Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pesan-parenting-yang-menohok-diri. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pesan-parenting-yang-menohok-diri. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Pesan Parenting Yang Menohok Diri Sendiri


Punya anak, kita niscaya ingin anak kita punya kepribadian yang kuat. Yang tidak manja, yang dapat mengambil keputusan sendiri, yang dapat menghargai orang lain.

Tapi kadang pernyataan-pernyataan saya pada Bebe, anak saya, menjadi blunder untuk diri saya sendiri. Kalau sedang demikian, saya suka jadi tertawa sendiri. Bisanya kok menasihati anak, padahal diri sendiri aja butuh pesan yang tersirat sekali dari orang lain yang lebih waras. 😭

Ini beberapa di antaranya:

"Bebe, dilarang menyerupai itu pada temannya. Kenapa Bebe pukul teman?"

Padahal ada aja kan insan yang emang gemesin banget bikin pengen nabok atau minimal pengen bikin status sindiran. 😭😭😭

Maka pernyataan saya pada Bebe itu yang selalu menjadi penahan saya kalau-kalau lagi khilaf atau lagi PMS pengen nyindir orang di socmed bahahahaha

"Ibu dilarang menyerupai itu, kenapa ibu menyindir orang?"

Well nggak menyerupai amat sih ya tapi pada dasarnya ihwal menahan diri dan menahan emosi kan? KAN?


"Kalau sudah selesai minum susunya dibuang sendiri ya. Kalau sudah selesai main bereskan mainannya ya."

Tidak manja dan disiplin itu harus untuk Bebe! PADAHAL EMAKNYA HASTAGAAAA. Segala-gala ngandelin JG, basuh piring, basuh baju, masak, ke pasar. Ya kan jikalau punya suami manjain kenapa nggak dimanfaatin? 💖😍

Pembelaan: Bebe pria jadi Bebe dilarang manja sebab ia yang nanti manjain pasangannya. HAHAHAHAHA

*

"Wah andal sekali, pintar!"

Buat saya dan JG, memuji anak itu wajib semoga ia tidak kurang apresiasi. Tapi kapan terakhir kali memuji suami?

Ehm.

"JG suamiku suami terbaik di dunia, andal sekali" LOL


"Wah bekerjsama tidak perlu takut sih, semut baik, kucing baik, ayam baik!"

Padahal sendirinya liat kecoa kabur. 😭😭😭

Tapi sebagai ibu penakut, saya selalu encourage anak untuk jadi anak pemberani! Meskipun di masa depan ia takut sesuatu, minimal bukan sebab ditakut-takuti orangtuanya.

Dan seberapa banyak ketakutan dalam hidup yang nggak dapat kita atasi kemudian kita menyerah? Apa menyalahkan orangtua ketika kecil? NGGAK KAN? Takut mah takut aja. Tapi jikalau anak nggak boleh jadi anak penakut!

"Ibu tidak perlu takut kecoa ya, kecoa baik!"

"Ibu tidak perlu takut gajian masih usang ya, nggak usah belanja dulu!" 😶

*

"Pasti dapat kok, ayo dicoba lagi hingga bisa!"

Padahal sendirinya bikin camilan elok sekali terus gagal terus nyerah eksklusif mengembalikan timbangan dan panggangan ke dalam dusnya dan nggak dibuka-buka lagi selamanya lol.

Anak harus pantang mengalah meskipun sesimpel pasang Lego dengan benar. Kita boleh mengalah walaupun gres niat belaka dan tidak jadi dilakukan. #ohsotrue

"Olahraga ah mulai besok" BESOK. BESOK. BESOK. "Makan sehat ah mulai besok" YEA BESOK.

"Ibu niscaya dapat kok naik tangga tiap hari di kantor. Ayo dicoba lagi ya hingga bisa"

*

"Waktunya tidur, sudah malam."

PERMISI ITU NGOMONG SAMA DIRI SENDIRI APA GIMANA YHAA?

*

"Udah ya makan biskuitnya, kebanyakan nanti sakit perut!"

*menatap nanar stok makanan sendiri* *mengingat diri sendiri suka kalap makan sushi hingga perut penuh* 😪😪😪

*

dan yang paling nampar

"Silakan menangis. Tidak semua yang Xylo inginkan dapat eksklusif dipenuhi."

T_______T

Ini gongnya. Mengingat banyak banget yang pengen dibeli tapi sebenernya mah nggak butuh. Ingin lagi-lagi beli lipstik padahal masih punya dan warnanya mirip-mirip.

Apa bedanya dengan Bebe yang ingin lagi dan lagi makan jelly padahal sudah makan banyak sekali?

"Silakan menangis, ibu. Tidak semua yang ibu inginkan dapat dunia penuhi"

Karena pesan yang tersirat untuk anak yakni sebenar-benarnya pengingat untuk diri sendiri.

WELCOME TO THE ADULTHOOD.


💆💆💆

PS: Pesan buat ibu di atas itu khayalan belaka ya, bukan Bebe yang ngomong beneran sama saya hahahaa. Kadang ia suka nasihatin sih, tapi nggak sedalem ini juga lol.

-ast-

Detail ►

Stop Menyuruh Anak Untuk Diam


Kemarin sore sebelum masuk tol Pasteur, saya dan JG belok dulu ke Borma Gunung Batu untuk ... jajan hahaha. Di situ banyak jajanan dan enak-enak, alasannya ialah kami belum makan dan takut menuju Jakarta macet, hasilnya beli mie kocok dulu.

Tempatnya model pujasera kecil gitu jadi kami duduk satu meja dengan satu pasangan lain. Si ayah gendong anaknya umur 9 bulanan pake carrier ngadep depan. Mereka makan dengan satu wanita lain yang tampak menyerupai temannya si ayah atau si ibu.

Nah si bayi wanita ini lucu, moodnya bagus, beliau hepi dan ketawa-tawa sendiri. Tangannya gerak-gerak terus sambil blabbering. Tiba-tiba ...

"SSTTT! BERISIK!" kata si sahabat pada si bayi, nyuruh si bayi diam. Bayinya lalu diam, kedip-kedip doang.

Saya dan JG eksklusif berpandangan dan berkomunikasi lewat pandangan mata *alah*. Kasian banget masa bayi disuruh diam.

Dan jikalau itu Bebe yang disuruh diam, saya akan semprot balik itu orang "MENDING MBAKNYA AJA YANG DIEM!" sebel huhu. Karena nggak ada yang merasa terganggu juga kecuali si mbak nggak terang itu. Lha kondisinya aja emang rame banget kok.

(Baca: Mendefinisikan Nakal)

Iya dan ini bukan pertama kali kan saya dan kalian liat yang begini. Saya sering banget denger ibu-ibu model begini, anaknya disuruh diam, disuruh jangan berisik, disuruh berhenti ngomong, atau yang paling parah bilang gini ke anaknya "kenapa nanya-nanya terus sih pusing!" HUHUHUHU

Buibu, jikalau anak kalian nggak nanya ke kalian maka mereka harus nanya ke siapa?

T_________T

Dan konteks menyuruh anak untuk membisu juga bukan hanya ketika anaknya lagi ngobrol, tapi ketika anak lagi lari-larian atau lagi main.

Saya ngerasain sendiri alasannya ialah Bebe itu cukup outgoing dibanding anak seumurannya. Dia persis banget saya dan JG yang sungguh ekstrovert. Dia tipe yang jikalau banyak orang maka beliau akan caper dan lari-lari tanpa capek.

Kemarin dua ahad berturut-turut ada lamaran keluarga, dan Bebe berjam-jam lari-lari. Skip tidur siang, overstimulate banget hingga malemnya masih energik dan jadi nggak bisa tidur.

Ciri orang ekstrovert banget kan, jikalau abis ketemu orang banyak malah jadi makin semangat dan bukannya capek ingin menyendiri kaya orang introvert. Dan yah, semua orang komennya "ya ampun nggak ada capeknya!" atau "itu lari-lari terus kok nggak tidur siang?" ya gimana. Kita membicarakan anak umur 3 tahun loh.

Tidak ada yang salah dengan bayi dan balita terus-terusan ngomong atau lari-larian. Asal tau waktu dan daerah aja kan. Dan itu bisa banget dikondisikan, bilang semenjak jauh-jauh hari jikalau nanti ketika ada program A, harus begini ya, dihentikan begini dan begini.

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Kalau tetep berisik dan lari-larian? Ya bawa keluar daerah acara, bukannya disuruh diam.

Lagian yang harus sadar lokasi itu orangtuanya lah terang bukan anaknya. Anak-anak mana ngerti ini lagi program serius maka beliau harus diam? Atau beliau bahwasanya mengerti tapi beliau bosan dan solusinya bukan dibentak. Harus dibilangin terus-terusan, dibilangin baik-baik, jangan disuruh diam.

Sekali disuruh diam, takutnya beliau jadi ragu-ragu untuk kembali bicara. Padahal bisa berbicara itu penting. Bisa bikin anak lebih percaya diri, tidak simpel dibully alasannya ialah beliau juga punya suara.

Dan bicara itu penting! Sekadar mendengarkan kisah beliau perihal kucing di daycare yang bahkan sudah diulang 100x itu tidak apa-apa. Karena anak HARUS bicara. Dia HARUS bisa mengungkapkan apa yang sedang dirasakan. Jangan batasi suaranya semenjak bayi. Apalah arti hidup jikalau tidak bisa bersuara.

Kaprikornus tolong, stop menyuruh anak untuk diam. :)

-ast-

💛 PS: Saya lagi bikin mini giveaway berhadiah buku stiker loh. Caranya gampang, cuma tinggal komen di blogpost ini doang: 5 Mainan Favorit Bebe. Ikutan yaaa! 💛

Detail ►

Bebe Yang Posesif


Satu hal yang saya sadari beberapa bulan belakangan adalah: BEBE KOK MAKIN POSESIF AMAT JADI TODDLER?

Oke ia posesif dari duluuu, dulu banget entah semenjak kapan lah saya nggak inget. Dia selalu protes jika saya deket-deket sama JG. Tapi kini protesnya pake argumen dan wow, makin posesif jadinya hahaha.

Sejak dulu, hidup ia gelantungan sama saya terus. Oke bergantung bukan bergelantung. Karena ia seharian di daycare, dan pulang ke rumah nggak punya pilihan lain selain bergantung pada saya dan JG.

Bergantung dalam artian ya ngajak main siapa lagi, ngajak berantem siapa lagi, mau nggak mau selama di rumah ya kami bertiga aja selalu kan.

Tapi makin sini makin memburuk hahahaha. Dulu saya mandi dapat damai selama JG di kamar sama Bebe main berdua. Sekarang niscaya dipanggil-panggil. Pup nggak pernah dapat damai alasannya ialah ia panggil-panggil juga. Pokoknya saya ngilang 3 menit aja ia nyari.

Hidupku tak tenang.

T_________T

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Misal saya duduk senderan sama JG, ia dapat tiba-tiba dateng terus tarik tangan saya sambil marah. Atau worse, ia mendekat terus mukul JG. Pokoknya saya nggak boleh duduk lebih deket ke JG dibanding ke Bebe.

Dan itu nggak cuma soal sikap ya tapi juga jika lagi ngobrol. Kaprikornus di kendaraan beroda empat Bebe duduk di carseat sambil nonton, saya ngobrol berdua JG, ia suka protesss. Marah-marah “IBU JANGAN NGOMONG!” berkali-kali padahal ih ibunya suka ngomong appanya suka ngomong, Bebe kenapa larang-larang ibu zzz.

Karena memburuk, akibatnya saya kasih klarifikasi bahwa dihentikan larang-larang orang ngobrol.

“Ini negara demokrasi, Be!” kata JG.

😂😂😂

Kalau lagi di rumah dan saya nggak boleh duduk deket JG juga saya bilangin "ibu kan sayang appa, ibu juga sayang Xylo"

Dijawab dengan: "NGGAK, IBU SAYANG SALO AJAH!"

Atau: "IBU SAYANG SATU, JANGAN SAYANG DUA"

ASTAGA.

T_________T

Terus ia mulai ke next level dengan tidur selalu deket-deket saya dan bilang: "ibu sama Salo, appa nggak ada temennya".

Dan jika lagi main-main menyebarkan huruf film gitu ia membaginya selalu gini:

"Ibu Amber, Salo Jett, Appa monster" (auk di Super Wings ada monster apa)

atau

"Ibu Elsa, Salo Hans, Appa Olaf"

😂😂😂

Pokoknya appa yang jelek-jelek aja HAHAHAHAHA

On the other hand, ia romantis sekaliiii. Dia seringkali pegang tangan saya padahal sambil main atau sambil nonton. Meluk-melukin terus. Atau cium-cium saya brutal. Atau bilang "SAYANG IBU!" yang mana niscaya dipotong sama JG "sayang appa nggak?" dijawab tendangan judes oleh Bebe.

Begitulah dari ke hari kami lalui dengan drama jealousy. #rhymes


LAMAAA BANGET SAMPAI CAPEK. Sampai di titik Bebe jadi nggak dapat berdua sama JG doang alasannya ialah nyariin saya. ARGH.

Kaprikornus tiap ahad Bebe dan JG akan ke CFD pakai sepeda sehingga saya punya 4-5 jam waktu sendiri untuk me time alias dandan buat Instagram dan YouTube. Itu bener-bener me time tanpa tekanan gitu. Pernah saya cuma nulis atau desain sesuatu. Lega banget rasanya dapat bener-bener sendirian.

Sampai beberapa CFD terakhir Bebenya ngamuk terus alasannya ialah nyari-nyari saya. Sampai dideketin polisi loh ditanyain kali JG dikira culik anak orang ya kan. Padahal dulu ia hepi setiap pergi berdua JG. Ah sebal.

Dari situ saya ngerasa ok ini udah nggak bener dan harus diluruskan.

Ya udah berusaha meluruskan hahaha. Gimana lah caranya berkali-kali bilang jika sayang itu dapat dua-dua, tidak perlu satu-satu. Bahwa ibu dapat tetep peluk Bebe sambil peluk appa. Bahwa appa juga sayang sama Bebe, bukannya cuma ibu, panjang lebar dan lamaaaa.

Sampai akibatnya seminggu terakhir ini ia mulai ngerti!

Sekarang ia demand ke mana-mana bertiga HAHAHAHAHAHAHASYIT.

Biasanya pup ditemenin ibu doang ini harus ditemenin appa juga. Jadilah kami sempit-sempitan bangkit di depan kamar mandi nungguin ia pup. Keluar dari kamar mandi ia bilang "peluk sama-samaaaa".

Dan kami pun berpelukan dengan ia yang belum pake celana. Kemudian udah ngantuk bangeeeettt dan dikala ia bilang "ibu ayo peluk sama-sama" maka saya dan JG harus ngesot agar dapat pelukan sama-sama.

TODDLER IS AMAZING.

😂😂😂

Kaprikornus ya begitulah. Drama posesif pada ibu diakhiri dengan drama posesif pada appa juga. Gemes ya punya balita. 

Duh saya mau bikin closing apa ya kok gundah HAHAHAHAHA. Ya udah pada dasarnya gitu aja mau cerita. Follow Instagram saya @annisast jangan lupa alasannya ialah saya juga banyak dongeng pendek di sana. See you!

-ast-

Detail ►