Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri drama-daycare. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri drama-daycare. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

#Familytalk: Mengajarkan Kebiasaan Baik Pada Anak


Mengajarkan kebiasaan baik pada anak itu gampang-gampang susah. Gampang sebab ya tinggal dibiasakan. Susah sebab siapa deh yang bilang punya anak itu gampang?

Baca punya Isti:
Kebiasaan Baik pada Anak

Ini beberapa kebiasaan baik yang saya tanamkan pada Bebe.

1. Cuci tangan dan kaki


Kami bukan keluarga yang hygiene freak banget hingga segala dilap dulu sebelum dipegang Bebe. Tapi bila habis main di luar, ya harus basuh tangan dan kaki. Di daycare pun diajarkannya menyerupai itu.

So far so good, namanya anak dan air ya, nggak susah sama sekali nyuruh anak cuci-cuci mah hahaha.

2. Sikat gigi


Ini sempet drama banget. Pernah saya ceritakan di sini: Gosok Gigi Sama Bebe

Berikut-berikutnya meski pakai odol pun ia berpengaruh pendirian, nggak mau ya nggak mau. Suatu hari ada kegiatan dokter gigi di daycare, entah gimana si dokter mencontohkan bila gigi nggak disikat itu nanti dapat keropos. Dan kebetulan ada anak daycare yang giginya keropos, hitam, dan hancur gitu loh.

Bebe menyerupai tersadar pentingnya gosok gigi lol. Dia shock kenapa temennya giginya dapat begitu. Sekarang gosok gigi tanpa drama lagi, tinggal bilang aja: nanti giginya kaya xxx loh? Hiiii.

*kemudian mangap* Dan hingga kini gigi Bebe utuh semua huhu terharu banget.

#win

3. Meminta maaf

Ini masih peer. Entah anak perjaka doang apa anak cewek juga sih? Soalnya Bebe gengsinya udah gengsi perjaka banget. Kalau salah gengsi bila harus minta maaf duluan.

Beuh dibujukin hingga time out maksa ia untuk minta maaf. Tapi nggak selalu sih. Kadang ia sukarela ngasih tangan untuk salaman bila habis berantem sama temennya.

Kaya kemarin sore, di dalem playpen Bebe lagi berdua main sama temennya, sebut saja Z, umurnya 3 tahun lebih. Dan tiba-tiba Z nangis kejer dan ngambek berdiri ngadep dinding.

Mbaknya nggak tau kenapa tapi terperinci bila Z murka sama Bebe. Akhirnya Bebe disuruh minta maaf dan mau. Z nya ga mau. Bebe suruh peluk, Bebe peluk, Z nya ngambek. Sampai di daycare saya tanya.

Ibu: "Xylo kakak kenapa?"

Xylo: "nangis sama xylo"

Ibu: "kenapa hingga menangis?"

Xylo: "dipukul sama xylo"

T________T

Dia tau ia salah sebab mukul duluan makanya dengan simpel mau minta maaf. But whyyy harus pukul segala? Gimana cara ngajarin anak agar nggak pukul-pukul? Karena kadang bukan mukul kan tapi nepok nggak sengaja keras banget sebab belum tau kira-kira.

Nah bila Bebe nganggapnya ia nggak mukul (cuma ketepok nggak sengaja), itu nyuruh minta maaf dapat hingga berantem-berantem lah.

T________T

4. Magic Words

The magic words yang selalu disebut orang kan tiga ya, "tolong, terima kasih, dan maaf". Tapi saya punya satu lagi adalah "permisi". Soalnya kaya nggak sopan gitu bila mau lewat Bebe bilangnya "awas ibu awas". Otomatis saya ralat "PERMISIIII".

Magic words work best bila kita contohkan tentunya. Exaggerate tentu saja. Pembicaraan saya dan JG di depan Bebe emang 90% akting excited.

Me: "Appa TOLONG DOONGGG ambilkan minum!"

JG: "Ini ya ibu"

Me: "WAAHHH TERIMA KASIH APPA SUDAH MENGAMBILKAN MINUM UNTUK IBU"

Every. Single. Time.

And it works!

Bebe naturally sudah pakai "tolong dong", "makasihhh", "permisiii", cuma "maaf" doang yang kadang kala hahahahah

5. Beres-beres

Anak nggak mau beresin mainan? Bebe mauuuu! Wuhuuu! Karena di daycare dibiasakan beres-beres mainan kan, dan sambil nyanyi! Liriknya gini, nyanyikan pake nada "are you sleeping"

"Beres beres, beres beres, sekarang, sekarang.
Ayo beres beres, ayo beres beres, sekarang! Sekarang!"

SETIAP BERES-BERES, NYANYI! Kalau lagu simpulan beres-beres belum selesai, ULANG NYANYI LAGI!

Kalau awalnya ia nggak mau, nggak apa-apa. Ajak aja terus untuk beres-beres sambil kitanya nyanyi. Lama-lama bila saya mulai nyanyi, Bebe otomatis eksklusif beres-beres. Yasss!

6. Potong kuku

Potong kuku sebab bila kuku panjang itu sakit banget bila nggak sengaja kecakar. Dan Bebe tipe yang berdiri bila dipotong kukunya lagi tidur maka harus dicari strateginya.

Udah pernah saya ceritain sih, adalah dengan bilang di kukunya ada cacing bila ga dipotong hahahaha. Bebe taunya cacing itu cacing tanah jadi ia serem sendiri dan selalu kalem bila dipotong kuku.

Malah kini jadi nyuruh saya potong kuku terus sebab "hiii kuku ibu panjang ada cacing hiii"

Exactly what we always said, words by words.

LOL

7. Goodbye kiss

Saya sama JG tipe yang suka PDA hahaha silakan sebel sama kami berdua. :|

Ya nggak french kiss di kereta atau di eskalator juga sih kaya orang-orang Singapur lol. Tapi peck doang bila di The Sims mah, muah gitu. Dan itu kami lakukan setiap hari sebelum saya turun dari mobil. Kalau pake motor, ya teteeeppp. Bonus diliatin satpam kantor lol.

Nah kini sama Bebe pun gitu. Harus cium sebelum saya masuk kantor. Bebe kadang ceria banget cium, kadang "jangan cium ibuuuu!"

Kenapa anak 2 tahun udah nggak mau dicium ibunya.

T_________T

Well ya, itu beberapa kebiasaan baik yang saya ajarkan pada anak saya. Ada ilham lain?

-ast-

Detail ►

Selepas Asi, Apakah Anak Harus Minum Susu?


Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula sehabis lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu tiba dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus alasannya yaitu saya kan bukan dokter, bukan mahir gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi materi perdebatan, kini rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu sehabis 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya balasannya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari bila dapat dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar alasannya yaitu memang menjalankan tumpuan makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu alasannya yaitu naturally susu sapi memang nggak cocok buat badan insan dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja gundah harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Makara ya semua juga dapat bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi pada dasarnya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah semoga aman. Bukan nggak punya pendirian tapi bila kontroversial gini kan yang dapat kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Makara gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP alasannya yaitu udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan ia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan ia ke banyak sekali rasa dan ia mau semua. Sampai dapat ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, ia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari dapat 4-5 kotak! Tapi sehabis ditelaah lebih lanjut, ia minum susunya banyak bila makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin masakan orang) ia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka balasannya bila weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, alasannya yaitu sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal semoga sekalian kenyang.

Makara intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang terperinci saya masih keukeuh sama merek satu itu alasannya yaitu nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu hingga ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya buruk banget, hancur. Makara tiap ia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha ia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca dongeng Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, alasannya yaitu kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan pada dasarnya mah alasannya yaitu mudah aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu basuh gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun mudah banget.

Iya saya nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang terperinci jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

Detail ►

The War Of Toilet Training

foto ilustrasi belaka huahaha

Sekitar seminggu kemudian ada jadwal ketemu sama psikolog di daycare. Makara mau share-share dikit ngomongin apa aja sama psikolog. Pertama psikolognya tanya umur Bebe tepatnya berapa sekarang? Dua tahun 3 bulan. Saya tanya balik, seharusnya sedang fase apa ya?

"Oh ini sih lagi usianya toilet pelatihan ya, ONE OF THE BIG PARENTING WAR"

Asli mbak psikolognya exactly bilang gitu hahaha. Big war bener bahasanya. Terus saya ketawa aja dong. Eh beliau serius.

"Bener loh ibu, war banget soalnya biasanya pup kondusif di diapers ini berceceran di lantai"

*krai*

Membayangkan pup berceceran di lantai.

*krai*



Untungnya nih ya, untungnyaaaa Bebe sih udah lancar pup di kamar mandi semenjak beberapa bulan terakhir. Dia niscaya heboh mau pup pribadi loncat ke kamar mandi dan mau pup di kloset dengan manis. Kadang sambil nyanyi, kadang keukeuh masih ngunyah makanan, pernah minta minum lagi pup. -_____- Cuma pipis yang belum bisa.

*

Btw intermezzo si Bebe pas awal-awal dapat pup, kami lagi di Senayan City. Eh beliau pup di celana (OKE DI DIAPERS OKE). Terus saya tanya.

Ibu: "Be, kok pupup di celana sih? Kenapa tidak ke kamar mandi?"

Bebe: "Nggak ada ibu, jauh"

Ibu: "Nggak jauh kok, ibu antar. Nanti lagi pup harus di kamar mandi ya!"

Bebe: "Jauh ibu, kamar mandi di rumah"

HAHAHAHAHAHAHAHA. Disangkanya di Sency nggak ada toilet lololol. Dia pikir harus pulang dulu ke rumah untuk pup. XD

*

Oke pada dasarnya problem Bebe ialah pipis. Sudah beli celana dalam buanyak untuk persiapan toilet training. Beberapa kali dicoba juga jika weekend di rumah. Cuma ibunya aja kurang niat hahaha. Soalnya Bebe udah ngerti loh bilang pipis, tapi pipis dulu gres bilang. Maklum sih ya pipis kan tandanya agak sulit dipahami ya nggak kaya perasaan kau yang simpel ditebak pup.

Ini beliau tips toilet pelatihan dari psikolog daycare Bebe:

1. Niat kuat

Niat besar lengan berkuasa bahwa satu hari hingga beberapa hari ke depan akan toilet training. Tapi memang sih di kasus Bebe, ibunya yang masih agak kurang niat. Males euy mikirin basuh celana. T_____T Makara harus diniatkan dan harus sounding ke anaknya juga. Berkali-kali bilang pipis harus di toilet.

Bebe teori mah lancar bener, tapi praktiknya memang sulit. Harus diniatkan "oke ahad ini toilet training!" begitu.

Makara kapan neng? Kapan yah?


2. Jaga emosi

Ini nih yang paling sulit dan mayan bikin termenung sebab takut keceplosan. Makara usahakan sebisa mungkin tidak judgmental. Sering kan denger dongeng pas toilet pelatihan anaknya nggak ngompol tapi jadi nahan pipis? Udah dibawa ke toilet juga jadi nggak mau pipis.

Nah coba introspeksi diri buibu, mungkin cara penyampaiannya judgmental. Misal lagi toilet pelatihan terus anak pipis di celana. Ibunya pribadi refleks menciptakan pernyataan menyesal.

"Yahhh berair deh celananya. Nanti lagi pipis di toilet ya"

Kalimat itu mengatakan kekecewaan. Anak menyangka ibunya kecewa sebab beliau membasahi celananya. Bukannya jadi tahu pipis itu gimana, beliau malah jadi cari cara supaya celananya tidak basah. Whoa.

Lebih baik kalimatnya ibarat ini.

"Wah Bebe pipis ya? Lap sama-sama yuk. Nanti lagi pipisnya di kamar mandi ya, sebab pipis itu kotor, supaya tidak perlu lap jadi pipisnya di kamar mandi"

Itu emosi netral. Ingat ibu-ibu, emosi harus netral. Jangan judgmental!

3. Ajak untuk membersihkan

Iya ajak untuk ikut membersihkan. Untuk memupuk rasa tanggung jawab dan kemandirian.

4. Metodenya apa?

Bebas sih katanya metodenya. Saya pernah baca yang toilet pelatihan dalam 24 jam lah, yang 3 hari dijamin sukses lah, banyak metodenya. Kata mbak psikolog sebenernya bebas terserah ibunya sih.

Terus ada juga kan yang setengah jam sekali dibawa ke toilet untuk disuruh pipis. Biasanya pake alarm gitu per setengah jam semoga ibunya nggak lupa.

Psikolog: "Sebenernya nggak teratur dibawa ke toilet juga dapat kok, apalagi jika ibunya sulit teratur"

Why saya dijudge sebagai orang tidak teratur. Meskipun memang iya. HAHAHA. Nggak mampu kayanya setengah jam sekali bawa Bebe buka celana dan pipis. Dibawa ke toilet aja belum tentu mau dia. T_____T

Mbaknya juga menyarankan untuk tidak pakai celana supaya beliau lebih kenal dengan belahan tubuhnya sendiri. Oh ini loh yang buat pipis. Plus semoga anak mencicipi juga sensasi air pipis mengalir pribadi ke kakinya. Ini biasanya bikin kurang nyaman.

"Tapi aib kan, Bebe niscaya nggak mau deh di rumah nggak pake celana soalnya beliau risih sendiri malu," jawab saya.

"Kalau gitu gunting aja belahan depan celana dalemnya," kata mbak psikolog

Errrr. Nanti lagi lah ya? Hahahaha.

*

Buibu share lah plis tips toilet pelatihan buat anak perjaka yang simpel protes dan sedang bahagia memaksakan kehendak dongggg. Makasihhhh. :*

-ast-

Ini beliau tips dari Mbak Noni yang harus dicoba sebab anaknya sama-sama di daycare. Bebe nggak lemah dogma sama odong-odong tapi ya nanti kita cari lah beliau lemahnya sama apa.

Detail ►

Tips Menyikat Gigi Balita

Tips menyikat gigi balita aneka macam beredar di internet. Tapi biarlah ya saya mau share juga kisah Bebe hingga ia mau sikat gigi tanpa gulat, drama, dan air mata. LOL


Beberapa waktu kemudian Bebe difoto di Instagram sambil tersenyum dan pamer gigi. Kemudian ada yang berkomentar (hai mbak Mira!) memuji wah gigi Bebe anggun ya, niscaya rajin sikat gigi. Gigi Bebe memang putih higienis dan nggak keropos sama sekali (JANGAN SAMPAI). Giginya masih utuh. Ada kuning dikit di gigi depan tapi masih utuh banget,

Karena ibu Bebe praktis dibentuk gembira dan bahagia, maka saya tulis postingan ini. Hahahaha. Kemudian galau nulis judul mau pake "tips sukses" takut nggak sukses, mau bilang "tips pintar" kok ya sok pinter amat. Mau bilang "tips seru" ya mati-matian juga sih nggak seru-seru amat hahaha. Makara ya udalah to the point tips menyikat gigi balita.

Bebe dulu drama banget sikat gigi. Bikin frustasi banget, digigit lah, nolak lah, lisan ketutup rapet lah hingga nggak ngerti lagi masukin sikatnya gimana. Cuma ya tetep kan harus dipaksa baik-baik. Baik-baik lantaran dipaksa tapi ya nggak diomelin juga. Disabar-sabarin aja dibujukin. Sekarang sih syukurlah udah nggak pernah drama lagi. Malah maunya sikat gigi mulu, jikalau udah tamat niscaya minta odol lagi. -_____-

Ini ia tips menyikat gigi balita:

1. Biasakan semenjak bayi

Bebe sikat gigi semenjak belum ada giginya. Pas gusinya mulai keras gitu, disikat pake karet yang dimasukin ke jari itu loh. Digigit nggak? Digigit laahhh.

Sampai kini juga masih gigit sikat gigi kok. Tapi apa lantaran digigit kemudian menyerah? Apa lantaran digigit jadi rela anak nggak gosok gigi?

Ya pada dasarnya biasakan gosok gigi semenjak bayi. Pantang mengalah sebelum gigi tersikat semua!

(Baca: Mengajarkan Kebiasaan Baik pada Balita)

2. Buat rutinitas

Kapan pun Bebe mandi maka Bebe gosok gigi. Makara saya nggak bikin hukum gosok gigi sesudah makan atau gosok gigi pagi dan sebelum tidur. Kadang jikalau weekend ia sore udah dekil banget, ya sore mandi plus gosok gigi. Malem sebelum tidur niscaya mandi lagi dan gosok gigi lagi lantaran mandi ialah ritual sebelum Bebe tidur.

Nah waktu belum dapat kumur-kumur, saya juga nggak mengharuskan gosok gigi di kamar mandi atau wastafel. Pakai pasta giginya yang dapat ditelen juga kan jadi nggak ada urgensi ia harus di kamar mandi atau wastafel. Gosok gigi di mana aja, di kasur sambil main juga ayo aja yang penting gosok gigi. Setelahnya minum. Ini untuk membiasakan diri dengan gosok gigi aja sih. Di mana aja ayo daripada dipaksa ke kamar mandi/wastafel terus malah nggak jadi?

(Baca perihal pasta gigi dapat ditelan Bebe di sini)

Sekarang sih ia udah dapat kumur dan dibuang airnya. Makara kini pakai pasta gigi biasa soalnya yang dapat ditelan itu mahal hahaha. Makara kini (2 tahun 4 bulan) gosok gigi selalu di kamar mandi.

3. Sikat gigi bersama

Ini penting dan harus sambil akting "IBU SIKAT GIGI DULU AAHHH! HMMM! SEGAR YA SETELAH SIKAT GIGI." Ya akting-akting sok excited gitu loh.

Biarkan ia pegang sikat giginya sendiri, lama-lama Bebe suka mengalah gitu kemudian ketika kondisi sikat gigi masih dalam lisan dia, GOSOK!

Cicil aja gosoknya. Misal kini geraham bawah dulu kanan kiri, udah gitu mandi dulu, terus geraham atas kanan kiri, terus main air, terus gres depan. Berdua juga bisa, pegang berdua gitu sikatnya. Soalnya kadang ia bete gitu lantaran kelamaan disikat giginya, mati gaya dan nggak nyaman kali ya ada yang gusrek-gusrek gigi.

4. Pasta giginya yang enak

IYA INI NGARUH. Kalau nggak lezat nggak mau dia. Kalau udah dapat pilih supaya pilih sendiri. Waktu kecil sih saya cari kondusif rasa pisang lantaran Bebe suka pisang. Intinya cari yang jadi favorit anak.

5. Sikat giginya yang enak

Ini juga ngaruh! Bebe pernah saya belikan sikat gigi yang dapat dilipet terus jadi mobil. Ya dipake cuma sekali doang kemudian mingkem. Ternyata pas saya coba emang nggak lezat banget sih, keras dan kasar. Sekarang Bebe harus pake Oral-B Stages (ini bukan iklan) yang gambarnya Winnie The Pooh. Dia hingga tau yang gambar Tigger itu yang di daycare, yang Eeyore di rumah, yang Pooh di rumah nini. Begitulah. Harus cari yang bikin anak terobsesi.

Eh terus kemarin beli di AEON sikat gigi Tomica soalnya gemes lucu banget. Nggak tau deh mau apa nggak, belum dicoba hahaha.

6. Nonton video "Brush Your Teeth"

Ini nggak ngaruh di Bebe tapi ngaruh di anak beberapa temen saya. Makara gosok giginya sambil nonton videonya. Bebe entahlah nggak terpengaruh sama sekali dan tetep nggak mau. Ini videonya.


Mungkin dapat dicoba dengan video anak kecil lain lagi gosok gigi. Tidak ada salahnya mencoba peruntungan hanya bermodal kuota, buibu!

7. Perlihatkan gigi rusak

Ini ia turning point-nya. Suatu hari Bebe liat gigi abang sepupunya (namanya Alma) yang keropos. Sampai hitam gitu kan. Dan ia shock.

Bebe: "Ibu gigi Alma kenapa?"

Ibu: "Itu lantaran tidak sikat gigi, makanya harus rajin menggosok gigi ya!"

Kemudian ia mau gosok gigi dengan sukarela. Sejak ketika itu ia jadi suka merhatiin gigi orang. Kebetulan di daycare juga ada anak yang giginya keropos juga. Terus ia lapor jikalau temennya gigi rusak juga lantaran nggak pernah gosok gigi lol anakku praktis ditakut-takuti. -_____-

8. Puji dan ingatkan

Pujian harus sering diberikan "wah anak cerdik menyikat gigi!" bahkan kadang masih di kamar mandi aja saya peluk dulu saking urgent-nya itu pujian. Setelah tamat mandi, bawa ke kamar, laporkan lagi dong sama JG "Appa, tadi Xylo cerdik loh menyikat gigi!". Nanti Bebe akan berbinar gembira dan JG tentu harus puji lagi "WAHHH PINTAR SEKALI MAU MENYIKAT GIGI".

Ulangi dan ulangi lagi setiap hari. Hidupku penuh dengan akting excited memuji segala hal baik yang dilakukan Bebe. Nggak apa-apalah ya? HAHAHAHA.

(Baca: Selepas ASI, Apakah Anak Harus Minum Susu?)

*

Begitulah. Luar biasa, tips menyikat gigi balita doang hingga DELAPAN POIN loh ibu-ibu. Masih dapat bilang jadi ibu itu gampang? Btw please note ada kemungkinan Bebe giginya anggun lantaran nggak ngedot hahaha.

Soalnya rata-rata anak yang ngedot itu kan dot terus ketiduran kan. Nggak gosok gigi lagi dong? Mungkin itu sebabnya juga giginya jadi praktis rusak. Mungkin loh yaaa.

Share yukkk supaya gigi anak Indonesia bagus-bagus semua lantaran rajin menyikat gigi!

*modus*

LOL

-ast-

Detail ►

The Terrible Terrible Two

Gimana kabarnya ibu-ibu beranak usia 2 tahun? Masih tegar menghadapi ngambeknya anak 2 tahun?


Si Bebe bulan ini 2 tahun 5 bulan, lagi fase terrible two yang tidak mengecewakan parah hahahaha. Tantrumnya beda dengan tantrum bayi ya.

Kalau waktu umur 1,5 tahunan gitu tantrum goleran di lantai, sanggup didistraksi dengan mudah. Sekarang nggak goleran tapi membisu nggak bergerak ibarat patung muahahahaha. Diangkat nggak mau, ditawarin apapun dijawab gelengan. Distraksi apapun nggak ngaruh. Ujung-ujungnya nangis kejer 10-15 menit kemudian minta peluk. EVERY SINGLE TIME.

Keras kepala sama berguru sanggup bangkit diatas kaki sendiri itu emang beda tipis.

Dan kadang alasan nangis kejernya itu konyol banget bikin saya ketawa. Ya gimana, nangis kejer cuma alasannya ialah alasan-alasan yang remeh. Remeh berdasarkan saya kaya menutup daerah minum. Maunya beliau menutup sendiri, jikalau saya refleks tutupkan alasannya ialah takut tumpah beliau sanggup teriak hingga nangis dan gres akan berhenti jikalau tutupnya dibuka lagi nyahahahahaha. Lawak banget si Bebe.

Tapi ya itu tadi. Menurut saya lawak tapi berdasarkan Bebe itu artinya ibu nggak percaya jikalau beliau sanggup mandiri. Minggu depan akan saya tulis juga tips menghadapi terrible two semoga tetep waras. Sekarang mau dongeng dulu kejadian-kejadian abnormal bersama Bebe bulan ini.

Tau kan foto-foto viral di Facebook isinya semua anak nangis kejer alasannya ialah sesuatu yang remeh? Nah itu si Bebe sanggup masuk salah satunya. Ini sebagian dongeng yang berdasarkan saya paling abstrak aja. XD

pose siap menghadapi ibu yang cerewet

Nggak mau turun mobil

Suatu hari pulang dari daycare pake GrabCar. Seperti biasa nggak turun persis depan rumah alasannya ialah alasan keamanan, jadi turun di pertigaan deket rumah. Mobil sudah berhenti, uang sudah dibayar, BEBE NGGAK MAU TURUN.

Lah gimana, saya paksa angkat dong taro di pinggir jalan terus tutup pintu. Kemudian beliau freeze. "Salo ga mau turun ibu salo mau naik kendaraan beroda empat om yang ituuuuuu" *menunjuk kendaraan beroda empat yang sudah jalan menjauh*

Jangan pikir mobilnya bagus ya, ya kendaraan beroda empat standar taksi online lah. Kemudian beliau tidak mau  bergerak. Diam di pinggir jalan, di depan rumah orang lain.

"Makan jelly yuk?" *geleng*
"Nonton Cars yuk?" *geleng*
"Telepon appa yuk?" *geleng*

"Salo mau naik kendaraan beroda empat om"

T________T

15 menit berikutnya kami berdua habiskan dengan berjongkok di pinggir jalan. Dengan Bebe menatap nanar arah kendaraan beroda empat grab pergi. Dengan saya yang termangu jongkok juga nggak tau harus gimana.

Masalahnya ini anak 12 kg, kutakshanggup paksa gendong sis, antara takut encok dan takut jatoh.

Kemudian terdengar bunyi krek-krek. Yang punya rumah keluar gerbang mendapati satu balita dan satu mbak-mbak manis sedang jongkok di depan rumahnya bahahahaha. Awkward moment award tahun ini jatuh kepadaaaa ...

Auk pokonya saya senyum-senyum aja sama si mas yang punya rumah. Sampai jadinya Bebe tampak melunak, pandangannya udah nggak nanar. Saya gendong beliau nangis tapi ga nolak, tapi sesenggukan bilang "mobil om aja kendaraan beroda empat om aja".

Sampai rumah saya turunin beliau alasannya ialah susah buka gembok sambil gendong. Ngamuk sebenernya pun dimulai. Berjongkok lagi lah kami, kali ini di garasi. Dengan Bebe yang nangis kejer teriak "mobil om aja" dan saya yang ya udah nunggu aja abis gimana, mau pesen grab lagi? lol Lagian udah di rumah juga. Ya udah deh pasrah tunggu aja hingga berhenti nangis.

Setengah jam kemudian ...

#thuglyfe

(Baca: 5 Alasan Anak Perlu Menangis)

The Nggak-Mau-Gendong-Nggak-Mau-Turun Drama

Ini nggak selalu terjadi tapi jikalau insiden bikin speechless tingkat nonton pidatonya Donald Trump deuh. Kaprikornus beliau marah, beliau ingin digendong alasannya ialah itu bikin beliau nyaman, tapi dikala digendong beliau sadar jikalau "tadi kan saya bete sama ibu". Kaprikornus pas digendong beliau tendang-tendang saya sambil ngamuk, saya turunkan dari gendongan ngamuk juga kakinya nggak mau jejek sentuh lantai.

Sungguh saya tidak tahu jadi anak kecil sesulit itu. Dan kejadiannya selalu di daerah umum alasannya ialah jikalau di rumah mah ya taro kasur lah, nggak susah.

Kalau udah gini ya kasih appa laahhh. Begitu juga sama, JG ditendang-tendang tapi at least JG lebih kuat. Lah saya gendong aja lemes, gendong sambil ditendang bisa-bisa butuh spa dan tas baru. *modus*

Mendadak Nyuci

Kaprikornus pernah suatu siang random kami nyuci baju Bebe hanya alasannya ialah Bebe memutuskan baju kotor beliau sudah banyak dan waktunya dicuci.

Waktu itu saya dan JG lagi makan siang di sebuah weekend yang enaknya dipake bobo. Sampai Bebe bilang "cuci baju yuk ibu, basuh baju Salo yah!"

Kemudian beliau jalan ke mesin basuh dan berusaha membuka tutupnya, jatoh dong. Dan beliau bilang "ibu makannya simpan dulu, basuh baju Salo dulu"

T________T

Ya udah jadinya siang itu kami basuh baju instead of bobo siang. Dia bangkit di atas jojodog di depan mesin cuci, memutar knop mesin cuci, dan bantu memeras. Huft. Tau aja Bebe ibu paling males nyuci hahaha.

Tapi jikalau tidak boleh alasannya apa? Tidak boleh alasannya ialah ibu mau bobo? Di mana orangtua yang mengajarkan anaknya untuk mandiri? Kenapa diajari pake baju sendiri tapi nggak diajari basuh baju sendiri? HAHAHAHAHA *speechless*

(Baca: Mengenalkan Konsep Sharing pada Balita)

Ingin makan ... beha

Tau kan strap untuk epilog bra menyusui? Strap itu akan menggantung jikalau sedang digunakan menyusui kan. Nah Bebe paling hobi nenen sambil pegang strap. Tau-tau kemarin beliau emut itu strap. IH JOROK!

Saya larang dong dan dijelaskan yang boleh dimakan itu makanan. Dia pegang kenceng itu strap dan saya paksa lepaskan. Cue in 3, 2, 1 CRY! Nangis kejer sambil teriak "makan bea aja makan bea aja ibuuu salo mau makan bea"


Itu kan di daycare terus mbak-mbak daycare heboh ke kamar dan nanya, kenapa ibu? Nggak apa-apa mbak, ini Xylo mau makan beha.


20 menit kemudian, beliau minta peluk. Sesenggukan, digendong sambil terus bilang "salo mau bea, salo mau makan bea".

WHY?

*

Dan masih banyak lagi. Aturan lagi main sepeda dibonceng sama JG terus beliau nggak mau pulang dan kejer dikala jalannya menuju rumah. Kadang mau dianggap anak besar kadang mau dianggap anak kecil. Suka nyeletuk sendiri "ibu salo hebat, salo sudah besar!" tapi kadang "ibu salo tidak mau pakai sepatu sendiri salo masih anak-anak".

Saya menghindar menyebut sudah besar dan masih kecil alasannya ialah itu tidak konsisten. Kaprikornus saya sebutnya beliau sudah besar jadi harus mandiri. Untuk hal-hal berbahaya ibarat kompor atau pisau saya tidak bilang "karena masih kecil jadi tidak boleh" tapi "masih bawah umur jadi tidak boleh, yang boleh hanya ibu-ibu".

Ribetnya kehidupankuuuuu.

Rabu ahad depan tipsnya yaaa! See you next week!

-ast-

Detail ►

Drama Daycare


Seperti sudah diduga sebelumnya, Bebe akan drama sesudah 10 hari liburan sama saya.

T_______T

Iya jadi kemarin saya dan JG memutuskan mengambil cuti terlama di dunia lol. Terlama untuk ukuran saya dan JG yang nggak pernah cuti. Cuti 4 hari plus libur Natal dan Tahun Baru jadi total 10 hari bersama Bebe. Yang dikhawatirkan apa?

Sejak awal yang saya khawatirkan ialah saya yang tidak mampu bersama Bebe lama-lama. Saya akan bosan dan capek sekali. Kaprikornus full time mom 10 hari ohmai. Kutakshanggupppp!

Tapi ternyata nggak hahahaha. Bebe sudah besar, sudah dapat diajak ngobrol dan main. Sudah dapat main dengan orang lain. Kaprikornus saya cenderung santai.

(Baca: Sedikit Cerita Liburan dan Tentang Vlogging)

Dramanya gres terjadi kemarin pagi. Bebe nempel terus hingga saya nggak dapat turun di kantor. FYI urutan jarak dari rumah ialah kantor saya, daycare, kantor JG. Kaprikornus saya selalu turun pertama. Biasanya Bebe selalu santai di carseat, kali ini nggak.

Sampai daycare dramanya berlanjut, beliau tampak kangen sekali pada daycare. Jalan-jalan keliling ruangan, masuk kamar, tiduran, cari mobil-mobilan TAPI SAMBIL PEGANG TANGAN SAYA.

WHY.

"Ibu jangan keja" like a million times.

T________T

Karena mbaknya Bebe sungguh pemberani beliau memutuskan "bu, saya angkat (paksa) aja ya? ini kayanya gini terus deh" Saya mengangguk, kemudian beliau mengangkat paksa Bebe dan saya pun pergi. Ngamuknyaaaaa, hingga kedengeran ke trotoar. Padahal saya sengaja keluar dari teras dan tunggu ojek di trotoar

T________T

Soalnya memang ada masa-masa Bebe manja ingin saya ikut antar ke daycare tapi hingga daycare beliau biasanya lempeng. Cium pipi saya dan pribadi main sama temennya. Libur terlalu usang memang setara dengan pembunuhan perlahan.

(Baca: Liburan Mengacaukan Disiplin!)

Sampai di kantor saya santai lah menikmati me time 😂😂😂 Pas dijemput drama lagi dia. Kata mbaknya seharian nggak nangis, pagi pun cuma nangis sebentar terus minta makan dan mandi.

Kebetulan Bebe lagi minta kendaraan beroda empat polisi besar alasannya ialah mobil-mobilan polisi yang beliau punya kecil.

Ibu: "Be, jikalau besok di daycare tidak menangis, ibu belikan kendaraan beroda empat polisi besar deh!"

Bebe: "Mau ibu, Salo ikut beli kendaraan beroda empat polisi besal"

Ibu: "Tapi besok ibu kerja, Xylo di mana?"

Bebe: "Nggak mau, Salo sama ibu, ikut ibu keja"

Oh no, ini anak nggak dapat disogok. LOL

15 menit kemudian sesudah bercerita main di kelas bersama gurunya. Dengan kebanggaan terpelajar dan jago tentunya.

Ibu: "Kalau anak terpelajar sih di daycare nya tidak menangis"

Bebe: "Salo ga nangis"

Ibu: "Iya jadi besok main sama kakak ya di daycare"

Bebe: "Nggak mau!"

Sungguh pendirian yang sangat berpengaruh dan tidak gampang goyah. Aku bangga. 😪

Terus saya jadi kasian, kepikiran, alasannya ialah ini kan masa adaptasi. Apakah jikalau nanti sesudah seminggu beliau nggak nangis lagi itu alasannya ialah beliau bahagia atau alasannya ialah beliau terpaksa menerima?

😩😩😩

Apakah beliau akan menyimpan dendam padaku alasannya ialah saya buang beliau di daycare?

*sinetron abis*

Ya intinya, saya dapat damai meninggalkan anak di daycare itu alasannya ialah dua alasan ini.

1. Daycarenya menerapkan nilai-nilai yang sama dengan saya. Serius saya survey dua daycare di sekitar daycare Bebe, bentuknya ya daycare bukan rumah. Nggak membedakan kamar anak pria dan perempuan, dua anak dimandikan sama-sama. Padahal fee bulanannya lebih mahal.

Apa kabar sih berguru gender dan rasa malu?

2. Bebenya kalem. Iya Bebe hanya menangis di hari pertama. Karena beliau masuk di umur 3 bulan hahahaha. Anak-anak yang masuk di umur 1-2 tahun sih nangisnya dari rentang seminggu hingga 2 bulan. IYA DUA BULAN MENANGIS SETIAP HARI MENCARI IBU YANG BEKERJA.

Stresnya kebayang.

T________T

Hari ini hari kedua ke daycare pasca liburan dan tadi pagi Bebe sudah masuk ke daycare dengan tangan di belakang menyembunyikan tikus-tikusan karet dan berencana nakut-nakutin mbaknya.

😂😂😂

Thank God cuma sehari doang ternyata dramanya! Saya pikir bakal seminggu! Saya masih dihentikan turun di kantor, tapi di pintu depan daycare sudah cium pipi saya dan masuk sendiri.

Tapi semenjak sore hingga malam hingga pagi memang saya tatar terus. Terus saya ulang-ulang jikalau besok ibu-ibu dan bapak-bapak kerja sementara belum dewasa akan main sama-sama di daycare. It works!

Kaprikornus jikalau saya mau otoriter men-judge. Anak-anak yang rewel dikala ditinggal ibunya kerja itu mungkin memang tidak nyaman dengan lingkungan selama ibunya kerja. Mungkin ya. Karena belum dewasa daycare itu jarang sekali drama ditinggal ibunya. Anak gres doang atau si Bebe abis liburan. Hahahaha.

(Baca: 5 Kondisi Tidak Butuh Daycare)

Ya nggak perlu semua anak di daycare juga, tapi gimana caranya lingkungan daerah anak bermain selama ditinggal kerja itu nyaman. Gitu aja sih.

Kekhawatiran sirna. Mari menikmati me time alias kerja lagi!

Semangat ibu-ibu! Selamat meeting! Jangan lupa bercermin dulu sambil senyum agar hepi!

💓

-ast-

Detail ►

Bebe's Story 39 - 43


Bulan ini berat sekali ibu-ibuuuu. Karena sepertiganya di Bandung liburan Natal hingga Tahun Baru terus Bebe jadi clingy banget sama saya. T_____T

Saya bukan tipe melankolis jadi Bebe clingy itu aduhhhh pusing! Ini jikalau tipe melankolis udah resign nih dari kantor. Saya mah masih kerja aja biasa. Hahahaha.

Kasian sih, tapi Bebe mencar ilmu banyak di daycare percayalah. Dia dapat hingga di sini sebab mencar ilmu berteman, mencar ilmu toleransi di daycare dan mencar ilmu kehidupan sama saya. Maksudnya jikalau saya 24 jam sama dia, mungkin saya tidak akan sewaras ini, begitu pula Bebe.

Kaprikornus inget kemarin ada ibu-ibu yang bilang anaknya suka coret-coret tembok. Bebe pernah tentu saja, sekali doang. Karena saya kasih tau jikalau coret di tembok tidak baik, tiap nemu dinding penuh coretan di jalan saya selalu bilang jikalau itu tidak baik.

Solusinya JG tempel karton besar di dapur untuk Bebe coret-coret. Sekarang tiap lewat jalan yang dindingnya penuh coretan Bebe akan bilang "ibu itu coret tembok tidak baik".

Saya kemudian mempertanyakan, apa saya punya kesabaran untuk mengobrol dengan Bebe sebanyak itu jikalau saya nggak kerja? Kalau saya seharian bersama Bebe, apa Bebe akan tetap memandang saya sama? Karena saya nggak kerja dan kelamaan sama beliau itu beliau jadi manja banget.

Sering juga liat ibu-ibu yang males jawabin pertanyaan anaknya, ya males sih emang jikalau ditanya hampir 24 jam ya kan apalagi berdasarkan ibunya "pertanyaannya kurang penting".

Tapi sebab saya hanya punya sedikit waktu sama Bebe, saya jadi jawab semua pertanyaan Bebe. SEMUA. Belum pernah saya suruh beliau membisu atau tidak menjawab. Kalau tidak tahu saya bilang tidak tahu nanti kita cari tahu sama-sama ya. Tapi dijawab, bukan membisu atau ssstt menyuruh diam.

Saya paling kasihan sama anak yang disuruh berhenti bertanya sama orangtuanya. T______T

Oke cukup ihwal saya.

Kaprikornus tiap malem Bebe masih nggak mau jawab jikalau ibu kerja Bebe di mana? Biasanya beliau jawab dengan ceria "daycare!" kini nggak mau. Pagi-pagi meluk kenceng banget sayanya nggak boleh mandi. Sampai daycare nangis tentu saja. Maunya di daycare tapi mau sama ibu.

T______T

Udah baca blogpost Drama Daycare ini kan? Nah itu hari kedua doang beliau kalem, hari berikutnya kembali kejer. Kalau di carseat ketiduran, saya turun di kantor, di daycare JG yang nggak boleh pergi hahahaha. Auk ah stres.

Di luar itu semua Bebe mulai dapat menunjukkan ketertarikan pada sesuatu. Dan beliau gres  tahu jikalau beliau tidak punya maka beliau dapat beli. Dia juga dapat memuji dengan "lucu!" wah gantungan lucu! Pin lucu! Ini lucu! Semua aja yang beliau anggap anggun beliau puji dengan "lucu!" Nggak usah ditanya memalsukan siapa ya plis.

Ini celetukan Bebe bulan ini.

#39

Bebe tidak punya kendaraan beroda empat polisi, terus saya belikan di Borma, 8ribuan dapet dua biji. Segede upil. Kecil banget tapi gemes, panjangnya paling 3 cm. Dua hari pertama excited, hari berikutnya bosan.

Bebe: "Ibu, kendaraan beroda empat polisi besal mana?"

Ibu: "Memangnya Xylo punya?"

Bebe: "PUNYAAAAA"

Ibu: "Yang mana? Ibu tidak tahu?"

Bebe: "Salo punya, beli dulu"

HAHAHAHAHAHAHA

#40

Di Ciwalk.

"Wah om itu ngeloko! Kabuuullll!"

Ini sebab tiap ada orang merokok saya bilang ke Bebe jikalau itu tidak baik dan harus jauh-jauh. Mungkin beliau menyangka merokok = orang jahat maka harus kabur.


#41

Bebe sudah terlalu usang mandi. Takut masuk angin soalnya di Bandung dingin. #AsianMom

Ibu: "Be udah dong mandinya, sikat gigi di luar aja yuk!"

Bebe: "Di sini aja ibu"

Ibu: "Di luar aja deh, dingin"

Bebe: "Jangan ibu nanti ada mobil"

AHA!


#42

Tetangga di Bandung punya anjing namanya Snowy.

JG: "Be, panggil anjingnya, Snowy! Snowy! gitu!"

Bebe: "ANJING! ANJING!"

JG: "SSSTTT BE jangan teriak anjing anjing. nama anjingnya Snowy. Panggil aja Snowy! Snowy!"

Bebe: ""ANJING! ANJING!"

HAHAHAHAHAHAHA

#43

Bebe gres mengerti serunya nonton. Tapi saya larang nonton sambil nenen sebab yah, nggak tau kenapa semoga disiplin aja.

Ibu: "Jadi mau nonton atau nenen?"

Bebe: "Nenen"

Ibu: "Ya udah matikan filmnya"

Bebe: "Nonton"

Ibu: "Yeee, yang betul. Nonton apa nenen?"

Bebe: "Nonen"


Selain itu Bebe juga gres mengerti soal mengembangkan mainan. Berbagi kuliner sih selalu dilakukan, beliau nggak pernah pelit soal makanan. Cuma urusan mainan nih.

Nah kata "gantian" pun jadi nempel banget di kepala Bebe. Lagi macet "Macet ya ibu? Gantian mobilnya ya ibu? Seperti Salo main perosotan? Seperti Salo main ayunan?" IYAAAAA.

Dan ya, makin menentukan orang. Mana yang akan beliau sapa mana yang tidak akan. Mana yang mau dipeluk dan tidak (clue: hanya ibu). Mana yang mau beliau cium dan mana yang tidak (clue: hanya ibu JUGA).

Ya begitulah.

See you next month!

Detail ►

Agar Anak Mau Duduk Di Car Seat

Yak, ini yakni pertanyaan semua umat terutama ibu-ibu dengan bayi yang sering pergi-pergi, gimana sih caranya biar anak mau duduk di car seat? Gimana biar anak betah di car seat?

 ini yakni pertanyaan semua umat terutama ibu Agar Anak Mau Duduk di Car Seat

Hai hai semuanya.

Saya kembali dengan artikel parenting. Finally! Seperti yang sudah saya bilang di atas, saya akan mengembangkan tips ihwal bagaimana biar anak betah duduk di car seat.

Soalnya saya sering dapet pertanyaan ini "Bebe kok mau sih duduk di car seat? Anakku susah banget!".

Sebelum masuk ke tips, ibu-ibu yang hamil atau gres melahirkan juga suka nanya saya: "mau beli car seat deh buat anak, beli merek apa ya?" Jawaban pertama saya niscaya "butuh banget car seat? akan digunakan sesering apa?" Kalau cuma sebulan sekali ke rumah nenek mah anaknya nggak bakal mau sih dijamin. Kecuali ibunya strict banget anak jerit-jerit ngamuk tetep di-strap di car seat ya. Ya udah good lah bila gitu.

Kalau kaya saya kan anak nangis di car seat niscaya saya turunin dan nenenin, bila kalian model kaya saya begini terus cuma di car seat sebulan sekali, nggak bakal kepake udah. Nggak perlu beli, sayang. Dipake minimal seminggu sekali deh gres anaknya kemungkinan besar mau. Kalau nggak rutin dipake mah nggak perlu beli sekali lagi yaaa.

Bahaya nggak? Ya ancaman lah. Duh boro-boro concern car seat ya tapi di Indonesia, supir taksi online aja masih banyak yang nggak mau pake seat belt. Gemes.

Ya buibu, ini ya tipsnya.

Perkenalkan sedini mungkin


Ya, umur berapa Bebe pertama kali duduk di car seat? Dua bulan. Technically ia malah bobo sebab belum dapat duduk. Bandung-Jakarta pake car seat dan ia rewel. Kenapa rewel? Nanti akan dijelaskan di poin selanjutnya.

Kemudian di usia 5 bulan ia tiap hari duduk di car seat sebab ia pergi ke daycare berdua sama JG. Bebe di daycare dari 3 bulan sih tapi dua bulan pertama saya ikut anter ke daycare sebab kami pake motor gengs, belum beli kendaraan beroda empat hahahaha. Deket sih nggak nyampe 5 kg tapi berat astaga, pinggang saya sakit semua. Iya saya memang cemen.

Kaprikornus bila ditanya kenapa betah? Ya sebab ia naik car seat semenjak bayi SETIAP HARI KERJA, pulang dan pergi. Itu aja udah cukup alasan sih lol. Tapi bacalah duluuu poin-poin berikutnya. Hahahaha.

Cek kenyamanan car seat


Ya, Bebe rewel diduga sebab car seat nggak nyaman. Car seatnya waktu itu minjem punya temen saya dan kurang tebel gitu busanya jadi nggak nyaman. Pas beli sendiri merek Joie sih kondusif jaya.

Perhatikan juga ukuran car seat. Bebe pernah tiba-tiba rewel banget nggak mau di car seat, ternyata sebab car seat nya kekecilan. Diganti yang gres pribadi mau dan nggak ada masalah.

Yang penting empuk lah udah.


(Klik image di bawah untuk baca tentang jenis dan menentukan car seat)

Matahari is no no

Bayi dan balita tidak erat dengan matahari, gengs. Matahari menciptakan cranky. Kalau bayi sih mending kacanya ditutup penghalang beling gitu loh yang diceplok-ceplok di kaca. APA DEH NAMANYAAAA. Ya pokoknya penghalang matahari.

Kalau kaya Bebe sih udah gedean (2 tahun 7 bulan) udah dapat pakai kacamata item lol. Bebe punya 2 kacamata item, yang satu h&m dan itu tidak nyaman digunakan toddler, nggak usah beli. Mungkin bila 5 tahunan udah dapat sebab di Bebe nggak nyangkut sama sekali hahaha. Bebe pake kacamata Superman beli di Kidz Station gitu semenjak ia umur 2 tahunan lah. Jadinya ia kalem sebab tidak silau. Kalau silau ia berisik dan marah-marah "SILAU IBU SILAAUUU!" -__________-


 ini yakni pertanyaan semua umat terutama ibu Agar Anak Mau Duduk di Car Seat
kiri kacamata superman, kanan kacamata h&m

Bawa mainan atau ...

pasang gadget HAHAHAHAHHA. Maaf ya saya emang gagal banget jadi ibu idealis idaman kalian semua. Saya pasang dudukan hp di beling samping Bebe jadi ia dapat nonton sambil duduk di car seat. Itu udah niscaya kalem lah dijamin nggak gagal.

Kalau gagal mungkin ia ngantuk atau laper makanya cranky. Kalau bayi-bayi belum ngerti nonton sih dapat digantung mainan yang suara kincring-kincring macam di baby bouncer ya. Bebas lah, berikan apa yang bayi kalian sukai.

Nonton ihwal Car Safety

Ini works well banget sama Bebe abis kemarin drama daycare itu, selain ia nggak mau juga duduk di car seat sebab takut saya strap terus saya tinggalin huhu. Sekarang ia udah nggak drama tapi itu worth separate blog post!

Intinya Bebe mau duduk lagi di car seat sebab saya kasih tonton film ihwal car safety. Bebe lagi suka Robocar Poli jadi kebetulan banget! Episode Poli di bawah ini ihwal car safety dan pentingnya duduk di car seat untuk anak-anak. Kaprikornus bila ia nggak mau duduk saya tinggal bilang "kata Poli apa?" dan bila mau duduk saya akan puji "wah berilmu ya berdasarkan pada Poli" IYA BUKAN MENURUT PADA IBU HUUUU.


Terakhir, temani dan tunjukkan bila kita pun pakai seatbelt. Seatbelt itu keren, puji setiap ia mau duduk di car seat. Gitu aja sih. Saya juga nggak ekstrem banget tapi most of the time Bebe di carseat. Kalau ibu-ibu yang andal kaya si Gilang temen saya mah beuh, mau nenen aja kendaraan beroda empat harus berhenti dulu. Saya nggak tahan ah, nenen ya nenen dulu. Kalau bobo ya taro lagi di car seat.

Begitulah. Semoga berkhasiat yaaa.

-ast-

Detail ►

Bebe's Story 44 - 46

Bulan kemudian nggak nulis Bebe's Story alasannya yaitu nulis Drama Threenager dan Toilet Training. Bulan ini udah lewat tanggal 6 lagi jadi ayolah nulis Bebe's Story lagi!


Bulan ini Bebe masih mood swing, masih nenen, toilet pembinaan suka-suka. Iya toilet pembinaan yang kemarin itu belum berhasil 100%.

Pertama sayanya memang males-malesan hahaha. Kedua Bebe sempet demam semingguan gitu jadi nggak tega jikalau bolak-balik ngompol dan harus basah-basahan di kamar mandi.

Demamnya ternyata tumbuh gigi, gengs. EMPAT GERAHAM SEKALIGUS. Gimana demamnya nggak seminggu lebih coba.

Makara kini ia jikalau siang pake celana dalem, tidur dan pergi doang pake diapers. Ngompol makin jarang. Cuma sayanya nggak berani lepas diapers 100%. Apalagi jikalau pergi kan, duh males mikirin ngompol di kendaraan beroda empat atau di mall gitu.

So far pernah beberapa kali udah pake diapers dan tetep pipis di toilet mall. Pernah juga hasilnya ia kecewa alasannya yaitu pipis di diapers. Toiletnya jauh boy, di Kokas astaga jarak antar toiletnya kejauhan deh ah!

Ya udalah yang penting progress. :)

Nenen juga bikin Bebe stres. Soalnya dulu kan ia ngakunya "anak kecil" kini ia ngakunya "anak besar". Dia murka jikalau saya panggil "baby" ia jawab "IBU! SALO ANAK BESAL!" Gawatnya, berdasarkan ibu, yang nenen itu bayi bukan anak besar.

Kebetulan ada anak gres di daycare, gres 2,5 bulan. Bayi banget dong. Nah Bebe stres tiap sore alasannya yaitu ia ingin nenen tapi aib ada bayi. Makara jikalau saya dateng kan biasanya pribadi ngajak nenen di kamar, ini nggak mau. Begitu bayi dijemput dan pulang, seketika lari ke kamar minta nenen lol.

Ya anggap juga ini progress. HAHAHAHAHAHA.

*

#44

Baca buku, ada gambar ulat.

Bebe: "Ibu itu apa?"

Ibu: "Ini ulat, ada kakinya banyak"

Bebe: "Untuk jalan dapat nggak?"

Ibu: "Bisa dong"

Bebe: "Untuk olahraga dapat nggak?"


#45

Belajar nama jari.

Ibu: "Ini jari apa?"

Bebe: "Jari pentul"

😂😂😂

Ibu: "Yang pentul itu jarum, ini namanya telunjuk"

Bebe: "Ini pentul"

Ibu: "Ini telunjuukkk"

Bebe: "Ini jari jarum pentul"

ASTAGAAAAA!


#46

Di jalan pulang, macet.

Bebe: "APPA JANGAN NGEREM! SALO LAGI NGUPIL!"

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH

*

Ya begitulah!

Follow Bebe di Instagram @azxylo ya! See you next month!

-ast-

Detail ►

Akhirnya Bebe Menyapih Dirinya Sendiri

Iya gengs, finally. :')


Kalau yang ngikutin dongeng menyusui Bebe, niscaya tau ya jikalau saya nggak rela nyapih Bebe. Saya yang nggak rela berujung pada ya Bebe nenen terus nggak berhenti. Tapi bener kan yang saya bilang dulu jikalau hidup akan menemukan jalannya sendiri alasannya yaitu Bebe tiba-tiba berhenti nenen ahad lalu. Tanpa niat apapun dari saya. YASSSS! So much win! I'm so proud of myself! XD

Di postingan ini To Wean or Not to Wean ini saya dongeng kan gimana Bebe sudah mengurangi nenen. Itu sebentar doang HAHAHAHA. Beberapa bulan terakhir malah minta nenen terus duh. Apalagi kemarin-kemarin banyak long weekend, manja luar biasa dan berakhir jikalau mati gaya ya nenen.

Oke alasannya yaitu ini akan panjang, saya akan bagi beberapa subjudul *ah elah udah kaya skripsi* Maaf ya panjang, ini penting soalnya jikalau nggak ditulis saya akan lupa nanti nggak ada kenangannya HAHAHA.

👶 Capek nenenin Bebe 🍼

Makara sejujurnya beberapa bulan terakhir emang saya beneran lelah nenenin Bebe. Pertama alasannya yaitu beliau berat banget, tangan saya dapat kaku parah jikalau nenenin sambil duduk. Nenenin sambil tiduran juga nggak mau diem, dapat bolak-balik di kanan terus ke kiri, dengan puting sebagai poros. Ya ampun capeknyaaa.

Kedua alasannya yaitu beliau makin nggak tau waktu, kapan pun beliau mau beliau minta nenen, bukan lagi cuma mau tidur kaya pas umur 2 tahun. Kalau di mall gitu masih nenen sambil digendong Ergo kan berat ya. Juga saya makin panik alasannya yaitu gawat, makin jauh ke weaning hahahaha.

Akhirnya selama beberapa bulan itu juga saya selalu sounding sama dia, "Xylo sudah besar, harusnya sudah tidak nenen loh" atau "wah memangnya Xylo baby ya masih nenen?" dan "kalau Xylo sudah tidak nenen ibu masih mau peluk-peluk Xylo kok" terus-terusan kaya gitu. Tapi tetep saya kasih juga, nggak saya larang sama sekali. Dan pada ketika itu, saya juga masih nggak tau kapan urusan pernenenan ini akan berakhir. Huhu.

Karena saya nggak pasang sasaran atau apa, cuma ya hati ini udah teguh pendirian bahwa sudah merasa cukup menyusui Bebe. Saya siap jikalau udah harus weaning. Tapi caranya gimana itu masih belum tau. Ya udah masih santai.

Kalau ada orang nanya "kok masih nenen sih?" saya masih jawab dengan "ya nggak apa-apalah, emang pernah liat anak SD nenen?" lol

(Baca: Menyusui Seperti Orang Mongolia, Orang Dewasa Masih Nenen Lho!)

👶 Bra menyusui 🍼

Di sisi lain, bra menyusui saya udah lecek dekil banget semua. Saya mulai pake bra biasa dan tring! pribadi merasa muda HAHAHAHA. Abis selama ini menatap tetek sendiri kok ya begini amat, ternyata bra menyusui nenek-nenek itu efek banget ya sama bentuknya lol tmi sorry not sorry. XD

Ini sedikit banyak ngaruh sama kenyamanan Bebe nenen alasannya yaitu biasanya beliau nenen sambil pegang strap bra penutupnya itu. Ketika pake bra biasa, beliau resah dan agak duka gitu alasannya yaitu kehilangan “pegangan”, literally. Akhirnya saya bilangin baik-baik.

Saya: “Xylo, beha ibu yang itu udah buruk semua, jadi supaya ya pake yang ini?”
Dia: “Beli lagi dong ibu”
Saya: “Iya nanti kita coba cari ya”

Kebohongan terbesar era ini alasannya yaitu ya saya nggak niat beli apalagi nyoba nyari HAHAHAHA

👶 Ulang tahun 🍼

Bulan depan Bebe akan pas 3 tahun, kebetulan ada temen daycare-nya yang gres ulang tahun juga dan gres ngerti konsep ulang tahun. Ada kue, bawa kado, bawa balon, dll. Saya tanya apa beliau mau ulang tahun dan tiup lilin? Tapi berhenti nenen ya?

Jawabnya “Salo nggak mau ulang tahun, Salo mau nenen aja”

Ok saya nggak maksa. Tapi pas weekend kemudian di Bandung itu, tiba-tiba beliau bilang gini “ibu, makanan ringan manis ulang tahun mcqueen ada?”

Jadilah sambil nenen kami browsing Pinterest dan YouTube liat belum dewasa yang ulang tahun dengan tema Cars. Saya masih tanya sekali lagi, jadi mau ulang tahun atau mau nenen? Jawabnya masih nenen dong. Nenen is lyfe.

(Baca: Drama Berikutnya yaitu Toilet Training)

👶 Penolakan pertama 🍼

... dan terakhir. HUAAAAA.

Intinya long weekend itu saya capek banget! Bebe juga capek kali kan alasannya yaitu dua ahad berturut-turut ke Bandung terus alasannya yaitu ada lamaran keluarga. Mana manja luar biasa, capek lah, mending kerja saya mah daripada harus long weekend terus-terusan. Bokek iya, capek iya. T________T

Di kendaraan beroda empat on the way ke Jakarta, masih di Bandung belum masuk tol pun, Bebe minta nenen dan saya tolak. Nolaknya nggak becanda, beneran saya tepis tangan beliau yang mau buka baju saya. Dia nangis duka sesenggukan. Saya diemin aja hambar seolah nggak ada apa-apa. Saya bilangin singkat "sudah ya tidak perlu nenen alasannya yaitu sudah besar".

Nggak hingga 5 menit kemudian beliau meluk dan ketiduran, tanpa nenen wow sungguh prestasi. Waktu itu saya nggak nyangka sama sekali jikalau beliau udah nggak akan minta nenen lagi. :')

Dan ya, hingga kini beliau nggak minta nenen lagi. Sama sekali. Udah hampir 2 ahad lah. Kaya tiba-tiba berhenti aja gitu beliau nggak mau lagi. Aku happy sekaligus mellow banget meluk-melukin Bebe terus. HUHUHUHUHU.

*

(Baca: Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja, Nggak Kejar Tayang!)

Besoknya di daycare beliau sombong ke mbak-mbak daycare jikalau udah nggak nenen sekarang. Karena sudah besar, sudah bukan baby. Sotoy ya gemes HAHAHAHA.

Begitulah dongeng Bebe yang karenanya menyapih dirinya sendiri. Nggak dapat tidur masih lah tapi so far so good, nggak minta sama sekali! Cuma kemarin sekali beliau lupa kali mau angkat baju saya terus kaya keinget gitu terus minta susu. Anakku besaarrr saya nervous harus bayar sekolah nyahahahaha.

Satu hal yang saya syukuri, saya tidak mengganti nenen dengan hal lain jadi tidak akan menjadikan persoalan ketergantungan baru. Kan suka ada ya yang berhenti nenen tapi boleh pegang beha ibu, jadinya nggak ada beha tetep cranky. Saya juga bersyukur alasannya yaitu tidak perlu pait-pait atau apalah yang bikin beliau terpaksa berhenti.

Karena semenjak awal saya percaya, beliau akan berhenti ketika saya dan beliau siap untuk berhenti. :'))))

Btw pas ditanya "Xylo kok berhenti nenen sih?"

Dia: "Salo sudah besar, Salo mau happy birthday to you (nyanyi)"

JADILAH! Saya nyiapin pesta ulang tahun di daycare hahaha. Nggak pesta amat sih cuma potong makanan ringan manis doang sama hampers. Basa-basi aja alasannya yaitu nanggung ngasih pilihan mau ulang tahun apa mau nenen hahahaha.

*

Minggu depan mau dongeng ah kenapa saya nggak termakan weaning di umur 2 tahun pas kaya orang-orang dan gimana perjalanannya. Ditunggu yaaaa! LUV! :*

-ast-

Baca awal-awal usaha ngasi di sini:
Tentang 6 Bulan Ng-ASI 
Tentang Menyusui Bebe 

Detail ►

Bebe 3 Tahun


WAAAA BEBE UDAH 3 TAHUN WAAAA. Nggak kerasa ya? Kerasa banget lah hahahahaha.

Nggak deng. Ya kerasa nggak kerasa. Kalau mau dirasa mah ya kerasa banget punya anak lah tiap hari kan sama-sama, bayar daycare tiap bulan pula, plus beli diapers dan susu kotak. Tiap mau bayar daycare kaya ditampar “nih risiko lo punya anak!” lol Belum lagi susu, sehabis berhenti nenen sebulan dapat 4 dus loh hahahaha banyak amat.

Kalau diitung-itung dapat buat beli kendaraan beroda empat loh wowwww. Pantes kendaraan beroda empat kami buruk HAHAHAHAHAHA. Nggak apa-apa kendaraan beroda empat buruk tapi Bebe di daycare laahhh. Dibanding kendaraan beroda empat manis tapi kerja nggak tenang. Huhu.

Kaya tadi pagi sambil siap-siap kerja, saya lagi siapin tas daycare Bebe. JG cerita, ada temen kantornya curhat soal hidup rumah tangga. JG dengan sabar memberi saran-saran bijak yang mendukung dan membangun.

JG: “Padahal saya tuh pengen banget bisikin ke beliau ‘NGARANNA GE HIRUP BRAY!’”

(artinya kurleb: namanya juga hidup bro plislah ga usah drama)

Saya: “Hahahaha kasian ih. Sayang, itu dong tolong bawain pampers, yang di daycare abis”

JG: “Hah udah abis lagi, harus beli lagi dong abis ini?”

Saya: “NGARANNA GE HIRUP BRAY!”

LOLOL

Oke jadi Bebe udah 3 tahun nih. Udah dapat apa aja? Banyak yaaa. Udah dapat berteman sama ibu jadi seru banget! Seru banget bikin rolling eyes HAHAHAHAHA.

Intinya kini Bebe udah tahu pria dan perempuan. Pengajaran gender semenjak diniku berhasil huhu. Dan kini sebab ibu perempuan, ibu dihentikan jadi abjad laki-laki. Pokoknya ibu Elsa aja (Frozen lah apalagi). Kalau di PJ Masks ibu Owlette, jika di Robocar Poli ibu Amber. Pokoknya semua abjad pink buat ibu aja.

Kalau saya keukeuh pilih abjad laki-laki, Bebe akan murka “KAN IBU PEREMPUAN!”

Hahahaha

Nenen udah nggak, ditawarin pun nggak mau (cari ribut emang emaknya nawar-nawarin lol). Toilet pelatihan masih dalam proses yang kuyakin tak perlu dibentuk deadline juga ya sama kaya nenen. Ngomong udah lancar, manggil diri sendiri udah bukan Alo atau Salo tapi Saylo atau Zaylo. Bahasa Inggris udah dapat merangkai satu dua kata macam “so many cars” (tentang bahasa Inggris ini akan saya tulis terpisah). YEAYYYY.

(Baca: Bebe 2 Tahun

Yang paling heboh ialah segala sesuatu harus dinegosiasikan terlebih dahulu. Kalau kita ambilkan keputusan maka beliau akan ngamuk hah sebel abis. Misal beliau lagi nonton di HP terus saya bilang “sudah ya nontonnya, kita tidur”. Saya harus nunggu beliau matikan sendiri hpnya, jika saya pribadi matikan beliau akan ngamuk.

Paling sebel ialah perundingan posisi pakai celana. Misal abis pup gitu terus mau pake celana kan. Saya akan bilang “ayo berdiri dulu pake celana” beliau akan jongkok terus bilang “kalau gini boleh?”. Ya mana dapat kan makein celana sambil jongkok. Maka saya bilang “ga boleh, berdiri aja”.

Dia akan ganti posisi setengah jongkok “kalau gini?”, ganti posisi tangan di atas “kalau gini?”, ganti posisi tiduran di lantai “kalau gini?”

T__________T

Stres banget lah makein celana doang. Hiks.

Kemudian kesannya untuk pertama kalinya Bebe akan merayakan ulang tahun yeaaayyy.

Tahun pertama cuma bagi-bagi hampers aja. Tahun kedua blas nggak ngapa-ngapain. Tahun ketiga sebab request dari anaknya sendiri jadinya mau tiup lilin dalam rangka berhenti nenen. Ribetnya ya ampuunnn.

(Baca: Akhirnya Bebe Menyapih Dirinya Sendiri)

Mana Bebenya labil pula, hari ini ingin masakan ringan manis Super Wings, besok ingin masakan ringan manis Mickey Mouse, besok ingin masakan ringan manis Ultraman. Hah. Nggak ibu kasih semua. Kuenya jadinya … nanti aja ah surprise hahaha.

Terus tadinya saya sok mau extra gitu dengan hias-hias daycare tapi ahstralah males ya cin. Makara nggak bikin apa-apa deh. Undangan aja via WhatsApp lol.

So yeah. Tiga tahun Bebe artinya udah tiga tahun juga saya jadi ibu. Semoga bahagiaaaa dan sehat sentosa. Aamiin.

*Btw buat orang Sunda, yang bener ngaranna kan bukan ngarana? Kan berasal dari kata ngaran ditambah imbuhan na jadi ngaranna dong ya? Kan nami juga namina. Makara n-nya harusnya dua dong ya? Plislah ada yang jawab saya browsing nggak nemu. *DIBAHAS*

Detail ►

Bebe Yang Posesif


Satu hal yang saya sadari beberapa bulan belakangan adalah: BEBE KOK MAKIN POSESIF AMAT JADI TODDLER?

Oke ia posesif dari duluuu, dulu banget entah semenjak kapan lah saya nggak inget. Dia selalu protes jika saya deket-deket sama JG. Tapi kini protesnya pake argumen dan wow, makin posesif jadinya hahaha.

Sejak dulu, hidup ia gelantungan sama saya terus. Oke bergantung bukan bergelantung. Karena ia seharian di daycare, dan pulang ke rumah nggak punya pilihan lain selain bergantung pada saya dan JG.

Bergantung dalam artian ya ngajak main siapa lagi, ngajak berantem siapa lagi, mau nggak mau selama di rumah ya kami bertiga aja selalu kan.

Tapi makin sini makin memburuk hahahaha. Dulu saya mandi dapat damai selama JG di kamar sama Bebe main berdua. Sekarang niscaya dipanggil-panggil. Pup nggak pernah dapat damai alasannya ialah ia panggil-panggil juga. Pokoknya saya ngilang 3 menit aja ia nyari.

Hidupku tak tenang.

T_________T

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Misal saya duduk senderan sama JG, ia dapat tiba-tiba dateng terus tarik tangan saya sambil marah. Atau worse, ia mendekat terus mukul JG. Pokoknya saya nggak boleh duduk lebih deket ke JG dibanding ke Bebe.

Dan itu nggak cuma soal sikap ya tapi juga jika lagi ngobrol. Kaprikornus di kendaraan beroda empat Bebe duduk di carseat sambil nonton, saya ngobrol berdua JG, ia suka protesss. Marah-marah “IBU JANGAN NGOMONG!” berkali-kali padahal ih ibunya suka ngomong appanya suka ngomong, Bebe kenapa larang-larang ibu zzz.

Karena memburuk, akibatnya saya kasih klarifikasi bahwa dihentikan larang-larang orang ngobrol.

“Ini negara demokrasi, Be!” kata JG.

😂😂😂

Kalau lagi di rumah dan saya nggak boleh duduk deket JG juga saya bilangin "ibu kan sayang appa, ibu juga sayang Xylo"

Dijawab dengan: "NGGAK, IBU SAYANG SALO AJAH!"

Atau: "IBU SAYANG SATU, JANGAN SAYANG DUA"

ASTAGA.

T_________T

Terus ia mulai ke next level dengan tidur selalu deket-deket saya dan bilang: "ibu sama Salo, appa nggak ada temennya".

Dan jika lagi main-main menyebarkan huruf film gitu ia membaginya selalu gini:

"Ibu Amber, Salo Jett, Appa monster" (auk di Super Wings ada monster apa)

atau

"Ibu Elsa, Salo Hans, Appa Olaf"

😂😂😂

Pokoknya appa yang jelek-jelek aja HAHAHAHAHA

On the other hand, ia romantis sekaliiii. Dia seringkali pegang tangan saya padahal sambil main atau sambil nonton. Meluk-melukin terus. Atau cium-cium saya brutal. Atau bilang "SAYANG IBU!" yang mana niscaya dipotong sama JG "sayang appa nggak?" dijawab tendangan judes oleh Bebe.

Begitulah dari ke hari kami lalui dengan drama jealousy. #rhymes


LAMAAA BANGET SAMPAI CAPEK. Sampai di titik Bebe jadi nggak dapat berdua sama JG doang alasannya ialah nyariin saya. ARGH.

Kaprikornus tiap ahad Bebe dan JG akan ke CFD pakai sepeda sehingga saya punya 4-5 jam waktu sendiri untuk me time alias dandan buat Instagram dan YouTube. Itu bener-bener me time tanpa tekanan gitu. Pernah saya cuma nulis atau desain sesuatu. Lega banget rasanya dapat bener-bener sendirian.

Sampai beberapa CFD terakhir Bebenya ngamuk terus alasannya ialah nyari-nyari saya. Sampai dideketin polisi loh ditanyain kali JG dikira culik anak orang ya kan. Padahal dulu ia hepi setiap pergi berdua JG. Ah sebal.

Dari situ saya ngerasa ok ini udah nggak bener dan harus diluruskan.

Ya udah berusaha meluruskan hahaha. Gimana lah caranya berkali-kali bilang jika sayang itu dapat dua-dua, tidak perlu satu-satu. Bahwa ibu dapat tetep peluk Bebe sambil peluk appa. Bahwa appa juga sayang sama Bebe, bukannya cuma ibu, panjang lebar dan lamaaaa.

Sampai akibatnya seminggu terakhir ini ia mulai ngerti!

Sekarang ia demand ke mana-mana bertiga HAHAHAHAHAHAHASYIT.

Biasanya pup ditemenin ibu doang ini harus ditemenin appa juga. Jadilah kami sempit-sempitan bangkit di depan kamar mandi nungguin ia pup. Keluar dari kamar mandi ia bilang "peluk sama-samaaaa".

Dan kami pun berpelukan dengan ia yang belum pake celana. Kemudian udah ngantuk bangeeeettt dan dikala ia bilang "ibu ayo peluk sama-sama" maka saya dan JG harus ngesot agar dapat pelukan sama-sama.

TODDLER IS AMAZING.

😂😂😂

Kaprikornus ya begitulah. Drama posesif pada ibu diakhiri dengan drama posesif pada appa juga. Gemes ya punya balita. 

Duh saya mau bikin closing apa ya kok gundah HAHAHAHAHA. Ya udah pada dasarnya gitu aja mau cerita. Follow Instagram saya @annisast jangan lupa alasannya ialah saya juga banyak dongeng pendek di sana. See you!

-ast-

Detail ►

Just A Quick Update


Halo semuanya. Sorry for being MIA. Terharu deh saya menghilang terus ada yang nanya saya ke mana. T______T

Banyak sekali yang terjadi sepanjang ahad lalu. *lap keringet*

Intinya Bebe cacar air, dan yah alasannya yaitu nggak punya mbak jadi saya nggak masuk kerja. Baru mau masuk kerja besok, itu pun gantian JG yang cuti besok sama Jumat. Demi mengkarantina Bebe, demi nggak nularin ke anak lain di daycare.

Bukan hanya itu, saya juga delete Instagram, Facebook, dan Twitter semenjak hari Kamis ahad lalu. Enam harian saya nggak pake social media dan banyak yang dapat saya ceritakan soal ini.

Iya sih beberapa hari kemudian sempet upload foto, itu dalam perjalanan Bandung - Jakarta. Tapi cuma upload terus delete lagi Instagramnya. Saya lagi berusaha nggak mau tergantung sama social media. Sebelumnya mah tergantung bangeett. Lengkapnya nanti saya kisah di blog post terpisah ya.

Kaprikornus ya, ahad ini hectic sekali. Mana di ketika Bebe sedang cacar, JG sempet masuk UGD pula alasannya yaitu hal remeh tapi bikin drama banget. Ini juga worth blog post terpisah. Hahaha.

Intinya sehabis puasa socmed termasuk blog selama seminggu saya bahagia sekali. Serasa fresh dan nggak diburu-buru apapun. Lagi membiasakan diri baca isu eksklusif di aplikasi isu dan bukannya dari socmed. Lagi coba habit gres yang berat sih emang alasannya yaitu udah bertahun-tahun dilakukan.

Meanwhile harus sambil nyuapin Bebe, akting biar beliau mau minum obat, menjaga beliau biar nggak berkeringat, gantiin baju sesering mungkin dan ngebedakin biar cepet kering cacarnya. Life is hard zzz.

Bebenya udah mau sembuh kok. Dia cacar dikit banget cuma 27 titik (DIHITUNG LOH) alasannya yaitu gres ada merah eksklusif dibawa ke rumah sakit jadi eksklusif ketauan dan dikasih antivirus. Cuma alasannya yaitu cacar katanya masih nularin meski sudah kering, jadi kami masih di rumah. Sebagian udah copot sih kering-keringnya, tapi sebagian yang gede-gede belum.

Kaprikornus sepertinya saya gres akan dapat rajin nulis lagi ahad depan. Punya banyak banget draft sih dan pengen share ke kalian juga.

Tungguin saya ahad depan yaaa! :)

-ast-

Detail ►

Memanjakan Bebe


Akhir-akhir ini Bebe sering nangis. Sering banget. Dari level nangis akting ke pojokan terus sesenggukan tanpa air mata, hingga nangis kejer beneran berurai air mata, ngamuk, hingga ngompol.

Sejak Senin hingga kemarin (saya nulis ini hari Kamis) setiap pagi Bebe nangis. Di kendaraan beroda empat ia meluk saya kenceng banget dan bilang "aku nggak mau ke daycare". Kemudian saya leleh dan anter ia ke daycare, bukannya turun di kantor. Di daycare ia ngamuk.

Terus saya mellow gitu ke JG, Bebe kenapa ya, duka deh jadi praktis nangis blablabla. Saya kemudian jadi baca-baca ihwal perkembangan balita tiga tahun, baca milestone, baca apa yang dirasakan orangtua, baca soal family tradition and discipline, dan gres kerasa digetok. Ternyata masalahnya ada di saya, bukan di Bebe.

Faktor utamanya ialah alasannya ialah saya gres ngerasa sayang banget sama Bebe! After 3 freaking years! Dulu pas Bebe 3 bulan dan pertama kali masuk daycare, orang-orang pada bilang "ya ampun tega amat bayi kecil ditaro di daycare!".

(Baca: Tips Adaptasi di Daycare)

Dan saya nggak paham kenapa harus nggak tega sih? Tega-tega aja ah! Hari pertama ok saya nangis alasannya ialah khawatir, tapi hari-hari berikutnya ya biasa aja. Sayanya nggak drama atau apa. Ya itu tadi, ternyata dulu saya belum ngerasa se-attach itu sama Bebe. Huhu. Maaf ya, Be. :(

Makin gede wow Bebe makin menyenangkan ya, bisa diajak komunikasi, bisa diajak ngobrol, nggak ngebosenin, nggak usah nenenin, segala-gala bisa sendiri. Saya jadi seneng banget deket-deket dia, main sama dia, dan ngobrol sama dia. Baru kerasa wow punya anak itu lucu banget ya!


Saya overwhelming sama semua kemampuan ia dan lupa kalau ia sebenernya masih balita dan harus diperlakukan sebagai balita. Saya lupa kalau saya harus membiarkan Bebe menangis alasannya ialah anak kecil menangis itu wajar! Anak yang di daycare, anak yang sama nanny di rumah, anak yang sama ibunya di rumah, semua niscaya menangis kan kalau memang sedang emosi? Kaprikornus menangis itu tidak apa-apa!

(Saya aja hingga lupa saya pernah nulis 5 Alasan Anak Butuh Menangis)

Saya lupa kalau saya dihentikan memanjakan Bebe. Saya lupa kalau harusnya saya tegas dan tidak memanjakan ia dengan banyak hal yang bahwasanya tidak perlu. Wah bener-bener sih kalau dirunut ke beberapa bulan terakhir, untuk pertama kalinya saya beli macam-macam barang yang terhitung nggak murah untuk Bebe. Dari baju, sepatu, mainan, hingga sepeda.

Padahal semenjak bayi Bebe nggak pernah saya belikan barang apalagi mainan. Beli mainan murah aja nggak! Mainan Bebe dibeliin sama ibu saya atau hadiah dari orang. Saya dulu sama sekali nggak bisa relate sama ibu-ibu yang mengeluh model:

"setelah punya anak apa-apa belanja buat anak dulu, ibunya jadi jarang belanja"

atau

"ke mall niatnya beli tas sendiri, hingga sana malah beliin sepatu anak"

No, saya nggak pernah kaya gitu. Bahkan segala baju lucu aja nggak pernah saya beliin. Saya tetep belanja banyak untuk diri saya sendiri, Bebe secukupnya aja, sepatu aja cuma punya satu, nggak kaya ibu-ibu lain yang sepatu anaknya banyak banget hahaha.

Sampai beberapa bulan kemudian hhhh. Tiba-tiba kok rasanya beli banyak barang banget buat Bebe. Sampai saya berulang kali bilang ke JG, he's so spoiled!

Bilang doang tapi, tiap ia minta apa juga dikasih. Anaknya nggak minta apa-apa juga tiba-tiba saya beliin apa gitu. T_____T Minta barang khususnya ya, cuma kalau nolak mandi, nolak berhenti nonton, gitu-gitu sih masih dimarahin.

Padahal dari dulu ia tantrum banget kan, tapi dulu sayanya tega. Karena dulu ia nangis doang sambil marah-marah, kalau kini nangis pake perhiasan "aku maunya ibu" atau "aku nggak mau mainan, saya mau ibu". Jadinya sayanya leleh deh.

Dan ternyata iya, ngasih barang-barang yang ia mau pribadi seketika itu efeknya tidak mengecewakan kerasa. Bebe yang sebelumnya dapat bangun diatas kaki sendiri dan jarang nangis, kini jadi nangisan banget.

Sedih deh ah. Langsung merasa bersalah alasannya ialah jadi ibu yang kurang tegas dan kalah sama anak.



Akhirnya nemu ini di babycenter and I plead guilty! Yang merah dari babycenter, dan yang ditulis biasa ialah perasaan saya ya. (deuh si eceu, apa-apa pake perasaan lol)

Leaving your child for the day or evening can be tough. Parents often have separation anxiety too – and sometimes a parent's anxiety can fuel it in the child. If your child is having a hard time saying goodbye, you might want to examine your own attitude toward parting. You could be inadvertently causing a problem if:

Ninggalin Bebe kapan pun berat banget rasanya sekarang. Belum hingga pengen resign sih, gres hingga ngerasa bersalah. Dan ya harus diakui ternyata memang attitude saya yang bikin ia jadi manja. Apa aja? SEMUANYA YANG DI BAWAH INI.

🙅 Your goodbyes take more than a minute or two and involve many hugs and kisses, tips, and reminders to the sitter or the child.

Oh tentu saja. Bukan a minute or two lagi, lebih dari 10 menit malah alasannya ialah harusnya saya turun di kantor ini malah ikut dulu menjauh ke daycare Bebe. Sepanjang perjalanan malah peluk-peluk dan cium-cium terus. Tsk. Padahal dulu memandang sebelah mata ibu-ibu yang kurang besar lengan berkuasa kaya gini. *sigh*

🙅 You leave and then return quickly just to check on your child or give one last kiss.

Nggak leave and return quicky sih tapi molor-molorin waktu semoga bisa lebih usang peluk Bebe. Hah saya menyesal sekali. :(

🙅 You ask, "Will you miss me?" or are visibly emotional about leaving.

Saya ngomong "Ibu kangen juga kok sama Bebe kalau Bebe di daycare and blablabla kalimat sayang-sayangan". Yang bikin mellow kok ya diri sendiri ah sebel.

🙅 You provide complicated explanations for why you have to go and make elaborate promises about what you'll do together when you get back.

Iya ini ngaku salah. Mana saya hingga iming-imingi mainan! Kalau tidak nangis nanti ibu pulang bawa mainan baru. Kemudian ia tambah drama "aku nggak mau mainan saya mau ibu" T_________T

🙅 Your child's sharp antennae and busy imagination will pick up on your cues. A cheerful, confident attitude goes a long way in making partings pleasant. Keep in mind that it's healthy for a 3-year-old to spend time in the company of other adults, so by making goodbyes short and sweet, you're doing him a big favor.

Ya, kalimat terakhir akan selalu saya ingat. Bebe lebih kondusif dan lebih produktif di daycare daripada hanya di rumah bersama saya yang nggak bahagia. Saya yang ikut mellow dan duka banget pas naro Bebe di daycare jadi imbas negatif buat Bebenya sendiri. Harus ceria ya nanti lagi! #monolog

source: babycenter 

Tapi ya, jadi orangtua kan pembelajaran seumur hidup nih, ya udah saya terima kesalahan saya dan mulai menata hati serta kebijaksanaan semoga bisa kembali tegas sama Bebe. Dan emang kerasa banget loh Bebe manja kalau ada saya doang!

Kemarin pagi hasilnya nguat-nguatin hati dan tetep turun di kantor. Bebe ngamuk di-strap di car seat. Nggak nyampe 5 menit JG chat katanya Bebe udah berhenti nangis dan pribadi ceria. YAELAAHHH.

Hari-hari sebelumnya berarti emang sayanya yang drama. Pake hukum nganter ke daycare segala, mandiin, nemenin makan, dan ikut duka pas hasilnya saya tetep harus berangkat kerja. Besokannya juga sama, pake cium-ciumin terus selama di mobil, ngamuk deh hasilnya pas turun di daycare.

Lagian saya ngapain drama coba, kalau pun Bebe di rumah seharian sama saya, niscaya ada aja kok yang bikin ia nangis. Yang ada malah makin praktis ngambek alasannya ialah saya manjain. Sementara di daycare ia jarang banget nangis.

Well, itulah dongeng ahad ini dari saya. Semoga bisa diambil hikmahnya ya bahwa bila merasa anak manja maka bercermin dulu pada sikap kita sendiri. :)

Selamat simpulan pekan!

-ast-

Detail ►

Bebe Dan Daycare, 3 Tahun Kemudian

berenang di daycare. captured by @tazalyphoto

Saya masih ingat benar hari itu, Senin, 8 September 2014. Saya masih cuti, sengaja gres akan masuk kerja besoknya. Itu hari pertama saya membawa Bebe ke daycare dan meninggalkannya di sana. Itu juga hari pertama saya pakai jilbab, jilbab pink dengan sweater rajutan coklat. Semuanya masih saya ingat jelas.

Meski kini ingat, waktu itu rasanya blur. Saya menggendong Bebe yang masih sangat kecil dengan kain gendongan, naik motor bersama JG. Saya membawa 10 botol ASI dengan cita-cita akan lebih dari cukup hingga sore. Bukan alasannya ialah stok ASI saya kurang, tapi alasannya ialah membaca pengalaman ibu-ibu lain rata-rata anaknya hanya minum maksimal 500 ml ASI alias 5 botol kaca.

Ternyata kurang. Hari itu Bebe minum lebih dari 1 liter ASI alasannya ialah ia merasa absurd di daycare baru. Saya? Oh nangis dong tentu saja, saya nggak sekuat itu hahaha.

Seharian saya nangis-nangis, ngerengek ke JG ingin resign alasannya ialah nggak tega sama Bebe. Siang-siang resah hingga beliin boneka buat Bebe agar nanti pas pulang Bebe punya boneka baru. Padahal mah anaknya nggak ngerti hahahaha. Waktu itu umur Bebe 3 bulan 2 hari

Dan apakah saya jadi resign? Tentu tidak alasannya ialah besoknya di kantor pribadi ralat ke JG “aku nggak jadi resign hehe saya kerja aja saya suka kerja hehe.”

Ternyata di kantor senang yaaaa! Bebe di daycare aja! Hahaha.

(Baca: Review Daycare Bebe, Tweede Daycare)

Dari situlah perjalanan daycare Bebe dimulai. Bebe berguru banyak sekali, dan yang paling utama ialah berguru punya teman. Di umur 2 tahun beliau udah tahu bahwa ada anak yang lebih besar dan lebih kecil, ada anak pria dan anak perempuan.

Dia berguru banyak sekali. Belajar duduk, merangkak, jalan semua di daycare. Naik perosotan pertama kali bahkan sebelum dapat jalan, naik sepeda, berenang, berguru buka dan pake celana sendiri, makan sendiri, doa-doa, dan banyak lagi. Saya hingga ngerasa Bebe mungkin menganggap daycare ini rumahnya, lah di rumah sendiri cuma bobo doang tiap malem lol.

Teman-teman pun tiba dan pergi, alasannya ialah sudah punya mbak atau kembali diurus nenek. Hanya beberapa dari mereka yang bertahan semenjak usia 3 bulan hingga 3 tahun ibarat Bebe. Dan tahun ini, angkatan 2014 “lulus” semua, pindah ke daycare yang punya agenda pra-sekolah.

T______T

Meski super betah, urusan daycare ini juga nggak selalu mulus. Ada waktu-waktu di mana beliau cranky banget nggak mau di daycare maunya sama ibu aja. Tapi ya kaya yang pernah saya bilang, anak kan emang ada masa-masanya rewel ya.

Mau anak yang di daycare, yang sama nenek di rumah, yang sama ibunya. Pasti ada hari-hari di mana beliau nggak mood dan maunya nangis kan. Makara ya udah. Kalau kalian ngerasa anak rewel lebih baik sama ibunya, belum cencuuu. Kalau ibunya malah stres kan justru mending berpisah dulu ya kaannn. Daripada kenapa-napa.

(Baca: Drama Daycare)


Dan Bebe memang anaknya cenderung ekstrovert. Dia praktis approach anak lain untuk ngajak main meskipun sebelumnya nggak kenal sama sekali. Kecuali jika lagi nggak mood banget ya. Makara beliau di daycare senang alasannya ialah selalu punya teman!

Makanya saya mellow banget kemarin Kamis tiba-tiba udah hari terakhir aja beliau di daycare. Hiks. Sedihnya sedih banget.

Ya gimana nggak sedih, 3 tahun bolak-balik rumah yang sama setiap hari. Bobo siang di situ, mandi di situ, makan 3 kali sehari di situ.

T_______T

Apakah Bebe udah ngerti beliau akan pindah?

Saya udah jelaskan setiap hari semenjak 2 ahad kemudian dan beliau excited banget! Kayanya alasannya ialah beliau nggak ngerti apa itu perpisahan. Selama ini bagi Bebe, perpisahan hanyalah merelakan ibu pergi kerja, nggak lebih.

Sekarang misal lagi baca buku beliau bilang “ibu nanti saya baca buku sama guru bukan kak wina (guru daycare) ya?” atau “nanti di sekolah salo mandi sama guru ya ibu?” things like that. Dia emang udah bosen banget di daycare yang kini alasannya ialah beliau paling tua, anak pria gede sendiri pula. Ya yang lain udah duluan masuk preschool dari 1-2 bulan lalu. Saya aja nggak mau buru-buru alasannya ialah nyempetin survey ke banyak daerah dulu.

(Baca survey dan review daycare di sini)

Berkali-kali beliau bilang “aku ingin main sama Z tapi beliau bayi”. Z ini anak pemuda di daycare tapi masih setaunan gitu. Belum seru diajak main. Padahal hasil konsultasi sama psikolog kemarin, anak 3 tahun memang gres menyadari kebutuhan bersosialisasi. Berarti emang udah saatnya Bebe pindah, demi sobat gres yang sebaya!

Beberapa anak daycare yang pindah, pindah gitu aja nggak ada farewell atau apa. Saya nggak mau ngilang gitu aja, nggak tega huhuhu Akhirnya bikin farewell kecil-kecilan. Bikin hampers isi handuk, kaos kaki, taplak meja, dan nyetak foto kemudian di-frame. Fotonya foto yang ada Bebe dan ada mbaknya gitu.

Sorenya saya bawa nasi kotak terus makan sama-sama. SEDIH BANGETTTT BANGET BANGET. Pas jalan ke kendaraan beroda empat tuh yang kepikiran, wow nggak akan parkir di sini lagi, nggak akan ketemu bapak parkir ini lagi, nggak akan jajan cilor, beli nasi padang, dan mie aceh di sini lagi.

T________T

Tapi yah, ini kan proses natural. Bebe pindah alasannya ialah memang sudah umurnya. Saya juga harus tegar dan mempersiapkan mental untuk beberapa hari ke depan alasannya ialah Bebe harus lewat proses pembiasaan lagi.

Lebih praktis sih harusnya alasannya ialah beliau udah ngerti, tapi ya, tetep nervous alasannya ialah saya sendiri belum kenal mbak-mbak di daycare gres kan. Sama-sama pembiasaan ya, Be!

*

Tiga tahun pake jasa daycare, saya gres sadar jika selama ini saya dapat hening ninggalin Bebe kerja alasannya ialah beliau di daycare. Saya nggak perlu cek beliau udah nyampe rumah atau belum (pulang sekolah), nggak perlu cek makan apa, nggak perlu masak, nggak perlu mandiin. Hidup saya dipermudah banget sama daycare.

Kebayang jika pake mbak di rumah kayanya saya akan sering-sering cek ya. Belum lagi harus masak sendiri. Belum lagi mbaknya di rumah nggak ngajak main yang "edukatif". Daycare ini bener-bener demi peace of mind buat ibu bekerja kaya saya.

Saya dapat hening ajak beliau baca buku atau main malem-malem alasannya ialah saya nggak perlu stres lagi suapin beliau makan. Saya dapat happy main sama beliau full Sabtu dan Minggu tanpa gangguan mbak. Karena banyak kan tuh yang anaknya malah pilih mbak dibanding ibunya. Bebe nggak, ya alasannya ialah nggak punya mbak di rumah hahaha. Quality over quantity, yes?

Makara ya, begitulah. Doakan Bebe betah di daycare gres ya!

-ast-

Detail ►