Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 212. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 212. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Hal-Hal Yang Aku Pelajari Dari Agresi 212

foto: Republika

Ya, dari agresi 212 kemarin itu saya berguru banyak. Banyak sekali. Hal positif dan hal negatif yang jadi pengingat diri sendiri.

Sebelum agresi pertama 411, saya banyak cincong pada orang yang tetap pada pendirian jikalau agresi ini murni bela agama. Saya keukeuh itu bullshit, agresi itu politis.

Baru di 212 kemarin saya melihat mereka memang membela agama. Minimal tidak ada yang terlihat di kamera TV teriak "bunuh Ahok". Orang-orang yang berkumpul ini membela kepercayaannya.

Baca punya Nahla: 212
dan punya mba Windi: Catatan Aksi Bela Islam 212

Ini hal-hal yang saya pelajari dari agresi 212 kemarin:

1. Aksi sanggup berjalan hening alasannya yakni tujuannya baik


Ya, sebagian besar tiba dengan tujuan zikir, doa, dan salat Jumat bersama. Masa mau bilang tidak baik. Banyak teman yang ikut dengan alasan "kapan lagi salat dengan jamaah sebanyak itu" atau "serasa sedang umroh alasannya yakni berkumpul dan berjalan dengan sesama muslim dalam jumlah banyak".

Whoa saya gres terpikir hingga ke sana. Seperti umroh, mungkin iya juga. Padahal di Jakarta, Jakarta rasa Mekkah.

2. Rumput aman, Monas bebas sampah

Katanya saling mengingatkan ya untuk tidak membuang sampah dan tidak menginjak rumput. Terharu sekali. Kalau diaplikasikan pada hidup sehari-hari niscaya Jakarta rapi. Soalnya saya sering berantem sama orang gara-gara orang buang sampah sembarangan huuuu. 👎🏻

3. Orang baik itu masih banyak

Ada seorang bapak renta yang hilang kemudian ditemukan. Pedagang memberi dagangannya gratis. Sungguh berbuat baik sanggup dengan cara apa saja. 😊

4. Tidak semua orang sanggup berlaku adil

Begini, ketika agresi siang 411 hening ada yang tetap merusuh dengan berteriak "bunuh Ahok" ya akui sajalah bahwa ketika itu memang tidak sedamai itu. Bahwa itu menciptakan takut banyak orang. Mungkin alasannya yakni tujuannya kurang jelas? Datang kemudian apa? Kalau kemarin kan jelas, tiba untuk salat berjamaah dan doa bersama.

Sebaliknya juga ketika agresi 212 damai, ya akui juga dong damai. Ada beberapa teman yang keukeuh mencari-cari kesalahan. Dan hanya share jelek-jeleknya saja.

Saya jadi gemes sendiri sama orang-orang model begini. Saya masih tidak oke aksi, tapi kenyataannya hening kok. Masa mau maksa-maksa tidak damai.

Catcalling? Yah, regardless agamanya apa, cowok-cowok di Indonesia emang hobi amat catcalling. 😭

Cuma emang miris sih jikalau tujuan mau zikir dan doa tapi di jalan catcalling cewek. 😪

5. Jangan mengabaikan fakta dan logika

Ya, mungkin terbawa euforia. Tapi tidak lantas menjelekkan media yang menyebut penerima agresi hanya 1juta misalnya. Itu tidak asal hitung loh, ada metodenya. Keukeuh 7juta tapi ditanya cara menghitungnya gimana malah pribadi emosi "situ ga ikut kan ga usah iri dengki begini lah!"

Lha. Logikanya nggak sampai. Bukan saya yang bikin status jadi saya speechless sama yang komen. Mau ikut komen tapi ah sudahlah.

Kalau memang ikut dan merasa di sana banyak orang, tidak usahlah pedulikan angka. Kalau mau peduli angka, ya harus peduli juga cara menghitungnya. Angka kan ilmu pasti.

6. Sombong itu macam-macam modelnya

Sebagai orang yang sering dibilang congkak oleh Nahla, saya merasa kesombongan saya nggak ada apa-apanya dibanding orang-orang ini. Hahaha. Ya apaan sombong saya cuma level 2 tahun 2 juta views buat blog. Hampir nggak pernah nulis status soal blog, sekalinya bikin pribadi dicap congkak. 😂

Ada yang menulis kurang lebih begini "ah agresi kemarin biasa saja, tidak istimewa, mengumpulkan massa atas nama agama itu tidak perlu dibanggakan alasannya yakni sering terjadi di aneka macam negara dan aneka macam agama." Kemudian dia dibully.

Ya mau nggak gembira juga silakan sih, terserah deh. 😂 Tapi jikalau ada orang bangga, ya semoga juga. Orang kan punya pendapat masing-masing.

Ada juga yang menulis jikalau ratusan ribu orang tiba untuk istigosah itu sudah biasa. Dia menyebut satu kota di mana orang memang rutin tiba berbondong-bondong untuk berdoa bersama. Mereka tidak perlu liputan media juga tidak perlu pamer apalagi hingga foto-foto kemudian di-share di sosmed.

Masnyaaaa, masa ke Monas terus nggak foto-foto. Ke Monas dan foto itu mandatory. Ini nggak sarkas ini beneran. Ya kan? 95% orang yang pertama kali ke Monas niscaya foto lah. Monas kan ikonik.

7. Polisi sanggup juga menarik simpati

Bukan, bukan urusan polisi ganteng. Tapi cara mereka menarik simpati dengan menggunakan juga peci putih. Semua polwan berjilbab rapi. 👍🏻

8. Saya lupa jikalau paspampres itu tentara

Hahahaha yang ini bodoh. Abis paspampres Jokowi kan SELALU pake batik ya, sama kaya ajun biasa. Maksudnya ajun yang lulusan IPDN gitu bukan tentara.

Kemarin pake seragam tentara uhwoowww. Kaprikornus terasa jikalau Jokowi presiden. Biasanya nggak kerasa hahaha. Ya memang dia nggak mau kaya presiden sih, malah Syahrini yang di jalan pake dikawal motor bersirine, Jokowi dan keluarga nggak pernah. 😪

9. Jokowi masih disayang banyak orang

Banyak ibu-ibu yang saya pikir anti Jokowi (karena dia antek Cina 😪) ternyata ikut mengunggah foto Jokowi dengan caption "presidenku". 😍

Dan itu banyaaakkkk. Nggak cuma di Facebook tapi juga di Instagram. Luvvvvv. ❤️

10. Media harus melindungi pekerjanya

Sebagai pekerja media saya murung banget liat video wartawan dilecehkan. 😭

Bukan salah dia loh beneran jikalau medianya nggak berimbang. Yang di lapangan kan berangkat liputan dan meliput apa menurut aba-aba di kantor. 😭

Iya media banyak yang tidak berimbang, tapi tidak lantas membenarkan pelecehan wartawan dengan "salah sendiri beritanya ga imbang!" Melecehkan wartawan sama tidak benarnya dengan menciptakan informasi tidak berimbang.

Btw soal media tidak imbang, jikalau TV memang susah krosceknya ya, tapi jikalau media online kan gampang. Orang kini simpel tuduh, apaan nih media ga berimbang padahal gres baca satu berita.

Woy, search dulu kali informasi yang lain. 😩

Karena informasi kan ditulis berdasar konteks. Misal sedang menulis informasi Ridwan Kamil sanggup penghargaan apa gitu, kan tidak nyambung jikalau ditambah background Bandung banjir.

Tapi bukan berarti tidak imbang kan? Kecuali ketika Bandung banjir tidak diberitakan. Kaprikornus jangan terlalu simpel judge media tidak imbang.

Yang tidak imbang itu yang konsisten share informasi hoax dan menjelek-jelekkan orang terus. Mereka bahkan bukan pers, mau dilaporkan ke dewan pers juga tidak terang forum yang menaungi apa, apalagi ngomong kode etik jurnalistik, JAUH. 😪

Itu aja sih.

*

Saya bersyukur aksinya hening jadi sanggup pulang cepat alasannya yakni jalanan kosong sekali. 😊

Saya tentu masih percaya ada pemeran politik ikut menunggangi tapi mereka memang tidak peduli. Orang-orang ini tiba dan berkumpul, membela apa yang mereka imani apa yang mereka percaya. Urusan politik bukan urusan mereka, jikalau pun ditunggangi semoga Tuhan yang balas. Setidaknya mereka berpikir demikian dan itu cukup. 😊

-ast-

Detail ►

Review Kulina, Katering Tanpa Ribet

Review katering Kulina atau @kulinaid, website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat!

 website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat Review Kulina, Katering Tanpa Ribet

Hola!

Senin ini saya mau review daerah katering. Yes, sebab JG udah nggak sanggup masak buat makan malem, kami sudah usang sekali katering. Kateringnya makan siang, diantar ke kantor tapi dibawa pulang untuk makan malem.

Soalnya gini, kami hingga rumah paling cepat itu jam 7. Kalau harus masak dulu gres makan jam berapa kan lapar. Saya dan JG jikalau lapar cranky nanti marah-marah nanti keharmonisan rumah tangga terganggu jadi ya udalah katering aja. 😂

Nah saya udah langganan Kulina ini semenjak Oktober 2016 jadi bulan ini bulan ke-4. Cuma galau ini mau lanjut apa nggak, kenapa? Baca hingga selesai hahaha.

Apa itu Kulina?

Kulina.id yaitu website katering. Bukan katering sehat sebab ia nggak masak. Bukan juga macam Black Garlic gitu yang cuma jual bahan.

Kulina ini website doang, mengumpulkan resto-resto (dan warung/katering rumahan, maybe nggak tau juga sih level kateringnya gimana) terus dikategorikan menurut lokasi pengantaran. CEO nya yang dulu albumnya viral di Facebook itu loh yang bikin bekal makan siang buat anaknya terus jadi di-share ibu-ibu buat wangsit bekal sekolah.

(Baca: Tips Survive di Jakarta Tanpa ART dan Nanny untuk Ibu Bekerja)

Kembali ke website Kulina, misal saya lokasi Palmerah, saya selalu dapet katering yang sama Oey Catering dan Rose Catering. Nah Kulina kolaborasi dengan kurir, pakenya Ninja ... aduh ninja apa sih namanya ninja kurir itu? Ninja Xpress ya jikalau nggak salah.

Jadi konsepnya gini:

1. Saya sign up di website Kulina, pilih paket, dan pilih lokasi pengantaran. Menu untuk 2 ahad ke depan akan pribadi terlihat (untuk box tidak sanggup pilih menu).
2. Saya bayar melalui bank transfer atau kartu kredit.
3. Di hari H, ninja kurir mengambil pesanan saya di daerah katering.
4. Ninja mengantarkan katering saya ke kantor sebelum jam makan siang. Semua sudah pakai box Kulina dan dikasih sendok. Bisa banget buat makan di kendaraan beroda empat pas macet.
5. Ada notif via sms ketika ninja sudah ambil pesanan dan otw menuju kantor.

Setiap hari Kulina mengirim notifikasi via email untuk pengingat sajian hari ini dan besok, tidak sreg dengan sajian besok? Klik 'lewati' di email itu sebelum jam 3 sore dan besok kateringnya nggak akan antar. Diganti ke hari berikutnya dengan sajian hari berikutnya tentu saja.

Lewati sekaligus banyak juga bisa. Waktu libur Natal dan Tahun Baru saya cuti seminggu tapi masih punya sisa langganan, tinggal masuk ke profile kita di website dan klik lewati di tanggal-tanggal yang ingin kita lewati.

Beres. Simpel ya?

Saya pilihnya katering box basic, well yang paling murah lah. Lagi dulu cuma adanya ini doang, kini sih ada yang box deluxe. Untuk berdua itu Rp 25ribu per box. Kalau berlima cuma Rp 20ribu per box. Makin banyak makin murah.


Dia sanggup juga untuk pesen prasmanan atau program besar lain ibarat gathering di kantor atau program keluarga. Tinggal pilih paketnya aja.

Saya langganan nggak pernah sebulan full. Mingguan atau dua mingguan, semoga ada alasan makan di luar pulang kantor lol. Ya jadi nggak terus-terusan katering semoga nggak bosan. Jeda satu dua hari makan di luar gres lanjut lagi Kulina.

Makanannya gimana?

Nah ini ia yang bikin galau. Waktu awal itu lezat banget! Enak banget level terharu sanggup katering segampang itu, seenak itu, dengan harga semurah itu. Menunya pun SELALU lengkap nasi, sayur, daging ayam/sapi/seafood, dan satu perhiasan (tahu/tempe/gorengan lain).

 website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat Review Kulina, Katering Tanpa Ribet
menu lama, banyak, nasi dan 3 menu
 website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat Review Kulina, Katering Tanpa Ribet
menu lama: udang dan telor puyuh gaes! kolesterol yang enak!

Dan disimpan hingga waktu makan malem nggak bau lho! Kata mamah mertua, masakan tidak cepat bau artinya masakan diolahnya bersih. Tipsnya pas nyampe kantor, bolong-bolong di kotak Kulinanya dibukain semua dan box dikeluarin dari kereseknya. Soalnya dibungkus pas masih panas jadi jikalau bolongnya nggak dibuka mah bau sih, panas dan ketutup kan.

Masalahnya sebulan belakangan menunya berubah 😩 Pelengkap itu kini lebih sering hilangnya daripada adanya. Di bawah ini beberapa foto sajian baru. Banyak yang lebih sedikit dari ini tapi nggak sempet foto. Lha tiap hari saya makan ini, jadi suka nggak kepikiran lagi untuk foto.

 website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat Review Kulina, Katering Tanpa Ribet
ayamnya keras dan telor pake sayur apalah
 website katering tanpa harus ribet pesen via telepon atau chat Review Kulina, Katering Tanpa Ribet
daging sedikit sama (ceritanya) salad :(

Komplain nggak? Komplain dong sebab di website terang tertulis apa aja yang didapat (nasi+sayur+daging+pelengkap). Nah CS nya di Twitter ini emang sigap banget, selalu jawab walau cuma sekadar terima kasih.





Apa yang terjadi? Apakah sajian kembali ibarat semula? Nggak dong. Pelengkap tetap hilang di box makan dan juga JADI HILANG di klarifikasi sajian di websitenya. Iya jadi kini di websitenya udah nggak ada lagi goresan pena dapet apa aja. Sedih. 😭

Menu Jumat kemarin malah mau nangis banget deh, nasi goreng nggak ada rasanya dan telor dadar. Saya makan duluan di kendaraan beroda empat terus sebel sebab nggak ada rasanya dan nasi gorengnya nggak ada apa-apanya polos doang. Ada satu penggalan cumi kecil banget. Shock dong ya, saya cek seharusnya nasi goreng seafood dan telor dadar.

Sampai di rumah, buka box punya JG saya hingga videoin untuk barang bukti 😩 dan YES cuma nasi polos dan udang kecil dua biji. Speechless parah. Nggak foto, keburu males.

Kalau saya menulis ini di bulan November, saya niscaya akan tulis recommended. 😭 Dulu hampir nulis dan rekomen banget serius. Salah satunya sebab mereka tetep nganter pas demo! Pas demo 411 itu kan ribet banget ya jalan macet di mana-mana hingga kantor diliburin, tetep dianter dong malah dianter lebih pagi. Nggak pernah failed sama sekali baik dari segi pengantaran maupun makanan. Demo 212 juga mereka nganter.

Sekarang ya, saya sendiri masih tetap berlangganan, masih punya jatah hingga ahad depan tapi nggak rekomen amat. Kalau kalian masih punya katering langganan lain dan lancar sih nggak usah pindah.

Masalahnya katering langganan saya dulu mbaknya suka sewenang-wenang. Murah sih murah tiga sajian kaya Kulina cuma Rp 18ribu non MSG pula. Tapi tiba-tiba sakit lah (ya namanya manusia), mau liburan lah, kan saya gundah kesannya nggak ada katering mendadak. Kalau Kulina ini kan tetep dianter apapun yang terjadi.

Belum lagi jikalau katering biasa itu komunikasinya via chat WhatsApp ya ampun ribet. Saya males basa-basi, apalagi jikalau ia sakit, ya kasian tapi kan kasian saya juga makan malem gimana duh. Kalau Kulina kan meminimalisir chat sama manusia, lebih sedikit interaksi sama insan lebih baik lah sebab nggak perlu jaga emosi lol.

Mungkin Kulina butuh beberapa kompetitor sepadan semoga tetep jaga kualitas. Karena kini setau saya di Jakarta cuma Kulina doang nih yang business modelnya begini dengan harga yang murah. Rata-rata kan website katering itu katering sehat ya, mahal dan nggak sajian rumahan.

Atau sanggup juga mungkin Rose Cateringnya sih sebenernya yang error, tetep aja, saya duka dan kecewa. Soalnya sajian kan udah ada fotonya di website duluan jadi ya memang standarnya nggak sama kaya dulu kayanya sih ya.

😭

Yang justru malah ingin tau mau coba boleh pake kode promo Kulina saya diskon Rp 50ribu kodenya ANNIS11 ya. Aku dapet diskon juga jikalau kalian pake arahan promo aku. Kalau diskonan saya maulaahhh. lol

Ya begitulah. Pengen berhenti kok ya nggak punya pilihan lain, pengen lanjut kok ya sebel. Mau sebel kok ya udah murah juga. Masa nggak sanggup makan murah dan nggak sebel. Problematika ibukota.

😪

Ada yang punya rekomendasi katering Jakarta Barat? Atau ada yang persis Kulina dengan harga sama? Atau ada yang langganan Kulina juga tapi lancar?

Komen yaaa!

-ast-

Detail ►