Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label tentang main. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang main. Tampilkan semua postingan

#Familytalk: Anak Dan Alam


Lahir di Bandung dan tinggal di Jakarta semenjak bayi, Bebe sedikit sekali terpapar alam. Dia tidak punya kesempatan main tanah atau manjat pohon menyerupai ketika saya kecil dulu. Mentok di rumah ibu saya di Bandung, Bebe main di taman bermain akrab rumah yang sebelumnya ialah lapangan voli.

Baca punya Isti:

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih akrab dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Pengalaman Naik Commuter Line sama Bebe)

Saya dan JG pun berwacana ingin kemping. Tapi lalu rempong sendiri sebab pengen kempingnya Instagram-able. Mau ke bumi perkemahan kok ya pengen tendanya dihias-hias garland warna pastel, pengen bawa dingklik lipat warna-warni, pengen ada kendaraan beroda empat VW Combi sebagai latar tenda ... KAPAN BIKINNYAAAAA. Nggak jadi-jadi deh pergi kemping sebab ribet persiapannya dibanding kempingnya.

Terus pengen glamping, eh taunya daerah inceran udah penuh hingga November. Baca-baca reviewnya makanannya tempatnya doang yang anggun tapi makanannya nggak lezat pula apalagi buat anak-anak. Bayar mahal cuma buat foto doang kok ya sayang. Ujung-ujungnya ngemol lagi ngemol lagi. Nggak bosan cuma tertekan sebab beban Bebe nggak tau alam hahaha.

Bebe pernah sih diajak ke Floating Market Lembang, main kelinci hingga puas, sayanya jajan hingga kenyang. Meskipun saya kasian plus nggak tega sebab kelinci-kelinci itu dibully sama anak-anak. Dicolok-colok mulu pake wortel, dijejelin terus ke mulutnya, ditarik kupingnya, digendong kasar. Huft. Galau abis, mending ngebelain kelinci apa ngebelain Bebe nggak tau apa itu kelinci?

Dan besok Bebe mau ke Kuntum Farm, Bogor. Baru kerasa berat banget nyari alam sebab alamnya udah nggak ada. Sampai bela-belain ke Bogor deh biar mainnya nggak di mall terus. Uang yang keluar kayanya sama tapi pengalamannya beda.

(Baca: Anak dan Alam

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih akrab dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Traveling with Babies for Dummies)

Saya juga pengen ajak Bebe ke pantai tapi diduga beliau akan risih dan nggak mau kena pasir sih kakinya. Bebe itu risihan banget anaknya. Nginjek karpet bulu aja jinjit. Apalagi nginjek pasir, nanti pasirnya nyelip-nyelip di jari, duh saya aja mikirinnya males. Maklum saya sendiri anaknya nggak suka pantai, soalnya panas, gerah dan lengket. HAH. Gimana masa depan Bebe bila gini.

Apa pindah aja gitu ya ke pedesaan yang masbodoh dan sepi, punya ayam dan sapi, lalu saya di rumah baking dan Bebe homeschooling. JG mencangkul tanah supaya gembur dan siap ditanami. *WHAT* *brb cari rumah di Lembang* *deket* *anaknya cemen*

Kenapa gitu Bebe harus kenal alam?

Ya biar seger aja. Biar nggak liat kendaraan beroda empat sama gedung mulu. Liat sapi kek sekali-kali.

Abis ini niscaya pada nostalgia deh, waktu kecil mah liat sapi kerbau kambing praktis blablabla. Manjat pohon di halaman rumah blablabla. IYAAA ini bukannya nggak mau tapi di mana.

Ada inspirasi jalan ke mana biar anak dapat lari-larian dan liat alam? Tapi jangan jauh-jauh dari Jakarta soalnya saya males traveling jauh-jauh apalagi sama Bebe. Capek duluan mikirinnya hahahaha.

-ast-

Detail ►

Nggak Suka Alam Dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!


Apakah kalian termasuk orang-orang ibarat saya, yang lebih nyaman membisu di rumah atau di ruangan tertutup yang nyaman ibarat mall dibanding harus bertelanjang kaki di pasir pantai?

Saya iya, dan beruntungnya menikah dengan orang yang juga ibarat itu. Yang jikalau traveling maunya ke kota-kota juga. Bolak-balik ke Singapura untuk kembali duduk manis di foodcourt mall. Atau menentukan ke Ho Chi Minh city yang ramai kendaraan dibanding ke Halong Bay yang indah dan serba biru.

Sebelumnya saya ngerasa absurd sendiri. Kok orang-orang bisa bilang “kangen pantai” hingga mau mewek? Kok orang-orang bilang maritim yaitu vitamin sea sementara saya liat orang foto di pantai aja pribadi gerah. Saya risih membayangkan butir-butir pasir melekat di antara sela jari. Saya risih membayangkan harus panas-panasan, lengket, dan silau sebab matahari.

Pertanyaan ini terjawab dikala talkshow KEB bersama Jiwasraya selesai ahad lalu. Pembicaranya Psikolog Elizabeth T Santosa (yang anggun banget lafff <3). Mbak Lizzie menyebutkan 8 kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak dan bagaimana cara mengasahnya. Surprisingly, ada yang namanya kecerdasan naturalis!

Iya jadi setiap anak punya kecerdasan yang berbeda-beda. Ini 8 kecerdasan itu:

Linguistik: kemampuan memakai kata-kata secara efektif. Cocok menjadi pembaca berita, pembicara, editor, wartawan,dll.

Matematis-logis: kemampuan mengolah angka, memakai kebijaksanaan atau penalaran dengan baik. Cocok menjadi insinyur, peneliti, programmer, dll.

Visual Spasial: kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Cocok menjadi perancang, arsitek, pelukis, dll.

Kinestetik: kemampuan memakai seluruh badan untuk mengekspresikan pandangan gres dan perasaan. Cocok menjadi penari, atlet, mekanik, dll.

Musikal: kemampuan menangani banyak sekali bentuk musik dan mengekspresikannya. Cocok menjadi musisi, produser, penyanyi, kritikus, dll.

Interpersonal: kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Cocok menjadi public relation, negosiator, marketer, dll.

Intrapersonal: kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasar pemahaman tersebut. Cocok menjadi peneliti, psikolog, penulis, dll.

Naturalis: kemampuan mengenali dan mengategorikan spesies tanaman dan fauna di lingkungan sekitar. Cocok jadi pelopor lingkungan, dokter hewan, dll.

Nah klarifikasi Mbak Lizzie di kecerdasan naturalis itu bikin saya agak bengong. Baru tahu bahwa kesukaan pada alam itu juga cuilan dari kecerdasan ibarat kesukaan pada matematika!

Masalahnya saya suka dipandang sebelah mata jikalau bilang nggak suka pantai. Pake ngotot bilang Indonesia indah lah blablabla. Iya tahu kok, pantai dan gunung itu indah … jikalau liatnya di foto aja hahahaha. Orang menganggap saya absurd sebab mereka menganggap pantai itu relaxing sementara saya mikirinnya aja stres.

Terus diperburuk sama tren traveling. Di zaman di mana semua orang berlomba-lomba untuk traveling dan ngajakin jalan-jalan, saya males maunya bobo aja di rumah hahaha. Kaya kebawa arus pengen glamping, tapi terus baca-baca reviewnya dan sesudah dipikir-pikir kayanya saya dan JG nggak akan ngerasa nyaman, bobonya yummy nggak ya takut banyak nyamuk, jalannya jauh nggak ya, panas nggak ya hambar nggak ya, makanannya yummy nggak ya.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

Ujung-ujungnya selesai ahad kemudian ke Kuntum Farmfield, Bogor pagi-pagi, dan makan siang di Lippo Mall. Damai. Bebe kena udara segar dan ketemu binatang dan makan siang tetep adem dan nyaman di mall.

Kaprikornus buat kalian yang men-judge sebab ada sebagian insan yang nggak suka alam, saya kini bisa balik nanya: “emang lo suka matematika?” (kecerdasan matematis-logis) Atau “emang lo bisa ngomong natural di depan kamera?” (kecerdasan interpersonal).

Terus pribadi mikir juga, pantes ada anak yang nggak suka banget main di rumput (naturalis) tapi bahagia menyanyi (musikal). Ada anak yang risih banget megang watu sebab kotor tapi arif main lego (spasial-visual). Semua orang punya kecerdasan masing-masing, tidak fair jikalau anak dibilang tidak cerdas hanya sebab ia tidak suka matematika dan dibilang tidak cinta Indonesia hanya sebab tidak suka main di pantai.

Dan jangan lupa, ada juga ibu-ibu yang suka "ngebolang" jalan-jalan main blusukan hingga ke hutan dan gunung manalah sementara ada ibu-ibu yang sukanya shopping aja ke mall.

Begitulah. Intinya mbak Lizzie sih menjelaskan ini dalam konteks pencarian minat dan talenta anak ya, tapi nggak sabar pengen nulis ini dulu hahaha. Spesifik soal apa yang terjadi sama saya dan alam terutama pantai. Semoga nanti bisa nulis lebih detail soal pencarian minat dan talenta anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

See you!

PS: Dua hari sebelum talk show ini saya masih bingung soal alam. Postingannya bisa dibaca di sini Anak dan Alam.

-ast-

Detail ►

Main-Main Dengan Binatang Ternak Di Kuntum Farmfield Bogor


Kuntum Farmfield atau Kuntum Nurseries Bogor itu ternyata seru ya! Jalan-jalan ke Kuntum ini udah jadi perihal semenjak Bebe kecil. Sejak jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Tapi dulu malas sebab Bebe belum dapat jalan, males lah belum ngerti pula.

Nah terus sebab semakin hari Bebe semakin suka hewan dan hafal hampir seluruh nama hewan (thanks to buku Faunapedia lol) balasannya memantapkan niat untuk ke Kuntum mendadak! Rencana hari Kamis, Sabtu berangkat. Jangan banyak mikir-mikir lah nanti nggak jadi hahahaha!

(Baca: Bebe's Fav Book + Tempat Favorit untuk Beli Buku Anak)

Malem sebelum ke Kuntum, saya brief Bebe dengan ngeliatin ia blog-blog orang yang ada foto-foto Kuntumnya, jadi ia nggak kaget akan ngapain aja di Kuntum (makanya di opening video ia udah hafal banget mau ngapain padahal gres pertama kali ke sana).

Nggak nyampe 2 jam perjalanan kayanya udah nyampe deh ke sana. Enak banget soalnya kawasan di kota, dari keluar tol itu nggak jauh sama sekali. Iyahhh, soalnya di pinggir jalan Tajur. Aku laff banget sebab selama ini pengen ajak Bebe ke Taman Safari tapi kok ya stres mikirin ke puncaknya.

dedek dedek kambing yang gemez. 
suami saya gendong ayam aja bahagia
ANGSA! *lupa kapan terakhir kali liat angsa* *apa belum pernah yaaa*

Harga tiket masuk Kuntum Farmfield (per Juli 2016) jadi 40ribu, padahal sebelumnya 30ribu. Anak di bawah 2 tahun nggak perlu bayar. Mahal sih berdasarkan saya sebab ya, nggak dapet apa-apa. Kalau di Floating Market Lembang atau Farmhouse gitu kan dapat dituker minuman atau sosis. Di sini nggak dapet apa-apa. Dapet deng, dapet tiket masuk. -_______-

Di dalem dapat beli susu sapi untuk anak kambing (weird i know, kenapa kambing dikasih susu sapi? Nanti dibully sebagai anak sapi gimana? Ibu kambing niscaya males pumping nih, pumping dong!) sebotolnya 5ribu aja. Bisa beli juga sayuran dan wortel sebakul untuk kelinci, marmut, dan kawan-kawannya. Lima ribu juga. Padahal yaaa, susunya dari sapi mereka juga. Rumput dan wortelnya juga mengambil dari kebun sendiri tampaknya. Jago bisnis banget yang punyaaaa lol.

serius banget ngasih makan marmut. jikalau lagi makan sendiri susah serius. :|
kelinci sayang sayang. multitasking, satu tangan elus, satu tangan tunjuk yang lain
kelinci ini menggigit tangan JG. WHY GOD WHY.
ke kuntum sama kesayangan-kesayangan ini. :*
Pesan moral: DATENGNYA PAGI-PAGI! Karena jikalau siang panas. Kami kemarin dateng jam setengah 9an gitu yummy deh udaranya pas. Belum ada matahari yang panas banget. Dan agak nggak tega sebab semua binatangnya tampak kelaparan. Anak kambing ngembik-ngembik terus dan rebutan susu. Sapi juga moo-nya memelas. Tapi jikalau kata JG ya wajar, memang harus nggak dikasih makan dulu sebab kan yang dijual yaitu experience anak ngasih makan ke binatang. Kalau binatangnya kenyang mah piye?

Binatangnya sendiri banyaaaakkk. Dari ikan, kambing kecil, kambing besar, sapi, kelinci, marmut, tupai, ayam dan segala unggas, hingga kuda. Semua dapat dikasih makan dan dipegang langsung.

Bebe naik kuda lohhhh! Bayar 30ribu sekali puteran yang yaahhh ... deket banget lol. Pertama kalinya Bebe naik kuda. Sampai-sampai dulu jikalau main sepeda ia bilang sepedanya sebagai "motor polisi", kini ia bilang sepedanya "kuda". Anakku imajinasinya luar biasa muahahahaha.

horse-riding selfie *SOK*
Oiya di foto dan video Bebe tampak pemberani sekali ya. Padahal itu dapet bujukin hingga mau pegang. Percayalah, Kuntum ini isinya anak balita nangis atau kabur dari hewan dengan ayah dan ibu yang bujukin semoga anaknya mau ngasih makan hahahahaha.

Terus apalagi ya?

Ada kawasan makan nggak sih kok saya nggak merhatiin. *failed* Yang terang pas makan siang sih kami  melipir ke mall semoga cuek sebab puanas banget jikalau siang. Jangan lupa bawa baju ganti sebab sesudah main bajunya kedaluwarsa kelinci. Apalagi yang model Bebe gitu segala dipegang, kedaluwarsa kelinci banget bajunya.

Udah sih itu aja. Recommended sih menurutku untuk kawasan piknik keluarga yang nggak jauh dari Jakarta.

Cek videonya di bawah ini yaaa. Komen dan like jikalau suka! Aku nggak foto-foto banyak sebab fokus bikin video hahahaha. Nonton yaaaa!


See you!

-ast-

Detail ►

Thomas And Friends Spooky Tracks Set Unboxing



Jadi sebagai YouTuber tidak berniche alias apa aja boleeehhh dibikin video lol kami kali ini unboxing mainan!

Mainannya ialah kereta api Thomas and Friends Spooky Track Set yang motorised alias dapat jalan sendiri. Yes, motorised bukan motorized, bloody hell! *logat British*

*kotaknya ga konsisten, satu nulisnya motorized (kiri) dan motorised (tengah), saya terganggu banget sumpah* -______-


Kereta Thomas ini udah jadi inceran appa dan ibunya Bebe alasannya si Bebenya NGGAK MAU mulu dibeliin ini.

Kaprikornus setiap diskon, gue dan JG selalu tawarin ini ke Bebe dan ia selalu tolak. Dia selalu pilih mainan kecil yang yahelah bikin berserakan doang dan nggak penting gituloh.

Emang ini Thomas penting?

Penting! Alasannya:

1. Bebe ngefans banget sama kereta. Tiap pagi dan sore bila pas lewat rel dan keretanya lewat itu ia akan berbinar senang dan super excited.
2. Bebe suka mainan kecil dan anaknya anteng banget bila dikasih mainan yang ia suka. Dia tipe yang ke mana-mana di tas bawa mainan gitu sampai-sampai ia suka bekelin gue dan JG mainan untuk di kantor katanya. :'))))
3. Kaprikornus Bebe harus beli alasannya ia PASTI suka dan ia akan anteng main itu sehingga ibu dapat edit video. Yes, right. :|

Tapi yang sulit ialah meyakinkan Bebe bila ini ialah mainan yang seru agar ia mau beli. Nah beberapa ahad lalu, kami ketemu temen JG di mall, anaknya pegang Thomas yang kecil. Sebagai perkenalan Bebe kami belikan juga lah Thomas kecil itu, yang 30ribuan itu loh.

Kemudian ia gres sadar, oh ini Thomas kereta ya kok lucu. Kemudian ia mulai melupakan film Cars yang padahal super favorit banget sesudah Zootopia. Dia mulai menonton Thomas.

Dan kemudian tiba lagi diskon Kidz Station. Eh masa yang kereta polos diskonnya dikit, yang diskonnya banyak yang Spooky Edition ini. Dan menyerupai sebelumnya, Bebe lempeng.

Ibu: "Bebe mau ini nggak?" *sambil jongkok dan mengatakan kotaknya pada Bebe*
Bebe: "Nggak"
Ibu: "Ini elok loh Be, wahhh Thomasnya dapat jalan sendiri loh! Ada relnya juga!"
Bebe: "Tapi ini kotor ibu"

T______T

Kotor soalnya kan Spooky edition jadi di keretanya ceritanya ada kotor-kotor bekas tangan berlumpur gitu.



Ibu: "Oiya, tidak apa-apa sih ini memang menyerupai ini, bukan kotor"
Bebe: "Ini kotor ibu!"
Ibu: "Iya ini kotor tapi Bebe mau nggak?"
Bebe: "Mau tapi basuh dulu"
Ibu: "Hmmm"
Bebe: "Di rumah basuh dulu ya ibu?"

ANAK SIAPA SIH INI KOK TIDAK BERNODA MACAM RINSO?

Kenapa Thomas?

Maunya sih gue beliin Tomica Mickey Mouse, harganya lebih murah dan keretanya super lucu Instagram worthy banget. Tapi nggak ada relnya. T______T Ada sih yang ada relnya tapi gue nggak suka keretanya dan harganya lebih mahal dari Thomas.

Kenapa harus nunggu Bebe mau dan bukannya eksklusif beliin aja?

Karena kami selalu memberi Bebe pilihan. Nggak mau main ngasih-ngasih aja tanpa diskusi. Meskipun seumuran Bebe sih masih dapat banget didistraksi agar ia nggak ke area Cars dan ngambil mainan Cars. Tapi pada dasarnya kami selalu memberi pilihan dan Bebe yang mengambil keputusan.

Keputusan Bebe ia mau. Tapi mau dicuci dulu hingga rumah. HAHAHAHAHAHAHAHA.

Bener loh ia inget aja sebelum turun kendaraan beroda empat minta lap, tapi kemudian ia terlalu sibuk main hingga lupa keretanya kotor. Inget lagi sesudah beberapa hari. Dengan perilaku superhero kesudahannya gue ngambil aseton dan cotton bud untuk ngapus si tapak tangan berlumpur.

Gue hapus pelan-pelan dan kehapus! SAMA BIRU-BIRUNYA menyisakan bercak putih AHUAHUAHUAHAUHAUAHUAHUAH BODOH. Kaprikornus ternyata itu stiker bukan cat. Ya bila stiker diprint dong semuanya, dihapus aseton ya kembali jadi kertas stiker putih.

Auk ah dodol amat.

Oke sesudah berpanjang lebar, ini ia videonya. Bagus loh ada relnya yang dapat naik turun sendiri gitu. Dan bikinnya susah bikin berkerut serius banget. Manual booknya nggak nolong dan lebih rese lagi ada satu part yang ternyata nggak kepake. Lama banget kita mikir itu part buat apa. *sigh*

Maafkan muka kami capek banget alasannya ini syutingnya jam setengah 11 malem. Bebe sih seger alasannya ia udah tidur terus bangkit lagi. :(


*

BYTHEWAYYYYY ...

Ide unboxing ini muncul dari temen kantor gue si Abel (hai bel!) yang ahli BANGET bikin video tapi dulu nggak mau bikin YouTube channel. Kan sebel yah. Finally ia bikin juga YouTube channel. Klik di sini aja. *btw orangnya ga tau gue omongin di sini huahahahaha*

Pembicaraan kami kurang lebih begini.

Gue: "Bel, inspirasi dong ide, gue bikin video apa lagi?"
Abel: "Unboxing aja udeh, lo beli sepatu? Unboxing! Beli tripod? Unboxing! Beli mekap? Unboxing! Beli dari ol shop mana gitu, unboxing! Segala unboxing niscaya ada yang cari dan bikinnya gampang."

Gue ketika itu merendahkan dengan amat sangat alasannya cih apaan bikin video kok unboxing, yang penting-penting ajalah sama gue mah TAPI AKHIRNYA MAH DIBIKIN JUGAK. HAHAHAHAHHA. Dan iya loh gampang, saya akan sering-sering belanja untuk unboxing bila gitu. #demikonten #ALASAAANNN

Selamat nonton! Jangan lupa subscribe!

-ast-

Detail ►

Gastromaquia Jakarta - Review

Gastromaquia Modern Spanish Restaurant Review
[SPONSORED POST]


HOLAAAA!

Selasa ini saya nggak punya materi buat #SelasaCantik hahaha. Masih kerasa ngos-ngosan abis bikin video yang Princess Jasmine ini. Sebagai gantinya hari ini saya mau review salah satu resto di kawasan Senopati, namanya Gastromaquia.

Gastromaquia ini terletak di area Senopati tepatnya di Jalan Ciniru no 1. Saya tiba di hari Sabtu dengan JG, Bebe, dan adik saya. Sebetulnya khawatir nggak dapet parkir, tapi ternyata alasannya yaitu tiba sebelum jam ramai, masih kebagian parkir yeaayyy! Kalau nggak pun valet tersedia sih.

Menurut mbak-mbaknya jikalau hari Sabtu itu jam ramenya memang malem alasannya yaitu ada live music yang dimulai jam 20.30 WIB. Malem ahad gitu juga ada promo Istimewa tapi since kami-kami ini sudah bukan lagi di usia malem mingguan, jadi lunch aja deh hahaha.


Masuk ke dalem, eksklusif dibukakan pintu oleh stafnya yang ramah. Interiornya homey banget dengan nuansa putih dan kayu-kayu. Begitu masuk mata niscaya eksklusif tertuju pada lampu yang dibentuk dari teacup yang gemes banget. Spot yang pas buat ... Instagram lah apa lagi! Hahahaha. Iya beneran hampir semua spotnya Insta-worthy banget.

Gastromaquia ini terdiri dari dua lantai jadi luas banget. Meja satu sama lain jaraknya nggak berdekatan soalnya saya suka agak terganggu sama resto yang mejanya deketan banget. Maklum bawa balita, takut nyenggol orang lain kan. Ini berjauhan, pembicaraan antar meja pun jadi kondusif tak terdengar lol.



Resto ini memang cocok banget dipakai untuk kegiatan keluarga ya kaya arisan atau makan keluarga gitu. Bisa juga untuk gathering atau kegiatan ulangtahun, pas saya dateng kemarin di lantai 2 ada yang sedang siapkan dekorasi meja untuk ulang tahun. Iyaaa, boleh didekor dengan minimum spending Rp 150ribu per orang.




Buat ibu-ibu: baby chair (cukup) aman!

Cuma sempit banget baby chairnya alasannya yaitu terbuat dari kayu gitu, ukurannya nggak standar baby chair Ik*a yang dipake sejuta resto hahaha. Makara buat anak seumuran Bebe itu sempit. Masuknya tricky banget hingga kakinya dapat masuk dan ia dapat duduk. Tapi namanya anak bayi kan banyak inspirasi ya jadi entah gimana pas pertama kali masuk itu susah, berikut-berikutnya ia menemukan cara sendiri untuk keluar masuk so yeah, baby chair aman. At least hingga anaknya 13 kg, lebih dari itu nggak yakin muat.

Di lantai 2 sendiri ada outdoornya whoaaaa. Bagian outdoor ini cukup luas dan alasannya yaitu di depan jalannya pohon-pohon semua jadinya adem. Lantai 2 juga nggak luput dari dekorasi manis di dindingnya. Luv!

Makanannya gimana? Oke kita bahas satu-satu ya. Saya sih nggak bisa-bisa amat sebenernya bahas masakan alasannya yaitu buat saya semuanya yummy aja huuu. Kalau dapat review masakan blog ini dijamin udah jadi food blog sih. But anyway, I'll try! Tapi sebelumnya nonton video dulu gimanaaaa? Cus!


Garlic Noodle with Prawn (IDR 65k)



Ini sebenernya Garlic Noodle with Crab Meat tapi crabnya lagi habis huhu. Padahal ngincer ini banget. Mbaknya lalu mengatakan untuk diganti prawn dan saya ok. Rasanya sederhana banget, nggak berlebihan, aroma garlicnya kerasa banget. Suka! Porsinya juga pas. Cuma ternyata Bebe suka banget JUGA dan kesannya ibu harus bagi dua sama Bebe hiks. Ibu tidak rela. 😓

Spaghetti in Spicy Creamy Sauce (IDR 75k)



Adik saya pesen ini dan yummy banget! Rumput tetangga memang kadang lebih hijau, pesanan masakan orang biasanya memang lebih yummy hahaha. Pedesnya pas, bukan pedes yang bikin heboh. Creamy sauce-nya nyam! Ayamnya juga banyak, somehow saya ngerasa ini porsinya lebih banyak dibanding pesanan saya. Again, mungkin ini cuma problem rumput tetangga. Tapi ya, recommended!

Rabo de Toro (IDR 145k)



Buntut sapi ini porsinya paling wow. Kenyang lah udah. Rasanya yummy lah pokoknya hahaha saya gagal lah suruh mendeskripsikan masakan mah. Manis gurij dan dagingnya empuk banget, nggak pegel ngunyahnya. Ini recommended juga. 💗

Untuk minuman kami pesan Strawberry Lemonade (IDR 40k), Lychee Tea (IDR 30k), dan Orange Juice (IDR 35k) yang seketika dihabiskan Bebe sehingga kami pesan satu Orange Juice lagi lol. Patut digarisbawahi jikalau Lychee Tea-nya pakai leci asli, buah leci. Soalnya beberapa resto nyebutnya aja Lychee Tea tapi nggak ada lecinya sama sekali, aromanya doang huuu.

strawberry lemonade


Setelahnya alasannya yaitu di luar masih panas dan kami nggak tahu lagi mau ke mana, kesannya pesen lagi deh Homemade Vanilla Ice Cream (IDR 55k) dan Porcini Croquet (IDR 40k). Es krimnya es krim rumahan sekali, seger dan manisnya pas. Sementara croquet-nya juga crunchy di luar dan rogutnya leleh di dalem. Nyam!

porcini croquet

Makara pada dasarnya tempat cozy, masakan enak, dan harganya terjangkau banget untuk ukuran resto dengan masakan yang cocok di pengecap dan family friendly. Nggak crowded jadi ngobrolnya nyaman itu saya luv banget. 💓

Thank you Gastromaquia dan Clozette Indonesia untuk kegiatan Clozette Review!

See you!

Alamat:
Gastromaquia
Jl. Ciniru I No.1
Senopati,
Jakarta 12180
Phone: +622129305091

Opening Hours:
Sun - Thur: 11.30 - 22.00 WIB
Fri - Sat: 11.30 - 00.00 WIB

Instagram: @gastromaquia (fotonya bagus-bagus loh cus follow!)



Detail ►

Cerita Dari Konser Dongeng Naura 2

*Tulisan ini udah mengendap di draft usang banget entah kenapa lupa publish!*

Suatu hari sebulan yang kemudian (IYA TELAT CERITA IYAAAA), JG mengirim ke saya poster konser. Namanya pre konser kisah Naura 2. JG bertanya, mau nonton ini nggak? Saya jawab tanpa pikir panjang, yuk!


Padahal nggak tau Naura itu siapa HAHAHAHAHAHA. Mikirnya oh penyanyi cilik konser, ya udalah ya nonton aja. Sekalian agar Bebe tau suasana konser. Nonton bioskop kan udah tuh.

Konsernya sendiri digelar di Ciputra Artpreneur, Lantai P11 Lotte Shopping Avenue, sebelah kantor JG banget jadi saya yang jemput Bebe dan ketemuan di sana. Di daycare, mbak daycare nanya mau ke mana bu? Saya jawab sambil ngeliatin poster yang dikirim JG. Mbak daycare "WAHHH NAURA! Itu anaknya Nola B3, bu!"

Whoa whoa anaknya Nola B3! Oke bila AB3 ngerti lah ya lol, siapa coba yang nggak terbuai payung transparan di pantai HAHAHAHA. Mulai agak-agak excited tuh dari situ alasannya wah minimal emaknya bunyi bagus masa anaknya nggak.

Sampai Lotte, kami harus naik lift yang ngantri banget alasannya lift cuma 2. Kami bareng beberapa wartawan TV plus liat Mona Ratuliu juga. Udah mulai ngeh wah ini artis ciliknya tampak ngetop sekali alasannya wartawan bener-bener banyak.

Tapi tetep, nggak browsing atau apa, we really have no idea mau nonton konser macam apa. Nah pas di lift ngobrol sama mbak-mbak (harap maklum kami random lol). Kata mbaknya "tahun kemudian nggak nonton ya? BAGUS BANGET LOHHH! Bener deh saya jadi ekspektasi tinggi sama yang ini."

Kami yang "Oh iyaaaa. Hmmm," alasannya nggak tau mau jawab apa hahahaha.

Nyampe di lantai 11 WAH GILA KONSER BENERAN HAHAHAHA. Ya maksudnya bukan sekadar konser tapi lengkap dengan booth-booth merchandise, photobooth, dengan bawah umur kecil berbando pink mahkota yang ternyata official merchandise-nya Naura. So cool!

Konser mulai.

Saya sama JG mau nangis.

Karena bagus banget.

T_________T


Lagu pertama Nola muncul di panggung sama anak kecil yang lebih kecil dari Naura. Kami yang blank dan gres ngeh sesudah satu lagu mereka bridging dengan ngobrol. OH ITU ADIKNYA! KENAPA LUCU BANGET GEMES!

Detik itu juga eksklusif search Instagram dan iya emang adiknya dong. Follow Naura, follow Neona, follow Nola HAHAHAHAHA. Neona ini 7 tahun bila ga salah tapi lucu banget! Dia terobsesi pengen konser sendiri gitu dan celetukannya di panggung itu natural. Kata emaknya itu di luar skrip loh. Gemes banget asli.


Konsernya bagus banget! Mewah tapi ga intimidating. Sederhana meski bajunya Mel Ahyar hahaha. Bajunya glamor tapi nggak intimidating atau terkesan cukup umur alasannya mereka pake sneakers. Anak-anak memang SEHARUSNYA pake sneakers aja meskipun manggung. Soalnya saya suka liat bawah umur manggung di mall gitu pada pake heels huhu. Antara kasian sama pengen toyor emaknya.

T______T

Ada sih di lagu terakhir yang bajunya retro sok cukup umur gitu tapi termaafkan lah. Cuma buat closing doang kok.

Suara Naura juga bagusnyaaaaa. Neona juga suaranya bagus. Naura dapat nyanyi sambil main ukulele juga. Bahasa Inggrisnya lancar. Aku sungguh kompetitif dengan bawah umur zaman sekarang. Huft. Karena ini gladi resik konser Naura tahan suara, tiap ada nada tinggi ia berhenti nyanyi, simpan bunyi buat konser besok dan besoknya katanya. Lagu-lagunya juga lagu bawah umur dengan pesan anak-anak.

Terbikin iri ialah saat mereka muncul satu keluarga di panggung. Ada ayahnya dan anak tengahnya juga yang cowok. Detik itu juga eksklusif follow IG ayahnya dan Belvan hahahaha.


Saya enjoy banget nonton ini tapi Bebe bobo lol. Saya terkagum-kagum lihat panggungnya yang sungguh sederhana. Enak banget ya bikin konser zaman sekarang, tinggal bikin panggung 3 dimensi, terus background pake proyektor doang kesudahannya manis banget. Kebayang zaman dulu harus bikin properti sendiri duile ribet.

Intinya hingga kini belum move on dari konser Naura hahaha masih suka sama satu dancer perjaka yang ternyata orang Bandung dan udah di-follow Instagramnya lol. Sebel ya anak kecil zaman kini kenapa talented banget! Yang ingin tau dapat liat di Instagramnya Naura @aku_naura.

Saya juga vlog sedikit nih buat yang ingin tau sama suasana konsernya. Edit apa adanya dari hp nihhhh hahaha.


*

Oiya ini saya nulis ini lapang dada dari hati loh pengen kasih pandangan gres tontonan buat anak-anak. Nggak dibayar hahahaha. Tahun depan bila ada nonton deh!

Btw semua foto dari Instagramnya @aku_naura ya! LUV!

Detail ►

Donwoori Suki Bandung Review

Donwoori Suki Bandung review, menu, harga, dan first impression! (dikata makeup)


Halo semuaaaa!

AKU KEMBALI!

Gimana liburannya? Masih hawa-hawa pengen di Bandung gitu yang tanpa AC aja 20 derajat celcius yaaa hahaha AC di rumah Jakarta aja biasanya di 24 lol.

Oke semoga nggak lupa dan nggak ketunda-tunda saya mau review resto Donwoori Suki di Bandung. Tempatnya di Jalan Lombok atau cek di IG nya lahhh @donwoorisuki.

Nah, first of all, sebagai orang Bandung, saya sebenernya paling galau ditanya jikalau di Bandung enaknya makan di mana? Ya alasannya ialah saya ke Bandung beberapa bulan sekali doang jadi jikalau makan ya ... di rumah 😂😂😂

Iyalah, nggak pulang usang yang dicari jikalau pulang ya masakan rumah laahh. Makanya saya blank banget sama resto-resto yang tiba dan pergi silih berganti mengalahkan jamur di isu terkini kemarau (adaaa).

Tapi kemarin kebetulan dadakan diajakin sahabatnya JG dari kecil untuk makan di Donwoori ini. Saya lagi bobo siang dicolek-colek disuruh mandi dan diajak pergi. Ya ayolah!

Yang pertama dipikirin ialah "pasti parkirnya susah" alasannya ialah yaaa Jalan Lombok segitu-gitunya kan. Tapi untung nyampe sana pas banget ada satu spot kosong yay! Nggak waiting list pun jadi pribadi dapet duduk, padahal pas jam dinner banget loh.

First impressionnya? Ini dia.





Gemes yaaa. Semua biru muda dengan quote di dinding blok kotak ala Scrabble gitu. Dan terang benderang! Perfect Instagram lighting!

Di setiap meja ada kompor bersama kaya di Hanamasa dan kita dapat pilih isian sukinya sendiri. Mau ketawa sendiri pas liat di balik isian suki ialah ... formasi bakwan malang kaya di Baso Enggal. WHY? 😂😂😂

Okelah fusion banget ya tapi fusion suki dan baso malang banget atuhlah? 😂😂😂 Pas cek di IG nya mereka pas bulan mulia juga bikin botram Korea. Ala liwetan tapi hidangan Korea. Sungguh kreatip! 👏🏻👏🏻👏🏻

Pesen apa aja? Btw ini saya copas dari caption IG saya yaaa hahaha follow plis yang belum follow @annisast. Fotonya nggak noise kok lol.



Ramen tteokbokki pake mozarella. Ini enak. Ya yummy tteokbokki lahhh, rasa gochujang hahahaha. Tteok-nya dikit tapi must try lahhh. Enak!



Chicken wings mozarella (nggak ada di buku menu! orang lain kok tau! ini kami nyontek meja sebelah! JG nanya "teh itu apa?" 😂) rasanya biasa ajyahhh. Chicken wingsnya biasa, mozarellanya rada kurang.

Cuma ya ala-ala Ojju ajalah dapat gulung-gulung keju. Tampak yummy dan memang tampak doang hahahahahha. Sori gengs, saya nggak dapat bilang yummy padahal nggak enak-enak amat. :(




Suki. Bisa split kuah (misal kaya gini, setengah original setengah tom yam) terus ambil sendiri isiannya (alah). Ini yummy tapi jikalau diitung-itung balasannya mahal. Mending ke all you can eat bahahaha.

Dagingnya juga kurang seger. Ada bagian-bagian yang udah menghitam. 😶 Kuahnya yummy sih, @azxylo nambah udon 2x 😂



Dan iya mahal! Saya pesen segitu, dengan 6 plate suki abis sekitar 400ribu. Ya mending ke Kintan/Shaburi lahhh abis segitu juga terang all you can eat ya kan. Kenyang kenyang deh hingga bego.

Terus kusungguh lelah dengan waiter/waitress-nya. Kondisi nggak super crowded tapi lambat banget. Temennya JG melamun alasannya ialah mendekat ke salah satu waitress dan bilang mau order dijawab dengan:

"Jangan ke saya mas"
"Terus ke siapa?"
"Yang lain aja tapi jangan saya"

LHA. Ngakak apa ngepet? 😂

Saya juga nunjuk satu hidangan (yang ternyata ialah pare gengs) terus nanya out of curiosity aja sih alasannya ialah di foto apa sih ijo mlenuk-mlenuk tengahnya putih kaya somay.

"Ini apa mas?"
"Nggak tau teh"
"Eehh kumaha si aa teh, aa teu apal terus saya kumaha!"

T______T

Makara yaaa, udalah cukup sekali aja ke sini mah lol. Tips! Pesen tteokbokki ramyeon itu terus foto-foto sepuasnya. Interiornya memperindah feed banget kok.

Makara yah begitulah! Apa yang kurang sih ya ampun jarang-jarang ya review resto gini.

Mau ke sini lagi?
Kalau ditraktir mah ayo aja hahahaha (mental gratisan)



-ast-

Detail ►

Liburan Dadakan Ke Singapura


Sejak tahun lalu, kami berempat (saya, Gesi, Nahla, dan Mba Windi) udah planning untuk liburan bareng. Dulu sih pengennya ke Bangkok, tapi kok ya nggak perjuangan cari tiket atau apa. Ya gitulah perihal doang, namanya juga anak muda. *pret*

Terus awal Oktober kemarin, Gesi tiba-tiba diajak meeting sama Facebook. Katanya akan ada seleksi untuk para community leaders di South East Asia dan bila terpilih akan dibawa ke Singapura tanggal 6-8 November.

Detik itu juga saya sama Mba Windi yang pribadi teriak “IKUTTTT!” Bodo amat Gesi kepilih seleksi apa nggak HAHAHAHA. Kami berdua pribadi search tiket pesawat disertai banyak sekali bahaya ke Gesi “kalau hingga program Facebook nggak jadi, kau harus tetep berangkat sama kita ya!”

>.<

Sementara Nahla masih galau alasannya yakni pertama, paspor ia habis jadi harus perpanjang dan itu harus nyempetin banget 2 hari urus perpanjang paspor. Kedua, H-1 berangkat ia ada konser jadi lagi sibuk nyiapin konser banget. Sampai karenanya Nahla nggak jadi ikut deh. Sedih. T____T Tapi ya maklum lah, namanya juga dadakan ya. Emang kami aja sih yang spontan dan simpel kena peer pressure hahahaha.

Waktu berlalu sambil deg-degan alasannya yakni paspor saya juga habis dan gres kebagian bikin paspor sekitar 10 hari sebelum berangkat. Plus Gesi yang nervous alasannya yakni harus interview dulu sama Facebook untuk memilih ia bisa pergi atau nggak.

Akhirnya sehabis dua kali wawancara sama Facebook Singapore dan HQ, GESI KEPILIH JADI PERWAKILAN INDONESIA WOOOWW SO PROUD! Makara dari Indonesia perwakilannya itu Gesi sama Asma Nadia. Keren ya!

(Baca pengalaman saya bikin paspor via WhatsApp di sini!)

Cuma ternyata eventnya geser jadi 7-9 November, jadi ya udah Gesi pergi duluan tanggal 6 supaya bisa seharian ikut main dulu sebelum padet sama jadwal event besokannya. Satu hal yang bikin super excited yakni pas Gesi bilang bila ia dikasih nginep di Marina Bay Sands (MBS) dengan kamar sendiri dan nggak digabung sama akseptor lain! WOW!

Wow alasannya yakni ngarep bisa nebeng!

Karena selama ini saya ke Singapur itu jarak paling deket ke MBS itu mentok cuma ke Merlion dan sekitarnya aja kan. Sebagai rakyat kelas menengah di negara dunia ketiga, MBS itu hanya terbatas sebagai background foto.

Paling jalan-jalan di mallnya dan foto di sungai-sungaian bawah mall itu. Bolak-balik ke Singapur nggak pernah lah sekali pun kepikiran nginep di MBS! Cek rate aja nggak berani!

Baru tau kemarin ternyata rate semalemnya aja beda dikit sama UMR Kota Bandung … dikali dua. Iya bisa ngehidupin dua keluarga dalam sebulan dong tandanya huhu. Makara selama ini cuma bisa iri dengki sama orang-orang yang foto di Infinity Pool. Aahhh, pokoknya MBS itu keinginan banget lah!

Eh terus ternyata dibolehin sama Facebooknya asal semua biaya lain selain Gesi ditanggung sendiri. YEAY! Akhirnya kami tambah satu extra bed dan sarapan. Udah yakin di sana niscaya kami akan norak banget hahahaha

Saya sebagai anak yang berkala tentu pribadi bikin itinerary 3 hari di Google Sheet dan di-share ke mereka. Cari-cari hotel untuk malam pertama alasannya yakni kan nginep di MBS sesuai jadwal aja tanggal 7-8.

Oke jadi ini summary liburan kami kemarin. Kalau nggak ditulis takut lupa!

Baca kisah Gesi dan Mba Windi:

Day 1: Hello Kitty Orchid Garden, Bugis, Orchard

Flight kami beda kota semua. Saya dari Jakarta, Mba Windi dari Medan, dan Gesi dari Jogja. Gesi dateng duluan, Mba Windi, terus saya terakhir. Di itinerary, dari Changi itu kami makan di Hello Kitty Orchid Garden, taro barang di hotel, jalan ke Haji Lane buat foto-foto, ke Bugis, terus makan malem di Orchard.

EH ALAH DI HELLO KITTY CAFE AJA BETAH BANGET HAHAHAHA. Makara ini tempatnya di Terminal 3 Changi, kami makan, foto-foto dan ngobrol hingga lamaaaaa banget. Kesorean deh nyampe hotelnya zzz. Keburu gelap jadi mau ke Haji Lane juga udah nggak mungkin alasannya yakni niatnya cuma foto. Skip lah karenanya pribadi ke hotel terus ke Bugis.




Di Bugis, Gesi pribadi histeris dan belanja baju. Mba Windi belanja oleh-oleh. Saya nemenin aja sambil foto-foto alasannya yakni apa ya. Nanti saya tulis deh apa yang bikin saya jadi nggak belanja sama sekali di Singapur kemarin. Asli saya cuma beli coklat buah tangan buat di kantor dan dua mobil-mobilan buat Bebe dan JG.

Saya ngeliatin orang kemudian lalang, foto-foto, dan ya nemenin belanja. Abis itu cus ke Orchard dan makan di food courtnya ION mall. Ini andalan banget alasannya yakni tempatnya nyaman, yaeyalah ya food court mall gitu.



Ke Orchard itu rencananya mau ke ION Sky itu yang di lantai 56. Baca-baca blog orang katanya gratis. Nanya sama security katanya udah tutup alasannya yakni kemaleman. Ya udah deh nggak jadi.

Akhirnya ya jalan-jalan di sekitar Orchard dan Lucky Plaza aja selayaknya turis Indonesia. Terus balik ke hotel dan ngobrol hingga jam 1 pagi. Serasa sleepover zaman Sekolah Menengan Atas gitu huhu kusenang.

Kami nginepnya di Summerview Hotel Bugis. Enak deh, tempatnya bagus, cuma satu blok dari Bugis Street dan deket banget sama MRT Rochor. Deket banget banget kaya cuma kelewat satu gedung gitu. Makara ia ada di antara MRT Rochor dan Bugis.

Day 2: Marina Bay Sands!

Hari kedua Gesi dikabari akan dijemput supir jam 9.30. Pagi-pagi mandi, dandan bareng-bareng, sarapan, dan tunggu dijemput. Dipikir-pikir ini kayanya pertama kali ke Singapur dan hingga dijemput supir segala hahahaha biasanya MRT ke mana-mana lah.

Mobilnya Innova putih btw. Dan sebagai teman yang tidak tahu diri tentu kami protes:

“KOK MOBILNYA NGGAK ALPHARD SIH GESSSS?!”

HAHAHAHAHAHA. *dijutekin Gesi*

Karena belum waktunya check in, kami berdua dikasih dua temporary keycard buat saluran ke semua area hotel. Sementara Gesi syuting video interview, kami pun main-main ke Sky Observation Deck dan WHOAAA NORAK DEH BODO AMAT. Norak alasannya yakni Merlion bila diliat dari lantai 57 itu cuma segede kecoa doang asli.



Sebenernya Sky Observation Deck ini bisa bayar katanya bila mau masuk SGD 23 atau berapa gitu. Tapi bila free kan hepi ya nggak? Makara ya udah kami foto-foto di sini hingga Gesi selesai. Abis itu makan di food court MBS mall, ke toko mainan, dan cus ke Art Science Museum.

Di Art Science saya beneran yang wow banget! Karena itu sebenernya area festival biasa, dengan partisi hitam, tapi kok ya mesmerizing! Nanti lah ya kisah di blogpost terpisah bila masih mood nulis hahahaha.



Malemnya Gesi ada dinner dan kami pun berpisah *alah*. Saya dan mba Windi kembali ke hotel, istirahat bentar, terus galau makan di mana ya?

Makan di foodcourt mall MBS lagi males. Akhirnya kembali lah ke habitat kaum kelas menengah Endonesia yaitu … BUGIS JUNCTION. HAHAHAHA.

Makan, jalan-jalan, mba Windi sempet beli buah tangan dulu kemudian ke Sevel jajan-jajan dan balik ke hotel untuk taro barang. Baru nyampe kamar eh Gesi udah nelepon, ia udah selesai acaranya. Ya udah cukstaw ke Gardens By The Bay!

Malem elok banget yaaaa! Ya siang juga elok sih, tapi bila malem rasanya kaya di film-film. Lampunya biru berpendar. Bikin ngelamun banget. Tapi alasannya yakni udah kemaleman, dome-domenya udah pada tutup dan beberapa emang tutup alasannya yakni maintenance.



Kami jalan, foto-foto, duduk sambil ngobrol, jalan lagi, foto-foto lagi, duduk lagi, hingga nggak sadar udah jam 11 malem. Sementara besok pagi kami masih punya niat mulia untuk BERENANG DI INFINITY POOL LOL. Makara ya udah jalan pulang deh berikut nyasar. -_________-

Abisan bloon sih emang, mau jalan pulang malah patokannya menuju SuperTree Groove, lah SuperTree itu ada dua yakan. Yang satu deket hotel yang satu menjauh. Terus kami jalan ke yang jauh. T____T Baru sadar pas saya shock KOK SUPERTREE-NYA BEDA! Ya emang bedaaaa. Beda taman sisss.



Padahal MBS hotel setinggi itu tapi terabaikan. Akhirnya ya udah jalan dengan mata siaga berpatokan menuju hotel, alasannya yakni harusnya emang gitu lah kan mau pulang ke hotel zzz.

Nyampe kamar saya udah capek banget. Mandi terus pribadi bobo selimutan. Lupa bumi alam hahahaha. Geci masih sibuk ngepoin sosialita IG Singapur yang jadi topik bahasan sepanjang jalan, Mba Windi? SIBUK BIKIN CAPTION YANG LEBIH PANJANG DARI JALAN KENANGAN.

Day 3: Infinity Pool dan Sarapan di Hotel

Sarapan di MBS ini salah satu sumber kegalauan saya alasannya yakni SGD 45 sis! EMPAT RATUS MAPULUH RIBU BELUM PAJAK. Sarapan setengah juta itu kok ya kaya kemahalan. ☹️

Makara malemnya saya udah ke Sevel, beli oat sama yogurt. Cuma 3,5 dolar lah ya. Tapi terus kepikiran hahaha. Karena ya udah nyampe sini, masa sih nanggung amat sarapan di kamar pake quaker oat. Tapi ya masa juga 500ribu buat sarapan doang kan mending beli sepatu. 😪

(Baca: Problematika Kelas Menengah yang Selalu Harus Memilih Prioritas)

Akhirnya bodo amat lah! Bayar aja! Kalau saya kerja gini-gini aja, seumur hidup jadi kelas menengah, seumur hidup juga saya nggak akan bisa nginep di sini lagi bila bayar sendiri.

Lagian juga saya mikir hotel di Jakarta juga buffetnya harga segitu kok. Makara harusnya ini keitung murah alasannya yakni ini kan di Singapur. Cek hidangan makan malem, harganya sama juga kaya hotel di Jakarta. Pasti worth it.

Pagi berdiri tidur dengan kaki yang berat banget alasannya yakni udah 2 hari full jalan. Cuci muka, gosok gigi, bangunin Geci dan Mba Windi kemudian ganti baju renang! YEAAYY INFINITY POOL WE’RE COMING!



Saya sempet ragu mau nyebur apa nggak ya. Karena waktu itu saya ngerasa akan sakit. Pas berangkat itu saya gres sembuh flu dan belum fit banget. Tapi ya udalah ganti baju renang dulu.

Sampai atas beneran saya kedinginan banget! Bathrobe nggak ngaruh sama sekali hingga saya minta duluan handuk kering untuk bungkus badan. Cuma alasannya yakni bak udah di depan mata, ingin tau banget pengen liat ujungnya kaya apa.

Akhirnya saya jebur, gantian foto-foto, terus pribadi naik lagi. Minta handuk gres lagi supaya anget dan nunggu Gesi sama Mba Windi selesai foto. Kepala saya udah mulai pusing.

Nyampe kamar pribadi mandi air panas dan ganti baju. Dandan dikit terus cus sarapan.

DAN SARAPANNYA ENAAKKK. Kepala pribadi nggak pusing lagi hahahaha. Ya lezat hotel sih. Terakhir saya makan buffet di hotel itu di Raffles Hotel Jakarta, bulan pahala kemarin. Ya mirip-mirip lah rasanya.




Karena ogah rugi jadinya kami lamaaa banget di sini. Padahal tadinya mau mampir ke Gardens By The Bay lagi. Penasaran sama domenya.

Karena kelamaan, karenanya balik ke kamar pribadi ambil koper terus check out deh. Naik MRT ke Changi dan menghabiskan 2 jam berikutnya menguasai bangku pijit hahahahaha.

*

Overall saya happy banget kemarin bisa liburan! Tahun ini absurd f*cked up banget, kemalingan dua kali rasanya sial banget hingga saya ngerasa nggak layak lagi dapet sesuatu yang menyenangkan. Saya hingga mikir “alah ini paling paspor nggak jadi jadi nggak bisa berangkat” T_______T

Ternyata jadi berangkat, terharu banget. Special shoutout to our husbands! Untuk mas Teguh dan JG yang bahkan nggak mempertanyakan mau apa ke Singapur, bila Gesi mah udah terang kan ya. You guys deserve a gold medal as the best husbands in the world HAHAHAHA

“Eh Gesi diundang Facebook ke Singapur, saya ikut ya”

“Ok”

“Tiga hari doang kok”

“Lah sebentar banget, nggak seminggu aja?”

SEMINGGU AKU MELLOW NINGGALIN BEBE.

Tentang ini layak jadi satu blogpost alasannya yakni banyak yang kepo bener “eh terus JG gimana di rumah sama Bebe?” ya nggak gimana-gimana sih lol.

See you next holidaayyyyy!

-ast-

PS: ini fotonya miring-miring gini ya males edit amat bila di laptop hahahaha bila di instagram kan foto miring lurusinnya simpel lol

Detail ►

Gemesnya Hello Kitty Orchid Garden Singapura

piringnya gede banget dan ayamnya gede banget!

Waktu lagi bikin itinerary Singapura, saya sempet liat selintas wacana Hello Kitty Orchid Garden di timeline Twitter. Setelah browsing-browsing eh ternyata cuma di Changi Airport doang, niscaya dapat mampir dong! Langsung lah saya histeris ke Gesi alasannya ialah kami berdua kan suka Hello Kitty.


Setelah dipikir-pikir jadi inget Jennifer Bachdim juga sempet ke sana waktu liburan. Makin lah saya pengen ke sana hahaha. Receh sori ya.

Cek di websitenya, wow harganya mayan juga ya. Ini mah makan bertiga dapat habis Rp 1juta. Namun alasannya ialah kami teman yang banyak akal, suportif, dan selalu siap mendukung di setiap kesempatan, pribadi lah todong mba Windi: TRAKTIR YA!

Baca punya Gesi dan mba Windi di sini juga! Klik!

Alesannya beliau kan masuk 21 Best Innovator BRI 2017, padahal di 21 besar ini mah nggak ada hadiahnya. Ya terang lah doi nggak mau sis, untuk traktir. HAHAHAHA. Ya udah deh bayar sendiri semoga yang penting ke sana dan tau tempatnya. Saya sama Gesi menghibur diri, biarlah beli minum atau es krim doang yang penting ke sana. LOL

Eh dasar rezeki perempuan-perempuan solehah, malem sebelum berangkat banget mba Windi dapet pengumuman bila beliau masuk 10 besar! Kalau 10 besar mah terang ada hadiahnya! Hadiahnya berjuta-juta plus ke Eropa coba. O_____O JADI KAMI DITRAKTIR BOLEH PESEN APA AJA YEAYYY!



Di hari H, flight saya landing terakhir dari Terminal 2, Hello Kitty Orchid Garden ini di Terminal 3 jadi saya geret koper alasannya ialah dari T2 ke T3 nggak pake skytrain ternyata. Pake program nyasar dulu alasannya ialah nggak tau lantai berapa hahaha. Udah muterin lantai bawah yang ada foodcourt taunya beliau di lantai 1. Sungguh lah belum apa-apa saya sudah lelah hahaha.

Taunya Geci sama Mba Windi sweet banget nunggu di luar semoga masuknya barengan aawww. Emang pas di luarnya itu ada daerah duduk banyak gitu. Thanks malove!

🎀 Makara gimana Hello Kitty Orchid Garden ini? 🎀 

Tempatnya ternyata kecillll, saya pikir lebih gede sih. Cuma memang gemes banget. Sandaran dingklik bentuk Hello Kitty, di dinding semua hiasannya Hello Kitty, plus tanaman-tanaman gitu kan ceritanya garden. Tempatnya juga terang buat foto-foto dan serba putih jadi foto Instagramnya bagus! Hahaha.

Ada dua Hello Kitty raksasa dengan pita unik. Iya pitanya dua, yang satu garis-garis yang satu polos. Katanya model Hello Kitty dengan pita begini cuma ada di sini aja loh!





🎀 Jadinya pesen apa? 🎀 

Saya pesen ini, Land of The Rising Kitty ($17.50) isinya pasta sama ayam gitu yummy deh. Pastanya aglio olio, ayamnya dibumbu teriyaki! Dan ini super banyak tapi ya abis aja sih lol. Laper banget sis.



Mba Windi sama Gesi pesen hidangan yang nggak dapat lagi gue browsing namanya alasannya ialah kok ya nggak ada sih di menu-menu yang bertebaran di Google Image? Intinya nasi pake ayam gitu dan paha ayamnya sungguh raksasa. Nasinya gemes banget dibuat kepala Hello Kitty. Kata mereka enak-enak aja sih cuma kegedean jadi dapat buat berdua banget.

Tadinya Mba Windi pengen pesen Cowabunga Wagyu ($24) alasannya ialah terpengaruhi kata-kata wagyu. Tapi ternyata bumbunya bumbu rendang hahahaha terus males mikirin takut nggak enak. Untuk dimakan sama-sama, kami pesan Hola Nachos ($15.90)



Nachosnya biasa aja, kejunya biasa aja, tapi salsanya enak! Enak apa laper ya? Hahaha.

Untuk minum lupa Gesi pesen minum apa, saya pesen jus apel ($3) dan mba Windi keukeuh pengen teh panas terus pesen British Breakfast Tea ($7.80). Mahal abis tapi ya udalah beliau yang bayar hahahaha.

*harga hasil browsing ya btw, sini bukan food blogger, nggak kepikiran foto buku hidangan lol*

Oiya waitress-nya rada judes tapi mas-mas managernya baik banget. Mau fotoin berkali-kali dan nanya dulu “udah puas apa belum sama fotonya?” lol sungguh pengertian sekali pada kami. Makanan juga datengnya nggak usang jadi okelah.



🎀 Intinya rekomendid nggak? 🎀 

Kalau nggak suka Hello Kitty nggak usah sih ya. Karena makanannya juga biasa aja. Iya porsinya banyak tapi ya harganya juga banyak hahaha. Plus ini yummy aja bukan yang yummy banget hingga pengen balik lagi.

Tapi bila suka Hello Kitty sih wajibbbb, senang banget deh ke sini. Pengen foto-foto terus hingga diliatin orang-orang hahahaha.

Kami di sini usang banget hingga kelamaan nyampe hotel deh. Batal ke Haji Lane jadinya.

Baca dongeng kami di Singapura di sini ya! Liburan Dadakan ke Singapura



Detail ►