Suka Menumpuk Barang? Hidup Minimalis Yuk!
Hola semuanya!
Sudah dua kali dalam seminggu ini saya tidur malam lebih cepat alasannya kepala berat. Pusing banget rasanya entah kenapa. Banyak pikiran sih iya ya alasannya final tahun, kerjaan di kantor rasanya kaya nggak selesai-selesai. Satu lagi, menyerupai juga kebanyakan orang, saya menyalahkan cuaca.
Iyaaa, cuacanya nggak yummy banget. Gimana dapat di Jakarta yang panas, angin besar sekali hingga dahan-dahan pohon jatuh? Padahal gerah, tapi angin besar, gimana nggak masuk angin ya nggak?
Belum lagi urusan DBD haduhhhh. Di kantor udah banyak banget yang DBD hingga alhasil request fogging alasannya dalam 2 bulan aja kaya 5 orang gitu DBD. Efeknya besar alasannya satu per satu orang nggak masuk, kerjaan kapan kelarnya. Ya dong ujung-ujungnya tetap urusan kerjaan. *KRAI*
Saya juga jadi lebih aware sama kondisi rumah. Sejak pertengahan tahun ini barang yang menumpuk nggak terang mulai dipilah untuk dibuang atau diberikan pada orang yang lebih membutuhkan. Terutama baju, duh baju ini dikasihin kok sayang, disimpen kok ya nggak dipake. Akhirnya tutup mata, satu koper gede pindah ke Bandung.
Tas juga, satu keranjang HUHUHU AKU SEDIH. Tapi alasannya buat apa juga disimpen, nggak dipake. Mending dikasih ke orang, mungkin akan diperlakukan lebih baik daripada cuma ngejugruk doang di atas lemari. Sepatu juga sama, saya cuma menyisakan 3 flatshoes, 1 slip on, dan 1 sepatu lari. Plus beberapa heels. Satu lemari udah bhay semua.
Iya saya sama JG lagi usahaaaaa banget ingin hidup lebih minimalis. Nggak lagi menumpuk barang alasannya rumah yang penuh barang itu tidak nyaman ya. Peer besarnya ialah kami seringkali menyimpan kenangan pada barang. Padahal barangnya nggak penting!
Mau coba hidup minimalis juga? Yuk coba tips di bawah ini:
Pilah baju
Ayolah akui saja, baju di lemari niscaya BANYAK yang sangat jarang digunakan kan? Atau malah kaya saya yang bahkan ada baju yang belum dicopot tagnya alasannya beli dengan spontan terus nggak tahu mau digunakan ke mana. Baju yang sangat jarang dipakai, pisahkan ke satu koper besar.
Kalau sayang, jangan diapa-apain dulu itu koper. Biarin aja dulu di rumah 1-2 bulan. Nanti gres sadar, oh ternyata baju itu nggak ada pun kita nggak sadar kok! Baru sehabis itu dapat diberikan pada orang yang lebih membutuhkan. :)
Buku
Ini berat banget ngomongnya tapi lebih baik koleksi lah buku dalam versi digital alasannya merawat buku fisik itu susah! Dulu saya punya banyak novel-novel lokal yang alhasil saya donasikan alasannya untuk apa. Novel-novel itu bagus, tapi tidak sebagus itu hingga saya ingin baca ulang. Disimpan pun hanya jadi sarang debu.
Akhirnya saya beli Kindle. Menjawab semuanya lah, saya tetap dapat baca buku dan punya buku banyak tanpa menumpuk buku dan debu. Rak buku saya di Jakarta kini hanya berisi buku-buku Bebe yang memang dibaca berulang-ulang. Saya hanya menyisakan buku koleksi menyerupai Harry Potter dan Dan Brown. Nggak lagi pusing dengan debu di atas buku.
Mainan
Mainan ini paling sayang banget ya dienyahkan dari rumah. Tapi beneran deh, Bebe punya robot-robotan sekeranjang dan yang ia bener-bener suka pegang cuma beberapa aja. Ini rencananya (belum terwujud) mau saya sumbangin juga alasannya yah, buat apa robot banyak-banyak?
Tapi belum mulai-mulai juga huhuhu saya harus lebih niat demi rumah yang lebih lega.
Pajangan
Ini berat banget di saya dan JG. Kami sering sekali menatap gugusan figurine Little Pony dan berdus-dus Hot Wheels yang sungguh nggak ada gunanya. Maka kami bertekad untuk mengurangi beli alasannya buat apa dehhh? Cuma numpuk barang doang!
Untuk menghibur hati yang lara alasannya nggak dapat beli barang lucu, saya mengalihkannya jadi pajangan yang lebih fungsional lol. Kaya kalung atau gantungan kunci YANG HARUS DIPAKAI. Kaprikornus kan nggak cuma ngejogrok doang.
Make up
INI JUGA! Orang selalu bilang "lipstik lo banyak banget ya di rumah?" NGGAAAKKKK. Nggak sama sekali. Sepuluh aja nggak nyampe deh kayanya. Karena saya selalu kasih ke orang. Kalau yang jarang dipake niscaya saya kasih ibu atau adek-adek.
Pernah suatu hari lagi belanja saya nawarin ibu, "bu, mau beli lipstik?" ibu menjawab "ih apaan sih ngasih lipstik terus, lipstik ibu banyak banget jadinya" 😂😂😂
Saya nggak sadar ngasih-ngasihin lipstik terus hingga jadi banyak hahahaha.
Makanya saya gagal jadi beauty blogger alasannya nggak dapat bikin komparasi foundation alasannya punyanya cuma satu hahahaha. Males beli-beli yang jarang dipake alasannya takut nggak digunakan terus kadaluarsa. Mentok saya punya dua, satu dipake satu cadangan. Udah.
*
Hidup minimalis ini buat saya ngaruh banget loh ke kesehatan jiwa. Rumah lebih lega dan terasa lebih terang alasannya nggak banyak barang. Debu juga berkurang sekali.
Dari sisi fisik juga saya merasa lebih nyaman, alasannya apa? Salah satunya alasannya menumpuk barang itu biasanya jadi sarang nyamuk!
Nyamuk kenapa sih seneng banget sama barang numpuk, matching banget dong sama saya yang suka numpuk barang. -________-
Nah tapi sehabis tahu benda ini saya eksklusif hepi!
Dari dulu banget saya pengen air purifier alasannya rumah kontrakan saya kecil. Apalagi pas kasus rumah depan rumah kerjaannya bakar sampah terus huhuhu. Untung kini udah nggak pernah. Tapi tetep aja, sinar matahari yang masuk nggak banyak jadi harapan banget ingin air purifier semoga udara lebih seger gitu. Saya gres tahu jikalau ada air purifier yang dapat juga nangkap nyamuk!
Ini air purifier dari Sharp, ia tentu dapat menjalankan fungsi air purifier yaitu menjaga udara ruangan tetap higienis dengan cara “menangkap” debu dan asap. Sharp air purifier ini memakai teknologi plasmacluster yang dapat menonaktifkan virus, bakteri, jamur dan anyir tak sedap sehingga udara ruangan jadi higienis dan sehat.
Selain itu, ia juga dapat menangkap nyamuk! Kaprikornus di sampingnya itu ada sinar UV yang dapat menarik perhatian nyamuk, jikalau nyamuk udah mendekat ia akan tersedot dan melekat di lapisan yang berperekat sehingga nggak dapat kabur lagi. Canggih ya! Bebas materi kimia juga loh! Karena kan biasanya jikalau mau menghindari nyamuk ya pakai obat nyamuk, materi kimia banget itu mah. Belum lagi jikalau terisap, nyamuk pergi tapi khawatir seberapa banyak obat nyamuk yang kita isap.
Harganya juga masih terjangkau, di angka 3jutaan dan banyak yang kasih diskon final tahun di beberapa e-commerce.
Ada yang jadi mupeng juga kaya saya? Atau mau coba hidup minimalis?
Gesi juga ternyata sama kaya saya loh, di rumahnya banyak nyamuk alasannya isu terkini hujan dan banyak air tergenang. Baca kisah ia di sini ya:
-ast-
Posting Komentar