Ketika Bebe Tanya Kenapa
Kenapa finally, sebab saya udah sering banget liat anak yang nanya terus-terusan why why why terus ibu bapaknya pusing jawab. Makara ingin tau banget kapan ya Bebe akan nanya kenapa? Ternyata sebulan dua bulan belakangan sebenernya udah mulai tapi akhir-akhir ini makin intens sebab suka nguping pembicaraan saya dan JG! LUCU BANGET!
Well, lucu bagi saya yang nganggap anak nanya itu lucu sih. Sering banget saya liat orang bau tanah yang terang-terangan terganggu terus nyuruh diem. KASIAN. JANGAN GITU PLIS. JAWAB SEPENUH HATI PLIS. T_______T
Oke jadi awalnya ia hanya nanya “kenapa”:
π© Ibu: “Be, nanti di kantor appa kau main sepeda ya!”
πΆ Bebe: “Kenapa ibu?”
π© Ibu: “Ya semoga nggak bosan”
πΆ Bebe: “Kenapa ibu?”
π© Ibu: “Soalnya nunggunya nanti lama”
πΆ Bebe: “Kenapa ibu?”
π© Ibu: “Kenapa coba?”
πΆ Bebe: “Hehehe”
Kemudian ia kayanya ngerasa saya kurang maksimal jawabnya kalau cuma tanya kenapa jadi ia tanya satu kalimat utuh yang saya ucapkan terakhir! Dan nanyanya itu sepenuh hati dengan lisan ingin tahu!
π© Ibu: “Bebe sama appa main ya, ini hari Sabtu tapi ibu kerja nih ada program kantor”
πΆ Bebe: “Kenapa hari Sabtu tapi ibu kerja ada program kantor?”
Spesifik banget kan itu pertanyaannya. Bebe kau balita atau penyidik KPK? *apeu*
π© Ibu: “Iya di sekolah kau juga pernah kan hari Sabtu ada acara. Sekarang kantor ibu juga”
πΆ Bebe: “Kenapa sekarang kantor ibu juga?”
JAWAB APA YAAA ENAKNYAAAAA. Kalau udah gini saya sama JG biasanya udah ngikik aja.
π© Ibu: “Ya ini nggak sering-sering kok, sekali-sekali aja”
πΆ Bebe: “Kenapa sekali-kali aja?”
*MELARIKAN DIRI KE NEW YORK MENYUSUL RANGGA UNTUK MEMBUAT KOPI AGAR TETAP TERJAGA*
❓ Kenapa sih anak 3 tahun nanya kenapa terus?
Karena anak 3 tahun itu sudah mulai mengerti lingkungan di sekitarnya itu sebagai sesuatu yang berbeda dari dirinya sendiri. Kalau dulu kan dunia itu ya ia aja, semua wacana dia. Kalau kini ia mulai ngerti bahwa ada hal-hal yang kok susah dimengerti ya? Maka ia bertanya:
... kenapa ibu?
Pertanyaan bagus sih sebab jawabannya dapat banyak sekali macam. Dari alasan hingga klarifikasi panjang lebar wacana kenapa matahari terbenam dan bukannya tenggelam. Padahal sama-sama menghilang. Kenapa matahari terbenam? Tenggelam kali?
π© Ibu: “Kalau karam itu ke dalam air”
πΆ Bebe: “Kenapa ke dalam air?”
Capek ya jawabnya? Kebayang deh duh apalagi buibu yang anaknya lebih dari satu, anak yang satu bayi, anak yang gede nanya kenapa-kenapa mulu. Pengen jambak sih nggak, cuma pengen nyisirin rambut ibu kan jadinya! #PengabdiSetanReference #padahalnontonajanggak
Tapi ya percayalah kalau ini kesempatan untuk meraih
Yang dijawab dengan: "KENAPA TANYA IBU AJA?"
HAHAHAHA
Daripada di masa depan ia kalau punya pertanyaan terus tanya orang lain atau googling sendiri? Tanya ibu dululah, biarkan ibu yang googling. LOL
Karena ya anggap aja ini sebagai starting point dari curiosity-nya. Dan saya sama JG selalu jawab seserius mungkin! Makin serius jawabannya, makin pusing dia, biasanya ia mikir dulu terus berhenti nanya why selanjutnya.
Contoh percakapan dengan tanggapan ekstrem yang akan menciptakan Bebe berhenti nanya kenapa:
π© Ibu ke appa: “Wah, itu gedung apa sih kok diancurin gitu?”
πΆ Bebe: “Kenapa gedung diancurin, ibu?”
π© Ibu: “Mungkin sebab sudah bau tanah jadi mau dibentuk gedung baru”
πΆ Bebe: “Kenapa mau dibentuk gedung baru?”
π¨ JG: “Karena kalau gedung bau tanah dibiarkan, nanti konstruksinya makin lemah, Be. Kalau konstruksi lemah nanti gedungnya nggak tahan, nanti kalau ada gempa kan bisa-bisa malah runtuh. Makara sebaiknya kalau gedung udah bau tanah ya diruntuhin dulu terus bikin yang gres blablabla *panjang banget pokoknya* …”
πΆ Bebe: *diam dengan muka mikir*
Hahahaha kasian tapi biarlah untuk melatih otaknya berpikir kritis dan BENAR. Karena kadang kita mikir kaya Bebe ngerti nggak ya kalau dijawab beneran? Tapi masa mau dijawab asal? Makara ya udah sih mau ia ngerti atau nggak ngerti ya jawab beneran aja. Paling mentok ia nanya lagi kan.
Saya dan JG mending jawab panjang lebar daripada jawab "ya sebab ibu bilang gitu!" alias "because I said so" sebab takut suatu hari ia balikin dengan "ya sebab saya mau!" Ribet deh nanti ah. Tahan-tahan deh, jangan hingga itu keluar.
Meskipun kadang percakapannya jadi nggak masuk nalar banget. Contoh:
πΆ Bebe: “Ibu saya mau ini”
π© Ibu: “Boleh”
πΆ Bebe: “Kenapa boleh?”
π© Ibu: “Yaaa, boleh aja kalau kamu mau”
πΆ Bebe: “Kenapa aku mau?”
π© Ibu: “Nggak tau tadi katanya tadi kau mau?”
πΆ Bebe: “Kenapa katanya tadi saya mau?”
LHAAAA. Mengapa saya harus terjebak di pembicaraan yang tak berujung dan entah di mana akan usai zzz.
Kalau udah capek banget jawab, tergampang yaitu dengan tanya balik dengan contoh pertanyaan ia dan pertanyaan kuntji "kenapa coba?", ini mancing anak mikir banget dan ia berhenti nanya sebab mikir keras lol.
πΆ Bebe: “Ibu, punggung saya gatel. Kenapa punggung saya gatel ibu?”
π© Ibu: “Kenapa coba?”
πΆ Bebe: “Karena digigit nyamuk”
π© Ibu: “Kenapa digigit nyamuk?”
πΆ Bebe: “Kenapa saya digigit nyamuk?”
π© Ibu: “Kenapa coba?”
πΆ Bebe: “Karena belum mandi”
π© Ibu: “Kenapa belum mandi?”
Bebe bingung. Ibu win!
Ah ya! Baru inget kalau pertanyaan “kenapa” ini berbarengan dengan pertanyaan "kok?" Sama juga bertanya sebab ia ingin tau aja. Dan curiousity ini sudah masuk ke pertanyaan seputar seksualitas:
"Kok ibu nggak ada t*titnya?"
"Kok ibu wanita tapi nggak hamil?"
JAWAB DENGAN BENAR YAAA. JANGAN JAWAB ASAL YAAA. Jawab sambil baca buku lebih lezat sebab ada gambarnya. Nanti soal menjawab pertanyaan semacam ini ditulis terpisah ya!
Atau pujian-pujian gombal yang tidak akan pernah dapat dilewati oleh JG sebab kalau JG yang ngomong saya paling rolling eyes hahaha.
"Kok ibu cantik?" *ASIK*
“Kok gambar ibu bagus banget sih!” *alah padahal mah ya gitu aja lol*
“Kok ibu kuat, ibu andal banget!” *IYA DONG BE!* *BANGGA*
Semoga Bebe cepet cerdik ya! Jangan lelah bertanya kenapa! Dan buat ibu-ibu yang anaknya lagi di why phase juga tips dari saya cuma satu aja sih: DIJAWAB YAAA PERTANYAAN ANAKNYAAAA!
Kasian soalnya huhu.
Buat yang masih main Twitter, saya bikin thread celetukan Bebe. Belum banyak sih cuma ya iseng aja daripada lupa. Dibikin blogpost mah kapan-kapan kan. Cek di sini ya!
xylo (3yo): “jatuh cinta itu apa ibu?”— Annisa Steviani (@annisast) September 27, 2017
ibu: “mmm, jatuh cinta itu sayaaangg sekali sama orang”
xylo: “sakit nggak?”
ibu: ☹️☹️☹️
See you!
Dan ini bonus gif Cinta dengan Dian Sastro masih kurus sebab ya pengen aja terserah gue sih elaahhh. Hahaha.
-ast-
Posting Komentar