Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label tentang buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang buku. Tampilkan semua postingan

Beres-Beres Rumah Dengan (Sedikit) Metode Konmari Yuk!

Iya sedikit aja menerapkan metode KonMari alasannya yaitu saya nggak menerapkan semua tipsnya. Kenapa? Karena ada beberapa metode ia yang bikin saya agak "eh? no way!" HAHAHAHAHAHA.


KonMari ini nama beken dari Marie Kondo, wanita Jepang yang pekerjaannya yaitu konsultan rapi-rapi rumah. Iya, ia konsultan untuk orang yang mau rumahnya rapi terus! Rapi selamanya bukan rapi kini besok awut-awutan lagi KAYA SAYA. Dan saya yakin 90% dari kalian semua yang tidak punya mbak dan tidak punya darah untuk selalu beres-beres hahaha.

BTW INI AKAN PANJANG. 

Marie Kondo ini nulis buku best-seller judulnya "The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing" dan masuk ke daftar 100 orang paling besar lengan berkuasa di dunia tahun 2015 versi majalah TIME. Karena saya lagi beres-beres dan decluttering terus 2 tahun belakangan, saya baca deh buku ini.

Iya saya beres-beres 2 tahun belakangan alasannya yaitu anaknya susah move on. Tapi sungguh, dibanding 2 tahun lalu, barang-barang saya udah berkurang berbagai .

Tahun ini juga untuk pertama kalinya kami nggak bikin resolusi tahun gres alasannya yaitu resolusi tahun ini saya justru ingin decluttering hingga selesai dan jikalau dapat nggak perlu beli barang nggak penting dan besar lagi. Tapi gres aja Januari udah beli mesin basuh hahaha.


Saya nggak menghitung terperinci alasannya yaitu udah terlalu usang ini prosesnya, tapi jikalau pakai karung, baju saya, JG, dan Bebe yang keluar aja udah lebih dari 10 karung. Tas entahlah udah berapa banyak banget. Sepatu juga. Dan lemari saya masih tetep penuh. Sudah kosong, sudah lega, tapi saya belum sreg alasannya yaitu masih ada baju yang saya simpan alasannya yaitu sayang aja.

Masalahnya barang-barang yang saya "sayang aja" itu udah saya simpen bertahun-tahun tanpa dipake atau dibuka sama sekali! Terdiam aja tanpa disentuh. Mending jikalau rumah gede, ini kan nggak. Barang usang nggak keluar, barang gres makin banyak. Kan sebel rumahnya jadi makin sempit huhu.

Makara postingan ini saya dedikasikan untuk para hoarder menyerupai saya yang susah move on dari TAG HARGA BAJU hanya alasannya yaitu baju itu kesayangan dan nyarinya susah HAHAHAHAHA.

Does it spark joy?

Tips utama dari metode KonMari ini adalah, kita harus pegang satu-satu barang dan rasakan apakah barang ini dapat memunculkan 'spark joy'. Iya itu kriteria seleksi nomor satu: does it spark joy?

Kalau nggak ya singkirkan aja alias BUANG. Kita nggak butuh banyak barang kok dalam hidup. Makin sedikit barang, makin lega ruangan daerah kita tinggal, makin tenang alasannya yaitu nggak cluttered. Nggak susah cari sesuatu alasannya yaitu kita tahu persis apa aja barang kita. Nggak praktis berantakan.

Ah ya gitulah pokoknya. Nggak dapat banget saya bikin kalimat memotivasi kaya KonMari.

Keep only those things that speak to your heart. Then take the plunge and discard all the rest. -- Marie Kondo
Oke jadi urutan tidying with KonMari method itu begini:

1. Pakaian (termasuk tas, sepatu, kaos kaki, legging, apapun yang kain-kain di lemari)

2. Buku

3. Dokumen dan kertas-kertas

4. Pernak-pernik

5. Barang kenangan

Gimana mulai beres-beresnya?

Sort by Category

Iya jadi bukan by location. Kita kan biasanya jikalau beres-beres hampir niscaya menurut lokasi dulu. Beresin kamar dulu, dapur dulu, ruang tengah dulu. Metode KonMari tidak menyarankan itu alasannya yaitu begitu selesainya usang dan nggak runtut. Lebih baik menurut kategori dulu. Kategorinya yang 5 di atas itu tadi.

Karena kadang pakaian aja kita nggak semuanya taro di kamar. Ada yang nyasar ke lemari di ruang tengah atau mana gitu. Nggak satu tempat. Nah sebaiknya dibereskan sekaligus dulu semua, gres kemudian disimpan di satu tempat, jangan nyebar gitu.

INGAT: beres-beres menurut kategori, dan mulai lokasikan barang per kategori di satu tempat.

Kata ia sih semua barang harus dijembrengin di lantai terus pegang satu-satu dengan lembut dan mikir apa mau dibuang apa mau disimpan. KALAU GUE LEMBUT MAH GUE SIMPEN SEMUA ATUH LOL.

(Baca: Suka Menumpuk Barang? Hidup Minimalis Yuk!)

Ini detailnya.

1. Pakaian

Lepas tag pada baju. Saya banyak banget baju masih ada tagnya dan kaos kaki yang masih dibungkus. Akhirnya direlakan lah sudah. Mereka bukan milik saya, akan lebih berkhasiat jikalau dikasih ke orang.

Yang paling bikin saya susah move on yaitu baju-baju waktu muda. T_____T Beli pake uang ayah, belinya mahal, trendi banget pula. Saya kaya nggak rela gitu dan itu digetok sama Marie huh sebel. Dia bilang:

But when we really delve into the reasons for why we can’t let something go, there are only two: an attachment to the past or a fear for the future.

SEBEL. KARENA MEMANG IYA. Akhirnya saya let go, alasannya yaitu ngapain atuh lah nyimpen hot pants atau baju-baju yang nggak mungkin saya pake lagi? Kalau pun nggak pake jilbab juga aib sama umur hahahaha.

Yang beli udah berbulan-bulan dan nggak saya pake juga saya let go. Intinya jikalau ada benda yang kalian selalu pikir sebagai "simpen aja nanti juga butuh" itu kemungkinan besar nggak bakalan dipake. Berlaku buat semuanya. *kemudian ngos-ngosan*


2. Buku-buku

Seperti juga baju, buku yang sudah bertahun-tahun "akan dibaca nanti" itu kemungkinan tidak akan dibaca selamanya. Makara ya sumbangkan aja. Perlakukan buku menyerupai makanan, ada masa kadaluarsa nya jadi nggak stok masakan banyak-banyak toh?

Buku = masakan ini analogi saya bukan kata KonMari lol *proud*.

Iya jadi nggak beli buku jikalau masih punya buku yang belum dibaca. Baca dulu yang ada. Godaannya berat, tapi jikalau nggak gitu, kita numpuk buku yang belum tentu dibaca dan buang uang. Percayalah. Masa nggak percaya sama KonMari alasannya yaitu belahan buku ini saya relate banget hahahaha.

Kondo believes people keep books for far longer than necessary.

Makara jikalau buku udah dibaca setengah terus ditinggalin, ya udah berarti nasibnya itu buku emang cuma dibaca setengah. Buku itu harusnya dibeli kini dan dibaca sekarang. Kalau beli kini dibaca nanti, kemungkinan besar nggak akan dibaca. APALAGI jikalau udah beli buku baru. Beli buku gres 3, dibaca 1, beli lagi 3, dibaca 1, terus aja begitu. ITU SAYA. KZL.

Saya kini cuma nyisain Harry Potter sama Dan Brown aja. Segala novel udah disumbangin semua alasannya yaitu cuma bikin abu aja. Nggak bakal dibaca ulang percayalah.

Kecuali buku Bebe ya. Buku anak sih dibaca berulang-ulang banget kan. Makara rak buku di rumah isinya kini hanya buku Bebe dan beberapa buku JG. Saya pake Kindle dong. #TeamKindle



3. Dokumen

BUANG SEMUA KERTAS. Hampir semua kertas di rumah itu nggak berguna. Resep yang nempel di kulkas entah kapan mau dicoba masak. Sekalinya masak malah googling. Laporan harian Bebe, struk belanja, bahan seminar apalah yang come on, nggak bakal dibaca lagi alasannya yaitu nggak peduli lah. Buang semuanya.

Saya juga punya satu laci yang harusnya isinya dokumen penting kaya Kartu Keluarga, paspor, akte kelahiran, dll. Laci itu pada karenanya malah jadi daerah naro peta, boarding pass, segala struk belanja yang saya anggap barangnya penting. Saya hingga punya satu amplop isinya struk belanja barang-barang waktu lamaran. Pentingnya sebelah mana auk ah. Sampah.

Kalau di rumah Bandung mah ada satu pouch gede isinya tiket bioskop astaga. Tiket bioskop semenjak cukup umur dengan pacar beda-beda hahahahaha. Sinting sama hoarder apakah saling berkaitan?

Tapi alasannya yaitu saya anaknya menyimpan kenangan banget, karenanya yang bener-bener sulit dibuang padahal sampah, saya foto terus upload di album khusus di Google Photo HAHAHAHAHAHA. Sampahnya pindah jadi sampah elektronik lol.



4. Pernik-pernik (termasuk perkabelan)

Charger zaman dulu yang hpnya udah entah kemana, kabel charger rusak, dus hp, dan segala-gala dus yang entah kenapa disimpen segala. "Kali aja mau dijual" well jikalau kalian tipe yang jual beli sih silakan. Saya hampir nggak pernah jual apapun jadi udahlah buang aja.

Pin, kalung, cincin yang numpuk doang padahal udah nggak suka lagi atau udah patah. Tetep aja disimpen duh kenapa sih gue huhu. Belum lagi masihhh aja beli karet rambut, pin, patch, numpuk.

Dan yang jadi sampah juga souvenir atau buah tangan itu. Berapa persen sih souvenir nikahan dari kelas menengah yang bener-bener dipake? Buang aja atau nggak usah terima. Nggak apa-apa kok nolak souvenir nikahan, mbak pagar ayu penjaga buku tamu nggak akan marah. Kecuali yang nikah orkay yang souvenirnya dapat batik mahal atau malah Hermes kaya kakaknya neng blogger sebelah lol.

Karena sampah banget gengs. Gantungan kunci lah, daerah tisu lah, kipas lah mana mah kurang indah kan ada nama pengantinnya. Sekiranya tidak akan digunakan maka tidak usah diterima atau buang aja, kasih ke orang. :)

Oleh-oleh atau hadiah yang nggak kita suka gimana? Marie ngomongnya judes tapi ia benar.

Menurut Marie, hadiah dan buah tangan itu takdirnya hanya untuk diterima. Setelah diterima maka "tugas" nya selesai. Buang aja udah lol. Tradisi buah tangan ini emang harus dihapuskan sih. Harusnya dibikin hukum sosial bahwa bawalah buah tangan dalam bentuk masakan lol.

5. Barang kenangan

INI NIH. Saya punya sekotak isinya ... Kekoreaan. HAHAHAHAHAHA. CD album yang ada tandatangannya (yang nggak ada ttd nya udah saya giveaway in 2 tahun lalu), segala lightstick (sebutkan semua artis Korea yang konser di sini dan di Singapur 2011-2012 dan saya punya semua lightsticknya alasannya yaitu saya lemah banget sama sesuatu yang nyala-nyala huhu), id pers, press release, tiket konser, semua ada di kotak itu.

Akhirnya beberapa bulan kemudian kotak besar itu saya bawa ke Bandung dan saya sungguh besar hati alasannya yaitu merasa dapat move on dari kotak itu.

KEMUDIAN DIOMELIN MARIE LOL

Marie judes banget sih hih, masa katanya jangan pindahkan barang dari rumah kita ke rumah orangtua. KENAPA DIA TAUUUU? 

*mewek*

Ternyata orang di seluruh dunia cenderung melaksanakan itu huhu. Rumah sendiri bersih, tumpukan pindah ke rumah orangtua hhhh. 

Saya sendiri udah beres-beres kamar di Bandung hingga lemari kosong. Kardus sepatu isi barang-barang mantan udah keluar semua nyahahahahha. Buku aman, lega lah udah.

Menurut metode KonMari, orang berat let go barang jikalau yang ngasih itu orang yang disayang kaya orangtua atau keluarga. Padahal saat kita tanya mereka boleh ga ini dikasih ke orang? Mereka kaget alasannya yaitu nyangkanya barang itu udah ilang atau apa hahaha.

Foto gitu segala macem udah lah foto ulang terus upload. Sebisa mungkin simpan dalam bentuk digital aja. INI SAYAAA.

Karena ternyata ada yang menerapkan metode KonMari ini untuk digital stuff juga, jadi decluttering juga. Waaaaa saya nggak mau. Mending taro cloud udahlah. Huhu anaknya menyayangi kenangan banget, seneng dan senang liat barang kenangan. 

Sampai sini aja soal kategori. NEXT!

*

Inti dari beberes ini yaitu set satu daerah untuk setiap barang dan pastikan jikalau abis pake, simpen lagi di situ. Wow tips yang berkhasiat sekali lol. Emang ada yang belum tau? Saya mah percaya talenta aja, talenta rapi sama talenta nggak rapi hahahahaha.

Terus beberes lah sendirian gengs, jangan ditontonin orang alasannya yaitu GANGGU. Baru mau buang apa malah disautin "kok itu dibuang?" atau "eh kau dapet itu susah banget loh masa dibuang?" ERGH. Udah sendirian ajalah.

Satu lagi tips Marie, ia simpan semua barang vertikal dan tidak ditumpuk. Emang sih lebih praktis diambil tapi ia bilang sayuran di kulkas aja ia taro ya bangkit wow. Ain't nobody got time for that. 😂

Yang saya nggak oke dari Marie yaitu ia menganggap tidying ini yaitu ritual. Make tidying a special event, katanya. Kalau bersih-bersih jangan pake daster, ia bersih-bersih itu dandan, pake dress, dan pake blazer. Biar rumahnya merasa dihormati. T_______T

Dia juga ngajak ngobrol rumahnya, ngajak ngobrol semua barangnya, bilang terima kasih sama kaos kaki alasannya yaitu udah kerja keras nemenin ia seharian. Dia juga kosongin tas ya tiap hari sehabis pulang ke rumah duh ribet sis, nggak punya toddler ya lol. itu pun tas dan barang-barang di dalemnya diajak ngomong alasannya yaitu barang jikalau diajak ngomong jadi lebih awet. OKAY? Saya males kali deh ah basa-basi sama barang hahahahaha

Dia juga percaya jikalau beres-beres rumah itu belahan dari detoks. Banyak yang mencret-mencret dan jadi kurus sehabis bersihin rumah masaaaa? Dia bilang ia nggak dapat buktikan ini secara medis. Yaiyalaaahhhh.

Jadi udah organizing ala KonMari banget nih sekarang?

Oh tentu saya belum sepeduli itu lol. Nyobain cara lipat baju metode KonMari sih ya tapi belum disusun vertikal. Saya cuma mengambil faedah KonMari bahwa barang yang udah usang nggak disentuh itu dapat DIBUANG loh. LOL

Kalau nanti rebound dan rumahnya awut-awutan lagi ya nggak apa-apa diberesin lagi aja. Yang penting minimal barangnya lebih sedikit dari sebelumnya ya kaaann.

Lagian masa semua orang ngatur rumahnya harus sama ah! Aku kan anaknya nggak suka sama-sama sama orang lolol.

Apakah jadi berhenti beli barang? YA NGGAK JUGA LOL. Tapi pada dasarnya yaitu let go barang lama. Banyak yang lebih butuh 10 karung baju saya dibanding ngejugruk di lemari doang. Buku kan lebih berkhasiat jikalau disumbangin. Bahkan kardus bekas aja dapat jadi uang buat tukang sampah kan. Gila sih kardus HP aja nggak pernah buang sama sekali, gres dibuang kini huhu. Dari Blackberry Javelin loh bayangin aja.

*

Segala urusan KonMari ini bikin saya jadi dikit-dikit beres-beres terus. Kemudian dipatahkan JG.

JG: "Ah gara-gara konmari nih kau jadi beres-beres terus"

Saya: "Ya biar rumahnya rapi aja, ini buktinya banyak 'sampah' banget kan rumah kita. Banyak yang nggak kepake dan saya keluarin"

JG: "Emang kenapa jikalau rumah kita banyak 'sampah'? Buktinya dulu aja kita senang meski rumah kita banyak sampah."

HMMMM IYA JUGA.

*berhenti beres-beres* lol

-ast-

Detail ►

Tentang Buku 'Oppa Oppa'


Makara buat yang (masih juga) belum tau, saya pertama kali pindah ke Jakarta itu sebab dapet kerja sebagai wartawan seorang jago KPop. Saya wartawan seorang jago KPop pertama di Indonesia! Karena dulu yang liputan KPop ya wartawan musik aja, nggak seorang jago atau khusus banget KPop.

Dua tahun jadi wartawan KPop saya ketemu banyak banget artis. BANYAK BANGET NGET NGET. Dari liputan konser, press conference, interview eksklusif, hingga interview one on one. Dari cuma dapat satu ruangan hingga ngobrol dekat dan dirangkul serta dipeluk HAHAHAHA. Foto bareng mah sering banget lah.

(Baca selengkapnya di Keputusan yang Mengubah Hidup)

Itu menjelaskan kenapa followers Twitter saya tidak mengecewakan banyak. Karena dulu saya sering foto bareng artis KPop dan suka live tweet dari daerah liputan. Dan orang-orang kepo lol.

Saya juga beberapa kali ngetop hingga ke seluruh dunia *HAHA* sebab selfie (dulu mah istilahnya selca - self camera) sama artis Korea. Fotonya disebar sama fansite internasional dan disebut sebagai 'lucky fan' lol. Yang paling nyesek sih waktu saya jadi satu-satunya wartawan yang dibolehin masuk GBK pas lagi persiapan konser SM Town.




Makara panggung lagi dibangun, grass protector lagi dipasang, dan itu cuma saya sama satu fotografer boleh masuk. Itu pun dibolehinnya dadakan sebab nekat, abis wawancara bos promotor (salah satu cucu orang terkaya di Indonesia) di Pasific Place dan saya tembak di daerah "mau dong liat yang lagi bikin panggung" terus ia sepakat oke aja dan nyuruh asistennya buat nganter saya hahaha. Asistennya sebel tapi ya dibolehin masuk lha yang punya duit yang nyuruh? XD

Kemudian foto-foto panggung itu nyebar dan saya lupa pasang watermark. Muncullah watermark abal ... bahasa Cina. Yaelah. Sebel.

Dari situ kaya cepet banget lalu saya nikah, saya punya anak. Pas melahirkan, buku saya malah gres terbit hiksss. Makara nggak dapat promo-promo deh. Cuma beberapa kali aja wawancara radio. Padahal pengen meet & greet gitu huhu. Makara lewat deh momennya. :(

Dan buku ini perjalanannya tidak mengecewakan usang sih emang, sebab saya ogah rugi. Biasanya kan penulis punya naskah dulu lalu nyari penerbit, nah jika saya sebaliknya. Saya cari penerbit dulu gres nulis bukunya. Songong banget emang, padahal ini buku pertama lol. Saya ogah rugi takut udah nulis terus nggak dapet penerbit.

Akhirnya dapet deh GagasMedia yang emang diincer sebab dulu baca saya bahagia baca novel dari GagasMedia. Beberapa kali ketemu dengan editornya (hai Mbak Re!) akibatnya buku saya terbit. BUKU SAYA TERBIT YAAYYY!


(Saya pernah dongeng juga hal ini di sini: Giveaway Buku Oppa Oppa)

Salah satu #lifegoals ialah terbitin buku di GagasMedia terkabul!

Nah kenapa saya nulis ini sekarang, sebab dengan ajaibnya hingga kini saya masih dapet royalti. Ya nggak gede sih tapi tidak mengecewakan banget buat beli sepatu hahaha. Saya masih rutin dapet royalti dan saya bertanya-tanya pada beli bukunya di mana sih?

Soalnya terang udah nggak ada lah di Gramedia gitu. Sampai saya nemu di Google Play. WOW!

Makara saya nulis panjang lebar gini cuma mau bilang, jika kalian suka KPop ...

BELI DONG BUKUNYAAAA

HAHAHAHAHA. Dijamin seru asliii. Kemarin saya baca lagi dan wow kok dapat ya nulis seru gitu *SHAMELESS* maklum kan pake editor jadi nulisnya emang lebih deskriptif dan yummy dibaca dibanding blog yang editor-less *alah*.

Bukunya cuma Rp 35ribu aja kok. Mahalan dikit lah dari kopi-kopi kaliaannn hahaha. Yuk cus beli di sini ya!

http://bit.ly/bukuoppaoppa

Jangan iri dan baper ya tapi lolol.

-ast-

Detail ►

Di Balik Layar Susahnya Jadi Ibu

sesibuk itu hingga ga sempet foto bukunya doang lol

Akhirnya buku saya dan Gesi terbit jugaaa!

*TIUP TEROMPET* *SEBAR CONFETTI*

via GIPHY

Sejujurnya prosesnya usang banget alasannya yaitu jarak memisahkan dan kami berdua sibuk banget. SIBUK BANGET HARUS DI-BOLD.

(Baca kisah Gesi di sini, mungkin lebih detail lol: Lahirnya Buku Susahnya Kaprikornus Ibu)

Mulai omongan awal itu di bulan September 2017 dan gres bulan depannya mulai nulis dikit-dikit tapi belum intens. Bikin kerangkanya aja usang banget alasannya yaitu pengen segala ditulis lol.

Kami berdua berhutang pada Google Docs dan Sheet banget sih alasannya yaitu jadinya dapat nulis berdua tanpa harus bolak-balik email. Dan iyes, kami nulisnya di Google Sheet bukan di Docs alasannya yaitu pusing mikirin ilustrasinya.

Kaprikornus kami nulisnya kaya gini dan surprisingly simpel banget jadinya alasannya yaitu jadi keliatan halaman mana yang masih kosong dan halaman mana yang udah selesai.


Masalah berikutnya juga kami tidak mau melulu bercerita ihwal diri sendiri jadi ada beberapa chapter yang dibentuk universal. Untuk chapter-chapter itu kami setuju untuk pake panggilan ayah-ibu instead of mami-papi atau ibu-appa.

Terus apalagi sih yang harus diceritain jikalau disuruh kisah proses kreatif itu HAHAHAHA BINGUNG. Abis nggak sempet foto banget nih halaman dalem bukunya. Tar saya share di Instagram aja yaaa.

Intinya kerja bareng Gesi nulis buku ini smooth banget. Kami berdua tipe perencana gitu jadi semua dibentuk to do list dan tersusun rapi kusenaaaanggg. Kebayang jikalau kolaborasi orang yang nggak rapi terus berserakan dan nggak terang deadline-nya wah bye kayanya nulis gini doang dapat stres.

Terus ini juga buku kedua kami jadi kurang lebih kami jadi punya bayangan kerja bareng penerbit. Kaprikornus nggak blank banget gitu. Dan di kurun WhatsApp ini betapa enaknya nulis buku dapat ngobrol di group dengan editor dan ilustratornya detik itu juga jadi revisi-revisinya cepet.

Isi bukunya kurang lebih kaya blog saya dan Gesi. Cerita ringan seputar motherhood yang nggak berpihak, no judgment, dan ada komentar dari expert untuk topik-topik tertentu yang memang butuh dikuatkan oleh expert ibarat dokter anak atau andal gizi.

Kalau kata JG sih bukunya seru banget! Sementara saya yang memandang sebelah mata dan komen:

“Iyalah yang nulis istri kau dan topiknya anak kamu?!” HAHAHAHA

Tapi agar kalian juga suka ya!

OIYA SOAL ILUSTRATOR!

Awalnya kami mau kerja bareng Puty. Simply alasannya yaitu beliau ibu-ibu juga jadi niscaya dapat ngerti apa yang kami mau. Tapi dalam perjalanannya kami harus berpisah ahahahaha alasannya yaitu ya kalian cek aja deh Instagram Puty, sungguh bertolak belakang sama saya dan Gesi kan.

Puty itu ilustrasinya simple, rata-rata two tone gitu dan cuma sesekali gambar full color. Nggak sesuai dengan gaya saya dan Gesi yang colorful banget. Kaprikornus pas Puty kasih pola halaman yang udah diilustrasi kami yang “sepi ya”.

Terus Puty revisi dan dibikin rame dan komen kami masih tetep “mmm, sepi ya” HAHAHAHA Emang beda selera tandanya ya. Kaprikornus kau pun berpisah for good. Karena jikalau dipaksain takutnya Putynya nggak hepi alasannya yaitu maksa keluar dari style beliau dan kami berdua pun tentu tidak hepi alasannya yaitu nggak sesuai dengan style yang kami mau.

Abis itu galau selama sekitar 2 ahad untuk cari ilustrator pengganti. Sampai kesannya editor kami menyebut nama Frans dan saya seneng banget alasannya yaitu udah usang banget follow Frans!

Long story short kesannya kami kerja bareng Frans yang gres aja lulus kuliah (apa masih kuliah ya kok lupa lol) dan usang lama usang lama lama, revisi ini dan itu banyak banget hingga kesannya selesai.

TERUS SIBUK LAGI.

TERUS LUPA KALAU LAGI NUNGGU BUKU TERBIT.

Minggu kemudian Gesi tanya ke editor kapan bukunya terbit dan dijawab ... “Senin 28 Mei udah ada di Gramedia”


LAHHHH KAPAN PO-NYA KALAU GITU? AHAHAHAHAHAHA.

Iya awalnya kami planning PO dengan dua merchandise khusus. Satu bikin sendiri satu lagi disponsorin Kawung Living. Karena udah lewat dan nggak keburu PO, kesannya kami bikin special offer deh.

Ini beliau special offernya. Bisa dibeli pribadi di Tokopedia paling lambat tanggal 7 Juni dan selama persediaan masih ada.


UPDATE: Saya nulis ini kemarin sore sebelum special offer. Special offer dibuka jam 7 malem untuk 90 buku dan habis dalam 7 jam aja jadi yaaaa ... habis. MAKASIH BANGET SEMUA YANG UDAH BELI YAAA!

AYO DIBELI! UDAH ADA DI GRAMEDIA HARGANYA RP 75RIBU AJA! CUS! Atau dapat juga klik link ini ya!

-ast-

Detail ►

Review Buku National Geographic Anak

Kalau ngomongin buku, aku sejarang itu beliin buku buat Bebe. Karena dulu waktu kecil udah beliin banyak banget buku yang “awet”, kini ya masih dibaca itu lagi itu lagi hahaha. Kaprikornus jika kalian udah liat YouTube aku tahun 2016, salah satu buku favorit Bebe judulnya Faunapedia. MASIH DIBACA SAMPAI SEKARANG LHO.

Nah, kemarin aku story di deket rak buku terus pada salfok ngeliatin buku-bukunya Bebe. Passs banget di penggalan buku National Geographic, jadi ayolah kita bahas.


Salah satu alasan aku dan JG beliin ia series National Geographic yakni … waktu kecil kami pengen punya tapi nggak dibeliin sebab terlalu mahal hahahahaha. Bahkan kini aja kami masih menganggap ini buku mahal lho.

Tapi ternyata worth it! Bedtime story jadi mencar ilmu sesuatu gitu. Kusenang sebab jika bacain buku dongeng biasa itu aku yang bosan. Ngantukkkk banget sebab ya bacain buat Bebe doang.

Kalau baca ensiklopedia gini kaya baca fun fact jadi aku juga dapet sesuatu. TAPIIII … sebab kita hidup di zaman internet gini ya, baca buku semacam ini bikin pengen kroscek fakta lho!

Iya soalnya kan bukunya nggak terbitan tahun ini banget kan. Saya suka jadi kepo apa bener masih begini? Apa bener belum ada riset lain lagi? Dan beberapa hal aku googling ulang ternyata bener, ada riset barunya.

Emang deh, baca buku semacam ini jika emang niat, apalagi pengan sharing ulang, HARUS di-google lagi fakta-faktanya sebab ya, teknologi berkembang, riset terus-terusan, niscaya ditemukan terus hal gres yang belum tertulis dalam buku.

Worth it nggak beli buku ini? Anak 4 tahun emang ngerti buku ginian? MAKANYA tonton juga videonya ok!


Belinya di mana? So far paling lengkap itu Gramedia Plaza Semanggi. Tapi di e-commerce juga ada sih. Ini judul-judul yang Bebe punya ya:

Faunapedia
125 Cute Animals
Tubuhpedia
Dinopedia
Antariksapedia
Reptilpedia
Seranggapedia
Mengapa? 1.111 Pertanyaan dan Jawaban
1001 Penemuan & Fakta Mempesona Peradaban Muslim

-ast-

Detail ►