Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Nggak Suka Alam Dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!


Apakah kalian termasuk orang-orang ibarat saya, yang lebih nyaman membisu di rumah atau di ruangan tertutup yang nyaman ibarat mall dibanding harus bertelanjang kaki di pasir pantai?

Saya iya, dan beruntungnya menikah dengan orang yang juga ibarat itu. Yang jikalau traveling maunya ke kota-kota juga. Bolak-balik ke Singapura untuk kembali duduk manis di foodcourt mall. Atau menentukan ke Ho Chi Minh city yang ramai kendaraan dibanding ke Halong Bay yang indah dan serba biru.

Sebelumnya saya ngerasa absurd sendiri. Kok orang-orang bisa bilang “kangen pantai” hingga mau mewek? Kok orang-orang bilang maritim yaitu vitamin sea sementara saya liat orang foto di pantai aja pribadi gerah. Saya risih membayangkan butir-butir pasir melekat di antara sela jari. Saya risih membayangkan harus panas-panasan, lengket, dan silau sebab matahari.

Pertanyaan ini terjawab dikala talkshow KEB bersama Jiwasraya selesai ahad lalu. Pembicaranya Psikolog Elizabeth T Santosa (yang anggun banget lafff <3). Mbak Lizzie menyebutkan 8 kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak dan bagaimana cara mengasahnya. Surprisingly, ada yang namanya kecerdasan naturalis!

Iya jadi setiap anak punya kecerdasan yang berbeda-beda. Ini 8 kecerdasan itu:

Linguistik: kemampuan memakai kata-kata secara efektif. Cocok menjadi pembaca berita, pembicara, editor, wartawan,dll.

Matematis-logis: kemampuan mengolah angka, memakai kebijaksanaan atau penalaran dengan baik. Cocok menjadi insinyur, peneliti, programmer, dll.

Visual Spasial: kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Cocok menjadi perancang, arsitek, pelukis, dll.

Kinestetik: kemampuan memakai seluruh badan untuk mengekspresikan pandangan gres dan perasaan. Cocok menjadi penari, atlet, mekanik, dll.

Musikal: kemampuan menangani banyak sekali bentuk musik dan mengekspresikannya. Cocok menjadi musisi, produser, penyanyi, kritikus, dll.

Interpersonal: kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Cocok menjadi public relation, negosiator, marketer, dll.

Intrapersonal: kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasar pemahaman tersebut. Cocok menjadi peneliti, psikolog, penulis, dll.

Naturalis: kemampuan mengenali dan mengategorikan spesies tanaman dan fauna di lingkungan sekitar. Cocok jadi pelopor lingkungan, dokter hewan, dll.

Nah klarifikasi Mbak Lizzie di kecerdasan naturalis itu bikin saya agak bengong. Baru tahu bahwa kesukaan pada alam itu juga cuilan dari kecerdasan ibarat kesukaan pada matematika!

Masalahnya saya suka dipandang sebelah mata jikalau bilang nggak suka pantai. Pake ngotot bilang Indonesia indah lah blablabla. Iya tahu kok, pantai dan gunung itu indah … jikalau liatnya di foto aja hahahaha. Orang menganggap saya absurd sebab mereka menganggap pantai itu relaxing sementara saya mikirinnya aja stres.

Terus diperburuk sama tren traveling. Di zaman di mana semua orang berlomba-lomba untuk traveling dan ngajakin jalan-jalan, saya males maunya bobo aja di rumah hahaha. Kaya kebawa arus pengen glamping, tapi terus baca-baca reviewnya dan sesudah dipikir-pikir kayanya saya dan JG nggak akan ngerasa nyaman, bobonya yummy nggak ya takut banyak nyamuk, jalannya jauh nggak ya, panas nggak ya hambar nggak ya, makanannya yummy nggak ya.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

Ujung-ujungnya selesai ahad kemudian ke Kuntum Farmfield, Bogor pagi-pagi, dan makan siang di Lippo Mall. Damai. Bebe kena udara segar dan ketemu binatang dan makan siang tetep adem dan nyaman di mall.

Kaprikornus buat kalian yang men-judge sebab ada sebagian insan yang nggak suka alam, saya kini bisa balik nanya: “emang lo suka matematika?” (kecerdasan matematis-logis) Atau “emang lo bisa ngomong natural di depan kamera?” (kecerdasan interpersonal).

Terus pribadi mikir juga, pantes ada anak yang nggak suka banget main di rumput (naturalis) tapi bahagia menyanyi (musikal). Ada anak yang risih banget megang watu sebab kotor tapi arif main lego (spasial-visual). Semua orang punya kecerdasan masing-masing, tidak fair jikalau anak dibilang tidak cerdas hanya sebab ia tidak suka matematika dan dibilang tidak cinta Indonesia hanya sebab tidak suka main di pantai.

Dan jangan lupa, ada juga ibu-ibu yang suka "ngebolang" jalan-jalan main blusukan hingga ke hutan dan gunung manalah sementara ada ibu-ibu yang sukanya shopping aja ke mall.

Begitulah. Intinya mbak Lizzie sih menjelaskan ini dalam konteks pencarian minat dan talenta anak ya, tapi nggak sabar pengen nulis ini dulu hahaha. Spesifik soal apa yang terjadi sama saya dan alam terutama pantai. Semoga nanti bisa nulis lebih detail soal pencarian minat dan talenta anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

See you!

PS: Dua hari sebelum talk show ini saya masih bingung soal alam. Postingannya bisa dibaca di sini Anak dan Alam.

-ast-

Posting Komentar