Urusan Timbangan
harusnya noun, tapi ibarat biasa anggap saja majalah ya alias males edit lol |
Makhluk dunia yang berjulukan insan ini emang concern banget ya sama urusan timbangan. Ya kali, hewan mana punya timbangan jadi mau peduli juga susah ya kan. Masalahnya yang diurusin timbangan orang lain juga! Orang lain yang nggak kenal-kenal amat! Yang cuma ditemui di socmed!
“Gemukan ya?”
“Tambah chubby ya?”
“Nggak bagus deh pake baju itu keliatan gemuk”
Tahukah kalian kalau itu semua nggak sopan dikatakan KECUALI ngomong sama orang yang udah bersahabat banget, sering ketemu, atau kita tau persis perasaan orang itu soal badannya. Karena celetukan soal berat tubuh dari pikiran sendiri pun udah jadi beban, lha ini ditambah omongan orang. Kan jadi kepikiran.
Iyalah kepikiran alasannya ialah ada orang yang emang mau jaga makan dan olahraga segimanapun tetep nggak sanggup sekurus Gigi Hadid. Sebaliknya ada juga orang yang makannya udah porsi kuli di warteg tiap kali makan, tetep nggak sanggup gemuk. Kan nggak adil kalau semua HARUS kurus.
(Baca pendapat Gesi dan Mba Windi juga ya! Nahla belum nulis nggak sempet katanya -____-)
Iya jadi di kehidupan yang serba mengutamakan penampilan ini, orang sanggup dengan gampang sedih alasannya ialah dibilang gendut sama orang. Bilang orang lain gendut-gendut, sendirinya dibilang buruk eksklusif mellow ngeluhin suami nggak ngasih duit perawatan. -______-
Gue sih waktu kecil diajarinnya: jangan gitu ke orang kalau kau nggak mau digituin sama orang. Artinya jangan komen-komen orang gendut lah kalau sendirinya nggak mau dikatain juga.
Kadang ya, gue aja yang sering pake logika daripada emosi, pengen banget sekali-kali bales bergairah ke orang yang suka random bilang “Kak icha gemukan ya sekarang! Kok pipinya chubby banget!”
Maunya gue bales:
“IYA MUKA KAMU JUGA KURANG BANGET IH. KURANG SEMUANYA GITU, KAYANYA KALAUPUN MAKE UP JUGA BAKAL TETEP JELEK DEH. BAWAAN LAHIR ITU MAH YA?”
Tapi kan acyu ndak pernah begicyu. :(
Mungkin orang itu nggak tau kalau ia nggak sopan jadi mereka-mereka ini biasanya gue tegur aja dan gue kasih tau kalau komentar kaya gitu nggak sopan. Bukannya jadi gue bales dengan pernyataan yang sama nggak sopannya.
Karena komentar fisik SELAIN PUJIAN yang ditulis hanya untuk basa-basi atau kepo itu lebih baik hanya disimpan dalam hati. Jikalau tak tahan sekali ingin berbagi, maka gunjingkanlah di area non publik ibarat WhatsApp group atau ya japri siapa kek yang nggak ember. Begitu aturannya mbaksis, kali-kali aja belum tau.
Kenapa gue bilang kepo, alasannya ialah kepo is the root of all evil. Apalagi kepo model komentar di foto orang dengan:
“Mbak, hamil ya?”
Pernyataan yang luar biasa. Untuk basa-basi ini kurang kreatif, untuk kepo ini GUNANYA NAON TAU ORANG LAIN HAMIL ATAU NGGAK?
Ya kan buat didoain. Oh plis saya tak butuh doa dari orang nggak sopan yang pada dasarnya mau bilang “Kok gendut sih? Hamil ya?”
Kalau orang itu nggak hamil, kalian kemungkinan besar akan bikin ia tersinggung dan mempertanyakan ketidakadilan dunia pada badannya.
Kalau ia hamil, ya terserah ia juga apakah setiap orang hamil harus pengumuman pada di mana-mana? Kan nggak. Karena permisi, ngana siapa hingga harus dikabari informasi kehamilan? Keluarga bukan, temen deket bukan. Geez.
Yang terparah kalau orang ini nggak hamil tapi pengen hamil! Kebayang nggak sih ia akan sedihnya kaya apa. Dia mungkin akan bales komentar kau dengan manis “hehe belum sih, doain aja”. Padahal dari lubuk hatinya ia sedih. :(
Bukan nggak mungkin loh kaya gitu.
Iya, ada orang-orang yang masbodoh banget atau percaya diri banget hingga nggak peduli sama konsep kecantikan yang umum diterima khalayak ramai. TAPI SEBERAPA BANYAK HAYOOO.
Kebanyakan ibu-ibu mah tetep lah ngeluhin bentuk badan, apalagi pasca melahirkan. Iya atau iya? Jawab! *galak macam abang senior lagi ngospek*
Dan komentar fisik inilah yang bikin aplikasi edit foto macam Facetune atau BeautyPlus jadi laris banget. Karena sanggup liquify bentuk muka jadi tirus, lengan jadi sebesar selang, betis nggak nonjol, dan paha semampai.
Padahal kan males atuhhh kalau tiap foto gue edit pipinya. Selain males, ngedit bab tubuh jadi lebih “ideal” juga malah bikin kita makin sadar akan kekurangan diri dan jadi makin merutuki. Dih kapan atuh ya sanggup kaya Jennifer Bachdim. :((((
Inti dari kisah gue panjang lebar adalah: AYO KITA LAWAN!
*udah kaya pejuang kemerdekaan ya hahaha*
Lawan ketidaksopanan dengan edukasi sopan santun. Orang-orang yang bahagia kepo “hamil ya?” itu most likely ialah orang-orang yang sama dengan penyuka pertanyaan “udah isi belum?”, “kapan anak kedua?” sambil elus-elus perut kita gitu. Boundaries, please, tanteeee. :((((
Kaprikornus kaya yang udah pernah saya bilang, kalau ada orang yang begitu maka tegur. Saya melakukannya di dunia maya dan dunia nyata. Kalau kalian masih canggung banget, tegur di dunia maya juga cukup. Tegur melalui komen “ibu/bapak, bertanya ibarat itu tidak sopan ya maaf saya kurang lezat dengernya”.
Variasinya bisa:
“Mbak maaf komentarnya tidak sopan ya. Tidak akan saya jawab”
Atau
“Maaf ya nanya gini ke orang itu nggak sopan, orangnya sanggup sakit hati lhoo”
Jangan lupa gunakan emot :) agar seolah kita bicara ramah tapi tegas. Dijamin orangnya akan minta maaf. Ya kecuali tante-tante ngeyel yang emang duh udalah, nggak peduli perasaan orang.
(Baca: Ide Basa-basi Tanpa Bikin Tersinggung)
Dan jangan lupa ajarkan bawah umur kita!
Bebe diajarin banget kalau tubuh insan itu beda-beda jadi udah ngerti kalau orang ada yang kurus, gemuk, banyak sekali warna kulit, mata dan rambut. Tapi kadang ia suka pengen komentar alasannya ialah ia besar hati sanggup mengidentifikasi orang gendut.
Akhirnya gue bilang aja "Be, orang gendut atau kurus sama aja. Tapi kalau kau pengen banget bilang om gendut, bilangnya ke ibu aja ya. Jangan keras-keras nanti ia sedih kalau dibilang gendut"
Sejak dikala itu, jikalau bertemu orang berbadan besar, ia akan komen berbisik "ibu, om itu gendut tapi saya bilang ke ibu aja nanti ia sedih"
YEAYYY.
Dan SETIAP ia bilang gitu gue selalu ngulang "iya orang itu beda-beda, blablabla" alias kuliah lagi soal perbedaan manusia. Karena gue mau ia jadi insan yang tidak memusuhi perbedaan. Ah jadi mellow deh ah. :(
Sekian dulu dari kami. Semoga yang belum tau jadi tau dan jangan diulang lagi yaaa!
Love you all!
-ast-
Posting Komentar