Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label tentang asi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang asi. Tampilkan semua postingan

Untuk Kalian, Ibu-Ibu Yang Gres Saja Melahirkan Anak Pertama


Ini untuk kalian yang ketika ini mungkin masih berada di bidan atau rumah sakit. Dengan luka di vagina yang menciptakan khawatir untuk ke kamar kecil apalagi untuk buang air besar. Atau dengan luka di perut yang berdenyut. Sama saja. Tidak apa. :)

Lihat ke sebelah kalian, ada insan kecil tidak berdaya. Tubuhnya ringkih, jari-jarinya tak lebih panjang dari satu ruas jari kita. Ia menggunakan baju yang kita belikan berlusin-lusin. Setumpuk baju kecil yang dicuci dan disetrika dengan senang hati.

Si bayi kemudian terbangun. Matanya belum bisa membuka sepenuhnya. Pandangannya masih blur, mencoba memahami dunia.

Pelan-pelan saja, anakku sayang. Dunia akan menunggu. Menunggu kau cukup waktu untuk mengerti kejamnya sindiran teman-teman ibu dan teman-teman nenekmu perihal segala tetek bengek pengasuhanmu.

*

(Baca: Dear, Working Mom)

Cobaan pertama sebagai ibu dimulai. Air susu yang diperlukan banjir mengalir usai melahirkan belum juga keluar. Baru hari pertama dan perawat yang tidak erat malah memaksa memberi susu formula. Ibu dan mertua juga memperlihatkan membelikannya. Orang-orang ini, nenek bagi si bayi malah ikut panik sebab omongan perawat yang tidak masuk akal.

Ya tidak masuk akal, kalian sudah tahu benar bahwa lambung bayi hanya seukuran kelereng dan ia bisa bertahan hidup tiga hari tanpa makan apapun. Tapi tolong, bisakah seseorang menjelaskan ini pada suster? Pada ibu? Pada mertua?

Stres, air mata mulai menetes. Kepercayaan diri yang sudah susah payah dibangun bahwa kalian niscaya bisa menyusui mulai runtuh. Kalian mulai menangis dan murka pada suami. Marah pada ibu dan mertua yang terlalu gampang dipengaruhi dan tak percaya anak sendiri.

Sabar ya, kalian. Sungguh tidak ada lagi kata yang sempurna selain sabar. Sabar, ini hanya akan jadi satu dari jutaan cobaan kesabaran. Dari banyak sekali perselisihan hanya sebab kalian mempertahankan pendapat perihal anak kalian

Saya bisa bilang begitu sebab saya pernah ada di sana. Makara kalian tenang saja, bila butuh teman, ada saya di sini.

Saya yang menyusui anak saya di hari kedua sebab hari pertama saya terlalu lelah melahirkan dan transfusi darah. Juga sebab di hari pertama gula darah anak saya terlalu rendah sehingga ia butuh supply 2 ml susu formula. Diteteskan ke mulutnya dengan pipet. Tidak apa-apa.

Tidak apa sebab mungkin tanpa itu anak saya entah bagaimana sebab ia lahir dalam kondisi lemas. Tapi 2 ml yang menyelamatkan anak saya itu jadi 2 ml susu formula pertama dan terakhir dalam hidupnya.

Berikutnya saya terus menyusui. Saya menyusui dengan puting pecah. Setiap ia menangis saya akan katupkan verbal rapat-rapat, menyiapkan diri untuk rasa sakit. Rasa sakit yang kemudian menjadi terbiasa, menjadi kebal, sebab toh tak kunjung sembuh.

Sampai verbal kecil itu melekat pada puting, dan rasa perih itu mulai menjalar. Tak peduli seberapa berpengaruh areola dijejalkan, hanya puting yang berusaha ia isap, maklum si bayi masih belajar. Pun dengan saya yang sebenarnya sudah khatam teori perlekatan. Tetap saja, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengepalkan tangan kuat-kuat, berdoa supaya saya diberi kekuatan untuk tetap bisa keras kepala.

(Baca: Catatan 6 Bulan Ng-ASI)

Saya juga menyusui dengan kondisi bayi kolik, perutnya sakit sebab kembung. Sialnya, ia kolik sebab terlalu usang menyusu, menyusu sebab menangis, menangis sebab kolik, mbulet, pusing. Dan saya hanya bisa menangis. Menangis bersama bayi saya yang menangis.

Saya tidak lagi tahu hari apalagi tanggal. Yang saya tahu saya harus terbangun satu jam sekali. Tanpa tahu lagi mana siang mana malam. Saya hanya menyusui satu jam dan tidur satu jam. Makan pun disuapi. Mandi pun bila sempat, itu pun terburu-buru.

Karena di antara kecipak air mandi selalu terbayang bunyi tangis bayi, tangis bayi yang hampir selalu hanya bayangan. Makara mandi pun tak pernah tenang. Ah, masa-masa itu. Masa-masa di mana ASI bisa menyembur hanya sebab saya senang bisa mandi. :')

Lelah sekali. Tapi saya yang beruntung punya support system yang luar biasa sehingga saya bisa menyusui sambil bekerja dengan lancar. Sampai tiga tahun kemudian. Iya, saya menyusui anak saya hingga ahad lalu, hingga usianya 2 tahun 10 bulan.

Makara untuk kalian ibu-ibu yang gres melahirkan anak pertama, saya ingin bilang bahwa menyusui itu tidak mudah. Sama sekali tidak mudah. Jangan bayangkan iklan televisi dengan ibu dandan elok rambut rapi, menyusui bayi yang tidur dengan damai. Tidak seindah foto-foto aesthetic di Instagram. :)

Tidak. Menyusui itu sulit dan harus melewati proses belajar. Menyusui itu proses perkenalan antara bayi dan ibu. Ya meski ia sudah menemani kita 9 bulan, bukan berarti kalian saling mengenal. Kenali ia lewat sentuhan, lewat pelukan, lewat dialog yang mungkin akan terus ia kenang.

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dimengerti Ibu Menyusui)

Untuk kalian yang menyusui dengan puting yang datar atau malah masuk ke dalam, percayalah kalian niscaya bisa! Ayo ke konselor laktasi, ayo ke coba dengan masukan seluruh areola ke dalam verbal bayi, ayo kalian niscaya bisa!

Kalian tidak sendirian, banyak sekali ibu-ibu lain yang juga berputing datar namun kesannya sukses menyusui. Bahkan banyak ibu yang tidak pernah hamil, mengadopsi anak dan juga sukses menyusui. Usahakan sebaik mungkin, sekeras kepala mungkin, sekeras motivasi kalian akan bayangan susu formula yang uangnya bisa dibelikan lipstik atau skin care. :)))))

Tetap tidak bisa atau ASI tetap entah ke mana? Sudah tidak apa-apa. Manusia hanya bisa berusaha mencari jalan, kesannya tetap Tuhan yang menentukan. Seperti yang sudah saya pernah bilang, ASI itu rezeki. Yang gampang maka bersyukurlah, yang kesulitan maka percayalah Tuhan akan beri rezeki dalam bentuk lain.

Sekali lagi, bila kalian butuh teman, saya di sini. Juga teman-teman saya. Kami akan jadi pemandu sorak bagi kalian semua! SEMANGAT SEMUANYAAAA! *kibas pompom*

Share ke sahabat kalian yang gres melahirkan! :)

(Baca postingan Tentang ASI/Manajemen ASIP untuk ibu bekerja ya! KLIK!)

Jangan lupa follow saya di Instagram ya @annisast!

Detail ►

Akhirnya Bebe Menyapih Dirinya Sendiri

Iya gengs, finally. :')


Kalau yang ngikutin dongeng menyusui Bebe, niscaya tau ya jikalau saya nggak rela nyapih Bebe. Saya yang nggak rela berujung pada ya Bebe nenen terus nggak berhenti. Tapi bener kan yang saya bilang dulu jikalau hidup akan menemukan jalannya sendiri alasannya yaitu Bebe tiba-tiba berhenti nenen ahad lalu. Tanpa niat apapun dari saya. YASSSS! So much win! I'm so proud of myself! XD

Di postingan ini To Wean or Not to Wean ini saya dongeng kan gimana Bebe sudah mengurangi nenen. Itu sebentar doang HAHAHAHA. Beberapa bulan terakhir malah minta nenen terus duh. Apalagi kemarin-kemarin banyak long weekend, manja luar biasa dan berakhir jikalau mati gaya ya nenen.

Oke alasannya yaitu ini akan panjang, saya akan bagi beberapa subjudul *ah elah udah kaya skripsi* Maaf ya panjang, ini penting soalnya jikalau nggak ditulis saya akan lupa nanti nggak ada kenangannya HAHAHA.

👶 Capek nenenin Bebe 🍼

Makara sejujurnya beberapa bulan terakhir emang saya beneran lelah nenenin Bebe. Pertama alasannya yaitu beliau berat banget, tangan saya dapat kaku parah jikalau nenenin sambil duduk. Nenenin sambil tiduran juga nggak mau diem, dapat bolak-balik di kanan terus ke kiri, dengan puting sebagai poros. Ya ampun capeknyaaa.

Kedua alasannya yaitu beliau makin nggak tau waktu, kapan pun beliau mau beliau minta nenen, bukan lagi cuma mau tidur kaya pas umur 2 tahun. Kalau di mall gitu masih nenen sambil digendong Ergo kan berat ya. Juga saya makin panik alasannya yaitu gawat, makin jauh ke weaning hahahaha.

Akhirnya selama beberapa bulan itu juga saya selalu sounding sama dia, "Xylo sudah besar, harusnya sudah tidak nenen loh" atau "wah memangnya Xylo baby ya masih nenen?" dan "kalau Xylo sudah tidak nenen ibu masih mau peluk-peluk Xylo kok" terus-terusan kaya gitu. Tapi tetep saya kasih juga, nggak saya larang sama sekali. Dan pada ketika itu, saya juga masih nggak tau kapan urusan pernenenan ini akan berakhir. Huhu.

Karena saya nggak pasang sasaran atau apa, cuma ya hati ini udah teguh pendirian bahwa sudah merasa cukup menyusui Bebe. Saya siap jikalau udah harus weaning. Tapi caranya gimana itu masih belum tau. Ya udah masih santai.

Kalau ada orang nanya "kok masih nenen sih?" saya masih jawab dengan "ya nggak apa-apalah, emang pernah liat anak SD nenen?" lol

(Baca: Menyusui Seperti Orang Mongolia, Orang Dewasa Masih Nenen Lho!)

👶 Bra menyusui 🍼

Di sisi lain, bra menyusui saya udah lecek dekil banget semua. Saya mulai pake bra biasa dan tring! pribadi merasa muda HAHAHAHA. Abis selama ini menatap tetek sendiri kok ya begini amat, ternyata bra menyusui nenek-nenek itu efek banget ya sama bentuknya lol tmi sorry not sorry. XD

Ini sedikit banyak ngaruh sama kenyamanan Bebe nenen alasannya yaitu biasanya beliau nenen sambil pegang strap bra penutupnya itu. Ketika pake bra biasa, beliau resah dan agak duka gitu alasannya yaitu kehilangan “pegangan”, literally. Akhirnya saya bilangin baik-baik.

Saya: “Xylo, beha ibu yang itu udah buruk semua, jadi supaya ya pake yang ini?”
Dia: “Beli lagi dong ibu”
Saya: “Iya nanti kita coba cari ya”

Kebohongan terbesar era ini alasannya yaitu ya saya nggak niat beli apalagi nyoba nyari HAHAHAHA

👶 Ulang tahun 🍼

Bulan depan Bebe akan pas 3 tahun, kebetulan ada temen daycare-nya yang gres ulang tahun juga dan gres ngerti konsep ulang tahun. Ada kue, bawa kado, bawa balon, dll. Saya tanya apa beliau mau ulang tahun dan tiup lilin? Tapi berhenti nenen ya?

Jawabnya “Salo nggak mau ulang tahun, Salo mau nenen aja”

Ok saya nggak maksa. Tapi pas weekend kemudian di Bandung itu, tiba-tiba beliau bilang gini “ibu, makanan ringan manis ulang tahun mcqueen ada?”

Jadilah sambil nenen kami browsing Pinterest dan YouTube liat belum dewasa yang ulang tahun dengan tema Cars. Saya masih tanya sekali lagi, jadi mau ulang tahun atau mau nenen? Jawabnya masih nenen dong. Nenen is lyfe.

(Baca: Drama Berikutnya yaitu Toilet Training)

👶 Penolakan pertama 🍼

... dan terakhir. HUAAAAA.

Intinya long weekend itu saya capek banget! Bebe juga capek kali kan alasannya yaitu dua ahad berturut-turut ke Bandung terus alasannya yaitu ada lamaran keluarga. Mana manja luar biasa, capek lah, mending kerja saya mah daripada harus long weekend terus-terusan. Bokek iya, capek iya. T________T

Di kendaraan beroda empat on the way ke Jakarta, masih di Bandung belum masuk tol pun, Bebe minta nenen dan saya tolak. Nolaknya nggak becanda, beneran saya tepis tangan beliau yang mau buka baju saya. Dia nangis duka sesenggukan. Saya diemin aja hambar seolah nggak ada apa-apa. Saya bilangin singkat "sudah ya tidak perlu nenen alasannya yaitu sudah besar".

Nggak hingga 5 menit kemudian beliau meluk dan ketiduran, tanpa nenen wow sungguh prestasi. Waktu itu saya nggak nyangka sama sekali jikalau beliau udah nggak akan minta nenen lagi. :')

Dan ya, hingga kini beliau nggak minta nenen lagi. Sama sekali. Udah hampir 2 ahad lah. Kaya tiba-tiba berhenti aja gitu beliau nggak mau lagi. Aku happy sekaligus mellow banget meluk-melukin Bebe terus. HUHUHUHUHU.

*

(Baca: Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja, Nggak Kejar Tayang!)

Besoknya di daycare beliau sombong ke mbak-mbak daycare jikalau udah nggak nenen sekarang. Karena sudah besar, sudah bukan baby. Sotoy ya gemes HAHAHAHA.

Begitulah dongeng Bebe yang karenanya menyapih dirinya sendiri. Nggak dapat tidur masih lah tapi so far so good, nggak minta sama sekali! Cuma kemarin sekali beliau lupa kali mau angkat baju saya terus kaya keinget gitu terus minta susu. Anakku besaarrr saya nervous harus bayar sekolah nyahahahaha.

Satu hal yang saya syukuri, saya tidak mengganti nenen dengan hal lain jadi tidak akan menjadikan persoalan ketergantungan baru. Kan suka ada ya yang berhenti nenen tapi boleh pegang beha ibu, jadinya nggak ada beha tetep cranky. Saya juga bersyukur alasannya yaitu tidak perlu pait-pait atau apalah yang bikin beliau terpaksa berhenti.

Karena semenjak awal saya percaya, beliau akan berhenti ketika saya dan beliau siap untuk berhenti. :'))))

Btw pas ditanya "Xylo kok berhenti nenen sih?"

Dia: "Salo sudah besar, Salo mau happy birthday to you (nyanyi)"

JADILAH! Saya nyiapin pesta ulang tahun di daycare hahaha. Nggak pesta amat sih cuma potong makanan ringan manis doang sama hampers. Basa-basi aja alasannya yaitu nanggung ngasih pilihan mau ulang tahun apa mau nenen hahahaha.

*

Minggu depan mau dongeng ah kenapa saya nggak termakan weaning di umur 2 tahun pas kaya orang-orang dan gimana perjalanannya. Ditunggu yaaaa! LUV! :*

-ast-

Baca awal-awal usaha ngasi di sini:
Tentang 6 Bulan Ng-ASI 
Tentang Menyusui Bebe 

Detail ►

Weaning With Love: 2 Tahun 10 Bulan

Aih judulnya weaning with love, ala ibu-ibu masa kini banget ya lol. Padahal cara weaning with love benerannya aja nggak tau hahaha. Cuma tau jikalau nyapihnya nggak dipaksa, nggak dibohongi, dan nunggu anak dan ibu siap.

Tadi kesannya baca-baca ternyata ada tahapannya ya. Dari tahap mengurangi nenen hingga dialihkan ke hal lain. Saya nggak melaksanakan itu HAHAHAHAHA. Tapi since saya juga nggak memaksa nyapih, nggak membohongi, dan nunggu Bebe benar-benar siap, ya masih masuk lah ya weaning with love. Hehehe.


Ya jadi saya emang nggak pake metode apa-apa untuk proses menyapih. Tapi justru itu, saya pengen share bahwa nggak perlu banyak tahapan juga bisa! Yang penting itu afirmasi aja dan kerelaan ibu, alasannya ialah ya, saya cuma melaksanakan itu aja lol.

Sebenernya saya juga kaya ibu-ibu lain, mulai afirmasi harus berhenti nenen di umur 2 tahun itu semenjak Bebe 18 bulan. Dulu bilangnya gini "nanti jikalau sudah 20 bulan, Bebe nenen hanya di kendaraan beroda empat dan di kamar ya". Maksudnya jikalau di mall atau di daerah umum gitu nggak boleh. Apakah berhasil?

Tentu tidak. Hahaha. Awalnya iya, tapi lama-lama alasannya ialah Bebe tentu tetep minta selain di kamar dan di kendaraan beroda empat saya males nolak 💤💤💤.

Terus terang nggak pake cara "habis tiup lilin berhenti nenen ya" alasannya ialah waktu itu saya males rayain ulang tahun Bebe yang kedua hahahahaha. Sesat abis ibu yang satu ini, alasannya ialah banyakan malesnya ya ampun.


Peer dari psikolog pas masuk 2 tahun tentu saja weaning. Saya iya-iya aja tapi nggak usaha. Sampai suatu hari ketemu sesama ibu-ibu di mall apa di mana gitu. Dia tanya umur Bebe dan saya jawab 2,5 tahun. Terus saya deg! sendiri gitu alasannya ialah wow absurd udah mau tiga tahun ini weaning sama toilet pelatihan apa kabar!

(Baca: Bebe dan Toilet Training)

Dari situ barulah dimulai afirmasi hampir setiap ia minta nenen saya bilang kalimat-kalimat begini. Hampir ya alasannya ialah nggak selalu, tapi ya sering:

1. "Xylo sudah besar sekali badannya, wow kakinya panjang ibarat kereta, tangannya sudah panjang dan kuat, jadi nanti berhenti nenen ya!"

2. "Menurut Xylo, J (nama temen daycare yang masih bayi) itu baby atau bukan? Baby kan, nah jikalau ibarat J itu gres masih nenen, Xylo seharusnya sudah tidak"

3. "Xylo nenen itu mau apa? Haus? Kalau anak besar haus itu minum air putih atau susu coklat"

4. "Xylo nenen agar dipeluk ya? Kalau berhenti nenen juga ibu tetap peluk Xylo kok"

Dan seterusnya. Ini juga dilakukan mbak-mbak daycare. Intinya mereka juga selalu bilang jikalau Xylo bukan bayi jadi harusnya sudah tidak nenen.

Saya juga konsisten memanggil ia "baby, my baby" alasannya ialah ia sebel dipanggil "baby" dan niscaya membantah "SALO BUKAN BABY!" nah saat ia bantah tinggal bilang "kalau bukan baby kok masih nenen". HAHAHAHAH. Nyebelin amat ya saya dipikir-pikir lol.

Itu saya lakukan 3-4 bulan terakhir lah. Sisanya blas nggak ngapa-ngapain. For some reason saya yakin Bebe nggak dapat pake cara kaya belum dewasa lain alasannya ialah anaknya keras kepala banget. Makin dipaksa makin nggak mau dia. Makara memang bener-bener harus nunggu ia siap dan bersedia nggak nenen.

(Baca: Kronologi Hari Bebe Berhenti Nenen)

Misal saya atau mbak daycare bilang nenen itu aib tau jikalau sudah besar. Jawabnya:

"Salo nenen di kamar aja ibu" kemudian ia nenen sambil tutup muka alasannya ialah malu. -________-

Atau teori orang yang ngasih kopi di payudara agar anak jijik alasannya ialah kotor. Saya pernah tuh, kebetulan saya pake baju item terus nempel kaya serbuk-serbuk kain gitu di dada.

"Ibu basuh dulu itu kotor" kemudian ia nunggu saya bersiin dengan sabar dan nenen lagi. -________-

Terus dibilang nenennya habis alasannya ialah sudah besar.

"Sekarang habis nanti ada lagi" BENER KAN? Nenen emang kini kosong nanti ada lagi. -_______-

Terus ia suka coba sedot dulu, pas keluar ia bilang "Tuh, ada kan ibu? Masih ada ibu, belum habis" Yaelaaahhh.

Nggak dibukain baju? Ya buka sendiri. Nggak dikasih? Ya ngamuk. Sekalinya nggak dikasih dan nggak ngamuk itu ya itu kemarin pas hari terakhir ia nenen. Mungkin udah nggak mau ah hahahaha.

Paling sebel jikalau alasannya "Salo belum tahu caranya tidur". 🙅🙅🙅

DIA TAU. DIA TAU BANGET CARANYA TIDUR TANPA NENEN. Kan di daycare tiap siang aja tidur sendiri tanpa nenen ahelaaahhh 💤💤💤.

Dan ya buktinya sesudah hari ia berhenti nenen, ia cuma susah tidur 2-3 hari lah. Berikutnya tidur aja biasa. Ini harus ada yang bikin tips nidurin toddler nggak sih soalnya astaga metode saya ialah melototin ia hingga ia ketiduran. -________-

Ya pada dasarnya weaning akan lebih praktis jikalau ibunya siap dan anaknya siap. Nggak perlu dipaksa tapi tetap harus diniatkan. Meski kaya saya niat tanpa punya deadline. Yang penting kan niat. Hahaha.

Soalnya saya nggak mampu banget kaya orang-orang mengurangi frekuensi nenen. Malah bikin berantem dan ia rewel. Capek, nggak kuat, tolong saya tidak perlu cobaan lain, saya tidak suka tantangan lol.

Makara buat ibu-ibu yang anaknya udah lewat 2 tahun dan belum ada gejala akan berhenti nenen, sabarlah! Waktu Bebe 2 tahun juga saya nggak kebayang sama sekali weaning dapat semudah ini. *SOMBONG* HAHAHAHA

Ingatlah bahwa nenen atau tidak nenen ialah urusan kita dan anak kita. Bukan urusan orang jadi tutup kuping aja sama orang yang bilang "KOK MASIH NENEN?" atau "NANTI MANJA LOH" yeee bodo amat. Anak yang berhenti nenen pas 2 tahun emang dijamin nggak manja? Yang nggak nenen semenjak bayi? Kan nggak juga. Seneng amat ngehubung-hubungin, kau bukan agen jodoh apalagi menteri perhubungan. *MULAAAIII*

Udah ah! Sampai jumpa bra menyusui! Sampai jumpa ruang menyusui Kokas yang terbaik se-mall Jakarta!

-ast-

Detail ►

Sudah Tidak Nenen, Tidurnya Gimana?


Ini pertanyaan banget nggak sih untuk kalian semua ibu-ibu dengan toddler yang masih nenen? Kan biasanya jikalau mau tidur nenen dulu sih hingga ketiduran, nah jikalau udah nggak nenen tidurnya gimana?

Problematika saya banget loh ini, saya punya ketakutan Bebe susah tidur jikalau berhenti nenen. Kalau Bebe susah tidur nanti saya susah tidur juga, besok kerja gimanaaa? Makara ya udah lah nggak usah berhenti nenen hahaha.

🍼 Intinya yaitu proses, gengs ...

Proses itu ternyata penting! Proses menyapih itu bukan hanya anak yang berhenti menyusu tapi ibu juga berhenti menyusui. Makara prosesnya sebenernya dua arah banget, ibu harus sudah siap, anak juga harus sudah siap.

Ketika saya merasa sudah siap, pertanyaan "tidurnya gimana?" itu jadi bukan duduk masalah lagi. Tiba-tiba nggak peduli gitu malah nggak kepikiran sama sekali.

Jadi gimana cara tidur sehabis anak berhenti menyusu?

Tiga hari pertama Bebe guling-guling nggak jelas, kaki nendang sana sini. Dia masih keukeuh pada pendirian "Salo nggak tahu caranya tidur". Akhirnya saya atau JG pelototin, bunyi tegas tapi tidak murka "ayo kini Xylo merem! Kaki diam, jangan tendang-tendang!"

Di hari pertama beliau pundung digituin. Dia tutup muka terus nyungsep ke bantal, eh nggak nyampe 5 menit tangannya yang nutup muka merosot. Tidur deh.

Sekarang juga masih begitu. Dan si Bebe nggak akan dapat tidur jikalau saya atau JG masih bangun. Makara emang tidur sama-sama banget. Kalau saya akal-akalan tidur, niscaya ketauan. Makara ya udah tidur sama-samalah.

Ya banyak sih ya teori parenting soal tips biar anak praktis tidur. Tapi gimana, mandi air anget udah, kenyang udah, capek udah, lampu mati malah ngamuk. Seperti biasa, teori parenting itu cukup dibaca, penerapannya ya tanyakan hati nurani HAHAHAHA.

🍼 Kalau tidur siang ... 

Ini susah banget asliii. Tapi alasannya Bebe tidur siang di rumah cuma dikala weekend jadi ya kadang ya udalah skip aja tidur siang. Karena nggak dapat banget, kecuali ya tidur sama-sama. Tapi kadang kan kita-kita yang orang sampaumur ini nggak mau bobo siang ya.

Justru jikalau main ke mall gres tidurnya gampang. Karena beliau akan lari-lari hingga capek gres lalu duduk di stroller dan bobo. Atau minimal di kendaraan beroda empat beliau akan ketiduran.

Ini kenapa saya juga bingung. Kalau di daycare itu jadwalnya niscaya sih ya, jam sekian beliau akan diseka, ganti baju, taro di daerah tidurnya, diselimutin, dan beliau tidur sendiri. Di rumah mah bye aja, nggak dapat pake ritual gitu.

Terus yah, nggak ada juga romantisme pelukan atau baca buku sebelum tidur baahhh yang ada lari-lari dia. Lompat-lompat terus. Ibu pusing. T_________T Kadang terjadi sih beliau sweet meluk-meluk sambil baca buku, tapi persentase dibanding lompat-lompat itu cuma 10% nya romantis lol.

Makara jikalau saya ditanya gimana tips nidurin anak, saya nggak tahu banget. Saya juga failed banget di bidang ini *alah*. Cuma ya, ketakutan anak susah tidur sehabis berhenti nenen itu nggak terjadi-terjadi amat kok di Bebe.

Dia nggak susah tidur hingga jam 2 pagi banget gitu misalnya. Jam tidurnya nggak berubah sih thank God.

Nenen yaitu salah satu cara yang bikin beliau nyaman jadi KAYANYA loh ya, asal anak nyaman, anak akan cari tahu sendiri caranya tidur.

Ya tapi syaratnya mungkin harus anak yang memutuskan sendiri untuk berhenti nenen. Makara beliau sadar benar beliau harus berusaha tidur sendiri dan berusaha console diri sendiri jikalau lagi sedih. Dulu kan jikalau murung nyot aja eksklusif nenen.

INI NULIS APA SIH YAAAA. Muter-muter nggak terang maunya apa, ini dalam rangka mendisiplinkan diri untuk nulis aja sih. NGGAK APA-APA YAAAA. HAHAHAHA.

Anyway selamat liburan besookkk! :*

-ast-

Detail ►