Life Is Never Fair
"Ya hidup di mana pun juga nggak pernah adil sih"
Akrab kan ya sama kalimat semacam itu. Kalimat yang rajin banget dikeluarin jikalau lagi mempertanyakan keadilan sosial di dunia ini. Tapi ternyata jikalau keluar dari ekspresi orang yang "lain" artinya bisa jadi beda banget.
Iya soalnya kalimat itu terlontar dari seseorang yang aku tau persis kaya raya dari ujung akar rambut hingga ujung kuku kelingking kaki. Kalau aku sebut nama belakangnya minimal kalian akan "oooo yaaa tau-tau pernah denger" meskipun mungkin nggak tau persis bisnisnya apa. Old money Indonesia lah.
Reaksi aku seketika ialah menyimpan telapak tangan di dada dan menatap masnya (yang seumuran ibu aku btw) dan bilang "OMG MAS, WHY SO DEEP" (dramatis banget ya hahaha).
Masnya kalem aja seolah aku nggak "seterganggu" itu, dia bilang sekali lagi "iyalah, life is NEVER fair" dengan penitikberatan pada never yang terkesan emang dendam banget gitu. Kesannya emang dia ditidak-adili dalam hidup ini
Masnya kalem aja seolah aku nggak "seterganggu" itu, dia bilang sekali lagi "iyalah, life is NEVER fair" dengan penitikberatan pada never yang terkesan emang dendam banget gitu. Kesannya emang dia ditidak-adili dalam hidup ini
Saya terganggu. Terganggu banget alasannya ialah jikalau dia aja begitu apalagi gueeee!
Abisan selama ini keluhan aku perihal hidup nggak adil kok ya alhasil alasannya ialah melulu perihal uang. Dih nggak fair, dia nggak perlu kerja keras terus bisa punya rumah sama kendaraan beroda empat bagus. Dih lezat banget sih bisa liburan terus tanpa mikirin cicilan rumah dan uang sekolah.
(Baca: Tentang Nama Belakang)
Dih lezat ya jadi ia bisa makan lezat terus, beli gadget tiap ada model gres keluar nggak peduli berapa puluh juta, Natalan selalu di luar negeri, endebrei, endebrei. Nyatanya BELIAU juga sama aja bilang hidup nggak adil. HAHAHA.
Karena sebelumnya berdasarkan saya, ketidakadilan hidup ini kan udah eksklusif kerasa sebenernya dari pas kita lahir. Apalagi kini dengan simpel diliat dari username Instagram. Oh pantes kaya, anaknya si A. Kayanya ternyata SEKAYA itu ya, hingga nggak pernah kebayang ada orang yang gaya hidupnya begitu. Betapa Instagram semakin mengukuhkan jenjang di antara kelas-kelas sosial.
Sebaliknya juga. Kita eksklusif simpel merasa bersyukur kan jikalau lihat orang yang kelas sosialnya ada di bawah kita. Wah kita lebih bisa dari dia, dia mungkin ngeluh juga hidup nggak adil pas liat kehidupan kita. Kasian ya, blablabla. Masih untung kita begini, blablabla. Kerasa banget uang yang bisa dengan simpel judge ketidakadilan dunia pada kita.
(Baca ini ajalah: Kepercayaan Diri dan Remah-remah Dunia)
Tapi jikalau kini orang yang sekaya itu aja bilang hidup nggak adil, who are we to complain! Karena ternyata SEMUA insan apapun kelas sosialnya merasa hidup ini nggak adil. Kaprikornus ya sama aja toh!
Bahwa orang, dikasih rezeki sebanyak apapun, dikasih kehidupan model gimana pun, akan tetap punya celah untuk bilang jikalau hidup ini nggak adil. Hidup ini ternyata terlalu rumit untuk semua orang ngerasa senang sepenuhnya.
Ya adaaaa orang senang sepenuhnya, aku nggak bilang nggak ada. Di sini juga niscaya kalian udah eksklusif siap ngetik komen "iya banyak bersyukur aja kak" HAHAHAHA I DO. Saya bersyukur lah sama hidup ini, tapi kadang perasaan inferior itu bukan alasannya ialah kurang syukur kok. Karena ya, ada titik di mana kita ngerasa kalah aja gitu segala-galanya. Kaprikornus bukan alasannya ialah nggak bersyukur, tapi alasannya ialah udah yakin nggak akan menang. Startnya udah beda.
*ya gitulah pokoknya lol*
Ketambahan abis baca isu beberapa hari kemudian soal Jim Carrey yang ternyata juga depresi. Padahal dia kerjaannya bikin orang ketawa, tapi dirinya sendiri depresi. Hidup emang bener-bener nggak akan pernah tepat ya. Kaprikornus inget 2 tahun kemudian pernah nulis kisah ini: Nasib Manusia.
BY THE WAY.
Ngomong-ngomong perihal nggak adil mah MAUDY AYUNDA LOL. Cantik, bisa nyanyi, dan akting, PINTER PULA. Sebel kan kalian semua hahahaha. Baca deh kisah sama wawancaranya di link di bawah. Saya sebel sih alasannya ialah dia paketan lengkap gitu. Kuliah di Oxford bahkan sehabis kepala sekolahnya sendiri bilang jikalau dia nggak akan pernah bisa kuliah di Oxford.
BACA YA! Yang punya anak dewasa suruh baca juga! Biar ngefansnya sama yang begini dong bukan selebgram followers jutaan tapi nggak terang pinter apa nggaknya. Ngefans harus sama yang pinter dong! Hahaha!
Selamat hari Selasa!
-ast-
(Baca: Tentang Nama Belakang)
Dih lezat ya jadi ia bisa makan lezat terus, beli gadget tiap ada model gres keluar nggak peduli berapa puluh juta, Natalan selalu di luar negeri, endebrei, endebrei. Nyatanya BELIAU juga sama aja bilang hidup nggak adil. HAHAHA.
Karena sebelumnya berdasarkan saya, ketidakadilan hidup ini kan udah eksklusif kerasa sebenernya dari pas kita lahir. Apalagi kini dengan simpel diliat dari username Instagram. Oh pantes kaya, anaknya si A. Kayanya ternyata SEKAYA itu ya, hingga nggak pernah kebayang ada orang yang gaya hidupnya begitu. Betapa Instagram semakin mengukuhkan jenjang di antara kelas-kelas sosial.
Sebaliknya juga. Kita eksklusif simpel merasa bersyukur kan jikalau lihat orang yang kelas sosialnya ada di bawah kita. Wah kita lebih bisa dari dia, dia mungkin ngeluh juga hidup nggak adil pas liat kehidupan kita. Kasian ya, blablabla. Masih untung kita begini, blablabla. Kerasa banget uang yang bisa dengan simpel judge ketidakadilan dunia pada kita.
(Baca ini ajalah: Kepercayaan Diri dan Remah-remah Dunia)
Tapi jikalau kini orang yang sekaya itu aja bilang hidup nggak adil, who are we to complain! Karena ternyata SEMUA insan apapun kelas sosialnya merasa hidup ini nggak adil. Kaprikornus ya sama aja toh!
Bahwa orang, dikasih rezeki sebanyak apapun, dikasih kehidupan model gimana pun, akan tetap punya celah untuk bilang jikalau hidup ini nggak adil. Hidup ini ternyata terlalu rumit untuk semua orang ngerasa senang sepenuhnya.
Ya adaaaa orang senang sepenuhnya, aku nggak bilang nggak ada. Di sini juga niscaya kalian udah eksklusif siap ngetik komen "iya banyak bersyukur aja kak" HAHAHAHA I DO. Saya bersyukur lah sama hidup ini, tapi kadang perasaan inferior itu bukan alasannya ialah kurang syukur kok. Karena ya, ada titik di mana kita ngerasa kalah aja gitu segala-galanya. Kaprikornus bukan alasannya ialah nggak bersyukur, tapi alasannya ialah udah yakin nggak akan menang. Startnya udah beda.
*ya gitulah pokoknya lol*
Ketambahan abis baca isu beberapa hari kemudian soal Jim Carrey yang ternyata juga depresi. Padahal dia kerjaannya bikin orang ketawa, tapi dirinya sendiri depresi. Hidup emang bener-bener nggak akan pernah tepat ya. Kaprikornus inget 2 tahun kemudian pernah nulis kisah ini: Nasib Manusia.
BY THE WAY.
Ngomong-ngomong perihal nggak adil mah MAUDY AYUNDA LOL. Cantik, bisa nyanyi, dan akting, PINTER PULA. Sebel kan kalian semua hahahaha. Baca deh kisah sama wawancaranya di link di bawah. Saya sebel sih alasannya ialah dia paketan lengkap gitu. Kuliah di Oxford bahkan sehabis kepala sekolahnya sendiri bilang jikalau dia nggak akan pernah bisa kuliah di Oxford.
BACA YA! Yang punya anak dewasa suruh baca juga! Biar ngefansnya sama yang begini dong bukan selebgram followers jutaan tapi nggak terang pinter apa nggaknya. Ngefans harus sama yang pinter dong! Hahaha!
Selamat hari Selasa!
-ast-
Posting Komentar