Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Pengalaman Ngontrak Di Jakarta (2)

Yang belum baca pecahan satu ayo dong dibaca dulu hahahaha: Pengalaman Ngontrak di Jakarta (1)


Di pecahan kedua ini saya mau dongeng ribetnya nyari kontrakan. Setelah pindah kost 4 kali, saya dan JG kesudahannya mau nikah, dan kami memutuskan nggak mau tetap tinggal di kostan.

Alesannya kurang terang juga hahahaha. Intinya pengen di rumah aja gitu. Kamar kost buat sendiri aja sempit apalagi buat berdua? Nanti jika pengen sendirian, menyendiri ke mana? Kalau di rumah kan dapat terpisah ruangan gitu loh minimal. Sori, saya emang gitu anaknya. Nikahnya belum, mikirin me time-nya udah hahaha.

Kami juga ingin punya dapur sendiri. Dapur kost kan bersama gitu ya, nggak nyaman aja sharing kompor sama orang. Nggak dapat seenaknya lah.

Dua bulan menjelang nikah, kami mulai ngider nyari rumah kontrakan. Cari di tempat Rawabelong alasannya yaitu deket kantor saya. Radius kurang dari 5 km jadi dapat naik angkot (BELUM ADA OJOL!).

KOK SUSAH YA?

Rumah yang dikontrakin sih banyak. Cuma saya banyak maunya juga. Nggak mau ini dan itu, liat lingkungan dan tetangga kanan kiri juga. Nggak mau rumah lama, nggak mau ada pecahan atap yang dari seng (karena panas). BANYAAKKK SEKALI KAMI SURVEY RUMAH. Sampai stres rasanya.

Nah sambil ngider ini udah nyiriin nih satu rumah. Ada 3 rumah kecil dengan bentuk sama persis, tapi pager sendiri-sendiri. Pinggir jalan gede, rumah baru, tetangga kanan kiri yaitu rumah orkay yang gede banget banget banget. Kaprikornus yakin nggak akan rese hahahaha.

Masalahnya satu, mahal. Kami telepon ke bu haji yang punya rumah, dan dia minta Rp2,5juta sebulan. Di tahun 2013 itu mahal loh rata-rata di tempat situ Rp1,7-2jutaan.

Tapi kebanyakan rumah yang cocok itu maunya dibayar kini juga. Lha gimana kan nikahnya masih dua bulan lagi. Bingung banget alasannya yaitu jika nyari mepet takut nggak dapet, nyari dari jauh-jauh hari disuruh bayar pribadi huhu.

Akhirnya kami pasrah. Kami berkunjung ke rumah bu haji yang Rp 2,5juta itu. Kondisinya saya belum pake jilbab ini dan ternyata ini bu haji jilbab panjang plus suaminya itu anak serta cucu kiai terpandang di tempat itu. Saya takut banget nggak dikasih itu kontrakan alasannya yaitu saya kafir, nggak pake jilbab hahahaha.

Berikut kutipan omongan bu haji selama kurang lebih 2 jam:

“Saya nggak akan pernah ngasih kontrakan ke orang non muslim”

dilanjutkan dengan

“Kalau pun orangnya muslim, tapi saya nggak suka, tetep nggak akan saya kasih juga”

via GIPHY

Tapi urusan berkomunikasi serta mengambil hati orang sih JG paling mahir ya. Sepanjang ngobrol itu orisinil kaya wawancara kerja dan kami harus meyakinkan dia serta suaminya agar mau ngasih kontrakan ke kami yang nikahnya masih 2 bulan lagi hahahaha.

Pertanyaannya seputar:

“Orangtuanya haji nggak?” (ALHAMDULILLAH IYA BU)

“Kalian udah pernah umroh?” (ALHAMDULILLAH SAYA UDAH, BU)

“Asli mana? Saya pernah ada yang ngontrak orang Padang dan repot” (ASLI BANDUNG BU, DI JAKARTA NGGAK PUNYA SIAPA-SIAPA)

“Pake bank apa nanti transfer uangnya? Bank Syariah X ya jika bisa” *ternyata si bapak pensiunan bank itu lol*

Plus kami harus dengerin juga dia curhat soal menyesal naro title Haji di KTP alasannya yaitu jadinya susah jika mau naik haji lagi, endebrei, endebrei, semua kami IYA kan dan didengarkan serta direspon dengan baik.

DAN DIKASIH!

Pak hajinya kaya seneng gitu ngobrol sama kami (OH PLEASE WHO DOESN’T?!) dan bilang “udah kasih ajalah sama mereka, kasian nggak punya siapa-siapa di Jakarta”

#win

Satu hal yang kalian perlu tau ya, itu ibu haji ajaibnya di pertanyaan wawancara doang! Lima tahun ke depan saya ngontrak di situ, ibu haji yaitu ibu kontrakan terbaique!

Lima tahun ngontrak, harga nggak dinaikin sama sekali. Kami nggak pernah diresein soal apapun dan kalem-kalem aja. Sampai kami tau dari tukang yang benerin ke rumah, jika bu haji itu baiknya pilih-pilih orang. :)))))

Iya jadi ibu haji ini kontrakannya banyak. Dari yang sejutaan sebulan hingga rumah gede banget 3 kamar yang 80jutaan setahun. Dengan demikian, dia punya tukang khusus yang kerjanya ya mantau rumah kontrakan. Kali-kali ada bocor atau pager rusak atau apa.

Kami mulai sadar, dari 3 kontrakan (kami di tengah), rumah kanan dan kiri itu nggak dikasih mau bayar bulanan sementara kami dari awal nggak diminta bayar tahunan. Plus ternyata salah satu dari mereka, harganya lebih mahal/naik tiap tahun hingga kesudahannya pindah. Wow, kenapa kira-kira?

Kata tukang itu kurang lebih “kalau yang ngontrak nyebelin, bu haji dapat jadi lebih nyebelin. Tapi jika baik gini kaya ke kalian, tandanya kaliannya juga nggak nyebelin”

OH WOW.

via GIPHY

Kalau dipikir-pikir, kami nggak pernah repotin bu haji sama sekali loh. Pager rusak ya benerin sendiri, ada bocor apa yang urusin sendiri, ada apapun yang terjadi sama rumah, ya selesaikan sendiri. Meskipun hingga abis ratusan ribu ya. Tapi kami nggak sedikit-sedikit ngeluh atau lapor. Bayar selalu LEBIH CEPAT, bukan sempurna waktu lagi. Kaprikornus ya, dia mau ngeresein juga ngeresein apa?

Makanya sebelum nuduh ibu kontrakan kalian rese, coba bercermin dulu. Kali kitanya juga rese? Kalau kalian ngerasa nggak rese, ya mungkin kalian emang apes aja ya hahahahaha. Alhamdulillah banget sih saya dapet ibu kontrakan yang nggak rese jadinya betah banget. Hidup jadi damai alasannya yaitu tempat tinggal nyaman.

Demikian dongeng ngontrak rumah di Jakarta, berikutnya mungkin mau dongeng hidup di apartemen kali ya.

PS: Saat Pilkada DKI, gosip pemilik kontrakan hanya pilih pengontrak muslim jadi tenar. Padahal dari dulu emang gitu kok hahaha. Yaaa, hak yang punya rumah ya, rumah juga rumah dia kan. :)

-ast-

Posting Komentar