Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Anak Yang Ingat Rumah


Beberapa waktu kemudian saya ngobrol sama temen wacana “ingin anak kita kaya gimana jika ia udah remaja?” Trigger recehnya: gosipan selebgram. Trigger tidak recehnya: anak kecil yang ngefans sama selebgram kurang prestasi, cuma alasannya yaitu kaya atau bagus doang.

Banyak kan yang khawatir “aduh khawatir deh sama belum dewasa kita nanti, ngefans itu harusnya sama yang pinter dong, yang kuliah bener. Ngefans sama Maudy Ayunda gitu atau Iqbaal, jangan kaya si selebgram A atau B yang kuliahnya nggak jelas!”

Ngomongin ini saya mikir banget loh. Mikirin nanti jika udah gede apakah saya khawatir jika Bebe ngefans sama selebgram yang katanya kurang prestasi?

Mmmm, nggak terlalu sih ya TAPI itu mungkin alasannya yaitu Bebe laki-laki. Ibu-ibu dengan anak wanita biasanya lebih khawatir alasannya yaitu “ya ampun followers 1juta kok bajunya seksi, tar ditiru fansnya gimana!” gitu kan.

*berpelukan erat-erat*

Yang khawatirkan cuma satu. Saya takut Bebe nggak inget pulang. HUHUHUHU. *posesif*

Soalnya anak zaman kini pada pinter-pinter banget cari uang kan ya. Gimana jika nanti ia udah banyak banget uangnya, bisa beli apartemen atau rumah sendiri, beli Mercy putih dua pintu sendiri … kemudian jadi jarang pulang ke rumah padahal umurnya gres 18 tahun.

via GIPHY

Kalau kuliah atau kerja di luar kota sih masuk akal ya jarang pulang. Yang saya takutin itu adalah, Bebe nggak mau serumah sama kami alasannya yaitu berjauhan lebih tenang daripada berdekatan. Dia nggak nyaman di rumah alasannya yaitu misal beda prinsip hidup sama saya dan JG jadi daripada serumah tapi berantem terus, mending keluar rumah aja.

SEDIH NGGAK SIH HUHU.

Saya jadi inget juga kisah Davina anak Mona Ratuliu yang udah kepikiran mau kabur dari rumah waktu umurnya 5 tahun. Dari situ Mona kesannya serius mencar ilmu parenting alasannya yaitu Davina udah beberes baju ke tas dan bawa uang Rp2ribu. Maka dari itu semenjak kini saya mikirin banget gimana caranya agar terus sepikiran sama Bebe agar di masa depan Bebe selalu ingat rumah. SUSAH YA PASTI.

Tapi minimal kan niatnya dulu. Bahwa saya dan JG akan selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang Bebe. Sesederhana sekarang, kami selalu menahan diri untuk tidak menjudge Bebe “nggak jelas” hanya alasannya yaitu ia melaksanakan hal-hal yang “aneh” untuk ukuran orang dewasa. Kami jaraaaannggg sekali melarang kecuali jika bahaya.

Misal, main cat air terus catnya dicelup-celup pake telapak tangan dan malah ditemplok-templokin ke lantai bukannya di kertas. Atau naro mobil-mobilan di freezer, pipis di celana alasannya yaitu males ke kamar mandi, naik meja belajar, pup sambil kepalanya ditutup bejana kecil kemudian nyanyi, lempar-lempar baju sebelum dipake, dan banyak lagi. Dimarahin? Nggak.

Emang nggak terang berdasarkan kita sih tapi berdasarkan Bebe itu jelas-jelas aja. Kecuali dilakukan di daerah umum atau jadi melanggar norma kesopanan ya. Jelaslah dibilangin jika itu tidak sopan. Ngerti kok. Jangan suka ngeremehin anak kecil nggak ngerti loh. MEREKA NGERTI.

Cuma kadang memang belum tau dan nggak perlu diremehkan dengan “alah belum ngerti” atau malah dicap nakal. Mereka bisa tau, bisa ngerti, jika dijelaskan dengan bahasa belum dewasa dan dijelaskan alasannya kenapa.

Anggap aja latihan toleransi sama Bebe ya kan? Biar kita sebagai orangtua terbiasa pake contoh pikir anak untuk melihat alasan berbuat sesuatu, dan bukan contoh pikir kita yang (sok) dewasa. Bayangin jika ia remaja nanti di tahun sekian, kita tetep ngeyel sama contoh pikir kita. Udalah niscaya berantem huhu. Nanti ia nggak inget pulang gimana alasannya yaitu berantem terus sama kita. Ah sedih.

Demikianlah. Semoga kita selalu dikuatkan ya buibu dengan segala kekhawatiran pada anak. Aamiin. YANG KENCENG! AAMIIN!

-ast-

PS: Postingan yang dipengaruhi hormon mellow alasannya yaitu sedang mens HAHAHAHA

Posting Komentar