Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label tentang kami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang kami. Tampilkan semua postingan

Nggak Suka Alam Dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!


Apakah kalian termasuk orang-orang ibarat saya, yang lebih nyaman membisu di rumah atau di ruangan tertutup yang nyaman ibarat mall dibanding harus bertelanjang kaki di pasir pantai?

Saya iya, dan beruntungnya menikah dengan orang yang juga ibarat itu. Yang jikalau traveling maunya ke kota-kota juga. Bolak-balik ke Singapura untuk kembali duduk manis di foodcourt mall. Atau menentukan ke Ho Chi Minh city yang ramai kendaraan dibanding ke Halong Bay yang indah dan serba biru.

Sebelumnya saya ngerasa absurd sendiri. Kok orang-orang bisa bilang “kangen pantai” hingga mau mewek? Kok orang-orang bilang maritim yaitu vitamin sea sementara saya liat orang foto di pantai aja pribadi gerah. Saya risih membayangkan butir-butir pasir melekat di antara sela jari. Saya risih membayangkan harus panas-panasan, lengket, dan silau sebab matahari.

Pertanyaan ini terjawab dikala talkshow KEB bersama Jiwasraya selesai ahad lalu. Pembicaranya Psikolog Elizabeth T Santosa (yang anggun banget lafff <3). Mbak Lizzie menyebutkan 8 kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak dan bagaimana cara mengasahnya. Surprisingly, ada yang namanya kecerdasan naturalis!

Iya jadi setiap anak punya kecerdasan yang berbeda-beda. Ini 8 kecerdasan itu:

Linguistik: kemampuan memakai kata-kata secara efektif. Cocok menjadi pembaca berita, pembicara, editor, wartawan,dll.

Matematis-logis: kemampuan mengolah angka, memakai kebijaksanaan atau penalaran dengan baik. Cocok menjadi insinyur, peneliti, programmer, dll.

Visual Spasial: kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Cocok menjadi perancang, arsitek, pelukis, dll.

Kinestetik: kemampuan memakai seluruh badan untuk mengekspresikan pandangan gres dan perasaan. Cocok menjadi penari, atlet, mekanik, dll.

Musikal: kemampuan menangani banyak sekali bentuk musik dan mengekspresikannya. Cocok menjadi musisi, produser, penyanyi, kritikus, dll.

Interpersonal: kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Cocok menjadi public relation, negosiator, marketer, dll.

Intrapersonal: kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasar pemahaman tersebut. Cocok menjadi peneliti, psikolog, penulis, dll.

Naturalis: kemampuan mengenali dan mengategorikan spesies tanaman dan fauna di lingkungan sekitar. Cocok jadi pelopor lingkungan, dokter hewan, dll.

Nah klarifikasi Mbak Lizzie di kecerdasan naturalis itu bikin saya agak bengong. Baru tahu bahwa kesukaan pada alam itu juga cuilan dari kecerdasan ibarat kesukaan pada matematika!

Masalahnya saya suka dipandang sebelah mata jikalau bilang nggak suka pantai. Pake ngotot bilang Indonesia indah lah blablabla. Iya tahu kok, pantai dan gunung itu indah … jikalau liatnya di foto aja hahahaha. Orang menganggap saya absurd sebab mereka menganggap pantai itu relaxing sementara saya mikirinnya aja stres.

Terus diperburuk sama tren traveling. Di zaman di mana semua orang berlomba-lomba untuk traveling dan ngajakin jalan-jalan, saya males maunya bobo aja di rumah hahaha. Kaya kebawa arus pengen glamping, tapi terus baca-baca reviewnya dan sesudah dipikir-pikir kayanya saya dan JG nggak akan ngerasa nyaman, bobonya yummy nggak ya takut banyak nyamuk, jalannya jauh nggak ya, panas nggak ya hambar nggak ya, makanannya yummy nggak ya.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

Ujung-ujungnya selesai ahad kemudian ke Kuntum Farmfield, Bogor pagi-pagi, dan makan siang di Lippo Mall. Damai. Bebe kena udara segar dan ketemu binatang dan makan siang tetep adem dan nyaman di mall.

Kaprikornus buat kalian yang men-judge sebab ada sebagian insan yang nggak suka alam, saya kini bisa balik nanya: “emang lo suka matematika?” (kecerdasan matematis-logis) Atau “emang lo bisa ngomong natural di depan kamera?” (kecerdasan interpersonal).

Terus pribadi mikir juga, pantes ada anak yang nggak suka banget main di rumput (naturalis) tapi bahagia menyanyi (musikal). Ada anak yang risih banget megang watu sebab kotor tapi arif main lego (spasial-visual). Semua orang punya kecerdasan masing-masing, tidak fair jikalau anak dibilang tidak cerdas hanya sebab ia tidak suka matematika dan dibilang tidak cinta Indonesia hanya sebab tidak suka main di pantai.

Dan jangan lupa, ada juga ibu-ibu yang suka "ngebolang" jalan-jalan main blusukan hingga ke hutan dan gunung manalah sementara ada ibu-ibu yang sukanya shopping aja ke mall.

Begitulah. Intinya mbak Lizzie sih menjelaskan ini dalam konteks pencarian minat dan talenta anak ya, tapi nggak sabar pengen nulis ini dulu hahaha. Spesifik soal apa yang terjadi sama saya dan alam terutama pantai. Semoga nanti bisa nulis lebih detail soal pencarian minat dan talenta anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

See you!

PS: Dua hari sebelum talk show ini saya masih bingung soal alam. Postingannya bisa dibaca di sini Anak dan Alam.

-ast-

Detail ►

Pda, Yay Or Nah?



Oke jadi #SassyThursday ahad ini sewajarnya bahas Mario Teguh lah ya alasannya yaitu semua orang ngomongin itu ahad ini. Tapi ... gue sama Nahla nggak ngikutin muahahahahah. Gue bahkan belum pernah nonton utuh satu episode Golden Ways itu. Nggak follow dia di socmed mana pun jadi nggak punya kedekatan apapun jadi mau nulis apanyaaaa.

Nahla: "nulis soal anaknya aja kak, dia cuma caper apa gimana"

Aku: "masalahnya saya ga tau anaknya ngomong apa lagi selain ngaku-ngaku anaknya?"

Nahla: "aku juga nggak tertarik sih"

HAHAHAHAHAH *failed*

Jadilah kami memutuskan untuk membahas topik yang lebih bersahabat yaitu selebgram dan YouTubers AG yang bahagia memamerkan kemesraan sama pacarnya.

Baca punya Nahla:

Bukan, bukan cuma foto ciuman, tapi ciuman dan cuddling sambil ... pegang tongsis demi merekamnya jadi momen indah yang diabadikan di video YouTube astaga hidupnya ribet.

Maklum, sini mah anaknya praktis. Nggak kebayang di Bali maunya leyeh-leyeh terus harus terbebani pegang tongsis gopro. Lagi berendam air panas ... teteup pegang tongsis gopro dengan pose seolah nggak liat kamera. Berat banget hidup jadi YouTubers ya gaes.

Yang dilakukan Anya (tadi namanya sok dirahasiain hahaha) itu bab dari public display of affection (PDA). Cuma dulu PDA itu offline doang, kini dapat banget PDA online. Yes or nah?

Aku sih ... yes.

HAHAHAHAHAHA.

Because since the very first time, I do that kind of things too with JG. Maksudnya kami yaitu tipe yang cium pipi bibir di mana aja. Termasuk di depan kantor bila pergi naik motor dan tentyu saja diliatin satpam. Tapi JG nya suka keukeuh, anaknya posesip emang. Hahahaha.

Sampai kini ada Bebe, ya yang dicium sebelum turun kendaraan beroda empat jadi dua. Cium sebelum pergi kantor yaitu ritual yang belum pernah sekali pun tidak dilakukan. AAAHHHH AKU SAYANG KALIAN BERDUA. <3 <3 <3

Tapi tolong jangan bikin ilfeel itu aja sih. Jangan french kiss gitu lo gengs, bila di The Sims mah peck namanya. Muah aja cukup. Maksudnya semua kan ada tempatnya, bila mau PDA, jangan lakukan lebih dari 30 detik atau orang niscaya mulai risih liat kalian. Dan itu tidak baikkkk alasannya yaitu semua ada tempatnya. Kalau bebas banget nanti lama-lama ada yang ML di atrium mall kan bisa-bisa ditangkap satpam huhu.

Kalau online? Ya secukupnya juga lah. Asal nggak bikin repot aja. Gue sendiri sih nggak bakal kepikiran sebelum peluk "eh bentar, gopro mana gopro?" Kan nggak bakal inget yah. Ingetnya sehabis dilakukan jadi pun niscaya adegannya harus diulang nanti nggak natural lagi HAHAHAHA.

Dan sebenernya online ini cuma memperluas audience PDA aja sih. Bedanya dia dapat diulang-ulang dan bila nggak suka nggak perlu ditonton. Kalau di daerah umum kan memang mau nggak mau keliatan ya. Tapi meskipun niscaya ada yang liat, seberapa banyak sih yang liat.

Atau di konser gitu, yang liat kita backhug paling orang yang di belakang dan di sebelah kanan kiri. Yang depan aja belum tentu sadar. Nggak 50ribu orang juga kaya di YouTube.

Dan bedanya, bila PDA di daerah umum, kita sebenernya nggak peduli mau ada yang liat apa nggak. Kita cuma naturally pengen cium aja contohnya alasannya yaitu dibelikan sesuatu atau dipuji sesuatu atau pamit mau pisah daerah (gue ke event, JG main sama Bebe lol). Tapi bila di YouTube kan tujuannya memang untuk orang nonton. Makara yah, sama tapi beda sebetulnya.

Dan ini gimana kebiasaan dan abjad pasangannya sih. Kami memang tipe yang sangat terbuka satu sama lain. Gue sama ayah juga gituuu. Di daerah umum rangkulan dan gelendotan sama ayah. JG juga tipe yang cium-cium mamahnya terus.

Bahkan nulis gini aja jadi kaya PDA ya? Gue yakin yang nggak suka PDA niscaya risih juga nulis soal PDA. Ya nggak?

Untuk orang yang memang keep private things private mah yaaa nggak apa-apa juga. Yang penting nyaman aja. Cuma bila dapat ya liat positifnya aja. Misal liat gue cium pipi JG di eskalator (spesifik). Daripada mikir negatif "dih kaya nggak punya rumah aja", kan mending mikir "love is everywhere ya, nanti mau juga cium pipi suami ah".

Adem kaannnn. Nyahahahaha.

Kalau diliat yang belum nikah atau anak kecil gimana? Ya anak-anaknya dikasih tau dong bila hal-hal kaya gitu baiknya kapan dilakukan. Komunikasi yaitu kuntji!

Kalian gimana? Yay or nah dengan PDA?

-ast-

Detail ►

#Familytalk: Impian Bebe




Orangtua zaman dulu (apalagi generasi di atas saya) rata-rata punya impian untuk anaknya. Anaknya harus jadi PNS! Anaknya harus jadi dokter! Anaknya harus kerja kantoran! Anaknya harus jadi insinyur! *macam si doel*

Beda dengan orangtua millennials yang biasanya slow "serah deh mau jadi apa yang penting nggak rugiin orang lain". :')))

Baca punya Isti di sini:

Mungkin alasannya yakni sebagian di antara kita terlalu diatur hidupnya jadi saat punya anak, nggak mau terlalu ngatur. Teori parenting paling hits kan justru "tidak melaksanakan apa yang orangtua lakukan pada saya".

Bebe gimana? Makara apa ya Bebe di masa depan?

Karena saya sama JG anaknya nggak serius, kami suka ketawa-tawa jikalau ngebayangin si Bebe remaja jadi anak serius. Tau-tau beliau bahagia bersekolah dan bahagia belajar. Tau-tau bahagia pelajaran Matematika yang nggak kami sukai. Tau-tau anaknya serius banget berguru mulu nggak pernah main.

Hahahah niscaya saya dan JG akan dorong-dorong beliau untuk "main kek Be, kau kok berguru terus sih!". Sekalinya main, main game sendirian di rumah, geek geek gitu padahal saya sama JG kan (dulu waktu belum nikah) social butterfly banget alias di mana ada waktu main maka mainlah!

Kalau Bebe pendiam dan lebih suka main game sendirian di rumah ya udah nggak apa-apalah asal tetep mau cium ibu lol. Asal beliau nggak nyuruh kami membisu alasannya yakni bahkan kini aja Bebe mulai annoyed sama kelakuan kami yang kadang ajaib.

JG joget "appa jangan joget!". JG nyanyi "appa jangan nyanyi!". Saya dan JG ngobrol padahal beliau lagi serius main "IBU DIAM. JANGAN NGOMONG IBU!"

-__________-

Tapi gimana juga jikalau sebaliknya?

Ternyata Bebe remaja malas sekolah dan tidak suka berguru hahahahaha. Ya nggak apa-apalah,seharusnya saya udah nanya beliau mau kuliah apa semenjak kecil sih. Masuk Sekolah Menengan Atas harusnya kami sudah tau apa yang Bebe suka jadi ya mau sekolah silakan, nggak mau sekolah dan mau melaksanakan hal yang disuka silakan. Asal positif aja, nggak narkoba dan nggak kriminal wtf.

Saya dulu pas Sekolah Menengan Atas nggak malas sekolah sih, tapi saya malas berguru juga. Sekolah alasannya yakni mau ketemu temen-temen dan pacar aja HAHAHAHA. Tapi alasannya yakni saya udah tau apa yang saya suka, saya fokus di situ dan fokus untuk kuliah di bidang yang saya suka. Makara nilai Fisika 4 di rapot itu no big deal alasannya yakni demi apapun juga saya nggak akan kuliah teknik.

Kayanya Bebe akan saya gitukan juga. Itu jikalau beliau sekolah formal ya.

Kalau nggak mau kuliah gimana?

Makara inget anaknya seseorang di mana ayah ibunya profesor dan kucluk-kucluk anaknya lulus Sekolah Menengah Pertama bilang "aku mau STM aja terus kerja, saya nggak mau kuliah".

Krik krik.

Kuliahlaahhh. Kuliah dan kampus itu mendewasakan. Beda kan makanya teladan pikir orang kuliah dan nggak kuliah. Ketika nggak kuliah, kau stuck di teladan pikir anak SMA.

Mungkin ada pengecualian ya, tapi tetep sih se-millennials-millennials-nya saya. Saya maunya Bebe kuliah, kecuali beliau bisa mengubah pikiran saya huahahaha.

Maksudnya kuliah kan bebas banget ya. Suka musik? Ya kuliah musik lah! Sukanya bikin video di YouTube, ya kuliah sinematografi lah. Suka olahraga? Ya kuliah olahraga lah!

*sok artistik banget jurusan kuliahnya padahal tau-tau si Bebe sukanya Fisika terus masuk Fisika Murni alasannya yakni memang passionate pada rumus Fisika* *pingsan*

HAHAHAHAHHAHA

Terus kerjanya apa?

Apa aja asal nggak ngambil hak orang lain, Be. Apa aja asal Bebe bahagia melaksanakan itu. Apa aja asal Bebe nggak pulang ke rumah dengan muka capek dan bilang ingin resign aja.

Saya sama JG sih ngebayanginnya Bebe sama kaya kami sih (alias nggak akan suka eksak lol) since personalitynya udah mulai keliatan. Di luar ke-balita-an beliau yang suka lari-lari nggak terang sambil kepala liat ke atas hingga pusing dan jatuh, beliau kemampuan interpersonalnya bagus, seneng ngobrol, sama kaya appa dan ibunya lah pokoknya. Monkey see monkey do.

Kami punya waktu 20 tahun untuk bantu menemukan passion Bebe dan niscaya akan kami temukan! Hiduplah dengan passion biar nggak banyak ngeluh soal kerjaan!

Udah sih itu aja.

-ast-

Detail ►

Berenang Di Kolam Hotel Kartika Chandra Dan Manggala Wanabakti

Akhirnya berenang juga di kolam renang Manggala Wanabakti, Gedung Departemen Kehutanan, Senayan! Gimana reviewnya? Karena berenang di Hotel Kartika Chandra juga belum saya tulis, jadi sekalian aja ya!


Dulu di Bandung saya tidak mengecewakan sering renang, soalnya mantan pacar atlet renang HUAHAHAHAHA Bawa-bawa mantan pacar segala ih! Pas pindah ke Jakarta galau mau renang di mana, karenanya olahraganya lari deh keliling GBK. Rajin banget dulu lari ahad pagi sama JG di GBK hingga karenanya ada Bebe dan ribet bawa Bebe alasannya ialah belum dapat jalan. Akhirnya nggak olah raga sama sekali! *berdosa saya sungguh berdosa*

Sekarang Bebe udah dapat lari, EH GBK NYA TUTUP. Ah elah. GBK tutup alasannya ialah persiapan SEA GAMES gitu. Mau lari di CFD kok ya kurang aman alasannya ialah banyak distraksi jajanan. Akhirnya berenang ajalah!

Beberapa kali berenang di Hotel Kartika Chandra, dan so far puas sih. Karena memang hotel, jadinya KC ini nyaman. Dikasih handuk tebel, dikasih kantong plastik buat baju basah. Kolamnya sepi dan ada kolam bayi di mana Bebe jikalau bangun air itu sedada dia. Makara ia dapat main air sama JG dan saya berenang di kolam satunya yang besar.

Airnya bersih, lantai dasar kolam bersih, airnya nggak anyir kaporit sama sekali. Asli deh nggak kaya air kolam renang lol. Kekuranganya satu, ia kolam renang hotel banget jadi bukan kolam atlet. Kalau dulu renang di Hotel Horison Bandung, kolamnya itu kolam atlet yang kotak jadi yummy banget berenangnya.

KC ini harga tiket masuknya 60ribu, beli di resepsionis lobi hotel terus naik lift satu lantai doang dan ikuti lorong menuju kolam renang.

Kamar mandinya bagus. Bangunan bau tanah sih, tapi higienis dan proper kok. Biliknya luas, showernya bagus. Nggak jijik amat. Meskipun Bebe sempet meluk kenceng nggak mau turun dari gendongan saya pas pertama kali masuk sini soalnya hawa-hawa dingin, gelap, dan agak horor HAHAHAHA.

Ini videonya, udah usang sih diupload di YouTube tapi kali aja ada yang belum nonton. :)


Nah tapi jikalau seminggu sekali 120ribu untuk berolahraga saya kok ya pelit muahahaha. Biasanya lari di GBK kan gratis, cuma bayar parkir doang. Jadilah mulai bergerilya cari daerah renang yang lebih murah. Kata orang-orang, Manggala Wanabakti ada kolam renangnya!

Minggu kemudian karenanya kami coba. Ini deket banget dari rumah, jikalau dari kantor malah dapat jalan kaki. Ituloh yang deket Stasiun Palmerah, sebelah belakang Gedung DPR/MPR. Saya nggak tau nama jalannya apa tapi ya jikalau udah di DPR, nggak bakal nyasar.

Masuk pintu utama bingung, ini ke mana ya? Oh ternyata ke atas. Naik tangga dulu satu lantai. Beli tiket di ... daerah beli tiket lolol. Gedungnya bau tanah juga dan naik turun tangganya banyak banget deehhh. Abis beli tiket naik tangga lagi satu lantai. Udah gitu menuju kolam EH TURUN TANGGA LAGI. Belum apa-apa udah keringetan.

Pas liat kolamnya, yaahh kok kecil. Kecil banget. paling 5x20 meter gitu dan bentuknya nggak kotak. Ini asumsi asal gengs, saya sungguh tidak tahu berapa meter, mungkin lain kali saya akan bawa meteran untuk review yang lebih akurat wtf.

Me: "Ini lebarnya berapa meter ya?"

JG: "Berapa ya?"

Me: "5 meter ada?"

JG: "Ada sih harusnya"

Me: "Yakin?"

JG: "Errr, kayanya sih ya"

-_______-

TERUS NGGAK ADA KOLAM ANAAKKKK. Makara Bebe di kolam yang semeteran gitu, kan risih ia jikalau harus pake ban renangnya terus, nggak dapat lari-larian sendiri. Anak-anak SD yang les renang aja eksklusif di kolam yang semeter lebih gitu.

Dan diujung katanya dalemnya ... EMPAT METER. Biasa dipake latiha diving. Empat meter sinting sih dalem banget gue nyelem juga ga nyampe ke dasar, malah takut hahaha. Cemen abis.

Terus lantai bawahnya lumutan hiks, kurang terurus banget. Airnya anyir kimia (KIMIA APA). Warna airnya nggak biru tapi butek, ini video saturasinya gue naikin amat agar videonya agak yummy diliat gituloh.




Dan terhoror ialah kamar mandinya. T______T Biliknya sempit banget hingga jikalau naro handuk di gantungan baju terus nyalain shower, handuknya basah. TERUS PIYE? Aku harus taro handuk di mana? Plus nggak ada pintunya tapi pakai gorden plastik warna putih motif bunga kuning yang udah ada titik-titik hitam berjamur. MAU NANGIS BANGET. T______T

Showernya udah nggak bener, airnya cuma ngocor ke satu sisi gitu bukan nyebar. Ribet lah, saya naro tas DI LUAR aja dong saking galau mau ditaro di mana? Terus sempit banget, mentok tembok sana sini duh. Akhirnya nggak mandi-mandi amat cuma bilas air terus keluar saking nggak nyamannya.

WHAT DO YOU EXPECT WITH IDR 30K SIH YAH.

Nah tapi ia ada daerah ganti baju. Makara ada bilik kering yang khusus buat ganti baju doang. Tapi tetep lah, kamar mandi harus manis sih berdasarkan saya mah. Jangan geli banget. :(

Nextnya ingin coba kolam renang Pertamina Simprug terus apalagi yaaa? Beri ilham dong kolam renang di Jakarta yang dapat nyaman bawa bayi. Yang di bawah 50k tapi kamar mandi nggak horor-horor amat.

MAKASIHHHH.

-ast-

Detail ►

Bosan


Iya gue bosen blogging deh gengs. Abis hawa-hawanya udah liburan gitu tapi kerjaan kantor masih banyak, jadi males banget luangin waktu buat blogging. 😣

Sebenernya ini bosennya udah dari kemarin-kemarin, cuma kemarin kok masih ada setitik semangat kejar 2 tahun 2 juta views, kini udah tembus 2 juta kok gue jadi hilang semangat hahahaha.

Kenapa ya?

*ini sok nanya kenapa-kenapa padahal mah males aja sih*

Gue kini mending bobo gitu daripada nulis. HHHHH WHY. Dulu nulis prioritas gue banget, kini bobo lah yang nomor 1. Bebe deng nomor 1, eh JG deng nomor 1. Auk ah semua nomor satu tapi bobo yakni yang utama hahahaha.

Gue dongeng ajalah semoga ya daripada nggak tau mau nulis apa. Cerita ini salah satu sumbangsih kegalauan gue juga HAHAHAHA. Makara gini, kantor gue kan ngasih THR natal, pas banget dong sama momen Harbolnas. Terus gue semangat gitu yey yey harbolnas banyak uang yey! Terus sehabis browsing sana-sini ... GUE NGGAK TAU MAU BELI APA.

T_______T

Beli baju sih beberapa biji tapi itu nggak dapet spark nya gitu *SUNGGUH BELANJA PUN BUTUH SPARK✨✨✨*. Karena THR itu harusnya dihabiskan gue kaya merasa harus beli sesuatu aja gitu.

(Baca: THR itu untuk dihabiskan!) --> katanya males blogging tapi masih niat insert link lol

Terus gue browsing-browsing make up mikirnya ya tidak mengecewakan lah buat foto dan review di Instagram dan YouTube. Sampai gue menyadari bahwa untuk foto dan bikin video pun gue nggak ada waktu. Gue bahkan punya materi video yang belum sempet gue edit alasannya yakni ... nggak ada waktu.

Monmaap jikalau YouTube balasannya nggak ada upload gres huhuhu. Di otak mah udah banyak pengen bikin ini ono ini ono kenyataannya zero, ziz, zero. Kapan punya 1 juta subscribers jikalau gini caranya huuuu.

Makara sehabis gue pikir panjang, gue duka alasannya yakni ternyata yang gue butuhkan bahwasanya waktu bukan barang. Hiks. Catet ya, belum butuh barang, butuhnya waktu dan uang. Uang mah butuh lahhh, jikalau pun nggak dipake belanja juga semoga lah ya cek saldo bikin senang hahahaha. #hambauang

Kalau gue punya waktu gue akan dapat bobo dan blogging tanpa harus memilih. Tapi masalahnya jikalau waktu gue banyak, uang gue sedikit hahahaha. Hidup yakni pilihan, pilih bobo atau blogging.

Terus gue jadi mikir tambah panjang ini kenapa urusan harbolnas doang gue jadi galau. Ada apa dengan hidup gue, akhir-akhir ini kok perasaan lelah banget bin lebay. Gue ngelirik ke kalender dan oh shit it's the time of the year! Ini emang jadwal-jadwalnya gue gundah alasannya yakni kerjaan kantor banyak dan kurang quality time sama JG! Hahahaha

Tahun kemudian juga gue gundah aneh hingga nulis terus dikomenin orang katanya gue geje. Padahal gue 90% geje sih sebenernya jikalau nulis. Liat aja, seberapa banyak sih goresan pena gue yang bentuknya tips berfaedah gitu. Banyakannya mah curhat kan? Apakah curhat tidak masuk kategori geje?

Tulisan taun lalu, dipublish 18 Desember 2015: Calm Down, Deep Breaths.

Ya gitulah. Intinya gue nggak tau mau nulis apa tapi nggak tega juga jikalau nggak update blog. Ini juga nulis udah jam 5 sore, schedule buat Rabu pagi. Nulis sambil nunggu ojek datang, kasian takut pada nunggu update di blog ini muahahaha kategori ter-geer award 2016 jatuh kepadaaaaa ...

lol

Tapi tenang, besok mah #SassyThursday tetep ada kok. Kasian Nahla hamba page views lol.

See you!

-ast-

Detail ►

Mengurangi Intrik Rumah Tangga


AHEY JUDULNYA LOL

Tahun depan akan jadi tahun ketiga saya dan JG menikah, tahun kelima sama-sama. Gila sih ya ternyata serumah sama orang yang sama bertahun-tahun itu. 😂

Kalau orang liat kami dari luar sih ya semenjak dulu komennya selalu "seru banget sih kalian", "kalian mah jodoh banget udalah", things like that. Dikata kami ketawa-tawa mulu tiap detik, nggak berantem.

YA BERANTEM LAAHHH. Nggak berarti alasannya yakni kami bego-begoan terus jadi bukan manusia. 😂

Kalian kalian yang belum nikah, pas pacaran berantem itu problem yang sungguh cemen kan. Seperti:

"Kamu kemana sih seharian nggak dapat ditelepon?" --> kerja bro kerja.

"Main futsal aja sama temen-temen kamu, saya mah bukan prioritas di hidup kamu" --> padahal udah seminggu bareng-bareng.

"Kamu kok dari tadi nggak dengerin saya ngomong!" --> alasannya yakni cowoknya lagi parkir dan pemuda sampah banget soal multitasking.

"Terserah!" --> artikan sendiri. 90% berujung ceweknya ngambek lol.

(Baca: Cerita JG yang posesif pas pacaran)

Pas udah nikah? Berantem alasannya yakni hal yang LEBIH CEMEN LAGI DONG tentunya. HAHAHAHAHAHA

"Buka pintu dapat pelan nggak sih? Bebe berdiri kan!" --> dengan bunyi yang lebih kenceng dibanding bunyi pintu

"Kaos kaki kenapa awut-awutan gini sih!" --> sendirinya jilbab awut-awutan di mana-mana

"Sayang, kaos kakinya anyir kenapa sih masih dipake juga!" --> katanya sayang tapi marah-marah lol

DAN RATUSAN HAL CEMEN LAINNYA.

Dari urusan pencet odol hingga piring kotor. Peres baju gimana caranya, jemur baju itu begini loh, taro kabel ya digulung. Charger saya jangan dipake saya mau ngecaassss! Celana kau bau! Baju kau kusut ganti dulu lah telat dikit biar! Ya salah sendiri bangunnya siang kok telat pergi nyalahin aku!

WE COMPLAIN AND COMPLAIN AND COMPLAIN UNTIL WE DON'T GIVE A SHIT ANYMORE.

Iya, alasannya yakni berantem itu capek. Teriak itu butuh energi banyak.

Dan apa gunanya teriak jikalau kita toh masih mau ada ia buat dikuwel-kuwel. Buat jadi #instagramhusband. Buat dimintain bawain tas alasannya yakni harus gendong anak. Buat dimintain tolong masakin Indomie. Buat dibawelin setiap saat. Buat dicolek-colekin supaya sebel lol.

Kurang-kurangin berantem sama suami, gaes. Kalau sama pacar mah biarin aja, sekalian ngetes endurance ia lolol.

Makara ya pada dasarnya tiga tahun menikah ini saya mencar ilmu banyak nahan emosi. Indikatornya jikalau mengandung hal-hal di bawah ini, jangan diucapkan apalagi diteriakkan.

1. nggak penting dan nggak berfaedah
2. NGGAK MENGUBAH KEADAAN
3. sekiranya menyakitkan

Makara misal sama-sama berdiri telat. Bisa aja kan dibikin berantem model "kamu sih nggak bangunin aku!" dibalas dengan "ya kau juga nggak denger alarm kamu!" Blablabla. Kalimat itu mengandung ketiga indikator di atas.

Tidak penting dan tidak berfaedah alasannya yakni tidak mengubah keadaan. Tentu menyakitkan alasannya yakni ada satu pihak yang disalahkan padahal bukan salah dia. Mau teriak hingga bego juga tetep telat kan jadi ngapain deh berantem segalaaaa?

Kalau saya dan JG misal berdiri jam 7.

saya: "yah jam 7 nih sayang"

JG: "yah telat deh"

end

Udah telat mobilnya mogok.

JG: "YAAHHH KOK NGGAK NYALA MOBILNYA"

*sensitif alasannya yakni jikalau saya nadanya naik atau terkesan menyalahkan, maka akan terjadi pertengkaran yang tidak perlu dan buang-buang waktu*

saya: "jadi naik grab kita?"

JG: "ok"

end

❤️

Kalau salah satu ada yang salah dan menciptakan yang satunya marah? Yang murka boleh murka tapi yang salah sebisa mungkin TIDAK BOLEH MARAH. Meskipun yang salah kelewatan gitu contohnya ya udalah terima aja.

Karena mau ikut murka juga tidak mempunyai kegunaan gaes. Hanya akan memperbesar kobaran peperangan. Ujungnya tetep yang salah harus minta maaf kan. Di sini ego dipermainkan banget apalagi buat alpha female kaya saya, diomelin dikit berasa harga diri terinjak-injak HUAAAA RASANYA PENGEN IKUT NGAMUK JUGA. 😪

Tapi ya udah kan saya yang salah, sebaiknya yang salah harus lebih tenang, jawab dengan kaleum *meskipun jikalau saya biasanya saya udah nangis lol* Berusaha aja masukkan pikiran positif bahwa he didn't mean it, he's just angry and not showing his true self.

Kalau saya yang murka JG lebih annoying lagi sih. "Iya iya maaf ya geulis bageur aduh jikalau murka tambah manis waawww"

🙅🏻🙅🏻🙅🏻

Makara ya, begitu. Baru berasa banget jikalau lebih toleran berakhir dengan hidup berdua yang lebih damai. Meskipun ya terima aja rumah berantakan, piring kotor numpuk, itu bukan hal yang harus diberantemin. Maklum no mbak no nanny.

"Kamu nggak mau basuh piring? Aku juga nggak" PASS. Besok lagi aja.

"Kamu nggak mau basuh baju? Aku juga. Ayo kita laundry" SOLVED

"Kamu nggak mau masak lagi? Aku juga. Oke kita katering" SOLVED

Gampang kan?

(Baca: Tips Survive Tanpa Mbak dan Nanny untuk Ibu Bekerja)

Dan yes, marah-marah itu lebih mungkin terjadi ketika capek. Salah satu capek atau dua-duanya capek. Makanya jangan banyak komplain jikalau salah satu maunya tiduran terus sambil main hp. Main hp di kasur sama-sama juga termasuk quality time kok, jangan percaya majalah yang bilang quality time cuma pillow talk atau traveling bareng.

Satu lagi, jangan saling menyalahkan jikalau urusan anak alasannya yakni itu menyakitkan. Misal anak jatuh, jangan nyalahin istri lah alasannya yakni istri juga nggak mau itu anak jatuh. Kasihan banget saya sering baca curhat ibu-ibu yang disalahin suami alasannya yakni anaknya kenapa-napa. Nyalahin itu memang simpel mabrooo. Coba aja urus anak sendiri. Urusan anak prestasi bapaknya yang bangga, anak badung ibunya disalahin itu memang masih banyak terjadi. Kalau JG gitu mungkin saya sudah kabur dari rumah huft.

Kalau masalahnya besar? Ini saya nggak berani kasih saran lah, siapa saya ini umur aja belum 30 *heyak bawa-bawa umur*. Cuma ya, apapun itu, air cuek lebih bikin adem daripada air panas. Bicara dengan kepala cuek akan lebih tenang dibanding dengan kepala panas.

*

Intinya jangan simpel kebawa emosi. Karena perkataan menyakitkan dapat dilupakan, tapi bukan berarti tidak dapat diingat kembali.

Have a good day, luv! Yang punya tips mengurangi intrik-intrik rumah tangga boleh juga loh di-share! :D

-ast-

Detail ►

Move On!



Oke jadi di malam natal ini gue mau dongeng hal sedih.

NOMER WHATSAPP GUE TERPAKSA HARUS GANTI.

T_______T

Suatu sore di hari Rabu, WhatsApp gue tiba-tiba ke logout sendiri. Gue nggak sanggup login lagi alasannya ialah nomor itu udah hangus! Sementara bila login WhatsApp harus memasukkan instruksi verifikasi yang dikirim via sms. Mana sanggup gue masukin instruksi bila nomornya aja hangus?

Iya jadi gue udah pake nomor itu dari Sekolah Menengan Atas (nomor couple sama mantan pacar lol). Nomernya angka cantik, pendek, gampang diingat. Sampai suatu hari gue lupa isi pulsa dan hangus. Itu sekitar pertengahan tahun ini.

Ya tapi meskipun nomornya hangus, gue tetep sanggup WhatsApp-an (pls change that whatsapp 😩). Logikanya nomor nggak aktif nggak sanggup dipake WhatsApp kan, ini bisa. Makara ya gue santai aja, masih sebar-sebarin ini walau kenyataannya nomornya udah nggak sanggup ditelepon.

Satu hal yang gue sadari dikala WhatsApp nya ke logout adalah, nomor itu jadi aktif. Bisa ditelepon, dan WhatsApp nya aktif. Sore itu profile picture-nya semacam logo bertuliskan Sukabumi. Gue takut banget.

Takut soalnya gue 80% yakin nomor itu dijual lagi sama Indosat, which is weird sih berdasarkan gue alasannya ialah ya plis lah, itu nomor orang dengan cepat sanggup ganti pemilik gitu, bila disalahgunakan gimana?

Takut kedua ialah gue serem pemiliknya ialah abang-abang preman mabok. Karena logonya macam logo gengster gitu whyyyy. 😩😩😩

Semaleman gue galau. Mana gue admin di beberapa group. Gue kabarin group-group terdekat. Sampai paginya foto WhatsApp itu berubah jadi foto anak Sekolah Menengan Atas pakai seragam pramuka! Perempuan!

Gue alhasil ajak ngobrol dia. Yak memang benar, ia dongeng bila ia gres beli dan aktifin nomernya kemarin sore, dikala WhatsApp gue tiba-tiba logout sendiri.

Anaknya baik dan sopan, thank God bukan abang-abang preman. Dia sekolah Aliyah (SMA Islam) kelas 2. Yang jadi persoalan ialah ia nggak ngizinin gue beli nomer itu lagi. 😭 Padahal gue bilang gue mau bayar plus ganti kuota internet ia sebulan. Dia nggak mau alasannya ialah ia registrasiin nomer itu ke website sekolah yang digunakan untuk ketidakhadiran dan nilai-nilai. Akan ribet buat ia bila ganti nomor.

YA TAPI KAN GUE JUGA RIBEEETTT.






😩😩😩






Hari kedua itu ia chat gue beberapa kali ngasihtahu ada yang chat gue nyasar ke dia. Gue jelasin aja harap maklum alasannya ialah itu nomer udah gue pake semenjak tahun 2003-2004!

Well.

Makara begitu ceritanya. Gue kini mixed feeling apa gue keukeuh pengen nomor itu lagi (naikin penawaran or something like that). Atau gue memang harus move on dan ya udah pake nomor yang sekarang.

HUHUHUHU.

Makara ya gitu gaes, nomor gue yang usang itu bukan gue lagi yang pake. Gue pake nomor XL sekarang. Nomor ini udah 3-4 tahunan juga sih gue pake cuma sebelumny memang cuma keluarga aja yang tau. Sekarang gue cuma pakai satu nomor. 😭 Chat gue di Instagram atau message di Facebook aja bila mau tau nomernya.

BEGITULAH!

Merry christmas and happy new year!

*tidak mendapatkan protes untuk kalimat terakhir*

:)

-ast-

Detail ►

On Vlogging & Vacation


Seperti yang niscaya sudah kalian sadari, saya gagal vlogging rutin hahahahahahaha. Ambisius banget sih emang ya untuk ukuran orang kerja, punya balita, dan masih ngotot blogging minimal seminggu tiga kali.

Tapi sebenernya yang bikin saya males bikin video yakni JG nya sibuk banget bulan Desember kemarin. 😪 Tanpa JG, mentok saya bikin beauty video aja paling, garing, nggak spesial. Dengan JG, syutingnya aja ketawa-tawa. Nggak jadi diedit dan diupload pun udah hepi.

Nah terus ahad ini saya seminggu lebih di Bandung, dari Natal hingga nanti tahun baru. Lumayan jalan-jalan! Biasanya di Bandung cuma 2-3 hari kemudian kerjanya bobo, jajan, bobo, jajan. Mandi pun nggak, boro-boro nyari kafe Instagram-able. Makan nasi pun nggak saking jajan terus dari cilok, lumpia berair hingga mie kocok. Jajan di Bandung malyfe.

Liburan ini saya jalan-jalan, makan di Miss Bee yang sungguh Instagram-able cuma antrinya nggak tahan, mampir ke Taman Lansia yang sialan isinya bapak-bapak ngerokok bawa anak semua, plus ke Makeupuccino yang ternyata harganya lebih mahal daripada beli online!

Terus ke waterboom Sabda Alam di Garut yang woowww jadi gede banget! Terakhir saya ke sana perosotannya cuma satu, kemarin ada kali delapan. Kolamnya pun banyak jadi nggak padet manusia. Worth it banget mana tiket masuknya cuma 40ribu. Di Jakarta aja sekali berenang 60ribu. 😂😂😂

Dari situ jalan-jalan ke sentra kulit Sukaregang. Makara semacem satu area BESAARRRR BANGET isinya toko-toko yang menjual tas, dompet, dan jaket kulit. Tempatnya elok banget, banyak kawasan duduk buat yang nunggu.

Ke sini lantaran JG nyari messenger bag kulit. Di Instagram kan rata-rata messenger bag kulit itu harganya 1,5juta, di sini rangenya 700-900ribu bisa ditawar pula. JG dapet deh 650ribu aja kulitnya halusssss banget. Luv!

Tapi saya bete sih lantaran tas ceweknya "KW" semua. KW tanda kutip lantaran yang ditiru modelnya doang, no label, polos. Bukan level KW Mangga Dua yang dijiplak sama label-labelnya. Ya tapi tetep aja, modelnya model Longchamp, Balenciaga, Givenchy gitu kan males ya. KENAPA SIH NGGAK MODAL DESAIN SENDIRI? Bahkan pouch Topshop aja ada tiruannya loh!

Di kawasan JG beli tas, aa yang jualnya bilang gini:

"Di kawasan saya mah tas cowo semua teh. Maunya jual tas cewe tapi saya lagi nyari yang bisa bikin model Fossil gitu nggak mau kaya yang lain."

😩😩😩

"Kuduna mah ngadisain sorangan a, naha kudu model Fossil?"

Kemudian beliau mengalihkan pembicaraan. Mungkin diri ini ngomongnya terlalu judes lol. Lagi tas 2jutaan dibikin kw kan sebel. 😩

Padahal bila modelnya sendiri, jaitannya dirapiin, dimahalin aja niscaya masih laku, soalnya kulitnya bagus. Ini yang belanja akhirnya ibu-ibu yang nggak ngerti brand. Maaf maaf ya, ibu-ibu kampung gitu yang mobilnya kebanyakan stiker, tau kaannnn. Kalau modelnya elok niscaya yang dateng model ibu-ibu arisan sosialita deh, spend money nya niscaya lebih banyak. 😭

Pemkot Garut tolong pertimbangkan ya. 💪🏻💪🏻💪🏻

Akhirnya selama JG muter-muter, saya gendong Bebe yang bobo dan ... jajan HAHAHAHAHAHA. Sambil duduk makan es krim green tea dengan setenteng keresek berisi kerupuk kulit (kulit sisa bikin tas kali 😂) dan bola kusut (rambut nenek bila kata orang Jakarta), saya merenung. Merenungkan hal yang tidak ada hubungannya dengan urusan tas kulit. Yaitu:

"KENAPA YA GUE NGGAK VLOGGING?"

Padahal kan bisa jadi vlog banget. Berenang, jalan-jalan di sentra tas kulit "kw", jajan. YouTube-worthy banget huft. Saya bawa kamera, bawa GoPro, bawa hp lah jelas. Gears udah cukup banget buat vlogging. Tapi saya tetap membisu dan tidak juga mulai beranjak untuk syuting.

Kemudian saya menyadari yah, I'm not into vlogging. Saya inget Agung Hapsah pernah ditanya di Q&A nya dia, kurleb begini.

"Gung, gimana caranya semoga tetap semangat dan nggak males bikin video?"

Jawaban Agung dengan judesnya as usual 😂

"Kalau kau memang malas dan tidak semangat ya tidak usah! Mungkin memang passion kau bukan di video, tidak ada yang paksa kau buat video. Aku tidak pernah terpaksa buat video, saya selalu semangat syuting dan edit video jadi bila kau malas mungkin ini bukan bidangmu."

💣💣💣 BOOM!

Agung, kau mungkin gres 17 tahun tapi kau benar sekali. Untuk apa melaksanakan sesuatu dengan terpaksa padahal tidak ada yang memaksa?

Iya saya lebih suka nulis! Saya suka bikin video tapi saya lebih suka menulis. Jauh lebih suka menulis. Saya tidak pernah menulis dengan terpaksa, saya tidak pernah habis ide. Serius. Beri saya waktu setengah jam maka jadi satu postingan baru. Itu sebabnya blog ini tetap bernyawa, lantaran saya melakukannya dengan seutuh jiwa.

Ahem. Ya beda tipis lah sama G-Dragon yang dalam 10 menit bisa bikin lagu gres lol.

Saya tidak mencicipi semangat itu untuk vlogging. Satu-satunya sumbu semangat tersisa yakni kebutuhan ingin tampil. Ingin eksis juga di YouTube lantaran toh sudah eksis di banyak sekali channel lain. Padahal sejujurnya, saya malas sekali bikin video. 😭

Dan vlogging apalagi daily vlog itu melelahkan. Jalan aja lelah apalagi jalan sambil mikirin angle. Belum lagi angle yang diinginkan ternyata ribet yaelaahh. Kurang perjuangan emang, kurang niat pula.

Belum lagi harus sambil kejar Bebe! Belum Bebe rebut kamera! Dan saya kok sayang bila jadi malah sibuk cari angle dan bukannya main sama Bebe. Bukannya enjoying pergi liburan sama keluarga.

Saya juga malas terlihat pucat di kamera. Salahkan eritrosit yang selalu kurang hingga saya harus transfusi darah ketika melahirkan dan harus pakai lipstik tiap hari. Absen sehari orang kantor akan bertanya khawatir "mbak kok pucet?" Padahal emang bibir saya pucet banget aslinya, sering banget dikira sakit jadi saya harus lipstikan.

Dan bila pergi sekeluarga saya nggak pernah pake make up sama sekali. Skin care aja udah, nggak gambar alis apalagi pake lipstik dan blush on. Jilbab aja instan. 😂😂😂

Makara yah, minimal saya sudah mencoba. Saya sudah pernah lakukan semampu saya untuk seminggu sekali bikin video. Ke depannya mungkin saya hanya akan dandan aja, rekam pake kamera depan HP, dan upload di Instagram. Kalau level YouTube mah kualitasnya harus pake kamera banget dan itu nambah kerjaan.

Nambah kerjaan soalnya editnya harus pake laptop. Kalau dari HP kan tinggal edit di iMovie sama VivaVideo, kelar.

Ngarepnya sih syuting sama JG terus JG yang edit HAHAHAHAHAHAHHA. Auk beliau suka males-malesan edit video padahal beliau bisa banget ngedit video. Syutingnya aja semangat. Ya mungkin lantaran bukan passionnya juga sih lol.

Makara ya begitulah. Mungkin saya jadi akan rutin upload ke YouTube mungkin juga tidak. Yang terang saya akan tetap menulis. Meskipun menulis dongeng semacam ini. Label "parenting blogger" saya lama-lama dipertanyakan ini mah, kapan nulis parentingnyaaa?

😂

-ast-

Detail ►

Puisi Cinta Era Lalu


Siapa yang suka nulis puisi? SAYAAAAA!

Dulu saya anaknya nulis puisi banget, terpengaruh siapa lagi lah selain geng Cinta. Geng Cinta jadi dampak besar dalam hidup hingga waktu Sekolah Menengan Atas saya pernah bikin puisi satu halaman dan baca di radio!

Kaprikornus kegiatan apa ya namanya lupa, pokoknya kegiatan di mana jikalau kau anak sekolah dan punya bakat, kau boleh tampil dan siaran gitu. Dipandu sama penyiarnya dan saya pun baca puisi. Dih lupa banget puisi apa dan di mana sekarang, sebel padahal ingin tau hahahaha.


Baca yang lain:
Gesi: Gamang | Windi Teguh: Pernah Galau | Nahla: Rantai


Terus ya udah bikin puisi mulu random, awalnya tulis tangan, terus ditulis di notes hp Nokia 6600, terakhir di notes Blackberry. Dan ternyata saya cuma dapat bikin puisi jikalau lagi galau. 😂😂😂

Iya entah kenapa kegalauan melahirkan kekuatan dalam menentukan dan merangkai diksi. Makanya pas pacaran dan LDR sama JG produktip banget bikin puisi. Pas nikah? Yaelah males amat. Niat pun tak ada. 😂😂😂

Monmaap jikalau ada kata-kata geografi macam Selat Sunda alasannya dulu JG pernah ditempatkan di Lampung usang sekali. Alasan yang masuk nalar untuk nulis puisi kan? KAN? KAANNN? Pun pendek-pendek alasannya itu pas zaman semua orang puisian di Twitter. Kangen amat socmed tanpa politik.

Puisi-puisi ini nggak pernah dipublikasikan. Mentok JG doang yang baca. Ini pertama kalinya, entah berdasarkan orang lain bagus atau nggak. Apa layak disebut puisi apa nggak. Saya nggak terlalu paham juga sebenernya sih urusan puisi ini. Cuma pengen ngasih warta aja jikalau saya juga dapat loh (dulu) nulis mellow mendayu, bukan cuma teriak-teriak curhat aja. Hahahaha.

Enjoy!

Warning: Cheesiness scale: 10 out of 10. 😂😂😂

resah. gelisah. gundah.
lelah. marah.
panah. arah. darah.
merekah nikmat. lamat-lamat.
berat. hasrat. biar luka ini kubebat.

meski cacat.

Jarak dibatasi selat. Hati dibatasi rindu. Aku bangun tapi tak menapak bumi. Aku berjalan tapi menjejak kekhawatiran. Aku duduk dan tertunduk. Sedih tapi sudah tak dapat menangis.
Cepat pulang, sayang. Berpeluk menghabiskan malam. Bercerita tanpa terbatas sinyal yang kadang gila. Bercium yang bukan titik dua dan tanda bintang.

Kau minta saya beralasan. Alasan mencintaimu yang niscaya berujung pujian. Tapi sebenarnya tiap kalimat kebanggaan niscaya mempunyai kebalikan. Maka dengan itulah mencintaimu tak pernah butuh alasan.

Angka memaksa kita mengukur. Membuat jarak jadi punya makna. Apa gunanya jikalau rindu ini tetap sama?

Membayangkan terpuruk ke pelukanmu kala mengantuk. Tanpa harus menyadari jikalau saya hanya terduduk. Sendiri mencicipi rindu yang menusuk dan kosong yang merasuk.

Sejauh raga terpisah selat sunda tapi hati terus dipaut oleh rindu yang menghitung mundur waktu. #BaladaLDR

Seperti danau dihiasi bangau, taman bunga anggun berumput hijau limau, suaramu parau dan tak henti meracau: Ini saya yang rendah hati. Cinta kau setengah mati. TITIK.

Seperti ucapmu ihwal pertanyaan ‘sudah makan belum?’ yang tidak pernah begitu sederhana, bagiku 'titik dua dan kurung tutup’ darimu pun selalu dipenuhi tanda tanya.

Adalah kau di kota itu. Kota di mana mentari terpaksa besar kepala supaya dapat hadir di antara awan abu-abu. Apakah kau tahu bahwa rinduku memilihmu?

BOOM! 💣💣💣

Kaget nggak? Hahahaha. Yang mau ketawa silakan, yang enek dan mau muntah silakan loh. Masa muda ialah masa-masa paling layak ditertawakan, apalagi muda dan LDR lolol.

Udah itu aja. Yang mau share puisi lamanya juga boleehhh. Kalau sudah berlalu, mari kita tertawakan bersama. Kalau belum berlalu, sini tante pukpuk. Semua akan berlalu kok. ❤️

-ast-

Detail ►

I'm Sick


So guys I'm sick.

Or have been sick.

Soalnya kepala udah berat dari Minggu malem hingga Senin pagi. Dan tentu aku tetap kerja alasannya yaitu mau apa deh di rumah?

Selasa kemarin udah nggak karuan, nyampe rumah pribadi tidur maunya. Dan hari ini resmi flu.

WHY.

Nyalahin cuaca lah apalagi yang sanggup disalahin ya nggak? Karena tiap sore hujan jadi tiap sore aku naik ojek dengan kondisi habis berhenti hujan atau bahkan hujan rintik-rintik. Angin besar banget hingga sanggup nutup pintu kendaraan beroda empat dengan tenaga angin.

Yah well. Ini jarang-jarang loh aku ngeluh sakit hahaha. Tapi beneran aku butuh nulis, agar waras, agar kepala nggak pusing-pusing amat. Mungkin ini pusing alasannya yaitu kebanyakan yang belum ditulis lol.

Btw Bebe udah hening sentosa, udah nggak tantrum lagi jika ke daycare. Tapi kini ia tantrum alasannya yaitu nggak mau pulang dari daycare. Kemarin kami berantem alasannya yaitu Bebe nggak mau masuk kendaraan beroda empat dan wailing "MAU DAYCARE AJAAAA!".

Anak kecil memang tidak sanggup tidak tantrum ya. Bahkan dengan topik yang sama (YA TOPIK DAYCARE) sanggup jadi dua jenis tantrum yang berseberangan ide. Apalah. Ya soon, ini ada triknya ternyata agar anak nggak terlalu clingy sama ibu. Soon, maksudnya nanti lagi ditulisnya lol.

Terus ya thanks to temen-temen Facebook yang sudah sangat membantu sekali dalam pemilihan mesin cuci, kini JG sudah punya mesin basuh gres dan selalu semangat mencuci. Kami tak pernah membayangkan beli mesin basuh gres sanggup menghemat waktu dan tenaga sebanyak itu. Mesin basuh ini layak menerima satu blog post khusus jadi ya, soon!

Intinya itulah, nggak semangat update blog alasannya yaitu mata aja kebukanya nggak sanggup 100%. Besok ajalah ya #SassyThursday YANG MANA BELUM TAU MAU TOPIK APA.

I'm done! Peace out!

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Penyesalan Dalam Hidup


Makara ya, hidup nggak selalu berjalan kaya yang kita mau kan ya. Ada penyesalan-penyesalan yang bila dipikirin, wow menyita waktu. Sedih, dan ya bikin kecewa.

Padahal disesali juga buat apa sih sebenernya mah. Nggak mengubah apapun. Cuma bikin bete aja kan. Kaya ada temen yang nyesel banget kenapa nggak terima lamaran cowoknya dulu, kini si mantan jadi kaya raya, istrinya cantik, anaknya lucu, rumahnya Instagramable, hidupnya sempurna. If only that was me, pasti gitu kan mikirnya.

Baca punya Nahla:

Padahal yeee, hidup si mantan tepat alasannya ialah beliau nikah sama istrinya itu loh. Mungkin juga beliau jadi kaya alasannya ialah justru nikah sama si istrinya kini bukan sama temen saya. Anaknya juga lucu alasannya ialah istrinya elok hahahaha. Tapi iya kan. 😂😂😂

Kalau dari saya, ada sedikit penyesalan kenapa dulu nggak ngotot kuliah di luar negeri atau minimal student exchange lah hahahaha. Nyesel sedikit aja sih alasannya ialah dulu kan nggak semudah kini info-infonya. Beda banget lah, zaman kini student exchange di kampus saya aja banyak banget jadwal dan negaranya, dulu mah nggak ada.

Selain itu, nyeselnya jadi sedikit aja alasannya ialah dulu juga saya memang menjalani yang terbaik dengan sangat smooth, saya lulus SPMB hanya dengan satu pilihan (tidak menentukan pilihan kedua alasannya ialah saya hanya mau kuliah jurnalistik). Lulus cum laude, dapet kerja yang menyenangkan, hingga sekarang.

Tapi namanya insan ya bila nggak ngeluh itu rasanya kurang hahahaha. Soalnya ngeliat temen-temen yang kuliah di luar negeri ih kerjanya lebih bagus, mereka jadi punya nilai plus dibanding kami yang cuma kuliah Indonesia. Nggak usah protes atau denial, ini kenyataan kok. Banyak perusahaan yang jelas-jelas menulis mengutamakan overseas graduate. Yayaya. Tampak tidak adil tapi ya sebenernya fair sih, suka-suka mereka lah lol.

Satu penyesalan lagi gres terjadi beberapa bulan lalu. Intinya saya menolak proposal interview dari perusahaan digital yang selalu dianggap 'Tuhan' untuk base Singapur. Iya emang gres proposal interview doang sih belum tentu keterima banget, masih jauh perjalanan. Tapi gilanya adalah, saya jadi menyesal menikah dan punya anak terlalu cepat.

(Baca: Cita-cita yang Tertunda alasannya ialah Anak)

Soalnya saya nggak mungkin kerja di luar negeri tanpa JG. JG mah mau-mau aja keluar kerja alasannya ialah harapan beliau ialah stay at home dad tapi sayanya yang nggak mau. Nanti saya niscaya cuma ketemu Bebe sebentar, nggak mungkin saya kerja 9-5 kaya sekarang. Lagian karier JG di kantor yang kini bagus, semua akomodasi bagus, asuransi, bonus semua aman, masa resign gitu aja? Saya nggak mau. Terlalu banyak yang akan hilang, dan yang terberat ialah memikirkan waktu-waktu saya bersama Bebe.

Saya kini seneng banget kerja 9-5 dan sama Bebe usang sekali. Jemput Bebe di daycare, main sepeda, main mobil-mobilan di perosotan (don't ask how), atau sekadar tengkurep nonton film bareng-bareng. Itu hanya mungkin bila saya kerja di kawasan yang jam kerjanya pasti.

Jadinya nyesel banget, coba bila belum nikah, coba bila belum punya anak. Satu hal yang bikin saya bertahan, saya lebih baik menyesal alasannya ialah tidak dapat kerja di sana dibanding menyesal alasannya ialah tidak memakai waktu saya sebaik mungkin bersama Bebe.

Tapi tetep, saya nangis dan ngelamun terus sekitar 2 minggu, tiap perjalanan pulang dari kantor itu di kendaraan beroda empat ngelamun aja terus. Malem-malem nangis. Nangis terus hahaha. Ya mending nangis sih daripada ditahan-tahan juga buat apa. Emosi itu harus dirilis gaes biar nggak jadi jerawat. Duh. Nggak heran saya nggak pernah jerawatan ya hahahaha.

Mungkin saya bukan ibu yang baik, bukan ibu ideal yang selalu terobsesi masakan organik dan hygienis, tapi saya selalu ingin lebih usang dengan orang-orang yang saya sayang. Bebe udah niscaya lah. Selain itu saya juga selalu ingin lebih usang sama JG, untuk ngobrol di kendaraan beroda empat dan ketawa-tawa. Maka kini saya lebih sering menunggu JG di daycare biar dapat pulang bersama, kadang hingga jam 7 malam gres JG tiba alasannya ialah yah, macetlah apalagi. Tapi dibanding ngobrol sama driver GrabCar, mending nunggu aja biar.

Emang dapat kaya gitu bila hidup kami nggak menyerupai sekarang? Belum tentu kan?

Intinya ... harus pake pada dasarnya nggak nih? lol

Ya intinya, percayalah hidup yang kita jalani kini itu ialah yang terbaik maka kita harus melakukannya dengan baik. Move on! Jangan biarkan kekecewaan memengaruhi hidup yang kita jalani kini alasannya ialah itu kemungkinan akan berakhir dengan kekecewaan yang lain.

Life isn't some cartoon musical where you sing a little song and all your insipid dreams magically come true. So let it go. - Chief Bogo, Zootopia Police Department

-ast-

Detail ►

Little Things That Matter


Hi gaes!

Duh abnormal lama-lama blog ini isinya kaya vlog gitu di mana saya cuma nulis aja pas saya mau nulis, entah ada maknanya bagi pemirsa atau nggak. Sama kaya vlogger model hari ini masak ya beliau vlog masak, hari ini nggak tau mau ngapain ya beliau bilang di video jikalau hari ini nggak tau mau ngapain lol.

KE MANA ANNISAST BLOGGER PARENTING ITU HAHHH? YANG SUKA MEMBERI TIPS DAYCARE DAN KEHIDUPAN BERSAMA ANAK BALITA? KE MANAAA?

Auk ke mana. Butuh pasokan energi ekstra dalam bentuk waktu membisu yang agak lama, untuk meresapi maunya apa sih taun ini? Rajin blogging nggak, vlogging juga nggak, rajin kerja sih iya alasannya ialah takut nggak gajian hahahaha.

Terus saya mikir. Maklum lah ya jikalau diem niscaya jadi banyak mikir. Memikirkan harapan dan resolusi yang tumben belum dibentuk dalam bentuk image dan dihias. Masih di notes belaka.

Karena resolusi kami tahun ke tahun itu semuanya big things! Model pemasukan sebulan nambah sekian, beli barang A, barang B, ini itu, Bebe daftar pre school, ini itu. Semua BESAR banget. Nggak ada resolusi sederhana macam olahraga, atau sarapan buah alasannya ialah ah sudahlah kebanyakan teori hahahaha. Kalau bikin kalian semangat sih nggak apa-apa tapi kan sebenernya mulai hidup sehat mah dapat kapan aja dilakukan ASAL NIAT.

Kemudian saya memikirkan hal-hal penting tapi kecil ... dan gampang dilupakan ... menyerupai ...

... memanjakan JG. IYA JG BUKAN BEBE. Soalnya dulu pas belum ada Bebe, hidup JG 100% saya yang atur banget level mau main futsal aja saya yang pack barangnya semua, temenin main, beresin sehabis main.

Sekarang kasian huhu pergi ke kantor aja siapin semuanya sendiri alasannya ialah saya siapin bawaan Bebe ke daycare. Aku nggak dapat banget deh sayang sama dua orang di waktu yang sama. EGIMANAAA? 😂

Ya saya akan berusaha!

JG, I know you read this, you've never told me to do this or that and you always patiently take care of me but I'll try too! ❤️

Nggak usah nambah sayang-sayangin Bebe alasannya ialah overflowing banget takut malah jadi manjain. Hahahaha. Ditegur kemarin sama JG "kenapa sih cium-cium Bebe terus?" padahal udah mau telat pergi kerja. Gendong, cium, ambil tas, cium, beres-beres baju Bebe, cium. Cium anak bayi kenapa candu ya.

*sebel amat mau pake kata 'candu' tadi mikir dua kali hihhh gara-gara awkarin* 😪

Saya juga mau lebih menerima, berdamai dengan keadaan, nggak banyak berantem sama JG maka saya akan demand ke JG plis jangan ngajak saya berantem hahahahaha.

Intinya itulah. Tahun ini rasanya kok pengen menata diri, pengen mencari maunya apa sih hidup ini? Mau kerja terus hingga pensiun? Mau resign atau keliling dunia semoga kaya the real millennials? Mau apa?

Mau berguru makeup semoga makin jago. Mau namatin jadi semua Disney Princess terus di-featured BuzzFeed *tetep*. Ternyata makeup huruf itu tantangannya luar biasa ya alasannya ialah menirukan kan. Gimana caranya pipi dapat chubby? Gimana caranya mata sipit? Gagal mah nggak apa-apa namanya juga nyoba pertama kali lol. Lumayan buat ngetawain diri sendiri aja. 😂


Terus review palette eyeshadow yang belum kesampaian satu pun. Mau lebih banyak berguru soal makeup dan edit video semoga jagoooo!

Dan gongnya adalah, tahun ini saya dan JG punya 2 channel YouTube terpisah!

Iya soalnya dari kemarin gundah kok channel saya isinya campur aduk. Jadinya mau dipisah aja, channel saya isinya beauty dan girly things lain sementara channel JG isinya vlog, parenting, keluarga, Bebe, endebre endebre. Thanks to Chandraliow dan Agung Hapsah, JG jadi mau edit video lagi hahahahha alasannya ialah kompetitip liat video mereka keren lol.

Nonton video pertama JG di sini yaaa. SUBSCRIBE YAAAA.


Kalau dari segi barang saya belum pengen apa-apa sih. Malah ngurangin barang banyak banget. Di Bandung keluar 4 karung baju, kemarin di Jakarta keluar lagi 2 karung. Ini bangkek nih, kerasanya hal kecil banget, ah baju doang. TAPI kenapa baju jadi banyak?

(Baca: Suka Menumpuk Barang? Hidup Minimalis Yuk!)

Pertama dulu pas kuliah saya seneng banget beli baju. Zaman-zaman masih ngikutin musim dan baca semua website fashion plus langganan majalah fashion. Baju-baju lalu sayang dong dibuang juga soalnya dulu belinya mahal huhu. Dulu beli baju uangnya dikasih ayah jadi nggak sayang beli mahal, kini pake uang sendiri mah bhay.

Kedua, baju kami harus banyak alasannya ialah JG males nyuci hahahaha. Kasian capek. Ke laundry pun effort packing dan jalan kan. Sejak beli mesin cuci, nyuci lancar jaya dan kami jadi nggak merasa butuh baju banyak.

Apalagi ya? Yang kecil-kecil tapi penting? Kayanya banyak hahahaha. Ya termasuk rajin menulis semoga waras dan rajin vlogging semoga skillnya nambah. Ingin beli printer buat nyoba-nyoba printable dan bikin diy. Terus apalagi yaaaaa. Ayo dong beri inspirasi lol.

Kalau ngomongin yang besar malah inget, kasian yang kecil-kecil huks. Goal terbesar tiap tahun semenjak punya Bebe sih nyelesain dana pendidikan Bebe jadi nanti uangnya dapat buat yang lain huhu. Gila hingga nggak nafsu liburan atau apa, setiap punya uang dimasukin buat uang sekolah Bebe. Punya anak seheboh itu adek-adek, jangan pada buru-buru nikah ya.

Yeah.

Itu ajalah. See you when I see you!

-ast-

Detail ►

Serba-Serbi Beli Mesin Cuci

Mesin basuh top loading vs front loading, mana yang lebih baik? Saya rangkum semua pertanyaan seputar mesin basuh dan review mesin basuh Samsung front loading dari saya Istimewa untuk kalian semua lol.


HAIIII!

Akhirnya review mesin cuci! Sebenernya mesin basuh di rumah nggak kenapa-napa sih, kami pakai mesin basuh dua tabung alasannya ialah itu ialah kado nikah. Kaprikornus pas dulu beli itu nggak browsing review atau apa. Ini tulisannya akan panjang hahahaha.

Bulan kemudian pas liburan Natal dan Tahun Baru di Bandung, ibu saya beli mesin basuh baru, mereknya LG top loading (bukaan atas) serinya apalah lupa pokoknya harganya nggak hingga 3juta. Dan wow ternyata mesin basuh sanggup canggih ya! Tinggal pencet tombol tut tut tut, tau-tau kering siap jemur. Nggak pake program bilas rendem manual kaya mesin basuh dua tabung. Itu selama di Bandung saya jadinya nyuci mulu padahal biasanya bawa baju kotor ke Jakarta supaya sanggup laundry. Hahaha.

Kemudian sebagai pasangan no gaptek dan menghargai waktu (ehm) kami pun bertekad beli mesin cuci. Pertimbangannya supaya nggak usah laundry lagi, bukan mahal sih sebenernya jikalau ngitung uangnya nggak mahal alasannya ialah kau cuma berdua kan, tapi effort packing baju kotor, nganter ke laundry nya itu loh. Belum baju Bebe yang selalu JG basuh sendiri, sehari beliau abis 4 stel, nyuci mulu perasaan huhu kasian suamiku capek.

Problem 1: Beli mesin basuh merek apa?

JG menciptakan status di Facebook minta masukan soal mesin basuh dan saya share. Nggak nyangka ternyata banyak yang respon! Terima kasih teman-teman, kini saya tau fungsi Facebook selain untuk share artikel BuzzFeed. 😍

Hasil bunyi dari rekan-rekan semua berdasar pengalaman masing-masing menawarkan Samsung ada di posisi depan. Dibanding Electr*lux malah lebih banyak yang nyaranin Samsung. Padahal jikalau mesin basuh top of mind-nya Electr*lux kan, tapi berdasarkan teman-teman yang lebih dulu pakai, purna jualnya kurang oke. Slow response katanya. Duh hari gini slow response mah nggak deh. No offense ya Electr*lux, ini berdasarkan para konsumen kalian loh.

Dan sebagai orang yang rajin komplain, purna jual fast response ini penting banget! Dan nggak nyesel deh milih Samsung nanti saya ceritain detailnya ya.

Problem 2: Mesin cucinya mending top loading atau front loading?

NAH ini juga galau. Karena harganya tidak mengecewakan jauh kan. Kata temen-temen mending front loading sekalian, lebih kering dan lebih bersih. Iya sih saya coba mesin basuh ibu di Bandung yang top loading itu kok cuma goyang kanan kiri doang? Bersih emang nyuci kaya gitu?

Pertanyaan ini dijawab sama mas-mas Hartono Elektronik kawasan saya beli. Kalau mesin basuh top loading, rekomendasinya LG alasannya ialah tabungnya ikut muter (well, ikut goyang kanan kiri), jadi putarannya dua arah. Dan iya memang lebih higienis front loading alasannya ialah cara mencucinya itu baju dibanting atas bawah atas bawah gitu.

Pertimbangan lain, mesin basuh front loading lebih ekonomis kawasan alasannya ialah atasnya sanggup dipake naro barang. In our case, sanggup jadi bantalan untuk motong bawang alasannya ialah mesin basuh ditaro di dapur hahahaha.

Problem 3: Beli mesin basuh di Jakarta di mana?

Sebagai orang Bandung saya nggak tau jikalau toko elektronik murah bukan di mall gitu di mana? Ini alhasil dikasihtahu temen saya namanya Iwan, thanks loh Wan. Dia bilang beli di Hartono Elektronika aja (asli ga sponsor ini mah hahaha) harganya lebih murah dibanding kawasan lain. Saya cek website-nya wowwww bagussss.

Tapi sebagai mantan wartawan dan mahasiswa jurnalistik, disiplin verifikasi itu penting! Kami pun menyempatkan diri ke Senayan City untuk cek perbandingan harga. Kaprikornus di toko elektronik atas ituuuu saya cek satu per satu harga mereka dibanding harga Hartono, bedanya hingga 1juta! Sinting! Sama Carrefour dan Lotte juga bedanya hingga 500ribu lebih loh. Wah luar biasa Pak Hartono ini ya pembela rakyat kecil sekali luv! 💖

Akhirnya hari Sabtu beberapa ahad kemudian kami ke Hartono Elektronika. Tempatnya ternyata deket rumah banget di Kebayoran Lama. Lha sayanya malah main dulu ke Senopati terus jadinya jauh hahahaha. Tempatnya enak, parkirnya tidak mengecewakan luas.

Mas-masnya product knowledge-nya elok dan sabar ditanya-tanya. Segala elektronik ada di sini dari urusan rumah kaya kulkas, ac, mesin cuci, rice cooker, hingga kamera, laptop, hp juga ada. Tokonya modern banget dan rapi meskipun sempit. Mana Bebe bobo jadi stroller mentok udalah nabrak orang sana-sini lol. Tapi recommended banget kok, apalagi murah kan. Bisa cicilan 0% loh! Demikian review Hartono Elektronika dalam dua paragraf hahaha.

Oke kami akan beli front loading Samsung, budget maksimal 4,5juta, TIPE YANG MANA?

source: Hartono Elektronika

Budget segitu untuk Samsung cuma dapet dua model, yang satu kapasitas 6,5kg yang satunya 7 kg. Harganya beda tipis, yang 6,5 kg Rp. 3.999.000 dan yang 7 kg Rp. 4.199.000. Mending 7 kg lah ya?

Pas diliat GEDE BANGET ASTAGA. Kotaknya gede banget sementara kontrakan kami secuil banget gitu mau disimpen di mana? Akhirnya dengan ikhlas saya ukur mesin basuh dua tabung (yang dipajang di situ juga) dengan jengkal tangan, saya bandingkan dengan kedua mesin basuh itu. Yang 6,5 kg pas! Lebarnya sama persis dengan mesin basuh dua tabung jadi niscaya muat di kawasan mesin basuh yang sekarang.

Yeay punya mesin basuh baru! Problem berikutnya ialah Hartono hanya ngirim di jam kerja dan hari kerja. Biaya kirim 100ribu (cmiiw). Tapi terus gimana dong nggak ada yang sanggup nerima di rumah? Akhirnya JG beres-beres kendaraan beroda empat dan MASUKIN MOBIL HAHAHAHA. KARIMUN FTW!


Selain mesin basuh kami bawa carseat toddler loh dan masih muat. Duh ini Karimun udah dipake buat bawa segala macem huhu sayang banget sama kendaraan beroda empat ini. :')

FAQ seputar mesin basuh front loading:

Mesin basuh front loading watt-nya gede nggak?

Nggak sih ya, ini udah hampir sebulan dan kami nggak mencicipi listrik tiba-tiba habis padahal nyuci dua hari sekali hahaha. Maksimumnya memang 2000 watt tapi itu maksimum terutama jikalau pakai air panas. Kalau nggak pake sih kayanya so-so aja, nggak bikin listrik boros.

Oiya meski maksimum 2000 watt, rumah kami cuma 1300 watt dan works fine kok. Nggak ada masalah.

Mesin basuh front loading bukannya harus pake air panas? Nanti boros listrik alasannya ialah harus manasin air dulu!

NGGAAAKKK. Itu kan sanggup dipilih di menunya mau pake air panas atau air biasa. Kalau pun contohnya pilih mode baju bayi yang otomatis air panas, ya di-set lah supaya airnya jadi normal. Semua sanggup diset. Canggih banget kok nggak usah khawatir.

Mesin basuh front loading kan airnya mesti kenceng banget ya?

Ini iya. Tapi nggak perlu nyemprot banget juga sih. Kalau pake toren di lantai 2 aja cukup kok, mesin cucinya di lantai 1. Nggak perlu kenceng gimana-gimana amat.

Mesin basuh front loading boros air kan?

NGGAK. Airnya dikit banget kok. Lebih boros nyuci manual deh kayanya. Airnya kan diubahsuaikan dengan jumlah dan berat baju dan itu nggak banyak. Percayalah padaku.

Layanan Purnajual alias service center Samsung

Yang bikin terharu huhu. Kaprikornus pas di Hartono itu mas-masnya udah bilang "mbak nanti hingga rumah telepon Samsung aja supaya di-setting sama diajarin cara makenya". Saya dan JG yang "ok pak", padahal kami dalam hati "cuhhh gue nggak gaptek kali harus diajarin apanya, palingan liat buku manual juga gampang".

TERNYATA LUMAYAN SUSAH. DAN BUKU MANUAL NGGAK NOLONG.

T_________T

Menu-menunya sih ok ngerti semua cuma gundah kok sekali nyuci 3 jam? Udah gila kenapa usang banget takut baju rusak lah. Terus pas ngeringin itu mesin cucinya yang geter parah keras banget hingga pindah tempat. Panik lah, browsing-browsing juga nggak nemu apa-apa. Oke ini deh saya kasih keyword kali ada yang mau browsing: mesin basuh front loading Samsung bergetar ketika mengeringkan. AHAHAHHAHAHHA.

Besoknya di kantor ada telepon. Ternyata dari Samsung dong, mbaknya bilang gini "Siang, dengan ibu Annisa? Kami menerima laporan pembelian dari Hartono Elektronika untuk mesin basuh Samsung, apa sudah sanggup digunakan? Kalau belum kami sanggup pandu via telepon untuk setting dan penggunaannya."

NANGIS NGGAK?

Kaya lagi mens sakit perut banget nggak sanggup gerak terus pengen bakso tapi LDR jadi nggak ada yang nganterin makanan terus kakak GoFood datang. Pengen peluk kakak GoFood ya nggak? Hiks.

Akhirnya saya curhat lah kenapa ya kok ketika mengeringkan bergetar kenceng banget mesin cucinya? Ternyata itu alasannya ialah baut belakangnya belum dibuka. Kaprikornus di belakang emang ada 4 baut gitu, di buku disuruh dibuka tapi nggak dijelaskan kenapa. JG udah buka terus saya yang khawatir kenapa sih buka-buka baut? Ternyata memang harus dibuka HAHAHAHAHAHA.

Baut itu fungsinya supaya komponen dalem mesin basuh nggak bergeser ketika dipindah-pindahkan dari gudang -> toko -> rumah. Kalau udah nyampe rumah mah ya dibuka aja. Malemnya dibuka dan voila, nggak ada bunyi lagi apalagi getaran hahahaha.

Jadi gimanaaa, rekomen nggak mesin basuh Samsung?

IYES. Soal nyuci 3 jam itu ternyata modenya aja. Utik-utik ada kok mode yang 40 menit atau 70 menit gitu. All in ya dari ngerendem, nyuci, bilas, pewangi, dan keringin. Bersih kok dan wangi. Cuma ya jikalau noda susu coklat mah tetep harus dikucek dulu lah sebentar.

Bisa nyuci sprei? BISAAAA. Selimut tipis bisa, bed cover nggak muat sih jikalau muat harusnya bisa. Keringnya 80% lah ya, sanggup nyuci tiap hari banget alasannya ialah besok pribadi kering uh luv! Padahal kami jemur di dalam rumah loh. Di lantai dua tapi nggak di luar, di dalem supaya hahahaha.

Detergent nya kami pakai yang Rinso serbuk yang khusus front loading, nggak mahal sih kayanya biasa aja deh. Berapa kg juga kan sekotak sementara kami cuma bertiga, baju Bebe kecil-kecil. Pakenya juga nggak banyak-banyak kan.

Ada fitur child lock juga! Soalnya Bebe ini iseng banget deh pencet-pencet jadi selalu kami child lock terus Bebe gembira gitu alasannya ialah pencet-pencet dan nggak dihentikan hahahaha. Child lock ini juga berfungsi lebih alasannya ialah tombolnya itu bukan tombol klik tapi tombol sentuh. Kesenggol pinggang dikit aja kesentuh jadi kondusif banget lah, selalu gunakan child lock.

Saya nggak nyangka satu mesin basuh sanggup mengubah hidup keluarga kami huhuhu. Sekarang nyuci tiap hari pun nggak masalah, nggak capek. Tinggal pencet kemudian tinggalin bobo. SENANG!

Cucian nggak lagi numpuk alasannya ialah gres numpuk dikit sanggup pribadi dicuci. Sprei, sajadah, sanggup pribadi dicuci dan ganti teratur alasannya ialah nggak ada urusan "masih di laundry".

Udah sih gitu aja. Semoga bermanfaat yaaaa.

-ast-

Detail ►

Beres-Beres Rumah Dengan (Sedikit) Metode Konmari Yuk!

Iya sedikit aja menerapkan metode KonMari alasannya yaitu saya nggak menerapkan semua tipsnya. Kenapa? Karena ada beberapa metode ia yang bikin saya agak "eh? no way!" HAHAHAHAHAHA.


KonMari ini nama beken dari Marie Kondo, wanita Jepang yang pekerjaannya yaitu konsultan rapi-rapi rumah. Iya, ia konsultan untuk orang yang mau rumahnya rapi terus! Rapi selamanya bukan rapi kini besok awut-awutan lagi KAYA SAYA. Dan saya yakin 90% dari kalian semua yang tidak punya mbak dan tidak punya darah untuk selalu beres-beres hahaha.

BTW INI AKAN PANJANG. 

Marie Kondo ini nulis buku best-seller judulnya "The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing" dan masuk ke daftar 100 orang paling besar lengan berkuasa di dunia tahun 2015 versi majalah TIME. Karena saya lagi beres-beres dan decluttering terus 2 tahun belakangan, saya baca deh buku ini.

Iya saya beres-beres 2 tahun belakangan alasannya yaitu anaknya susah move on. Tapi sungguh, dibanding 2 tahun lalu, barang-barang saya udah berkurang berbagai .

Tahun ini juga untuk pertama kalinya kami nggak bikin resolusi tahun gres alasannya yaitu resolusi tahun ini saya justru ingin decluttering hingga selesai dan jikalau dapat nggak perlu beli barang nggak penting dan besar lagi. Tapi gres aja Januari udah beli mesin basuh hahaha.


Saya nggak menghitung terperinci alasannya yaitu udah terlalu usang ini prosesnya, tapi jikalau pakai karung, baju saya, JG, dan Bebe yang keluar aja udah lebih dari 10 karung. Tas entahlah udah berapa banyak banget. Sepatu juga. Dan lemari saya masih tetep penuh. Sudah kosong, sudah lega, tapi saya belum sreg alasannya yaitu masih ada baju yang saya simpan alasannya yaitu sayang aja.

Masalahnya barang-barang yang saya "sayang aja" itu udah saya simpen bertahun-tahun tanpa dipake atau dibuka sama sekali! Terdiam aja tanpa disentuh. Mending jikalau rumah gede, ini kan nggak. Barang usang nggak keluar, barang gres makin banyak. Kan sebel rumahnya jadi makin sempit huhu.

Makara postingan ini saya dedikasikan untuk para hoarder menyerupai saya yang susah move on dari TAG HARGA BAJU hanya alasannya yaitu baju itu kesayangan dan nyarinya susah HAHAHAHAHA.

Does it spark joy?

Tips utama dari metode KonMari ini adalah, kita harus pegang satu-satu barang dan rasakan apakah barang ini dapat memunculkan 'spark joy'. Iya itu kriteria seleksi nomor satu: does it spark joy?

Kalau nggak ya singkirkan aja alias BUANG. Kita nggak butuh banyak barang kok dalam hidup. Makin sedikit barang, makin lega ruangan daerah kita tinggal, makin tenang alasannya yaitu nggak cluttered. Nggak susah cari sesuatu alasannya yaitu kita tahu persis apa aja barang kita. Nggak praktis berantakan.

Ah ya gitulah pokoknya. Nggak dapat banget saya bikin kalimat memotivasi kaya KonMari.

Keep only those things that speak to your heart. Then take the plunge and discard all the rest. -- Marie Kondo
Oke jadi urutan tidying with KonMari method itu begini:

1. Pakaian (termasuk tas, sepatu, kaos kaki, legging, apapun yang kain-kain di lemari)

2. Buku

3. Dokumen dan kertas-kertas

4. Pernak-pernik

5. Barang kenangan

Gimana mulai beres-beresnya?

Sort by Category

Iya jadi bukan by location. Kita kan biasanya jikalau beres-beres hampir niscaya menurut lokasi dulu. Beresin kamar dulu, dapur dulu, ruang tengah dulu. Metode KonMari tidak menyarankan itu alasannya yaitu begitu selesainya usang dan nggak runtut. Lebih baik menurut kategori dulu. Kategorinya yang 5 di atas itu tadi.

Karena kadang pakaian aja kita nggak semuanya taro di kamar. Ada yang nyasar ke lemari di ruang tengah atau mana gitu. Nggak satu tempat. Nah sebaiknya dibereskan sekaligus dulu semua, gres kemudian disimpan di satu tempat, jangan nyebar gitu.

INGAT: beres-beres menurut kategori, dan mulai lokasikan barang per kategori di satu tempat.

Kata ia sih semua barang harus dijembrengin di lantai terus pegang satu-satu dengan lembut dan mikir apa mau dibuang apa mau disimpan. KALAU GUE LEMBUT MAH GUE SIMPEN SEMUA ATUH LOL.

(Baca: Suka Menumpuk Barang? Hidup Minimalis Yuk!)

Ini detailnya.

1. Pakaian

Lepas tag pada baju. Saya banyak banget baju masih ada tagnya dan kaos kaki yang masih dibungkus. Akhirnya direlakan lah sudah. Mereka bukan milik saya, akan lebih berkhasiat jikalau dikasih ke orang.

Yang paling bikin saya susah move on yaitu baju-baju waktu muda. T_____T Beli pake uang ayah, belinya mahal, trendi banget pula. Saya kaya nggak rela gitu dan itu digetok sama Marie huh sebel. Dia bilang:

But when we really delve into the reasons for why we can’t let something go, there are only two: an attachment to the past or a fear for the future.

SEBEL. KARENA MEMANG IYA. Akhirnya saya let go, alasannya yaitu ngapain atuh lah nyimpen hot pants atau baju-baju yang nggak mungkin saya pake lagi? Kalau pun nggak pake jilbab juga aib sama umur hahahaha.

Yang beli udah berbulan-bulan dan nggak saya pake juga saya let go. Intinya jikalau ada benda yang kalian selalu pikir sebagai "simpen aja nanti juga butuh" itu kemungkinan besar nggak bakalan dipake. Berlaku buat semuanya. *kemudian ngos-ngosan*


2. Buku-buku

Seperti juga baju, buku yang sudah bertahun-tahun "akan dibaca nanti" itu kemungkinan tidak akan dibaca selamanya. Makara ya sumbangkan aja. Perlakukan buku menyerupai makanan, ada masa kadaluarsa nya jadi nggak stok masakan banyak-banyak toh?

Buku = masakan ini analogi saya bukan kata KonMari lol *proud*.

Iya jadi nggak beli buku jikalau masih punya buku yang belum dibaca. Baca dulu yang ada. Godaannya berat, tapi jikalau nggak gitu, kita numpuk buku yang belum tentu dibaca dan buang uang. Percayalah. Masa nggak percaya sama KonMari alasannya yaitu belahan buku ini saya relate banget hahahaha.

Kondo believes people keep books for far longer than necessary.

Makara jikalau buku udah dibaca setengah terus ditinggalin, ya udah berarti nasibnya itu buku emang cuma dibaca setengah. Buku itu harusnya dibeli kini dan dibaca sekarang. Kalau beli kini dibaca nanti, kemungkinan besar nggak akan dibaca. APALAGI jikalau udah beli buku baru. Beli buku gres 3, dibaca 1, beli lagi 3, dibaca 1, terus aja begitu. ITU SAYA. KZL.

Saya kini cuma nyisain Harry Potter sama Dan Brown aja. Segala novel udah disumbangin semua alasannya yaitu cuma bikin abu aja. Nggak bakal dibaca ulang percayalah.

Kecuali buku Bebe ya. Buku anak sih dibaca berulang-ulang banget kan. Makara rak buku di rumah isinya kini hanya buku Bebe dan beberapa buku JG. Saya pake Kindle dong. #TeamKindle



3. Dokumen

BUANG SEMUA KERTAS. Hampir semua kertas di rumah itu nggak berguna. Resep yang nempel di kulkas entah kapan mau dicoba masak. Sekalinya masak malah googling. Laporan harian Bebe, struk belanja, bahan seminar apalah yang come on, nggak bakal dibaca lagi alasannya yaitu nggak peduli lah. Buang semuanya.

Saya juga punya satu laci yang harusnya isinya dokumen penting kaya Kartu Keluarga, paspor, akte kelahiran, dll. Laci itu pada karenanya malah jadi daerah naro peta, boarding pass, segala struk belanja yang saya anggap barangnya penting. Saya hingga punya satu amplop isinya struk belanja barang-barang waktu lamaran. Pentingnya sebelah mana auk ah. Sampah.

Kalau di rumah Bandung mah ada satu pouch gede isinya tiket bioskop astaga. Tiket bioskop semenjak cukup umur dengan pacar beda-beda hahahahaha. Sinting sama hoarder apakah saling berkaitan?

Tapi alasannya yaitu saya anaknya menyimpan kenangan banget, karenanya yang bener-bener sulit dibuang padahal sampah, saya foto terus upload di album khusus di Google Photo HAHAHAHAHAHA. Sampahnya pindah jadi sampah elektronik lol.



4. Pernik-pernik (termasuk perkabelan)

Charger zaman dulu yang hpnya udah entah kemana, kabel charger rusak, dus hp, dan segala-gala dus yang entah kenapa disimpen segala. "Kali aja mau dijual" well jikalau kalian tipe yang jual beli sih silakan. Saya hampir nggak pernah jual apapun jadi udahlah buang aja.

Pin, kalung, cincin yang numpuk doang padahal udah nggak suka lagi atau udah patah. Tetep aja disimpen duh kenapa sih gue huhu. Belum lagi masihhh aja beli karet rambut, pin, patch, numpuk.

Dan yang jadi sampah juga souvenir atau buah tangan itu. Berapa persen sih souvenir nikahan dari kelas menengah yang bener-bener dipake? Buang aja atau nggak usah terima. Nggak apa-apa kok nolak souvenir nikahan, mbak pagar ayu penjaga buku tamu nggak akan marah. Kecuali yang nikah orkay yang souvenirnya dapat batik mahal atau malah Hermes kaya kakaknya neng blogger sebelah lol.

Karena sampah banget gengs. Gantungan kunci lah, daerah tisu lah, kipas lah mana mah kurang indah kan ada nama pengantinnya. Sekiranya tidak akan digunakan maka tidak usah diterima atau buang aja, kasih ke orang. :)

Oleh-oleh atau hadiah yang nggak kita suka gimana? Marie ngomongnya judes tapi ia benar.

Menurut Marie, hadiah dan buah tangan itu takdirnya hanya untuk diterima. Setelah diterima maka "tugas" nya selesai. Buang aja udah lol. Tradisi buah tangan ini emang harus dihapuskan sih. Harusnya dibikin hukum sosial bahwa bawalah buah tangan dalam bentuk masakan lol.

5. Barang kenangan

INI NIH. Saya punya sekotak isinya ... Kekoreaan. HAHAHAHAHAHA. CD album yang ada tandatangannya (yang nggak ada ttd nya udah saya giveaway in 2 tahun lalu), segala lightstick (sebutkan semua artis Korea yang konser di sini dan di Singapur 2011-2012 dan saya punya semua lightsticknya alasannya yaitu saya lemah banget sama sesuatu yang nyala-nyala huhu), id pers, press release, tiket konser, semua ada di kotak itu.

Akhirnya beberapa bulan kemudian kotak besar itu saya bawa ke Bandung dan saya sungguh besar hati alasannya yaitu merasa dapat move on dari kotak itu.

KEMUDIAN DIOMELIN MARIE LOL

Marie judes banget sih hih, masa katanya jangan pindahkan barang dari rumah kita ke rumah orangtua. KENAPA DIA TAUUUU? 

*mewek*

Ternyata orang di seluruh dunia cenderung melaksanakan itu huhu. Rumah sendiri bersih, tumpukan pindah ke rumah orangtua hhhh. 

Saya sendiri udah beres-beres kamar di Bandung hingga lemari kosong. Kardus sepatu isi barang-barang mantan udah keluar semua nyahahahahha. Buku aman, lega lah udah.

Menurut metode KonMari, orang berat let go barang jikalau yang ngasih itu orang yang disayang kaya orangtua atau keluarga. Padahal saat kita tanya mereka boleh ga ini dikasih ke orang? Mereka kaget alasannya yaitu nyangkanya barang itu udah ilang atau apa hahaha.

Foto gitu segala macem udah lah foto ulang terus upload. Sebisa mungkin simpan dalam bentuk digital aja. INI SAYAAA.

Karena ternyata ada yang menerapkan metode KonMari ini untuk digital stuff juga, jadi decluttering juga. Waaaaa saya nggak mau. Mending taro cloud udahlah. Huhu anaknya menyayangi kenangan banget, seneng dan senang liat barang kenangan. 

Sampai sini aja soal kategori. NEXT!

*

Inti dari beberes ini yaitu set satu daerah untuk setiap barang dan pastikan jikalau abis pake, simpen lagi di situ. Wow tips yang berkhasiat sekali lol. Emang ada yang belum tau? Saya mah percaya talenta aja, talenta rapi sama talenta nggak rapi hahahahaha.

Terus beberes lah sendirian gengs, jangan ditontonin orang alasannya yaitu GANGGU. Baru mau buang apa malah disautin "kok itu dibuang?" atau "eh kau dapet itu susah banget loh masa dibuang?" ERGH. Udah sendirian ajalah.

Satu lagi tips Marie, ia simpan semua barang vertikal dan tidak ditumpuk. Emang sih lebih praktis diambil tapi ia bilang sayuran di kulkas aja ia taro ya bangkit wow. Ain't nobody got time for that. 😂

Yang saya nggak oke dari Marie yaitu ia menganggap tidying ini yaitu ritual. Make tidying a special event, katanya. Kalau bersih-bersih jangan pake daster, ia bersih-bersih itu dandan, pake dress, dan pake blazer. Biar rumahnya merasa dihormati. T_______T

Dia juga ngajak ngobrol rumahnya, ngajak ngobrol semua barangnya, bilang terima kasih sama kaos kaki alasannya yaitu udah kerja keras nemenin ia seharian. Dia juga kosongin tas ya tiap hari sehabis pulang ke rumah duh ribet sis, nggak punya toddler ya lol. itu pun tas dan barang-barang di dalemnya diajak ngomong alasannya yaitu barang jikalau diajak ngomong jadi lebih awet. OKAY? Saya males kali deh ah basa-basi sama barang hahahahaha

Dia juga percaya jikalau beres-beres rumah itu belahan dari detoks. Banyak yang mencret-mencret dan jadi kurus sehabis bersihin rumah masaaaa? Dia bilang ia nggak dapat buktikan ini secara medis. Yaiyalaaahhhh.

Jadi udah organizing ala KonMari banget nih sekarang?

Oh tentu saya belum sepeduli itu lol. Nyobain cara lipat baju metode KonMari sih ya tapi belum disusun vertikal. Saya cuma mengambil faedah KonMari bahwa barang yang udah usang nggak disentuh itu dapat DIBUANG loh. LOL

Kalau nanti rebound dan rumahnya awut-awutan lagi ya nggak apa-apa diberesin lagi aja. Yang penting minimal barangnya lebih sedikit dari sebelumnya ya kaaann.

Lagian masa semua orang ngatur rumahnya harus sama ah! Aku kan anaknya nggak suka sama-sama sama orang lolol.

Apakah jadi berhenti beli barang? YA NGGAK JUGA LOL. Tapi pada dasarnya yaitu let go barang lama. Banyak yang lebih butuh 10 karung baju saya dibanding ngejugruk di lemari doang. Buku kan lebih berkhasiat jikalau disumbangin. Bahkan kardus bekas aja dapat jadi uang buat tukang sampah kan. Gila sih kardus HP aja nggak pernah buang sama sekali, gres dibuang kini huhu. Dari Blackberry Javelin loh bayangin aja.

*

Segala urusan KonMari ini bikin saya jadi dikit-dikit beres-beres terus. Kemudian dipatahkan JG.

JG: "Ah gara-gara konmari nih kau jadi beres-beres terus"

Saya: "Ya biar rumahnya rapi aja, ini buktinya banyak 'sampah' banget kan rumah kita. Banyak yang nggak kepake dan saya keluarin"

JG: "Emang kenapa jikalau rumah kita banyak 'sampah'? Buktinya dulu aja kita senang meski rumah kita banyak sampah."

HMMMM IYA JUGA.

*berhenti beres-beres* lol

-ast-

Detail ►