Karena Semua Ibu Itu Berbeda
Hai semuanya, gimana Seninnya? Saya hari ini nggak akan share goresan pena sih tapi mau share series dari New York Times yang powerful banget. Bikin ngelamun dan mikir, di dunia ini nggak ada satu pun ibu yang sama.
Nggak ada satu pun ibu yang menjalani hal yang sama. Makara sama sekali nggak adil jika kita bilang “harus gini harus gitu” ke ibu lain. Background keluarga, support suami dan orang terdekat, jadi faktor penentu banget akan jadi ibu menyerupai apa kita. Gimana kita memperlakukan anak dan gimana kita mendefinisikan motherhood itu sendiri.
Kesamaan ibu-ibu itu cuma satu: punya anak. UDAH ITU AJA. Sisanya lakukan yang terbaik buat anak bahkan jika pilihan itu dicap jelek sama orang lain. Asal kita tahu persis semua risikonya aja.
Tonton video ini satu-satu ya. Saya semua nonton dua kali alasannya yaitu yang pertama niscaya ngelamun kebawa sama artwork-nya yang aneh banget parah kerennya. YAIYALAH NEW YORK TIMES GITUUUU.
Video #1: A Mother’s Promise: You Can Be Yourself
Suaminya meninggal waktu ia lagi hamil. Dia seneng banget alasannya yaitu minimal ia hamil dan punya sebagian dari suaminya berupa anak. Anaknya pria tapi dari kecil seneng pake baju princess.
Video #2: When Having a Child Doesn’t Make You Happy
Dulu, ibunya ia meninggal bunuh diri alasannya yaitu Post Partum Depression yang berkelanjutan. Setelah ia memutuskan punya anak, ia juga depresi dan ingin bunuh diri.
Video #3: They Saw Dad, She Was Mom
Suami istri nggak ada duduk perkara apa-apa hingga anaknya lahir dan suaminya ngerasa ada yang salah alasannya yaitu … ia ingin jadi perempuan. He did it. Now they have 2 moms. :)
Video #4 hingga #6 belum ada di YouTube jadi saya nggak dapat embed di sini. Adanya di websitenya New York Times. Klik linknya aja ya.
Video #4: Her Sister Got Pregnant, She Couldn’t
Ini banyak terjadi dan murung ya, adik yang paling disayang punya anak sementara kakaknya yang nunggu-nunggu punya anak nggak dikasih terus huhu. Videonya klik di sini.
Video #5: She Had a Child Before Becoming an Adult
Dia hamil pas umurnya masih 16 jika nggak salah (kok ya lupa). Intinya ihwal hamil di usia dini. Videonya klik di sini.
Video #6: Motherhood, on Her Own Terms
Dia dari kecil liat keluarganya yang wanita kok ya di rumah doang ngurus anak. Dia nggak mau begitu dan balasannya sekolah tinggi, sempet hamil terus aborsi. Suatu hari kok jadi pengen punya anak ya? Videonya klik di sini.
Udah nonton semua? Pesan bagi kita semua untuk menghargai pilihan orang. Kalau emang nggak suka atau nggak sesuai sama prinsip ya DIEM AJA nggak perlu banyak kritik kecuali kalian yang nafkahin hidup mereka. Kita nggak tau, sesusah apa hidup mereka dulu dan sekarang. :)
Have a nice day!
-ast-
Posting Komentar