Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Semua Yang Jadi Perihal Anak

Satu hal yang sering saya bahas dengan JG dulu sebelum menikah dan selama hamil, apakah ketika kita punya anak dan harus mengobrol dengan orang lain, topik kita jadi akan melulu soal anak?


Kalau lawan bicara sudah punya anak juga sih masih sepakat ya, jikalau lawan bicara belum atau tidak punya anak (ya menyerupai kami dulu ketika membahas itu), haruskah kita kehilangan sekian banyak topik dan hanya membahas wacana anak kita sendiri?

Karena dulu kami sepakat pada satu hal: mendengar orang membicarakan anaknya sendiri nonstop sementara kami menikah saja belum, itu menyebalkan. Kaya mikir emang nggak ada serpihan lain dari hidup lo yang nggak dapat diceritain gitu?

Berpegang teguh pada prinsip itu, maka saya sangat berusaha tidak membicarakan Bebe di lembaga umum (seperti di meja makan siang yang ramai) KECUALI ADA KONTEKSNYA ATAU KALAU DITANYA. Kalau nggak ditanya saya nggak tiba-tiba buka topik soal anak “eh kemarin Xylo lucu deh beliau ngapain dan ngapain …” Sejak Bebe bayi hingga sekarang, saya masih menyerupai itu.

Kaprikornus jikalau ngobrol sama saya, topiknya akan sangat bermacam-macam dari Twitter, selebgram, politik, skin care, you name it. Begitu pun dengan JG. Kami se-ekstrovert itu hingga mikirin banget topik ngobrol sama orang sebab kami seneng banget ngobrol dan takut orang bosan jikalau ngobrol dengan kami hahahaha.

Sampai ke sesi team building yang yah, topiknya banyak yang sangat personal. Dan sering sekali tanggapan saya ya wacana Bebe. Berkali-kali saya harus bangun di hadapan 20 sekian orang dan membahas wacana Bebe. Membosankan. Saya jadi orang membosankan itu.

via GIPHY

Salah satu pertanyaannya adalah: kalau satu hari mau tuker jadi orang lain, kau mau jadi siapa?

Saya jawab saya ingin jadi Xylo. Karena ingin tahu apakah saya cukup baginya? Apakah ada yang terlalu menyakiti? Apakah ada yang terlalu menyebalkan? :(

Nah, ahad berikutnya ditanya personal goals, saya jawab ingin Bebe masuk sekolah di SD yang kami inginkan meskipun chance-nya tipis sekali.

PERSONAL GOALS = SEKOLAH BEBE. Merenung sendiri sebab apanya yang personal coba huhu bahkan definisi personal saya aja blur sekali sekarang.

Orang lain kan goalsnya punya cat cafe, kerja di London, dan banyak sekali keinginan pribadi lain. Saya mikirin personal goals saya sendiri, ada beberapa sebetulnya, tapi untuk ketika ini nggak ada yang lebih saya inginkan di dunia ini selain Bebe masuk SD itu. Harus SD itu. :(

Biarlah saya dianggap membosankan ya sebab ternyata benar, kini semua jadi wacana anak. Mau tidak mau, suka tidak suka, ketika kalian punya anak dan mau bertanggungjawab pada anak itu, semua jadi wacana anak.

Apa saya jadi kehilangan diri saya? Tentu!

Tidak perlu meromantisasi, menghibur diri, dan bilang “nggak ah nggak hilang kok, semua worth it demi anak”. Ada yang hilang ya akui saja hilang, semua demi anak ya benar juga. Anak yang diutamakan, personal goals kita jadi hilang. Diubah di sana dan di sini.

Pesan moral bagi kalian yang mau menikah dan ingin segera punya anak, sudah siap kehilangan diri sendiri? Sudah selesaikah dengan diri sendiri? Saya mungkin sudah seselesai itu sehingga ditanya personal goals pun jawabannya tetep soal anak.

Karena jikalau belum selesai dengan diri sendiri, jadinya akan complicated banget lho. Akan banyak penyesalan dan bukan mustahil akan kita limpahkan ke anak jikalau si anak dirasa mengecewakan: “ibu udah begini dan begitu demi kamu!”

Keyword “demi kamu”. Apakah anak minta biar diprioritaskan? Tidak pernah. Apakah Bebe minta sekolah yang saya inginkan itu? Tidak. Saya yang mau. JG yang lebih mau banget. Kaprikornus memang untuk Bebe, tapi sepenuh-penuhnya itu keinginan saya dan JG. Pada akibatnya itu jadi personal goal kami. Malah sepersonal itu.

Saya mikirin lagi apa personal goal saya sebagai diri sendiri dan bukan sebagai orangtua? Ada, beberapa. Tapi kemudian sesudah dipikir-pikir lagi pada akibatnya demi lebih banyak uang sehingga dapat liburan sama JG dan Bebe hahahahaha.

Kaprikornus ya mungkin saya memang sudah jadi tante-tante. Mungkin saya sudah jadi bude-bude yang membosankan. Semua wacana diri sendiri jadi masa lalu, semua wacana keluarga jadi masa kini dan masa depan.



via GIPHY

Mungkin saya dapat santai bicara menyerupai ini sebab saya punya kehidupan lain selain jadi ibu. Kalau yang melulu di rumah dan full sama anak terus, cari hobi deh. Cari sesuatu yang kalian suka dan dapat kalian kerjakan sehingga dapat sejenak nggak memikirkan soal anak. Ya biar nggak jenuh aja.

Saya beruntung sebab punya pekerjaan, menulis buku, sharing di Instagram, menulis blog, punya banyak sekali acara di luar tugas jadi ibu dan tidak melulu bersama anak. Meskipun ya tetep nulis buku soal anak, sharing di Instagram soal anak juga, nulis blog ya apalagi jikalau bukan soal anak, bahkan kerja di kantor aja kini bahasnya parenting. Kurang membosankan apa hidup saya? Passionate amat kayanya sama parenting. XD

Tapi mungkin sebab saya rajin share soal Bebe di platform online loh jadi rasanya cukup. Mungkin memang setiap orang JUGA ingin selalu dongeng wacana anaknya tapi mereka nggak punya blog, nggak main Instagram, apalagi nulis buku, jadi dongeng anaknya melulu di lembaga offline. Buat saya mending nulis online sih, mau baca silakan, nggak mau ya nggak usah. At least saya nggak memaksa orang untuk dengerin saya dongeng wacana anak saya. YA NGGAKKKK?

Ini kayanya makin nggak terang deh jadi ya udah gitu aja pokoknya yang penting ditulis deh daripada pusing dipikirin doang. Selamat menyambut Senin semuanya!

Kaprikornus apa personal goal kalian sesudah punya anak? Masih punya sesuatu yang personal? Apa ujung-ujungnya untuk anak juga menyerupai saya? ;)

-ast-

PS: Kemarin malam saya tanya eksklusif sama anaknya, “Ibu nyebelin nggak sih? Xylo pernah mikir mau ganti ibu nggak?” Dia menggelang dan peluk terus bilang “nggak kok saya nggak mau ganti ibu” uncchhhh gemas. :’)

Posting Komentar