Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Stop Menyuruh Anak Untuk Diam


Kemarin sore sebelum masuk tol Pasteur, saya dan JG belok dulu ke Borma Gunung Batu untuk ... jajan hahaha. Di situ banyak jajanan dan enak-enak, alasannya ialah kami belum makan dan takut menuju Jakarta macet, hasilnya beli mie kocok dulu.

Tempatnya model pujasera kecil gitu jadi kami duduk satu meja dengan satu pasangan lain. Si ayah gendong anaknya umur 9 bulanan pake carrier ngadep depan. Mereka makan dengan satu wanita lain yang tampak menyerupai temannya si ayah atau si ibu.

Nah si bayi wanita ini lucu, moodnya bagus, beliau hepi dan ketawa-tawa sendiri. Tangannya gerak-gerak terus sambil blabbering. Tiba-tiba ...

"SSTTT! BERISIK!" kata si sahabat pada si bayi, nyuruh si bayi diam. Bayinya lalu diam, kedip-kedip doang.

Saya dan JG eksklusif berpandangan dan berkomunikasi lewat pandangan mata *alah*. Kasian banget masa bayi disuruh diam.

Dan jikalau itu Bebe yang disuruh diam, saya akan semprot balik itu orang "MENDING MBAKNYA AJA YANG DIEM!" sebel huhu. Karena nggak ada yang merasa terganggu juga kecuali si mbak nggak terang itu. Lha kondisinya aja emang rame banget kok.

(Baca: Mendefinisikan Nakal)

Iya dan ini bukan pertama kali kan saya dan kalian liat yang begini. Saya sering banget denger ibu-ibu model begini, anaknya disuruh diam, disuruh jangan berisik, disuruh berhenti ngomong, atau yang paling parah bilang gini ke anaknya "kenapa nanya-nanya terus sih pusing!" HUHUHUHU

Buibu, jikalau anak kalian nggak nanya ke kalian maka mereka harus nanya ke siapa?

T_________T

Dan konteks menyuruh anak untuk membisu juga bukan hanya ketika anaknya lagi ngobrol, tapi ketika anak lagi lari-larian atau lagi main.

Saya ngerasain sendiri alasannya ialah Bebe itu cukup outgoing dibanding anak seumurannya. Dia persis banget saya dan JG yang sungguh ekstrovert. Dia tipe yang jikalau banyak orang maka beliau akan caper dan lari-lari tanpa capek.

Kemarin dua ahad berturut-turut ada lamaran keluarga, dan Bebe berjam-jam lari-lari. Skip tidur siang, overstimulate banget hingga malemnya masih energik dan jadi nggak bisa tidur.

Ciri orang ekstrovert banget kan, jikalau abis ketemu orang banyak malah jadi makin semangat dan bukannya capek ingin menyendiri kaya orang introvert. Dan yah, semua orang komennya "ya ampun nggak ada capeknya!" atau "itu lari-lari terus kok nggak tidur siang?" ya gimana. Kita membicarakan anak umur 3 tahun loh.

Tidak ada yang salah dengan bayi dan balita terus-terusan ngomong atau lari-larian. Asal tau waktu dan daerah aja kan. Dan itu bisa banget dikondisikan, bilang semenjak jauh-jauh hari jikalau nanti ketika ada program A, harus begini ya, dihentikan begini dan begini.

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Kalau tetep berisik dan lari-larian? Ya bawa keluar daerah acara, bukannya disuruh diam.

Lagian yang harus sadar lokasi itu orangtuanya lah terang bukan anaknya. Anak-anak mana ngerti ini lagi program serius maka beliau harus diam? Atau beliau bahwasanya mengerti tapi beliau bosan dan solusinya bukan dibentak. Harus dibilangin terus-terusan, dibilangin baik-baik, jangan disuruh diam.

Sekali disuruh diam, takutnya beliau jadi ragu-ragu untuk kembali bicara. Padahal bisa berbicara itu penting. Bisa bikin anak lebih percaya diri, tidak simpel dibully alasannya ialah beliau juga punya suara.

Dan bicara itu penting! Sekadar mendengarkan kisah beliau perihal kucing di daycare yang bahkan sudah diulang 100x itu tidak apa-apa. Karena anak HARUS bicara. Dia HARUS bisa mengungkapkan apa yang sedang dirasakan. Jangan batasi suaranya semenjak bayi. Apalah arti hidup jikalau tidak bisa bersuara.

Kaprikornus tolong, stop menyuruh anak untuk diam. :)

-ast-

💛 PS: Saya lagi bikin mini giveaway berhadiah buku stiker loh. Caranya gampang, cuma tinggal komen di blogpost ini doang: 5 Mainan Favorit Bebe. Ikutan yaaa! 💛

Posting Komentar