Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Parenting Tidak Butuh Teori?


Suatu hari JG kisah soal temennya yang marah-marah alasannya merasa diceramahi teman lain soal parenting. Padahal temen yang ini memang kuliah psikologi anak dan berdasarkan saya sih beliau ya layak lah kalau mau share soal teori parenting. Teori kan, bukan praktek hahaha.

Menurut si teman yang marah, parenting itu natural alasannya insan sudah melakukannya semenjak dulu. Nggak perlu lah itu teori-teori, jalani aja sesuai naluri masing-masing.

Wow.

Saya kaget. Saya loh ya. Saya yang nggak pernah dateng ke satu pun seminar parenting atas kesadaran sendiri. Saya yang well, dateng ke seminar parenting alasannya jadi endorser. Saya yang nggak niat sedikit pun montessori di rumah, main edukatif, blablabla. Sebagian besar mainan Bebe yaitu mainan tidak edukatif, konsumtif, korban kapitalisme lah.*sigh*

Tapi saya percaya parenting sanggup 100% natural tapi lebih baik TIDAK. Membesarkan anak BUTUH teori pendukung.

Yaiyalah, kalau nggak pake teori pola realnya yaitu orang renta ngeyel yang keukeuh ngasih anaknya bubur padahal anaknya gres umur 2 bulan. Bengkak lah perut si anak, buburnya nggak sanggup kecerna semua. Operasi deh.

Dan heran aja sih sama orangtua zaman kini yang mengabaikan teori. Teori parenting zaman kini kan aksesnya simpel banget. Nggak kaya zaman orang renta atau nenek kakek kita dulu. Mereka mentok dapet teori parenting dari bidan atau posyandu kan.

Padahal teori parenting itu bikin hidup lebih simpel loh, beneran. Bikin hidup lebih hening alasannya teori tumbuh kembang anak itu sudah dipelajari bertahun-tahun. Tinggal pilih teori mana yang cocok untuk diterapkan dalam keluarga.

Contoh anak tantrum. Dulu anak tantrum akan dicap sebagai anak bandel, nggak tau aturan, ibunya nggak sanggup ngajarin, dsb. Ibunya pun akan ikut mendidih saat anak tantrum, karenanya anak dibungkam, diancam atau dipaksa diam. Harga dirinya hancur alasannya mengekspresikan diri dihentikan semenjak kecil.

(Baca: Tips Menangani Anak Tantrum di Tempat Umum)

Nggak heran kan banyak di antara kalian yang terlalu takut bersuara? Terlalu takut punya pendapat, terlalu takut ngeblog, terlalu takut beropini. Tanyakan pada diri kalian sendiri, apakah waktu kecil sering disuruh diam? Terlalu sering dibentak semoga tidak berekspresi? Mungkin jawabannya iya.

Karena tantrum yaitu sarana berekspresi bagi balita, beliau tidak tahu bagaimana caranya murka maka ia tantrum. Teorinya adalah, kita jaga dia, perlihatkan bahwa kita berempati dengan kemarahannya, peluk hingga ia kembali tenang. Sesederhana itu. Tidak perlu ada judge bahwa beliau sulit diatur atau ibunya kurang disiplin, yang perlu kita lakukan hanya menunggu.

Tapi kalau kalian keukeuh, "ya nggak lah, anak gue ya anak gue. Kalau berdasarkan gue beliau nggak tau aturan, maka beliau memang nggak tau aturan."

Sesungguhnya hal tersulit dari orangtua yaitu mendapatkan kekurangan diri sendiri. Menerima bahwa kita tidak selalu benar. Menerima bahwa anak mencar ilmu melalui dunianya, bukan dunia kita. Anak melihat sesuatu dengan pola pikirnya, bukan pola pikir kita. Kita pernah jadi anak, anak tidak pernah jadi kita.

Makanya saya bahagia kalau ada yang chat kemudian berdiskusi wacana anak. Tandanya kalian serius membesarkan anak, tandanya kalian tidak main-main dan ingin memberi yang terbaik untuk anaknya. Meskipun ya sebel sih kalau nanya-nanya padahal udah dikasih linknya dan nggak dibaca dulu. Baca dulu ya, punya anak itu kan pada dasarnya mencar ilmu hal gres setiap hari.

Coba kalau kita pikir ulang. Sebelum lahiran, baca teori wacana melahirkan, wacana ASI, wacana perkembangan janin, dll. Anak lahir mulai baca teori soal pompa ASI, wacana leap atau growth spurt, wacana milestones. Anak mulai makan kita pun mencar ilmu lagi soal MPASI, soal gizi, tiba-tiba masak, tiba-tiba ke pasar, ya kan? Itu semua teori kan?

Terus emang diterapkan semua?

Ya nggak lah, banyak juga teori parenting yang memang nggak saya baiklah atau saya lakukan. Tapi kan kalau nggak baiklah ya gampang, tinggalin aja. Pilih lah teori yang memang sesuai kata hati. Tapi tetep, BELAJAR DULU, cari tau dulu pilihan-pilihannya.

Makanya saya ngerasa beruntung banget punya saluran ke psikolog anak dari daycare Bebe. Kalau nggak begitu, kapan coba sanggup curhat full wacana anak kita sendiri ke psikolog anak, nggak akan pernah sih pastinya. Makanya kalau abis dari psikolog, saya niscaya share hasilnya di sini alasannya saya pengen kalian yang nggak punya saluran ke psikolog sanggup ikut tau juga. Semoga bermanfaat ya. :)

So that's pretty much it. Parenting, dan hal apapun dalam hidup, akan lebih simpel jikalau kita tahu ilmunya. Itu aja sih.

Selamat hari Rabu! :)

-ast-

Posting Komentar