Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Mendefinisikan Uang


Sebagai suami millennials, JG itu tak gentar dan mahir banget ke pasar dan warung untuk belanja sayur-sayuran. Dua hari lalu, pulang kerja, doi ke warung untuk beli telor. Saya tungguin kok usang ya.

Ternyata ia sungguh menjiwai kiprahnya dan ngobrol dulu sama ibu-ibu di warung. Obrolannya bikin shock banget. Beberapa hari sehabis kami kecurian, rumah deket sini kecurian juga dan pencurinya ketangkap basah!

Digebukin warga hingga babak belur dan balasannya meninggal.

T________T

No, saya sama sekali nggak lega dengan kemungkinan itu pencuri yang sama dengan yang ambil kamera serta iPad kami. Saya merinding dan duka banget. I mean, does he deserve it?

T________T

Benar atau salah, ia HANYA mencari uang menyerupai juga yang kita semua lakukan setiap hari. Bukannya belain pencuri, tapi modusnya kan maling diem-diem, ya yang punya rumah sih harusnya bisa waspada dengan kunci pintu rangkap banyak gitu semoga aman. Beda halnya dengan rampok yang emang dengan sengaja nyekap yang punya rumah gitu misalnya.

(Baca kisah kemalingan saya di sini: Kamera Hilang dan keikhlasan saya di sini Kuota Kepemilikan)

Modus belakang layar kan artinya ia cuma berusaha cari duit, bila ketangkep itu risiko pekerjaan. Meskipun pada balasannya duitnya dulu nih buat apa. Kaya yang saya bilang, nggak mungkin dong maling iPad diem-diem buat dibeliin iPhone 7 supaya nggak kena peer pressure? Atau dijual untuk beli iWatch? 😪

Kemungkinan besar akan dijual kan alasannya butuh uangnya. Kecuali malingnya maling pinter model temen kuliah yang memang nyolong buat gaya hidup ya. Semoga butuh uangnya buat makan atau bayar sekolah atau ada keluarga sakit, bukan buat mabok-mabokan atau narkoba. Nggak lezat ah suudzon sama pencuri. 😪

*anaknya positive thinking dalam setiap kesempatan banget yah* *sigh*

Nah tapi terus saya jadi kepikiran soal uangnya nih. Gimana setiap insan di dunia ini berbeda-beda dalam mendefinisikan uang!

Ini terinspirasi banget sama @proud.project ya ampun kalian kenapa sih postingannya bikin mewek terus. Kalau belum follow, coba deh kalian luangkan waktu 2 jam aja untuk baca-bacain ceritanya. Saya sih nangis di daerah ya. :((((

Bahwa tiap orang itu punya susah yang beda-beda. Bahwa insan berjuang untuk hidup dengan tantangan yang tidak pernah sama.

Saya jadi mikir banget.

Saya follow beberapa klan keluarga Indonesia yang masuk dalam list 100 richest Indonesian. Mereka ini yaitu orang-orang tidak punya konsep uang.

Buat mereka hidup ya sesuai keinginan hari itu. Mau sarapan di Inggris makan siang di pelosok hutan mana yang bahkan namanya nggak pernah saya denger juga bisa. Perginya pake jet langsung juga, punya sendiri pula bukan nyewa. Di umur 19 tahun, uang bagi mereka cuma sarana untuk dapet yang mereka mau, dan mereka BISA dapet semua yang mereka mau.

Kalau di bukunya Kevin Kwan ini kaya Su Yi. Seumur hidup nggak pernah ngerti uang. Nggak tau apa artinya ngitung uang atau habis uang alasannya uangnya unlimited hingga nggak tahu jumlah persisnya berapa

Kalau kelas menengah kaya kita gini sih absurd banget sama uang unlimited kan. Uang kan ada nominal dan satuannya kok bisa tak terhingga? Ya alasannya mereka nggak gajian. Tiap detik uangnya nambah saking investasinya banyak banget di seluruh dunia.

Mereka nginjek bumi yang sama tapi hidup sama sekali berbeda. They are the 1% of the society, we're the 99%.

Sekarang saya dan JG, bukan anak siapa-siapa. Uang kami tiap bulan yaitu dua honor dari kerja kami berdua sebulan. Nggak dibantu orangtua, rumah cicil sendiri, kendaraan beroda empat beli sendiri. Bayar segala-gala sendiri.

Kerja ngasih yang terbaik atau ngasih setengah-setengah tetep gajian. Do the best semoga bos seneng terus ngarep nanti promosi dan naik gaji. Atau kaya JG yang selalu jadi top 100 best performers di kantornya (I’m so proud btw). Sekeras apapun ya gajian segitu-gitu aja tiap bulan. Kalau mau honor dua kali lipat ya pindah kerja, pindah posisi, dengan beban yang niscaya lebih berat.

Kalau untuk si maling?

Definisi uang buat mereka itu belum jelas, tergantung bisa maling apa ya hari ini? Semoga barang mahal jadi bisa buat cadangan uang. Kalau yang dimaling barang murah, berarti besok harus maling lagi. Yang penting bisa makan kali ya. Belum lagi punya risiko digebukin hingga meninggal.

Kata JG: kasian ya maling, risiko kerja tinggi dan nggak bakal ada asuransi mau cover.

HUHUHUHU.

Kalau untuk ibu ini?


Uang yaitu jumlah yang didapat hari itu untuk bisa makan sama anak-anaknya. Ibu ini nggak perlu mikirin uang muka rumah alasannya bayar kontrakan aja nggak mampu. Uang bagi ia yaitu cita-cita hidup untuk anak-anaknya. Hanya untuk hidup, tidak lebih.

Ibu yang satu ini beda lagi.


Ibu ini pemulung, ia bilang di foto lain bila suaminya romantis alasannya nggak pernah marahin ia meskipun hidup mereka susah banget. Mereka nggak pernah berantem dan bahagia. Uang bagi ibu ini yaitu sekolah anak tercukupi dan belum dewasa bahagia. Ia bahkan rela dirinya nggak makan.

T______T

Kalau belum cukup merasa bersalah alasannya banyak ngeluh, coba liat bapak ini.


Pak Beson semangatnya luar biasa banget. Buat bapak, uang yaitu cita-cita untuk keluarga di kampung. Keluarga mungkin tidak pernah tahu sesulit apa hidup bapak ini di Jakarta, apalagi udah setua ini. Saya yang muda aja capek banget ya ampun. I WANNA CRY.

T______T

Juga ibu Husnul ini. Hidup sendirian jual minuman dan ngehidupin tiga anak. Suaminya menduakan pula. Duh. 


Belajar banyak hal banget ya.

Uang itu kebutuhan, tapi bukan segalanya. Uang bisa beli kebahagiaan, tapi nggak semua kebahagiaan bisa dibeli dengan uang. Selama kalian bisa beli hal-hal senang pake uang, pertahankan kebahagiaan itu!

Orang-orang kaya kita ini emang suka taking things for granted. Hari ini senang alasannya punya kamera baru, besok duka banget ngerasa honor kurang. Hari ini senang bisa beli hp baru, besok duka banget alasannya pengen makan lezat tapi nggak punya uang. Hhhh

Ternyata faktor utamanya yaitu mempertahankan kebahagiaan ya. Atau lebih dikenal dengan satu kata: syukur. :)

Semoga selalu senang ya semuanya. Jangan suka mikir kurang uang bila masih bisa makan lezat okeee!

Akhirul kata, ingatlah selalu pesan ibu Husnul. Hidup itu menyerupai jalan tol, meski keliatan lancar tapi banyak rintangannya, mau pipis lah, ngantuk terus pengen beli kopi dulu lah, laper terus pengen KFC dulu lah. OH SO TRUE! Terima kasih ibu, semoga senang selalu! :')))



And thank you for the inspiration @proud.project!

-ast-

Baca postingan tentang hidup lainnya ya!

Posting Komentar