Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri karma-anak-laki-laki. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri karma-anak-laki-laki. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Karma Anak Laki-Laki


Kaprikornus waktu kecil saya benci anak laki-laki. Dari mulai Taman Kanak-kanak pokoknya saya sebel sama anak pria soalnya mereka nakal.

Ya soalnya saya anak baik-baik, taat aturan, nurut ibu guru, dan segala rupa. Sementara anak perjaka suka nggak mau diatur.

Belum lagi ibu saya melindungi saya dari gangguan anak pria dengan galak. Beliau berpesan dikala saya SD, jikalau ada anak pria yang berani menyingkap rok saya PUKUL! Pukul punggungnya! Lapor sama guru! Dan itu saya lakukan hahaha.

Bagus sih ya jadi saya diajari terbiasa menolak pelecehan semenjak kecil. Tapi di otak saya akhirnya anak pria itu pembangkang dan tidak perlu ditemani.

Ibu saya yang anaknya tiga wanita semua juga selalu bilang "duh kayanya ibu nggak mampu deh punya anak laki-laki, niscaya nanti susah diem blablabla". Kaprikornus di otak saya, anak pria itu menyebalkan hahaha.

Soalnya ibu saya 5 bersaudara cewek semua, saya 3 bersaudara cewek semua. JG 4 bersaudara 2 cewek 2 perjaka sih tapi logikanya banyakan anak cewek dong? Nenek saya juga cucunya 9 yang 3 cowok. Kan kaya seluruh gen lebih banyak wanita gitu.

KEMUDIAN HAMIL DAN USG. ANAK SAYA LAKI-LAKI.


Saya hingga melamun berhari-hari lol. Nggak pernah kebayang punya anak cowok. Siapin nama selalu nama perempuan, bahkan udah browsing baju aja baju-baju cewek. Sampai waktu berlalu dan pas lahir oh lucu juga anak cowok. Hahaha.

TAPI si Bebe melaksanakan semua hal yang persis dilakukan anak pria sahabat sekolah saya dulu. Hal-hal yang jikalau dulu saya liat, selalu saya judge sebagai "dih dasar anak nakal" atau "lebay banget sih, ga jelas".

Ternyata anak perjaka emang agak kurang terang ya mainannya HAHAHAHAHA. Iseng terus ... kurang terang aja gitu, kurang makna lol.

Apa aja?

Lari-larian dan panjat-panjat

KENAPA INI KENAPA? Kenapa harus lari-lari keliling ruangan tanpa tujuan? Kenapa harus memanjat semua yang dapat dipanjat? Kenapa harus lari-larian kemudian saling menabrakkan diri DAN KEMUDIAN KETAWA-KETAWA?

Perasaan saya waktu kecil nggak pernah lari-lari jikalau nggak ada tujuan. Lari jikalau udah kesiangan dateng ke sekolah. Nggak pernah panjat meja tanpa alasan. 😪

Jatuh-jatuhan

Ini juga. Anak perjaka itu nggak perlu jatuh tapi kemudian akal-akalan jatuh ditambah dua kali berguling lagi. Yaelah lebay amat. Kenapa harus akal-akalan jatuh? Kenapa harus jatuh jikalau bergotong-royong tidak jatuh? Kalau guling-guling di garasi kan bajunya jadi kotor.

Udah gitu pas ditanya "sakit nggak?" jawabnya "Aduh sakit! Berdarah!"

Padahal nggak berdarah sama sekali terus lempeng aja main lagi padahal sayanya suka takut beneran berdarah kaya kemarin itu huhu. 😩

Dorong-dorong

Si Bebe suka iseng dorong-dorong temennya. Kaprikornus ia jalan mundur akal-akalan nggak liat temennya ada di belakang terus temennya kedorong, kedorong, kedorong hingga mentok dinding. Kalau dorong anak perjaka lagi biasanya mereka sambil ketawa-tawa.

Tapi jikalau yang didorong anak cewek maka dalam hitungan ke 10 si anak cewek akan nangis, Bebe akan di-time out, dan kemudian Bebe yang nangis.

LAH YANG DULUAN DORONG SIAPA?

Tidak kalem

Iya sih anak wanita juga ada yang nggak kalem. Saya liat sendiri di daycare anak wanita itu terbagi dua. Ada yang sweet, main boneka, kalem, larang-larang anak lain berbuat keributan alias saya di zaman dulu. Ada juga yang sama aja kaya anak laki-laki.

Bebe? Bebe main mobil-mobilan aja #goals nya yakni si kendaraan beroda empat saling menabrak. Kaprikornus jikalau saya main mobil-mobilan sama dia, kami duduk berhadapan dengan jarak 1,5 meter. Saya pegang satu mobil, Bebe pegang satu mobil. Nanti ia kasih kode dan kami harus memajukan itu kendaraan beroda empat tapi ia dengan sengaja akan nabrakin kendaraan beroda empat ia ke kendaraan beroda empat saya.

NGGAK ADA YANG NGAJARIN! Dia cuma tahu arti sabung dan pribadi menganggap itu seru.

Kaprikornus ia nggak pernah bilang "main mobil-mobilan yuk ibu?" ia bilangnya "main tabrak-tabrakan yuk ibu?"

T_______T

Tembok rumah penggalan bawah udalah bocel semua sebab Bebe mainnya mobil-mobilan besi gitu. Mobil plastik mah seminggu dimainin juga patah semua.

Suatu hari di daycare.

Bebe: "Ibu salo buang kendaraan beroda empat ke kawasan sampah"

Ibu; "KENAPA DIBUANG?"

Bebe: "Soalnya rusak, bannya patah!"

T______T

Itu sebab mobilnya plastik jadi no more kendaraan beroda empat plastik!

Pernah juga lagi macet, Bebe duduk di carseat terus tiba-tiba di bilang "appa sabung aja kendaraan beroda empat itu" *tunjuk kendaraan beroda empat depan*

ASTAGA. SUPER WHAT.



Banyak gaya

Iya kebanyakan gaya banget deh. Anak-anak cewek nih main perosotan itu caranya naik tangga kemudian merosot. Bebe main perosotan itu naik tangga kemudian merosot kepala duluan kaya superman. Atau naiknya dari arah perosotannya. Kan licin yah. 😴

Duuhhh dulu kan waktu kecil jikalau saya liat anak kecil model gitu saya pribadi nggak mau temenin ia sebab itu kelakuan anak nakal. HAHAHAHAHA.

Roll depan

Ini hobi Bebe bulan ini banget nih. Roll depan lah kapan pun roll depan dapat dilakukan. Auk saya hingga pusing sendiri kenapa sih ini anak?

*

Padahal ya, saya juga nggak pernah bilang "anak pria harus kuat!" sebab ya anak wanita juga harus berpengaruh kan. Tapi si Bebe naturally ingin terlihat berpengaruh gitu, semacam ingin menunjukkan diri jikalau ia kuat. It's in their blood deh ya kayanya. lol

Saya juga nggak mengajarkan gender pada mainan jadi nggak pernah larang ia main boneka atau masak-masakan. Tapi tetep maunya main fisik atau main bola. Bagus juga sih soalnya jikalau nggak main fisik nanti kurang capek, nanti bobonya kurang nyenyak. Hahaha.

Dan meskipun suka pusing sendiri kenapa suka nggak terang banget, ini saya simpan dalam hati belaka. Nggak pernah juga saya larang Bebe sebab ngapain deh dilarang? Ini jadi materi ketawa-ketawa aja sama JG bahwa anak itu meski nggak dihentikan atau diarahkan, mereka sebenernya tau mau mereka apa. Betapa juga Bebe itu selalu dapat bikin keadaan apapun jadi seru, padahal berdasarkan kita mah krik krik banget lol. Anak kecil belum harus mikirin bayar listrik sih! 💆

Serunya punya anak perjaka adalah, manjain ibunya banget hahahaha. Cium ibu selalu mau, cium appa belum tentu. Cium dan peluk ibu nggak diminta pun suka tiba-tiba cium dan peluk. Kalau digendong ia suka nggak tega gitu sama saya jadi maunya gendong appa aja "kasian ibu berat" huhuhu luv. 💖

Dan saya juga gres sadar kenapa saya nggak dikasih anak perempuan. Mungkin sebab saya akan jadi sangat boros. Sampai kini aja gatelan banget liat perintilan belum dewasa cewek. Belum lagi urusan Little Pony dan Barbie HAHAHAHA.

Sampai kini saya dapat menahan diri nggak beli Little Pony banyak-banyak sebab duh buat apa? Di kubikel kantor udah ada beberapa. Coba jikalau anaknya cewek, niscaya alesan aja akhirnya lol. Mana dari kemarin saya kepikiran pengen banget ini. Untung nggak punya anak cewek!


Anak perjaka kan enak, dikasih bola bahagia, bola kan 2 aja cukup, lah boneka little pony? Harus punya semua huruf dong ya kan? 😂

Tambahan sehabis baca komen: IYA BEBE JUGA SUKA FROZEN LIKE SUKA BANGET. LOL

PS: Tidak terima saran dan komentar anak kedua aja semoga dapet anak cewek. Satu aja saya kurus kering begini hahahaha.

-ast-

Detail ►

Mendefinisikan Nakal


Bulan kemudian saya belanja bulanan di Bandung. Pringles lagi diskon buy 1 get 1 free. Ini pertama kali Bebe makan cemilan model begini, biasanya beliau makan mentok biskuit doang. Coklat dan permen belum pernah makan. Excited dong Bebe.

JG antri di kasir, saya ambillah itu Pringles dan ajak Bebe duduk di dingklik depan supermarketnya. Di dingklik itu ada anak umur 4 tahunan bangun di kursi, bersama wanita setengah baya yang saya duga neneknya. Ternyata benar,

*Ah elah mau bilang anak umur 4 tahun duduk sama neneknya aja ribet lol*

Karena Bebe excited ingin makan, Bebe kalem. Dia elok sekali. Nggak lari-lari atau apa. Si nenek itu ngeliatin kami terus hingga kesannya nyeletuk.

"Berapa tahun ini neng? Meni (kok) santai gitu, ini mah nakal," katanya sambil menunjuk sang cucu.

NAKAL. INI MAH NAKAL. SI CUCU DIBILANG NAKAL.

T________T

na.kal
[a] (1) suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dsb, terutama bagi anak-anak) (2) jelek kelakuan (lacur dsb) - source kbbi

Saya jawab, "Dua tahun setengah bu, badung kenapa emangnya?"

"Ya ini naik-naik kursi, jika di rumah duh nggak mau diem. Blablabla," si ibu full curhat mode-nya diaktifkan.

Yang ada di otak saya cuma satu. Anak naik kursi dibilang nakal. Anak lari-larian dibilang nakal. Kok duka sekali.

T________T

Apa definisi nakal?

Dulu, ibarat yang saya ceritakan di postingan Karma Anak Laki-laki ini definisi badung saya memang ibarat itu. Tapi kan itu waktu saya kecil, sehabis punya anak sendiri, ya berubah lah. Kok tega banget bilang anak sendiri nakal?

Kalau menjudge anak sendiri nakal, apalagi masih balita, apa yang sudah kita lakukan sebagai orangtua? Karena berdasarkan saya, badung pada balita itu problem contoh pikir sebagai orangtua.

Nakal itu judge yang parah sih berdasarkan saya. Karena anak balita bukan tidak mau berdasarkan tapi memang tidak mengerti bahwa ia HARUS menurut. Maka ia harus diberi pengertian, bukan dilabeli nakal. Karena melabeli badung pada balita itu nggak ada gunanya.

Oh wait, kayanya memberi label badung pada semua orang itu nggak ada gunanya. Cewek badung dan pemuda badung aja definisinya nggak sama. Hih.

(Baca: Bebe Umur 2 Tahun itu Bikin Pusing!)

Karena si anak dilabeli badung kemudian apa? Lalu kita stres sebab merasa punya anak nakal. Padahal yang pertama kali bilang si anak badung itu siapa? Kita sendiri.

Bebe jauh dari kalem. Tapi jika beliau naik kursi ya dijaga aja biar tidak jatuh. Kalau memang ancaman yang diberi tahu jika itu bahaya, nanti Bebe jatuh. Kalau marah? Diamkan. Kalau kita kalah sebab beliau marah? Kita yang gagal.

Iya kita yang gagal. Kita memberi kesempatan pada si anak untuk menunjukkan bahwa kita lemah dan kurang tegas. Padahal balita butuh sosok yang tegas, sosok yang beliau percaya. Dengan tegas beliau nggak akan benci sama kita kok. Kalau udah terlanjur gagal? Masih ada kesempatan.

Besok lagi juga anak akan melaksanakan hal yang kita rasa salah kok, dijamin. Makara orangtua kan proses seumur hidup, nggak mungkin mulus terus. Sesekali gagal tapi tolonglah jadikan pelajaran. *ngomong sama diri sendiri*. Bukannya jadi menyalahkan si anak dengan bilang "ini anak nakal".

Lebih parahnya lagi membandingkan dengan anak orang lain. Bebe dianggap santai sebab duduk, si cucu dianggap badung sebab bangun di kursi. Kenapa beliau sungguh yakin jika Bebe tidak pernah naik kursi? Dijadikan perbandingan itu menyakitkan, saya eksklusif kebayang ibu si anak.

Ibu si anak mungkin hidupnya tertekan sebab ibunya sendiri mengkritik cucunya sebagai cucu yang nakal. Sedih. :(

(Baca: Tips Menangani Anak Tantrum di Tempat Umum)

Kalau anak sudah usia SD atau Sekolah Menengah Pertama sih berdasarkan saya sebab definisi "nakal" nya sudah dapat dalam level mengganggu ketertiban umum. Pernah saya lagi makan indomie di warung deket kostan dulu, dan tiba-tiba anak empat anak SD pake seragam pramuka mengobrol di depan warung, mereka membuka tas, DAN MEMINDAHKAN CELURIT. Dari tas si anak satu ke tas anak lain.

ANAK SD. MEMINDAHKAN CELURIT. Si ibu warung eksklusif melempar belum dewasa itu dengan kursi plastik dan mengusirnya. Mereka diancam biar tidak main lagi ke kawasan situ. Mereka kabur terbirit-birit.

Oke jika level ibarat itu gres dapat dibilang badung sih. Meskipun tetep pertanyaannya mendasarnya "orangtuanya ke mana? kenapa dapat mereka begitu?" Kadang orang harus dibekali otak dulu sebelum memutuskan untuk punya anak.

Ya tetep, problemnya di orangtua.

Apa definisi badung buat kalian?

Tolong jangan bilang badung pada balita ya sebab kasihan. :(((((

-ast-

Detail ►