Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Nggak Suka Alam Dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!


Apakah kalian termasuk orang-orang ibarat saya, yang lebih nyaman membisu di rumah atau di ruangan tertutup yang nyaman ibarat mall dibanding harus bertelanjang kaki di pasir pantai?

Saya iya, dan beruntungnya menikah dengan orang yang juga ibarat itu. Yang jikalau traveling maunya ke kota-kota juga. Bolak-balik ke Singapura untuk kembali duduk manis di foodcourt mall. Atau menentukan ke Ho Chi Minh city yang ramai kendaraan dibanding ke Halong Bay yang indah dan serba biru.

Sebelumnya saya ngerasa absurd sendiri. Kok orang-orang bisa bilang “kangen pantai” hingga mau mewek? Kok orang-orang bilang maritim yaitu vitamin sea sementara saya liat orang foto di pantai aja pribadi gerah. Saya risih membayangkan butir-butir pasir melekat di antara sela jari. Saya risih membayangkan harus panas-panasan, lengket, dan silau sebab matahari.

Pertanyaan ini terjawab dikala talkshow KEB bersama Jiwasraya selesai ahad lalu. Pembicaranya Psikolog Elizabeth T Santosa (yang anggun banget lafff <3). Mbak Lizzie menyebutkan 8 kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak dan bagaimana cara mengasahnya. Surprisingly, ada yang namanya kecerdasan naturalis!

Iya jadi setiap anak punya kecerdasan yang berbeda-beda. Ini 8 kecerdasan itu:

Linguistik: kemampuan memakai kata-kata secara efektif. Cocok menjadi pembaca berita, pembicara, editor, wartawan,dll.

Matematis-logis: kemampuan mengolah angka, memakai kebijaksanaan atau penalaran dengan baik. Cocok menjadi insinyur, peneliti, programmer, dll.

Visual Spasial: kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Cocok menjadi perancang, arsitek, pelukis, dll.

Kinestetik: kemampuan memakai seluruh badan untuk mengekspresikan pandangan gres dan perasaan. Cocok menjadi penari, atlet, mekanik, dll.

Musikal: kemampuan menangani banyak sekali bentuk musik dan mengekspresikannya. Cocok menjadi musisi, produser, penyanyi, kritikus, dll.

Interpersonal: kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Cocok menjadi public relation, negosiator, marketer, dll.

Intrapersonal: kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasar pemahaman tersebut. Cocok menjadi peneliti, psikolog, penulis, dll.

Naturalis: kemampuan mengenali dan mengategorikan spesies tanaman dan fauna di lingkungan sekitar. Cocok jadi pelopor lingkungan, dokter hewan, dll.

Nah klarifikasi Mbak Lizzie di kecerdasan naturalis itu bikin saya agak bengong. Baru tahu bahwa kesukaan pada alam itu juga cuilan dari kecerdasan ibarat kesukaan pada matematika!

Masalahnya saya suka dipandang sebelah mata jikalau bilang nggak suka pantai. Pake ngotot bilang Indonesia indah lah blablabla. Iya tahu kok, pantai dan gunung itu indah … jikalau liatnya di foto aja hahahaha. Orang menganggap saya absurd sebab mereka menganggap pantai itu relaxing sementara saya mikirinnya aja stres.

Terus diperburuk sama tren traveling. Di zaman di mana semua orang berlomba-lomba untuk traveling dan ngajakin jalan-jalan, saya males maunya bobo aja di rumah hahaha. Kaya kebawa arus pengen glamping, tapi terus baca-baca reviewnya dan sesudah dipikir-pikir kayanya saya dan JG nggak akan ngerasa nyaman, bobonya yummy nggak ya takut banyak nyamuk, jalannya jauh nggak ya, panas nggak ya hambar nggak ya, makanannya yummy nggak ya.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

Ujung-ujungnya selesai ahad kemudian ke Kuntum Farmfield, Bogor pagi-pagi, dan makan siang di Lippo Mall. Damai. Bebe kena udara segar dan ketemu binatang dan makan siang tetep adem dan nyaman di mall.

Kaprikornus buat kalian yang men-judge sebab ada sebagian insan yang nggak suka alam, saya kini bisa balik nanya: “emang lo suka matematika?” (kecerdasan matematis-logis) Atau “emang lo bisa ngomong natural di depan kamera?” (kecerdasan interpersonal).

Terus pribadi mikir juga, pantes ada anak yang nggak suka banget main di rumput (naturalis) tapi bahagia menyanyi (musikal). Ada anak yang risih banget megang watu sebab kotor tapi arif main lego (spasial-visual). Semua orang punya kecerdasan masing-masing, tidak fair jikalau anak dibilang tidak cerdas hanya sebab ia tidak suka matematika dan dibilang tidak cinta Indonesia hanya sebab tidak suka main di pantai.

Dan jangan lupa, ada juga ibu-ibu yang suka "ngebolang" jalan-jalan main blusukan hingga ke hutan dan gunung manalah sementara ada ibu-ibu yang sukanya shopping aja ke mall.

Begitulah. Intinya mbak Lizzie sih menjelaskan ini dalam konteks pencarian minat dan talenta anak ya, tapi nggak sabar pengen nulis ini dulu hahaha. Spesifik soal apa yang terjadi sama saya dan alam terutama pantai. Semoga nanti bisa nulis lebih detail soal pencarian minat dan talenta anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

See you!

PS: Dua hari sebelum talk show ini saya masih bingung soal alam. Postingannya bisa dibaca di sini Anak dan Alam.

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Fame And Drugs


Judulnya bronx banget ya. Padahal mah mau ngomongin aa Gatot Bradjamusti dan Reza Artamevia. Betapa Reza pernah sangat populer dan kini beliau ditangkep polisi dan aktual make narkoba.

Gue rada mellow gimana gitu ngeliat Reza. She was a fabulous diva back then. Dengan dress kemben yang nggak ketat di bab dada tapi ngebentuk cup gitu. Baju model gitu ciri khas beliau banget. Tipe dress yang akan jadi korban nyinyiran "baju kok gitu amat? kurang materi ya?"

 Padahal mah mau ngomongin aa Gatot Bradjamusti dan Reza Artamevia #SassyThursday: Fame and Drugs

Jokes yang nggak pernah lucu. *sigh*

Baca punya Nahla:

Dari backing vocal Ahmad Dhani, jadi diva dan lagunya hits, nikah sama Adjie Massaid. Punya anak dua, Zahwa dan Aaliyah udah ngetop dari dulu semacam Rafathar lah ya jika zaman sekarang. Dan lalu cerai. Adjie menikah lagi dengan Angelina Sondakh dan kedua anak itu ikut Adjie dan Angel. Ada apa dengan Reza? Katanya dikala itu udah ikut aa Gatot?

Kenapa belum dewasa yang masih kecil itu tidak menentukan ikut ibunya?

Hubungan Zahwa, Aaliyah, dan Angelina Sondakh pun baik sekali. Dulu waktu Twitter awal-awal banget, gue follow mereka bertiga dan mereka bahagia. Sampai blar, Adjie meninggal (too soon, God), Angel masuk penjara.

Beberapa tahun kemudian, ibu kandungnya narkoba.

Kebayang nggak sih. Orang renta lo cerai, bapak lo meninggal, ibu tiri lo masuk penjara, dan ibu kandung lo narkoba.

T________T

Yang gue pertanyakan: kenapa harus make narkoba?

Ya alasannya ialah pengen aja sis.

Ya nggak dapat dong kaya gitu.

#monolog

Maksud gue ketika lo single, mungkin kekhawatiran lo make narkoba ialah ketagihan terus jadi miskin. Antara ketangkep polisi atau mati sakau (atau ditembak Duterte di Filipina).

Tapi ketika lo punya anak, harusnya mikir lebih panjang dong ya jika mau macem-macem? Apalagi lo orang terkenal. Kaprikornus anak orang populer aja udah berat apalagi ditambah dengan narkoba. Emaknya pun! Kok gue jadi nggak habis pikir.

Ya tapi memang banyak hal di dunia ini yang nggak perlu dipikirkan sih.

Kemarin juga bahas ini di kantor dan muncul dugaan: "pantes aa Gatot dibilang 'guru spiritual' ya, dibikin fly mulu mah kurang pengalaman spiritual apa!"

Hmmm. Iya juga.

Dan tadinya dengan judul itu gue mikir: kenapa ya banyak artis narkoba?

Tapi sehabis dipikir-pikir, loh ya pemakai narkoba yang bukan artis juga banyak sih harusnya. Cuma jika artis karenanya dapet spotlight lebih aja sih.

Lagian berat kali ya jadi artis yang akrab dengan dunia kaya gitu. Ya gimana, jam kerja ga tentu tapi uangnya banyak. Beda sama kita-kita ini yang kerja kantoran, mau party malemnya juga mikir-mikir takut besok masuk angin dan nggak dapat kerja. Nanti dipecat piye?

Salut banget sama artis-artis terutama anak grup band yang pernah kena narkoba terus kini bersih. Macam Slank gitu yang satu grup band make semua. Atau Ari Lasso yang dikeluarin dari Dewa 19 alasannya ialah make, ya daripada menghipnotis yang lain? Atau Hedi Yunus yang disuruh break dulu dari Kahitna untuk rehab. Whoa, informasi infotainment tahun 90an banget yah hahaha.

Intinya naon sihhh ngalor ngidul beginiii. Auk ah, udah jam 2.27 pagi jadi maap maap jika agak ngelantur. Intinya sih prihatin liat Reza. Kasian gituloh akoohhh.

Jauhi narkoba gaes. Mending nonton YouTube gue ajalah di bawah. HAHAHAHAHA.

Cowo-cowo tau ga arti baking, strobing, kabuki, waterline? Cewe-cewe tau ga arti knee down, jump start, dan burn out? Tebak-tebakan, yang gagal jawab makan makaroni ngehe sesendok! Yok nonton yok! *maksa*

See you next week!

-ast-

Detail ►

#Familytalk: Mengajarkan Kebiasaan Baik Pada Anak


Mengajarkan kebiasaan baik pada anak itu gampang-gampang susah. Gampang sebab ya tinggal dibiasakan. Susah sebab siapa deh yang bilang punya anak itu gampang?

Baca punya Isti:
Kebiasaan Baik pada Anak

Ini beberapa kebiasaan baik yang saya tanamkan pada Bebe.

1. Cuci tangan dan kaki


Kami bukan keluarga yang hygiene freak banget hingga segala dilap dulu sebelum dipegang Bebe. Tapi bila habis main di luar, ya harus basuh tangan dan kaki. Di daycare pun diajarkannya menyerupai itu.

So far so good, namanya anak dan air ya, nggak susah sama sekali nyuruh anak cuci-cuci mah hahaha.

2. Sikat gigi


Ini sempet drama banget. Pernah saya ceritakan di sini: Gosok Gigi Sama Bebe

Berikut-berikutnya meski pakai odol pun ia berpengaruh pendirian, nggak mau ya nggak mau. Suatu hari ada kegiatan dokter gigi di daycare, entah gimana si dokter mencontohkan bila gigi nggak disikat itu nanti dapat keropos. Dan kebetulan ada anak daycare yang giginya keropos, hitam, dan hancur gitu loh.

Bebe menyerupai tersadar pentingnya gosok gigi lol. Dia shock kenapa temennya giginya dapat begitu. Sekarang gosok gigi tanpa drama lagi, tinggal bilang aja: nanti giginya kaya xxx loh? Hiiii.

*kemudian mangap* Dan hingga kini gigi Bebe utuh semua huhu terharu banget.

#win

3. Meminta maaf

Ini masih peer. Entah anak perjaka doang apa anak cewek juga sih? Soalnya Bebe gengsinya udah gengsi perjaka banget. Kalau salah gengsi bila harus minta maaf duluan.

Beuh dibujukin hingga time out maksa ia untuk minta maaf. Tapi nggak selalu sih. Kadang ia sukarela ngasih tangan untuk salaman bila habis berantem sama temennya.

Kaya kemarin sore, di dalem playpen Bebe lagi berdua main sama temennya, sebut saja Z, umurnya 3 tahun lebih. Dan tiba-tiba Z nangis kejer dan ngambek berdiri ngadep dinding.

Mbaknya nggak tau kenapa tapi terperinci bila Z murka sama Bebe. Akhirnya Bebe disuruh minta maaf dan mau. Z nya ga mau. Bebe suruh peluk, Bebe peluk, Z nya ngambek. Sampai di daycare saya tanya.

Ibu: "Xylo kakak kenapa?"

Xylo: "nangis sama xylo"

Ibu: "kenapa hingga menangis?"

Xylo: "dipukul sama xylo"

T________T

Dia tau ia salah sebab mukul duluan makanya dengan simpel mau minta maaf. But whyyy harus pukul segala? Gimana cara ngajarin anak agar nggak pukul-pukul? Karena kadang bukan mukul kan tapi nepok nggak sengaja keras banget sebab belum tau kira-kira.

Nah bila Bebe nganggapnya ia nggak mukul (cuma ketepok nggak sengaja), itu nyuruh minta maaf dapat hingga berantem-berantem lah.

T________T

4. Magic Words

The magic words yang selalu disebut orang kan tiga ya, "tolong, terima kasih, dan maaf". Tapi saya punya satu lagi adalah "permisi". Soalnya kaya nggak sopan gitu bila mau lewat Bebe bilangnya "awas ibu awas". Otomatis saya ralat "PERMISIIII".

Magic words work best bila kita contohkan tentunya. Exaggerate tentu saja. Pembicaraan saya dan JG di depan Bebe emang 90% akting excited.

Me: "Appa TOLONG DOONGGG ambilkan minum!"

JG: "Ini ya ibu"

Me: "WAAHHH TERIMA KASIH APPA SUDAH MENGAMBILKAN MINUM UNTUK IBU"

Every. Single. Time.

And it works!

Bebe naturally sudah pakai "tolong dong", "makasihhh", "permisiii", cuma "maaf" doang yang kadang kala hahahahah

5. Beres-beres

Anak nggak mau beresin mainan? Bebe mauuuu! Wuhuuu! Karena di daycare dibiasakan beres-beres mainan kan, dan sambil nyanyi! Liriknya gini, nyanyikan pake nada "are you sleeping"

"Beres beres, beres beres, sekarang, sekarang.
Ayo beres beres, ayo beres beres, sekarang! Sekarang!"

SETIAP BERES-BERES, NYANYI! Kalau lagu simpulan beres-beres belum selesai, ULANG NYANYI LAGI!

Kalau awalnya ia nggak mau, nggak apa-apa. Ajak aja terus untuk beres-beres sambil kitanya nyanyi. Lama-lama bila saya mulai nyanyi, Bebe otomatis eksklusif beres-beres. Yasss!

6. Potong kuku

Potong kuku sebab bila kuku panjang itu sakit banget bila nggak sengaja kecakar. Dan Bebe tipe yang berdiri bila dipotong kukunya lagi tidur maka harus dicari strateginya.

Udah pernah saya ceritain sih, adalah dengan bilang di kukunya ada cacing bila ga dipotong hahahaha. Bebe taunya cacing itu cacing tanah jadi ia serem sendiri dan selalu kalem bila dipotong kuku.

Malah kini jadi nyuruh saya potong kuku terus sebab "hiii kuku ibu panjang ada cacing hiii"

Exactly what we always said, words by words.

LOL

7. Goodbye kiss

Saya sama JG tipe yang suka PDA hahaha silakan sebel sama kami berdua. :|

Ya nggak french kiss di kereta atau di eskalator juga sih kaya orang-orang Singapur lol. Tapi peck doang bila di The Sims mah, muah gitu. Dan itu kami lakukan setiap hari sebelum saya turun dari mobil. Kalau pake motor, ya teteeeppp. Bonus diliatin satpam kantor lol.

Nah kini sama Bebe pun gitu. Harus cium sebelum saya masuk kantor. Bebe kadang ceria banget cium, kadang "jangan cium ibuuuu!"

Kenapa anak 2 tahun udah nggak mau dicium ibunya.

T_________T

Well ya, itu beberapa kebiasaan baik yang saya ajarkan pada anak saya. Ada ilham lain?

-ast-

Detail ►

Main-Main Dengan Binatang Ternak Di Kuntum Farmfield Bogor


Kuntum Farmfield atau Kuntum Nurseries Bogor itu ternyata seru ya! Jalan-jalan ke Kuntum ini udah jadi perihal semenjak Bebe kecil. Sejak jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Tapi dulu malas sebab Bebe belum dapat jalan, males lah belum ngerti pula.

Nah terus sebab semakin hari Bebe semakin suka hewan dan hafal hampir seluruh nama hewan (thanks to buku Faunapedia lol) balasannya memantapkan niat untuk ke Kuntum mendadak! Rencana hari Kamis, Sabtu berangkat. Jangan banyak mikir-mikir lah nanti nggak jadi hahahaha!

(Baca: Bebe's Fav Book + Tempat Favorit untuk Beli Buku Anak)

Malem sebelum ke Kuntum, saya brief Bebe dengan ngeliatin ia blog-blog orang yang ada foto-foto Kuntumnya, jadi ia nggak kaget akan ngapain aja di Kuntum (makanya di opening video ia udah hafal banget mau ngapain padahal gres pertama kali ke sana).

Nggak nyampe 2 jam perjalanan kayanya udah nyampe deh ke sana. Enak banget soalnya kawasan di kota, dari keluar tol itu nggak jauh sama sekali. Iyahhh, soalnya di pinggir jalan Tajur. Aku laff banget sebab selama ini pengen ajak Bebe ke Taman Safari tapi kok ya stres mikirin ke puncaknya.

dedek dedek kambing yang gemez. 
suami saya gendong ayam aja bahagia
ANGSA! *lupa kapan terakhir kali liat angsa* *apa belum pernah yaaa*

Harga tiket masuk Kuntum Farmfield (per Juli 2016) jadi 40ribu, padahal sebelumnya 30ribu. Anak di bawah 2 tahun nggak perlu bayar. Mahal sih berdasarkan saya sebab ya, nggak dapet apa-apa. Kalau di Floating Market Lembang atau Farmhouse gitu kan dapat dituker minuman atau sosis. Di sini nggak dapet apa-apa. Dapet deng, dapet tiket masuk. -_______-

Di dalem dapat beli susu sapi untuk anak kambing (weird i know, kenapa kambing dikasih susu sapi? Nanti dibully sebagai anak sapi gimana? Ibu kambing niscaya males pumping nih, pumping dong!) sebotolnya 5ribu aja. Bisa beli juga sayuran dan wortel sebakul untuk kelinci, marmut, dan kawan-kawannya. Lima ribu juga. Padahal yaaa, susunya dari sapi mereka juga. Rumput dan wortelnya juga mengambil dari kebun sendiri tampaknya. Jago bisnis banget yang punyaaaa lol.

serius banget ngasih makan marmut. jikalau lagi makan sendiri susah serius. :|
kelinci sayang sayang. multitasking, satu tangan elus, satu tangan tunjuk yang lain
kelinci ini menggigit tangan JG. WHY GOD WHY.
ke kuntum sama kesayangan-kesayangan ini. :*
Pesan moral: DATENGNYA PAGI-PAGI! Karena jikalau siang panas. Kami kemarin dateng jam setengah 9an gitu yummy deh udaranya pas. Belum ada matahari yang panas banget. Dan agak nggak tega sebab semua binatangnya tampak kelaparan. Anak kambing ngembik-ngembik terus dan rebutan susu. Sapi juga moo-nya memelas. Tapi jikalau kata JG ya wajar, memang harus nggak dikasih makan dulu sebab kan yang dijual yaitu experience anak ngasih makan ke binatang. Kalau binatangnya kenyang mah piye?

Binatangnya sendiri banyaaaakkk. Dari ikan, kambing kecil, kambing besar, sapi, kelinci, marmut, tupai, ayam dan segala unggas, hingga kuda. Semua dapat dikasih makan dan dipegang langsung.

Bebe naik kuda lohhhh! Bayar 30ribu sekali puteran yang yaahhh ... deket banget lol. Pertama kalinya Bebe naik kuda. Sampai-sampai dulu jikalau main sepeda ia bilang sepedanya sebagai "motor polisi", kini ia bilang sepedanya "kuda". Anakku imajinasinya luar biasa muahahahaha.

horse-riding selfie *SOK*
Oiya di foto dan video Bebe tampak pemberani sekali ya. Padahal itu dapet bujukin hingga mau pegang. Percayalah, Kuntum ini isinya anak balita nangis atau kabur dari hewan dengan ayah dan ibu yang bujukin semoga anaknya mau ngasih makan hahahahaha.

Terus apalagi ya?

Ada kawasan makan nggak sih kok saya nggak merhatiin. *failed* Yang terang pas makan siang sih kami  melipir ke mall semoga cuek sebab puanas banget jikalau siang. Jangan lupa bawa baju ganti sebab sesudah main bajunya kedaluwarsa kelinci. Apalagi yang model Bebe gitu segala dipegang, kedaluwarsa kelinci banget bajunya.

Udah sih itu aja. Recommended sih menurutku untuk kawasan piknik keluarga yang nggak jauh dari Jakarta.

Cek videonya di bawah ini yaaa. Komen dan like jikalau suka! Aku nggak foto-foto banyak sebab fokus bikin video hahahaha. Nonton yaaaa!


See you!

-ast-

Detail ►

Selepas Asi, Apakah Anak Harus Minum Susu?


Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula sehabis lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu tiba dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus alasannya yaitu saya kan bukan dokter, bukan mahir gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi materi perdebatan, kini rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu sehabis 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya balasannya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari bila dapat dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar alasannya yaitu memang menjalankan tumpuan makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu alasannya yaitu naturally susu sapi memang nggak cocok buat badan insan dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja gundah harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Makara ya semua juga dapat bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi pada dasarnya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah semoga aman. Bukan nggak punya pendirian tapi bila kontroversial gini kan yang dapat kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Makara gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP alasannya yaitu udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan ia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan ia ke banyak sekali rasa dan ia mau semua. Sampai dapat ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, ia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari dapat 4-5 kotak! Tapi sehabis ditelaah lebih lanjut, ia minum susunya banyak bila makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin masakan orang) ia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka balasannya bila weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, alasannya yaitu sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal semoga sekalian kenyang.

Makara intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang terperinci saya masih keukeuh sama merek satu itu alasannya yaitu nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu hingga ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya buruk banget, hancur. Makara tiap ia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha ia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca dongeng Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, alasannya yaitu kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan pada dasarnya mah alasannya yaitu mudah aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu basuh gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun mudah banget.

Iya saya nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang terperinci jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

Detail ►

#Sassythursday: Youtube Stars

 Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus #SassyThursday: YouTube Stars 
Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus. Dia nggak nangis drama sih tapi gue kasian deh jadinya. Mana udah lamaran dan ada videonya di YouTube, kupikir mereka akan nikah. :( Dan alasannya ya anaknya bukan yang caper banget gitu. Well, itu berdasarkan gue. Tapi bila hanya alasannya ia suka pakai bikini terus kalian menganggap ia caper mah ya ga apa-apa hahaha.

Nah terus kemudian saya teringat ucapan seseorang beberapa waktu lalu. Kurang lebih gini "kenapa sih pada suka sama selebgram? Artis aja bukan!".

Definisikan dulu "artis". Kalau berdasarkan lo artis yaitu orang yang muncul di TV, itu kan alasannya lo nonton TV. "Artis" atau "seleb" buat gue ya orang-orang yang ngetop di social media alasannya gue nggak nonton TV. Hiburan gue ya socmed, jadi fair dong berdasarkan gue bila mereka dibilang seleb juga.

Baca punya Nahla:

Kalau YouTube, gue cinta YouTube banget! Dari dulu! Dari zaman David Choi dan Michelle Phan masih culun! Gue download entah berapa banyak video-videonya David Choi alasannya keren banget (di zaman itu).

Sampai kini gue punya 2 akun YouTube. Satu buat subscribe YouTubers lokal, satu lagi buat subscribe YouTubers luar. Karena bila luar gue nontonnya semacam make up, beauty, cover song, reaction video. Sementara bila lokal topiknya random aja, gue suka nonton apa ajalah yang penting lucu. Dan alasannya mix gitu interestnya, gue nggak suka timeline gue jadi campur aduk. Makanya niat abis punya dua timeline YouTube lol.

Salah satu YouTube stars alias seleb YouTube yang lagi gue liatin banget itu Young Lex. Bukan, bukan alasannya ia lagi sama Karin terus. Gue udah liat Young Lex dari sebelum ia erat sama Karin. Belum usang sih, 2-3 bulan terakhir lah. Itu juga dikasih tahu Nahla. Hahahaha. Kata Nahla "kasar banget, kak!" Tapi semenjak kapan rap nggak kasar? :)))))

 Makara gres aja ada lagi selebgram yang putus #SassyThursday: YouTube Stars
source: instagram.com/young_lex18

Dan pas nonton beberapa videonya, ternyata ini anak inspiratif amat! Dia udah tahu passion ia dari kecil banget dan ia usaha banget untuk itu. Nonton video Draw My Life-nya deh. Kerasa banget usaha untuk bisa hidup dengan passionnya. Dia juga bukan dari keluarga yang mampu, ia sempet jadi OB untuk bisa biayain kuliah dan hingga kini udah ngetop banget tetep tinggal di gang. :)

Cara ia ngerangkul fansnya juga sepakat berdasarkan gue. Dia bisa ngerti posisi fans yang masih muda, yang maunya tindik kuping, absen sekolah, dan encourage mereka untuk nggak melaksanakan itu (dulu) minimal hingga lulus sekolah.

Lagu dan videonya juga elok untuk ukuran DIY semua ya. FYI, gue zaman dulu emang suka lagu rap-rap lokal gitu. Anak Ardan Radio Bandung niscaya erat lah sama Ebith Beat A atau Alit (Alit da Baong), atau 7 Kurcaci, Fade 2 Black, Saykoji, dan SoulID. Waktu Ebith bikin lagu soal lirik ia dicuri sama Kremlin itu gilaaa, pecah banget. *MAAP YA MASA LALU BANGET CERITANYA LOL* *sementara itu Nahla dengerinnya klasik dan main biola lolol*

Young Lex ini jadi nostalgic buat gue, alasannya meski kini gue dengernya Justin Bieber yang lebih adem, gue tau banget rasanya jadi anak muda yang meledak-ledak dan diwakili sama lagu rap dari grup-grup indie lokal.

Tapi satu hal, ibarat yang Nahla bilang, ngomongnya kasar. Dan ia nulis "official" dengan "officialy". :))))))

Ini contohnya. Yang baper dan mau shock bilang "anak zaman kini kok gini amat" plis jangan nonton. Karena di judul videonya aja udah terperinci tuh explicit.

Betapa zaman kini setiap orang bisa mengejar cita-citanya sendiri lewat social media. Gue ngebayangin rapper lokal zaman dulu struggling untuk cari uang dan bertahan hidup dengan passion alasannya ya gimana. Kalau mau cari uang banyak harus mainstream lewat TV, tapi bila nongol di TV sebagian idealisme niscaya terjual alasannya mau nggak mau harus ngikutin pasar. Nggak bisa seenak udel.

Kalau di YouTube? Mau anjing-anjingin orang juga bila emang videonya elok mah tetep ada yang apresiasi, makin banyak yang nonton udah niscaya dapet penghasilan. Yang penting berkarya sebaik mungkin! Kolaborasi dengan aneka macam orang! Liat aja Young Lex views videonya jutaan dan ia percaya banget sama konsep kolaborasi, ia kerja sama sama banyak orang dan itu keren berdasarkan gue.

Makanya gue ketawa waktu ada yang bilang "Anak-anak kaya gitu nanti dicek HRD di masa depan, siapa yang mau memperkerjakan mereka?"

Woh, modal ratusan ribu followers di YouTube dan Instagram mah bisa hidup banget. Siapa yang bilang mereka mau kerja di perusahaan orang di masa depan bila bisa hidup dengan passion tanpa harus bergantung orang lain? Nih ya, asal karyanya bagus, fans banyak, buka bisnis yang sesuai sama pasar followers mereka. Pasti laku. Kuncinya cuma work haardddd!

YouTube itu second largest search engine in the world loh. Kedua sehabis Google (makanya dibeli Google juga). Hampir niscaya nggak akan tutup atau bangkrut. Gila, they rule the world! Duh gue mesti bikin satu goresan pena khusus nih soal bagaimana Google menguasai dunia hahaha.

Sementara itu di luar sana juga banyak ibu-ibu yang panik "kenapa harus ngomongnya agresif banget sih! Kalau ditiru anak kecil gimana?" Dijawab eksklusif sama Young Lex di salah satu video dia. Kata Young Lex dari zaman dulu juga udah banyak lagu agresif kenapa kini ia doang yang disalahin, di tamat video Jamrud - Surti aja ujungnya "surti f*ck you". Dan Jamrud kurang mainstream apa, muncul di TV loh mereka, video klip Surti itu. Nggak kaya YouTube yang user pilih tontonan sendiri. :)))))))

Dua sisi banget ya kan jadinya. Di satu sisi gue appreciate banget sama kerja keras orang-orang kaya Young Lex untuk berkarya sesuai apa yang ia suka. Sisi lainnya, kini gue juga punya anak.

...

Orang-orang semacam ini yang gue kagumi dulu, ternyata agak bikin khawatir juga sehabis punya anak hahaha. Kuncinya tetep cuma satu sih, ya dijaga dong anaknya jangan hingga nonton bila belum cukup umur. Bukan tontonan bawah umur kok itu, terperinci ada tulisannya explicit content.

*ngomong praktis bener, punya anak remaja aja belum pernah*

Karena ya, bila ia udah cukup dewasa dan ia tetapkan untuk jadi jadi rapper mah ya udah nggak apa-apa. Asal yakin sama passionnya sih kenapa nggak? Selama nggak nyakitin orang lain dan bisa jadi ide untuk banyak orang.

Kemudian banyak juga yang bilang "anak YouTube  itu kenapa sih suka ngerasa lebih sepakat dari artis TV?".

(anak YouTube tok ya secara kini artis TV juga punya series di YouTube yang viewsnya tetep gedean anak YouTube orisinil lol)

Kalau dari sisi kualitas ya sama-sama ajalah. Kan cuma tergantung selera mau suka sama yang mana. Mau yang tayangannya punya peraturan penyiaran atau nggak?

Dan anak YouTube juga nggak semuanya ngomong agresif gitu kan. Meskipun YouTubers luar juga yang agresif ngomongnya emang yang subscribers nya puluhan juta.

Banyak juga kok YouTubers lokal yang manis-manis. Bikin video beauty, parody, atau vlog konyol kaya Jovi Hunter yang bahkan considerate banget. Nggak ngerokok, nggak ngomong agresif di depan kamera meskipun ia mengakui ia sebenernya perokok dan suka ngomong kasar. Aduh saya superlaff deh sama Jovi. <3

Lagian akui sajalah, di mana-mana anak indie lebih ngerasa keren kok dibanding yang mainstream. Bukan cuma anak YouTube, banyak juga band-band yang stay indie, nggak mau masuk label besar alasannya nggak mau masuk TV dan disetir kapitalisme, disetir undangan pasar untuk diiringi joget basuh - jemur baju. :)))

Dan mungkin juga alasannya perjuangannya beda. Ya gimana, semua serba DIY, bikin lagu sendiri, rekaman sendiri, syuting video sendiri, modelnya ia sendiri, ngedit pun sendiri, udah gitu mati-matian cari penonton sendiri. Meski banyak yang udah punya tim, tetep aja timnya jauh jauh jauh lebih kecil dari korporasi TV. Timnya pun temen-temen sendiri. Semangatnya beda. 

Kalau grup musik yang muncul di TV kan berkarya nih, udah gitu terperinci diatur sama administrasi akan on air di mana, off air di mana. Ketaker lah sebulan kira-kira akan dapet uang berapa. Lah YouTube? Udah mati-matian bikin semuanya sendiri, masih harus deg-degan "ada yang nonton ya?".

Huft panjang juga ya. Kalian gimana? Punya YouTube stars favorit? Atau masih nonton TV?

-ast-

Detail ►

Althea Birthday Box Haul

[SPONSORED POST]



Hola!

Kali ini saya mau share beauty haul yang tertunda hahaha. Kalau yang follow Instagram saya sih mungkin udah tau ya alasannya yakni saya udah posting soal haul ini banyaakkk. Di blog sebenernya di-draft dari usang tapi gres sempet posting sekarang. >.<

Salah satu produknya bahkan udah pernah saya review di sini. Apakah ituuuu?

Yak! Althea Korea Birthday Box!



Althea ini kawasan belanja produk Korea favorit aku. Udah nggak keitung berapa temen yang teracuni untuk belanja di Althea ini. Saking murahnya!

Ongkirnya pun free untuk pembelian di atas 500ribu. Percayalah, belanja di Althea mah 500ribu sanggup banget dapet banyak untuk stok alasannya yakni harga barangnya sanggup cuma setengah dari harga counter di sini. Hati-hati kalap banget deh belanja di sini.



Nah alasannya yakni Istimewa ulang tahun, akhirnya sanggup party kit! Boxnya pun berubah warna pinknya, biasanya pink soft, ini jadi jadi pink fuschia gitu laff. Dapet topi dan balon juga. Meriah banget! :)

Apa aja yang saya beli?

The Face Shop CC Cushion x My Other Bag



INI LOVELY BANGET <3

FYI, My Other Bag yakni merk tas asal Los Angeles yang menciptakan tas kanvas bergambar parodi designer's bag. Nah My Other Bag kerja sama bareng The Face Shop untuk bikin case CC Cushion!

Kebetulan, saya suka CC Cushion The Face Shop. Aku pernah review di sini. Bilangnya nggak mau beli lagi tapi ternyata kalau packagingnya lucu mah ternyata saya beli beli juga. :| Shadenya masih tetep sama V201. Totalnya sendiri ada 3 shade, V103, V201, dan V203 plus udah ada SPF50+ PA+++.

Spesialnya, ada bonus cermin dan tas kanvas kecil dari My Other Bag yang match sama case cushionnya. SUPERLAFF!

Witch's Pouch Love Me Blusher



Ini juga udah saya review di sini Witch's Pouch Love Me Blusher in Sweet Coral Review. Sejak saya nulis, hingga kini ini jadi daily blush on aku.

Warnanya elok dan matte jadi nggak menor untuk sehari-hari. Staying powernya juga tidak mengecewakan oke, nggak ilang banget meskipun digunakan seharian.

Dan sehabis digunakan berkali-kali saya jadi makin suka sama brushnya alasannya yakni lebar dan halus. Worth to buy! Gede banget pun, entah akan habis kapan alasannya yakni hingga kini pun belum cekung sedikitpun alasannya yakni pigmented banget jadi seoles sanggup buat sepipi.

Guerisson 9-Complex Cream



Aku beli ini alasannya yakni ... penasaran. Karena kulit saya kering banget kan saya jadi sering coba-coba moisturiser hahaha. Dan yang satu ini Istimewa alasannya yakni terbuat dari ...

...

Minyak kuda aka horse oil.

Tenang, kuda-kuda ini nggak dibunuh cuma buat skin care kok. Dagingnya dimakan. *loh kok jadi enek bilangnya* Iya di Jepang mah hingga ada sashimi daging kuda loh. Manusia memang menyeramkan. :|

Guerisson 9-Complex Cream ini menjanjikan kelembaban yang sanggup meregenerasi, menghaluskan, dan memudarkan hiperpigmentasi dan mengurangi kerutan. Tampak menyerupai all in one moisturiser kan.

Tapi saya belum pake alasannya yakni masih masuk antrian. Aku kini lagi pake rangenya Vitacreme. Aku harus disiplin ngabisin skin care alasannya yakni kalau nggak bakalan saya buka terus colek-colek doang, sayang nanti kadaluarsa.

*

Oke itu aja!

Once again, happy birthday Althea! Stay fabulous!

Detail ►