sih naik TransJakarta dulu tapi bukan rutinitas (sesekali saja alasannya ialah kost deket kantor). Jarang sekali jalan sendirian, niscaya bersama sobat alasannya ialah saya penakut.

Baca punya Nahla:

Mungkin terakhir saya di-suit-suiti orang itu dikala Sekolah Menengan Atas alasannya ialah Sekolah Menengan Atas saya akrab pasar, catcalling jadi menyerupai sudah biasa. Malah terparah dikala ada exhibisionis pamer kemaluan di depan siswi-siswi yang lewat. Saya tidak di sana tapi teman-teman saya ketakutan sekali, mereka melapor pada guru.

Saya juga pernah mau pergi les berdua dengan sobat saya, wanita juga. Turun dari angkot, saya dan sobat saya masih harus berjalan sekitar 500 meter menuju tempat les. Padahal jalan ramai, tiba-tiba kami "dikepung" oleh mungkin sekitar 10 - 15 anak Sekolah Menengan Atas lain. Kami tidak kenal mereka, mereka bukan siswa tempat les kami.

Semua laki-laki. Mereka tidak menyentuh namun mereka berjalan bersama kami dan tertawa-tawa mengintimidasi. Mengobrol seolah kami tidak ada di tengah-tengah mereka.

Mereka benar-benar ada di sekeliling, jalan cepat pun tidak sanggup alasannya ialah beberapa orang sengaja berjalan lambat sangat akrab di depan kami. Pasrah, mau berlari pun sudah lemas duluan. Saya dan sobat saya saling menggandeng tangan kuat-kuat alasannya ialah sungguh takut sekali. Takut salah satu di antara kami ditarik pergi. 😣

Tapi menjelang tempat les yang sangat sangat ramai dan banyak orang yang kami kenal, mereka perlahan menjauh. Sampai jadinya tau-tau kami berjalan berdua lagi. Teman saya sudah hampir menangis, saya pun shock berat alasannya ialah tidak sanggup mencerna tadi itu maksudnya apa. Kenapa kami diperlakukan menyerupai itu?

Bertahun-tahun kemudian saya gres sadar bahwa oh mungkin mereka hanya iseng. Melihat dua wanita berjalan kemudian ingin menunjukkan power, ingin mengintimidasi. Entah apa yang didapat dengan melaksanakan hal tersebut. Bangga mungkin? Senang? 😕

Makara yah, pengalaman saya direndahkan di jalan sudah usang terjadinya. Karena kebetulan tempat rumah saya kini Islami sekali. Ada yang nongkrong di warung tapi berbaju koko dan sarung, sekadar mampir pulang salat di mesjid. Panitia 17 Agustusan pun dress code-nya tetap baju koko. Makara jikalau jalan sendirian, tidak ada yang catcalling juga.

Saya juga bertanya pada JG dan berdiskusi soal point of view beliau soal catcalling ini. Pertanyaan saya yang paling utama "kenapa harus suit-suitin cewek sih?". Kata JG "nggak tau ya, saya nggak pernah suit-suitin cewek di jalan tapi mungkin alasannya ialah mereka menganggap cewek yang lewat itu cantik."

Kemudian saya sebel banget alasannya ialah masa alasannya ialah elok doang sih! Dan JG tetep beropini "serius deh, jikalau nggak dianggap elok nggak akan dipanggil-panggil kok."

Duh tapi alasan "cantik" itu sungguh sangat sialan sekali alasannya ialah elok kan duduk perkara selera. Kalau itu alasannya pantas saja apapun bajunya, terbuka atau tidak, disuit-suitin mah tetep ya kan? Pantes jilbab sudah lebar, baju sudah longgar pun tetap disuit-suitin "assalamualaikum bu haji". 😠

Ada juga yang beralasan "ceweknya yang minta disuit-suitin" what! Itu serendah-rendahnya pria banget, beranggapan mereka sedemikian gampang tergodanya hanya alasannya ialah itu cewek dianggap cantik? Dan mereka berharap itu cewek gembira gitu disuit-suitin? Rendah sekali harga perempuan!

Makara harus bagaimana? Apa wanita harus menutup diri hingga wajah? NO! Laki-laki yang harus diajari menghargai perempuan.

Mungkin ini jadi terdengar klise alasannya ialah aneka macam yang bilang demikian kan, tapi memang benar! Kita terlalu sibuk meminta anak wanita kita menjaga diri hingga lupa bahwa anak pria kita harus diajari untuk menjaga perempuan. Untuk menghargainya, untuk tidak pernah merendahkannya.

Saya sendiri merasa demikian, mungkin alasannya ialah stigma yang terlalu berpengaruh menempel saya sering sekali berpikir "kayanya jikalau anak gue cewek, gue sanggup jantungan, untung anak gue laki." Karena saya berpikir jalanan sungguh tidak kondusif untuk perempuan.

Padahal punya anak laki-laki, peer besarnya ialah bagaimana beliau sanggup mengerti kiprahnya sebagai pria dan ini harus ditanamkan semenjak kecil. Bahwa tidak main garang dengan ibu, tapi boleh dengan appa. (main garang = gulat atau tindih-tindihan).

(Baca: Mengajarkan Gender pada Balita)

Yang paling penting juga adalah, bagaimana nanti Bebe harus melihat wanita equally. Dia dihentikan melihat wanita sebagai kaum kelas dua yang kerjanya hanya masak di rumah. Dia harus sanggup masak, harus sanggup melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah yang dulu selalu disebut sebagai "pekerjaan perempuan".

Cara terbaiknya ialah dengan memberi contoh. Sampai kini Bebe mengasosiasikan masak dan ke pasar itu ialah kiprah appa, bukan ibu. Dia tau ibu sanggup masak alasannya ialah sering main masak-masakan sama saya tapi jikalau ada orang masak beliau selalu bilang "masak menyerupai appa". Itu teladan yang paling kecil sekali.

Berikut-berikutnya ya saya selalu menekankan hal-hal apa yang dihentikan dilakukan pada perempuan. Selalu saya tes dengan nama teman-temannya di daycare, apakah si A perempuan? Apakah si B laki-laki? Dia mulai sanggup membedakan bahwa teman-temannya yang pria lebih suka lari-lari sementara temannya yang wanita lebih suka memeluk boneka. Hal-hal menyerupai itu.

Mengapa dari usia sekecil ini? Karena saya takut terlambat. Berita anak SD sudah mengerti memperkosa menyerupai itu sama sekali tidak masuk pada budi saya, tapi itu terang jadi alarm bahwa tidak perlu menunggu usia tertentu untuk mengajari anak pria menghargai anak perempuan.

(Baca: How are we gonna raise our kids?)

Kembali ke catcalling, sungguh saya tidak melihat solusi instan dan urusan ini. Pendidikan harus merata, pengangguran harus diberantas jadi tidak banyak yang nongkrong tidak terang di pinggir jalan. Pendekatan agama juga seharusnya sanggup menjaga.

Katanya sanggup dilaporkan ke polisi, oh tentu lapor saja sih bisa. Ditindaklanjuti tidak? Belum tentu, lha wong kecopetan atau kemalingan di tempat kos aja entah tidak lanjutnya bagaimana. Apalagi catcalling, dianggap serendah-rendahnya harassment. But still, it's a harassment.

Kita harus bagaimana? Ada yang punya ide? Atau ada yang mau bercerita pengalaman catcalling juga? Komen di bawah yaaa.

-ast-

BTW Nahla lagi ikut competition. Dia bikin video soal bagaimana hidupnya harus sanggup di-switch jadi 6 peran. NONTON YA! Makasih banget jikalau sekalian mau like, komen, dan share!

Detail ►

#Sassythursday: Year In Review





Jadi, nggak kerasa #SassyThursday udah hampir setahun! Posting pertama #SassyThursday itu di 14 Januari 2016, ngomongin Incess hahahaha.

Gue search di histori WhatsApp, pertama gue lempar inspirasi itu tanggal 29 Desember 2015. Setahun yang lalu, pas!

Iya jadi alasannya ialah ini Kamis terakhir di tahun  #SassyThursday: Year in Review 
Iya jadi alasannya ialah ini Kamis terakhir di tahun 2016, kami mau ngalor-ngidul aja deh dongeng #SassyThursday.

Baca versi Nahla:

Awalnya alasannya ialah gue menganggap Nahla itu unik lol. Unik lah ini anak nulisnya mirip-mirip kaya gue tapi point of views nya 7 tahun lebih muda. Kadang sotoy banget kadang wow keren. 😂😂😂

Sebelumnya nggak kebayang mau bikin apa, yang terperinci kami sama-sama tahu jikalau kami update banget seputar info dunia maya. Makara ya sesudah jutaan "apa ya apa ya apa ya" lahir lah #SassyThursday. Gue mau ada harinya dan kata 'sassy' nya inspirasi Nahla.

Sengaja ingin ada nama hari semoga orang mengingat. Langsung lah Nahla menggambar, gue kasih background, polkadot (tetep), tulisan, blablabla jadi!

#SassyThursday ini konsepnya beda dengan #FamilyTalk (yang berakhir pula tahun ini). Kalau #FamilyTalk itu kami membicarakan topik keluarga, parenting, dan relationship dari angle gue yang ibu bekerja, dan Isti yang ibu rumah tangga. Kalau #SassyThursday (next akan disebut sebagai ST) dibentuk justru alasannya ialah gue dan Nahla banyak tertarik hal yang sama.

Iya gue sama Nahla pemikirannya kadang terlalu sama it scares us sometimes lol. Tapi ternyata jikalau harus bedah topik pemikiran, kami nggak sama juga. Banyak bedanya. But yea, Nahla partner yang seru buat bahas informasi yang lagi hot. Kadang beliau terlalu meledak-ledak dan gue yang geleng-geleng doang hahahaha.

Nahla pernah komplain, "Kak, kenapa sih nulis ST suka pendek kaya kurang niat?"

Gue jawab, "MEMANG IYA HAHAHAHAHAHA."

Untuk ukuran gue yang kerja dan no mbak no nanny, dapat punya janji nulis aja udah cantik banget. Nulis ST itu biasanya gue pasang alarm jam 2-3 subuh. Nulis sejam kemudian bobo lagi hahahahahahaha.

Beda sama Nahla yang magrib udah dapat nulis alasannya ialah Mabi abis magrib itu tidur hingga pagi! Yah, si Bebe mah tidurnya aja gres jam 11 malem. Apa kabar nulis magrib?

Jadi ya harap maklum jikalau tulisannya kurang gigit atau kurang panjang. Karena nulis dini hari itu ngantuk banget sistaaaa!

😂😂😂

Oke jadi setahun ini kami menulis 47 postingan. 90% topik yang sedang hot, sisanya nulis apa aja deh yang dipengen. Dua (apa 3x ya nulis bareng sama Gesi dan Mba Windi). Biasanya jikalau keinget sesuatu pribadi chat Nahla atau sebaliknya. Atau malah kadang udah Rabu malem belum tau mau nulis apa. Karena topiknya harus dikuasai berdua kan. 😩😩😩

In the end jikalau gue nggak nguasain, risikonya nangkep topik aja. Kaya waktu Mario Teguh ini, gue nggak ngikutin blas. Nahla ngikutin banget. Ya udah gue ambil topik deh yang nyerempet MT.

Selama setahun ini kami mangkir beberapa kali, seinget gue sih gue failed sekali alasannya ialah apa gitu lupa. Terus kedua Mabi sakit. Ketiga ahad kemudian alasannya ialah LUPA HAHAHAHA. Sisanya sempurna waktu, Kamis jam 7 pagi! Yassss!

Dan kalian tau nggak sih jikalau gue dan Nahla nggak tau juga goresan pena satu sama lain sebelum publish? Makara kau hanya tukar link, schedule posting jam 7 pagi. Dan sama-sama baca satu sama lain ya besoknya juga. Makara nggak baca duluan gitu.

So far juga nggak pernah dapet komen macem-macem. Mungkin alasannya ialah gue nulisnya juga hati-hati. Namanya ngomongin orang atau topik hot, sensitif banget dan selalu ada dua sisi. Makara selalu gue pikir ulang, gue harus ambil angle apa nih? Malah terharu, alasannya ialah jikalau ST skip niscaya ada yang nanya di Twitter atau Facebook. ❤️

Dari sisi postingan, yang paling banyak dibaca ialah jeng jeng: LAMBE TURAH HAHAHAHAHAHAHAHHA. Astaga banget deh itu alasannya ialah Nahla ngikutin banget lambe-lambean sementara gue nggak follow satu pun. Nahla dari bilang "SERU TAU KAAKKK!" hingga nyerah nggak bilang apa-apa lagi. 😂😂😂

Di posisi dua dan tiga ada Kritik Tanpa Karya dan Catcalling  ST ini nggak dapat diduga deh mana yang rame, tampaknya yang baca itu lagi itu lagi alasannya ialah page views cenderung stabil. 

Gue kaya pengen memetakan, oh jikalau ngomongin orang niscaya lebih rame! Ternyata nggak juga. Postingan yang nggak ngomongin orang juga dapat rame-rame aja. Hahahaha. Auk bingung.

Btw saya jarang sekali sebut nama lhooo. Apalagi jikalau postingannya ada tendensi menjelekkan ybs, saya nggak sebut nama. Nggak tega. Tapi ya orang tau siapa yang dimaksud dari postingan Nahla lol. Karena Nahla sebut nama. Hahahaha.

Jadi ya, ST ngasih banyak buat blog
gue taun ini. Yang belum kesampaian ialah bikin giveaway. Belum kesampaian alasannya ialah galau hadiahnya apa. Make up? Nggak semua pembaca ST suka make up kan? Voucher belanja? Gadget? *brb cari sponsor*

Kasih komen di bawah ya untuk inspirasi giveaway. Kalau kalian mendadak punya inspirasi untuk next ST juga boleh tag gue atau Nahla dan beri ide-ide brilian kalian. Kalau cocok mungkin akan kami tulis di ST berikutnya.

Apalagi yaaaa?

Oiya rasanya punya partner kolab kaya Nahla? BIASA AJA. HAHAHAHAHAHAHA. Nggak lah, bahagia sekali alasannya ialah Nahla itu nyeimbangin gue yang kadang terlalu pake logika. Tahun ini gue sama Nahla diskusi banyak hal banget. Level CHAT SETIAP HARI BANGET SIS? Dari soal blog, YouTube, anak, dan terutama soal keping-keping kehidupan. 😂😂😂

Nahla be like "aku dianggap social climber nggak ya? huhuhuhuhu"

*cue lagu Panjat Sosial*

Karena Nahla merasa nobody terus tiba-tiba kolab sama gue. Sama Gesi dan Mba Windi yang notabene lebih senior di dunia blogging dan pembacanya lebih banyak. *congkak as usual*

Jawabannya: "ya nggak lah!"

Yang ngajak kolab aja gue, Nahla manjat apa? Hahahaha. Nahla kadang memang terlalu drama lolol. Dia memang #TeamMelankolis!

Tahun ini kami juga lagi semangat-semangatnya bikin video, meski hanya Nahla yang masih bertahan upload YouTube sekali seminggu. Subscribe to her channel!

Udah kali ya itu aja.

See you next year! Btw, posting ST mana yang paling kalian suka? Yang mau baca-baca lagi dapat ke tagnya ya: #SassyThursday.

*Plis komporin Nahla untuk bikin banner baru!*

-ast-

Detail ►