Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Ibu, Indonesia Itu Apa?

[SPONSORED POST]

Let’s talk about this country.



Kemarin di Instagram saya sempet singgung sedikit kan ya, si Bebe lagi nanya-nanya terus soal negara. Pertanyaannya bener-bener:

“Ibu, Indonesia itu apa?”

Berulang-ulang alasannya ialah tanggapan saya belum bikin ia puas.

Saya karenanya nanya ke guru daycare-nya dan dijelasin panjang lebar dari semesta, dunia, benua, negara, pulau, daratan, lautan. Detaaaailll sekali hingga ada 4 material khusus untuk menjelaskan anak soal dunia. Sampai saya ter-wow ternyata serumit ini ya mendefinisikan dunia pada anak.

Saking tadi usang banget saya dijelasin soal bumi, saya jadi disadarkan lagi bahwa bumi ini luaaasss sekali. Indonesia itu bab dari semesta, bab dari bumi, bab dari daratan dan lautan, bab dari benua.

Indonesia sendiri pun masih juga sangat luas. Daratan seluas itu, dengan orang sebanyak itu, gimana dapat tenang semua coba?

Karena orang-orang seharusnya menghargai setiap perbedaan.

Saya jadi teringat lagi satu PR sebagai orangtua yang terus saya ingatkan pada diri sendiri hingga hari ini. Seperti yang pernah saya jelaskan lebih detail di postingan ini: Mengajarkan Perbedaan pada Anak

“Orang kan berbeda-beda, beda itu tidak apa-apa"

"Semua orang bebas menentukan ingin jadi orang ibarat apa”

Sekarang, lima bulan sesudah postingan itu kuliah saya soal perbedaan jadi naik kelas alasannya ialah Bebe udah hafal banget soal perbedaan visual ibarat warna rambut, pilihan pakaian, atau bentuk badan.



Kini perbedaan mulai dikenalkan pada apa yang orang suka atau tidak suka. Contohnya saya buat seluas mungkin. Seperti tadi pagi ia dongeng soal kucing kemudian nyeletuk.

Bebe: “Ibu kan takut kucing, appa takut tikus. Aku tidak takut apa-apa”

Ibu: “Kalau nini takut apa ya?”

*dilanjut mengabsen nama tante-tante dan mengingat ketakutan mereka pada binatang, Bebe jawab semua*

Untuk apa nanya segala nini dan tante-tante takut apa? Untuk ngasih tahu jikalau orang itu banyak dan ketakutannya juga banyak. Tentu diakhiri dengan kalimat andalan.

“Semua orang punya ketakutan yang berbeda alasannya ialah takut itu tidak apa-apa, beda juga tidak apa-apa.”

Juga wacana kebutuhan. Umurnya Bebe itu lagi umur di mana jikalau temennya punya maka ia juga HARUS punya. Ada satu temen daycare yang setiap hari bawa snack sendiri terus Bebe jadi mau juga. Lha padahal makan di daycare selalu habis malah suka nambah. Untuk apa bekal segala?

“Kebutuhan orang berbeda alasannya ialah bentuk badannya berbeda. Dia bekal bukan berarti kau harus bekal alasannya ialah kau dan ia beda badannya, beda kebutuhannya.”

DIA NGERTI LHO. Kemudian nggak maksa minta bawa bekal lagi.

Kaprikornus jangan remehkan anak-anak! Apa yang kita tanam sebagai nilai semenjak kecil ini seharusnya (dan diharapkan) dapat terbawa hingga dewasa. Bahwa apapun, apapun tidak perlu dibentuk sama.

Jangankan satu negara ya adik abang kandung aja satu ibu dapat 180 derajat bedanya kan. Apalagi satu negara. Kalau nggak mau menghargai perbedaan, silakan pindah negara banget nggak sih. *lelah*

Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap satu. Pertanyaan soal Indonesia itu rasanya jadi tidak lagi sederhana.

“Indonesia itu apa?”

Indonesia itu 17ribu lebih pulau, 36 provinsi, lebih dari 300 kelompok etnik dan 1,300 lebih suku. Mau nggak mau semenjak kecil harus diajari jikalau perbedaan ialah sesuatu yang normal. Sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Nah, jikalau kalian gimana cara ngajarin perbedaan pada anak? Share yuk gimana kalian mengajarkan Bhinneka Tunggal Ika kepada anak semenjak dini.

Caranya:
1. Peserta wajib follow @kemenkominfo, @djikp, @bintangcomid.
2. Kompetisi diikuti oleh Ayah atau Ibu bersama si kecil.
3. Foto bertemakan bagaimana mengajarkan kebhinnekaan kepada anak semenjak dini.
4. Upload di Instagram, sertakan caption menarik sesuai tema, tag dan mention @kemenkominfo, @djikp, @bintangcomid.
5. Jangan lupa sertakan hashtag #KominfoSatu2018.
6. Periode kontes 6 Agustus - 4 September 2018.

Hadiahnya keren-keren lho! Ada Samsung S9, Fujifilm X-A3, Samsung A6+, dan voucher MAP.

Ikutan yuk!

-ast-

Posting Komentar