Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri suami-nyebelin-tapi-aku-cinta. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri suami-nyebelin-tapi-aku-cinta. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Pelakor

Postingan ini sambungan dari postingan sebelumnya: Selingkuh. Silakan mau baca dulu yang ini, atau baca dulu yang sebelumnya, sama saja. :)


Di postingan sebelumnya itu saya menulis sedikit soal pelakor. Betapa istilah pelakor ialah istilah yang sungguh patriarki. Menyalahkan wanita atas sesuatu yang bukan salah ia sepenuhnya. Hey, it takes two to tango!

Dan goresan pena saya sebelumnya netral, bisa istri atau suami yang selingkuh. Kali ini sudut pandang saya dari pihak perempuan.

Di bawah ini kutipan dari goresan pena saya sebelumnya:
Iya, pelakor itu istilah patriarki. Menempatkan laki-laki sebagai poros dan yang salah niscaya pihak perempuan. Yang merebut si perempuan, laki-laki jadi korban, jadi objek yang direbut. Mirisnya, hujatan pelakor itu diucapkan serta jadi materi hinaan sesama perempuan. Kalau dalam kekerabatan menduakan saja yang dicaci wanita oleh wanita lain, bagaimana laki-laki mau dan BISA menghargai perempuan?

Pelakor. Istilah yang selain patriarki, juga sangat negatif. Makanya jadi rawan bully. Yang menduakan berdua, yang dibully perempuannya. Suami-suaminya justru lebih sedikit dicaci. Sedih deh. Rata-rata komentarnya ibarat di bawah ini:

"Sebagai sesama wanita masa nggak tenggang rasa sih? Kok ngerebut suami orang? Kok mau-maunya jadi simpenan lelaki beristri? Perempuan macam apa!"

Yah, padahal kan bisa dengan gampang dijawab dengan:

"Itu suami situ kok nggak tenggang rasa sih sama istrinya? Kok sempet-sempetnya merebut hati wanita lain? Mau-maunya punya simpenan padahal beristri! Suami macam apa!"

Iya dong, tenggang rasa itu seharusnya pada orang terdekat dulu. Pertanyakan dulu tenggang rasa suami pada istri sebelum kita mempertanyakan tenggang rasa wanita lain pada kita. Kenapa coba wanita lain harus kasihan sama kita, suaminya aja nggak kasihan sama istrinya sendiri. :(

Dan banyak lho wanita yang tidak mau didekati lelaki beristri, apalagi jadi selingkuhan atau simpanan. Kalau begini kan semakin terang kesalahan ada di siapa. Mengapa suami-suami ini masih mengejar wanita yang bahkan tidak mau jadi simpanan? Yang sadar benar bahwa wanita itu tidak mau jadi yang kedua? Adrenalin?

Banyak juga dongeng istri kedua yang nggak tau bila selama ini laki-laki yang berjanji akan menikahi ia ternyata sudah punya istri. Atau yang ngakunya sudah pisah ranjang dan siap cerai, padahal ternyata masih serumah sama istrinya dan istrinya nggak tahu apa-apa. Ada apa dengan cowok-cowok semacam ini ya.

T_____T

Tapi bahkan ceritanya sudah ibarat itu pun yang disalahkan tetap hanya si perempuan. Salah alasannya ialah mengacaukan rumah tangga orang. Padahal menduakan kan nggak mungkin sendirian, mbaksis. Kalau sendirian namanya masturbasi.

(Baca: Menikah untuk Menyenangkan Siapa?)

Ada juga yang mengakui bila suaminya jatuh cinta pada wanita lain. Yang salah siapa? Tetap pihak perempuan.

"Suami saya jatuh cinta pada kamu, kau kok meladeni?! Kamu kan tau ia punya istri!"

Jatuh cinta pada siapa itu tidak diatur oleh undang-undang. Kita tidak tahu akan jatuh cinta pada siapa. Dan bila suami bisa jatuh cinta pada orang lain, orang ketiga ini juga BISA jatuh cinta pada suami orang lain. Pertanyaan jatuh cinta itu bisa dengan gampang dijawab:

"Yah tante, sayanya juga jatuh cinta. Emang suami situ doang yang bisa jatuh cinta?"


Meski demikian ya memang ada juga wanita yang sadar benar didekati laki-laki yang sudah menikah namun tidak menolak. Selain jatuh cinta, mungkin punya dilema ekonomi?

Karena pihak ketiga ini juga motifnya banyak. Banyak yang bukan sekadar jatuh cinta atau cari tantangan. Yang hingga dinikahi atau disimpan biasanya malah alasannya ialah faktor ekonomi. Banyak banget kan denger dongeng suami-suami yang ternyata punya simpanan di kampung? Atau bila memang tinggal di kota, para simpanan ini biasanya rela jadi simpanan alasannya ialah gaya hidup kan?

Butuh sugar daddy untuk mempertahankan gaya hidup, butuh sugar daddy untuk bayar kuliah, butuh sugar daddy supaya masa depan terjamin. Bukan dongeng baru.

Itu bila di kota, bila istri kedua di kampung? Dikirimi uang tiap bulan juga udah senang ya kayanya. Yang penting bisa makan, yang penting anak bisa sekolah, dan yang terpenting, nggak dapet label perawan renta di kampung. Yang penting punya suami!

Dan ya, salahkan para suami yang begitu bakir mengatur uang sehingga bisa membayar gaya hidup sang simpanan, sehingga bisa jadi sugar daddy. Sehingga bisa membagi waktu dengan istri di kampung. :(

*

Kenapa sih suami selingkuh? Adakah yang salah dalam rumah tangga?

Pasti ada. Gara-gara LDR doang bisa jadi dilema kan. Bisa juga kaya yang saya bilang kemarin, suami nggak sanggup monogami. Istrinya baik, penyayang, istri idaman banget tapi ya memang dasarnya aja si suami emang nggak sanggup sama satu perempuan. Kan tetep zonk.

Suami nggak sanggup monogami itu dilema rumah tangga banget loh.

Kalau memang istrinya nyebelin? Ya bilang dong sama istrinya, daripada di depan selalu manis tapi di belakang punya simpanan. Sebagai istri juga harus mau mendengarkan keluhan suami soal dirinya, jangan baper duluan.

Jangan dikritik suami kemudian drama dan merasa bantuan terhadap keluarga jadi nggak dihargai. Suami kritik kita kurang perhatian, terus drama nangis-nangis "aku tuh yang ngurus belum dewasa kita loh!" Ya kan nggak berhubungan. Ngurus anak berdua, ngasih perhatian ke satu sama lain juga harus berdua. Intinya sering-sering ngobrol lah. Daripada cari temen ngobrol lain? ;)

Suami-suami juga harus membebaskan istrinya untuk tetep mengerjakan passion, jangan cuma disuruh ngurus rumah tangga doang. Ini mah istrinya dikekang, segala dilarang, suatu hari menduakan atau poligami dengan alasan "istri nggak bisa diajak ngobrol serius selain urusan rumah tangga". YA NURUT NGANA. Yang larang siapa, yang salah tetap istri.

(Baca: Menikah dalam Satu Kata)

Tapi ya harus diakui juga memang ada istri-istri yang menguji kesabaran. Buat suami-suami dengan istri yang memang menyebalkan, solusinya cuma dua. Sabar seumur hidup atau ceraikan! Jangan malah menduakan kemudian membela diri dengan kekurangan istri. Itu jahat, itu menyakitkan.

Istri-istri juga. Kalau suami ada kurang itu ya dibicarakan lah. Kita nggak sempurna, ia juga. Kalau memang capek alasannya ialah suami nggak pernah bantu ngurus rumah ya bilang baik-baik, bukannya malah semua dikerjain sendiri tapi sambil ngedumel. Capek. Plus nggak sehat. Stres sendiri kan jadinya.

Dan hiks beneran lho saya murung sama perempuan-perempuan yang berteriak menyalahkan orang ketiga. Maaf sekali tapi bagi saya itu ialah bab dari denial, dari ketidakmampuan untuk mendapatkan kekurangan diri dan kekurangan suami. Dari ketidakmampuan mendapatkan ada kesalahan dari kekerabatan suami istri.

Kalau memang merasa punya dilema dalam rumah tangga, cari dukungan profesional. Banyak kan konsultan pernikahan. Kalian butuh orang ketiga untuk menengahi. Kalau salah satu tidak mau? Yakin masih niat mempertahankan pernikahan?

Komitmen itu harus direncanakan, bukan cuma dibutuhkan akan tetap terjaga. Rencanakan bahwa kita harus jaga ya komitmen ini. Bawa topik menduakan sebagai sesuatu yang biasa. Yang bisa dibicarakan kapan pun dengan suami.

*

Satu lagi soal bully pelakor: jangan memaksakan standar ideal kita pada orang lain.

Ini berlaku bagi orang-orang yang di socmed berteriak menyalahkan pelakor. Padahal kenal juga nggak sama pasangan suami istri itu, kenal suaminya nggak, kenal istrinya nggak. Cuma tau dongeng dari Instagram kemudian bully si pelakor. Kebetulan semua yang terlibat sering muncul di TV jadi merasa tahu semua sisi hidup mereka? Padahal nggak ya.

Mereka membully alasannya ialah memaksakan standar ideal soal ijab kabul pada orang lain. Padahal istri yang diselingkuhi belum tentu sakit hati hingga harus dibela sejagat social media lho. IYA BELUM TENTU.

(Baca: Pernikahan dan Kesetiaan)

Tahukah kalian bahwa tidak selamanya menduakan itu menyakiti?

Kebanyakan iya, saya setuju, tapi bila lantas bilang semuanya sih saya nggak setuju. Karena saya tau beberapa orang yang suaminya menduakan terus ya udah tetep senang "biarlah yang penting gue masih dikasih duit tiap bulan" atau "biarlah yang penting sekolah anak aman, gue bisa belanja, gue hepi, ia hepi, anak gue hepi". ADA.

Karena apa? Karena tujuan menikah setiap orang beda-beda. Nggak semua orang nikah alasannya ialah memang cinta.

Kan banyak juga yang nikah alasannya ialah status sosial. Kalau nikah sama si A maka ia akan jadi bisa bergaul dengan level sosial yang mana. Model pemanjat sosial begini nih yang biasanya lempeng aja bila pun pasangannya mau punya simpenan. Lha emang dari awal nggak cinta kan. Sebel doang mungkin levelnya bukan sakit hati.

Atau nikah alasannya ialah bisnis, bila nikah sama si O maka bisnis akan lancar, networking akan bagus. Bisnis lancar. Punya anak yang banyak semoga warisan terjamin aman.

Atau alasannya ialah politik. Kalau nikah maka karier politik lancar. Maka kemudian apa yang jadi dilema bila masing-masing tidak menghargai komitmennya? Apa yang jadi dilema bila kemudian salah satu selingkuh? Yang penting ijab kabul masih berjalan sesuai tujuannya kan?

Yang ribut kalian doang, merekanya bisa aja adem ayem sebenernya.

*

Kaprikornus ya, sebagai wanita bersuami, ayo kita berkomplot dengan suami-suami kita supaya kita tidak termakan untuk selingkuh. Ayo bicara, ayo ngobrol, ayo pillow talk. Bukannya berkomplot dengan perempuan-perempuan tidak dikenal dan berharap mereka tidak menyelingkuhi suami kita. :)

Jangan lupa baca goresan pena sebelumnya ya! Klik: selingkuh. Jangan lupa juga follow Instagram saya di @annisast! (lah kok modus lol)

-ast-

PS: Tulisan ini harus diberi credit pada Nahla alasannya ialah sepertiganya hasil brainstorming berdua lol.

Detail ►

Suami Yang Nyebelin

Hai gengs, libur nih ya dan dari kemarin Nahla sibuk banget recording plus saya padet banget di kantor jadi kami nggak bahas #SassyThursday sama sekali! Terus jadi diajakin kolabnya sama #GesiWindiTalk jadi ya udalah saya nebeng aja daripada nggak nulis hahahaahha

Temanya bikin mikir banget: hal-hal yang menyebalkan dari suami. Iya tadi saya melamun dulu mikirin, apa ya?



Punya Mba Windi: Suami Nyebelin


No lah bukan lantaran saya sama JG nggak pernah berantem. We do, we argue, we fight, we yell to each other (ok mine is louder) but at the end of the day we're stuck together, right? HAHAHAHAHAHA

Tapi mungkin lantaran saya orangnya nggak melankolis, jadi saya benci mikirin hal-hal yang bikin saya sebel. Mikirin aja males apalagi disuruh nulis hah. 😶

First of all, jikalau kalian temen-temennya JG, kalian niscaya menganggap ia annoying banget hahahahaha. Annoying gengges gitu gengs. Itu semua disebabkan oleh ia hampir nggak punya rasa malu. 😂

Ya nggak lari di lapangan sambil telanjang juga, tapi seberapa banyak dari kalian yang berani tampil nyanyi di kawinan orang padahal sadar banget bunyi fals? Seberapa banyak dari kalian yang photobomb DENGAN SENGAJA selfie geng cewek-cewek gemes di mall?

Ya jadi misal ada cewek-cewek lagi selfie terus ia bangun aja di sebelah mereka gitu ikutan pose. That kind of prank, that kind of gengges-ness. Kalau kata Nahla, JG kenapa senseless banget sih? 🤔

Atau misal lagi milih telor di supermarket gitu terus ada lagu Shape of You-nya Ed Sheeran (somebody pls block this song why it's on loop EVERYWHERE IN THIS WORLD enough is enough 🤢) dan JG dapat pilih telor sambil joget aja seluruh badan.

Joget megol-megol beneran gitu dan biasanya yang tersinggung pertama ialah Bebe. Dia akan teriak "appa, diam!" atau "appa! jangan joget!" oh men, Bebe dalam waktu bersahabat kayanya akan males ikut-ikut kami ke daerah umum lantaran ayahnya suka malu-maluin. 😓

Lalu apakah saya malu? Apakah saya sebal sama kejadian-kejadian itu? Nggak sih 😂

Dan hingga kini pertanyaan default jikalau ketemu temen-temennya ialah "kok mau sih nikah sama orang model begini?" 🤔

Ya maulah ia kan annoyingnya sama orang lain hahaha. Sama saya nggak begitu cara nyebelinnya. Lagian saya nikah sama JG lantaran JG dapat diajak diskusi hampir segala hal.

Iya dari lipstik, politik hingga urusan dunia kaya Trump atau Duterte. Kemarin mbak @tikabanget hingga shock lantaran pas kenalan JG bilang "lipstiknya bagus banget sih! Apa mereknya?" Mbak Tika galau kenapa ini pemuda ngerti amat lipstik! Hahahaha.

Karena ia se-random itu, orang nyangkanya hidup kami nggak serius banget padahal most of the time diskusi kami ialah masalah-masalah serius. And I love that! Saya bahagia pada orang yang dapat diajak bicara perihal banyak hal.

Makanya hingga kini JG nggak mau saya berhenti kerja lantaran ia takut saya jadi berhenti update sama dunia luar. Ya kini kerja di media, update banget lah ya apa yang terjadi, jadi materi diskusi dan materi ngobrol itu banyak. Nggak melulu problem anak.

Plus ia bertanggungjawab sama semua urusan rumah tangga, saya tinggal leyeh-leyeh doang main sama Bebe. Kebayar dong ya kerandomannya jikalau di daerah umum. 😂




Yang kedua kenapa saya biasa aja sama tingkah asing JG, KARENA AYAH SAYA JUGA BEGITU. OH GOD DADDY HAS A REPUTATION TO SAVE SO I COULDN'T TELL MUCH.

Satu aja dongeng ya. Kaprikornus waktu kecil saya sama adik saya ngiket rambut ayah sama karet jepang kecil warna-warni. Rambut ayah panjangnya sekitar 3 cm. Ngiketnya banyak jadi kaya duri-duri gitu. Seluruh rambutnya kami iket terus kami ketawa-tawa lantaran kocak banget jadinya.

Setelah final apa yang ayah lakukan? Gendong kami berdua keliling RT dengan rambut begitu. HAAAAHHH MALU 😭

Nggak keitung lah seberapa banyak kerandoman si ayah. Dulu suka saya share di Twitter tapi foto-fotonya ilang lantaran yah, foto-foto Twitter zaman pake UberTwitter kan ilang semua ya.

Random lainnya: jikalau ditanya orang nggak dikenal suka ngaku namanya Usman padahal bukan. Orangnya ya percaya lah terus manggil dengan Pak Usman. 😭

Makin renta ayah makin nggak random sih tapi kalian follow @PEMBIMBINGUTAMA nggak sih di Twitter? Nah jikalau kalian suka jokesnya @PEMBIMBINGUTAMA maka kalian akan suka sama ayah saya. HE'S PEMBIMBINGUTAMA IN REAL LIFE. Cek IG nya aja deh @acengabd. Persis banget sama @PEMBIMBINGUTAMA. Lagi ayah saya kan dosen, jadi ia memang pembimbing utama 😂😂😂

OK BACK TO JG.

Ya meski menyenangkan ia juga insan lahhh punya kekurangan. Yang paling nyebelin ialah simpel banget tersinggung yassalaaaammm. Pantes Adit sama JG akur banget ya soalnya sama. 🤔

Gampang tersinggung level gini loh:

Dia: "Kok kau murka sama aku?"

Saya nggak ngerasa murka jadi kesel dibilang marah.

Saya: "apa sih saya nggak marah!"

Dia: "Tuh kan bentak!"

Saya: "Lah ya udah maaf"

Terus ia sebel hingga besok paginya astaga. Lagi mens apa gimana. 😭

Udah sih itu doang HAHAHAHAHA REMEH TAPI PAS KEJADIAN NYEBELIN ABIS.

Saya juga sebel jikalau ia suka cuddling padahal pulang kerja dan belum mandi. Aku merasa kotor. Atau usel-usel pas belum cukuran. EW SEBEL SAMA KUMIS. Pasti saya kabur wek.

Dan satu lagi, ia suka salah naro barang DI KULKAS. Tapi yang ini saya udah nggak pernah ngomong sih, ya udah ajalah biar. Kaprikornus kadang saya nemu piring kotor di kulkas, atau nemu kotak makan kosong. Random.

Dan itu bukan Bebe yang naro tapi JG. Toddlernya ada dua emang di rumah ini. Sama-sama ambekan pula. Yang satu threenager yang satu thirtynager 😶

Tapi yang terpenting, JG selalu ada buat saya. ♥️ Kebanyakan adanya malah hingga jikalau di kantor aja nelepon dapat 15 kali sehari. 😩 Kalau ia sibuk aja nggak nelepon sama sekali, giliran saya sibuk ia nelepon tiap 20 menit 😩

Udah ah capek amat nulis panjang-panjang lagi liburan. Selamat bobok manis semuanyaaaa!

-ast-

Detail ►

Memaknai Pilihan


Aih gres Senin udah ngomongin pilihan. Gara-garanya Jakarta jikalau bulan pahala itu macetnya 3 kali lipat dari biasa kan ya. Saya jadi merenung soal pilihan-pilihan.

Juga dikompori oleh salah satu komentar di statusnya Gesi ahad kemudian di postingan Suami Nyebelin (baca yaaa, gimana nyebelinnya JG lol).

Isi komentarnya gini (saya copas):

“Katanya sih mak, kerja d Jakarta itu stres nya 3x. Stres perjalanan pergi, stres pekerjaan dan stres perjalanan pulang hehhee.. Cabal ea kelens 😉”

Terus aku murung baca komen itu hahahaha lagi PMS emang waktu itu. Sedih sebab kenapa orang stres tapi tetap bertahan?

Stres sebab kerjaan di kantor baiklah aku masih ngerti. Nggak semua kerjaan stress-free dan banyak jenis pekerjaan yang memang menciptakan tingkat stres jadi lebih tinggi. Itu satu hal. Tapi kasian banget dong jikalau udah stres sebab kerjaan, stres juga sebab pergi dan pulang kantor.

Padahal pergi dan pulang kantor kan efek dari bekerja. Karena bekerja di kawasan yang mengharuskan kehadiran maka harus pergi dan pulang kantor. Jika tidak bekerja maka tidak digaji. Jika tidak digaji maka harus makan dari mana. Makara yah, untuk stres yang satu ini emang nggak ada solusi kecuali pindah kerja.

Oke berarti asumsinya orang yang stres sebab kerja di Jakarta yakni kerja kantoran. Jangan bahas yang kerja bernafsu ya, itu mah udah level lain dari kejamnya Jakarta.

(Baca: Orang-orang yang Bertahan Hidup di Jakarta)

Nah kini lanjut ke dua stres lain yang disebut si mbak. Yaitu pergi dan pulang kantor. Pulang pergi pakai kendaraan beroda empat atau TransJakarta sehingga kena macet. Atau justru pake kereta yang sekeras hutan belantara.

🚗 Pilihan 1: ke kantor naik mobil

YA UDAH PASTI MACET. UDAH PASTI ITU MAH. Pergi lebih pagi. Stres sebab kurang tidur? Tidur dulu di kendaraan beroda empat pas nyampe kantor. Ada temennya JG yang begitu dan kayanya ia nggak stres, buktinya ia hepi-hepi aja hahaha

🏡 Pilihan 2: rumah di pinggiran

Nah kan udah tau stres sebab macet kenapa atuh beli rumah di pinggir terus ditempati. I just don’t get it. Kalau senang sebab tinggal di rumah sendiri ya udah nggak usah ngeluh stres sebab macet.

🏠 Pilihan 3: ngontrak rumah deket kantor

Nah dapat aja kan rumah di pinggiran itu dikontrakin, terus ngontrak rumah di Jakarta. Less stres banget pasti. Nambah cost ngontrak? Ya kan itu harga yang dibayar dari perjalanan. :)

🏢 Pilihan 4: pindah kerja ke kawasan deket rumah

Yaiya jikalau nggak mau pindah rumah ya pindah kerja HAHAHAHAHA

🚴 Pilihan 5: naik motor

YOI. Selama bulan pahala ini kami naik motor sebab macetnya nggak masuk akal. Makara lebih cepet lah niscaya meskipun tetep macet juga. Minimal sebelum buka puasa udah nyampe rumah lah. Kalau nggak mau naik motor, ya udah nikmatin naik kendaraan beroda empat macet. Weee. 😂

🚉 Pilihan 6: naik kereta

Ya kan ini solusi banget sih. Yang tinggal di Bogor aja banyak kok dan survive kerja di Jakarta sebab pemberian kereta. Nggak mau naik kereta sebab males penuh? YA JANGAN KERJA JAUH-JAUH MAKANYAAAA.

🚲 Pilihan 7: naik sepeda

Iya JG biasanya naik sepeda jikalau nggak bulan puasa. Cepet dan sehat!

See, aku aja dapat ngasih 7 pilihan loh. Tinggal dicari yang terbaik kan. Dan udah banyak orang yang karenanya nyerah, resign, pindah lagi ke kota asal sebab nggak mampu kerja di Jakarta. Itu tidak apa-apa. Itu pilihan kalian. Kalau kalian masih bertahan di Jakarta, ya itu juga pilihan kalian. Poin aku adalah, maknai setiap pilihan yang sudah kalian buat. :)

Apa aku dan JG nggak stres tiap hari di Jakarta yang macet dan panas?

Jawabannya: NGGAK.

Saya dan JG nggak stres tinggal di Jakarta sebab kami senang tinggal di kota ini!

Well yah benci polusinya sih tapi kan seberapa sering sih jalan siang-siang panas di antara kemacetan penuh metromini? Nggak pernah. Makara ya nggak terlalu kerasa juga.

Macet 4 jam jikalau mau dikeluhin bisa, tapi mengeluh untuk apa? Kalau mau ngeluh mah macet 1 jam juga dapat banget dikeluhin. Kami memaknai pilihan kami untuk tinggal di Jakarta dengan bahagia. Kami memaknainya dengan tidak banyak mengeluh pada hal-hal yang sudah di luar kuasa.

(Baca: Kenapa Kami Cinta pada Jakarta)

Bukan sekali dua kali aku harus menunggu hingga jam 7 atau setengah 8 malam di teras daycare sebab JG belum juga tiba menjemput. Panas, banyak nyamuk, tapi apa aku ngeluh kemudian aku stres menyalahkan macet Jakarta yang bikin JG telat jemput padahal cus dari kantor jam 5? Nggak lah sebab untuk apa.

Cuma bikin berantem doang loh ngeluh itu. Yaiya aku kesel nunggu, tapi kan JG juga kesel macet. Sama-sama kesel jadi ketawain aja. Hahahaha.

Saya juga dapat banget pesen ojek atau taksi online terus pulang duluan berdua sama Bebe tapi apa poinnya? Saya di rumah termangu berdua Bebe dan JG stres macet sendirian hingga rumah kan kasian. Makara aku selalu menentukan untuk menunggu. Karena macet bertiga itu dapat sambil ngobrol, dapat sambil nyanyi, dapat sambil bego-begoan. Quality time banget. Nggak apa-apa macet asal sama-sama. #prinsip

Toh dapat sambil makan malam juga sebab sudah pesan katering makan malam yang diantar ke kantor siangnya. Toh Bebe dapat sambil main juga sebab di teras daycare ada perosotan, ayunan, sepeda, dan bola. Toh dapat nonton YouTube juga jadi nggak bosan. Toh dapat sambil jajan cilor dan putu yang lewat depan daycare.

Kalau aku bisa, kalian juga niscaya bisa. Cari kantor yang remote office! Pindah industri! Pindah kerja! Gaji jadi lebih kecil? Why not jikalau jadi nggak stres dan jadi lebih bahagia. Coba dipikir lagi, siapa tau passionnya yakni berkebun atau beternak sapi? Bahkan buah-buahan dan daging aja banyak yang jual di Instagram loh.

Ih ngegampangin! Pindah kerja nggak segampang itu kali? Udah coba belum? Yakin nggak mau pindah kerja atau nggak mau ganti gaya hidup sebab kerjaan yang deket rumah gajinya lebih kecil? ;)

Apalagi jikalau masih single ya, wah pilihan itu BANYAAAKKK sekali. Kalau udah nikah dan punya anak, pilihannya lebih terbatas kan sebab jam kerja aja inginnya yang pasti. Tapi jikalau kita mau berusaha aku yakin selalu ada kok. Selalu adaaaa selama kita yakin dan percaya DAN TERBUKA pada hal baru. Rezeki kan nggak bergantung dari kantor ya nggak?

Mengeluh itu pilihan. Bahagia itu pilihan. Tinggal bagaimana kita memaknai pilihan itu. :)

Selamat hari Senin gengs! Macet banget loh hari ini! Hahahaha

-ast-

Detail ►

Review Si Doel The Movie

[SPOILER ALERT]

Kalau kalian baca blog aku semenjak lama, kalian niscaya tau ya dampak film AADC sama hidup saya. Sengaruh itu lho sama kehidupan. Kalau yang satu ini, aku ngerasa nggak ngaruh tapi kok ya punya penggalan besar dari masa kecil saya.

Dari belum ada filmnya aja, Si Doel ini tuh salah satu topik banget di group keluarga saya. Jokes kami tuh sering banget yang Si Doel related. Adik aku malah ngefans banget dan sering share link-link untuk streaming. Hampir semua episode apalagi episode yang ikonik gitu kami sekeluarga hapal semua hahaha.



Makara pas ada Si Doel The Movie, bahasan di group ya jadi terus-terusan soal filmnya HAHA. Adik aku yang pertama nonton duluan sebab beliau paling ngefans, disusul ayah dan ibu plus adik bungsu yang nonton bareng bertiga, terakhir aku dan JG gres nonton berdua weekend ini sesudah maksa adik pertama untuk nungguin Bebe di rumah selama kami nonton lol.

JADI GIMANA FILMNYA?

Well, kalian nonton Si Doel hingga mana dulu nih? Sampai Doel nikah sama Sarah?
SAMA DONG KAYA SAYA.

Padahal itu gres season 6 (finale. Ada yang bilang finalnya itu season 7 tapi aku nggak nemu) dari Si Doel Anak Sekolahan. Setelah itu ada series dan FTV-nya lagi jadi jikalau kalian nggak nonton dan nggak ada yang dapat ditanya sih udah dijamin hah hoh nggak ngerti. Makara alur atau urutannya itu gini:

- Si Doel Anak Sekolahan (TV Series, 6 season, 1994-2003) - tamat dengan Doel nikah sama Sarah
- Si Doel Anak Gedongan (TV Series, 2005) - tamat dengan Sarah kabur ninggalin Doel.
- Si Doel Anak Pinggiran (FTV, 2011) - tanpa pernah menceraikan Sarah (karena doi ngilang, bos), Doel nikah siri sama Zaenab yang juga janda.

Film yang di hari kesebelas udah dapet 1,3juta penonton ini jadinya nostalgic banget. Saya sih mewek dari AWAL BANGET PAS OPENING. :( Mewek gara-gara denger bunyi Babe aja sih. Sesederhana mikirin orang susah yang mati-matian pengen anaknya sekolah. OH SO RELATABLE.

Dan ya, emang sebaper itu sih sama keluarga Doel. :’(

Sedih sebab series ini tayang usang banget hingga pemerannya ya lekat dengan perannya. Saya juga gitu. Liat sepeda ontel eksklusif inget Engkong Ali yang selalu pilih kasih sama cucu tapi nggak suka sama si Mandra yang anak sendiri. Inget Babe, inget mas Karyo. Meninggal semua. Inget juga sama mang Eman tukang kiridit panci orang Tasik yang nangis duduk di tanah pas Babe meninggal.

T______T

Overall filmnya bagus kok dengan latar belakang Amsterdam. Cinematic dan udah kaya film zaman kini yang shotnya beragam. Shot di series-nya kan bosenin banget, long shot aja jaraaaanggg, paling cuma jikalau mau liatin rumah & warung plus babe tiduran sambil kipas-kipas. Sisanya ya close up aja ngobrol ganti-gantian antar pemain drama gitu. Muka nyak, ganti muka babe, mundur dikit medium shot, balik close up lagi hahaha. Jarang ada adegan close up berdua gitu, shotnya ganti-gantian mulu, syutingnya ganti-gantian juga kali ya lol.

Saya bahas satu-satu per abjad aja ya!

Nyak

Mellow sih sebab sakit tapi masih dapat akting, masih dapat inget skenario. Dan termellow sebab ada wawancara sama Rano Karno yang bilang jikalau film ini udah jadi perihal dari dulu tapi akibatnya diwujudin sebab Nyak yang minta huhu. Sepanjang film nyak cuma nasihat-nasihatin semua orang gitu.

Sedihnya sebab nggak dapat nggak mikirin nyak harus main film dalam kondisi sakit sebab butuh uang nggak sih. SEDIH BANGET PADAHAL ASUMSI DOANG INI. T_______T

Atun

Atun ternyata sudah jadi bundaaaa ahahahahaha. Kocak banget anaknya udah SMP. Ternyata Atun udah punya anak semenjak series sebelumnya. Nikah sama mas Karyo tapi terus meninggal ya ampun apes amat ya ini hidup satu keluarga. :(

Terpengen noyor sebab Atun nggak nganggep Zaenab sebagai istri bang Doel banget deh. Ngomong nggak dijaga! Ya ngerti Atun sama Zaenab dari dulu temenan tapi KOMPOR IH SUMPAH.

Mandra



Tanpa Mandra apalah film ini. Semua celetukannya bikin ngakak banget. Senatural itu untuk jadi orang primitif. Kata ayah, Mandra jikalau main di film/series lain yang sutradaranya bukan Rano Karno suka norce, tapi jikalau di Si Doel selalu natural. IYA YA. Kok dapat yaaaa.

Saya juga yakin beliau niscaya biang kerok di film/series selanjutnya dalam drama cinta segitiga ini. Enough said.

Zaenab

Ini cewek hidupnya kok kasian amat yaaa. Seumur hidup naksir Doel hanya untuk ditinggal nikah. Seumur hidup jadi nomer dua banget lho, seumur hidup jealous sama Sarah, seumur hidup ngerasa kalah terus sama Sarah. Sampai udah nikah pun tetep Doelnya belum cerain Sarah.

Pesan susila untuk orangtua, JANGAN MATRE! Hidup anak lo awut-awutan jikalau lo matre! HUH. Dari dulu paling sebel sama ibunya Zaenab, untung nggak nongol di film. Cuma bunyi bapaknya doang yang muncul di opening.

Yang paling awkward ialah Zaenab menyebut diri sendiri dengan “saya”. AYE LAH HARUSNYA. Aye itu Zaenab banget. Tapi tetep Maudy Koesnaedi bagus banget sih gils.

Sarah

Pas Sarah nemuin Doel, keliatan punggungnya dulu kan ya. Pas balik tubuh …



SISSY PRISCILLIA?

SUMPAH MIRIP BANGET JAHAHAHAHAHAHA.

Makara kakaknya boleh deh, jadi Cornellia Agatha, Sissy, Vanesha HAHAHA. Kesel nggak lo tiga-tiganya muncul di film legend gitu, Doel, AADC, Dilan. XD



Tapi orisinil sepanjang film aku kesel banget sama Sarah. DRAMA ABIS IH HIDUP LO.

Lagi hamil kabur dari rumah hingga 14 tahun dan nggak ngabarin itu selfish banget sih. MAUNYA APA. Mau cerai ya bilang dong. Nyebelin banget, gantungin suami sendiri kaya gitu. Atau jikalau mau ngilang ya ngilang selamanya. JANGAN LABIL. Bilang aja ke anaknya jikalau papa udah meninggal kek.

Paling sebel pas di selesai film beliau bilang tahun depan mau pindah ke Jakarta for good. Saya sama JG eksklusif liat-liatan.

NO. Stay there. Yu menambah duduk perkara yang yu buat sendiri. Yu membisu saja di Belanda.

via GIPHY

Saya: “Anaknya tahun depan mau Sekolah Menengan Atas pendek amat, masa kecil gitu sih”

JG: “Stunting kali?”

KAMPRET. :)))))

Beneran masih di bawah pundak Doel sama Sarah banget. Masih SD deh kayanya yang jadi anak itu.

Doel

YU JUGA KAMPRET.

Dari dulu kan si Doel ini emang nggak pernah netepin pilihan. Naksir sama Sarah, Sarah mau apa selalu diiyain, tapi gitu juga sama Zaenab. PHP yang sebenarnya.

Katanya Doel udah dijodohin dari kecil sama Zaenab, lha tapi kan dilepeh mulu sama ibunya Zaenab. Lagian punya dignity sedikit gitu lho udah dihina-hina kok ya masih ajaaa baik-baikin Zaenab. Sampai Sarah kabur juga sebab Doel nolongin Zaenab yang keguguran tapi NGGAK BILANG-BILANG.



JG: “Jadi dari dulu Doel mau sama Sarah tapi maintain Zaenab supaya nggak kehilangan fans ya?”

OHSOTRUEEEE!

Mau sama cewek ini sih tapi yang itu dimaintain juga supaya ada yang ngejar-ngejar terus. Kita niscaya punya nih satu temen yang begini kerjaannya. Cih.

Terus Doel ini tipe yang repressed feeling banget deh ingin rasanya kubuatkan akad dengan psikiater *jejelin xanax*

Hans

Aktingnya awkward tapi sesudah dipikir-pikir beliau memang harus awkward sepanjang film sebab harus set up sepupunya yang labil pada suaminya yang sudah ditinggal selama 14 tahun. HARUS AWKWARD EMANG FIX.

Koh Ahong

Definisi bergotong-royong dari susah move on. T_______T KASIAN BANGET SIH KOH AHONG. Sayang banget sama Zaenab hingga nggak nikah sama siapa-siapa tapi Zaenabnya nggak mau.

Padahal zaman dulu nyaknya Zaenab nyodor-nyodorin Ahong banget ya sama Zaenab. Kalau Betawi orisinil zaman kini apa masih relate jodohin anak sendiri sama pengusaha batako? Yakin mau dijodohin sama Ahong atau lebih baik pilih pemimpin muslim?

*HENING*

Anyway, yang emang ngefans banget sama Si Doel sih nonton aja sebab ya menghibur. Nostalgic  dan entertaining lahhhh. Mandra kocaaakkkk. Tapi kerasa banget ini film cuma teaser untuk bridging ke selanjutnya. Antara film lagi atau series gres sih. Katanya Rano Karno udah mau balik ke entertainment lagi kan udahan berpolitiknya.

Makara siapa yang udah nontoooonnnn?

Btw males cari foto sebab mereka nggak siapin still cuts buat promo gitu. Cek aja sendiri di Instagram @sidoelanaksekolahan yaaa!


-ast-

Detail ►