Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 7-hari-tanpa-instagram. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 7-hari-tanpa-instagram. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

7 Hari Tanpa Instagram

[TL;DR] Saya terlalu banyak membuang waktu untuk Instagram. Kemudian saya tobat. Tulisan ini terlalu panjang jadi kalau kalian males baca, pada dasarnya itu hahahaha.


Yang kenal saya niscaya tahu saya anaknya selalu berorientasi angka. Yang paling dipelototin sih page views blog ya, yang mengantarkan saya menerima tambahan 1juta views hanya dalam 3 bulan, dengan total 3 juta views selama 3 tahun saja. Hanya angka, tapi bikin senang alasannya tulisan-tulisan saya ternyata banyak yang membaca. :)

Karena semenjak dulu, social media yaitu daerah main yang sangat menyenangkan. Tempat utama untuk mencari informasi. Saya tidak lepas social media semenjak kala Friendster. Bahkan sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa saja, saya tetap eksis di Friendster pakai Opera Mini di Blackberry. Dulu, hampir 10 tahun yang lalu.

Tahun-tahun berikutnya dilalui dengan keluhan-keluhan wacana kuliah di Facebook. Tak usang pribadi pindah ke Twitter dan resmi jadi AnakTwitterTM yang selalu mengeluh lelah alasannya banyak alay di Facebook. Terus yang kurang penting bangsa Foursquare demi jadi mayor doang ya amponnn.

Beberapa tahun kemudian Instagram muncul exclusively di iOS dan saya pribadi punya lah! Namanya juga anak socmed! Tapi gres 3 bulan belakangan saya jadi peduli pada followers Instagram, meniatkan diri posting setiap hari, memperbaiki kualitas foto, menulis caption panjang dan bercerita alasannya sebelumnya bahkan saya jarang memberi caption. Keseriusan yang ditandai dengan followers naik 1000 lebih hanya dalam 1 bulan. Padahal sebelumnya hanya punya 2000 followers dalam 5 tahun. (sad lol)

Kemudian kalau sedang ada sponsored post maka saya jadi peduli pada reach Facebook, impression Twitter, dan banyak lagi. Ditambah saya yang rutin nge-blog, simpel social media jadi perpanjangan blog.

Lama-lama lelah.


Dan meski banyak orang yang menolak bermain di social media alasannya takut di-judge, saya sendiri sebetulnya tidak. Saya selalu menganggap internet yaitu daerah yang bebas bertanggungjawab. Saya punya argumen, kalian punya argumen.

Saya tidak pernah memaksakan pendapat saya pada siapapun, dan jangan pula memaksakan pendapat pada saya. Lagian masa semua orang harus sependapat sih, kan serem ya. Judge saya semau kalian dan saya tidak akan terganggu.

Yang kenal saya semenjak dulu di Twitter mungkin tau saya pernah sanggup aneka macam bahaya pembunuhan dalam beberapa hari di Twitter dan disuruh bunuh diri hanya alasannya saya menulis video klip sebuah boyband "biasa saja". BIASA SAJA BUKAN JELEK HHH.

Dan saya tidak kapok. Ternyata yang sanggup bikin saya berhenti main-main socmed yaitu diri saya sendiri. Saya sendiri kaget.

Dan ya, biang keroknya yaitu Instagram.

Saya senang melihat feed Instagram saya dan masih senang hingga sekarang. Saya senang menyusun foto semoga nyambung satu dengan lainnya, dengan sebelahnya, dengan atas dan bawahnya, menyerupai main game saja. Saya senang mengedit foto semoga terlihat “lebih Instagram”.

Iya alasannya foto Instagram itu punya karakteristik sendiri loh makanya muncul istilah Insta-worthy atau Instagram-able. Bukan semata alasannya dindingnya manis atau makanannya lucu, tapi komposisinya yang menciptakan sebuah foto menjadi sesuai dengan abjad Instagram.

Contoh paling sederhana, foto dramatis yang jadi headline koran belum tentu sedramatis itu ketika di-upload ke Instagram. Sebaliknya, foto flatlay dengan bunga mint dan aksesoris emas belum tentu cocok untuk halaman koran yang kebanyakan hitam putih. Di situ menyenangkannya Instagram.

Yang jadi persoalan bukan obsesi saya pada feed, tapi obsesi saya pada foto-foto di timeline! Sungguh membuang-buang waktu.

Naturally setiap beberapa menit saya membuka ponsel dan otomatis mencet icon Instagram kemudian scroll dan cek stories. Itu jadi habit dan berdasarkan saya bukan habit yang baik. Ya kecuali followers kalian 2juta orang dengan penghasilan dari Instagram ratusan juta rupiah dalam seminggu ya.

Scrolling Instagram menyita waktu sangat banyak dan saya tidak mau menyerupai itu. Saya tidak mau terobsesi. Saya tidak mau berdiri tidur dan yang pertama kali dilakukan yaitu cek notifikasi Instagram. Saya tidak mau lagi sedih alasannya jumlah followers berkurang.

Karena ya, Instagram yaitu Instagram. Saya kisah sebaik dan semenarik apapun maka akan hilang di timeline orang dalam beberapa hari. Sebagus apapun kontennya, tetap akan sulit dicari sesudah beberapa hari, archiving-nya tidak sebaik blog kan.

Sejak “serius” di Instagram saya juga jadi menyalakan notifikasi. Notifikasi komentar dan direct message. Awalnya saya senang alasannya wow banyak yang appreciate ya! Kesenangan yang hanya bertahan 3 bulan saja.

Lama-lama saya terganggu. Karena notifikasi menciptakan saya merasa ada urgensi membalas secepatnya dan sekali lagi, saya tidak mau menyerupai itu. Itu tidak baik, Instagram bukan prioritas. Berkali-kali saya sugestikan itu pada diri sendiri.

Saya juga terpaksa harus mengakui kalau saya (merasa jadi) oversharing, Padahal dulu saya yaitu barisan orang yang menolak mengamini bahwa saya berlebihan memakai social media. Saya beberapa kali bilang bahwa yang saya tulis di blog itu hanya kulitnya saja.

Orang bahkan tidak pernah tahu nama daycare Bebe, lokasi, atau bahkan nama lengkapnya. Ya di ketika orang menciptakan hashtag dengan nama lengkap bayi, saya bahkan hingga kini tidak pernah mempublikasikan nama lengkapnya. Dan waktu itu saya merasa berhak bilang saya tidak oversharing.

Tapi lama-lama toh saya berubah. Apalagi stories yang tidak menuntut foto bokeh dengan editing indah. Makan apa di-share, minum apa difoto dulu, sedang di mana juga difoto.

Mau apa sih sebenernya?

Saya mulai mempertanyakan diri saya sendiri. Saya jadi merasa lebih bersahabat pada hidup orang tapi makin absurd pada hidup sendiri.



*

Di antara kalian niscaya kini ada yang berpikir oh itu tanda-tanda FOMO alias Fear of Missing Out. Bisa ya sanggup tidak tergantung definisi FOMO-nya.

Kalau kalian perhatikan, saya malah jarang ikut-ikutan komentar hal yang sedang ramai. Buat saya FOMO itu ketika ada sebuah topik ramai dibicarakan orang, maka kita ikut juga membicarakannya baik di status atau pun di komentar alasannya takut dianggap ketinggalan. Atau ketika ada sesuatu yang sedang hits, pribadi ingin ikut juga punya atau membeli.

Saya tidak. Saya belum pernah mengantri berjam-jam demi makanan, saya tidak pernah ikut komentar apapun yang sedang ramai di social media melalui status atau komentar, saya tidak pernah ikut memakai kata “kekinian” hanya alasannya kata itu sedang tren. Ya tau sendirilah anaknya suka sebel kalau mainstream, so does it count as FOMO?

Yang saya takutkan itu bahwasanya tidak ada! Saya hanya senang melihat-lihat foto orang, apalagi foto yang aesthetic dan dipikirin banget gitu bukan foto asal. Saya senang buka-buka profile orang dengan foto bagus dan mengira-ngira ia pakai filter apa dan editnya gimana.

Instagram jadi procrastinate yang sangat berlebihan.

Siang itu balasannya saya kesal alasannya menerima tangan saya sekali lagi membuka ponsel HP dengan tidak sadar dan scroll timeline Instagram. Saya tutup aplikasi itu dan saya delete. Tak pikir panjang saya juga delete Twitter dan Facebook.

Padahal saya jarang sekali buka Facebook. Dari urutan keseringan membuka dan memposting sesuatu, saya paling sering buka Instagram, kemudian Twitter, gres Facebook. Tapi ketiganya saya hapus alasannya saya takut kalau saya hanya menghapus Instagram, saya akan tetap terjebak di ponsel dan kembali scrolling. Membuka Facebook atau Twitter.

Saya menghapus Instagram sempurna di posisi post saya 999 posts, nggak sengajalaahh ngapain sengaja. Saya tidak pasang sasaran kapan akan kembali, pokoknya saya ingin mereka tidak ada di ponsel saya dulu untuk sementara waktu. Saya bilang JG bahwa saya capek ketergantungan social media dan ia cuma ketawa aja. Saya bilang saya ingin sendiri dulu.

Karena selain urusan terobsesi juga ada peer pressure. Tapi soal peer pressure ini kita ceritakan lain waktu ya. :’)

Jelas ada juga unsur peer pressure alasannya kalau nggak mah niscaya kita semua hanya selfie sekali kemudian pribadi upload kan? Ini nggak. Selfie dulu yang banyaaakkkk gres kemudian dipilih yang berdasarkan kita paling bagus. Yang idungnya keliatan agak mancung, yang pipi keliatan agak tirus, yang mata keliatan nggak sayu. Capek banget kaya gitu.

Dulu saya sama sekali nggak punya persoalan self esteem dan pede-pede aja sama diri sendiri. Sekarang? Perasaan sih masih pede, tapi kok ya pilih foto diri sendiri aja lama, edit sana sini dulu biar nggak keliatan gendut blablabla. Yang kaya gitu masih ngaku percaya diri? Tsk.



*

Siang itu dilalui dengan santai alasannya toh sambil kerja. Mau share apa? Foto kubikel?

Malamnya kami ke UGD alasannya Bebe diduga cacar dan di sini cobaan bahwasanya dimulai. Saya ingin sekali share! Sampai deg-degan alasannya saya ingin share Bebe yang sungguh lucu pakai konstum Gecko PJ Masks sambil diperiksa dokter. Saya ingin ambil video ia berpose Super Gecko Muscle di depan apotek rumah sakit. Dan banyak lagi. Tapi saya bertahan.

(Baca cerita cacar air Bebe di sini)

Saya foto dia, saya videokan, tapi tidak saya share di mana-mana. Mau share di mana? Aplikasinya pun tak punya. :)))

Dan itu terjadi hingga dua hari berikutnya, tangan saya masih otomatis meng-unlock ponsel dan pribadi memencet icon daerah sebelumnya Instagram berada. Icon itu bergeser menjadi Line yang sebelumnya ada di sebelah Instagram. Berulang kali dalam sehari saya melaksanakan itu, tidak sengaja memencet Line alasannya menyangka itu Instagram. I am THAT addicted.

Dalam dua hari itu aneka macam yang ingin saya share, apalagi kami cuti dan di Bandung. Saya nonton Kick Andy dengan bintang tamu Doni ‘Animal Defenders’ dan Davina ‘Garda Satwa’. RASANYA INGIN SEKALI NGE-TWEET! Tapi saya bertahan. Otak saya otomatis meramu kalimat apa yang seharusnya saya tweet. saya akan tulis ini, kemudian reply dengan ini sambil mention si anu, dan seterusnya. Gila ya udah lebih dari 48 jam dan saya masih nggak inget kalau saya tidak perlu share

Saya balasannya menciptakan dua jalan keluar:

📱 Pertama, bertahan tidak membuka ponsel sama sekali. Ketika otak saya otomatis meminta tangan membuka lock, ia pribadi mengirim sinyal bahwa yang dicari tidak ada. Maka saya simpan HP dan melaksanakan hal lain, bermain dengan Bebe, menulis, nonton, apapun. Saya menjauhkan diri dari HP and it’s too damn hard. Saya sangat tergantung pada HP saya dan segala isinya sehingga memaksa berpisah menjadi sangat membingungkan.

📱 Kedua, ketika saya tidak tahan lagi maka saya buka HP dan membuka aplikasi lain. Saya punya satu folder khusus aplikasi news publisher yang biasanya saya pakai kalau sedang mengikuti satu kasus. Baca kronologi informasi dari apps itu yummy banget loh btw.

Cuma ya saya nggak pernah juga out of the blue buka cuma mau cek headline. DAN ITU SAYA COBA LAKUKAN KEMARIN. But no fun HAHAHA. Akhirnya back to basic, saya buka BuzzFeed dan BoredPanda, hingga saya sadar kalau saya tidak butuh Facebook alasannya 90% yang saya lakukan di Facebook yaitu membaca BoredPanda dan BuzzFeed. LOL

Kondisi ini hanya tiga hari pertama, hari keempat saya mulai terbiasa tidak otomatis membuka HP tanpa sadar. Saya mulai melaksanakan hal lain, saya mulai sadar kalau tanpa Instagram setiap 5 menit, hidup saya akan baik-baik saja. Mengecek Instagram sehari hanya 2-3 kali sehari pun tidak akan tertinggal apapun alasannya Stories bertahan 24 jam kan.

*

Hidup tanpa Instagram, saya jadi teringat salah satu ekspat Australia di kantor yang tujuan hidupnya yaitu traveling. Dia kerja di kantor saya setahun, jajan di kantin karyawan yang murah meriah, ke mana-mana naik ojek, kost di belakang kantor yang kurang layak demi menabung untuk keliling Indonesia di tahun berikutnya. Surprise-nya bagi saya adalah, ia tidak punya akun social media dan tidak menulis blog wacana perjalanannya. Padahal usianya lebih muda dari saya.

Belum usang ini juga saya nyeletuk ke temen kantor yang juga terobsesi feed Instagram “eh temen gue keliling Eropa tapi foto Instagram-nya sedikit, sayang banget ya!”

Dia impulsif bilang “iya ya”. Terus merenung berdua lol.

THEY’RE MAKING MEMORIES, NOT CREATING INSTAGRAM FEED.

Kenapa kami yang gundah coba?

Contoh real yang nggak pernah saya lakukan tapi selalu saya maklumi: nggak apa-apa banget dateng ke suatu daerah demi Instagram, nggak apa-apa banget ngantri kuliner hits juga demi Stories, tidak persoalan jalan-jalan hunting foto untuk Instagram hingga bawa properti ke manamana. Nggak apa-apalah masa dihentikan atau dinyinyirin, ya tujuan orang kan beda-beda.

Saya merasa salah alasannya ketika ada orang (well, orangnya millennials) yang ternyata TIDAK pernah melaksanakan itu maka saya menganggap ia “wow kok bisa!”.

Kenapa saya maklum ketika orang mau ribet demi Instagram tapi saya tidak maklum ketika sebaliknya? Kenapa saya tidak mempertanyakan orang mengantri cheesecake dari subuh tapi saya mempertanyakan orang absurd yang keliling Indonesia tanpa meng-upload foto?

Saya tidak boleh menyerupai itu.



Di hari keempat saya sempat upload satu foto alasannya ada hal yang tidak sanggup saya ceritakan di sini (YAELAH), pada dasarnya saya kasih a quick update dan ternyata ada juga yang dm saya nanya saya ke mana. Saya hanya upload kemudian saya hapus lagi Instagramnya. Dalam kondisi terharu banget sih huhu masih dicariin orang sementara sayanya kabur tiba-tiba. T_____T (maap kadang emang halu)

Hari ketujuh saya sudah tidak otomatis membuka lock dan mencari icon Instagram. Dan tanpa sadar, pikiran saya lebih tenang alasannya saya tidak terlalu banyak berpikir untuk orang lain. Saya jadi punya waktu jauh lebih banyak untuk diri sendiri.

*

Sebelumnya saya tidak pernah berhenti berpikir. Pikiran saya berjalan terus dan mencatatnya. Misal saya punya wangsit apa, biasanya pribadi diolah jadi draft berangasan blog, caption instagram atau minimal tweet. Jika panjang maka ditulis dulu di notes, jikalau pendek maka pribadi di-tweet.

Tapi kini alasannya pilihannya notes saja, pikiran selintas tetap jadi selintas, bukan lagi pribadi diolah untuk dikonsumsi publik. Dan itu bikin saya lebih damai. Bikin pikiran saya beristirahat.

Mbak Mira Sahid pernah bilang pada dasarnya "kamu kok kaya kebanyakan mikir?" Iya. Saya mikir terus. Saya nggak pernah berhenti mikir, makanya saya nggak pernah habis wangsit untuk blogpost, dan itu capek, capek sekali.

Sekarang saya sedikit mengerti apa yang terjadi dengan Michelle Phan, apa yang terjadi dengan Jesse dan Jeanna ‘BFvsGF’. Iya padahal masih jauhhhh, padahal saya masih sebutir kecil debu dibanding Michelle yang sebesar bulan (naon). Maka sebelum saya separah mereka dan benar-benar kabur dari kehidupan maya, saya lebih baik menguranginya dari sekarang.

Internet terlalu luas, jauh lebih luas dari yang sanggup kita genggam, jauh lebih dalam dari yang sanggup kita lihat. Itu yang menciptakan saya jadi gundah sebanyak apa yang bahwasanya sanggup saya pikirkan. Saya berpikir terlalu banyak.

*if that makes any sense*

Saya juga nggak akan sok nasihatin, “makanyaaa jangan gitu-gitu amat lah di socmed”. Ya mau gimana-gimana juga terserah orangnya lah. Ini yang bermasalah diri saya, nggak berarti orang akan punya persoalan yang sama juga. Saya punya persoalan dengan membagi waktu, nggak berarti orang lain akan punya merasakannya juga.

Begitulah.

Kaprikornus ambisius itu capek ya. Hahaha. Mana ambisiusnya di segala lini kehidupan pula. Udalah istirahat dulu ya. Saya terang tidak akan lagi tiap hari upload foto di Instagram, kalau blog sih sebisa mungkin masih tetap akan di-update ya meski tidak sesering dulu. Saya senang kok sharing di sini, dengan segala suka dukanya hahaha.

Kaprikornus itulah ceritanya kenapa saya menghilang seminggu hahaha. Pada kangen dong biar saya semangat lagi HAHAHAHA. Have a nice day!



-ast-

Detail ►

Pengalaman Ngontrak Di Jakarta (1)

Waktu pindahan kemarin, saya supeeerrrr excited alasannya yaitu akan punya suasana baru. Se-excited itu hingga nggak ngeluh capek atau apa. Packing dengan senang dan unpacking dengan senang juga. Padahal ada kali 10 kali bolak-balik bawa barang pake Karimun dan cuma sekali pake Go-Box.
Baca bab 2:




Pindahan kali ini juga bikin saya mikir, udah berapa kali pindah ya di Jakarta? Makara kini mau iseng dongeng aja kisah-kisah selama ngekost dan ngontrak di Jakarta. Ternyata panjang banget jadi mau saya bagi dua dongeng ya. Pertama dongeng ngekost, nanti kedua dongeng kontrak rumah. Bodo amat jikalau nggak penting dan nggak mau baca, supaya close aja. *ngambek duluan lol*

Pertama kali kost di Jakarta tahun 2011, 3 bulan pertama dibayarin ayah tentunya alasannya yaitu ya fresh graduate ih nggak punya uang. Harga kost-nya Rp 900ribu sebulan sementara honor saya Rp 2,8juta sebulan HAHAHAHA.

Rumah kostnya bagussss, dua lantai dan saya di lantai 2. Rumah baru, full furnished dengan furniture yang juga bagus, mevvah dan nyaman. Kamarnya kecil sih cuma sekitar 3x3 meter persegi, nggak pake AC cuma ada exhaust fan doang. Yang horor yaitu suatu hari saya iseng ngelongok ke balik benteng rumah dan ternyata ada kuburan! Satu makam doang gitu satu nisan terus saya shock banget.

via GIPHY

Ibu kost lempeng aja bilang itu makam bapaknya. TERNYATAAAAA orang Betawi itu emang suka makamin keluarga di halaman ya hahahaha gres tau banget waktu itu. Selain di halaman belakang, banyak juga yang memang punya tanah keluarga khusus buat makam keluarga. Pas pindah ke Rawabelong sih udah nggak serem lagi liat makam alasannya yaitu yaaa, selang 3-4 rumah ada makam keluarga gitu kan.

Tiga bulan di sana, saya memutuskan pengen bayar kosan sendiri, dan mulailah cari kosan yang cocok dengan honor fresh graduate. Dapet kost dengan kamar super gede 5x5 meter lebih kali pokoknya gede banget super dengan harga Rp 500ribu aja!

Wah beneran lah ini good deal banget hingga gres sadar jikalau itu kamar KOSONG HAHAHAHA. Sementara kost sebelumnya full furnished kan JADI INI KASURNYA MANAAAA? Di umur 23 tahun, masih blur ihwal dunia dan segala keribetannya, tak tahu apa itu tagihan dan cicilan, gue harus beli kasur. #firstworldproblem

Kemudian saya beranjak ke Blok M Square untuk nyari kasur. Kalian nggak usah tanya dapet ilham dari mana nyari kasur kok ya ke Blok M? Waktu itu masih pendatang gres di blantika anak kost Jakarta plus belum angin puting-beliung e-commerce/marketplace/Instagram jadi ya mana tau beli spring bed di mana deh? Selain di mana, saya juga nggak ngerti harga dan apakah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membeli kasur?

Beruntungnya saya dipertemukan dengan tukang kasur di Blok M. Saya pilih satu spring bed ukuran 160 harganya Rp 750ribuan. Saya tergetar ingin kasur yang itu secara spesifik alasannya yaitu ... gambarnya Hello Kitty HAHAHAHAHAHAHA. Iya jadi kasur belum dewasa gitu, pink dan Hello Kitty. HEPI!

Waktu berlalu dan kamar kost gede serta kosong bikin pengen beli barang-barang terus. Saya hasilnya beli rak sepatu kayu, beli rak buku, beli kulkas hotel, beli banyak banget barang termasuk satu sofa tiup beli di Ace Hardware yang juga warna pink. Sofa ini yummy banget dipake duduk buat main game gitu dan harus berakhir kempes alasannya yaitu ketusuk bacokan cilok sama adik saya ZZZZ. Tragis sekali nasib si sofa. SEDIH HUHU.

kaya gini tapi pink of course

Kata orang bijak, belum ngerasain kost di Jakarta jikalau belum digusur alias disuruh pindah paksa.

EH KEJADIAN JUGAAA.

Makara suatu hari, ibu kost bilang sambil minta maaf banget jikalau kami cuma punya waktu 10 hari untuk pindah dari situ alasannya yaitu itu rumah UDAH DIJUAL SAMA KAKAKNYA. Ya Tuhan, ternyata itu tanah keluarga dan padahal ibu kost saya bagi-bagi uang kost sama kakaknya dan adiknya (adiknya yang ngurusin jikalau ada apa-apa di kost) EH BLENGCEK DIJUAL SAMA KAKAKNYA. Mungkin kakaknya BU ya sis, alasannya yaitu nongol ngurus kost aja nggak pernah kok ya tau-tau ngejual sepihak.

Untung 10 hari sih jikalau tiba-tiba besok harus mengosongkan kamar coba harus gimana. Temen-temen saya emang pada pernah juga sih digusur gini, JG juga pernah jadi waktu itu rasanya nggak sengsara amat. Asli deh nggak nyampe seminggu sesudah kami pindah, itu kost eksklusif rata dengan tanah dan diubah jadi semacam gudang penyimpanan barang rongsokan. T______T

Akhirnya gerilya lagi cari kosan dan dapet lagi dengan kamar lebih kecil dan harganya Rp750ribu HUHUHUHUHU SEDIH PARAH.

Meski lebih mahal, kost yang gres ini benteng kostnya SEBELAHAN sama kantor jadi selompatan banget jikalau mau ke kantor hahahaha. Sebelumnya jalan kaki 10 menit dan harus nyeberang naik jembatan penyeberangan, ini 2 menit juga nyampe. Nah alasannya yaitu semenjak awal di Jakarta kost selalu deket inilah terpatri dalam benak, jikalau tinggal itu deket kantor ajaaa. Apa-apa ketinggalan nggak stres, nggak kena macet pula.

Di kost ini nggak ada dongeng berarti alasannya yaitu saya sebentar doang keburu ditawarin kerjaan gres di kepingan Jakarta lain. PINDAH LAGIIIII. Dateng ke Jakarta cuma pake Kijang bawa kipas angin dan magiccom, pas pindahan pake kendaraan beroda empat pick up gede hahahahaha *dikeplak konmari*

Kost berikutnya jadi kost terakhir saya. Apa-apaan banget ya, gres 2 tahun di Jakarta, pindah kost kok ya hingga 4 kali. Bukan alasannya yaitu saya nggak betah lho! Keadaan yang memaksaku! *halah*

Kost terakhir ini harganya udah (agak) mahal. Udah (agak) kaya, udah nggak fresh graduate amat gajinya. Kost ini rumah baru, full furnished cuma saya minta kasur dikeluarin alasannya yaitu punya kasur sendiri. Ada exhaust, AC, dan kembali mevvah menyerupai masa-masa dibayarin ayah. WUHUUU. Akhirnya bisa bisa bayar kost cantik sendiri dengan harga ... Rp 1,3juta.

Asli waktu itu saya ngerasa kaya banget deh. Karena kost baru, listrik belum stabil jadi AC belum bisa nyala terus-terusan. Dan untuk pertama kalinya saya ngerasain bayar listrik sendiri!!! BUTUH TIGA TANDA SERU UNTUK MENEKANKAN BAHWA BAYAR LISTRIK MENGUBAH HIDUP!!!

Serius deh, membayar tagihan-tagihan SENDIRIAN mendewasakan kalian. Untuk pertama kalinya harga kost di luar harga tagihan listrik, untuk pertama kalinya beli listrik pake token sendiri. Pada ketika itu tagihan listrik nggak pernah nyampe Rp 50ribu sebulan hahahaha. Sungguh kurindukan masa-masa itu. Sekarang tidak mungkin banget eym tagihan listrik Rp 50ribu sebulan mah.

Di kost ini juga nggak usang alasannya yaitu NIKAH WUHUUUU. Akhirnya dapet duduk kasus yang lebih besar dibanding tagihan listrik yaitu ... nikah. HAHAHAHAHA.

via GIPHY

Apa persamaan dari semua kost itu?

SEMUA NGGAK ADA AC TAPI SAYA BERTAHAN HIDUP DENGAN SEHAT DAN BAIK-BAIK SAJA.

Muka malah lebih kinclong walaupun belum kenal urusan skin care yang menyita pikiran. Oh jikalau itu duduk kasus usia ya, sori deh abis suka ngenes gitu liat muka di umur 20-an awal yang sekinclong itu padahal nggak rajin skin care huhu.

Sekarang hidup tanpa AC rasanya cranky alasannya yaitu ada anak kecil ikutan cranky. Saya beneran nggak ngerti gimana bisa dulu hidup tanpa AC hingga hamil 7 bulan. Hidup bergantung sama kipas angin dan exhaust fan doang ya wooowww niscaya urusannya sama usia lagi sih.

Demikian dongeng kost saya yang entah berfaedah entah nggak. Yang terang satu hal, merantau mendewasakan. Merantau menguji mental. Dari segala urusan ribetnya kost itu, seinget saya nggak pernah sekalipun saya ngeluh ke orangtua. I solved my own problems, ALL OF THEM. Tentu dengan sumbangan pacar dan sobat deket saya yang emang tinggal di Jakarta ya. Tapi poinnya, tinggal jauh dari orangtua, sebisa mungkin nggak perlu ngerepotin orangtua. Takut disuruh pulang soalnya ahahahahaha.

Di bab kedua saya mau dongeng ribetnya cari rumah kontrakan di Jakarta dan gimana caranya jadi pengontrak yang baik. DITUNGGU YA. Senin depan insya Allah. Dalam rangka mau rutin ngeblog lagi nih. Doakan aku! Have a nice day!

-ast-

Detail ►

Mengurus Rumah Tanpa Nanny Dan Art


Ini yang paling banyak di-request di Twitter dan Instagram, gayanya sih administrasi waktu tapi nggak manage amat juga sih. Kaprikornus gimana sih ngatur waktunya supaya rumah tetep keurus padahal nggak punya art buat beberes dan nggak punya nanny buat jaga anak?

JAWABANNYA: NGGAK BAKALAN KEURUS. HAHAHAHAHA.

Iya ayolah buibu, we cannot have it all. Udah kerja, digaji, nggak perlu stres menghadapi anak seharian, nggak pernah mau tau drama nanny dan art, TERUS MAU RUMAH BERES JUGA? Ingat darling, tidak ada yang tepat di dunia ini okaayyy.

via GIPHY

Dulu saya pernah dongeng di sini, gimana kami dapat survive hidup di Jakarta tanpa nanny tanpa ART sama sekali. Nomer 4 ialah administrasi waktu. Nah tapi nggak dibahas lebih lanjut kan gimana detailnya. Kaprikornus kini saya mau ceritain detail ya.

Pertama, kita harus tau dulu prioritas kita apa. Kedua, bagi kiprah sama suami siapa ngerjain apa. Karena ya taulah ya ibu-ibu ambisius maunya semua tamat terus stres sendiri, marah-marah jadinya. Jangan lah, alasannya ialah untuk apa marah-marah tiada gunanya lol.

Nentuin prioritas sesimpel dengan jawab pertanyaan: apa yang bikin kalian ngerasa "cukup"? Gimana ya bahasanya, fulfilled and content gitu kerennya mah. Hayo apa pikirin baik-baik.

Bagi kami prioritas ialah utama ialah Bebe, tidur, makan, dan basuh baju. Itu dulu deh sisanya bila sempet aja. Biasanya saya main sama Bebe, JG basuh baju. Tapi makin Bebe gede, Bebe jadi kadang mau mainnya sama appa aja alasannya ialah ibu kurang seru hahaha. Ya udalah saya basuh baju toh praktis juga kan (sombong sesudah beli mesin basuh baru). Selain itu kan masih harus masak, basuh piring, nyapu ngepel, lipet baju, apalagi ya? Sampai nggak kepikiran saking nggak rutin dilakukan hahahaha.

Jadi gini rutinitas kami dari pagi:

🕕 Jam 6, JG masak atau saya masak buat bekal makan siang. Kalau lagi sok kaya biasanya nggak masak terus makan siangnya beli. Tapi seringnya sih masak alasannya ialah masak makan siang itu hemat banyak banget deh beneran. Bebe masih tidur nih makanya agak santai. Cheat masak nanti saya publish besok sore ya! Kepanjangan bila digabung ke sini. Udah 3/4 jadi sih tulisannya. Intinya nyiapin bekal makan siang super cepat kurang dari setengah jam. WOW NGGAK TUH LOL.

🕖 Jam 7 pergi semua. Anter saya ke kantor, anter Bebe ke daycare, JG cus ke kantor.

🕕 Jam 5-6 sore, JG jemput Bebe ke daycare. Saya nunggu di kantor bila masih ada kerjaan ya kerja, bila nggak ada yang nulis blog. Sebenernya dapat bila mau pulang sendiri, deket juga. Tapi ah ngapain, di jalan kan seru bertiga jadi saya nunggu dijemput aja.

Kalau JG kebetulan pulang agak malem alasannya ialah kerjaan banyak, saya yang jemput Bebe terus main deh di kantor JG abis itu pulang sama-sama. Hampir nggak pernah pulang duluan alasannya ialah yaaaa, supaya sama-sama aja lol. #obsesif

Dan sebenernya ngapa-ngapain pun damai bila makan malem udah aman. Nggak bakal ada drama berantem cuma alasannya ialah salah satu lagi laper. Oiya kami makan malem katering btw.

🕖 Jam 7-7.30 (normalnya) nyampe rumah. JANGAN LEYEH-LEYEH! JANGAN TIDURAN! TIDURAN IS THE ROOT OF ALL EVIL! Kalau udah tiduran udalah kelar nggak akan kelar ngapa-ngapain.

Karena Bebe mau main di lantai maka sapu dulu lantai daerah Bebe main sama kamarlah alasannya ialah kamar kami kecil banget seimprit. Nggak usah seluruh rumah, no no no itu terlalu ambisius. Sapu dan ngepel itu per section aja sesuai kebutuhan. Yang paling sering disapu ya daerah Bebe main dan yang paling sering dipel itu ya dapur alasannya ialah ada bekas-bekas makanan kan. Yang paling jarang ya ruang tamu alasannya ialah nggak pernah terima tamu hahaha.

Abis itu JG biasanya basuh baju ditinggal sambil basuh piring. Kalau JG capek ya saya basuh piring, bila saya capek juga ya udah nggak usah basuh piring nggak apa-apa. Kalem aja kenapa harus pusing sama hal ginian doang.

Udah gitu Bebe main sama JG saya biasanya gambar. Nah dulu waktu gambar ini biasanya saya pake buat lipetin baju. Karena gambar, kini baju yang dilipet jadi nggak pernah tamat hahahaha. Ya udalah nggak apa-apa.

(Baca: Mencari Skill Baru)

Dan semua urusan di sini prioritasnya Bebe. Kalau JG lagi basuh piring terus Bebe mau main ya udah berhenti cucinya. Saya pun demikian bila lagi gambar Bebe ngajak main ya udah main sama Bebe. Ya cuma ketemu Bebe malem dioptimalkanlah. Apalagi Bebe udah nggak nonton, nggak dapat deh dialihkan lagi jadi bener-bener harus ditemenin. Kaprikornus salah satu di antara kami akan main sama Bebe sementara satunya ngerjain kerjaan rumah.

🕘 Jam 9-9.30 siap-siap tidur. Terus ya udah leyeh-leyeh, ngobrol sama Bebe, tidur deh. Gitu doang nggak ada tips berarti sih.

Tipsnya cuma satu: nggak usah ngotot rumah harus selalu disapu pel, nggak usah murung liat tumpukan piring kotor, nggak usah stres liat baju belum dilipet. Kalem aja emang ada deadline-nya? Emang bila rumah kinclong tiap hari sesuai KPI terus dapet bonus? Kan nggak. Yang penting main dan ngobrol sama Bebe dan JG, tidur aman, masak aman, baju bersih. Itu kan inti dari kehidupan ini? Hahaha.

Emang ya ada orang yang nggak tahan sama berantakannya rumah. Tapi bila emang kalian nggak tahan MAKA JANGAN NGELUH KALAU HARUS BERES-BERES. Saya nggak tahan sama orang yang ngeluh capek beberes tapi pas dibilang ya udah nggak usah beberes beliau jawab “tapi kesel liat rumah berantakan”.

Yaaa kenapa ngeluh capek atuh? Kan tadi kesel liat rumah berantakan, sesudah beberes kok malah kesel alasannya ialah capek beberes? Asa nggak masuk akal. Dan banyak lhoooo orang begini.

Lebih sebel lagi bila keselnya bawa-bawa orang. “Kenapa saya terus yang beres-beres rumah sih?! Kamu malah leyeh-leyeh doang!” Lha bila nggak mau atau capek beberes ya udah nggak usah atuh ceu. Kenapa harus menggeret orang lain ke dalam dilema elu.

Kalau justru suami yang komplain rumah awut-awutan ya suruh beliau beresin sendiri. Kenapa juga harus kita yang beresin. Kan siang sama-sama kerja. Dan ingat urusan rumah tangga ialah tanggung jawab suami loh ya.

via GIPHY

Tapi bila emang nggak tahan banget liat rumah awut-awutan gitu ya bikin prioritas untuk beres-beres rumah yang niscaya menyita waktu lain. Waktu tidur kan paling? OGAH YAAAA KALAU SAYA SIH. Lebih baik tidur nyenyak usang dengan tumpukan baju belum dilipat dibanding tidur sebentar dengan baju terlipat. Ngantuk dan laper sumber amarah banget loh, dapat bikin berantem.

(Baca: Nggak Usah Nyetrika kan Gerakan Tanpa Setrika)

Karena saya dan JG sih tipe yang kalem banget. Males masak ya udah beli, males basuh piring ya udah besok lagi, males basuh baju ya udah nanti lagi, males nyapu ngepel lipet baju ya udah nanti-nanti aja. Yang penting nggak berantem jadi happy. Daripada rumah rapi tapi akhirnya capek banget dan berantem?

Emang nyaman tinggal di rumah berantakan? Ah udah biasa. Yang penting nggak kehujanan dan kepanasan kan? Makanya dari awal harus terang prioritas kalian apa.

Demikianlah. Berguna nggak? HAHAHAHA. Tunggu goresan pena soal cheat masak besok ya!

-ast-

Detail ►

Mengatur Keuangan Keluarga


Halo semuanya! Udah usang banget ya nggak nulis soal keuangan. Topik mengatur keuangan keluarga ini sebenernya jadi salah satu topik yang banyak direquest banget. Cuma saya maju mundur nulisnya alasannya ialah ah perasaan saya atur uang tiap bulan ya gitu aja.

Nggak mungkin atur macem-macem alasannya ialah duitnya nggak sebanyak itu juga hahahaha. Makin dikit duit makin dikit yang harus diatur dong? LOL. Tapi alasannya ialah banyak banget yang dm dan komen minta ditulis, baiklah saya coba ya!

Oiya, saya dan JG ialah penganut uang suami ialah milik bersama. Makara ya semua rekening suami dipegang bersama saya, kecuali rekening honor saya HAHAHAHA. Kalau JG mau beli sesuatu ya tinggal bilang niscaya dibeliin kok. Tinggal kasih aja ATM-nya atau dia pake kartu kredit dia dulu tar saya yang bayar (ya pake duit dia alias duit bersama lol).

Tiap bulan saya full yang atur uang, bayar-bayar segala macem. JG bahkan nggak pernah tau berapa tagihan kartu kredit atau apa KPR bulan ini udah dibayar apa belum? Semua di saya alasannya ialah saya bossy jadi seneng atur lol #controlfreakalert. Makara jika kalian tipe yang dikasih sekian sama suami, ya sesuaikan aja ya!

Kok dapat JG nggak pegang uang? Alkisah dulu pas pertama pacaran, saya gres tau dia nggak dapat atur duit hingga tagihan kartu kredit banyak banget! Pacaran sama saya pribadi saya atur dan tagihan cc lunas semua. Makara ya udah dari pacaran saya yang pegang uang. Karena dia simpel terpengaruhi sale dan anaknya males mikirin uang jadi mending saya yang atur. Toh mau beli apa juga dibeliin kok nggak pernah ditolak ya kecuali uangnya memang habis hahaha.

(Buat yang belum nikah ini harus dibahas banget loh, nanti uang akan siapa yang pegang! Kelarin dulu checklist ini ya!)

Makara ini cara cocok di saya dan mungkin nggak cocok di kalian. Adjust sana-sini nggak masalah. Asal nggak ganggu pos! Dan ini kayanya akan panjang, saya bagi jadi beberapa section ya!

💸 Pisahkan rekening tabungan dan rekening belanja ðŸ’°

SEKALI LAGI: HARUS DIPISAH REKENINGNYA! Makara minimal punya 2 rekening. Satu buat nabung, satu buat belanja sehari-hari.

Karena saya detail dan perfeksionis, maka saya punya 5 rekening supaya tidak saling mengganggu. Banyak? Lihat dulu kegunaannya, yummy deh punya banyak sesuai kegunaan gini. *enak nurut ngana hahaha*

💰 BCA: Ini rekening honor JG, begitu gajian pribadi transfer bayar segala-galanya dan bagi ke rekening lain di bawah ini. Nanti sisanya akan pas untuk uang belanja sebulan. Belanja, jajan, makan, pulang ke Bandung, di sini semua. Bener-bener atm sehari-hari lah.

💰 BNI: Dulu sebenernya honor JG ke BNI, jadi kartu kreditnya BNI. Nah tapi ternyata lebih yummy jika rekening kartu kredit terpisah sama rekening gaji. Tujuannya apa? Biar jika abis pake cc agak gede dapat pribadi transfer ke sini meskipun tagihan belum muncul.

Misal abis beli tiket pesawat 1,5juta, ya pribadi transfer ke sini 1,5juta. Atau beli sesuatu yang promo jika pake kartu kredit, ya pribadi bayar juga ke rekening ini. Makara bulan depan pas tagihan muncul, paling kurang receh-receh kaya beli makan, pulsa, Grab atau Uber gitu. Makara nggak kaget sama tagihan CC. Ya asal nggak makan 300ribu tapi 10 kali aja hahahaha. Tetep kaget jika gitu mah.

Caranya, catet semua pengeluaran kartu kredit! Saya punya notes di HP yang isinya list pengeluaran. Nggak perlu pake apps lah ribet. Di notes aja tinggal tulis misal pulsa 129ribu, makan di Shaburi 340ribu, dll. Makara pribadi keliatan udah pake seberapa banyak. Bulan depan jika udah dibayar tinggal hapus listnya, bikin lagi baru.

Oiya, kami cuma pake satu cc! Saya punya kartunya tapi cuma turunan dari cc JG aja jadi limit cuma setengahnya. Satu juga cukup banget kok, biaya tahunan cuma satu, plus tagihan jadi ke satu tempat, bayar sekaligus. Ayo kini ambil gunting, keluarin kartu kredit kedua dari dompet, dan gunting kartu kredit kalian jika punya lebih dari satu hahahaha.


(Tulisan usang dari tahun 2015 tapi relevan: tentang kartu kredit)


💰 Commonwealth: Punya rekening di sini alasannya ialah reksadana saya di Commonwealth. Kami pakai reksadana yang manual dan bukan autodebet alasannya ialah nggak tau dapat autodebet hahahaha norak. Tapi nggak apa-apa sih, alasannya ialah udah dibudgetin kan sekian tiap bulan harus masuk reksadana, ya tinggal disiplin aja transfer manual.

Kalau lagi dapet uang lebih juga semua kami masukin dulu ke dana pendidikan (dapen) alasannya ialah ingin dapen SD buru-buru selesai! Tahun ini selesai sih. Harusnya dapen SD itu kan nabung di reksadana 6 atau 7 tahun (dari Bebe lahir hingga SD), tapi ini (akan) selesai di Bebe di umur 3,5 tahun aja. I’m so proud! HAHAHAHA Bodo amat nggak liburan bertahun-tahun yang penting uang SD Bebe aman. #priorities

Selain reksadana, rekening ini juga buat rekening tabungan. Sebenernya tabungan dana darurat sih, tapi alasannya ialah sering banget darurat ya kepake terussss. Makara jangan samakan dengan definisi dana darurat yang harus punya sekian kali honor ya! Itu saya nggak nyampe-nyampe hahahaha sesat banget.

Intinya jika ada uang lebih dan semua pos udah aman, saya masukin ke sini. ATM-nya nggak perlu dibawa-bawa. Darurat yang saya maksud ini kaya kendaraan beroda empat tiba-tiba harus turun mesin lah, ke bengkel lah, Bebe harus pindah daycare dan lupa mikirin uang pangkal lah, gitu-gitu loh.

💰 Niaga: ini rekening KPR. ATM-nya mati, internet banking lupa password. Ya udah pasrah tiap bulan cuma transfer ke sini buat bayar cicilan rumah. Tiap bulan saya lebihin juga 50ribu jadi saya yakin ini rekening ada isinya tapi biarlah anggap uang kaget lol.

💰 Mandiri: Nah ini rekening honor saya makanya ditaro terakhir hahahaha. Gaji saya nggak utuh sih dipake perintilan kaya beli listrik atau isi GoPay buat berdua gitu. Kalau utuh mah yummy banget hahaha. Gaji JG kurang banyak jika mau honor saya utuh, tapi ya nggak apa-apa lah toh saya juga kerja bahagia hati daripada termangu di rumah? Nggak kuaaattt.

Dari rekening ini saya biasanya belanja. Belanja itu kaya beli baju, beli mainan buat Bebe, beli sepatu, dll. Rekening ini juga buat rekening job dari blog, jika angkanya gede biasanya setengahnya saya masukin ke tabungan yang di Commonwealth itu. Kalau nggak gede-gede amat ya seketika abis lah dijajanin hahahaha.


Makara pisahkan rekening sesuai kebutuhan! Jangan ambil uang dari rekening yang bukan haknya!

💸 Buat list pengeluaran ðŸ’° 

Bagi dua, list pengeluaran bulanan dan tahunan. Bulanan sih biasanya udah khatam banget ya buibu, tahunan nih yang suka kagetan.

Bulanan, misalnya: semua cicilan (rumah, kendaraan beroda empat jika ada, dll), investasi, uang bulanan sekolah, listrik, internet, pulsa, koperasi, zakat gaji, gajian mbak, katering bulanan, bayar kartu kredit, apalagi sih ya pada dasarnya tagihan bulanan lah. Bayar ya pake honor bulan itu. Sisakan uang HANYA untuk makan di rekening belanja. Kemudian bagi empat atau lima sesuai jumlah ahad di bulan itu.

MISAL NIH YA. Setelah bayar segala macem, sisa untuk belanja harian 2juta, dibagi 4 jadi 500ribu seminggu. Tandanya seminggu cuma boleh abis 500ribu. Kalau sehari belanja 50ribu, 7 hari abis 350ribu. Weekend dapat jajan Rp 150ribu.

Tahunan, misalnya: pajak mobil/motor, STNK, zakat fitrah, kurban, PBB, asuransi tahunan, dll. Bayar pake apa? Pake THR atau penghasilan tahunan ibarat bonus dari kantor. Iya jadi pengeluaran bulanan dibayar dengan penghasilan bulanan, pengeluaran tahunan dibayar dengan penghasilan tahunan.

Intinya disiplin mingguan, bulanan, dan tahunan! *toyor diri sendiri*

(Detail alokasi THR dapat di baca di sini! THR UNTUK DIHABISKAN!)

KALAU ADA SISA BARU BELANJA! JANGAN BELANJA SEBELUM BAYAR CICILAN, TAGIHAN, DAN INVESTASI. Kalau punya uang urutannya yang pertama hutang, kedua investasi. Sisanya belanja.

Pengeluaran itu rutin kok! Makara hampir niscaya sama tiap bulan. Ya kadang ada yang kaget juga makanya harus punya tabungan untuk kondisi darurat. Nah selain pengeluaran rutin, satu lagi yang harus dibahas, asuransi.

💸 Asuransi 💰 

Asuransi itu PROTEKSI ya. PROTEKSI ITU PERLINDUNGAN. Makara saya nggak terima pertanyaan wacana asuransi pendidikan alasannya ialah males jelasinnya. Googling aja sendiri niscaya udah banyak yang bahas.

Yang paling penting dari segalanya itu asuransi kesehatan. Iya saya ngerti asuransinya Allah aja, ngertiiii banget. Tapi saya sendiri kerasa banget nggak pernah mikirin biaya rumah sakit alasannya ialah punya asuransi kesehatan.

Asuransinya dari kantor juga nggak apa-apa banget. Saya juga pake asuransi kantor JG kok. Cuma pastiin aja kita tau plafonnya, jatah rawat jalan berapa, rawat inap berapa. BPJS juga boleh, ya asal tahu persis plafonnya ya. Saya dari kantor BPJS tapi belum pernah pake alasannya ialah selalu pake asuransi kantor JG aja yang simpel tinggal liatin kartu asuransi.

Kan yummy tuh, begitu hamil pribadi pilih dokter yang sesuai plafon jadi tiap bulan dapat kontrol full dengan USG. Melahirkan juga tinggal sesuaikan kelas sesuai plafon. Anak demam tengah malem dan bikin khawatir ya pribadi ke UGD aja. Nggak perlu mikirin, duh bayarnya berapa ya, jika harus tes darah gimana ya, jika harus rawat inap gimana ya. Uang bulan ini cukup nggak ya.

Begicu.

Don’t get me wrong ya, meski sakit dikit pribadi ke rumah sakit, saya masih RUM kok. Bebe hampir nggak pernah minum obat, tapi ya yang penting ke dokter dulu, tahu penyebabnya dulu. Urusan obat dibayar apa nggak ya kita yang nentuin. Apalagi urusan obatnya diminum apa nggak, ya terserah ibunya laahhh.

Asuransi ini biar damai aja, peace of mind. Kasarnya jika sakit ya tinggal mikirin sembuh, nggak perlu mikirin bayarnya.

Yang kedua asuransi jiwa. Ini penting untuk tulang punggung keluarga. Yang kerja hanya suami, maka suami harus punya asuransi jiwa! Makara jika kalian istri-istri yang tidak berkarier, beli asuransi jiwa ya untuk suaminya! Beli asuransi jiwa murni aja. Tujuannya, jika suami meninggal (namanya umur ya T________T) kalian akan punya pegangan. Minimal sekolah belum dewasa nggak akan berantakan. Pakai uang tanggungan asuransi.

(Baca wacana tahap menyiapkan dana pendidikan di sini!)

Udah sih gitu aja alokasi uang. Simpel kok sebenernya alasannya ialah dilakukan berulang-ulang kan. Yang penting TERENCANA DAN LAKUKAN SESUAI RENCANA. Disiplin ialah kunci utama.

Dan nggak lah, saya juga nggak selalu mulus ngatur semuanya. Saya sering misal dalam 2 bulan keuangan awut-awutan semua, nggak dapat nabung sama sekali. Tabungan “dana darurat” tiba-tiba berkurang banyak banget alasannya ialah ya, belanja ini itu atau banyak pengeluaran tidak terduga. Tapi satu hal, sesusah apapun kita, jangan pernah otak-atik dana pendidikan anak!

NO!

Itu dulu aja! Karena nggak lucu lah spontan beli HP terus ngambilnya dari dana pendidikan. Gila lah itu mah jangan hingga tragedi ya! Boleh spontan beli sesuatu, ambil dari tabungan, DAN JANGAN LUPA UNTUK MENYESALINYA.

Penyesalan akan berujung ngirit pada bulan berikutnya kok. Makara beberapa bulan sekali niscaya ada masanya splurge belanja terlalu banyak, tapi beberapa bulan berikutnya hemat seirit mungkin hingga nggak belanja apapun sama sekali. Seperti contohnya bulan ini hiks, akhir bulan kemudian terlalu spontan padahal pengeluaran darurat aja banyak banget hingga tabungan jadi tipis banget nget nget lol.

Namanya juga hidupppp.

Ralat: namanya juga hidup kelas menengah yang bertahan dari gajian ke gajian ya kaannn. Pantes kan banyak yang niat banget wirausaha, katanya bosan jadi karyawan. Wow sungguh orang-orang yang membutuhkan tantangan hidup banget alasannya ialah saya belum siap banget stres jadi bos harus mikirin honor orang *anaknya cemen* XD

Udah sih itu aja. Semoga ada yang terinspirasi!

Nanya-nanya boleh di komen atau dm Instagram ya! Nanti saya compile jadi blogpost selanjutnya!

Nggak terima pertanyaan di bawah ini, ini sering banget ditanya dan saya gundah jawabnya:

1. Reksadananya apa? Nggak berani rekomen alasannya ialah saya pun direkomen financial planner dulu. Belajar dulu aja seputar reksadana, akibatnya apa, dll. Jangan beli alasannya ialah ikut-ikutan! *judes* Paling simpel ke Commonwealth dateng terus tanya sama mbak-mbak cs-nya. Mereka mau kok ngeladenin pertanyaan kita termasuk nanya reksadana apa yang returnnya bagus.

2. Asuransi ini anggun nggak? Nggak tau alasannya ialah bukan distributor asuransi. Pastiin aja sesuai kebutuhan ya. Kalau butuhnya asji ya asji murni aja, nggak usah jadi ditambahi asuransi + investasi, investasi sendiri aja di reksadana ok!

-ast-

Update 30 Oktober:

Btw gres aja baca twitnya teh Ligwina Hananto dan ternyata dia pernah nulis ibarat banget sama goresan pena ini! Padahal waktu nulis ini saya belum baca goresan pena itu, cuma memang follow Twitternya entah dari kapan dan emang pake QM Financial sih tahun 2013 untuk ngatur uang. Makara mungkin udah ngeletek tanpa perlu nyontek lagi hahaha. Artikelnya teh Wina dapat dibaca di sini ya! Klik untuk baca pribadi dari expertnya!

Detail ►

#Sassythursday: 10 Types Of Boys I Wouldn't Date


Maap maap ya pakenya kata "boys" alasannya ya gimana, "boys will be boys" itu benar adanya. Hahahaha.

Iya kali ini saya sama Nahla mau bahas hal-hal yang kami benci dari cowok. Atau perjaka ibarat ini loh yang kami nggak suka.

Tapi ini sudut pandangnya hari ini lho ya. Di usia saya yang segini. Entah deh, jika beberapa tahun kemudian mungkin list ini akan beda hahahaha.

Baca perjaka yang nggak akan dipacarin Nahla di sini:

INI DIA!

1. Bau ketek 

Dan wangi mulut. Dan cowok-cowok yang nggak sadar wangi badannya PLIS. Sadar wangi tubuh itu kewajiban gaes. Plis untuk selalu aware pada wangi tubuh kalian sendiri alasannya itu menyebalkan banget. Ilfeel seketika. Apalagi saya anaknya praktis pusing gitu, paling nggak berpengaruh sama wangi tubuh orang.

Nggak perlu wangi parfum hingga kecium dari jarak bermeter-meter sih tapi tolonglah jangan wangi badan. Dan kukunya jangan panjang serta item-item. Kecuali kerja di bengkel. Masih termaafkan lol

2. Lebih pendek

MAAF YA FISIK BANGET HAHAHAHAHHAHA. Masalahnya sayanya aja cuma 150 something gitu makanya nggak mau lah cowoknya lebih pendek. Nanti disangka anak SD pacaran gimana hahahaha. Makanya suka banget liat kaki JG soalnya anggun gitu panjang. Mukanya nggak usah diliat ya. LOLOL

3. The bodybuilder

Ngomongin badan, ini juga saya ilfeel hahaha. Maap ya buibu yang suaminya suka selfie topless di Instagram, saya mah turn off banget liatnya. Pamer otot terus, pake hashtag tertentu, terobsesi protein shake, terus badannya dioles minyak (?) Isi feed Instagram foto nggak pake baju semua. Kecuali kau Justin Bieber, please don't do that. *biased* XD
4. Full of themselves

Cowok-cowok yang jika kita lagi ngomong, omongan kita dipotong terus bilang "kalau saya sih ..." kita ngomong belum selesai terus dipotong lagi "eh saya juga pernah loh ..." WOY DENGERIN DULU WOY. Nggak semua perihal lo kali.

Saya punya temen kaya gini dan annoying banget. Yang lain lagi seru ngomongin apa, eh beliau motong terus dongeng beliau lagi, dongeng keluarganya lagi, dongeng kerjaannya beliau lagi. KAGA PENTING BOOYYY, NGGAK MAU TAU. T_________T

*unfriend* *di dunia nyata* lol

5. Judgmental

Judgmental itu susah sih pengertian detailnya. Karena kadang bias sama beropini. Tapi maksud saya tipe yang suka mengambil kesimpulan tanpa fakta jelas. Gini loh contohnya "dih bajunya seksi niscaya bitchy"

WHAT.

Bitchy itu attitude, bukan cara pake baju. Ada kok cewek-cewek yang pake dress mini tapi elegan dan bukannya bitchy.

Atau "ih apa sih cewek kok main malem-malem, niscaya tukang mabok".

NAON AISIAAA.

Ya gitu.

6. Nggak sanggup terima perbedaan pendapat

JG paling hebat agree to disagree hahaha . Saya masih suka nggak terima tapi jika perjaka nggak boleh HAHAHAHAHA. Ya pada dasarnya nggak suka perjaka yang suka keukeuh kita harus ikut sama opini dia. Padahal kenapa gitu jika saya punya opini lain?

7. Bohong

Pembohong itu banyak ya. Saya kenal beberapa orang yang suka bohong hanya alasannya beliau nggak mau kalah. Kaprikornus misal lagi makan siang di kantor, terus semua orang lagi ngomongin Masterchef. Eh beliau nyeletuk "iya tuh gue juga pernah ikut masterchef!" krik krik emang iyaaa.

Mencurigakan alasannya beliau selalu "iya tuh, gue pernah ..." saking nggak mau kalahnya! Sampai level "pernah ikut sea games taekwondo" hanya alasannya kami ngomongin taekwondo, "pernah nyetirin taksi dan supirnya suruh duduk di belakang" hanya alasannya kami ngomongin supir taksi. Things like that.


8. Yang suka share website abal-abal di Facebook

Nah sanggup juga beliau nggak bohong tapi nyebarin kebohongan! Sungguh sangat ilfeel! Kaya udah ganteng gitu tapi di Facebook sharenya website entah apa. Huhuhu. Kasian mungkin kelebihan dikasih ke muka semua, otak jadi kurang.

-____-

9. Yang telat

Dan tidak menepati janji. Duh nggak suka banget perjaka telat! Sebel! Nggak perlu klarifikasi tambahan!

10. Yang pendiam

HAHAHHAHAHAHAHAHHA Soalnya saya bahagia diskusi. Sebel jika saya udah panjang lebar dongeng sesuatu terus beliau cuma "hmmm" atau "oh gitu". Tapi jeleknya, kadang saya nggak butuh pendapat dan cuma mau didengarkan, dan JG benci banget cuma mendengar tanpa boleh komentar lolol. Sorry not sorry.

*

Sebenernya nggak suka juga perjaka drama tapi perjaka drama ini biasanya gres ketauan jika udah jadi pacar. Model yang "bunuh ajalah aku". WHAT THE IH! Ada temen saya yang mantannya begitu huhuhu Abusive parah.

ITULAH! BIKIN YUUKKK VERSI KALIAN! Tag saya yaaa! :)

-ast-

Detail ►

#Sassythursday Ft Gesiwinditalk: Bokek


Siapa yang sering ngerasa bokek? Gue jarang sih lol. Jarang mau mengakui tepatnya hahaha. Karena kaya nelangsa banget kesannya. Nahla tuh yang dikit-dikit saya bokek saya bokek astaga.

Oke topik remeh ahad ini ialah apa yang biasanya dilakukan jika lagi nggak punya uang. Uang itu ke mana ya mengapa senang sekali kabur dari tabungan? Kenapa senang sekali muter-muter dari gaji, bayar cicilan, bayar tagihan, belanja-belanja dan bikin gundah kapan gajian?

Buat gue definisi bokek ialah ketika uang udah tinggal pas banget buat makan hahahaha. Kritis banget. Biasanya seminggu sebelum gajian nih. Kaprikornus ngapain aja biasanya jika lagi nggak punya uang?

Baca pandangan gres lain di sini:

Ngapain yah hahahha banyak lah yang harus dilakukan lol.

1. Keliling online shop dan wishlist atau add to cart

Ya gitulah, seolah belanja padahal nggak dibayar hahahaha. Ini cukup memuaskan hasrat belanja kok. Scroll-scroll online shop tanpa beli-beli aja memang salah satu acara yang membuang waktu membahagiakan.

Coba hitung berapa waktu tiap hari yang dihabiskan untuk scroll online shop? HAHAHAHA. Atau minimal scroll Instagram dan bookmark barang lucu-lucu. NGAKU!

Tapi ati-ati juga sih, ada online shop yang jika abis add to cart nggak dibayar suka nelepon ngingetin bayar nyahahahaha. Amannya wishlist aja ya. lol

2. Merencanakan mau makan apa duluan pas gajian

Yaitu ngechat JG. "Sayang, abis gajian pokoknya kita makan ini ya!" Besoknya chat lagi dengan resto berbeda "sayang saya mau makan ini dulu deh abis gajian" lol Mengkhayal aja kenyang kok kenyang.

3. Masak sendiri di rumah

YHA. Mau martabak? Beli meses di warung deket rumah. Mau steak? Ngesot dikit ke supermarket beli daging steak yang harganya bisa sepertiga jika di resto. Mau ramen? RAMEN INSTAN FTW!


4. Tukar voucher Go-Food

YES. Kumpulkan poin-poin Go-Pay mu dan tukarkan dengan voucher Go-Food ketika bokek. 750 poin bisa dituker sama voucher 50ribu. Mayan bisa beli Shihlin dua bungkus hanya dengan modal 24ribu saja. Shihlin is life!

5. Makan Burger King pakai voucher

Burger King lagi sering bagi-bagi voucher loh gengs dan itu jadi murah! Vouchernya kadang ada di fanpage mereka (jadi tinggal tunjukkin fotonya) atau voucher fisik juga yang dibagiin sesudah makan di BK. Huhu enak!

6. Tetap ke mall ...

... tapi makan katering dulu di kendaraan beroda empat hahahahaha. Gue kan katering buat makan malem tapi pesennya harian. Nah biasanya jika malemnya niat ngemall, nggak pesen katering. Tapi jika lagi bokek, tetaplah pesen sehingga bisa ngirit nggak perlu makan di mall. Nanti tinggal jajan Chatime doang bisa lah ya. Hahaha.

7. Main ke taman

Iya. Duduk doang. Foto-foto. Biarkan anak lari-larian. Irit dan bahagia.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

8. Diam

UDALAH DIEM LAH UDAH NGGAK PUNYA UANG BANYAK MAU.

Diem aja di rumah. Nonton YouTube hingga ketiduran. Bikin Indomie. Korek-korek kantong dan tas kali nemu duit gocap buat jajan. Chat sama temen-temen hingga bego. Beres-beres rumah dan buat KonMari bangga. Tagih para peminjam duit lol.

Tidur lah tidur. Tidak akan terasa hari gajian pun tiba. *apeu*

*

Ah kurang meresapi nih nulisnya alasannya ialah nggak lagi bokek hahahaha Masih awal bulan gini. Kalau kalian, apa yang kalian lakukan jika lagi bokek?

-ast-

Detail ►

Cerita Dari Konser Dongeng Naura 2

*Tulisan ini udah mengendap di draft usang banget entah kenapa lupa publish!*

Suatu hari sebulan yang kemudian (IYA TELAT CERITA IYAAAA), JG mengirim ke saya poster konser. Namanya pre konser kisah Naura 2. JG bertanya, mau nonton ini nggak? Saya jawab tanpa pikir panjang, yuk!


Padahal nggak tau Naura itu siapa HAHAHAHAHAHA. Mikirnya oh penyanyi cilik konser, ya udalah ya nonton aja. Sekalian agar Bebe tau suasana konser. Nonton bioskop kan udah tuh.

Konsernya sendiri digelar di Ciputra Artpreneur, Lantai P11 Lotte Shopping Avenue, sebelah kantor JG banget jadi saya yang jemput Bebe dan ketemuan di sana. Di daycare, mbak daycare nanya mau ke mana bu? Saya jawab sambil ngeliatin poster yang dikirim JG. Mbak daycare "WAHHH NAURA! Itu anaknya Nola B3, bu!"

Whoa whoa anaknya Nola B3! Oke bila AB3 ngerti lah ya lol, siapa coba yang nggak terbuai payung transparan di pantai HAHAHAHA. Mulai agak-agak excited tuh dari situ alasannya wah minimal emaknya bunyi bagus masa anaknya nggak.

Sampai Lotte, kami harus naik lift yang ngantri banget alasannya lift cuma 2. Kami bareng beberapa wartawan TV plus liat Mona Ratuliu juga. Udah mulai ngeh wah ini artis ciliknya tampak ngetop sekali alasannya wartawan bener-bener banyak.

Tapi tetep, nggak browsing atau apa, we really have no idea mau nonton konser macam apa. Nah pas di lift ngobrol sama mbak-mbak (harap maklum kami random lol). Kata mbaknya "tahun kemudian nggak nonton ya? BAGUS BANGET LOHHH! Bener deh saya jadi ekspektasi tinggi sama yang ini."

Kami yang "Oh iyaaaa. Hmmm," alasannya nggak tau mau jawab apa hahahaha.

Nyampe di lantai 11 WAH GILA KONSER BENERAN HAHAHAHA. Ya maksudnya bukan sekadar konser tapi lengkap dengan booth-booth merchandise, photobooth, dengan bawah umur kecil berbando pink mahkota yang ternyata official merchandise-nya Naura. So cool!

Konser mulai.

Saya sama JG mau nangis.

Karena bagus banget.

T_________T


Lagu pertama Nola muncul di panggung sama anak kecil yang lebih kecil dari Naura. Kami yang blank dan gres ngeh sesudah satu lagu mereka bridging dengan ngobrol. OH ITU ADIKNYA! KENAPA LUCU BANGET GEMES!

Detik itu juga eksklusif search Instagram dan iya emang adiknya dong. Follow Naura, follow Neona, follow Nola HAHAHAHAHA. Neona ini 7 tahun bila ga salah tapi lucu banget! Dia terobsesi pengen konser sendiri gitu dan celetukannya di panggung itu natural. Kata emaknya itu di luar skrip loh. Gemes banget asli.


Konsernya bagus banget! Mewah tapi ga intimidating. Sederhana meski bajunya Mel Ahyar hahaha. Bajunya glamor tapi nggak intimidating atau terkesan cukup umur alasannya mereka pake sneakers. Anak-anak memang SEHARUSNYA pake sneakers aja meskipun manggung. Soalnya saya suka liat bawah umur manggung di mall gitu pada pake heels huhu. Antara kasian sama pengen toyor emaknya.

T______T

Ada sih di lagu terakhir yang bajunya retro sok cukup umur gitu tapi termaafkan lah. Cuma buat closing doang kok.

Suara Naura juga bagusnyaaaaa. Neona juga suaranya bagus. Naura dapat nyanyi sambil main ukulele juga. Bahasa Inggrisnya lancar. Aku sungguh kompetitif dengan bawah umur zaman sekarang. Huft. Karena ini gladi resik konser Naura tahan suara, tiap ada nada tinggi ia berhenti nyanyi, simpan bunyi buat konser besok dan besoknya katanya. Lagu-lagunya juga lagu bawah umur dengan pesan anak-anak.

Terbikin iri ialah saat mereka muncul satu keluarga di panggung. Ada ayahnya dan anak tengahnya juga yang cowok. Detik itu juga eksklusif follow IG ayahnya dan Belvan hahahaha.


Saya enjoy banget nonton ini tapi Bebe bobo lol. Saya terkagum-kagum lihat panggungnya yang sungguh sederhana. Enak banget ya bikin konser zaman sekarang, tinggal bikin panggung 3 dimensi, terus background pake proyektor doang kesudahannya manis banget. Kebayang zaman dulu harus bikin properti sendiri duile ribet.

Intinya hingga kini belum move on dari konser Naura hahaha masih suka sama satu dancer perjaka yang ternyata orang Bandung dan udah di-follow Instagramnya lol. Sebel ya anak kecil zaman kini kenapa talented banget! Yang ingin tau dapat liat di Instagramnya Naura @aku_naura.

Saya juga vlog sedikit nih buat yang ingin tau sama suasana konsernya. Edit apa adanya dari hp nihhhh hahaha.


*

Oiya ini saya nulis ini lapang dada dari hati loh pengen kasih pandangan gres tontonan buat anak-anak. Nggak dibayar hahahaha. Tahun depan bila ada nonton deh!

Btw semua foto dari Instagramnya @aku_naura ya! LUV!

Detail ►

Ibu Yang Belum Sayang Anak

(Ini versi lebih detail dan lebih lezat dibaca dari Instagram Story ya. Saya lama-lama kesel sama Instagram Story sebab nggak dapat disearch dan dibaca ulang. Kaprikornus mau dipost di blog juga.)



Let me tell you a story.

Waktu otw nonton Crazy Rich Asian di Kemang Village (yoi udah usang ya hahahahaha), saya nebeng kendaraan beroda empat @andaws dan di satu topik, kami bahas soal orang-orang yang nggak pribadi sayang sama anaknya.

Andaws dongeng soal satu temennya yang nggak sayang sama anaknya hingga umur sekian bulan terus nanya: lo gitu juga nggak sih?

IYA DONG. MALAH SAMPAI SETAHUN. *LHO KOK BANGGA*

But yes, I did. And I really want all of you to know that it’s totally normal.

Saya ialah ibu yang nggak ngerasain sama sekali momen magical apalagi terharu waktu melahirkan. Boro-boro meneteskan air mata sambil IMD, sesudah Bebe lahir dan saya dibersihin, yang saya pikirin cuma satu: NGANTUK BANGET PENGEN TIDUR.

Ya maklum kontraksi 12 jam hingga induksi kan capek banget ya. Mana saya kurang darah jadi sambil transfusi dan lengan kaya nggak berfungsi saking pegelnya. Pindah kamar dari ruang bersalin, saya nggak nanya mana bayinya sama sekali dan pribadi tidur nyenyak hingga malem.

Sampai malemnya Bebe dibawa di ruangan saya (kami room in tapi Bebe kurang gula darah jadi gres dapat ketemu malem), saya cuekin ia sama sekali loh. Sampai JG bilang “coba nenenin nggak?” saya yang beneran mikir “harus kini banget ya?”

Wow setidak peduli itu boro-boro pumping dan sudah mulai stok ASIP menyerupai orang-orang.

Saya gres mulai sayang dan merasa wah punya anak itu lucu ya … sesudah sekitar satu tahun.

Kaprikornus selama satu tahun itu saya ngurus anak sebab kewajiban dan tanggung jawab aja. I had baby blues and sleep-deprived because Bebe was a difficult baby with colic. Dan itu traumatis sih buat saya. Sangat sangat traumatis dan membekas hingga sekarang.

Sampai sekarang, setiap liat orang hamil atau liat bayi, saya selalu mikirin betapa stresnya punya bayi. Kaprikornus nggak pernah punya perasaan "ya ampun bayi gemes banget jadi pengen punya bayi lagi". Nggak pernah sama sekali. Setrauma itu. :(

*

Selama satu tahun itu, Bebe nggak punya baju pergi sama sekali. Dia bahkan nggak punya sepatu hingga umurnya setahun. Kaprikornus ya cuma pake kaos kaki ke mana-mana.

Saya cuma beliin piyama lusinan, ke mall pun ia pake piyama. Dulu saya mikir itu sebab ya nyaman aja sih bayi pake piyama, tapi bila dipikir sekarang, saya pelit banget untuk beliin baju sebab saya nggak seexcited itu punya bayi.

Betul banget saya ngerasa bayi paling nyaman memang pake piyama dan saya beneran risih sama bayi yang dipakein baju kaya orang dewasa. Tapi di sisi lain, pelitnya saya akan urusan belanja baju bayi juga didukung dengan saya yang nggak sayang-sayang amat sama Bebe hahaha. Nangkep nggak sih?

Kalau sayang banget mungkin beli piyamanya yang mahal dan proper hahahaha nggak beli piyama lusinan dan bodo amat sama warna dan modelnya gitu.

Kaprikornus saya nggak pernah relate sama meme-meme atau jokes yang menyebut sesudah punya anak semua belanjaan buat anak. Nope. Yang belanja tetep saya, waktu itu Bebe (hampir) nggak pernah saya beliin apa-apa.

(Baca: Bebe dijudge orang di mall sebab pake piyama)

Ada fase denial cukup usang bila saya punya anak dan ya harus sayang sama anak ini, tapi gimana caranya? Bingung sendiri. Saya mulai nggak denial lagi dan beneran menganggap wah ini anakku dan saya sayang sekali sama dia, waktu Bebe umur 2 tahun.

Karena di umur 2 tahun itu segalanya udah lebih mudah. Dulu saya nganggep ia sebagai beban. Beban sekali, saya nggak tidur, siang harus kerja, saya ambisius sama hasil pumping, hidup jauh dari ortu dan mertua tanpa nanny dan ART.

Saya nggak punya kehidupan, nggak punya me time selain di kantor. Dua tahun, saya cuma keluar rumah sendiri 1 kali untuk outing kantor. Nggak nonton bioskop, nggak pernah pergi sama temen. Selalu sama Bebe. Untuk memastikan ia dapat nenen aja sih. Ambisius kan anaknya.

Iya ambisus soal ASI sebenernya sih. Urusan ASI dan pumping itu bukan soal Bebe. ITU SEMUA TENTANG SAYA. Tentang saya yang ambisius banget sama hasil pumping hingga bikin KPI untuk diri sendiri.

Iya semua pencapaian hingga dibikin sistem pumping itu UNTUK DIRIKU SENDIRI. Untuk pujian saya sendiri bila saya dapat lho begini dan begitu. saya selalu punya sasaran untuk apapun dan bila tercapai ya saya senang.

(Baca: Manajemen ASI Perah Tanpa Kejar Tayang)

Kalau kenal saya banget niscaya ngerti sih.

Bayar daycare mahal-mahal demi anak? Nggak, demi ketenangan saya sendiri. Saya yang keliling hingga 7 daycare sebab saya seambi itu. Toilet nggak sreg aja saya ogah, missnya saya nggak suka ya saya nggak mau. Repot emang jadi orang perfeksionis.

NGERTI KAN KENAPA CAPEK BANGET JADINYA.

Secapek itu hingga bila nulis di blog saya selalu menghibur diri dengan bilang “it’s gonna be worth it” atau “asal ia sehat deh whatever”. Karena bila ia sakit saya yang repot dan saya akan tambah capek.

via GIPHY

Sekarang? Sekarang di umur 4,5 tahun ini saya senaaaanggg sekali punya Bebe. Sesenang itu hingga aktivitas favorit saya ialah ngobrol sama Bebe hahaha.

Di kendaraan beroda empat pegangan tangan, kapan pun selalu pelukan dan ciuman, kami mengembangkan dongeng hingga tidurnya malem terus saking sebelum tidur terlalu banyak yang harus diceritain. Dia dongeng semuanya sama saya dan saya pun selalu ditagih dongeng sama ia ngapain aja di kantor.

Dia selalu dongeng hari ini murung kenapa, tadi kenapa nangis, dongeng kenapa ia bahagia sekali, dan dapat puluhan kali sehari bilang “aku sayang Ibu”.

(Efek dari praktik pandangan gres di blogpost ini lho “Because I Love You”)

Sekarang ia nggak minta mainan aja saya paksa-paksa beliin hahaha. Bodo amat ia tidur atau bilang nggak mau, bila saya suka ya beliin aja. Sepatunya udah satu laci sendiri. Bajunya lebih banyak dari baju kami berdua.

Sayang nggak dapat dan nggak perlu diukur pake uang tapi ternyata bila sayang bawaannya emang pengen beliin ini dan itu terus. Ini faktual dan nggak terbantahkan.

Waktu yang saya luangkan buat Bebe pun jadi less stressful. Semakin ia besar, semakin saya tau bila saya melaksanakan semua ini demi dia, finally.

JG: “Baru kali ini saya ngerasa sayang sama orang hingga rela ngelakuin aja buat dia. Semua uang saya buat ia juga saya rela.”

Saya: “DIH EMANG NGGAK MAU LAKUIN APA AJA BUAT AKU? Kayanya kau juga kasih semua uang kau buat aku”

JG: “NGGAK AH”

DIHHHHH. Rese amat manusia.

*

Lalu inti dan pesan moralnya apa?

Perempuan itu BISA lho nggak sayang sama anaknya bila punya banyak problem lain dalam hidup.

Perempuan itu BISA capek ngurus anak dan mengaku capek itu TIDAK APA-APA.

Perempuan itu BISA stress berat punya anak dan tidak mau punya anak lagi atau menentukan tidak punya anak sama sekali juga TIDAK APA-APA.

Menjadi ibu itu pilihan sebab tanggung jawab yang kita bawa itu seumur hidup. Hidup berubah selamanya sesudah punya anak dan nggak akan kembali lagi.

Jangan punya anak untuk mengikat suami selingkuh, jangan punya anak demi menyenangkan hati orang lain.

Demikian supaya tercerahkan!

-ast-

Detail ►

Review Si Doel The Movie

[SPOILER ALERT]

Kalau kalian baca blog aku semenjak lama, kalian niscaya tau ya dampak film AADC sama hidup saya. Sengaruh itu lho sama kehidupan. Kalau yang satu ini, aku ngerasa nggak ngaruh tapi kok ya punya penggalan besar dari masa kecil saya.

Dari belum ada filmnya aja, Si Doel ini tuh salah satu topik banget di group keluarga saya. Jokes kami tuh sering banget yang Si Doel related. Adik aku malah ngefans banget dan sering share link-link untuk streaming. Hampir semua episode apalagi episode yang ikonik gitu kami sekeluarga hapal semua hahaha.



Makara pas ada Si Doel The Movie, bahasan di group ya jadi terus-terusan soal filmnya HAHA. Adik aku yang pertama nonton duluan sebab beliau paling ngefans, disusul ayah dan ibu plus adik bungsu yang nonton bareng bertiga, terakhir aku dan JG gres nonton berdua weekend ini sesudah maksa adik pertama untuk nungguin Bebe di rumah selama kami nonton lol.

JADI GIMANA FILMNYA?

Well, kalian nonton Si Doel hingga mana dulu nih? Sampai Doel nikah sama Sarah?
SAMA DONG KAYA SAYA.

Padahal itu gres season 6 (finale. Ada yang bilang finalnya itu season 7 tapi aku nggak nemu) dari Si Doel Anak Sekolahan. Setelah itu ada series dan FTV-nya lagi jadi jikalau kalian nggak nonton dan nggak ada yang dapat ditanya sih udah dijamin hah hoh nggak ngerti. Makara alur atau urutannya itu gini:

- Si Doel Anak Sekolahan (TV Series, 6 season, 1994-2003) - tamat dengan Doel nikah sama Sarah
- Si Doel Anak Gedongan (TV Series, 2005) - tamat dengan Sarah kabur ninggalin Doel.
- Si Doel Anak Pinggiran (FTV, 2011) - tanpa pernah menceraikan Sarah (karena doi ngilang, bos), Doel nikah siri sama Zaenab yang juga janda.

Film yang di hari kesebelas udah dapet 1,3juta penonton ini jadinya nostalgic banget. Saya sih mewek dari AWAL BANGET PAS OPENING. :( Mewek gara-gara denger bunyi Babe aja sih. Sesederhana mikirin orang susah yang mati-matian pengen anaknya sekolah. OH SO RELATABLE.

Dan ya, emang sebaper itu sih sama keluarga Doel. :’(

Sedih sebab series ini tayang usang banget hingga pemerannya ya lekat dengan perannya. Saya juga gitu. Liat sepeda ontel eksklusif inget Engkong Ali yang selalu pilih kasih sama cucu tapi nggak suka sama si Mandra yang anak sendiri. Inget Babe, inget mas Karyo. Meninggal semua. Inget juga sama mang Eman tukang kiridit panci orang Tasik yang nangis duduk di tanah pas Babe meninggal.

T______T

Overall filmnya bagus kok dengan latar belakang Amsterdam. Cinematic dan udah kaya film zaman kini yang shotnya beragam. Shot di series-nya kan bosenin banget, long shot aja jaraaaanggg, paling cuma jikalau mau liatin rumah & warung plus babe tiduran sambil kipas-kipas. Sisanya ya close up aja ngobrol ganti-gantian antar pemain drama gitu. Muka nyak, ganti muka babe, mundur dikit medium shot, balik close up lagi hahaha. Jarang ada adegan close up berdua gitu, shotnya ganti-gantian mulu, syutingnya ganti-gantian juga kali ya lol.

Saya bahas satu-satu per abjad aja ya!

Nyak

Mellow sih sebab sakit tapi masih dapat akting, masih dapat inget skenario. Dan termellow sebab ada wawancara sama Rano Karno yang bilang jikalau film ini udah jadi perihal dari dulu tapi akibatnya diwujudin sebab Nyak yang minta huhu. Sepanjang film nyak cuma nasihat-nasihatin semua orang gitu.

Sedihnya sebab nggak dapat nggak mikirin nyak harus main film dalam kondisi sakit sebab butuh uang nggak sih. SEDIH BANGET PADAHAL ASUMSI DOANG INI. T_______T

Atun

Atun ternyata sudah jadi bundaaaa ahahahahaha. Kocak banget anaknya udah SMP. Ternyata Atun udah punya anak semenjak series sebelumnya. Nikah sama mas Karyo tapi terus meninggal ya ampun apes amat ya ini hidup satu keluarga. :(

Terpengen noyor sebab Atun nggak nganggep Zaenab sebagai istri bang Doel banget deh. Ngomong nggak dijaga! Ya ngerti Atun sama Zaenab dari dulu temenan tapi KOMPOR IH SUMPAH.

Mandra



Tanpa Mandra apalah film ini. Semua celetukannya bikin ngakak banget. Senatural itu untuk jadi orang primitif. Kata ayah, Mandra jikalau main di film/series lain yang sutradaranya bukan Rano Karno suka norce, tapi jikalau di Si Doel selalu natural. IYA YA. Kok dapat yaaaa.

Saya juga yakin beliau niscaya biang kerok di film/series selanjutnya dalam drama cinta segitiga ini. Enough said.

Zaenab

Ini cewek hidupnya kok kasian amat yaaa. Seumur hidup naksir Doel hanya untuk ditinggal nikah. Seumur hidup jadi nomer dua banget lho, seumur hidup jealous sama Sarah, seumur hidup ngerasa kalah terus sama Sarah. Sampai udah nikah pun tetep Doelnya belum cerain Sarah.

Pesan susila untuk orangtua, JANGAN MATRE! Hidup anak lo awut-awutan jikalau lo matre! HUH. Dari dulu paling sebel sama ibunya Zaenab, untung nggak nongol di film. Cuma bunyi bapaknya doang yang muncul di opening.

Yang paling awkward ialah Zaenab menyebut diri sendiri dengan “saya”. AYE LAH HARUSNYA. Aye itu Zaenab banget. Tapi tetep Maudy Koesnaedi bagus banget sih gils.

Sarah

Pas Sarah nemuin Doel, keliatan punggungnya dulu kan ya. Pas balik tubuh …



SISSY PRISCILLIA?

SUMPAH MIRIP BANGET JAHAHAHAHAHAHA.

Makara kakaknya boleh deh, jadi Cornellia Agatha, Sissy, Vanesha HAHAHA. Kesel nggak lo tiga-tiganya muncul di film legend gitu, Doel, AADC, Dilan. XD



Tapi orisinil sepanjang film aku kesel banget sama Sarah. DRAMA ABIS IH HIDUP LO.

Lagi hamil kabur dari rumah hingga 14 tahun dan nggak ngabarin itu selfish banget sih. MAUNYA APA. Mau cerai ya bilang dong. Nyebelin banget, gantungin suami sendiri kaya gitu. Atau jikalau mau ngilang ya ngilang selamanya. JANGAN LABIL. Bilang aja ke anaknya jikalau papa udah meninggal kek.

Paling sebel pas di selesai film beliau bilang tahun depan mau pindah ke Jakarta for good. Saya sama JG eksklusif liat-liatan.

NO. Stay there. Yu menambah duduk perkara yang yu buat sendiri. Yu membisu saja di Belanda.

via GIPHY

Saya: “Anaknya tahun depan mau Sekolah Menengan Atas pendek amat, masa kecil gitu sih”

JG: “Stunting kali?”

KAMPRET. :)))))

Beneran masih di bawah pundak Doel sama Sarah banget. Masih SD deh kayanya yang jadi anak itu.

Doel

YU JUGA KAMPRET.

Dari dulu kan si Doel ini emang nggak pernah netepin pilihan. Naksir sama Sarah, Sarah mau apa selalu diiyain, tapi gitu juga sama Zaenab. PHP yang sebenarnya.

Katanya Doel udah dijodohin dari kecil sama Zaenab, lha tapi kan dilepeh mulu sama ibunya Zaenab. Lagian punya dignity sedikit gitu lho udah dihina-hina kok ya masih ajaaa baik-baikin Zaenab. Sampai Sarah kabur juga sebab Doel nolongin Zaenab yang keguguran tapi NGGAK BILANG-BILANG.



JG: “Jadi dari dulu Doel mau sama Sarah tapi maintain Zaenab supaya nggak kehilangan fans ya?”

OHSOTRUEEEE!

Mau sama cewek ini sih tapi yang itu dimaintain juga supaya ada yang ngejar-ngejar terus. Kita niscaya punya nih satu temen yang begini kerjaannya. Cih.

Terus Doel ini tipe yang repressed feeling banget deh ingin rasanya kubuatkan akad dengan psikiater *jejelin xanax*

Hans

Aktingnya awkward tapi sesudah dipikir-pikir beliau memang harus awkward sepanjang film sebab harus set up sepupunya yang labil pada suaminya yang sudah ditinggal selama 14 tahun. HARUS AWKWARD EMANG FIX.

Koh Ahong

Definisi bergotong-royong dari susah move on. T_______T KASIAN BANGET SIH KOH AHONG. Sayang banget sama Zaenab hingga nggak nikah sama siapa-siapa tapi Zaenabnya nggak mau.

Padahal zaman dulu nyaknya Zaenab nyodor-nyodorin Ahong banget ya sama Zaenab. Kalau Betawi orisinil zaman kini apa masih relate jodohin anak sendiri sama pengusaha batako? Yakin mau dijodohin sama Ahong atau lebih baik pilih pemimpin muslim?

*HENING*

Anyway, yang emang ngefans banget sama Si Doel sih nonton aja sebab ya menghibur. Nostalgic  dan entertaining lahhhh. Mandra kocaaakkkk. Tapi kerasa banget ini film cuma teaser untuk bridging ke selanjutnya. Antara film lagi atau series gres sih. Katanya Rano Karno udah mau balik ke entertainment lagi kan udahan berpolitiknya.

Makara siapa yang udah nontoooonnnn?

Btw males cari foto sebab mereka nggak siapin still cuts buat promo gitu. Cek aja sendiri di Instagram @sidoelanaksekolahan yaaa!


-ast-

Detail ►

Tips Menyikat Gigi Balita

Tips menyikat gigi balita aneka macam beredar di internet. Tapi biarlah ya saya mau share juga kisah Bebe hingga ia mau sikat gigi tanpa gulat, drama, dan air mata. LOL


Beberapa waktu kemudian Bebe difoto di Instagram sambil tersenyum dan pamer gigi. Kemudian ada yang berkomentar (hai mbak Mira!) memuji wah gigi Bebe anggun ya, niscaya rajin sikat gigi. Gigi Bebe memang putih higienis dan nggak keropos sama sekali (JANGAN SAMPAI). Giginya masih utuh. Ada kuning dikit di gigi depan tapi masih utuh banget,

Karena ibu Bebe praktis dibentuk gembira dan bahagia, maka saya tulis postingan ini. Hahahaha. Kemudian galau nulis judul mau pake "tips sukses" takut nggak sukses, mau bilang "tips pintar" kok ya sok pinter amat. Mau bilang "tips seru" ya mati-matian juga sih nggak seru-seru amat hahaha. Makara ya udalah to the point tips menyikat gigi balita.

Bebe dulu drama banget sikat gigi. Bikin frustasi banget, digigit lah, nolak lah, lisan ketutup rapet lah hingga nggak ngerti lagi masukin sikatnya gimana. Cuma ya tetep kan harus dipaksa baik-baik. Baik-baik lantaran dipaksa tapi ya nggak diomelin juga. Disabar-sabarin aja dibujukin. Sekarang sih syukurlah udah nggak pernah drama lagi. Malah maunya sikat gigi mulu, jikalau udah tamat niscaya minta odol lagi. -_____-

Ini ia tips menyikat gigi balita:

1. Biasakan semenjak bayi

Bebe sikat gigi semenjak belum ada giginya. Pas gusinya mulai keras gitu, disikat pake karet yang dimasukin ke jari itu loh. Digigit nggak? Digigit laahhh.

Sampai kini juga masih gigit sikat gigi kok. Tapi apa lantaran digigit kemudian menyerah? Apa lantaran digigit jadi rela anak nggak gosok gigi?

Ya pada dasarnya biasakan gosok gigi semenjak bayi. Pantang mengalah sebelum gigi tersikat semua!

(Baca: Mengajarkan Kebiasaan Baik pada Balita)

2. Buat rutinitas

Kapan pun Bebe mandi maka Bebe gosok gigi. Makara saya nggak bikin hukum gosok gigi sesudah makan atau gosok gigi pagi dan sebelum tidur. Kadang jikalau weekend ia sore udah dekil banget, ya sore mandi plus gosok gigi. Malem sebelum tidur niscaya mandi lagi dan gosok gigi lagi lantaran mandi ialah ritual sebelum Bebe tidur.

Nah waktu belum dapat kumur-kumur, saya juga nggak mengharuskan gosok gigi di kamar mandi atau wastafel. Pakai pasta giginya yang dapat ditelen juga kan jadi nggak ada urgensi ia harus di kamar mandi atau wastafel. Gosok gigi di mana aja, di kasur sambil main juga ayo aja yang penting gosok gigi. Setelahnya minum. Ini untuk membiasakan diri dengan gosok gigi aja sih. Di mana aja ayo daripada dipaksa ke kamar mandi/wastafel terus malah nggak jadi?

(Baca perihal pasta gigi dapat ditelan Bebe di sini)

Sekarang sih ia udah dapat kumur dan dibuang airnya. Makara kini pakai pasta gigi biasa soalnya yang dapat ditelan itu mahal hahaha. Makara kini (2 tahun 4 bulan) gosok gigi selalu di kamar mandi.

3. Sikat gigi bersama

Ini penting dan harus sambil akting "IBU SIKAT GIGI DULU AAHHH! HMMM! SEGAR YA SETELAH SIKAT GIGI." Ya akting-akting sok excited gitu loh.

Biarkan ia pegang sikat giginya sendiri, lama-lama Bebe suka mengalah gitu kemudian ketika kondisi sikat gigi masih dalam lisan dia, GOSOK!

Cicil aja gosoknya. Misal kini geraham bawah dulu kanan kiri, udah gitu mandi dulu, terus geraham atas kanan kiri, terus main air, terus gres depan. Berdua juga bisa, pegang berdua gitu sikatnya. Soalnya kadang ia bete gitu lantaran kelamaan disikat giginya, mati gaya dan nggak nyaman kali ya ada yang gusrek-gusrek gigi.

4. Pasta giginya yang enak

IYA INI NGARUH. Kalau nggak lezat nggak mau dia. Kalau udah dapat pilih supaya pilih sendiri. Waktu kecil sih saya cari kondusif rasa pisang lantaran Bebe suka pisang. Intinya cari yang jadi favorit anak.

5. Sikat giginya yang enak

Ini juga ngaruh! Bebe pernah saya belikan sikat gigi yang dapat dilipet terus jadi mobil. Ya dipake cuma sekali doang kemudian mingkem. Ternyata pas saya coba emang nggak lezat banget sih, keras dan kasar. Sekarang Bebe harus pake Oral-B Stages (ini bukan iklan) yang gambarnya Winnie The Pooh. Dia hingga tau yang gambar Tigger itu yang di daycare, yang Eeyore di rumah, yang Pooh di rumah nini. Begitulah. Harus cari yang bikin anak terobsesi.

Eh terus kemarin beli di AEON sikat gigi Tomica soalnya gemes lucu banget. Nggak tau deh mau apa nggak, belum dicoba hahaha.

6. Nonton video "Brush Your Teeth"

Ini nggak ngaruh di Bebe tapi ngaruh di anak beberapa temen saya. Makara gosok giginya sambil nonton videonya. Bebe entahlah nggak terpengaruh sama sekali dan tetep nggak mau. Ini videonya.


Mungkin dapat dicoba dengan video anak kecil lain lagi gosok gigi. Tidak ada salahnya mencoba peruntungan hanya bermodal kuota, buibu!

7. Perlihatkan gigi rusak

Ini ia turning point-nya. Suatu hari Bebe liat gigi abang sepupunya (namanya Alma) yang keropos. Sampai hitam gitu kan. Dan ia shock.

Bebe: "Ibu gigi Alma kenapa?"

Ibu: "Itu lantaran tidak sikat gigi, makanya harus rajin menggosok gigi ya!"

Kemudian ia mau gosok gigi dengan sukarela. Sejak ketika itu ia jadi suka merhatiin gigi orang. Kebetulan di daycare juga ada anak yang giginya keropos juga. Terus ia lapor jikalau temennya gigi rusak juga lantaran nggak pernah gosok gigi lol anakku praktis ditakut-takuti. -_____-

8. Puji dan ingatkan

Pujian harus sering diberikan "wah anak cerdik menyikat gigi!" bahkan kadang masih di kamar mandi aja saya peluk dulu saking urgent-nya itu pujian. Setelah tamat mandi, bawa ke kamar, laporkan lagi dong sama JG "Appa, tadi Xylo cerdik loh menyikat gigi!". Nanti Bebe akan berbinar gembira dan JG tentu harus puji lagi "WAHHH PINTAR SEKALI MAU MENYIKAT GIGI".

Ulangi dan ulangi lagi setiap hari. Hidupku penuh dengan akting excited memuji segala hal baik yang dilakukan Bebe. Nggak apa-apalah ya? HAHAHAHA.

(Baca: Selepas ASI, Apakah Anak Harus Minum Susu?)

*

Begitulah. Luar biasa, tips menyikat gigi balita doang hingga DELAPAN POIN loh ibu-ibu. Masih dapat bilang jadi ibu itu gampang? Btw please note ada kemungkinan Bebe giginya anggun lantaran nggak ngedot hahaha.

Soalnya rata-rata anak yang ngedot itu kan dot terus ketiduran kan. Nggak gosok gigi lagi dong? Mungkin itu sebabnya juga giginya jadi praktis rusak. Mungkin loh yaaa.

Share yukkk supaya gigi anak Indonesia bagus-bagus semua lantaran rajin menyikat gigi!

*modus*

LOL

-ast-

Detail ►