Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri serba-serbi-ring-light. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri serba-serbi-ring-light. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Serba-Serbi Ring Light

Ring light ialah lampu berbentuk ring. HAHAHAHAHA.

photo source: twitter @divaringlight

Kalau beauty blogger, beauty vlogger, atau penonton setia beauty vlogger (GUE) niscaya taulah apa itu ring light. Ring light ialah lighting paling umum dipakai alasannya cahayanya dapat merata ke seluruh muka. Pakai satu ring light cukup banget untuk syuting, bila pake lighting biasa yang pakai soft box gitu kan minimal pakai dua biar seimbang.

Nah buat kau yang mau beli ring light tapi ragu alasannya harganya juga memang nggak murah, ini saya jelaskan (lumayan) detail wacana ring light. Maunya sih nulis detail banget tapi bila teknis sayanya juga nggak ngerti hahaha. Mau jelasinnya gimana dong lol.

Foto-fotonya monmaap nggak pake foto punya saya sendiri alasannya nggak sempet. Kaprikornus ini hasil comot sana-sini. Nggak apa-apa yang penting pesannya ya nggak? *ahey*

Apa fungsi ring light?

Untuk menerangi masa depan. YA BUAT LIGHTING LAH. Buat lighting video atau selfie, dijamin kece berat. Cahaya rata, seluruh muka berkilau, dan no more dikejar matahari untuk foto atau video. Bebas jam berapa aja.

Apa saja jenis-jenis ring light?

Berdasarkan jenis lampunya ada dua, LED dan Fluorescent. Perbedaan lengkapnya dapat dibaca di link di bawah ini:

THE DIFFERENCE BETWEEN THE DIVA CFL & LED RING LIGHT? 

Intinya *kali males baca lol* yang LED lebih bagus, lebih awet, dan lebih mahal hahaha. Punya saya sih yang Fluorescent aja serinya NG-65C, buatan Cina jadi bukan Diva Ring Light alasannya bila Diva belinya harus di Amerika, bila pun ada di sini mahal banget. Fluorescent ini disarankan untuk pemula alasannya harganya nggak terlalu mahal. Cukup banget kok!

Saya cuma iri alasannya yang LED ada dudukan buat kameranya jadi nggak perlu pakai 2 tripod. Hehehe. Tapi harganya beda sejuta gitu kan .... mending beli tripod kamera yah hahaha.

Ring light ini dapat diatur tingkat cahayanya alias ada dimmernya. Kaprikornus dapat terang banget, dapat juga nggak terlalu terang.

Satu ring light ini 65 watt FYI ajah hahaha.

Berapa harga ring light?

Untuk harga sendiri macem-macem banget ya. Saya beli udah agak lama, pas bulan puasa, sekitar bulan Juni tahun ini. Waktu itu belum ada toko lokal yang jual. Cari di Instagram juga belum ada banget. Kaprikornus beli di Lazada, import pribadi dari China. Rp 1,5juta seinget saya udah sama tripod *lhoh kok lupa harganya berapa*

*brb cek invoice di email*

Oh ternyata 1,4juta hahaha. Dikirim dari Cina nggak nyampe 2 ahad udah mendarat selamat. Pake full bubble wrap dan kardus. Aman banget kok. Punya saya udah include diffuser. Diffuser ini kain putih yang melapisi ring light, fungsinya biar cahaya lebih soft dan tidak harsh.

Ada beberapa toko yang jual tanpa diffuser atau jual diffusernya terpisah. Kalau kebetulan nggak ada diffusernya dan ngerasa cahayanya harsh, dapat ditutup dengan kain putih tipis materi kaos atau materi kaya jilbab gitu. Asal putih jadi nggak ganggu white balance imo.

Tripodnya gimana?

Tripodnya beli terpisah di toko kamera, banyak kok yang jual alasannya tripod ring light ini sebenernya tripod standar lighting. Kaprikornus dapat beli mana aja harusnya. Saya beli cuma Rp 199ribu aja kok. Nggak rapuh juga, biasa aja.

Modelnya kaya gini:

source


Ada juga tripod meja, tapi saya nggak punya meja riasnya hahahaha. Kalau buat yang pake meja rias, dapat pake tripod meja atau tripod biasa ditaro di balik meja. Kaprikornus bila meja mepet dinding ya geser dulu, dinding, tripod, meja.

source: twitter @divaringlight

Di mana beli ring light?

Saya di Lazada, Nahla di plazakamera. Ada juga di MLM Photo Pasar Baru, Jakarta. Ada juga di IG @luxevanity.id. Harganya beda-beda dong tentu saja.

Kalau kaya temen saya mbak Yonna itu ia beli dari yang DIY. IYA BISA DIY JUGA KOK. Tinggal cari tutorialnya banyak di YouTube.

Cara penempatan ring light dan kamera gimana?

Bebaslaahhh. Rata-rata pada ditaro di baliknya sih jadi kamera nongol dari bolong ring light. Kalau saya sih taro di depan ring light biar simpel ngeraih kamera.

Kalau yang kameranya pake remote sih no probs ya taro di mana aja, tapi bila ga pake remote kaya saya sih mending taro di depannya, ngeraihnya simpel untuk stop/pause recording.

Atau lebih indah ya beli yang LED sih udah otomatis ada di tengah ring light alasannya ada dudukannya.

source

Ring light itu silau nggak sih?

Awal-awal sih silau banget, si Bebe anak saya hingga bete tiap saya nyalain. Tapi lama-lama terbiasa kok. Kan mata fokus ke lensa kamera juga.

Bikin ruangan panas nggak?

Tadinya saya mikir gitu. Tapi ternyata bila cuma ring light sebiji mah nggak panas sih. Masih sepakat kok untuk syuting di ruangan non AC. Nggak bikin keringetan parah banget gitu. Panas sih panas tapi tolerable.

Beda sama bila kita syuting di studio beneran, AC udah kenceng aja biasanya masih panas. Itu alasannya lighting-nya banyak (lebih dari satu), gimana pun ya niscaya panas lah.

Note untuk bikin beauty video pake ring light:

Harus contour!

Iya saya sih ngerasanya (apalagi bila yang paling terang) muka jadi rata banget. Contour dikit lah biar nggak flat.

Blending!

Blending eyeshadow/contour jadi lebih serius alias lebih usang dari biasanya alasannya mungkin alasannya cahaya kenceng nyorot kita jadi imperfection dan harsh lines keliatan banget. Beda sama kita liat di cermin.

Tes kamera dulu

Tes dulu akan seberapa terang lightingnya. Karena bila saya bikin video biasa sama JG, saya tinggal pasang di mode paling terang maka video aman. Tapi bila untuk beauty, tidak dapat alasannya bila terlalu terang banyak warna yang tidak muncul alasannya tersapu cahaya yang terlalu terang. Nggak heran lah bila para artis itu turun panggung make upnya super medok alasannya bila kena lighting mah berkurang banyak banget kemedokannya. *bahasa macam apa ini*

Ini juga masih jadi peer saya banget. Susah banget ih bikin video beauty saya frustasi hahahaha. Nggak berarti sehabis punya ring light terus duduk kasus selesai. Masih harus galau taro cermin di mana, masih harus tau posisi tubuh gimana, editnya gimana wahahaha menguras energi banget ini YouTube.

Baca pengalaman heboh saya YouTube-an di sini:
- Hal-hal yang hanya dapat dirasakan oleh YouTubers newbie
- Catatan untuk para beauty vlogger pemula

Semoga serba-serbi ring light ini berkhasiat ya! Selamat videoan!

-ast-

Follow Instagram saya yuk! Banyak dongeng seru yang saya share di sana! Klik @annisast!

Detail ►

Too Cool For School Cc Cheek Blusher Dinoplatz Review

[SPONSORED POST]

Yay jadinya review beauty product lagi, kali ini review Too Cool for School CC Cheek Blusher Dinoplatz Cinema City. CC cream ini dikasih sama Clozette Indonesia. Thank you so much!


The Packaging's First Impression

Aku sebenernya suka males bahas packaging tapi INI APAHHH PACKAGINGNYA KOK KEREN BANGET! Sampai ada Dino nongol segala. Too Cool for School emang juara banget packagingnya ya. Pasti pada ngiler beli alasannya yaitu lucu-lucu banget dan Insta-worthy lol. Kemudian diputer-puter dan mana ya kok nggak ada keterangannya. Semuanya bahasa Korea huuuu sedih.

Sampai ketemu ada sticker perhiasan kecil ternyata yang berbahasa Inggris huft. Makara ini yaitu CC cream gengs. Yang juga sekaligus ada blusher-nya di tutup!

Yang desain itu seniman namanya Hatori Sando (hmmm niscaya orang Jepang) yang ternyata punya nama lain Jee Hoon Stark (oke ternyata orang Korea lol). Ini orang keren banget karyanya, gue ngintip studionya duh bikin iri parah. Dia dapat gambar, dapat arsitektur, dapat bikin clay juga. Messy-messy sinting gitu kzl. Salah satunya ya packaging Too Cool for School Dinoplatz series ini.




Produknya dong sis!

Oke ini claimnya, nyontek di websitenya Sephora soalnya di packagingnya mah bahasa Indonesia lol.

What it is: A seven-in-one CC cream and blusher that supports moisturizing, antiaging, brightening, firming, smoothing, evening out skintone, and SPF 30 UV protection.
What it is formulated to do: This CC Cheek Blusher delivers skin care while it covers imperfections, reduces the look of wrinkles, and provides radiance to the complexion in one easy step. It protects from the sun's damaging rays with SPF 30 while minimizing any irritation or redness. This lightweight cream features Too Cool For School’s Water-in-Silicone technology, which allows the cheek formula to go on smoothly, leaving a radiant, flawless face—just flip and dab to add a wash of color.
What it is formulated WITHOUT: - Parabens
- Sulfates
- Phthalates
What else you need to know: This product is free of animal-derived ingredients, GMOs, and benzophone. It contains argan and apricot oils, which are certified organic ingredient by Ecocert. 
Sungguh tampak menyerupai produk yang tepat bukan? All in one abis. Plus ada SPF nya pun saya jadi nggak khawatir amat sama dark spot alasannya yaitu usia. *sigh* Non paraben pula! Mengandung argan dan apricot oil pula!

Teksturnya sendiri cenderung cair, menyerupai tekstur CC cream-nya Etude. Mirip banget cuma ini warnanya coklat jika Etude kan putih sparkly gitu ya. Ini kaya BB cream tapi cair. Gitulah pokoknya hahaha.



Colek dikit aja dapat kepake banyak alias bahasa beauty bloggernya mah a little goes a long way bener. Warnanya light banget, coveragenya juga hampir nggak ada. Ya standar CC cream lah, ngeratain kulit wajah sih iya banget.

Pertama kali pake bikin glowing banget. Lama-lama di saya agak oxidise ya. Terus pas awal emang berkilauan dewy look gitu, lama-lama mengering dan menggelap di area kering (dagu dan pipi). Tapi mungkiinnnn alasannya yaitu sayanya kepedean nggak pake apa-apa lagi. Nggak di-set pake powder pun lol. Sementara oxi apa nggak kan suka tergantung pada minyak di muka katanya kan.

Dan hingga sore tahan banget ini. Muka cerah seharian deh. Cocok banget buat dipake sehari-hari.



White cast ya, maklum SPF nya tinggi sih. Ini white cast alasannya yaitu saya pake ring light. Kalau ngaca biasa sih natural kok nggak seputih ini.

(Baca: Serba-serbi Ring Light)

Blushernya?

Blushernya asik abis. Tinggal di -tap-tap ke pipi gitu eksklusif jadi lah baiklah banget. Nih ya jika punya ini tinggal bawa ini, lipstik, pensil alis. Cantik seger udah nggak perlu bawa sepaket make up case lol.

Warna pink-nya nggak terlalu pigmented sih tapi pas lah buat hari-hari. Cuma sore ilang sih lol. Jarang banget ya blush on yang seharian dapat stay. Harus Benefit banget, uang yang nggak stay jika harus Benefit mah hahahaha.

Bisa dijadiin lipstik juga loh alasannya yaitu teksturnya creamnya. Suka deh!



Nah yang punya saya kan blusher ya, ada lagi yang tutupnya concealer dan highlighter. Penasaran banget pengen coba yang highlighter.

JADI REKOMENDID NGGAK?

Yes buat sehari-hari. Simple dan manis kok, oxi nya nggak super oxi jadi abu-abu. Masih dalam batas wajar. Cuma buat yang kulitnya kering, make sure pake skin care yang bener dulu ya. Kemarin saya skip moisturizer jadinya kulit kering banget. Padahal udah lengkap pake essence, serum, eye cream tapi moisturizer ketinggalan di kendaraan beroda empat jadi nggak pake.

Bagian moisturizing di klaimnya itu agak nggak ngaruh di saya sih. Brightening, firming, smoothing, evening out skin tone sih iya banget.

CC cream ini juga nggak bikin oily. Beda banget sama CC cushion-nya The Face Shop yang di saya jadi oily banget. Dewy sih dewy tapi nggak minyakan banget juga kaannn. Ini cenderung jadi kering bukannya jadi oily. Mungkin cocok untuk yang kulitnya berminyak.

Blushernya juga oke. LAFF! Cuma bukanya harus hati-hati alasannya yaitu rawan kebocel banget. IYA AKU SUDAH. Huh.

Harga?

Rp 499ribu dapat dibeli di outletnya Too Cool for School.

Oke biar bermanfaat. Sampai jumpa di goresan pena beauty lainnya yaaa!

-ast-

Detail ►

Mencari Skill Baru


Setelah nulis Mengapa Menggambar kemarin itu saya jadi pengen menjelaskan lebih jauh KENAPA nya sih harus mencar ilmu sesuatu yang baru? Triggered sama komentar ini juga sih (saya copas):

Ngeliat kak Icha yang nyoba beberapa hal gres mulai dari youtube, instagram, lettering and now menggambar saya jadi punya pandangan bahwa kak Icha ini tipe pembelajar dan wow ketemu kak JG jadilah couple yang seru banget! Ini bikin saya semangat buat ngulik hobi lamaku dan bahkan nyoba nyoba hal gres dibalik kerjaanku yang membosankan alasannya ialah seharian mendem di kubikel doang, hahaha malah jadi curhat! semangat kak Icha, saya yakin bukan cuma saya aja yang nunggu postingan gambar kak Icha! dan terima kasih selalu memperlihatkan ilham buat kami :D

Aku tersipu-sipu baca komentarnya hahaha.

Sebenernya jikalau ditanya, kami bukan niat mencar ilmu tapi niat mencari skill gres demi hidup yang lebih berwarna! Biar hidup gini-gini aja. Ada rasa super excited yang muncul ketika kita mencar ilmu hal gres dan itu menyenangkan banget. Ada sesuatu yang dikejar, ada sesuatu yang jadi sasaran selain sasaran kerjaan, jikalau udah dapat satu step gres itu rasanya puassss banget.

Nah jikalau saya kan udah pada tau ya, passion saya nulis, hobinya nulis. Tapi ya nulis udah bertahun-tahun terus kini ngerasa nulis itu natural aja gitu. Nulis serius, nulis nggak serius, asal ada materi dan waktunya ya bisa-bisa aja cepet dikerjain. Sungguh congkak sekali saya ya khaann. *nada incess idolaku*

Tapi tetep saya ingin cari skill baru! Saya udah pernah coba lettering, make up, video make up dan non make up, apalagi ya lupa. Yang terang saya juga nyari passion kedua agar hidup lebih bermakna. Alah.

(Baca: Passion dan Calling itu Apa Sih? WAJIB BACA!)

Nah masalahnya JG nih. Seumur hidup beliau nggak tau passionnya apa, kasian ya. Satu pun beliau belum nemu. Meskipun kami ya bersabar alasannya ialah ya taulah ya banyak orang yang gres tau passionnya di umur 40 bahkan 50 tahun. Tapi jikalau nggak perjuangan dicari kan mana ketemu. Jadilah tiap tahun kami berdua selalu dalam mode pencarian passion untuk JG.

Risikonya ya harus mencar ilmu skill baru. Skill gres ini jikalau ternyata nggak bikin bosen dan pengen terus-terusan dilakuin ya kemungkinan emang passion kan. Kalau ternyata udah mayan ahli terus berhenti, ya mungkin bukan passion, emang cuma ingin tau pengen mencar ilmu aja. Kaya saya dan make up contohnya. Menang kompetisi sekali terus ah udah ah males hahaha. Masih suka make up banget, syutingnya juga suka, ngeditnya males euy.

(Kali mau liat hasil menang kompetisi ini yaaa: Princess Jasmine Inspired Make Up)

Sementara JG udah melalui banyak hal juga, lebih banyak dari saya. Dari fotografi, videografi, foto mainan, jadi MC, menggambar (sampai beli buku menggambar banyak banget dan kini saya yang pake deh lol), modif mobil-mobilan, nulis juga, dan apalagi ya banyak banget lah. Sebanyak sampah-sampahnya kini di rumah hahaha.

Tapi ya belum ketemu juga. Sebenernya sih beliau sukanya motor tapi modif motor kan mahal huhu. Kaprikornus keinginan punya bengkel motor deh suatu hari nanti (tolong aamiin-kan ya!). Sampai pencarian yang terakhir itu pengen mencar ilmu main skateboard. Pas saya mulai menggambar, beliau mulai mencar ilmu skateboard.

Kenapa skateboard? JG waktu kecil pengen dapat main skateboard tapi nggak pernah kesampean. Memang ketika kejar skill baru, kami selalu merunut: apa aja nih yang dipengenin waktu kecil tapi nggak dicoba dilakuin hingga sekarang?

Tiga bulan mencar ilmu skateboard kemajuan JG pesat banget loh! Dari yang kaku banget hingga sakit punggung hingga kini dapat Ollie (itu loh lompat terus mendarat lagi di atas skateboardnya).

Buat kalian yang udah biasa main mungkin nggak ada apa-apanya, tapi bagi JG yang seumur hidup nggak pernah pegang skateboard itu kemajuan banget! Apalagi bagi saya yang harus videoin slo-mo tiap beliau lompat. Awal-awal banyakan gagalnya hingga saya stres videoinnya juga hahahaha. Antara stres banyak gagal, sama stres takut beliau jatoh terus besok patah tulang nggak dapat kerja hhhh.

Skateboard itu orisinil susah, maju biasa aja saya takut jatoh. -_______-


Tapi ya itu. Namanya mencar ilmu skill yang bener-bener baru, ada excitement yang nggak tergambarkan. Tiap hari beliau dongeng wacana skateboard, saya dongeng soal gambar. Dia YouTube soal skateboard saya wacana gambar. Sampai kemarin skateboardnya patah kasian banget pacar aku. T______T Nanti saya beliin yang gres ya. T______T

Maklum beli yang murah di Ace Hardware. Karena kami selalu ada di posisi terus menerus coba hal baru, akhirnya jikalau beli niscaya yang murah dulu. Dia beli skateboard 180ribu aja lagi diskon. Saya beli sketchbook aja 12ribuan 30 lembar, kuas 18ribu dapet 3 biji di AliExpress, dan cat air bekas mencar ilmu lettering dulu 120ribuan jikalau nggak salah. Itu udah yang paling murah.

Sepanjang pencarian kami, yang termahal itu saya beli alat-alat buat syuting! Sampai beli ringlight segala kan! Tapi ya nggak nyesel sih alasannya ialah kami masih suka foto jadi masih dipake banget buat foto. Dulu waktu belum punya ring light JG foto mainan pake lampu mencar ilmu dong hahaha.

Oiya kami berdua suka foto sih! Suka foto banget meskipun belum berani bilang photography enthusiast di bio Instagram lol. Belum berani bilang fotografi sebagai passion alasannya ialah ya gres sebatas suka doang. Mau banget sebenernya seriusin mencar ilmu foto tapi modalnya gede euy.

(Baca: Serba-serbi Ring Light)

Selain fotografi, kami berdua juga sama-sama ngarep dapat nyanyi dan dapat main alat musik HAHAHAHAHA. Tapi sayang, JG nyanyi aja fals gitu. Padahal keinginan terpendam kami berdua ialah punya channel nyanyi di YouTube. Dia main gitar terus saya nyanyi gitu MAUNYA MAAHHHH. #couplegoals.

Saking putus asanya soal urusan nyanyi, kami berjanji suatu ketika nanti ketika udah pensiun, kami berdua akan les nyanyi just for fun hahahaha. Lesnya akan private alasannya ialah jikalau bareng-bareng orang lain mah aib lol. Kemarin dites ketukan sama Nahla aja saya gagal lah di ketukan keempat boro-boro mau jadi musisi. :(

Sama satu lagi: INGIN BISA DANCE ATUH LAH. Sampai kini JG suka dance bebas di rumah nurutin Taeyang Bigbang hahahaha. Dulu dipandang sebelah mata sama Bebe kini Bebe juga malah suka ikutan joget. Ingin banget orisinil mencar ilmu dance tapi ah apa daya, berjalan saja saya keserimpet terus.

via GIPHY

Mengutip dari Instagram-nya mbak Verauli (dia mulu yang dikutip maafkan), pasangan itu harus berproses sama-sama agar nggak ada jurang pemisah. Maksudnya jikalau suami suka belajar, ya istri juga jikalau dapat suka belajar. Juga sebaliknya, jikalau istri maju terus, suami juga jangan jalan di tempat. Ketika progress udah nggak sama, di situ biasanya jadi muncul ketidakcocokan alasannya ialah ada ketimpangan. Ini berlaku untuk mencar ilmu apapun termasuk mencar ilmu agama loh!

Kaprikornus ibu rumah tangga juga bukan alasan jadi nggak update sama dunia. Di rumah kan dapat juga mencar ilmu banyak hal. Yang terang jikalau suami kariernya di kantor naik terus, ya istri juga di rumah harus naik kelas terus dong. Kursus masak, bikin kue, jahit, atau mencar ilmu olah raga baru. Yang penting dapat terus berproses sama-sama. Masa anak dicari dan digali bakatnya tapi ibunya nggak tau punya talenta apa hahaha. Nanti ada timpang juga sama anak loh alasannya ialah anak mencar ilmu terus sementara kitanya nggak. :)

Nah buat yang single dan berniat menikah, sebisa mungkin cari pasangan yang sama juga modelnya. Kalau kalian suka hal baru, enaknya cari pasangan yang juga suka hal baru. Biar dapat terus "sama-sama" secara psikis bukan secara fisik doang. Cari juga yang support kalian apapun yang terjadi. Begicu. Minimal yang support lah dan mau mendengarkan excitement kita. Biar hidup nggak monoton.

Kalau yang nggak berniat menikah juga ya nggak apa-apa, mencar ilmu skill gres itu tetep seru kok! Kan dapat ikut komunitas, malah ketemu orang-orang dengan passion yang sama dan itu bikin semangat banget.

Poinnya ialah (buat kalian yang mau aja sih jikalau nggak mau juga nggak apa-apa) ayo mencar ilmu skill gres yok! Belajar skill gres itu nggak ada salahnya loh. Seru dan menambah khasanah kehidupan. Siapa tau selama ini ngerasa hidup monoton alasannya ialah kelamaan nggak mencar ilmu hal baru.

Ayo telusuri, apa skill yang pengen banget dikuasai tapi nggak mulai-mulai? AYO MULAI SEKARANG! Jangan nunggu 2018 alasannya ialah sekali menunda, nggak tau berapa kali lagi kita cari alesan untuk kembali menunda.

SEMANGAAATTTTT!

-ast-

Detail ►

Dear Ibu-Ibu Instagram


Dear ibu-ibu masa kini, rekan-rekan sejawatku di jagat Instagram,

Berat ya jadi ibu zaman sekarang. Malam-malam sepi, bosan sendirian pumping atau menyusui, hiburan satu-satunya ialah social media. Apalagi yang bisa dilakukan dengan sebelah tangan?

Scroll, scroll, scroll Instagram.

Ah lucu juga jika foto pake ini, beli ah! Klik bookmark, pindah ke aplikasi marketplace. Search barang yang tadi, ada!

Cek beberapa toko untuk perbandingan harga. Klik wishlist, gambar hati pun jadi merah, masuk ke dalam daftar impian yang entah kapan bisa tanggapan dibeli semua. Pas gajian aja deh dibayarnya!

Ingat! Cek dulu harga di marketplace sebelum beli di online shop Instagram alasannya ialah biasanya lebih murah! Kecuali jika emang cuma jual di Instagram ya.

Betapa Instagram menciptakan standar punya bayi dan balita jadi berubah ya.

Kok anaknya si A bajunya lucu-lucu banget, kok anaknya si B udah berenang di spa bayi sih, kok anaknya si C bangku makannya gemes! Mau!

Kalau dipikir-pikir mau untuk apa ya. Mau alasannya ialah butuh atau mau alasannya ialah ingin foto juga di Instagram?

Ah jika ini saya juga nggak bisa ngeles, iya ngaku salaahhh. :)

(Baca: Alas Foto untuk Instagram | Serba-serbi Ring Light Demi Instagram!)

Seberapa sering kita bela-belain beli barang yang bekerjsama tidak perlu jika saja Instagram tidak ada?

Iya sih semenjak dulu juga ibu-ibu sudah mendandani anaknya. Tapi seberapa besar pressure Instagram terhadap kelangsungan uang belanja kita?

Baju lucu dengan print limited edition, milestone card yang bekerjsama bisa dibuat sendiri, banyak sekali baju dan kostum yang hanya bisa digunakan sekali kemudian masuk lemari, selimut motif yang mahal padahal anaknya nggak terlalu suka, bibs gemes yang malah sayang jika kena kotor makanan, endebrei endebrei.

Kemudian handphone jadi tidak cukup lagi untuk foto. Mulai browsing kamera mirrorless, mulai browsing lensa. beli properti foto yang mana emang dikeluarinnya buat properti doang nggak bisa dipake apa-apaan lagi maakkk. Sekotak tuh ngejugruk di rumah.

Iyaaa, di rumah saya. Hahaha. Mana nih yang samaan juga, tos dulu sini gandengan sama-sama semoga kaya pager betis demo. :')

*Btw mending jika buat foto anak, lha saya banyakan buat foto diri sendiri. :))))))*

Belum lagi kepanikan ulang tahun. Bikin apa yaaa? Custom dan pake tema dong ya semoga lucu. Biar lucu jika apa? Kalau difoto hahahaha. Browsing Pinterest, DIY atau bayar orang. Sama aja. Yang puas bikin sendiri hebaatt, yang mending bayar juga nggak apa-apa lah. Yang penting jadi ya nggak?

Yang lebih penting apaaaa? Yang penting anggun difoto hahahaha.

Belum lagi masa-masa MPASI yang sungguh menyiksa bagi ibu-ibu bekerja dan tidak suka ke dapur kaya saya. Boro-boro dibuat dan dihias pernak-pernik Daiso, kuliner saya dimakan aja udah untung banget. Kebanyakan malah weekend makan buah doang, biarkan gizi seimbang dijaga oleh daycare lol.

Tertekan alasannya ialah ibu-ibu lain begitu banyak waktu dengan hias MPASI? Unfollow aja kelaarrr. Sekarang sih alasannya ialah udah lewat masa-masanya, saya santai aja sama yang suka upload MPASI dihias. Malah ngerasa ih lucu-lucu banget sih. Dulu mah sebal hahahaha. Merasa gagal, merasa nggak mampu, padahal nggak berusaha juga. Ya maklum ya, beralasan lebih praktis dibanding bertanding. Apeu lol.

Tapi katanya segala sesuatu akan lebih ringan jika kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Tidak semua orang perlu punya hal yang sama bukan? :)

IYAAAAA. Kalau mulai merasa terganggu, iri, atau malah menjadikan lubang dalam hati maka unfollow.

...

Ujar saya yang nyinyirin artis Instagram aja jadi blogpost nyahahaha. Becanda doang kok itu gengs, serius, tapi nggak serius saya iri atau apa. Nulisnya aja sambil ketawa-tawa. Lucu-lucuan aja menyuarakan hati ibu-ibu yang mungkin ingin cari temen, baiklah yaaa? YAAAA.

(Baca: Tentang Hidup Sempurna Artis Instagram)

Kaprikornus sekali lagi, rekan sejawatku di Instagram, tidak apa-apa kok beli barang lucu-lucu demi foto bagus. Tidak apa-apa juga terobsesi dengan feed Instagram demi kebahagiaan hakiki. Tertawalah dan anggap menata feed ialah komedi. Lucu-lucuan aja, jangan dibikin stres apalagi dibikin utang. Olrait?

Jangan lupa, kita bisa iri pada feed orang, tapi bayi kita tidak. Ia tidak akan protes kenapa bibs bayi sebelah motif geometrisnya lebih anggun dibanding bibs beliau yang gambar kartun biasa.

Ya, akan ada masanya beliau membandingkan barang dengan barang temannya tapi nanti. Nanti sekali beberapa tahun lalu. Dan ketika masa itu datang, ia mungkin sudah tidak mau difoto sambil ditata dengan properti.

Saya ngaku salah. Bukan untuk Bebe tapi untuk saya sendiri. Entah seberapa banyak barang yang saya beli hanya alasannya ialah Insta-worthy. Entah kapan saya akan berhenti. Yang terang untuk ketika ini, feed Instagramku ialah kebahagiaanku. :))))

Sampai jumpa di Instagram! Foto noise jangan di-upload ya!

Follow saya juga dong @annisast. HAHAHAHA MODUS KAPANPUN DI MANA PUN!

With love,
-ast-
yang gres beli lensa Cina murah meriah demi feed Instagram yang lebih baik 😂😂😂

Detail ►