Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri gara-gara-susu-racun. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri gara-gara-susu-racun. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Gara-Gara Susu Racun

Iya gara-gara susu racun jadi pengen nulis hahaha.


Duh ini kenapa Seninnya tau-tau udah jam setengah 6 aja. Saya lagi melongo doang ini nunggu dijemput alasannya nggak bikin blogpost apa-apa hahaha. Harus banget nih Senin nulis? Cerita random aja semoga ya?

*BIARLAH BLOG JUGA BLOG GUE LOL*

Pengen dongeng Sabtu kemarin waktu dateng ke parents meeting di sekolah Bebe. Pembicaranya kuliah montessori di Kanada. Lulus kuliah beneran jadi guru Taman Kanak-kanak montessori juga di Kanada. Dia bicara soal dasar montessori selama 2 jam lebih, plus ada praktiknya juga.

Satu hal, orangnya negatif. T_____T

Oke mungkin bukan orangnya, tapi pemilihan kata-katanya. Saya yang tadinya semangat mau share kesudahannya di sini jadi drop gitu alasannya yaaa, ngerasa nggak satu frekuensi aja sama beliau. Kaprikornus mau share juga nanggung hahaha.

Salah satu topiknya itu wacana gimana masakan juga dapat ngaruh sama kualitas anak (iyalah ya anak kurang gizi gimana dapat konsen di sekolah kan). Dia minta satu pola susu yang biasa diminum anak. Standar bawah umur minumnya si susu kotak kecil dong ya, dikasih lah satu kotak susu itu ke dia. Terus dia ngitung gulanya ada 9 gram dalam satu kemasan rasa coklat.

(Baca: Selepas ASI, Apa Anak Harus Minum Susu?)

Dia bilang 9 gram itu sekian sendok teh, dikali berapa kotak yang diminum anak maka anak makan gula sekian sendok teh sehari. Quote-nya kurang lebih gini:

"Kita nggak tahu gula jenis apa yang dikasih. Anaknya jadi aktif banget kan? Kalian cuma kasih racun ke anak kalian."

TITIK. ASLI NGGAK ADA PENJELASAN APA-APA LAGI SOAL SUSU.

AND WOW GIRL, RACUN IS A STRONG WORD.

Saya colek JG terus JG bisik "kalemmm, terserah dia lah mau ngomong apa"

Iya sih tapi aku beneran heran deh. Maksudnya dia ngomong di lembaga terbuka, nggak dapat gitu ngomongnya positif? Ngomong gini kan bisa.

"Kita nggak tahu gula jenis apa yang dikasih. Anaknya jadi aktif banget kan? Tandanya terlalu banyak mengkonsumsi gula. Efek sampingnya lalalalala"

MENGAPA RACUN? Apakah benar ada anak yang keracunan sehabis minum susu kotak?

HHHH. Mungkin sayanya lagi mens jadi kesel, tapi beneran deh, dia pikir dia dapat ngasih semangat ke ibu-ibu sehabis DIA JUDGE NGASIH RACUN ke anak?

Kenapa ya ada orang-orang yang jikalau ngomong soal parenting itu seolah dia paling bener sedunia dan ibu lain hanya meracuni anaknya? Dan emang kenapa jikalau anak aku aktif toh aku nggak ngeluh juga. Toh aku hepi punya anak aktif alasannya aku nggak mau punya anak pendiam.

OH TERUS SEBELUM ITU DIA BILANG GINI *tiba-tiba inget*

"Makanya ASI itu penting banget alasannya itu bonding ibu dan anak. Kalau ibunya nggak kasih ASI, jangan salahin jikalau di masa depan anak nggak sayang sama ibunya"

O________O

Gila di dunia konkret mata aku udah super melotot hingga mangap banget. Itu jahat banget banget banget. Kenapa dia begitu, apa dia nggak tau jikalau banyak anak adopsi yang sayang banget juga sama orangtua angkatnya padahal YA JELAS NGGAK DIKASIH ASI. Judgmental banget sih nggak ngerti deh ijk.

(Baca: Untuk Kalian Ibu-ibu yang Baru Melahirkan Anak Pertama)

Tapi aku sama JG nggak mau memicu keributan kan jadi ya udah kami diam. Saya BERUSAHA membisu sih sebenernya alasannya JG mah nggak kesel-kesel amat kayanya hahaha. Biasalah suami-suami kan suka menanggapi segala sesuatu dengan lebih hening ya padahal mah istrinya udah nangis bombay. Hormon itu mah gengs. #kalem

Terus ada beberapa lagi lah kalimat dia yang negatif cuma kepanjangan jikalau diceritain semua.

Abis acara, aku diskusi sama JG dan setuju jikalau pembicara kaya gini sih emang harus 100% ideal dong ya, kan tugasnya dia emang ngasih tau mana yang "benar" berdasarkan ilmu yang dia punya. Urusan diterapkan atau nggak kan keputusan kita sendiri. Tapi tetep aja aku rolling eyes sama pemilihan kata-kata dia huhuhu.

*

Intinya *narik nafas* tolonglah hormati keputusan ibu-ibu lain. Kalian tim susu atau tim kibulan susu, ya jangan jadi nyalahin keputusan satu sama lain. Oh anak lo nggak minum susu, OK! Oh anak lo minum susu 10 kotak sehari, OK JUGA!

Ya okelah, kenapa nggak sihhhh. Karena faktor penentu kan banyak ya, yang nggak minum susu ya belum tentu jadi lebih pinter dibanding anak yang minum susu. Nggak dapat lah lo tarik kesimpulan gitu aja. Yang narik kesimpulan kaya gitu niscaya belum baca blogpost aku soal si neng A deh. *KEMBALI KE DIA LOL*

Kalau lo berhasil ASI 2 tahun ya udah hebat, jikalau lo nggak ngasih ASI sama sekali alasannya udah perjuangan tetep nggak keluar YA UDAH HEBAT JUGA. Kalau anak lo santai nggak pernah tantrum, ya udah hebat. Kalau anak lo tantrum di mall terus lo sabar nungguin dia selesai marah, YA UDAH HEBAT JUGA.

Kalau lo berhasil pake popok kain selamanya dan mampu basuh sendiri tanpa punya mbak ya udah hebat. Tapi jikalau lo nyerah di hari kedua dan pribadi pake pospak YA MASA NGGAK HEBAT? Kenapa ukuran andal apa nggak diukur dari hal-hal kaya gitu sih? Ibu yang ngasih yang terbaik itu ibu yang hebat!

Iya pada dasarnya semua ibu yang berusaha itu hebat! Jangan dengerin apa kata ibu-ibu lain yang sok paling tepat ya! Biar aja kita nggak sempurna, yang penting kita senang dan anak kita sehat sentosa!

Dan ya jikalau pun Bebe nggak dapat jadi astronot kerja di NASA alasannya aku kasih gula di susu 5 kotak sehari YA NGGAK APA-APA LAH. Kita selalu ingin anak kita jadi yang terbaik, tapi yang paling penting itu jadi orang baik. Dan minum susu tidak akan mengubah dia jadi orang jahat kan?

And speaking of racun, duile zaman kini jikalau gula di susu anak yang terang diawasi BPOM aja dibilang racun gimana masakan lain ya nggak? Hahaha. Apa coba zaman kini yang nggak racun dan nggak mengakibatkan kanker? Sayur aja harus organik jikalau mau beneran bebas pestisida mah. Mahal ya buibu.

Ok I'm sorry for the rant.

Anggap aja reminder untuk senantiasa tidak kritik keputusan ibu-ibu waras lain. Semoga Seninnya tidak jadi lebih jelek ya!

Thank you!

-ast-

PS: I googled her and found nothing. Kayanya doi emang cuma praktisi aja dan jadi konsultan deh nggak pernah jadi pembicara di mana-mana. Ilmunya sih lancar banget ngelotok cuma yaaa, semoga ada yang kasih beasiswa untuk public speaking ya. Aamiin.

Detail ►

Bebe Berhenti Minum Susu


Susu bergula maksudnya gengs. Makara ya Bebe masih sih minum susu tapi yang plain, nggak lagi coklat atau strawberry. Kenapa tetapkan berhenti?

Karena JG kena semacam peer pressure dari ibu-ibu daycare HAHAHAHAHAHA. Iya beliau yang kena bukan aku alasannya yaitu belum dewasa lain banyakannya dianter jemput ibunya, sementara Bebe kan dianter jemput sama JG. Makara JG lah yang bergaul di kalangan ibu-ibu pengantar jemput. Good for Bebe!

Karena JG ITU hepi-hepi aja harus beramah-tamah dengan orangtua lain plus anak-anaknya juga pada suka banget gitu sama JG yang kids friendly (HALAH), sementara aku suka exhausted alasannya yaitu harus selalu baik dan sadar diri senyum terus. Kalau nggak gitu ini template mukanya judes banget soalnya. Kasian Bebe ibunya judes huhu.

Nah, suatu hari beliau mengobrol dengan seorang ibu dan si ibu itu bilang jika anaknya kini minumnya susu uht plain. Nggak mau lagi minum yang rasa-rasa alasannya yaitu gula itu racun. Baca dulu postingan ini ya jika kalian belum relate: Gara-gara Susu Racun

EH TERUS JG KOMPETITIF.

JG: “KALAU DIA BISA, BEBE JUGA PASTI BISA”

Saya: “Yaelah kita berdua juga waktu kecil minum susu bagus dan baik-baik aja ah”

JG: “Ya udah coba dulu aja yang plain, jika nggak suka ya udah kasih lagi yang biasa kan gampang”

*TERNYATA GAMPANGAN HAHAHAHA*

Akhirnya ketika belanja bulanan kami pun beli susu plain satu dus. Biasanya padahal beli 4 dus sekaligus rasa strawberry. Sampai rumah aku mules sendiri mikirin jika Bebe nolak itu susu, akan ada 40 kotak susu yang sia-sia aku minum hahahaha.

Deg-degan itu alasannya yaitu Bebenya juga nggak dipersiapkan untuk lepas susu. Pas di supermarket itu kami cuma bilang tiba-tiba “eh Be, kau kan udah besar, anak besar minum susunya yang putih ini aja ya?”

Dia eksklusif “OK”. Kan terlalu praktis ya. Karena pernah sebelum-sebelumnya aku coba beliin sekotak itu nggak habis, nggak suka lah intinya.

Eh tapi bener loh di rumah beliau mau coba. Dan alhamdulillah sekali alhasil super hemat HAHAHAHA. Biasanya seminggu satu dus, kini 2 ahad satu dus. Biasanya sekali minum dapat 2 kotak, kini sekali minum setengah kotak terus taro kulkas. Itu seminggu pertama alasannya yaitu ya proses pembiasaan kan. Minggu berikutnya udah normal dong, sekali minum sekotak. O_______O

Pokoknya nggak drama sama sekali dan nggak minta susu strawberry lagi. Segampang itu. ANEH YA.

Jadinya tidak mengecewakan ya selain irit, ngurangin asupan gula ke Bebe juga yang mana udah dikit banget sih sebenernya. Tapi kini udah aku kasih makan coklat gitu jadi ya mayan banget sih pake susu tanpa gula, jadi nggak terlalu guilty sekali-kali ngasih coklat lol.

Kenapa guilty segala ngasih gula ke anak? Ya semoga sehat dan nggak ketergantungan aja sih. Gula itu bikin ketergantungan banget loh beneran. Mau anak kecil atau orang besar kan emang harus batasi sugar intake ya kaannn.

TAPI TETEP LOH YA, aku nggak anti susu apalagi ngajakin kalian untuk berhenti minum susu juga. Apalagi ikutan kempen anti susu gitu hahaha nggak laahhh. Saya anti bigot doang cukup. ;)

Ternyata sangat tidak faedah ya ini postingan. Karena nggak ada tipsnya juga. Cuma mau ngasih tau aja, jika lagi ada yang mikir-mikir apakah anaknya dapat berhenti dari susu? Jawabannya: bisa. Asal tidak disediakan di rumah. Gitu doang intinya.

Selamat hari Rabu, gengs!

-ast-

Detail ►