Mengurangi Intrik Rumah Tangga
Label:
tentang kami,
tentang nikah,
Z
AHEY JUDULNYA LOL
Tahun depan akan jadi tahun ketiga saya dan JG menikah, tahun kelima sama-sama. Gila sih ya ternyata serumah sama orang yang sama bertahun-tahun itu. 😂
Kalau orang liat kami dari luar sih ya semenjak dulu komennya selalu "seru banget sih kalian", "kalian mah jodoh banget udalah", things like that. Dikata kami ketawa-tawa mulu tiap detik, nggak berantem.
YA BERANTEM LAAHHH. Nggak berarti alasannya yakni kami bego-begoan terus jadi bukan manusia. 😂
Kalian kalian yang belum nikah, pas pacaran berantem itu problem yang sungguh cemen kan. Seperti:
"Kamu kemana sih seharian nggak dapat ditelepon?" --> kerja bro kerja.
"Main futsal aja sama temen-temen kamu, saya mah bukan prioritas di hidup kamu" --> padahal udah seminggu bareng-bareng.
"Kamu kok dari tadi nggak dengerin saya ngomong!" --> alasannya yakni cowoknya lagi parkir dan pemuda sampah banget soal multitasking.
"Terserah!" --> artikan sendiri. 90% berujung ceweknya ngambek lol.
(Baca: Cerita JG yang posesif pas pacaran)
Pas udah nikah? Berantem alasannya yakni hal yang LEBIH CEMEN LAGI DONG tentunya. HAHAHAHAHAHA
"Buka pintu dapat pelan nggak sih? Bebe berdiri kan!" --> dengan bunyi yang lebih kenceng dibanding bunyi pintu
"Kaos kaki kenapa awut-awutan gini sih!" --> sendirinya jilbab awut-awutan di mana-mana
"Sayang, kaos kakinya anyir kenapa sih masih dipake juga!" --> katanya sayang tapi marah-marah lol
DAN RATUSAN HAL CEMEN LAINNYA.
Dari urusan pencet odol hingga piring kotor. Peres baju gimana caranya, jemur baju itu begini loh, taro kabel ya digulung. Charger saya jangan dipake saya mau ngecaassss! Celana kau bau! Baju kau kusut ganti dulu lah telat dikit biar! Ya salah sendiri bangunnya siang kok telat pergi nyalahin aku!
WE COMPLAIN AND COMPLAIN AND COMPLAIN UNTIL WE DON'T GIVE A SHIT ANYMORE.
Iya, alasannya yakni berantem itu capek. Teriak itu butuh energi banyak.
Dan apa gunanya teriak jikalau kita toh masih mau ada ia buat dikuwel-kuwel. Buat jadi #instagramhusband. Buat dimintain bawain tas alasannya yakni harus gendong anak. Buat dimintain tolong masakin Indomie. Buat dibawelin setiap saat. Buat dicolek-colekin supaya sebel lol.
Kurang-kurangin berantem sama suami, gaes. Kalau sama pacar mah biarin aja, sekalian ngetes endurance ia lolol.
Makara ya pada dasarnya tiga tahun menikah ini saya mencar ilmu banyak nahan emosi. Indikatornya jikalau mengandung hal-hal di bawah ini, jangan diucapkan apalagi diteriakkan.
1. nggak penting dan nggak berfaedah
2. NGGAK MENGUBAH KEADAAN
3. sekiranya menyakitkan
Makara misal sama-sama berdiri telat. Bisa aja kan dibikin berantem model "kamu sih nggak bangunin aku!" dibalas dengan "ya kau juga nggak denger alarm kamu!" Blablabla. Kalimat itu mengandung ketiga indikator di atas.
Tidak penting dan tidak berfaedah alasannya yakni tidak mengubah keadaan. Tentu menyakitkan alasannya yakni ada satu pihak yang disalahkan padahal bukan salah dia. Mau teriak hingga bego juga tetep telat kan jadi ngapain deh berantem segalaaaa?
Kalau saya dan JG misal berdiri jam 7.
saya: "yah jam 7 nih sayang"
JG: "yah telat deh"
end
Udah telat mobilnya mogok.
JG: "YAAHHH KOK NGGAK NYALA MOBILNYA"
*sensitif alasannya yakni jikalau saya nadanya naik atau terkesan menyalahkan, maka akan terjadi pertengkaran yang tidak perlu dan buang-buang waktu*
saya: "jadi naik grab kita?"
JG: "ok"
end
❤️
Kalau salah satu ada yang salah dan menciptakan yang satunya marah? Yang murka boleh murka tapi yang salah sebisa mungkin TIDAK BOLEH MARAH. Meskipun yang salah kelewatan gitu contohnya ya udalah terima aja.
Karena mau ikut murka juga tidak mempunyai kegunaan gaes. Hanya akan memperbesar kobaran peperangan. Ujungnya tetep yang salah harus minta maaf kan. Di sini ego dipermainkan banget apalagi buat alpha female kaya saya, diomelin dikit berasa harga diri terinjak-injak HUAAAA RASANYA PENGEN IKUT NGAMUK JUGA. 😪
Tapi ya udah kan saya yang salah, sebaiknya yang salah harus lebih tenang, jawab dengan kaleum *meskipun jikalau saya biasanya saya udah nangis lol* Berusaha aja masukkan pikiran positif bahwa he didn't mean it, he's just angry and not showing his true self.
Kalau saya yang murka JG lebih annoying lagi sih. "Iya iya maaf ya geulis bageur aduh jikalau murka tambah manis waawww"
🙅🏻🙅🏻🙅🏻
Makara ya, begitu. Baru berasa banget jikalau lebih toleran berakhir dengan hidup berdua yang lebih damai. Meskipun ya terima aja rumah berantakan, piring kotor numpuk, itu bukan hal yang harus diberantemin. Maklum no mbak no nanny.
"Kamu nggak mau basuh piring? Aku juga nggak" PASS. Besok lagi aja.
"Kamu nggak mau basuh baju? Aku juga. Ayo kita laundry" SOLVED
"Kamu nggak mau masak lagi? Aku juga. Oke kita katering" SOLVED
Gampang kan?
(Baca: Tips Survive Tanpa Mbak dan Nanny untuk Ibu Bekerja)
Dan yes, marah-marah itu lebih mungkin terjadi ketika capek. Salah satu capek atau dua-duanya capek. Makanya jangan banyak komplain jikalau salah satu maunya tiduran terus sambil main hp. Main hp di kasur sama-sama juga termasuk quality time kok, jangan percaya majalah yang bilang quality time cuma pillow talk atau traveling bareng.
Satu lagi, jangan saling menyalahkan jikalau urusan anak alasannya yakni itu menyakitkan. Misal anak jatuh, jangan nyalahin istri lah alasannya yakni istri juga nggak mau itu anak jatuh. Kasihan banget saya sering baca curhat ibu-ibu yang disalahin suami alasannya yakni anaknya kenapa-napa. Nyalahin itu memang simpel mabrooo. Coba aja urus anak sendiri. Urusan anak prestasi bapaknya yang bangga, anak badung ibunya disalahin itu memang masih banyak terjadi. Kalau JG gitu mungkin saya sudah kabur dari rumah huft.
Kalau masalahnya besar? Ini saya nggak berani kasih saran lah, siapa saya ini umur aja belum 30 *heyak bawa-bawa umur*. Cuma ya, apapun itu, air cuek lebih bikin adem daripada air panas. Bicara dengan kepala cuek akan lebih tenang dibanding dengan kepala panas.
*
Intinya jangan simpel kebawa emosi. Karena perkataan menyakitkan dapat dilupakan, tapi bukan berarti tidak dapat diingat kembali.
Have a good day, luv! Yang punya tips mengurangi intrik-intrik rumah tangga boleh juga loh di-share! :D
-ast-