Makanan, Manusia, Dan Uangku
Kemarin waktu di ojek otw pulang kantor saya mikirin banget pengen makan malem apa. Terus kesel sendiri alasannya ihhh bosen sama masakan di apartemen!
Padahal apartemen kami itu apartemen rakyat yang APA JUGA ADA. “APA JUGA ADA” ini yaitu nilai jual yang selalu dibanggakan semua orang yang tinggal di sini. Selalu “nggak ada yang nggak ada di sini, mau APA JUGA ADA”.
Apa juga ada ini rangenya dari aneka macam jenis insan hingga ya masakan yang menciptakan manusia-manusia ini hidup. *HALAH
Iya sebut aja satu masakan lokal top of mind kalian. Makanan Indonesia? Lengkap malah warung makan aja aneka macam kawasan ada. Makanan Korea? Ada. Makanan Jepang? Ada. Jajanan semacam cilok? Pempek? Siomay? Cincai!
Dari yang kaya gitu hingga semacam Shihlin, KFC, Hokben, d’Crepes, Pizza Hut, Dominos, apa juga yaitu sebut aja. Yammie Hotplate yang sudah langka aja ada hahaha.
Mana dari bulan November tahun kemudian itu ada Go-Food Festival di foodcourt. Semua masakan diskon 50%, dari cuanki, kebab, taichan hingga nasi liwet cumi asin nggak ada yang lebih dari 20ribu. Hidupku sesungguhnya terberkati sekali. T_______T
TAPI TETAP SAJA AKU BOSAN. Triggernya adalah, abis operasi amandel, lanjut JG operasi amandel, kami jadi belum ke mall sama sekali. Akhirnya saya pun mencari-cari yang tidak ada di apartemen.
Katanya semua ada? Iya ada sih tapi … kurang. Ada sushi tapi kurang enak, ada ramen tapi bukan ramen yang saya mau, ada semua tapi tetep bukan yang saya pengenin. :)))))
Di jalan itu saya jadi ketawa sendiri alasannya “oh saya manusiawi sekali, insan memang senangnya mencari-cari yang tidak ada padahal semua sesungguhnya sudah ada”.
Mencari-cari … yang tidak ada … KOK JADI DEEP GINI PEMBAHASANNYA?
(Baca postingan usang wacana kami yang tidak terlalu mempermasalahkan uang)
Coba pikir baik-baik. Perasaan mencari-cari yang tidak ada ini yang bikin kita semua punya idola. Punya seseorang yang sangat kita kagumi. Karena beliau punya sesuatu yang kita nggak punya.
Mengagumi menteri wanita alasannya wah pinter banget sih beliau (nggak kaya diriku ini). Suka banget sama aliran Michelle Obama alasannya ya she’s perfect! (nggak kaya diriku ini). Mengidolakan artis ganteng alasannya ya gantengan beliau daripada suami lol. Nangkep kan maksudnya?
*halah gifnya sok imut*
Secara natural, insan memang mencari-cari hal yang tidak ada. Hal ini sanggup jadi lekat dengan tidak merasa puas. Dekat sekali dengan tidak merasa cukup. BISA JADI LHO. Bisa juga nggak.
Dan sialnya, tidak merasa puas dan sulit merasa cukup itu GAMPANG. Merasa puas dan merasa cukup itu SUSAH. Inikah yang namanya cobaan hidup? Belum lagi simpel banget judge hidup orang lain cuma dari foto-foto senang nan aesthetic-nya.
Bener deh, semenjak saya banyak share soal hidup dari kesepakatan nikah hingga keuangan di IG story, saya jadi terbukakan bahwa banyak sekali orang yang hidupnya nggak sesuai dengan apa yang ia tampilkan di Instagram.
Di Instagram sih fotonya liburan dengan tas-tas mahal, curhatnya cicilan KPR 80% honor hingga makan aja susah. Di Instagram sih fotonya indah, berdua dengan suami dengan caption romantis “my love”, curhatnya wacana suami yang nggak pernah sanggup diajak komunikasi dan nggak pernah mau dengar pendapat istri. Waw, cinta memang buta. Citra sanggup semudah itu dibentuk di dunia maya.
Namanya manusia, jikalau pun kenyataan uangnya nggak ada, ya halu-halu dikit bisalah di Instagram. Fake it until you make it, kan katanya. Nyari apa sih sebenernya? Nyari yang nggak ada? Kaya saya yang nyarinya siomay Imam Bonjol sementara di apartemen adanya siomay Jakarta yang entahlah, nggak pernah seenak siomay Bandung. T______T
Tapi sejujurnya inti dari hidup saya itu yaitu makanan. Kalau makan enak, mood jadi lebih baik. Dan alasannya bukan orang kaya, bertahan makan selalu lezat ini mengorbankan lifestyle lain kaya mobil, baju, sepatu, tas, makeup. Biar semua dipake hingga butut dan beli pun yang murah, yang penting makannya lezat lol.
Makara inget kata ibu saya dulu:
“Kamu mah hidup untuk makan, bukan makan untuk hidup!” SAKING GUE MAKAN MULU KERJAANNYA. Terus apa-apa suka pengen dihabisin hari itu juga hahahaha semacam nggak sanggup besok lagi jikalau urusan makanan.
Makara inget juga twit tahun 2017 betapa uang cuma jadi tai doang lol maaf garang tapi ini memang kenyataan lol.
— Annisa Steviani (@annisast) December 14, 2017
Makara pada dasarnya apa, seus? Nggak taulah, saya PMS nih, udah dapet notif mulu di aplikasi HP untuk ngingetin harinya sudah dekat. Kalau PMS gini selalu gini tulisannya kan. Ngalor ngidul mikirin hal-hal yang nggak terang sih tapi jikalau dipikirin kok jadi dalem.
Dari milih masakan aja susah ngerasa cukup, gimana soal pencapaian hidup? Kalau dari hal yang receh aja susah bersyukur, gimana sanggup dipercaya untuk hal yang lebih besar lagi?
Oiya tadi nemu quote ini, rada bikin mikir sih. Mikir ngapain ya untuk mengubah hidup jikalau lagi ngerasa hidup kok gini-gini aja?
“If you want something you’ve never had, you’ve got to do something you’ve never done.”
Kata JG, jikalau gitu beliau pengen nerbangin pesawat aja jadi pilot alasannya belum pernah. Baik.
See you! Doakan saya sanggup makan lezat dan bersyukur selalu ya!
-ast-
Posting Komentar