Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri anak-yang-jago-kandang. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri anak-yang-jago-kandang. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Anak Yang Andal Kandang

Saya sering, sering banget banget banget (kalau kata Bebe yang lagi seneng mengulang kata 'banget' hingga 3-4 kali) denger ibu yang bilang "anakku andal kandang, di rumah berisik, di luar rumah pemalu". Akrab banget saya sih dengan keluhan semacam itu.


Ngeluh ya alasannya ialah kok jikalau di rumah si anak super motah (motah apaan sih bahasa Indonesianya) tapi begitu keluar rumah disuruh salim sama temen ibunya aja eksklusif sembunyi malu-malu. Langsung jadi anak kalem, jalan dapat pelan, padahal di rumah ke mana-mana harus banget lari.

Kok dapat begitu?

Pertama yang harus diinget sih ya, jangan melabeli anak dengan "jago kandang" atau "pemalu" di depan anaknya. Karena ya negatif aja sih. Kalau misal Xylo disuruh salim terus beliau malah sembunyi malu-malu, saya biasanya pasang tubuh aja jawab mewakili "masih ngantuk nih tante" atau jikalau kebetulan orangnya memang gres pertama ketemu, bilang aja "maaf ya tante, Xylo nggak boleh ngobrol sama strangers".

Kedua, kita harus tahu dulu JUGA jikalau anak ya kaya orang dewasa. Emang SEMUA orang cukup umur mau eksklusif juga gitu kenal bersahabat sama orang? Nggak juga kan. Ya anak kecil juga sama.

Duh gemes pengen nulis soal anak kecil vs orang cukup umur TAPI KUSIBUK BANGET GEEENGSSSS. PADAT MERAYAP HUHU. Ini aja disempet-sempetin banget nulis sesudah seharian liputan.

Kaprikornus jikalau berdasarkan mbak Anna Surti Ariani atau lebih ikrib disapa mbak Nina (psikolog ngetop lho ini saya sering ketemu … di talkshow parenting HAHAHAHAHA), anak punya 3 tipe temperamen.

1. Easy Going: ini tipe anak YANG NGGAK DITANYA AJA NANYA KITA DULUAN. Bisa lucu dapat nyebelin, aduh kenapa saya men-judge anak lain MAAF YA HAHA. Ya soalnya saya tipe yang selalu jawab pertanyaan anak gitu kan. Kalau anak sendiri ya saya sabar banget jawab dan nggak pernah nyuruh beliau diem. Tapi anak orang kadang suka males jawab tapi kok ya kasian. -______-

Intinya anak tipe ini ialah anak yang gampang akrab sama orang. Praktis bersosialisasi, nggak malu, cenderung banya mulut baik di rumah maupun di kawasan asing.

2. Slow to warm up: ini tipe anak yang butuh waktu untuk kenal sama orang. Biasanya anak tipe ini observer banget nih. Dia mau perhatiin dulu kira-kira mau nggak ya main sama anak lain? Apa saya mau main sendiri aja ya? Ini anak baik nggak ya?

Anak tipe ini sebaiknya dibiasakan di banyak sekali lingkungan aja. Meskipun mungkin nggak akan ngubah beliau jadi easy going, tapi minimal beliau tahu ada banyak sekali lingkungan selain rumah.

3. Difficult
: alias introvert nih jikalau udah gedean. Jangan dimarahin yaaaa! Posisikan diri sebagai orang cukup umur introvert, capek juga kan jikalau dipaksa ngobrol terus.

(Lengkapnya ada di artikel ini: Strategi Menghadapi Anak Pemalu)

Pemalu juga bukan berarti nggak percaya diri lho. Nah ini saya juga masih harus rada mikirin alasannya ialah si Bebe itu bersama-sama jikalau ke anak lain beliau easy going. Kalau di playground atau lagi sama-sama nunggu, beliau dapat dengan praktis colek anak lain terus main sama-sama.

Apalagi jikalau anaknya easy going juga. Nama boleh nggak tau, tapi akrabnya kaya udah temenan 10 tahun. Main bareng dengan bahagia.

Segampang itu.

Tapi jikalau ke orang cukup umur beliau agak susah percaya. Sama Gesi yang udah berkali-kali ketemu aja kadang nggak eksklusif mau jawab jikalau ditanya. DAN SATU LAGI, beliau nggak suka tampil di depan umum.

Nyanyi di depan kelas atau pimpin doa makan di sekolah beliau suka nggak mau. Sampai kini tiap malem sebelum tidur, beliau harus pimpin doa tidur pake kata-kata di sekolah. Kata-katanya "ayo teman-teman, mari kita berdoa" gitu doang. Terus suatu hari beliau lapor "ibu, saya tadi pimpin doa loh di sekolah".

WAAHHH IBU BANGGA! Tapi ya udah sekali doang itu. Berikutnya nggak mau lagi dengan alasan "kan udah pernah".

Tapi saya juga waktu kecil nggak mau lho! Nggak tau kenapa. Saya tipe yang pede ngacungin tangan jawab pertanyaan ke depan, tapi jikalau disuruh nyanyi atau tampil gitu naaayyyy. OGAH. Entah kenapa mungkin nggak punya jiwa artis waktu kecil.
'

WAKTU KECIL LOH YA. Sekarang disuruh talkshow aja seneng bener HAHAHAHA *KODE SUMPAH SIAPA TAU ADA MAU AJAK TALKSHOW*

(Baca juga goresan pena saya setahun lalu: Anak Daycare Gampang Bersosialisasi? NGGAK JUGA!)

Kaprikornus udahan judge anak sebagai anak andal sangkar dong buibu! Kenali tipe anak dan biasakan dengan banyak sekali lingkungan.

Gitu aja sih.

SEMOGA BERGUNA YAAAA. See you!

-ast-

Detail ►

Bebe Anak Pemberani

Seperti yang mungkin sudah kalian tahu, Bebe yaitu anak yang slow to warm up. Digabungkan dengan ia yang selalu diberi pilihan semenjak kecil, ia cenderung “semau-maunya” sendiri.



Tentang banyak sekali tipe anak, sanggup dibaca di sini ya! Anak Jago Kandang KLIK!

Iya, Bebe benci bila disuruh-suruh alasannya ia maunya disuruh milih. Yaiya bila di rumah sih baiklah aja disuruh milih, lha di sekolah? Di sekolah ia semau-maunya sendiri terus ibu mulai pusing lol.

Ibu pusing aja alasannya pilih material itu-itu mulu, nggak pernah mau ganti. Nggak pernah mau disuruh nyanyi ke depan, nggak pernah mau pimpin doa, nggak pernah mau acungin tangan untuk jawab pertanyaan.

(Baca di sini: Bebe sanggup mengambil keputusan alasannya selalu diberi pilihan)

Karena pemalu? Yaaa, ada juga alasan itu, tapi alasan lainnya adalah, “dih apaan sih nyuruh-nyuruh” gitu atau “ngapain sih nanya-nanya”. Tau dari mana?

Suatu hari, miss jelasin soal bumi. Udah gitu di simpulan kelas ada semacam pengulangan pelajaran lah gitu ya, miss nanya ke belum dewasa soal apa yang dipelajari tadi. Ini ngomongnya nggak perlu ke depan lho, cuma ditanya di daerah duduk masing-masing. Bebe nggak mau jawab, di report kesudahannya tertulis bila ia nggak mau jawab.

Sampai rumah saya tanya, kenapa sih memangnya nggak mau jawab? DIA BILANG APA?

“Miss kan udah tau jawabannya, ibu. Kenapa sih miss tanya-tanya aku?”



HAHAHAHAHAHA. Rese si Bebe mah ih. Akhirnya di kantor saya sama JG sepakat untuk bikin ia lebih berani. Minimal berani bilang untuk beli-beli lah. Bebe tuh beraninya cuma mentok bilang “terima kasih” doang ke orang.

Kalau disuruh beli-beli sendiri itu nggak berani dia. Ditanya sama security apartemen aja nggak mau jawab. Wajar sih alasannya orang absurd kan tapi tetep aja kadang kami suka risih alasannya duuhhh ayo berani sedikit dong, Be! Kan ada ibu dan appa juga!

Takut nggak punya anak yang semau-maunya? NGGAK SIH. Karena bila sama peraturan mah Bebe nurut banget, jadi nggak khawatir soal ia akan seenaknya. Cuma khawatirnya, pas tes masuk SD, ia nggak mau jawab pertanyaan! Gila panik nggak sih. -______-

(Baca: Pentingnya Rutinitas dan Peraturan untuk Balita)

Nah waktu itu, kondisinya kami udah beli tiket Legoland, udah siap berangkat tapi belum ngasih tau Bebe. Nah kesudahannya urusan Legoland ini dibikin challenge buat Bebe dalam misi “Bebe Anak Pemberani”.

Challenge-nya kaya gini:

1. Bebe harus melaksanakan hal “berani” menyerupai nyanyi di depan kelas atau jawab pertanyaan miss atau pimpin doa atau apapun yang biasanya ia nggak berani lakukan.

2. Bebe harus jawab pertanyaan security apartemen (yang ramah-ramah amat sihhhh lol).

3. Bebe harus berani pesen makanan sendiri, bilang terima kasih sendiri, dll.

4. Ya pada dasarnya hal-hal “pemberani” harus dilakukan dan setiap hal berani dilakukan, Bebe akan sanggup satu poin. Kami catat poinnya.


Alasannya, nanti di Legoland, akan banyak orang tanya Bebe umurnya berapa, namanya siapa, dll kan mau bikin SIM? Kalau nggak sanggup jawab umurnya berapa, nggak akan sanggup naik rides. Dia sepakat sama challenge ini yeay!

Total poin disepakati sama Bebe, saya tanya Bebe maunya total poin berapa? Bebe jawab 31 HAHAHAHA Saya pikir ia bakalan jawab 10 gitu. Ya udah deal, Bebe harus ngumpulin poin 31 biji atau kami nggak jadi ke Legoland. Wow, deg-degan!

(Cerita Legoland di sini ya: Seharian di Legoland Malaysia)

Hadiah plusnya adalah, bila Bebe pemberani, nanti Bebe boleh pinjem kamera GoPro appa buat main foto-fotoan. Gara-garanya Bebe minjem-minjemin terus mirrorless saya dan YA TAKUT RUSAK LAH.

Ternyata sanggup dong ngumpulin poin. Tiap hari, tiap dijemput ia update ke appa, “appa hari ini saya jawab pertanyaan miss sama nyanyi di depan, saya dapet 2 poin ya appa!” Terus terus terus hingga kesudahannya nyampelah 31!

Pas GoPro-nya dikasih, Bebenya nggak semangat huhu sedih. Sebabnya kan ini GoPro Hero 3+ ya, belum ada layarnya jadi foto-fotonya kurang seru. Ya udah abis itu dibeliin kamera deh. Kamera anak, yang tahan air dan tahan banting dari Nikon, serinya W100. Nanti saya review terpisah deh kamera ini soalnya luv!

Apakah abis itu Bebe jadi anak pemberani? LUMAYAN!

Iya tidak mengecewakan alasannya tetep nggak sepemberani waktu lagi ngumpulin poin, cuma tetep lebih berani dari sebelumnya. Udah maulah jawab-jawab pertanyaan.

LALU KAMI NAIK KELAS.

Sebelumnya ia bila beli-beli bilang sendiri TAPI DITEMENIN KAN. Kemarin dicoba nih, di foodcourt Bebe pengen french fries. Setelah bayar, saya dan JG beli yang lain, french friesnya belum mateng.

Nah, kami minta Bebe ambil sendiri ke boothnya, jaraknya cuma sekitar 5 meter dan daerah kami duduk. Alhamdulillah ya, 40 menit kali Bebe maju mundur nangis, maju mundur nangis alasannya nggak mau ambil sendiri.

Saya peluk, saya bilang “iya ibu tau kau takut, tapi dicoba dong ambil sendiri. Tantenya nggak akan murka atau nanya-nanya kok”. Terus ia jalan lagi. Udah setengah jalan BALIK LAGI DONG. Terus jalan lagi, udah tinggal selangkah, BALIK LAGI JUGA. Setakut itu ngambil french fries hahaha.

Appa lelah, dan bilang “liat udah jam segini, bila kau nggak ambil nanti tempatnya tutup dan ya udah kau nggak makan french friesnya”.

Terus ia minta anter zzz. Saya anter hingga depan booth tapi sembunyi di balik banner GoPay (HALAH). Setelah maju mundur berapa kali, kesudahannya Bebe ambil, seneng banget diaaaa. Mukanya bangga.

Kalau anak kalian termasuk anak yang “easy” ini niscaya bukan pencapaian apa-apa. Tapi bagi anak slow to warm up atau bahkan difficult, ini pencapaian banget jadi jangan lupa dipuji.

Begitulah! Mungkin sanggup jadi pandangan gres rewards buat anaknya. Oiya, saya nggak sering-sering kasih rewards lho ya. Secukupnya aja. Pembahasan rewards ini udah ada di highlight Instagram dan mungkin nanti akan ditulis versi lengkapnya di blog.

Selamat weekend!


-ast-

Detail ►